Event MotoGP Mandalika Harus Dipersiapkan dengan Baik
Pj Gubernur NTB menekankan, pentingnya persiapan matang menggelar event MotoGP dan harus memberdayakan UMKM
Mataram, LombokJournal.com – Penjabat (PJ) Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Dr. Hassanudin, S.I.P, MM, menerima audiensidari jajaran Mandalika Grand Prix Association (MGPA) pada Kamis (04/07/24).
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Gubernur NTB itu membahas persiapan untuk event MotoGP Mandalika yang akan diadakan pada 27 – 29 September 2024 di Pertamina Mandalika International Circuit.
PJ Gubernur NTB menekankan pentingnya persiapan yang matang untuk semua aspek, mengingat MotoGP adalah kesempatan besar bagi Provinsi NTB untuk dikenal di seluruh dunia.
“Semua aspek harus dipersiapkan dan tidak mengubah kearifan lokal yang ada. Ini adalah keberkahan bagi NTB, sayang jika tidak dimanfaatkan. Sebagai tuan rumah, kita harus siap,” ujar Dr. Hassanudin.
Ia juga berharap pemberdayaan UMKM di Provinsi NTB dapat diikutsertakan dalam gelaran MotoGP, serta mendorong kolaborasi dengan Pemprov NTB untuk menyukseskan acara tersebut.
“Kita mendukung penuh dan berkolaborasi bersama untuk menyukseskan ini semua,” tambahnya.
Direktur Utama MGPA Nusantara Jaya, Priandhi Satria, menyampaikan bahwa dukungan Pemprov NTB sangat diperlukan, terutama dalam aspek keamanan, kebersihan, transportasi, dan lain sebagainya.
“Dukungan yang dibutuhkan antara lain kebersihan kawasan, publikasi kegiatan, shuttle bus penonton, manajemen rekayasa lalu lintas, pengembangan dan promosi UMKM, opening ceremony, dan pengendalian harga tiket hotel,” jelas Priandhi.
Ia juga mengungkapkan bahwa event MotoGP tahun ini diperkirakan akan dihadiri oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo beserta Wakil Presiden Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin, serta Presiden terpilih Jenderal TNI Datuk Seri H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Wakil Presiden terpilih K. P. H. Gibran Rakabuming Raka, B.Sc.
“Ini merupakan kali pertama event MotoGP dihadiri langsung oleh dua presiden, sehingga persiapan keamanan dan penyambutan harus dilakukan dengan matang,” tuturnya.
Dalam audiensi tersebut, turut hadir mendampingi PJ Gubernur NTB, Asisten II Setda Provinsi NTB H. Fathul Gani, Kepala Dispora NTB. Tri Budi Prayitno, Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra,, dan Kepala Bidang Ekraf Dinas Pariwisata Provinsi NTB, L. Surya Mulawarman. Serly/her
Sport Tourism Jadi Pemantik NTB Makin Melaju
Menurut PJ Gubernur NTB mengatakan, berbagai sport tourism yang berlangsung di NTB membuktikan ke depan NTB makin melaju
LOTENG.LombokJournal.com ~ Berbagai sport tourism di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, menjadi salah satu kesiapan Provinsi NTB untuk terus melaju menjadi lebih baik ke depannya.
Hal itu dikatakan Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menghadiri Dialog Lanskap Sport Tourism The Mandalika NTB di Pullman Lombok Merujani Beach Resort, Rabu (27/09/23).
“Pemantiknya adalah Sport Tourism sehingga kita semakin mampu untuk Maju dan Melaju, adanya event WSBK, MotoGP, MXGP, Pacuan Kuda Internasional dan lahirnya atlet dunia dari NTB, membuktikan bahwa Provinsi NTB mampu untuk terus melaju,” tutur Miq Gite sapaan Pj Gubernur NTB.
Dalam dialog sport tourism itu, Miq Gite didampingi oleh Bupati Lombok Tengah, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata In Journey dan Dirut ITDC.
Miq Gite menuturkan rencana akan ada pembangunan Roadmap untuk penyelenggaraan PON XXII pada tahun 2028.
“Kami sekarang sedang menyusun road to PON 2028, masih terlihat jauh tetapi kami harus mempersiapkan persiapan infrastruktur ke depannya,” jelasnya.
Akan hadir berbagai event olahraga nasional. Pada tahun 2025 akan menjadi tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII yang akan menghadirkan 25.000 pelaku penggiat olahraga.
