Delegasi IGS Kunjungi Kota Tua Ampenan dan Museum NTB

Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram menyambut baik kedatangan para delegasi IGS

MATARAM.LombokJournal.com ~  Para Delegasi IGS atau Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025 mengunjungi Kota Tua Ampenan dan Musuem NTB.

Kunjungan hari kedua delegasi IGS Itu untuk merasakan secara langsung kuliner tradisional serta berbagai warisan budaya yang ada di Provinsi NTB, Jumat (09/05/25).

BACA JUGA : Pembukaan Indonesia Gastrodiplomacy Series Disambut Tari Tradisi

Para delegasi IGS tampak antusias mengikuti berbagai rangkaian acara IGS yang berhasil memperkenalkan adat istiadat yang ada di Provinsi NTB

Saat mengunjungi Kota Tua Ampenan, para delegasi IGS yang merupakan Duta Besar serta perwakilan asing dari 38 negara di dunia disuguhkan oleh pertunjukan barongsai oleh anak-anak di Kota Mantaram. 

Pertunjukan barongsai yang disuguhkan tersebut mencerminkan keanekaragaman suku dan budaya yang ada di Kota Tua Ampenan. Para delegasi tampak antusias dan terhibur dengan hadirnya para barongsai cilik dan memberikan banyak apresiasi. 

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram menyambut baik kedatangan para delegasi IGS. Acara ini diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan adat istiadat dan warisan budaya di Provinsi NTB dan Kota Mataram pada khususnya dapat lebih mendunia. 

BACA JUGA : Isu Penting dalam Pembangunan Berkelanjutan di NTB

“Kami sangat bangga menyuguhkan dan memperkenalkan warisan budaya yang ada di Kota Mataram kepada dunia,” ungkap Wakil Wali Kota Mataram TGH. Mujiburrahman, S.H.

Setelah mengunjungi Kota Tua Ampenan, para delegasi IGS mengunjungi Museum Negeri Provinsi NTB.  Pada kesempatan tersebut, Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam mempersilakan para delegasi untuk mengenali lebih dalam Provinsi NTB melaui koleksi yang ada di museum NTB. 

Para delegasi tampak antusias mengikuti berbagai rangkaian acara IGS di hari kedua ini. H.E. Mr. Tomáš Ferko selaku Duta Besar Slovakia mengungkapkan, acara tak hanya berhasil memperkenalkan adat istiadat yang ada di Provinsi NTB tetapi juga membuat para delegasi lainnya untuk mengeksplore lebih jauh tempat-tempat yang ada di NTB. 

BACA JUGA : Insan Media Berperan Strategis dalam Pembangunan Daerah

“We’ll come back definitely to see other places,” katanya. nov/opk

 

 




Perpisahan Bunda Niken sebagai Bunda PAUD NTB

Selama 5 tahun bertugas menjadi Bunda PAUD NTB, pengakuan menyenangkan diungkapkan Bunda Niken bersama anak-anak  

MATARAM.LombokJournal.com ~ Perpisahan Bunda Paud NTB, Hj. Niken Saptarini Widiyawati Zulkieflimansyah yang biasa disapa Bunda Niken dirangkaikan dengan Pentas Seni di Museum NTB, Sabtu (09/09/23). 

BACA JUGA: Bunda Niken Ajak Kader PKK Bandung Nikmati Eksotisme NTB

Bunda Niken saat perpisahan di Museum NTB
Bunda Niken (tengah)

Perpisahan dengan Bunda Niken juga dirangkai dalam kegiatan “Museum Disabilitas”, yakni dengan Lomba Mewarnai tingkat SDLB dan TK/Paud se NTB. 

Bund Niken mengatakan, selama 5 tahun bertugas sebagai Bunda Paud, memberikan kesan yang sangat menyenangkan bersama dengan anak-anak tercinta. Termasuk dengan guru-guru yang memiliki semangat juang untuk mendidik anak-anak menjadi generasi penerus bangsa. 

“Saya bertugas selama 5 tahun bertugas sebagai Bunda Paud, merupakan masa-masa yang sungguh menyenangkan. Karena saya berinteraksi dengan anak anak Paud se NTB dengan berbagai kondisinya dan semuanya menjanjikan masa depan yang baik untuk masa depan kita. Bertemu dengan para guru Paud yang merupakan orang orang yang memiliki motivasi yang tinggi, semangat, apapun yang terjadi mereka adalah guru dari anak anak kita tercinta,” tutur Bunda Niken. 

