Wagub NTB Ingatkan Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan

Dalam Rakor Ekoregion Bali-Nusra, Wagub NTB ingatkan pembangunan lingkungan berkelanjutan merupakan kebutuhan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pembangunan lingkungan yang berkelanjutan merupakan kebutuhan, karena potensi sumber daya alam kita besar.

BACA JUGA: Bunda Niken Disambut Antusias Anak-anak di Dompu

Wagub NTB ingatkan pentingnya pembangunan lingkungan berkelanjutan
Wagub Sitti Rohmi Djalilah

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan itu saat membuka rapat kerja Ekoregion Bali Nusra di Hotel Merumatta, Senggigi, Lombok Barat, Senin (24/07/23). 

 “Potensi sumberdaya alam kita sangat besar sehingga pembangunan lingkungan menjadi kebutuhan agar NTB yang indah ini tetap dapat dinikmati,” kata Ummi Rohmi sapaan Wagub NTB 

Untuk itu ia berharap Raker dapat menghasilkan komitmen bersama dan langkah strategis dalam isu pembangunan lingkungan berkelanjutan

Selain itu juga Wagub mengatakan, Pemerintah Provinsi dengan program unggulan NTB Zero Waste dan NTB Hijau menunjukkan progress baik dalam pengelolaan lingkungan. Terlebih, NTB berkomitmen dengan Zero Emission 2050.

BACA JUGA: Ballona Kertasari Festival, Majukan Pariwisata KSB

Sementara itu, Sekjen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono mengatakan, kualitas ekoregion dan kualitas hidup manusia harus dibangun harmonis. 

“NTB dengan karakteristik daerah kepulauan berpotensi akan dampak perubahan iklim, pencemaran lingkungan dan isu lainnya baik landscape maupun seaside,” ujarnya. 

Ia menambahkan, pembangunan lingkungan terus menbutuhkan terobosan baru dan leadership lingkungan agar harmonisasi dan keberlanjutan pembangunan lingkungan terjaga. 

BACA JUGA: Bantuan CSR ke UMKM Madu Trigona Bengkaung

Hadir pula Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali Nusra, Kadis LHK NTB, Kadis LHK se kabupaten/ kota Bali Nusra, kepala UPT dan stakeholder lingkungan se Bali Nusra. ***

 

 




Pembangunan Pelabuhan Teluk Santong, Selesai dalam 10 Bulan

Kalau pembangunan pelabuhan Teluk Santong yang sudah direncanakan sejak tahun 2018 dimulai sekarang, akan selesai 10 bulan

SUMBAWA.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mendampingi Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo, menghadiri Acara Ground Breaking Pembangunan Pelabuhan Teluk Santong, Rabu (11/01/23).

Dalam kesempatan tetsebut, Bang Zul sapaan Gubernur berterimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat. 

BACA JUGA: Pembangunan Teluk Santong, Mulai Peletakan Batu Pertama

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo menargetkan pembangunan Pelabuhan Teluk Santong akan selesai dalam waktu 10 bulan.

Baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten, serta investor yang telah membantu mewujudkan pembangunan pelabuhan Santong yang nantinya akan berperan signifikan dalam mendistribusikan produk pertanian dan perternakan di Pulau Sumbawa.

Pemerintah Provinsi NTB, dikatakan Gubernur akan mendukung dan memberikan bantuan terbaik demi kelancaran pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan masyarakat. 

“Adanya satu pelabuhan untuk kelancaran aktifitas produk-produk pertanian kita akan membuat kesejahteraan lebih dekat kepada masyarakat. Sekali lagi terima kasih,” ungkap Bang Zul. 

Gubernur Bang Zul juga menyampaikan harapannya, agar pembangunan Pelabuhan Santong dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama. 

Karena pembangunan Pelabuhan Teluk Santong sendiri telah direncanakan sejak tahun 2018 yang lalu. 

Sementara itu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo menargetkan pembangunan Pelabuhan Teluk Santong akan selesai dalam waktu 10 bulan. 

Ia akan mengupayakan berbagai hal demi percepatan pembangunan

“Kalau bisa dimulai sekarang maka bisa tuntas 10 atau 12 bulan ke depan,” ujarnya. 