Tahun 2027 sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Pornas KORPRI)dan tahun 2028 sebagai tuan rumah PON XXII.
“Kita berharap, kedepannya NTB dapat menjadi solusi bagi Indonesia dimasa mendatang,” ungkap Miq Gite. ***
Menparekraf RI Apresiasi Sanding Data Lahan Mandalika
Menparekraf mengatakan Permasalahan lahan Mandalika sudah mulai dilakukan terobosan oleh Gubernur NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Sanding Data Lahan Mandalika yang difasilitasi Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.
“Permasalahan lahan sudah mulai dilakukan terobosan oleh Gubernur NTB yang mendorong bagaimana menyandingkan data-data ini, sehingga akan hadir keadilan dan semua mendapatkan haknya masing-masing,” tutur Sandiaga Uno.
Menparekraf mengatakan itu saat memberikan pemaparan dalam acara Talkshow Nasional Tribun Network, dengan tema “Setelah Sirkuit Mandalika, Ada Apa Lagi Di NTB 2023” di Hotel Lombok Raya, Kamis (16/02/23).
Disampaikan, pariwisata Mandalika akan terus digencar degan menerapkan Adaptasi, Inovasi dan Kolaborasi, dibarengi dengan Gerak Cepat (GERCEP), Gerak Bersama (GEBER) dan Garap Semua Potensi Online (GASPOL).
“Target 2024 kita akan menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan,” tegas Sandi.
Sementara itu, Bang Zul mengatakan, industrialisasi menjadi langkah Pemprov NTB dalam mensejahterakan masyarakatnya.
Pemprov NTB mendorong agar masyarakat mau mengolah bahan bakumenjadi komoditi yang nilai jualnya lebih tinggi. Hal tersebut juga diperkuat dengan adanya regulasi Pergub Nomor 43 Tahun 2020 terkait Bela dan Beli Produk Lokal.
“Industrialisasi hanya bisa dilakukan dengan afirmasi bangga menggunakan produk lokal,” tegas Bang Zul. ***
Event Budaya Bau Nyale, Menjadi Daya Tarik Wisatawan
Penyelenggaraan event budaya yang unik, bisa mendatangkan wisatawan yang lebih banyak lagi.
LOTENG.LombokJournal.com ~ Event budaya seperti Bau Nyale menjadi trend kunjungan wisatawan yang harus diperbanyak.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vincentius Jemadu mengatakan itu di tengah acara Pesona Bau Nyale 2023 di Tanjung An, Kuta, Mandalika, Jumat (10/03/23).
“Trend wisata adalah mencari keunikan. Event budaya seperti Bau Nyale bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi,” ujarnya.
Di tempat sama, Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, pembangunan pariwisata Nusa Tenggara Barat terutama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, akan terus berkembang dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
“Spirit pengorbanan yang dicontohkan Putri Mandalika menjadi motivasi bagi masyarakat Kuta, yang menyerahkan lahannya untuk dikelola agar mendatangkan kesejahteraan bagi semua”, ujar Sekda NTB di Pantai Tanjung An, Kuta, Mandalika, Jumat.
Sekda mewakili Gubernur Nusa Tenggara Barat memberikan sambutan pembukaan Festival Pesona Bau Nyale di Pantai Tanjung An yang juga dihadiri Gubernur Zulkieflimansyah.
Menurut Sekda, Mandalika menjadi pembuka salah satu dari kharisma event nusantara nasional.
Dalam rangkaian event Pesona Bau Nyale2023 yang dihadiri Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziah, Bupati Lombok Tengah, para Kepala OPD Pemprov NTB, wisatawan, dan masyarakat umum yang datang untuk menangkap Nyale sebagai tradisi berusia ratusan tahun.
Dala acara it: u digelar pula penobatan Putri Mandalika yang dimenangkan Ni Luh Putu Ayu Heriyani, mahasiswi Poltekkes Mataram yang menyisihkan 87 peserta lainnya. ***
Masalah Lahan di Mandalika dan Gili Trawangan Segera Tuntas
Untuk menyelesaikan masalah lahan di aMandalika dan Gili Trawangan, Bang Zul mengingatkan, jangan ada pihak yang main-main
JAKARTA.LombokJournal.com ~ Komunikasi dan koordinasi yang telah dibangun dengan pihak Kementerian dan Lembaga dilakukan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, memberi angin segar untuk penyelesaian masalah lahan yang dihadapi masyarakat Mandalika, Lombok Tengah dan Gili Trawangan, Lombok Utara.
Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul merentangkan jalan dan meretas harapan masyarakat di kawasan Mandalika dan Gili Trawangan.
Bang Zul meyakini, persoalan lahan masyarakat di Mandalika perlu kesabaran untuk menyelesaikannya.
Karena masyarakat menginginkan transparansi pihak ITDC terkait data-data penyelesaian lahan masyarakat di kawasan Mandalika.
“Alhamdulillah kementerian BUMN bisa memahami dan sedang mempersiapkan teknisnya. Sehingga ITDC bisa secara transparan memberikan informasi yang lengkap sesuai keinginan masyarakat,” terang Bang Zul.
Ia mengatakan itu saat bertemu Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (30/01/23).
Pada kesempatan yang berbeda, Doktor ekonomi itu juga bertemu dengan Asisten Deputi Bidang Hukum Korporasi Kementerian BUMN, Rini Widyastuti dan Asisten Deputi Bidang Jasa Pariwisata dan Pendukung Kementerian BUMN, Endra Gunawan.
Keduanya merupakan yang menggawangi persolan hukum di Kementerian BUMN untuk memberikan izin kepada ITDC untuk membuka data secara terbuka kepada masyarakat. Sehingga masalah ini tidak liar kemana-mana.
“Alhamdulillah minggu depan Insya Allah mbak Rini dan Mas Hendra akan datang ke Lombok, mendampingi ITDC untuk mebuka data kepada masyarakat yang masih merasa ada ganjalan. Sehingga mudah-mudahan nanti akan bagus untuk ITDC dan kita juga legowo di NTB. Sehingga daerah kita benar-benar aman dan nyaman untuk investasi dan berbagai kegiatan ekonomi dan kemasyarakatan,” ungkap Bang Zul.
Persoalan Gili Trawangan juga sama, Bang Zul mengatakan masih ada tersisa masalah. Hal itu juga bisa diselesaikan dengan komunikasi dan dialog yang baik antara masyarakat dan investor yang ada di kawasan Gili Trawangan.
“Intinya luruskan niat dan jangan tergoda untuk main-main. Kalau ada staf kami yg masuk angin atau tergoda untuk main,.kami akan tegur, kami beri sangsi bahkan bisa kami berhentikan dari posisi nya. Simple saja,” tegas Bang Zul.
Menurutnya, persoalan tanah dan lahan ini memang tidak sederhana dan butuh kesabaran luar biasa.
Asalkan tidak ada yang mencoba bermain-main untuk kepentingan personal atau kelompok, karena kepentingan masyarakat yang paling utama. ***
Mandalika Diharapkan Tak Hanya Terkenal dengan Sirkuitnya
Gubernur Zulkieflimansyah menyampaikan harapan Presiden Jokowi, Mandalika dikenal hanya menjadi sirkuit terindah di dunia
MATARAM.lombokjournal.com ~ Mandalika jangan hanya dikenal memiliki salah satu sirkuit terindah di dunia untuk berbagai ajang otomotif dunia.
Namun, keindahan eksotisme lingkungan Mandalika juga harus bisa menawan hati wisatawan yang berkunjung.
Harapan itu disampaikan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat melakukan wawancara bersama TV One, Jum’at (18/03/22) pagi.
“Pak Presiden ingin Mandalika ini bukan hanya menjadi sirkuit terindah di dunia. Diharapkan lingkungan yang melingkupinya juga harus memberikan yang terbaik untuknya. Sehingga destinasi terindah itu betul-betul menjadi nyata di Lombok Nusa Tenggara Barat ini,” jelas Bang Zul sapaan gubernur.
Sebelumnya, dalam acara Editorial Media Indonesia di Metro TV, Bang Zul juga menjelaskan Mandalika juga merupakan sebuah kawasan pariwisata dengan segala eksotisme alaminya yang memikat.
Terlebih Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi KEK Pariwisata.
Sehingga, melalui event-event otomotif internasional yang digelar seperti WSBK, Asian Talent Cup, MotoGP, dan event-event yang akan digelar di kemudian hari, menjadi ajang promosi secara tidak langsung Mandalika dan Lombok NTB pada umumnya.
