Sinergi Penguatan Psikososial Anak di Daerah Rawan Bencana

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB), membangun sinergi penguatan psikososial anak di daerah rawan bencana.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Sinergi yang dibangun adalah berupa Pelatihan Pemberian Dukungan Psikososial bagi Lembaga Layanan Berbasis Masyarakat di Kawasan Kebencanaan, yang digelar di Hotel Golden Palace Mataram, Kamis (19/8). Kegiatan ini dilaksanakan di NTB sebab merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi.

SinergiMenurut Asisten Deputi Perlindungan Anak Kondisi Khusus Kementerian PPPA, Dra. Elvi Handraeni, bahwa setidaknya terdapat 5 sampai 9 potensi bencana yang ada di NTB. Untuk bisa mempersiapkan keadaan darurat terutama terkait perlindungan terhadap anak maka diperlukan upaya pencegahan, yang salah satunya dengan meningkatkan kewaspadaan.

“Hari ini bapak ibu sekalian kita semua mendapatkan bimbingan teknis, bagaimana nanti kita jika ada bencana, bapak ibu sekalian dapat melakukan perlindungan terhadap kelompok rentan. Dimana salah satu kelompok rentan selain perempuan di dalam bencana adalah anak,” ujar Elvi, dalam paparannya.

Elvi melanjutkan bahwa di dalam suatu bencana, anak mempunyai banyak sekali kebutuhan yang harus diperhatikan, di antaranya adalah masalah keselamatan, pendidikan dan psikologisnya. Selain itu, salah satu dampak bencana lainnya terhadap anak adalah masalah perkawinan anak dan trafficking.

“Mereka mudah sekali trauma, dan kita lah yang akan mengurangi trauma mereka,” tegas Elvi.

BACA JUGAWorld Superbike 2021 dan MotoGP 2022, Pemerintah Berbenah

Sementara itu, Kepala Dinas DP3AP2KB Provinsi NTB, Hj. Husnanidiaty Nurdin, yang menjadi fasilitator kegiatan ini, mengungkapkan bahwa Provinsi NTB selain sebagai daerah dengan tingkat kerawanan yang cukup tinggi, saat ini juga dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap anak.

Oleh karenanya, untuk mencegah penularan dan dampak kesehatan dari Covid-19 terhadap anak, pemerintah terus berupaya mempercepat serapan vaksin terhadap anak, terutama yang berusia antara 12 sampai 18 tahun.

Ia melanjutkan, terdapat sekitar 533.491 anak yang harus divaksin di NTB. Namun hingga saat ini baru 19.698 yang telah divaksin dosis I, dan 8.650 yang telah divaksin dosis II. Pemerintah Provinsi NTB akan terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi termasuk akan melakukan kegiatan vaksin massal, sehingga seluruh pihak dapat ikut membantu memberikan pemahaman yang menyeluruh terhadap pentingnya vaksinasi Covid-19 kepada anak.

“Sekitar awal bulan september, bekerjasama dengan dikbud dan pramuka kita akan mencoba melakukan kegiatan vaksin masal kepada para siswa,” ujarnya.

Husnanidiaty juga berharap agar pelatihan ini dapat diikuti dengan baik oleh seluruh peserta dari relawan lembaga layanan berbasis masyarakat dan beberapa perangkat daerah terkait serta diikuti juga oleh peserta dari Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Utara dan Maluku Utara.




Aplikasi NTBelib, Pemprov NTB Siapkan Perpustakaan Digital

Aplikasi NTBelib cukup interaktif, punya beberapa fitur, termasuk ada fitur yang dapat menulis gagasan kemudian dapat dikirim ke berbagai platform media sosial

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB telah menyediakan aplikasi NTBelib bagi masyarakat.

NTBelib merupakan layanan membaca atau perpustakaan digital yang disiapkan oleh pemerintah di tengah pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro di NTB sejak 05 sampai 20 Juli mendatang.

