Tenaga Ahli DPD RI: NTB Care Luar Biasa

Tenaga Ahli DPD RI, Sultani, berharap daerah lain mengikuti inovasi yang dilakukan Pemprov NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tenaga ahli Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Provinsi, Sultani, mengapresiasi Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB atas kiprah NTB Care sebagai kanal aduan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sultani Tenaga Ahli DPD RI asal Sumatera Barat mengatakan. NTB Care luar biasa

“Hari ini saya berkunjung NTB, kanal aduan NTB Care, luar biasa,” kata Sultani, Tenaga Ahli asal Sumatera Barat ini, Senin (10/10/2022) di Sekretariat NTB Care, Mataram.

BACA JUGA: KPK Banyak Bantu NTB Selesaikan Persoalan

Kunjungan kerjanya ke NTB, khusus untuk melihat langsung mekanisme dan sistem kerja NTB Care dalam melayani masyarakat baik secara langsung melalui loket pelayanan maupun daring. 

“Saya melihat, Pemerintah Provinsi NTB dan semua jajarannya hadir, menyelesaikan persoalan-persoalan yang mendesak atau darurat yang diadukan masyarakat melalui saluran yang disediakan,” pujinya. 

Sultani juga berharap daerah lain di Indonesia dapat mengikuti inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB.

“Sehingga kita merasakan kehadiran pemerintah dalam melayani masyarat, lebih nyata,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Tim NTB Care H. Ruslan Abdul Gani, SH, MH juga turut menjelaskan capaian dan dasar hukum penyelenggaraan NTB Care.

“Semuanya diatur dalam produk hukum yang jelas, Pergub nomor 14 Tahun 2022,” jelas Ruslan yang juga merupakan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, keuangan, Infrastruktur, dan pembangunan tersebut. 

NTB Care sendiri  merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi NTB di bawah kepemimpinan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wagub Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah,  sebagai media aspirasi dan layanan komunikasi dua arah antara pemimpin dengan masyarakat NTB.

BACA JUGA: Aspirasi Warga, Gubernur Koordinasi dengan Instansi Terkait

Berbagai pengaduan dan informasi terkait layanan pemerintahan, pembangunan sosial kemasyarakatan dan sebagainya di terima untuk diselesaikan oleh pemerintah.***