Bunda PAUD Road Show dan Monitoring di Kecamatan Bayan

BAYAN.lombokjournal.com

Dalam rangka monitoring program PAUD Holistik Integratif (HI) pada satuan Pendidikan Usia Dini wilayah Kecamatan Bayan, Bunda PAUD KLU Hj Galuh Nurdiah Djohan Sjamsu melakukan kunjungan dan silaturahmi  dengan para guru, wali murid PAUD Al-Hamzar serta pengurus PAUD Desa (25/05/21).

Hadir pula perwakilan dari NTB Field Manager Save the Children  Harun Anggo, Pelaksana Tugas Camat Bayan Adnan SPd MPd, Kasi PAUD Dikpora Mazhar, Kepala Desa Karang Bajo Hamdy serta para Kepala Dusun setempat.

BACA JUGA:

Bunda PAUD KLU Road Show di Kecamatan Kayangan

Bunda PAUD Hj Galuh menyampaikan kepengurusan baru Bunda PAUD KLU masa bhakti 2021-2026, saat ini menyusun program kerja yang bisa berintegrasi dengan kegiatan PAUD HI.

“Kami berterima kasih kepada Save the Children yang selama 3 tahun membantu Lombok Utara khususnya  PAUD HI dan kita berharap semoga kerja sama terus bisa dilanjutkan. Pembinaan PAUD tak hanya yang ada sekarang, melainkan PAUD yang lain di lima kecamatan Lombok Utara, agar sejajar dengan PAUD yang ada di luar,” tuturnya.

Dikatakannya, peran tumbuh kembang anak usia dini, selain peran guru tentu juga peran wali murid atau orang tua diharapkan agar kebiasaan baik yang diajarkan di sekolah bisa diterapkan di rumah.

Kebutuhan makanan dan gizi anak itu penting guna menambah kecerdasan otak anak.

“Dulu, zaman saya sebagai Bunda PAUD pertama saya mewajibkan setiap rumah untuk menanam pohon kelor, mengingat kandungan yang terdapat dalam pohon kelor bagus untuk anak dan keluarga. Mari kita terapkan lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karang Bajo Hamdy mengungkapkan rasa syukur atas kunjungan dari Bunda PAUD kabupaten bersama dengan sebagai motivasi untuk menggerakkan gugus tugas PAUD HI yang ada di Karang Bajo.

BACA JUGA:

Karang Taruna Merenten Bagikan Jamban

Gugus tugas di desa, baru terbentuk beberapa bulan kemarin. Dengan harapan apa yang menjadi tugas gugus tugas PAUD HI di Karang Bajo bisa berjalan dan berkembang demi mewujudkan pendidikan usia dini.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

rar




Bunda PAUD KLU Road Show di Kayangan

KAYANGAN.lombokjournal.com

Bunda PAUD Kabupaten Lombok Utara, Hj Galuh Nurdiah Djohan Sjamsu melakukan road show di Kecamatan Kayangan, Senin (24/05/21).

Kegiatan diawali dengan kunjungan ke PAUD Permata Hidayah Dusun Braringan, kemudian sesi dialog Pemdes beserta Para Guru PAUD di Kantor Desa setempat.

Bunda PAUD Hj Galuh menyampaikan, Pemerintah Daerah sudah melakukan kerja sama dengan Save the Children sejak 2017, dimana PAUD Holistik Integratif (HI) ini luar biasa pengembangannya di KLU.

PAUD membutuhkan peran serta semua pihak baik guru dalam mendidik putra-putrinya ataupun sebagai pengurus.

BACA JUGA:

Karang Taruna Merenten Bagikan Jamban

Terlebih saat pandemi Covid-19, peran guru bisa luar biasa, dimana kegiatan  siswa nyaris tak bisa 100 persen dilaksanakan di kelas dengan tatap muka. Lantaran menerapkan prokes bahkan dengan sistem daring.

“Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, kuatkan tekad dan semangat mendidik anak bangsa, dengan mendidik dari usia dini,” tuturnya menyemangati.

Bunda PAUD yang juga anggota DPRD KLU ini menambahkan, peran dukungan kecamatan dan desa dari pengembangan siswa usia dini menjadi prioritas bersama.

