Kabupaten Sumbawa Barat Tuntaskan 5 Pilar STBM

Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai satu-satunya kabupaten di Indonesia yang berhasil menuntaskan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

KSB.lombokjournal.comWakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalillah, mengapresiasi capaian yang telah berhasil diraih pemerintah KSB, dalam acara Deklarasi KSB Tuntas Pilar STBM yang berlangsung secara virtual bersama Kepada Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Kepala Bappenda NTB, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Kepala Dinas LHK NTB, dan Pemdes NTB, Kamis (19/8).

Kabupaten
Hj. Sitti Rohmi Djalilah

“Apresiasi saya berikan atas kinerja dari Pokja STBM KSB, sebagai pos terdepan dalam pelaksanaan program STBM di KSB. Keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai stakeholder terkait dan seluruh masyarakat,” kata Sitti Rohmi

Sitti Rohmi menuturkan bahwa KSB memiliki keistimewaan sehingga bisa meraih keberhasilan, semua itu dikarenakan metode gotong royong yang dilakukan oleh Agen Pemberdayaan Gotong Royong.

“Dengan gotong royong akan bisa dituntaskan dengan cepat dan sukses, mulai dari rehabilitasi dan rekonstruksi dampak gempa, penanganan pandemi sampai dengan penerapan pilar STBM,” ujarnya.

Sitti Rohmi berharap program ini dapat menjadikan masyarakat KSB terus menjaga kualitas hidup. Semakin termotivasi untuk lebih memahami dan berperilaku higienis dan sanitasi yang sehat serta dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat di NTB dan Indonesia.

5 pilar SBPM sangat sejalan dengan yang diikhtiarkan pemprov dengan program revitalisasi posyandu, di mana posyandu tidak hanya melayani bayi dan ibu hamil tetapi melayani seluruh warga dusun. Posyandu tersebut dikenal dengan Posyandu Keluarga.

BACA JUGAPosyandu Jadi Pusat Edukasi dan Sosialisasi Program Unggulan

Sementara itu, Bupati KSB, H. W. Musyafirin, mengatakan bahwa Salah satu isi dari naskah deklarasi STBM, yakni seluruh masyarakat KSB tidak buang air besar sembarangan, seluruh masyarakat KSB telah melaksanakan cuci tangan pakai sabun di air mengalir, seluruh masyarakat KSB telah melaksanakan pengolahan air minum dan makanan rumah tangga sebelum dikonsumsi, seluruh KSB telah melakukan pengelolaan sampah rumah tangga dan seluruh masyarakat KSB telah melakukan pengamanan limbah cair rumah tangga.

“Kami akan selalu berusaha menciptakan kondisi 5 pilar STBM yang lebih baik semoga tekat dan ikhtiar kami selalu mendapatkan kemudahan dan ridho Allah SWT,” tuturnya.

ser




Smelter PT. AMNT Ditargetkan 2023 Rampung

Smelter PT AMNT dipancing serius pembangunanya, karena itu Gubernur usul, pembangunan kawasan industri KSB diinisiasi oleh Pemprov atau Pemda KSB 

MATARAM.lombokjournal

Pemerintah Provinsi NTB terus mendukung progres pembangunan smelter dan industri turunan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) yang berlokasi di Teluk Benete dan Benete Selatan, Kabupaten Sumbawa Barat.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah terus mensupport agar pembangunan smelter dapat segera terealisasi. Baik itu terkait dengan perijinan, perubahan alih fungsi pelabuhan dan sebagainya yang mendukung proyek smelter dan industri turunan PT. AMNT.

“Informasikan kepada kami apa yang harus dilakukan, sehingga betul-betul rencana dari mulai diambil oleh EPC kontraktor pada bulan Juni atau Juli 2021 tidak mundur lagi,” tutur Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB kepada PT. AMNT pada acara Evaluasi Progres Rencana Pembangunan Kawasan Industri Sumbawa Barat, yakni; Smelter dan Industri turunannya di Ruang Rapat Utama, Jumat (09/04).

Untuk memastikan keseriusan pembangunan smelter, Bang Zul juga mengusulkan agar kawasan industri KSB mulai diinisiasi oleh Pemprov atau Pemda KSB. Dengan adanya inisiatif ini diharapkan nantinya PT AMNT dapat fokus memulai progres proyek smelter dan industri turunan.

“Kawasan industri misalnya, kita inisiasi dari Pemprov atau Pemda KSB, supaya memancing keseriusan dari PT AMNT untuk pembangunan smelter,” tutur Bang Zul.

Senada dengan Gubernur, Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, terus mendorong PT. AMNT untuk dapat mengeksekusi pembangunan smelter dan industri turunan.

“Kami ingin bagaimana kita sama-sama wujudkan smelter dan industri turunannya segera dilaksanakan. Apa yang menjadi urusan kewenangan kita betul-betul kita tuntaskan, sehingga tidak ada celah bagi perusahaan untuk menunda,” jelasnya.

Sementara itu, Rachmat Makkasau, Presiden Direktur dari PT AMNT, menjelaskan bahwa kondisi pandemi Covid–19 mengharuskan tertundanya proyek pembangunan smelter yang seharusnya selesai pada tahun 2021 tetapi mengalami perubahan menjadi tahun 2023.

Kondisi pandemi mempengaruhi penentuan harga, kami melakukan negosiasi dan sebagainya tidak bisa dilakukan, sehingga terjadinya kemunduran selama satu tahun dan kami melakukan penyesuaian,” ungkapnya.

Selain itu, smelter yang awalnya akan dibangun dengan kapasitas pengolahan sebesar 1,3 juta ton per-tahun juga berubah menjadi 900 ribu ton per-tahun.

“900 ribu ton per-tahun sesuai dengan produksi Amman Mineral untuk jangka panjang. Sebelumnya kita buat 1,3 juta ton dengan harapan bisa mengimpor konsentrat dari tempat lain,” tuturnya.

Rahmat pun mengaku bahwa perubahan rencana ini telah disetujui oleh Pemerintah Pusat pada tanggal 31 Maret 2021.

“Alhamdulillah, perubahan rencana sudah disetujui oleh pemerintah pada tanggal 31 Maret 2021 dengan berbagai macam usulan dan tawar menawar dari sisi perencanaan proyek,” pungkasnya.

ser

@Diskominfotik