Aplikasi NTBelib merupakan layanan perpustakaan digital
Aplikasi NTBelib

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov NTB, Julmansyah, S.Hut., MAP menjelaskan, salah satu impact dari PPKM adalah terhentinya seluruh proses pendidikan terutama dibatasinya kegiatan membaca di perpustakaan.

Sehingga terhenti juga upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan sisiwa/mahasiswa di tengah pandemi. Meski begitu, bukan berarti kesempatan meminjam, menambah wawasan dan membaca buku terhenti.

BACA JUGA: Senyum Abadi dari Sang ‘Smiling Politician’

“Kami berusaha hadir secepatnya dalam menjawab kondisi saat ini. Alhamdulillah Kami telah menyediakan layanan perpustakaan Digital yang diberi nama “NTBelib,” ungkapnya di Mataram, Selasa (13/07/21).

Lebih Lanjut Julmansyah mengatakan, inovasi ini salah satu ikhtiar NTB Gemilang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat di tengah Pandemi yang mengancam.

Karena mengingat era digital mengharuskan semua layanan instansi pemerintah maupun dunia bisnis untuk memanfaatkan teknologi informasi.

Dan ikhtiar ini baru terwujud di era pemerintahan Dr. Zulkiefliamansyah dan Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

“Layanan aplikasi ini menyediakan bahan bacaan bagi siswa SD, SMP serta SMA/SMK. Aplikasi ini bisa didownload di playstore bagi yang memiliki android dan sebentar lagi juga akan rilis di App store bagi pengguna Apple,” jelasnya.

Dijelaskannya, pada aplikasi ini terdapat koleksi bacaan pada fitur SMP BSE sekitar 227 koleksi yang dapat dipinjam, SD BSE ada 350 koleksi, SMA BSE 111 Koleksi yang terkait buku pelajaran sekolah, disediakan oleh perpustakaan digital ini.

Sementara untuk koleksi umum tersedia 395 koleksi yang masing-masing judul ada 4 copiannya.

“Ke depan kami akan terus memberi fasilitas layanan koleksi yang sesuai dengan era-nya. Kami hadir menjangkau anak SD dan SMA dan masyarakat desa terpencil sekalipun sejauh ada signal,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi NTB menyediakan akses dan layanan bahan bacaan berbasis digital tersebut. Diharapkan terbentuk budaya gemar membaca dan indeks literasi NTB meningkat dan akhirnya dapat memacu literasi untuk kesejahteraan.

Selain itu, aplikasi ini cukup interaktif, punya beberapa fitur, termasuk ada fitur yang dapat menulis gagasan kemudian dapat disimpan bahkan di kirim ke berbagai platform media sosial.

“Tentu ini belum sempurna, sebagai langkah awal kami harus mulai melayani warga NTB dimana saja tanpa harus beranjak meninggalkan tempat,” tegasnya.

Sedangkan untuk menjadi anggota NTBelib, lanjutnya, ini sangat mudah, mereka yang ingin menjadi anggota NTBelib cukup daftar dengan nama dan alamat email ketika registrasi.

BACA JUGA: Mutasi Pejabat, yang Dilantik Harus Mampu Lakukan Percepatan

Bahkan menurutnya beberapa pengguna aplikasi telah memberikan testimoni bahwa aplikasi youtube pada handphone anak-anaknya siswa SD sudah diganti dengan aplikasi NTBelib.

Menurutnya, salah satu atensi gubernur NTB terkait aplikasi ini adalah agar aplikasi perpustakaan digital ini dapat menyediakan ebook tentang sains ilmu pengetahuan terkait anak atau siswa SD dan SMP. Sehingga semangat mereka dapat menumbuhkan kecintaan akan sains pengetahuan sejak dini.

Aplikasi ini baru rilis dua hari lalu dan Insya Allah dalam waktu dekat akan di launching oleh Gubernur, Wakil Gubernur bersama Kepala Perpustakan Nasional.

Manikp

@kominfo




Lomba Bertutur, Sarana Pembentuk Karakter Anak

Kegitan Lomba bertutur yang melatih istimatika berpikir anak-anak ini,  merupakan kegiatan tahunan yang diikuti oleh perwakilan kabupaten kota se-Provinsi NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut M.A.P, mengatakan, lomba bertutur merupakan salah sarana yang tepat dalam membangun dan membentuk karakter anak.