“Untuk diketahui PAUD HI kerja sama Save the Children mendapat lima layanan langsung seperti kesehatan, pendidikan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan. Inilah yang membuat perbedaan dengan PAUD-PAUD lain,” imbuhnya.

Kepala Desa Kayangan Edy Kartono menyampaikan rasa syukur bisa dikunjungi Bunda PAUD Kabupaten dan rombongan serta bisa berdiskusi terkait PAUD yang ada di Desa Kayangan.

“Selama ini, kegiatan PAUD di Desa Kayangan sinkron dengan Posyandu. Untuk kegiatan atau kebutuhan PAUD dan Posyandu kami di desa selalu menganggarkan tiap tahunnya. Ke depan kita berharap, PKK semua desa yang ada di KLU bisa duduk bersama, saling tukar pikiran terkait pengembangan PKK dan PAUD di desa masing-masing,” pungkasnya.

Kegiatan road show diakhiri dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Rencananya, kegiatan road show dilanjutkan pelaksanaannya di Kecamatan Bayan, Selasa (25/05/21).

BACA JUGA:

Petani Gumantar Praktikkan Tumpang Sari

Hadir dalam acara tersebut, perwakilan NTB Field Manager Save the Children Harun Anggo, Kabid Pendidikan PAUD PNP Dikpora KLU, Drs Lalu Muhammad Zakir, Kades Kayangan Edy Kartono SE serta pengurus PAUD kecamatan dan desa.

rar




Pendidikan Daring di Masa Covid-19

Sefyandi, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah lebih dari satu tahun terakhir ini, berdampak terhadap perubahan aktifitas belajar-mengajar.

Tak terkecuali di negeri ini, sejak priode Maret 2020 aktifitas pembelajaran dilakukan secara daring (online learning) menjadi sebuah pilihan dan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas.

Praktik pendidikan secara daring (online learning) ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Tidak ada lagi aktifitas pembelajaran di ruang-ruang kelas sebagaimana lazim dilakukan oleh tenaga pendidik: guru maupun dosen. Langkah yang tepat namun tanpa persiapan yang memadai.

Akibatnya banyak tenaga pendidik yang tidak siap menghadapi perubahan drastis ini. Sementara itu, tidak ada cara lain untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 selain dengan membatasi perkumpulan manusia dalam jumlah yang banyak.

Pemerintah pun membatasi perkumpulan, maksimal 30-40 orang. Itupun dengan mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat: penggunaan masker, menjaga jarak minimal 1,5 meter, mencuci tangan memakai sabun.

BACA JUGA: Aktivitas Manusia Yang Merusak Lingkungan

Hal ini didasarkan pada pendapat para ahli kesehatan di seluruh dunia setelah mereka melakukan riset atau penelitian bagaimana cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kegagapan pendidikan daring

Area sekolah, sebagai ruang belajar mengajar antara murid dengan guru, mahasiswa dengan dosen pun pada akhirnya dilarang melakukan kegiatan proses belajar mengajar secara langsung atau luring. Sebagai gantinya kegiatan proses belajar mengajar di lakukan secara daring.

Perubahan yang signifikan ini terjadi tanpa adanya persiapan yang memadai sebelumnya, akibatnya banyak tenaga pendidik yang tidak siap untuk menghadapi peruban tersebut. Hal ini pun diakui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Nadiem berpendapat, “kita harus jujur proses adaptasi ke online learning juga sangat sulit. Paling tidak masih ada pembelajaran terjadi daripada sama sekali tidak ada pembelajaran”.

Statemen pelipur lara, ketimbang langkah cepat menyiapkan infrastruktur.

BACA JUGA: Warige dan Jangger Sasak Jangan Dilupakan

Sayangnya hingga memasuki tahun ajaran baru ini pun belum nampak gerak revolusioner dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan maupun jajaran kementeriannya dalam menyiapi sarana-prasarana pembelajaran daring.***




Gebyar Ramadhan IPNWDI Sakra Timur

LOTIM.lombokjournal.com

Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiayah Sakra timur mengadakan kegiatan Gebyar Berkah Ramadhan (GBR) dengan tema “Al-Qur’an sebagai pedoman dalam membentuk generasi Islam”.

