Modern Bakery Kelas Dunia dari Kota Bima, ILLO CAKE

Membuka jalan kuliner khas daerah naik kelas, Iman Suryo Wibowo membangun modern bakery kelas dunia dari Kota Bima

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pengusaha muda sukses Kota Bima, Iman Suryo Wibowo, membangun usaha kuliner ILLO CAKE, sebuah modern bakery dengan standar kelas dunia dari kampung halamannya. 

Iman adalah contoh nyata, brand ternama juga bisa terlahir dari tangan-tangan kreatif anak-anak muda Bumi Gora.

Ini bermula dari gambling. Begitulah Iman memulai usaha bakery modern miliknya, ILLO CAKE. Salah satu unit bisnis yang kini sudah berjalan sembilan tahun tersebut, berawal dari sang istri yang sangat doyan roti, namun acap kepayahan menemukan tempat menikmati roti dengan nyaman di kota dengan julukan “Kota Tepian Air” itu.

BACA JUGA: Bekraf Seleksi 100 Pengusaha Start up Kuliner Indonesia untuk Ikuti FSI 

Gerai ILLO CAKE modern bakery di Kota Bima

“Istri saya kebetulan orang Surabaya,” kata Iman, Kamis (02/03/23). Iman memang menamatkan pendidikan sarjananya pada salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Pahlawan tersebut.

Tentu sebuah hal yang mustahil kala itu di Kota Bima, bisa menemukan gerai roti modern dengan produk premium, yang selain bisa take away tapi bisa dine in dengan tempat yang sangat nyaman layaknya gerai-gerai modern bakery di mal-mal Surabaya. 

Sebagai pengusaha dengan insting bisnis jempolan, Iman melihat kegelisahan sang istri sebagai peluang. Maka, ide mendirikan modern bakery pun mulai muncul di benak.

“Kenapa gambling? Karena kita mendirikan usaha yang produknya harus mengalahkan satu bungkus nasi yang saat itu harganya masih Rp 5.000,” kata Iman.

Karena itu, di awal-awal pendiriannya, Iman tak menampik, ILLO CAKE tentulah melalui berbagai tantangan. Namun, pelan tapi pasti, dengan seluruh ikhtiar dan doa, jalan terang terbuka untuk ILLO CAKE. 

Insting bisnis pengusaha muda kelahiran 1986 ini sekali lagi benar-benar terbukti.

Dari semula menyewa tempat, hanya butuh empat tahun bagi ILLO CAKE untuk bisa membangun gerai milik sendiri. 

Gerai ILLO CAKE kini berada di bilangan Jalan Soekarno Hatta, salah satu jalan protokol utama di Kota Bima, dimana Kantor Wali Kota juga berada. 

BACA JUGA: Banyak Perusahaan dan Mapan di Usia Muda, Ini profilnya

Gerai ILLO CAKE berdiri megah menempati lahan seluas empat are. Dilihat dari desain gerai dan penamaannya, para penikmat kuliner akan langsung tahu, bahwa brand ILLO CAKE benar-benar dirancang mengadopsi standar pasar luar negeri.

Ketika masuk ke gerai, pengunjung akan langsung disuguhkan dengan suasana yang nyaman, bersih, rapi, dan terkesan mewah. 

Jangan heran, jika kini, ILLO CAKE menjelma menjadi pilihan utama untuk berbagai acara di kota terbesar ujung timur NTB ini. Mulai dari acara kumpul keluarga, kejutan ulang tahun untuk kolega, hingga menjadi suguhan rutin dalam kegiatan meeting kantor-kantor pemerintah yang dihadiri para pejabat.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur ILLO CAKE diresnpons sangat baik oleh masyarakat,” kata Iman.

Berada di gerai ILLO CAKE, pengunjung tak ubahnya akan merasakan sesansi yang sama seperti ketika berada di gerai BreadTalk, salah jaringan toko roti populer asal Singapura. Atau akan merasakan suasana yang sama cozy-nya seperti tatkala berada di gerai J.CO Donuts, salah satu jaringan restoran modern bakery ternama di tanah air.

Sedari awal, Iman memang menghajatkan brand ternama di dunia tersebut sebagai kiblat. Karena itu, jangan heran jika cita rasa dan kualitas produk ILLO CAKE juga tak kalah bersaing dengan brand yang sudah lebih dulu kesohor itu. 

Iman memilih bahan baku yang sama dan mengolahnya dengan ketepatan dan ketelitian yang sama pula. Selain itu, menikmati kuliner di ILLO CAKE juga akan menghadirkan prestise, hal yang tentu tak akan mudah didapat di gerai-gerai kuliner lain.

Produk-produk ILLO CAKE juga menerapkan strategi display. Produk juga dikemas dengan packaging terbaik dan selalu fresh. Menghadirkan pula pelayanan dari staf-staf dengan kualifikasi tinggi untuk kenyamanan customer.

Dengan cita rasa dan standar brand-brand ternama di dunia, banyak juga yang menduga, kalau ILLO CAKE adalah bisnis franchise. Padahal, kata Iman, nama ILLO CAKE terinspirasi dari nama putra pertamanya Ilham Aprilio. 