Suksesnya country branding Mandalikamelalui berbagai event otomotif yang telah dan akan dilaksanakan di Sirkuit Mandalika, diharapkan Gubernur mampu terus mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Terlebih dengan akan ditambahkannya berbagai penerbangan langsung ke Lombok, diharapkan roda perekonomian di Mandalika bisa terus berputar.
“Dengan hadirnya MotoGP event besar seperti WSBK, Asian Talent Cup, MotoGP, penerbangan menjadi ramai, kemudian restoran penuh, kemudian hotel semuanya bergerak. Bisa dibayangkan apalagi nanti ketika penerbangan langsung ke Lombok sudah dibuka akan lebih banyak yang berkunjung,” tuturnya. ***
Mandalika Sukses Jadi Country Branding Indonesia
Penyelenggaraan event internasional di Mandalika, mengakselerasi pemerintah melakukan perubahan di daerah
MATARAM.lombokjournal.com ~ Sukesnya penyelenggaraan event internasional, seperti Asian Talent Cup, World Superbike, dan juga event mendatang seperti MotoGP di Mandalika, membuat Indonesia makin terkenal di seluruh dunia.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc menyampaikannya dalam podcast di chanel youtube Ahmad Syaikhu Asyik, Jum’at (25/02/22).
Bang Zul sapaan Gubernur NTB menyampaikan, Mandalika sukses menjadi Country Branding Indonesia di dunia internasional.
Lebih jauh dijelaskan, jika menempatkan misalnya satu kali event seperti WSBK bisa mengeluarkan biaya hosting fee hampir 50 Miliar dan untuk MotoGP 200 Miliar.
“Tapi kalo kita maknai secara lain, country branding, Indonesia kalau mempromosikan dirinya secara konvensional biayanya jauh lebih besar dari itu. Tapi media value dengan internasional event seperti WSBK MotoGP dan lain sebagainya itu country branding-nya melebihi 200 Miliar,” jelas Bang Zul.
Kesuksesan country branding tersebut, tak lepas dari keberanian Presiden Joko Widodo dibarengi dengan sinergitas para menteri, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, hingga masyarakat sendiri.
“Bangga atas nama pemerintah daerah dan masyarakat NTB tentu berterimakasih kepada DPR, Pemerintah Pusat, Presiden Jokowi, para menteri yang begitu besar kontribusinya membangun NTB khususnya Mandalika,” ungkap Gubernur Zul.
Dengan diselenggarakannya event bertaraf internasional tersebut mengakselerasi pemerintah melakukan perubahan di daerah.
Pasalnya untuk menyelenggarakan event bertaraf internasional pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur yang sepadan. Seperti bandara, pelabuhan, internet, dan lain sebagainya.
“Kalo pimpinan daerah bersih dan berintegritas maka dia akan punya wibawa berinteraksi dengan kepolisian pengadilan. Jadi kerendahan hati untuk berkorban berkontribusi menjaga integritas itu adalah modal utama,” ungkapnya.
Selain itu, sering bersama dan sinergitas yang baik antar local parliaments, media, stakeholders dan sebagainya harus diperkuat.
Diselenggarakannya berbagai event tersebut juga berdampak pada penjualan tiket akomodasi dan transportasi. Sehingga tak jarang banyak oknum masyarakat yang memanfaatkan hal tersebut demi manaikan harga tiket hotel berkali lipat.
Karena itu, NTB mengeluarkan Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi. Maksimal kenaikan hotel hanya 3 kali lipat.
“Jangan aji mumpung menjual tiket hotel yang harganya bisa 3-5 Kali lipat ini akan membuat pengunjung kapok datang ke tempat kita,” pesan Gubernur Zul ***
Protein Tinggi dan Antimikroba Pada Cacing Nyale
Festival Bau Nyale yang diselengarakan tiap tahun di Lombok Tengah menyimpan cerita menarik tentang legenda Puteri Mandalika. Beberapa tulisan dariNanik I Taufankali inimendeskripsikan hasil penelitian tingginya kandungan protein pada Cacing Nyale
MATARAM.lombokjournal.com ~ Pulau Lombok memiliki keanekaragaman flora dan fauna pantai yang khas.
Satu di antaranya adalah Cacing Nyale (Polychaeta) yang mempunyai keunikan tersendiri dengan peristiwa tradisi besar yang selalu dinanti-nanti masyarakat Lombok yang dikenal dengan Bau Nyale.