Kegiatan berlangsung tanggal 8-9 Mei 2021, di Pondok pesantren Darul Al Istiqomah NWDI Juet. Kegiatannya berupa lomba-lomba yang diikuti tiap perwakilan madrasah di kecamatan Sakra timur.

Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiayah Sakra Timur,  Muhammad Rizwansyah, mengatakan program ini untuk mewadahi minat dan bakat para pelajar untuk percaya diri tampil menjadi depan.

“Tujuan program ini yaitu ajang melatih mental setiap pelajar untuk berani tampil di depan sebagai generasi,” katanya.

Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari Pimpinan Daerah IPNWDI, Perwakilan Pondok Pesantren dan OKP yang ada di Sakra Timur.

Kegiatan ini di sambut baik oleh pihak Pondok Pesantren, yang diwakili ustadz Ahmad Sya’roni.

Dikatakan, kegiatan seperti ini merupakan role model untuk memperlihatkan semangat para kader.

“Penanaman keorganisasian harus ditanamkan sejak dini sehingga para kader tataa’luqfilmasayaikh dan nahdliyah,” katanya.

Sedangkan dari pihak Pimpinan Daerah IPNWDI mengharapkan, kegiatan seperti ini terus dilanjutkan terutama tentang semangat keorganisasian  dan public speaking.

Kegiatan ini bukan hanya lomba saja, tapi dirangkai dengan kegiatan ziarah makam, sharing season, buka bersama, sahur bersama sebagai bekal para pelajar yang ikut .

Gebyar Berkah Ramadhan resmi ditutup  dengan pembagian hadiah bagi pemenang lomba. Kegiatan ini resmi di tutup oleh Dewan Pembina Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiayah Sakra Timur, Ustadz Abdullah.

BACA JUGA:

Dalam penyampaian singkatnya dikatakan, semangat giroh perjuangan dan mengikuti kegiatan seperti GBR ini adalah ibadah. Diambil arti pada ayat hizib,  yaitu Yaayyuhallazinaamanuwaamilussoliha merupakan ayat ruh perjuangan untuk  terus semangat sebagai anjum-anjum NWDI.

“Dalam ayat hizib Yaayyuhallazinaamanuwaamilussoliha adalah ruh perjuangan. Organisasi adalah ibadah, tanamkan niat ibadah dalam setiap langkah berorganisasi,” tuturnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian hadiah kepada pemenang lomba dan pembagian sertifikat dan takjil.

Nn




Kisah Luar Biasa Alumni Awardee Beasiswa NTB

MATARAM.lombokjournal.com

Pengalaman luar biasa dan inspiratif terdengar menakjubkan dari lontaran cerita para alumni awardee beasiswa luar negeri NTB, pada acara perdana Bincang Gemilang yang digagas Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Rabu (05/05/2021).

Acara Bincang Gemilang dengan tema refleksi Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebebasan Pers itu berlangsung di halaman Kantor Dinas Kominfotik Provinsi NTB.

Salah satu alumni penerima beasiswa di Polandia, Mia Riskana mengaku, ia adalah salah satu dari 5 penerima beasiswa angkatan pertama yang dalam waktu 2 tahun mampu menyelesaikan pendidikan S2.

“Bahkan saya dianugerahi lulusan terbaik dari universitas,” ungkapnya dengan semangat.

Mia berharap program beasiswa ini terus dilaksanakan untuk anak-anak NTB yang lain. ia mengatakan,  investasi pendidikan tidak sekejap mendatangkan hasil.

Namun diyakininya, makin banyak alumni beasiswa luar negeri akan mampu memberikan warna untuk masa depan NTB bahkan Indonesia.

“Karena investasi dipendidikan itu bukan seperti investasi d ibisnis. Hasilnya tidak seperti membalikkan telapak tangan. Tapi bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas,” ungkapnya.

Di Polandia bukan hanya ilmu di kelas yang didapat, tapi pengalaman beradaptasi, berinteraksi dengan semua orang sedunia. Itu yang tidak mudah didapatkan.