Selain itu, Arif menyebutkan akan memastikan harga jagung yang merupakan komoditi pertanian terbanyak di Pulau Sumbawa tidak turun.

“Dan  kapal yang nyandar nanti itu berkapasitas 30 ribu ton,” jelasnya. 

Optimisme juga disuarakan Yanuar selaku pelaksana pembangunan Pelabuhan Teluk Santong. 

Ia menjelaskan, dirinya siap untuk melakukan investasi di Pulau Sumbawa 

BACA JUGA: Lingkungan yang Asri dan Lestari, Warisan Terbaik Generasi

“Jika jagung Sumbawa saat ini 1,5 juta ton dengan adanya Pelabuhan Teluk Santong nantinya bisa 2 sampai 3 juta ton,” paparnya.

Turut Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Sumbawa, staff Ahli Menteri Perhubungan RI, dan para perjabat lainnya. Pembangunan Pelabuhan Teluk Santong tersebut berlokasi di Desa Teluk Santong Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa-NTB. ***




Poros By Pass Lembar – Kayangan Akan Terealisasi

Gubernur TGH Zainul Majdi dan Presiden Joko Widodo
Gubernur TGH Zainul Majdi dan Presiden Joko Widodo

Kuta – Deca Warnana
Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2016, yang berlangsung di kawasan Mandalika Resort, Selasa kemarin, memberi angin segar dalam peningkatan infrastruktur ekonomi NTB. Infrastruktur jalan yang memperlancar jalur perdagangan dari Pelabuhan lembar (Lombok Barat) ke Kayangan (Lombok Timur) itu dipastikan terealisasi. “Saya ikut memastikan itu,” kata Presaiden Joko Widodo menjelang mengakhiri sambutanya.
Oleh Pemerintah banyak menekan pers. Sekarang justru terbalik, kalanngan pers yang banyak menekan pemerintah.
Contoh menekan, kata presiden, seperti dilakukan Ketua PWI. Minta segera realisasi pembangunan by pass Lembar – Kayangan. “Karena yang minta Ketua PWI, saya memastikan by pass Lemmbar-Kayangan segera direalisasikan,” kata presaiden yang mendapat tepuk tangan meriah undangan.

Pertumbuhan Ekonomi Tinggi
Di tempat sama, sebelumnya Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi memaparkan, pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2015 mencapai 21 persen, tertinggi di antara provinsi di Indonensia.
“Bahkan melampasui ekonomi nasional,” kata gubernur.Lebih dari itu, angka kemiskinan dan ketimpangasn sosial mengalami penurunan signifikan.
Hal itu tak lepas dari perkembangan pariwisata yang memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi NTB. Karena itru, rencana dibangunnya 10 ribu kamar di kawasan Mandalika Resort oleh ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) akan menambah kemajuan pariwisata di daerah ini.
“NTB siap berkontribusi terhadap target kunjungan wisman yang ditargetkan Kemenpar. Berapa pun,” kata Zainul Majdi.
Menolak Impor Jagung
Gubernur Zainul Majdi dalam kesempatan sama menyampaikan protesnnya terhadaop kebijakan Bulog yang mengimpor jagung dengan harga Rp3000,- per kilo. “Seandainya dengan harga Rp300,- per kilo itu untuk membeli jagung petani di Sumbawa, wejahteralah petani kita,” kata gubernur.
Gubernur TGH Zainul Majdi minta kepada presiden untuk mengurunngkan rencana BULOG mengimpor beras. Sebagai lumbung beras, dengan produksi 1,7 juta ton tahun 2015, dengan jumlah konsumsi 700 ribu ton per tahun, sisanya bisa bisa diserap BULOG dan dijual antar provinsi. “Jadi tidak perlu diekspor,” katanya.
Selain itu, gubernur juga menagih janji presiden saat hadir perinngatan punncak Tambora Menyapa Dunia tahun 2015. Saat itu presiden mengatakan akan membeli jagung petani dnegan harga Rp2.500,- per kilo. Kenyataannya, harga jagung petani anjlog, harganya hanya berkisar Rp1.500,- per kilo. (Ka-eS)