Peristiwa munculnya Cacing Nyale dalam jumlah yang melimpah ini hanya terjadi sekali setahun. Masyarakat yang datang dari seluruh penjuru Lombok melakukan tradisi menangkap cacing (Bau Nyale).
Cacing Nyale oleh masyarakat Lombok lebih dikenal karena fenomena tradisi dan budayanya. Selama ini peristiwa Bau Nyale lebih banyak dibicarakan dari segi tradisi maupun kepariwisataan.
Kemunculan cacing yang konon ‘jelmaan Sang Putri Mandalika’ ini ternyata memberikan kontribusi yang besar bagi dunia keilmuan (penelitian).
Menurut Dra. Dwi Soelistya Dyah, M.Kes maupun Drs. Zainul Muttaqim, peneliti dari Universitas Mataram, yang melakukan penelitian secara khusus terhadap cacing laut ini, cacing-cacing nyale ini memiliki kandungan protein yang tinggi juga mengandung antimikrobaserta dapat menguji kualitas air laut.
“Bahkan, kandungan protein cacing nyale lebih besar dua kali kandungan protein ayam ras,” ungkap Dwi Soelistya kepada Nanik I Taufan.
Peristiwa Bau Nyale berlangsung rutin tiap tahun, rata-rata pada hari kelima setelah bulan purnama.
Cacing yang muncul ke permukaan antara pukul 04.00 hingga sekitar pukul 06.00 ini mempunyai ciri khusus antara lain, bentuk tubuhnya mengalami perubahan. Ad beberapa yang berwarna hijau, kuning ataupun abu-abu, coklat, jingga, merah dan ada yang mempunyai bintik-bintik hitam kecil membujur di sepanjang tubuhnya.
Dari warna tersebut yang dominan adalah hijau dan coklat.
“Yang berwarna hijau si betina dan coklat adalah nyale jantan,” ungkap Soelistya.
Warna hijau pada epitok (badan belakang) si betina nampaknya karena pantulan dari warna telur yang hijau dan besar. Sementara sperma si jantan berwarna kekuning-kuningan dan kecil sehingga yang terlihat cacing berwarna coklat.
Sebenarnya, kemunculan Nyale secara serempak pada lima hari setelah bulan purnama tersebut merupakan masa kawin bagi cacing Nyale. Saat itu telur cacing betina sudah memenuhi seluruh badannya dan sperma si jantan pun demikian.
“Tubuhnya jadi seperti balon mengembang dan memanjang hingga 36 cm,” katanya. Kulit cacing menjadi sangat tipis setipis-tipisnya kala itu.
Maka pada musim kawin ini, cacing-cacing nyale yang tengah siap bereproduksi mulai keluar dari liang karang-karang tempatnya hidup.
Kepala cacing tetap berada di dalam karang, sementara tubuh yang penuh dengan telur dan sperma hingga ekornya naik ke permukaan dan menari-nari siap untuk melakukan pemijahan.
Pada saat epitoknya ini naik ke permukaan air, mereka bergerak seperti spiral dan saling berdekatan serta membelit satu sama lain sehingga tubuh cacing yang menipis akibat dipenuhi telur dan sperma tadi, mudah sekali hancur dan keluarlah sel telur dan sperma yang selanjutnya terjadi fertilisasi.
Pada saat fertilisasi terjadi, dan zigot yang terbentuk akan menuju ke dasar perairan untuk selanjutnya membentuk larva menempati batuan-batuan karang, hidup dan berkembang hingga musim kawin tiba.
Pantai Selatan Lombok yang paling tinggi populasi cacing Nyale terdapat di Pantai Sager. Hal ini, tutur Bu Sulis, bisa jadi disebabkan oleh sifat pantai yang sesuai dengan habitatnya. Banyaknya karang merupakan salah satu faktor penting bagi cacing Nyale karena di bawah atau di lubang-lubang batu karang tersebutlah ia hidup dan berkembang biak.
Dibandingkan dengan Padak (pantai Timur Lombok), Tampes (Pantai Utara) yang jumlah nyalenya yang muncul sangat sedikit bahkan di Pantai Krandangan (Pantai Barat) tidak dijumpai nyale, di Pantai Sager justru muncul melimpah.