“Ini program luar biasa, semoga beasiswa ini terus diberikan kepada anak NTB,” tutupnya.

Cerita lainnya datang dari, alumni beasiswa dari Universitas di Malaysia, Najmul Wathan asal Dompu. Ia tidak pernah bermimpi untuk kuliah dan mendapatkan beasiswa.

“Karena saya hanya anak kampung, jauh dipelosok dan orang tua hanya petani,” ceritanya.

Namun, begitu ada kesempatan untuk melanjutkan pendidikan keluar negeri dengan beasiswa, semangatnya menggelora.

Pengalaman kuliah disana, ia dapat menjadi relawan mengajar, bahkan dibayar oleh universitas dan diberikan fasilitas seperti mobil, rumah dan perabotanya lengkap.

“Sehingga saya mengajak 7 orang temannya untuk berpartisipasi dalam sebuah projek disana,” ungkapnya.

Sehingga Najmul berharap pengalaman dan kepercayaan dirinya dapat tertular untuk anak-anak dipelosok kampung se-NTB.

Lain halnya dengan Tatang, salah satu ASN di Pemrov.NTB yang menempuh pendidikan di Polandia.

Menurutnya, tantangan saat awal disana adalah bagaimana menyusaikan diri dan beradaptasi dengan budaya dan makanan disana.

“Saya ingat betul, bagaimana pesan Pak Gubernur saat melepas kami, kalau anak NTB bisa mengaji, azan atau jadi imam, maka carilah masjid,” ulasnya.

Ini pengalaman dan cara beradaptasi yang dilakukannya. Bahkan karena kepercayaan dirinya sebagai anak NTB, saat tugas study ke Portugal ia bahkan diterima menjadi agensi disalah satu agen wisata.

Alasannya, karena ia berasal dari NTB.

“Jadi mereka tahu NTB terkenal dengan pariwisatanya, dan kebetulan pimpinannya pernah berlibur ke NTB. Jadi saya mengajak pimpinan agensi itu untuk berwisata ke NTB,” ujarnya.

Dari cerita pengalaman tersebut, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., sangat optimis, jika anak-anak NTB diberikan kesempatan untuk berkompetisi. Kemampuannya tidak akan kalah dengan yang lainnya, bahkan ketika harus bergaul dan berkompetisi di luar negeri.

Bahkan Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini yakin, pengalaman kuliah di luar negeri ini memberikan kepercayaan diri bagi anak-anak NTB untuk mengisi pembangunan di NTB maupun di Indonesia, bahkan dunia.

Bahkan anak NTB ini jauh lebih hebat di tempat kuliah mereka.

“Artinya semangat mereka ini yang mahal dan harus terus didorong,” harap Gubernur.

Sementara itu Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos, M.M., mengatakan acara Bincang Gemilang ini menjadi ajang untuk menyampaikan kabar tentang keberhasilan program NTB Gemilang.

BACA JUGA:

“Salah satunya kita angkat tema tentang  1.000 Cendekia untuk NTB Gemilang, menghadirkan alumni dari Eropa, Malaysia,” jelasnya.

Rencananya kegiatan Bincang Gemilang ini akan dilaksanakan setiap pekan, untuk menyampaikan kabar-kabar gemilang lainnya dari seluruh program unggulan Provinsi NTB.

 Edy

@diskominfotik_ntb




Negara yang Sebagian Warganya Keturunan Indonesia

lombokjournal.com

Orang-orang keturunan Indonesia banyak bermukim di luar negeri. Tapi ada beberapa negara yang jumlahnya cukup besar, dan sudah bermukim turun temurun. Di antaranya adalah negara-negara berikut:

Satu: Afrika Selatan

Di Afrika Selatan, ada satu daerah yang dinamakan  Cape Malays.

Kalau kamu sebagai warga Indonesia suatu saat sempat mengujungi negara Afrika Selatan, jangan lupa menyempatkan mengunjungi wilyah ini.

Sebab di daerah ini akan menemui banyak keturunan bangsa Indonesia yang sudah menetap disana turun menurun.