Apalagi bertutur dengan baik di hadapan publik, seorang anak membutuhkan keberanian, kemampuan mengkoordinasikan seluruh panca indra. Sehingga dinilai dapat melatih mental, sistimatisasi berfikir mereka sejak kecil.

“Proses menjadi seorang yang mampu bertutur dengan baik tidak mudah. Tetapi jika anak2 sejak sekarang dilatih memiliki kemampuan berbicara depan publik, maka ketika mereka dewasa akan memiliki kemampuan retorika dan public speaking yang baik, kelak menjadi life skill mereka,” ungkapnya saat membuka Lomba Bertutur di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Selasa (22/06/21).

BACA JUGA: Sistem Informasi Posyandu, Perkuat Pemetaan Kesehatan

Namun tradisi bertutur, kata Julmansyah, perlahan mulai luntur dan jarang ditemui di tengah-tengah masyarakat. Terutama tradisi bertutur melalui dongeng yang disampaikan pada anak dan cucu menjelang tidur.

“Untuk itu, saya berharap kepada seluruh dinas perpustakaan di NTB untuk dapat memfasilitasi dan mensupport tradisi bertutur bagi anak melalui dongenng maupun lomba lainnya,” harapnya.

Lomba bertutur ini merupakan kegiatan tahunan yang diikuti oleh perwakilan kabupaten kota se-Provinsi NTB.

Lomba bertutur juga rangkaian dari berbagai lomba, mulai lomba perpustakaan desa, lomba perpustakaan SMA/SMK serta lomba bertutur.

Kegiatan telah menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI.

Usai perlombaan, dilakukan pembacaan pengumuman pemenang yang disampaikan oleh Dr. Kadri perwakilan Dewan Juri.

BACA JUGA: Tiket nn Tunai, Upaya Memutus Mata Rantai Covid-19

Adapun pemenang lomba bertutur tingkat provinsi ini antara lain;

  • Juara 1 Lalu Nizzar Rayyan dari SDN 22 Praya Lombok Tengah;
  • Juara 2 Putri Zulfairah SDN 2 Labuan Sumbawa,;
  • Juara 3 Ronaldo Sopha SD Alethea Mataram;
  • Juara Harapan I Zafeera AfkarMughni SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima;
  • Juara Harapan II Putri Rabiatul Adawiah SDN Sondosia Kab. Bima;
  • Juara Harapan III Aqila Zahayu Mahfuz SDN 1 Gerung Utara Lombok Barat.    Selanjutnya pemenang pertama akan mewakili Provinsi NTB ke tingkat Nasional. (*)



Kompetisi Putri Batik Remaja, Pemprov Dukung Wakil NTB

Pemprov NTB mendukung Kemala Feodara Tirta, siswi SMA Kristen Tunas Daud Mataram yang mewakili NTB dalam ajang Kompetisi Putri Batik Remaja Tingkat Nasional bulan Agustus 2021

MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Teggara Barat (NTB), Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah M.Pd menyampaikan dukungannya saat audiensi Yayasan Keluarga Sejahtera Mataram, Kamis (17/06/21) di Pendopo Wagub.

Audensi mengantarkan wakil NTB dalam Kompetisi Putri Batik Nasional

Dikatakan Wagub, kepada jajaran pendidikan dan para guru di SMA Tunas Daud, khususnya orangtua dari Kemala Feodara Tirta yang mewakili NTB dalam kompetisi remaja batik nasional.

Saat itu Wagub mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi anak-anak NTB.

“Kebanggan orangtua tentunya ingin melihat anak-anaknya berprestasi dan tidak menyusahkan orangtuanya. Anak-anak yang kita didik menjadi anak-anak yang memiliki karakter sekaligus berprestasi tentu menjadi kebanggaan orangtua,” kata Wagub.