Hal ini tidak terlepas dari hamparan terumbu yang terdiri atas karang mati yang masif sebagai tempat yang cocok untuk hidup bagi cacing nyale terdapat di Pantai Sager.
Juga populasi yang tinggi terjadi karena ketersediaan makanan yang cukup serta kurangnya predator pemangsa cacing, yang disebabkan kurangnya pasokan makanan pemangsa tersebut pada dasar laut yang berpasir.***
Bau Nyale, Ini Kisah Drama Cinta Putri Mandalika
Festival Bau Nyale yang diselengarakan tiap tahun di Lombok Tengah menyimpan cerita menarik tentang legenda Puteri Mandalika. Beberapa tulisan dariNanik I Taufanmendeskripsikan Festival Bau Nyale dari beberapa sisi lain, untuk memahami lebih jauh event yang baru saja berlangsung
MATARAM.lombokjournal.com ~Di atas bukit Batu Angkus yang terletak di bibir Pantai Seger, Kuta Lombok Tengah, seorang perempuan jelita berdiri putus asa. Di sekitarnya ada beberapa lelaki (Pangeran) yang siap menanti satu keputusan darinya. Dan ketika waktu yang ditunggu itu tiba, bicaralah ia kepada mereka.
Wahai para pangeran dan rakyatku, aku tidak akan memilih satu dari para pangeran yang melamarku. Demi kebaikan bersama, demi kedamaian negeri ini, aku tidak memilih seorang pun dari kalian. Aku akan menjadi milik semua orang. Jika kalian mencintaiku, temui aku di tempat ini pada tanggal 20 bulan 10 setiap purnama tiba”.
Dalam legendanya, beginilah kira-kira kalimat terakhir yang sempat diucapkan perempuan yang kemudian memutuskan terjun ke laut dengan cara tiba-tiba. Para pangeran yang menantinya tentu saja kaget dan tidak menduga perempuan yang mereka rebut itu, tidak memlih satu pun dari mereka melainkan memilih menjadi milik semua orang.
Adegan semacam ini kerap dipentaskan dalam mengenang perempuan yang menjadi legenda dalam masyarakat Sasak Lombok. Dialah Putri Mandalika, anak Raja dari Kerajaan Tonjen Beru, Lombok Selatan. Cantik jelita nan menawan, berbudi pekerti luhur sehingga membuat para pangeran kerajaan tetangga jatuh hati padanya.
“Kecantikan dan keluhuran budinya kesohor tidak hanya di Pulau Lombok melainkan hingga di luar Pulau Lombok sehingga ia menjadi rebutan. Para Pangeran sama-sama tidak mau mundur selangkah pun untuk dapat mempersuntingnya,” ungkap Lalu Putria, Budayawan Sasak.
Dikisahkan, perebutan tersebut terjadi antarpangeran yang berasal dari kerajaan yang ada di Pulau Lombok antara lain, Kerajaan Bumbang, Rambitan, Johor, Kedaro, Prabu Dundang dan lain-lain. Nyaris terjadi perang saudara karenanya. Putri Mandalika melakukan semedi untuk mencari petunjuk apa yang harus dilakukannya.
Ia bersemedi di sebuah hutan lalu mendapatkan petunjuk bahwa keputusan yang harus diambilnya adalah yang terbaik bagi dirinya, keluarga dan masyarakat Sasak.
Suatu hari pada waktu dan tempat yang telah disepakati, yakni pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak bertepatan dengan purnama, lanjut Putria yang juga mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah ini, pada Bukit Batu Angkus di pesisir Pantai Seger, ia pun mempersilahkan para Pangeran dan masyarakat datang ke sebuah tempat yang sudah disepakati untuk menyaksikan ia mengambil keputusan.
Di sanalah Sang Putri memberikan pelajaran bagi semua Pangeran dan masyarakat, bahwa dalam kebimbangannya menjatuhkan pilihan, ia tidak memilih salah satu dari mereka yang memperebutkannya melainkan ia memilih mengorbankan dirinya dengan terjun ke laut demi mencegah terjadinya pertumpahan darah.
Ia memutuskan menjadi milik semua orang dengan cara menyerahkan dirinya pada alam, melompat ke laut dan menghilang.
Inilah akhir dari drama cinta Putri Mandalika, ketika ia menghilang di lautan lepas itu, angin kencang dan hujan badai pun datang. Para pangeran dan masyarakat yang hadir terkesima menyaksikan pengorbanan Putri Mandalika. Mereka menanti kembalinya Sang Putri. Namun Mandalika menghilang dan tak pernah muncul ke permukaan.