Inilah suasana dan penghuni Cape Malays

Inilah masakan Indonesia di Cape Malays

Bagaimana cerita sehingga orang-orang  keturunan Indonesia bisa menetap di Afrika Selatan? Tentu banyak cerita yang kita temui.

Tapi yang jelas, berdasarkan sejarah lama, orang-orang Indoensia itu dulu tiba di Afrika Selatan karena dipekerjakan oleh Belanda di perkebunan dan pabrik gula.

 

Kedua: Suriname (Dutch Guyana), Amerika Selatan

Sekitar 12 persen penduduk Suriname adalah keturunan Indonesia.

Keturunan Indonesia di Suriname

Orang-orang Indonesia, terutama keturunan suku Jawa, banyak dan sudah turun menurun menetap di Suriname. Mereka banyak yang berhasi, termasuk menduduki posisi jabatan publik.

Bahkan jaman Presiden Soeharto pernah menghadiahkan seperangkat gamelan Jawa di suatu komunitas di Suriname. Memang Sebagian memang masih kuat dengan budaya Jawa, tentu hasil asimilasi dengan budaya setempat, maka budaya Jawanya juga ada pengaruh budaya setempat, Termasuk dalam penggunaan Bahasa.

Memang, mereka masih menganggap bahwa nenek moyang mereka berasal dari Jawa. Dalam pergaulan sehari-hari banyak yang masih menggunakan bahasa Jawa, meski orang Jawa di Indonesia sendiri sering tidak mengerti apa yang mereka katakan.

Masakan Indonesia yang bisa diemui di Suriname

Penari Suriname Dalam Pembukaan Internasional Scholarship Fair 2018 di Brazil

 

 

 

 

 

Quora




Pernikahan Pangkal Peradaban

lombokjournal.com

Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat MATAKIN, XS Budi S Tanuwibowo mengungkapkan, dalam agama khonghucu pernikahan adalah pangkal peradaban manusia.

Sehingga pernikahan dilakukan bagi pasangan yang telah dewasa/siap karena akan mempengaruhi generasi yang dihasilkan.

Tentu anak yang dihasilkan dari orang tua yang memang telah dewasa/siap secara fisik, mental bahkan ekonomi akan lebih mampu mengatasi tantangan zaman yang selalu berubah.

“Mempelai yang sudah cukup umur/dewasa akan lebih mampu mengatasi permasalahan pernikahan,” ujar Budi.

Biro Perempuan dan Anak Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Ridayani mengatakan, perlindungan anak merupakan bagian dari Tritugas gereja dan melekat pada jati dirinya.

Gereja juga berfungsi untuk mengoptimalkan perlindungan anak melalui pelayanan gereja sebagai wujud kontribusi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak.

Ketua Wanita WALUBI Jakarta, Wie Lie menuturkan perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami– istri. Tujuannya, membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia sesuai dengan Dhamma.

 

“Perkawinan anak di bawah umur menjadi suatu masalah yang harus kita kurangi bahkan dihentikan karena sudah tidak sesuai kaidah berumah tangga yang sehat, harmonis, dan sejahtera,” ujar Wie Lie.

Prinsipnya nilai – nilai agama tidak menganjurkan adanya perkawinan anak karena ajan melahirkan generasi yang lemah dan tidak berkualitas.

Rr

Baca : 1 / 2 / 3 / 4 / 5

Baca awal: Perkawinan Anak Merupakan Pelanggaran Hak Anak




Gerakan Nasional Pendewasaan Usia Perkawinan

lombokjournal.com

Ketua Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga MUI, Prof. Amany Lubis mengatakan, gambaran umum tentang pernikahan usia anak di Indonesia dengan segala dampaknya, merupakan tantangan dan pekerjaan ruma (PR).

Baik bagi pemerintah dan masyarakat, tidak terkecuali para ulama, yang menjadi rujukan umat dalam berbagai permasalahan.

Sinergi antara ulama dan umara dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat perkawinan yang belum istitho’ah, melalui Gerakan Nasional Pendewasaan Usia Perkawinan.

Ini penting untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia Indonesia sangatlah penting dan strategis.

