Pemilu ke Depan akan Tetap Dikawal Aparatur Sipil Negara

Masyarakat NTB sudah melewati momentum penting pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) yang berlangsung damai, aman, dan lancar 

MATARAM.LombokJournal.com ~  Meski pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden sudah berlangsung, namun Aparatur Sipil Negara (ASN) harus tetap berjuang menunjukkan netralitas ASN dalam mengawal pelaksanaan kontestasi politik dalam pemilihan umum (Pemilu) ke depan. 

BACA JUGA : Industrialisasi Perikanan Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

Pj Gubernur bersama ASN purna tugas, usai bicara tentang pemilu

Penegasan terkait pelaksanaan pemilu itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi, saat menjadi pembina upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional (HKN) di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur, pada hari Senin (19/02/24). 

Masyarakat NTB sudah melewati momentum penting yakni pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu), kontestasi politik yang berlangsung dalam keadaan damai, aman, dan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan semua pihak. Pemilu 2024 menjadi penyelenggaraan kontestasi politik yang berlangsung tanpa ekses yang berarti, baik di daerah maupun secara nasional. 

“Mari kita bersama-sama terus mengawal  pelaksanaan pemilu yang telah berlangsung di tengah masyarakat,” ujar Miq Gite sapaan Pj Gubernur NTB. 

Upacara Haei Kesadaran Nasional yang berlangsung usai hajatan Permilu itu, Pj Gubernur juga memaparkan, upacara ini mengandung makna-makna penekanan sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan di daerah tercinta Nisa Tenggara Barat. 

“Tentu hari kesadaran nasional mengandung makna-makna penekanan sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah kita NTB,” jelasnya. 

Dalam upacara Hari Kesadaran Nasional ini, Pj Gubernur juga melepaskan beberapa  ASN yang sudah menjalani  purna tugas, dan menjadikan pelepasan ASN sebagai kiat untuk terus belajar dan memaksimalkan pengabdian dalam bekerja dan mengabdi untuk daerah NTB. 

Atas nama Pemerintah Provinsi NTB, Miq Gite  menyampaikan penghargaan dan apresiasi serta rasa terimakasih yang luar biasa kepada para aparatur atau ASN yang purna tugas. 

BACA JUGA : Komunitas Akarpohon Gelar ‘Majelis Buku Tipis’

“Kita perlu banyak belajar bagaimana selama melaksanakan pengabdian selaku ASN di daerah tercinta kita, dan tidak lupa terimakasih yang luar biasa kepada saudara saya yang purna tugas atas dedikasinya untuk NTB,”.ujarnya. ***

 

 




Pemilu Dalam Negara Demokrasi 

Mengapa mayoritas negara-negara di seluruh dunia memilih demokrasi? Hak asasi manusia mungkin lebih dilindungi di bawah sistem demokrati daripada di bawah yang otoriter

Oleh: Lalu Ramdan Hadi, Mahasiswa Administrasi Publik,Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Mataram

LombokJournal.com ~ Demokrasi memikiki arti secara harfiah yakni “pemerintah oleh rakyat,” yang merupakan konsep fundamental. Demokrasi ditandai tidak hanya sebagai pemerintahan yang dikendalikan oleh dan untuk rakyat, tetapi juga sebagai pemerintah yang melaksanakan keinginan rakyat. 

BACA JUGA : Dukungan Makin Tebal, Insan Pariwisata Positing Dukung Ganjar-Mahfud 

Tujuan dan persyaratan warga negara harus dipertimbangkan oleh pemerintah demokratis ideal. Sementara demokrasi ideal yang tanpa cacat masih merupakan referensi dan sumber inspirasi untuk sistem demokrasi, perilaku semacam itu belum pernah terdengar dan mungkin tidak terwujud (Liphart, Arend, Democracies, Patterns ofMajoritarian and Consensus Government in Twenty-One Countries, (New Haven: YaleUniversity Press,1984) .

 Mengapa mayoritas negara-negara di seluruh dunia memilih demokrasi? Hak asasi manusia mungkin lebih dilindungi di bawah sistem demokratis daripada di bawah yang otoriter. Penghormatan alami terhadap hak asasi manusia terkait erat dengan stabilitas dan sistem demokrasi yang kuat.

Pemilu harus dikendalikan dan didukung oleh berbagai alat untuk mempromosikan kolaborasi dan komunikasi. Namun, pemilu masih menjadi alat utama demokrasi. 