Mereka pun berduyun-duyun menuju lautan untuk menemukan dan menyelamatkannya. Tetapi Putri Mandalika benar-benar menghilang. Yang mereka temukan hanyalah jutaan cacing berwarna-warni yang menyala dan mengkilap diterpa sinar matahari..
“Cacing-cacing yang dikenal dengan nama Nyale inilah yang akhirnya dipercaya oleh masyarakat Sasak Lombok sebagai jelmaan Putri Mandalika. Cacing-cacing nyale ini tidak hanya ditemukan di Pantai Seger melainkan di sepanjang pesisir pantai bagian selatan Lombok, seperti Pantai Arguling di bagian barat Pantai Kuta Lombok, Pantai Mawun di Grupuk, jutaan nyale ditemukan,” katanya.
Sejak itulah, tiap tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak (tahun 2022 ini jatuh pada tanggal 20-21 Februari), ratusan ribu warga Lombok akan tumpah ruah menanti “kedatangan” Putri Mandalika
yang menjelma dalam bentuk cacing nyale di sepanjang pesisir pantai selatan Lombok. Maka tiap tahun penanggalan Sasak tersebut, masyarakat Lombok selalu menyelenggarakan ritual Bau Nyale (menangkap Nyale).
Sejauh ini, dari tahun ke tahun, perhitungan waktu munculnya nyale selalu tepat dan sangat jarang meleset. Sebelum ritual inti bau nyale dilakukan, diawali dengan penentuan tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak yang dilakukan oleh para pemangku adat Sasak yang berasal dari empat penjuru angin yakni, Timu’ (timur), Bat (barat), Lau’ (selatan) dan Daye (utara).
Untuk menentukan tanggal ini dilakukan ritual Mapan yakni melihat petunjuk pada sebuah buku semacam primbon (Jawa) yang disebut Papan Urige. Perhitungan ini dilakukan dengan cara tradisional. Masing-masing pemangku akan menghitung dengan caranya masing-masing dan setelah itu mencarikan titik temunya bersama-sama.
Selain itu, para pemangku adat yang telah turun temurun melakukan perhitungan waktu ini juga menggunakan tanda-tanda alam seperti gemuruh deru ombak yang lebih kuat dari biasanya, hujan angin disertai kilat yang menyambar dan petir bersahutan, yang dikenal dengan gerem genteng. Juga tanda-tanda alam lain berupa terlihatnya Bintang Tenggale yang posisinya kira-kira sama dengan penentuan hilal (menentukan waktu puasa pertama).
“Semakin kencang hujan angin turun maka semakin banyak nyale keluar. Namun jika waktu yang ditentukan itu tanpa hujan lebat dan angin kencang, nyale biasanya hanya sedikit,” kata Putria.***
Start L’Etape Indonesia 2022 di Mandalika Lombok
Dengan start L’Etape Indonesia menjadi pra event menyambut MotoGP 2022 di Mandalika
LOTENG.lombokjournal.com ~ Pelepasan 1.308 Peserta L’etape Indonesia by Tour de France di Mandalika untuk memulai racenya di lapangan masjid Nurul Bilad Kuta Mandalika pada hari Minggu (19/02/22).
Kegiatan L’etape Indonesia by Tour de France merupakan salah satu pra event menyambut MotoGP 2022di Mandalika sebagai destinasi wisata dunia di Nusa Tenggara Barat (NTB)
Kegiatan ini dilepas langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno.
“Hati-hati, jaga kesehatan jaga tentunya keselamatan kita, save the first, enjoy Mandalika,” kata Sandiaga Uno.
Sebelumnya Kadis Pariwisata NTB juga memimpin do’a untuk kelancaran kegiatan.
Untuk rute peserta L’etape Indonesia bersepeda start di Mandalika dan finish di Mandalika. Namun untuk rute masing-masing kategori ada yang menempuh jarak 124 km dan 84 km.
Untuk kategori Long Distance melintasi wilayah Praya Barat, Praya Kota, Praya Tengah, Pujut dan Finish di Mandalika. Dan untuk Short Distance melintasi wilayah Praya Timur, Praya Tengah, Kopang, Kota Praya hingga Pujut dan selanjutnya Finish di Mandalika.