Perkawinan Anak di Maroko

“Ulama sangat perlu berperan dalam ikhtiar pendewasaan usia perkawinan melalui pendidikan dan dakwah kepada masyarakat, khususnya orang tua dan anak-anak yang rentan menjadi korban perkawinan usia anak lantaran berbagai sebab,” kata Amany.

Menurut Prof Amany, sebagai penerus para nabi dalam melakukan pendidikan dan dakwah, para ulama perlu mengenali penyebab dan akar masalah dari masalah perkawinan usia anak ini. Sehingga solusi pencegahan dilakukan sesuai dengan masalahnya.

Sekedar contoh, perkawinan usia anak yang disebabkan oleh pergaulan bebas tentu perlu dicegah dengan penanaman nilai-nilai agama, pengendalian diri dan akhlak mulia yang diterapkan dalam kehidupan di keluarga, lembaga pendidikan, maupun masyarakat.

“Perkawinan usia anak yang disebabkan oleh kemiskinan keluarga perlu dicegah dengan edukasi bagi orang tua untuk tidak menjadikan kemiskinan sebagai alasan mengawinkan anak karena itu justru berpotensi melestarikan kemiskinan dan menurunkan kualitas genarasi,” ujar Amany.

Baca Hal : 1 / 2 / 3 / 4 / 5Agama berperan

 

 

 

 




Agama Sering Jadi Legitimasi Perkawinan Anak

lombokjournal.com

Agustina Erni menyebut beberapa faktor penyebab terjadinya perkawinan anak, salah satunya adalah dari sisi agama.

“Agama masih sering dijadikan legitimasi atau alat pembenaran atas praktik perkawinan anak, dengan dalih menghindari perzinahan, faktor ekonomi si anak, perjodohan, dan kehamilan yang tidak diinginkan,” kata Erni.

Dikatakannya, perlu keterlibatan para pemuka agama yang ada Indonesia (Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu) untuk berperan aktif bersama dengan umatnya dalam pencegahan perkawinan anak.

Dan menindaklanjuti kebijakan, isu perkawinan anak dan peran aktif keterlibatan pemuka agama dan jajarannya dalam melakukan pencegahan perkawinan anak.

“Kami apresiasi dan berterima kasih kepada para narasumber dari 6 lintas agama yang nantinya bersama anggotanya dari seluruh Indonesia dapat menjadi Agen Pelopor dan Penggerak yang membantu pemerintah dalam upaya penyelamatan anak dari praktik perkawinan anak,” ujarnya.

Melalui dialog secara virtual itu, Erni  yakin akan ada perspektif baru yang lebih progresif, dan berpihak dalam perlindungan anak, khususnya menurunkan angka perkawinan anak.

“Ini untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing ke depan,” imbuh Erni.

 Baca Hal : 1 / 2 / 3 / 4 / 5 / Gerakan Nasional




Perkawinan Anak Merupakan Pelanggaran Hak Anak

lombokjournal.com —

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA)  melakukan upaya advokasi dan sosialisasi pencegahan perkawinan anak.

Perkawinan anak merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak anak.

Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Agustina Erni menuturkan, perkawinan anak termasuk pelanggaran terhadap hak dasar yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak (KHA).

Khususnya  anak perempuan, kelompok anak yang lebih rentan terhadap perkawinan anak.

Dalam Diskusi Interaktif Pencegahan Perkawinan Anak dalam Pandangan Lintas Agama secara virtual, Rabu (21/04/21), Agustina Erni menyampaikan arahan Presiden terkait permasalahan perkawinan anak.

“Presiden telah memberikan arahan kepada Kemen PPPA untuk menangani permasalahan perkawinan anak yang dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Secara tegas RPJMN menargetkan penurunan angka perkawinan anak dari 11,21% pada tahun 2018 menjadi 8,74% pada akhir tahun 2024. Perkawinan anak pun menjadi Prioritas Nasional yang dimandatkan kepada kami,” ujar Erni dikutip dari kemenpppa.go.id, Rabu (21/04/21).

BACA JUGA: Menteri PPPA Apresiasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak di NTB

Cc

Baca Hal : 1 / 2 / 3 / 4 / 5 /  Agama Jadi Legitimasi