BACA JUGA : Kadis PUPR Lombok Barat Melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Nurul Madinah

Pemilu mengklaim untuk menciptakan mekanisme yang memaksa atau memotivasi anggota parlemen untuk mengambil tujuan pemilih mereka dengan serius. Ada kesepakatan umum bahwa sebuah negara dengan sistem politik demokratis akan muncul lebih banyak dari pemilihan kompetitif daripada dari fungsi lain.

Dalam negara demokrasi, semua pasangan calon harus dikupas pro dan kontranya, tidak hanya baiknya saja untuk di pelajari tetapi segalanya, lalu membandingkan mana yang terbaik dan terburuk. semuanya punya sisi buruknya masing-masing, asalkan berdasarkan data dan fakta, maka kita sebagai masyarakat jangan asal memfitnah dan membuat hoax.  namanya  negara  demokratis, guna mencari pemimpin yang terbaik.

Bagi politisi pemilu  adalah untuk memenangkan calon jagoan mereka, cukup jagoan mereka.  bagi rakyat pemilu seharusnya yaitu soal memenangkan Negara Kesatuan Rakyat Indonesia,itulah mengapa rakyat harus mempelajari, mengetahui semua calon yang ada.

Maka Pemilu tidak bisa kemudian menggunakan perasaan baper yang  tidak jelas. pemilu ini mengikuti logika rasional dengan mempelajari  segala hal, membandingkan, dan lalu tetapkan  opsi pilihan.

BACA JUGA : Barisan Tuan Guru Muda (Baruda) Nusantara NTB Dukung Ganjar-Mahfud

Pada akhirnya, pemilu mengajarkan kita bagaimana untuk berdiri teguh pada keyakinan kita sendiri atau terbawa oleh derasnya air sungai, dan tentang Bagaimana  bertaruh pada  kemauan untuk mencerna dengan lebih jernih segala sesuatu yang disediakan, atau justru kita yang dimakan mentah-mentah dan tidak berdaya? ***

 




Memilih Wakil Rakyat yang Sanggup Menyuarakan  Aspirasi 

Waktu memutuskan untuk memilih wakil rakyat, penting melakukan riset tentang calon yang akan dipilih

MATARAM.Lombokjournal.com ~ Memilih wakil rakyat yang aspiratif adalah hal yang penting dalam menjaga representasi yang baik di parlemen. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam memilih wakil rakyat yang aspiratif:

BACA JUGA: Gubernur NTB: Dewan Kebudayaan Harus Berpikir Besar

Dalam memilih wakil rakyatm lakukan riset lebih dulu

  • Kenali Isu dan Masalah yang Anda Pedulikan

Sebagai pemilih, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang isu-isu dan masalah yang penting bagi Anda dan masyarakat secara umum. Identifikasi bidang-bidang yang Anda anggap penting, seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi, atau keadilan sosial. Hal ini akan membantu Anda memilih calon wakil rakyat yang memiliki kesamaan pandangan dan prioritas dengan Anda.

  •  Lakukan Riset tentang calon-calon yang ada

Lakukan riset tentang calon-calon wakil rakyat yang ada di daerah pemilihan Anda. Cari tahu tentang latar belakang mereka, pengalaman kerja, pendidikan, dan rekam jejak mereka dalam melayani masyarakat. Tinjau posisi mereka tentang isu-isu yang Anda pedulikan dan bagaimana mereka telah berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.

  •  Pertimbangkan Integritas dan Karakter Calon

Integritas dan karakter calon sangat penting dalam memilih wakil rakyat yang aspiratif. Tinjau rekam jejak mereka terkait dengan etika, transparansi, dan akuntabilitas. Perhatikan apakah mereka terlibat dalam skandal korupsi atau pelanggaran etika lainnya. Calon yang memiliki integritas yang tinggi akan lebih mungkin untuk mewakili kepentingan publik dengan jujur dan bertanggung jawab.

BACA JUGA: LIMOFF 2023, Jadikan NTB Kiblat Tenun Dunia

  •  Evaluasi Kualitas Komunikasi dan Keterampilan Leadership:

Kualitas komunikasi dan keterampilan kepemimpinan sangat penting dalam peran wakil rakyat. Tinjau bagaimana calon berkomunikasi dengan pemilih dan apakah mereka memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Perhatikan apakah mereka dapat mengartikulasikan gagasan dan visi mereka dengan jelas dan meyakinkan. Calon yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan kemampuan kepemimpinan yang kuat akan lebih mungkin untuk mempengaruhi perubahan positif dan mencapai hasil yang baik.