Ummi Rohmi menegaskan, Pemprov NTB sangat konsisten mendukung tiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di NTB.

Agar menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki nilai tambah bagi peserta didik itu sendiri.

BACA JUGA: KKI; Prodi Dokter Spesialis Semoga Segera Bisa Dibuka

Kreatifitas, pengembangan potensi diri bagi peserta didik yang mampu melihat peluang sangtlah dibutuhkan. Pemprov selalu memberi support bagi kemajuan pendidikan di NTB.

“Meski di tengah kondisi yang sulit saat ini dengan banyaknya refocusing anggaran, namun kita tetap memberi perhatian pada dunia pendidikan,” kata Ummi Rohmi.

Ditambahkan, Pemprov NTB akan selalu memberikan semangat menghadirkan sekolah-sekolah yang berkualitas.

BACA JUGA: Kader PKK NTB Harus Akrab Dengan Teknologi

Komunikasi intens terus dilakukan oleh sebuah Yayasan yang mengelola pendidikan dengan pihak Dikbud, yang berkolaborasi  menghasilkan prestasi membanggakan bagi pendidikan di NTB.

diskominfotikntb




Revitalisasi Posyandu Sebagai Target Kerja PKK NTB

Revitalisasi Posyandu sebagai program unggulan Pemerintah Provinsi NTB yang sangat strategis, didukung penuh PKK NTB

LOTENG.lombokjournal.com ~ Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE, M.Sc menegaskan, Revitalisasi Posyandu menjadi salah satu target capaian kerja TP PKK NTB.

Revitalisasi Posyandu
Bunda Niken

“Revitalisasi Posyandu sebagai program unggulan pemerintah provinsi sangat strategis sebagai titik perubahan di desa dan sudah digaungkan ke seluruh Indonesia,” ujar Bunda Niken, sapaan akrabnya, di kantor Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, Loteng, Selasa (15/06/21).

Hal itu dijelaskan, isteri orang nomor satu NTB tersebut, menjadi pemacu TP PKK NTB untuk mendukung penuh tercapainya program unggulan Revitalisasi Posyandu.

BACA JUGA: PKK NTB Siap Jadi Organisasi Modern, Kata Bunda Niken

Hingga saat ini, Desa Pemepek sudah memiliki 6 Posyandu Keluarga dari 16 dusun yang ada. Loteng sendiri memiliki 1700 Posyandu dengan 8000 kader. Dan akan terus digenjot kuantitas serta kualitasnya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di Desa.

Plt Sekretaris Daerah Loteng, M Nazili mengatakan, penguatan kapasitas kader terus dilakukan termasuk kesejahteraan. Beberapa program di antaranya pemberian BPJS juga insentif rutin dari Anggaran Dana Desa.

BACA JUGA: TV Analog Migrasi ke TV Digital Pada 2 November 2022

“Kami akan terus tingkatkan sehingga pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu ini benar benar menjadi wadah partisipasi masyarakat,” ujar Nazili.

diskominfotikntb




PKK NTB Siap Jadi Organisasi Modern, Kata Bunda Niken

Perubahan kegiatan PKK akan disesuaikan perkembangan zaman, misalnya komunikasi dan berbagi informasi tentang kegiatan lewat smartphone

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) disiapkan menjadikannya organisasi modern dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Hj. Niken Saptarini Widyawati

Inilah salah satu perubahan paradigma hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas)

Ketua TP PKK, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE, M.Sc, mengatakan itu pada kader PKK Kabupaten Lombok Tengah, di kantor Desa Pemepek, Selasa (15/06/21).

“Dalam agenda kerja kelompok kerja atau Pokja 1, kegiatan kerja yang lama mengenai pola asuh anak dan remaja dengan kasih sayang, diganti menjadi pola asuh di era digital,” jelas Bunda Niken, sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Limbah DioLah, Jadi Sekolah Plastik Pertama di Dunia

Beberapa perubahan kegiatan TP PKK yang harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Begitu pula dengan kegiatan keluarga sehat dan sejahtera, ditambahkan menjadi keluarga bebas narkoba.