Dari nama itulah lahir kata ILLO. Kebetulan juga, kata ILLO ada dalam bahasa Bima. Artinya lampu penerang.

BACA JUGA: Lima Siswa Asal NTB Ikuti Konferensi Internasional di Turkey

“Kami memang menghajatkan unit bisnis ini bisa menjadi penerang di tengah kegelapan untuk semua,” ucap Iman.

ILLO CAKE juga menunjukkan bagaimana totalitas Iman dalam mengelola dan mengembangkan lini bisnisnya. Untuk ILLO CAKE, Iman secara khusus meng-hire manajer kelas wahid. 

Iman “membajaknya” dari Hotel Royal Ambarukmo, sebuah hotel bintang lima ternama di Jogjakarta. Hotel ini, belum lama menjadi tempat akad nikah putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Sudah barang tentu, butuh investasi besar untuk menjadikan ILLO CAKE seperti sekarang. Namun, hasil yang didapat kata Iman, sebanding dengan apa yang telah diinvestasikan.

“Alhamdulillah, pencapaiannya selalu melampaui target yang telah ditetapkan,” kata ayah tiga anak ini, seraya menolak secara halus untuk menyebut omzetnya secara mendetail.

Enterpreneur yang terlahir dari keluarga tukang tambal ban ini mengemukakan, pencapaian ILLO CAKE ini menunjukkan, daya beli warga Kota Bima tak kalah dengan warga di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Sejak semula, dirinya menargetkan ILLO CAKE membidik kelas menangah ke atas. Seiring membaiknya perekonomian, jumlah kelas menengah memang akan terus tumbuh. 

Iman memberi contoh, bagaimana terlihat di bandara, warga Bima yang baru kembali dari kunjungan ke berbagai kota, rata-rata menenteng oleh-oleh makanan dengan brand-brand ternama.

Itulah pula yang turut melecut dirinya. Iman ingin mereka yang berkunjung ke Kota Bima, sekembalinya ke kampung halamannya, memiliki kebanggaan yang sama. 

Menenteng oleh-oleh makanan dengan brand lokal dari Kota Bima tapi memiliki kualitas yang sama baiknya dengan brand-brand ternama di dunia.

Karena itu, di Bandara Sultan Salahuddin Bima, ILLO CAKE kini juga memiliki gerai yang telah menjelma menjadi primadona bagi para penumpang pesawat untuk membeli buah tangan saat mereka terbang pulang. 

Sekali lagi, pelan namun pasti, ILLO CAKE pun menjadi salah satu penopang sektor pariwisata di Kota Bima di bidang kuliner.

Secara keseluruhan, dari lini bisnis ILLO CAKE saja, Iman kini memiliki 50 orang karyawan. Sebanyak 40 orang merupakan anak-anak muda dari Kota Bima. Mereka membangun karir profesional mereka di ILLO CAKE.

Atas seluruh pencapaian tersebut, apresiasi untuk Iman pun berdatangan. Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi dan Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri memberikan apresiasi tersebut secara langsung.

Wali Kota Bima menyebut, ILLO CAKE sebagai restoran terbaik di Kota Bima dan sangat representatif. DiharapKAN, ILLO CAKE dapat terus mempertahankan kualitas rasa dan kenikmatan produknya, termasuk keyamanan tempatnya. 

Sementara Bupati Bima ingin agar ILLO CAKE bisa terus memberikan warna dan kepuasan bagi masyarakat Kabupaten Bima dan Kota Bima.

Makanan Lokal Naik Kelas

Seiring meningkatnya permintaan konsumen, ILLO CAKE kini tidak hanya menyajikan produk-produk modern bakery. Namun sudah bertransformasi menjadi restoran yang komplet. 

Selain produk modern bakery, ILLO CAKE juga menghadirkan menu-menu makanan utama untuk santap siang hingga santap malam. Menu yang dihadirkan pun beraneka ragam dan disajikan layaknya menikmati makanan di hotel berbintang.

 Mulai dari menu western seperti steak, asian food, maupun makanan Nusantara. Demi memanjakan para customer, tiap bulan pun ILLO CAKE selalu memiliki menu baru.

Selain menu-menu tersebut, ILLO CAKE juga menyajikan makanan khas Bima. Di ILLO CAKE inilah, makanan khas masyarakat Mbojo benar-benar naik kelas. 

Belum lama, ILLO CAKE misalnya merilis cita rasa luar biasa yang merupakan makanan khas Bima seperti Londe Puru Tota Fo’o, sebuah menu bandeng bakar yang disajikan dengan sambel mangga yang sangat menggugah selera. 

Ada pula menu Nasi Bima Mangge Mada Sepi Kangare Daun Sambi, sebuah olahan seafood dengan rasa terbaik. Selain itu ada juga Palumara Londe dengan Nasi putih, menu olahan bandeng dengan kuah kuning yang kaya rempah. 

Sajian-sajian makanan khas Bima tersebut bersanding dengan menu-menu Nusantara seperti Lumpia Semarang dan Sosis Solo.