  •  Tinjau Reputasi dan Hubungan dengan Masyarakat:

Lihatlah reputasi calon wakil rakyat dan hubungannya dengan masyarakat. Apakah mereka dikenal sebagai seseorang yang peduli dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat? Apakah mereka telah membangun hubungan yang baik dengan kelompok-kelompok masyarakat, LSM, atau komunitas lokal? Calon yang memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat akan lebih mungkin untuk mendengarkan aspirasi rakyat dan memperjuangkan kepentingan mereka dengan sebaik-baiknya.

  •  Ikuti Pemikiran Calon di Ruang Publik

Ikuti pemberitaan yang menghadirkan pemikiran calon wakil rakyat. Ini memberikan kesempatan untuk melihat kualitas calon dalam mengutarakan argumen mereka, dan melihat bagaimana mereka mencari solusi dari masalah sosial yang mereka lihat. Ini juga membantu Anda untuk menguji pemahaman mereka tentang isu-isu yang kompleks dan bagaimana mereka merespon pertanyaan atau kritik.

BACA JUGA: Memerangi Hoaks, Tugas Stakeholder dan Masyarakat

 Ingatlah, memilih wakil rakyat yang aspiratif merupakan tanggung jawab penting dalam membangun sistem politik yang kuat. Dengan melakukan riset, mempertimbangkan integritas, kualitas komunikasi, dan hubungan dengan masyarakat, Anda dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi.

Dan memilih calon yang paling mewakili aspirasi dan kepentingan Anda sebagai pemilih. ***

 

 




Penyelenggara Pemilu Perlu Pakai Jasa Supranatural 

Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6 mengusulkan penyelenggara Pemilu perlu melibatkan kalangan supra natural untuk Cegah serangan klenik terhadap peserta Pemilu

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penyelenggara Pemilu, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), perlu jasa supra natural untuk mengantisipasi serangan klenik terhadap peserta Pemilu. 

Serangan klenik ini sulit dibuktikan secara kasat mata, tapi eksistensinya diyakini keberadaannya oleh masyarakat, sebagai bagian warisan ilmu turun temurun dari nenak moyang. 

BACA JUGA: Ekspor Vanili Organik ke AS Tahun 2023 Meningkat

Hal itu disampaikan Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto, SH kepada media, Jumat (02/06/23).

Menurutnya, ilmu klenik memiliki kegunaan memperkuat sugesti dan keyakinan. Dan diyakini memiliki khasiat memancarkan pesona kuat di mata pemilih terhadap pemakainya. Bahkan ada cabang ilmu klenik yang dipakai untuk melumpuhkan dan menyerang seperti santet, dan lain-lain.  

“Untuk itu sebagai bentuk antisipasi,  perlindungan dan mengayomi peserta Pemilu 2024 mendatang dari kemungkinan gangguan alam gaib, KPU maupun Bawaslu perlu melibatkan kalangan supra natural untuk menyukseskan gelaran Pesta Demokrasi 2024 mendatang,” katanya di Mataram. 

Didu sapaan Direktur MI16,  secara fungsional dan kegunaan ilmu supra natural diduga memiliki dua tujuan, yakni untuk kepentingan defensif dan ofensif (serangan).

Kepentingan defensif atau perlindungan disinyalir untuk memberikan sugesti kepada pemakainya sekaligus untuk memanipulasi aura performance dengan perantaraan berbagai benda mistis dan trik ilmu. Seperti ilmu mistis khas Sasak; Senggeger, Jaran goyang, kecial kuning, semantak nane, turun tangis, dan sebagainya. 

BACA JUGA: Gotong Royong Bakti Stunting di Lombok Timur

Sementara itu ilmu mistis untuk  keperluan serangan/ofensif secara gaib di sinyalir dipakai untuk menaklukkan dan mendegradasi citra seterunya; santet, guna-guna, pedang pekir,  kedebong loas, lomak lompe, dan sebagainya.

“Pemakai ilmu supra natural kebanyakkan dihajatkan untuk memberikan sugesti dan mempertebal daya pesona,” ujar Didu

Didu mengatakan jika untuk mengantisipasi serangan server penyelenggara pemilu oleh hacker, KPU-Bawaslu sudah memproteksi keamanan servernya dengan berlapis oleh ahli IT yang canggih.

Maka untuk mencegah serangan unpedictable dari alam mistis, KPU-Bawaslu diminta membentuk task force anti serangan Supranatural yang berisi orang-orang yang memiliki kemampuan ilmu dalam yang mumpuni dan teruji secara kasat mata. 