Kemudian kegiatan literasi ditambahkan pula keluarga sadar administrasi kependudukan, agar keluarga dapat mengakses layanan layanan pemerintah.

Selain itu ada pula literasi tentang pernikahan dini, kegiatan PKK Goes to School, PKK Goes to Majelis Ta’lim serta PKK sahabat anak dan remaja, pengganti Karang Taruna yang kini mulai hilang.

Dalam agenda kegiatan Pokja 2 hasil Rakernas yang fokus pada ekonomi dan pendidikan mewajibkan PAUD Holistik dan Integratif selama setahun. Di bidang ekonomi, PKK NTB mulai mendorong agar PKK desa mendirikan koperasi dan toko PKK.

Kegiatan Pokja 3 menambahkan literasi rumah sehat layak huni dan sanitasi sedangkan Pokja 4 menambahkan stunting dan penanganan Covid 19 dalam agenda kegiatannya.

Mengawali roadshow TP PKK NTB di kabupaten Lombok Tengah, dan dilanjutkan ke sepuluh kabupaten/kota,

Bunda Niken berpesan, kegiatan PKK tidak hanya kegiatan rutin. Sebagai bagian dari upaya menuju keluarga sejahtera, tanggungjawab sebagai ibu dan warga masyarakat menjadi semangat para kader PKK.

“Paling sederhana dari memanfaatkan teknologi informasi itu kan komunikasi dan berbagi informasi tentang kegiatan lewat smartphone masing masing, yang sekarang ini semua orang pasti punya,” terangnya.

BACA JUGA: Revitalisasi Posyandu Sebagai Target Kerja PKK NTB

Ketua TP PKK Loteng, Nurul Aini Fathul Bahri mengatakan, kunjungan ini sangat dinantikan oleh kader PKK Loteng untuk memperoleh informasi terbaru dari hasil Rakernas dan pembekalan bagi para kader.

“Saat ini kami fokus agar Posyandu Keluarga bisa diwujudkan dari Posyandu yang ada,” ujar Aini.

diskominfotikntb




Bupati Letakkan Batu Pertama Gedung Club Baca Perempuan

TANJUNG.lombokjournal.com

Bupati Lombok Utara, H Djohan Sjamsu SH melakukan peletakan batu pertama Club Baca Perempuan dan Sekolah PAUD Alam Anak Negeri, di Jambi Anom, Senin (07/06/21)

Dalam sambutannya Bupati Djohan Sjamsu menyampaikan, pembangunan Gedung Club Baca Perempuan dan Sekolah PAUD Alam Anak Negeri menelan biaya berkisar 10 miliar rupiah dari bantuan pusat.

“Saya hadir di sini senada dengan yang saya lakukan hari ini, anak belajar interaksi dengan alam sebagai anak negeri yang disponsori oleh Lembaga Club Baca Perempuan, maka kepadanya saya berterima kasih sebagai Kepala Daerah,” tuturnya.

BACA JUGA: Moeldoko: Pembangunan Pengembanan BIZAM Berjalan Lancar

Dikatakan Bupati Djohan, pendidikan PAUD berperan penting mengisi relung hati anak bangsa sejak dini dan memperkenalkannya dengan alam sekitar.

Disamping itu pula, perlu dikhawatirkan imbas perkembangan teknologi yang begitu cepat, walaupun di sisi lain memberi manfaat.

“Kami mengucapkan terima kasih atas inisiasi dan partisipasi mendirikan gedung TK PAUD Anak Negeri untuk geliat membaca karena adanya fenomena kurangnya minat baca,” imbuhnya.

Bupati berharap, adanya Club Baca Perempuan dan Sekolah PAUD Alam Anak Negeri, dapat menjadi semangat baru bagi anak-anak melakukan kegiatan membaca dan cinta membaca.

Menurut bupati dua periode ini, keberadaan yayasan cukup membantu pada saat situasi pendapatan daerah menurun drastis akibat Covid-19 di Lombok Utara.