BACA JUGA: Pesan Gubernur NTB pada Perayaan Haronas 2023

Bunda Niken mengatakan, Pemerintah Provinsi NTB terus berupaya agar pendidikan Anak Usia Dini mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah agar semakin dikuatkan, semakin diperbaiki, ditingkatkan kualitasnya, 

Menurut Bunda Niken, PAUD merupakan investasi yang besar Untuk meletakkan dasar dasar yang kuat untuk generasi ke depan. 

“Kita ingin mereka memiliki rasa percaya diri sejak usia dini, mampu berbicara yang baik sejak usia dini, mengutarakan perasaan dan pikiranya. Menjadi anak anak yang cerdas, semangat dan menyikapi semuanya dengan positif. Itu adalah bekal yang baik untuk kita semua agar generasi selanjutnya menjadi generasi yang kuat dan tangguh, karena masa depan kita tau seperti apa,” ujar Bunda Niken. 

Ke depan, Bunda Niken berharap agar museum dapat menjadi wadah bagi anak-anak untuk terus menggali pengetahuan, inspirasi, semangat dan tempat anak anak bangsa berkumpul dan menyalurkan rasa ingin tahunya tentang berbagai hal.

BACA JUGA: Bunda Niken Apresiasi Kartu Mandalika Duta Bahasa NTB

“Kegiatan mewarnai hari ini sangat bagus, sangat sayang kalau sekali setahun. Kalau bisa setiap sebulan, dua bulan karena didalam museum begitu banyak peninggalan sejarah dan cerita cerita yang bisa kita pelajari. Sehingga saya oikir semua yang ada di museum ini bisa menjadi inspirasi untuk dikenal anak anak kita. Pertama pertama dengan mewarnai objek – objek yang ada di museum, sehingga mereka ingin tahu apa kisah yang sedang diwarnai, sehingga mereka ingin datang kembali ke museum,” tutup Bunda Niken. ***

 

 




Pameran Ragam Corak Kain Tenun Masyarakat NTB

Bunda Niken mengatakan, pameran ragam kain tenun agar masyarakat NTB bangga dengan warisan budayanya

MATARAM.LombokJournal.com ~ Wastra atau yang biasa disebut kain tenun sejak dulu menjadi bagian dari kehidupan warga masyarakat NTB. 

Melalui pameran Ragam Motif Wastra atau kain tenun NTB, menjadi upaya menampilkan koleksi ragam corak dan warna busana dari berbagai daerah di NTB.

BACA JUGA: Peran Masyarakat Dalam Pembangunan, NTB Jadi Contoh

Bunda Niken bersama 6 orang pencinta kain tenun di NTB

Bunda Niken sapaan Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati mengatakan itu saat membuka pameran bersama kain tenun bertajuk “Ragam Motif Wastra NTB” bertempat di Aula Samalas Museum Negeri NTB, Rabu (05/07/2023).

“Ini menjadi referensi yang berharga sebagai pemilik dari budaya. Sebagai warisan Wastra atau kain tenun ini bisa lebih memahami dan lebih bangga apa yang kita miliki,” ungkap Bunda Niken.

BACA JUGA: Kasus Pekerja Migran NTB yang Dosoksa di Libya

Ia mengajak kepada tamu undangan untuk hadir dalam kegiatan Lombok Internasional Modest Fashion Festival (LIMOFF).

LIMOFF akan berlangsung  tanggal 6-9 Juli 2023. Sebagai tuan rumah diajak mensukseskan dan menyambutnya dengan penuh kebanggaan.

Sementara itu, laporan Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, SH., MH., mengatakan,  pameran bersama kain tenun dilakukan museum ini dengan 6 orang pencinta, pelestari dari kain tenun yang ada di NTB.

“Dari 6 orang pencinta kain tenun di NTB itu di antaranya Hj. Lale Prayitne, Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih, Ir. Baiq Rahmayati, Hj. Maskahyangan, Dra. Nuraida dan Noning Ismawati. Ini adalah perwakilan dari kelompok masyarakat di NTB,” tuturnya.

BACA JUGA: Bunda Niken Launching Dapur Stunting di Loteng

Disebutkan juga kegiatan ini adalah rangkaian dari event LIMOFF yang akan dimulai dari tanggal 6-9 Juli 2023. Diharapkan ini menjadi konektivitas dari kegiatan strategis yang dilakukan oleh Pemprov NTB.

“Ini adalah partisipasi museum NTB dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki,” pungkasnya.***