Suka tidak suka , kuat dugaan dunia klenik dan mistis kerap dipakai sebagai sarana untuk mempengaruhi persepsi masyarakat lewat berbagai media ,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ex Bandara Selaparang, Epicentrum Pertumbuhan Ekonomi Baru

Edukasi Menangkal Mistis

Didu mengatakan. keberadaan tokoh atau orang sakti yang diberikan kelebihan memiliki indera keenam atau kemampuan ilmu klenik, bisa dimanfaatkan memberikan edukasi dan pertolongan pertama bila mendapati seseorang terkena serangan klenik. 

“Misalnya edukasi atau tata cara menangkal jika orang kesurupan ataupun kerasukan bisa ditangkal dengan melakukan rukiyah. Sementara untuk  mencegah santet dan ilmu kiriman bisa ditangkal dengan Mustika Kayu Sulaiman,” ujar Didu.

Menurutnya, peran penting kalangan supra natural bergerak dalam diam menangkal berbagai macam ilmu klenik untuk melindungi peserta pemilu yang ‘lemah’. 

Diduga, fenomena konstestasi Pemilu 2024 diwarnai dua perang, yakni dari sisi depan (front stage), konstestan akan beradu palagan untuk meraih dukungan. 

Dan peran sisi belakang (back stage) ada nuansa kuat pelibatan dunia supra natural memback up calon yg memakai jasanya dengan berbagai motivasi,” ulasnya. 

Kata Didu, politik dan klenik saat ini sulit dipisahkan, karena hal tersebut memiliki alasan pembenar. 

Hal ini tentu tidak terlepas budaya masyarakat yang masih menpercayai kekuatan klenik, yakni dunia klenik yang memiliki peran yang kuat dalam mendongkrak suksesnya seseorang. 

BACA JUGA: Industrialisasi di NTB Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

“Politik dan Klenik ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan yang saling memberikan kekuatan keyakinan dan sugesti dalam meraih kemenangan,” tukasnya. (*)

 

 




Sekolah Kader Pengawas Pemilu Partisipatif (SKPP) 2021

Sekolah Kader Pengawas Pemilu Partisipatif (SKPP) Tingkat Dasar Tahun 2021 yang diselenggarakan Bawaslu NTB diharapkan bisa hasilkan pengawas pemilu yang partisipatif.

LOBAR.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah, selanjutnya mengatakan bahwa selain partisipatif juga pengawas pemilu yang cukup memahami tupoksi sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik, saat Pemilu Legislatif (Pileg), Pilpres, maupun Pilkada serentak 2024 mendatang.

Sekolah“Kita patut bersyukur dan berbangga bahwa pemilu serentak yang diselenggarakan di NTB Desember 2020 lalu bisa dilaksanakan dengan baik. Dan hal ini tentunya tidak terlepas dari peran luar biasa dari seluruh elemen,” ujar Sitti Rohmi dalam kegiatan Sekolah Kader Pengawas Pemilu Partisipatif (SKPP) Tingkat Dasar Tahun 2021, di Aruna Hotel, Senggigi, Rabu (1/9).

Sitti Rohmi menginginkan agar pelaksanaan SKPP ini terus berkesinambungan dan menghasilkan pengawas-pengawas pemilu yang bisa memperlancar proses demokrasi.

Kepala Polda NTB,  Irjen. Pol. Mohammad Iqbal, mengapresiasi kinerja dan kemitraan Bawaslu yang telah mendukung tugas-tugas kepolisian selama pelaksanaan pilkada serentak 2020 lalu di 7 kabupaten/kota. Diakui dalam pesta demokrasi memang penuh dengan dinamika dan gejolak yang muncul, namun semua bisa teratasi dengan baik karena adanya kerjasama dan partisipasi pelaksana pemilukada serta dukungan masyarakat dalam menciptakan pemilu yang aman dan damai.

BACA JUGANTB akan Membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga)

Sementara itu, Ketua Bawaslu RI, Abhan, menyatakan, pelaksanaan SKPP ini sudah berlangsung tahun ketiga dan dari tahun ke tahun jumlah pesertanya semakin banyak. Periode ke-tiga pesertanya membludak dari kuota yang ada dan jumlah peserta di NTB juga mengalami peningkatan.

“Dan yang membanggakan, hampir seluruh pesertanya dari generasi milenial sehingga pas dengan tujuan dari SKPP yang bertujuan mencetak tenaga yang partisipastif dan punya integritas, keterampilan dedikasi dan nantinya bisa menjadi agen-agen pemilu di masyarakat,” kata Abhan.

her@kominfotik