Selain itu, lokasi pendirian gedung tersebut representatif dengan kondisi alam yang terbuka. Namun demikian, akses jalan menuju lokasi perlu menjadi perhatian Pemda KLU.

“Belum banyak yang bisa kita perbuat tahun ini, karena kondisi keuangan daerah yang belum mampu akibat Covid-19,” tandasnya.

Dijelaskan pula, masih banyak persoalan daerah yang belum diselesaikan seperti belum dibangunnya Kantor Bupati dam Gedung DPRD.

Pihaknya optimis, sedikit demi sedikit permasalahan daerah akan dibenahi, dan dibangun agar pada saatnya seluruh komponen daerah mampu berkiprah membangun Lombok Utara.

“Mari kita utuh bersatu bangun dari keterpurukan, insya Allah Pemda tidak menutup mata terhadap kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu yang banyak bergerak dalam bidang pendidikan, untuk tumbuh kembangnya minat baca anak bangsa di daerah kita,” urainya.

Dituturkannya, amaliah yayasan mencerdaskan anak bangsa melalui PAUD Alam Anak Negeri dan club baca memiliki banyak makna untuk kemajuan pendidikan Lombok Utara pada masa yang akan datang.

Sementara itu, Nursida Syam SS mengingatkan, usia Club Baca Perempuan telah memasuki 14 tahun.

Namun kesediaan Bupati Lombok Utara bersama-sama menyaksikan dan meletakkan batu pertama Sekretariat Bersama (Sekber) Club Baca Perempuan dan Gedung PAUD Anak Negeri tersebut.

“Gedung ini sumbangsih atau tali kasih dari salah seorang kawan jauh dari Prancis. Dia saudara kami, sahabat kami kakanda Irwan, beliaulah yang kemudian mendatangkan rezeki besar untuk Club Baca Perempuan. Kami juga berharap ini menjadi aset bersama untuk Lombok Utara ke depan,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Nursida Syam menyampaikan terima kasih yang tulus atas kehadiran Bupati Lombok Utara meluangkan waktu sekaligus menyempatkan diri hadir.

“Kami harapkan nanti pada pertemuan selanjutnya bisa hadir untuk meresmikan gedung ini agar dapat memberi manfaat” tutupnya.

BACA JUGA: Wabup KLU: Bangunan ACT di Gondang Harus Dibongkar

Acara dilanjutkan dengan dengan prosesi peletakan batu pertama kemudian foto bersama dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Hadir saat itu Bunda PAUD Lombok Utara Hj. Galuh Djohan Sjamsu, Ketua Lembaga Club Baca Perempuan Nursida Syam SS, unsur Camat Tanjung serta tokoh masyarakat setempat.

wld




Beri Perhatian Saat Anak Pegang Handphone

Jaka Prawira Dirja, mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com

Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, penggunaan handphone  di kalangan perlajar dan mahasiswa tidak dapat dihindari. Mulai dari anak di bawah 10 tahun pun sudah memiliki handphone atau HP atau tepon genggam, setidaknya ia mulai diberi keleluasaan pegang pernangkat komunikasi itu.

Sebab bagi pelajar maupun mahasiswa di awal tahun 2021, semua proses pembelajaran dilakukan secara daring.

Penggunaan telpon genggam dalam waktu yang lama dapat membuat mata menjadi sakit. Apalagi bila digunakan selama berjam-jam. Bukankah anak-anak di masa sekarang sering sekali menggunakan telpon dalam jangka waktu yang cukup lama.

BACA JUGA:

Media Sosial Pengaruhi Perilaku Remaja

Karena beragam alasan, biasanya orang tua pun tidak menegur. Justru (biasanya) membiarkan anaknya menggunakan alat komunikasi itu hampir tanpa batas waktu. Padahal, kalau anak-anak semakin diberi kebebasan seperti itu, maka anak-anak semakin tergantung dan dikendalikan oleh telpon genggam.

Orang tuanya juga membiarkan anaknya fokus dengan HP-nya, alasannya karena anaknya lebih diam di rumah dan tidak keluyuran. Padahal sebenarnya itu akan membahayakan dan juga dapat menyebabkan anaknya jadi kurang bergaul. Dan cenderung apatis alias kurang menjalin komunikasi dengan masyarakat di sekitarnya. Ini merupakan tanda-tanda seorang anak yang kecanduan.

Kecanduan terhadap telpon dapat mempengaruhi pola makan dan juga pola pikir anak. Tanda-tanda yang jelas, anak-anak jadi kurang nafsu makan (bahkan bisa jadi kurang tidur) karena terlalu fokus dengan HP-nya. Kita pun bisa langsung merasakan bahwa memandang layar HP yang berlebihan bisa menyebabkan terganggunya saraf mata dan otak. Karena jam tidur terganggu dan juga mata kurang istirahat.

Ada beberapa kasus, berlama-lama fokus dengan HP menyebabkan gangguan jiwa hingga kebutaan anak-anak di bawah umur. Sebagian besar orang sebenarnya sudah mengetahui, HP yang diberikan pada anaknya hanya sedikit waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas dari sekolah. Justru waktu yang lama digunakan untuk bermain game online dan yang lainnya.

Disini peran orang tua sangat penting dan dibutuhkan dalam mengawasi dan juga mengamati kegiatan anaknya saat bermain telpon. Apakah mereka hanya membuka situs belajar atau yang lainnya.

BACA JUGA:

Pengurus IKA Unram Luar NTB Keluar Barisan

Tetapi seringkali (karena berbagai alas an, orang tua suka lalai. Sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk penanganannya menurut saya pribadi, harus ada perhatian dan memberi batas waktu bermain HP anaknya. Kesadaran dini dari orang tua diperlukan, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan menimpah anak-anak yang kita cintai.***

 

 




Bunda PAUD KLU Road Show di Gangga

GANGGA.lombokjournal.com

Bunda PAUD Kabupaten Lombok Utara, Hj Galuh Nurdiah Djohan Sjamsu, melakukan Road show monitoring dan evaluasi Program PAUD Holistik Integratif di PAUD Syifa Anjani NW Dusun Paok Rempek, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Jum’at (28/05/21).

Hadir pula NTB Field Manager Save the Children Harun Anggo, Pelaksana Tugas Camat Gangga Parihin SSos, Kades Genggelang Almaududi SPd, Pengurus PAUD Syifa Anjani, H Sabnur, para guru serta wali murid.

Hj Galuh Nurdiah menyampaikan, kunjungan ke PAUD Syifa Anjani di Dusun Paok Rempek berbeda dengan PAUD lainnya. Pasalnya, keberadaan Paud Syifa Anjani di pelosok desa dan jauh dari pusat kota.

BACA JUGA:

Musdes Rekomendasikan Pemekaran Desa Samba

“Sampai saat ini, baru tiga PAUD HI yang kami kunjungi dari total 40 PAUD yang sudah HI di Lombok Utara. Ke depannya kami berharap kelanjutan kerja sama terus terjalin,” tuturnya.

Bunda PAUD yang juga Ketua PKK ini mengungkapkan, demi kemajuan PAUD yang ada di Lombok Utara sangat dibutuhkan dukungan dari pemerintah. Baik di desa, kecamatan, bahkan kabupaten agar masalah terkait dengan anggaran PAUD menjadi perhatian bersama.

Kepada wali murid, Bunda PAUD KLU berpesan apa yang diperoleh anak-anak di sekolah menjadi kebiasaan baik untuk diterapkan di rumah, serta memperhatikan gizi makanan anak-anak.

Sementara itu, NTB Field Manager Save the Children Harun Anggo menyampaikan untuk program pendampingan  PAUD saat ini dilaksanakan di tiga kecamatan Bayan, Kayangan dan Gangga.

“Kami sudah membangun dan merenovasi sekitar 40 PAUD. Program pendampingan Save the Children tidak semata untuk fisik saja, melainkan SDM mulai komite, guru, siswa dan memberikan fasilitas lengkap agar para guru dan siswa bisa belajar dengan baik,” imbuhnya.

Pengurus PAUD Syifa Anjani NW, H Sabnur menceritakan awal berdiri PAUD sejak tahun 2014. Dengan memanfaatkan rumah warga pada tahun 2016 menjadi PAUD Terpadu tetapi mengalami kerusakan akibat gempa pada tahun 2018.

BACA JUGA:

Bupati KLU Lantik Direktur dan Pengawas Perumda Air Minum

Berkat kerja sama masyarakat di Paok Rempek dan bantuan dari Save the Children, gedung sekolah PAUD bisa terbangun, dan melakukan pembinaan kepada guru dengan dilengkapi  fasilitas penunjang.

Acara dilanjutkan dengan dialog bersama guru dan wali murid serta penyerahan perlengkapan sekolah untuk siswa PAUD Syifa Anjani NW.

rar




Ummi Rohmi: Posyandu Keluarga Solusi Permasalahan Perempuan dan Anak

MATARAM.lombokjournal.com

Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah  targetkan empat capaian yang harus dikerjakan terkait permasalahan anak dan perempuan.

DP3AP2KB NTB sebagai leading sektor, di antaranya menghadirikan kota layak anak, menurunkan angka perkawinan anak dan menurunkan perdagangan orang serta menurunkan kekerasan terhadap perempuan.

Wagub Hj Sitti Rohmi Djalillah

Ummi Rohmi sapaan akrabnya, berharap posyandu keluarga dapat dimaksimalkan keberadaannya, khususnya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan anak dan perempuan.

Keberadaan posyandu keluarga sebagai sarana pelayanan Kesehatan dari bayi hingga lansia, sehingga seluruh segmen usia mapun genre dapat ditangani.

BACA JUGA:

Posyandu Keluarga Harus Berperan Lindungi Anak Korban Stigma Keluarga Teroris

“Kalau dulu layanan posyandu kita hanya melayani bayi dan ibu hamil saja, kedepannya di Provinsi NTB tidak boleh melayani ibu dan bayi saja, tapi posyandu yang komplit melayani dari bayi hingga lansia,” tutur Ummi Rohmi.

Ia menyampaikannya saat memimpin rapat bersama DP3AP2KB yang  berlangsung di Ruang Rapat Utama (RRU) Kantor Gubernur NTB, Kamis (27/05/21).

Posyandu Keluarga yang diharapkan Ummi Rohmi dapat memenuhi empat elemen posyandu, yakni posyandu KIA, Posbindu, Posyandu Keluarga dan Posyandu Lansia.

“Keberadaan Posyandu Keluarga diharapkan mampu menopang 4 elemen posyandu yang nantinya diaktifkan seluruh dusun dan lingkungan yang ada di NTB, ” tuturnya.

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB terus berikhtiar mewujudkan kesejahteraan perempuan dan anak di NTB, melalui koordinasi yang dilakukan bersama Wagub NTB.

Selain itu, di NTB Kota Layak Anak sebanyak empat lokasi yang berada di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Dompu dan Kabupaten Bima.

Kepala Dinas DP3AP2KB Ir. Husnanidiaty Nurdin, MM mengharapkan agar tahun ini NTB dapat menambah dua kota layak anak.

“Menargetkan setiap tahun ada dua kota layak anak yang diberikan penilaian oleh pusat, sampai saat ini NTB memiliki empat kota layak anak, dan diharapkan tahun ini bisa dapat dua lagi dan sekarang masih dalam proses penilaian dari pusat, ” ungkapnya.

BACA JUGA:

Wagub Apresiasi Serapan Pekerja Perempuan Proyek UNDP PETRA

Eny sapaan akrabnya, terus berupaya meningkatkan kualitas perempuan, baik itu dari segi pendidikan dan keterampilan, melalui sekolah maupun berbagai pelatihan.

“Kalau di pemberdayaan perempuan kami berupaya bagaiamana meningkatkan kualitas perempuan melalui sekolah perempuan, hal ini sudah dilakukan oleh NGO, sehingga kami mereplikasikan kegiatan ini, ” tutupnya.

Ser

diskominfotiktnb