ILLO CAKE juga akan memulai ekspansi bisnis. Jika tidak ada aral melintang, akan dibuka gerai baru di Dompu. Iman menargetkan pada 2024, gerai tersebut sudah beroperasi. 

Saat ini, lahan sudah siap. Desain bangunan gerai juga sudah hampir rampung. Gerai di Dompu tersebut sepenuhnya mengadopsi cita rasa dan standar pelayanan yang sudah dimulai di Kota Bima.

Iman juga bertekad menjadikan ILLO CAKE memberi kemanfaatan yang besar bagi masyarakat. Dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan, ILLO CAKE kini sedang mengagas kerja sama dengan SMK Negeri di Kota Bima dan di Dompu. 

Ide ini tak lepas dari pilihan SMK Negeri yang memiliki kelas boga, menjadikan ILLO CAKE sebagai lokasi praktik kerja bagi para siswa dan siswinya.

“Saya ingin ILLO CAKE menjadi semacam kampus tempat belajar bagi mereka,” kata Iman.

Melalui program kerja sama ini, nantinya, Iman ingin merekrut mereka yang baru menuntaskan praktik kerja menjadi karyawan ILLO CAKE. Atau membuka jalan untuk mereka menjadi pengusaha di bidang kuliner yang andal. 

Kerja sama terrsebut kini sudah terjalin dengan SMKN 1 Kota Bima dan SMKN 1 Hu’u di Dompu.

BACA JUGA: Pertunjukan Kolosal INEN GUMI Meriahkan WSBK 2023

Kemanfaatan yang lain yang diinginkan Iman adalah suplai bahan baku yang mengandalkan rantai pasok dari masyarakat. Hal tersebut kini sudah dimulai dari pasokan telur, gula, dan minyak goreng.

Hal ini bagian dari upaya untuk turut menggerakkan ekonomi warga Kota Bima sekaligus juga menggairahkan ekosistem usaha yang dimiliki masyarakat secara langsung. (*)

 

 




Api Porprov XI NTB Dikirab Dari Kota Bima

Sampai di Dompu, api Porprov XI NTB diterima langsung Wakil Bupati Dompu, H.  Sahrul Farsan bersama Sekda dan jajarannya, yang berharap menjadi juara umum 

SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Kirab Pataka Api Porprov XI NTB tahun 2023 dilepas dari Kantor Walikota oleh Wali Kota Bima yang diwakili Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum Setda Kota Bima  H. Alwi Yasin, Kamis (16/2/23). 

Ia berharap, kirab api Porprov NTB yang diarak dari Kota Bima ini bisa mengorbankan semangat dan melahirkan atlet-atlet berprestasi gemilang, yang mengharumkan nama NTB di ajang nasional bahkan internasional. 

BACA JUGA: KONI KLU Kirium 263 Atlet Berla di Porprov XI NTB

Kirab apai Porprov XI NTB membakar semangat atlet NTB

Dikawal Polres Bima Kota, Diskominfotik,  Dishub dan KONI NTB melakukan hal yang sama di Kantor Bupati Bima diterima Asisten 2 Setdakab Bima, Ir Syaifudin dan para pejabat lingkup Pemkab Bima. 

Secara khusus di Kabupaten Dompu, api Porprov XI NTB  diterima langsung Wakil Bupati Dompu, H.  Sahrul Farsan bersama Sekda dan jajarannya.  

Wabup Dompu menargetkan atlit dari Kabupaten Dompu bisa meraih juara umum pada Porprov XI NTB. 

“Hal ini wajar mengingat Dompu mengirimkan atlitnya hingga 409 atlit dari 237 Cabor yang dipertandingkan. Untuk itu kami mengharapkan kepada masyarakat Dompu agar memberikan doa kepada para atlit Dompu bisa meraih juara umum,” katanya. 

Demikian juga saat penerimaan api Porprov di Kantor Bupati Sumbawa,  Wakil Bupati Sumbawa Hj.  Dewi Novianty,  S.Pd, M.Pd menaegetkan kontingen Porprov NTB asal Sumbawa bisa meraih tiga besar.  

Pernyataan optimis ini diyakini Wabup,  karena arlit dari Kabupaten bermoto “Sabalong Sama Lewa” ini cukup diperhitungkan dalam even olahraga NTB. Bahkan prestasinya mengharumkan NTB di tingkat nasional dan internasional. 

Di Kabupaten Sumbawa Barat kirab Api Porprov NTB yang ke XI diterima Asisten I Setdakab KSB Drs H Mulyadi, M. Si di halaman depan Graha Fitrah Pusat Pemerintahan KSB.  

Mulyadi berharap atlit KSB bisa memberikan kontribusi terbaiknya bagi harumnya nama daerah di ajang Porprov XI NTB 2023 ini. 

Wakil Ketua KONI NTB Hj.  Husnani Diaty Nurdin menjeaskan, dengan dikirabkannya api Porprov NTB  2023 dari wilayah tertimur Prov NTB dan menyinggahi 10 Kabupaten/Kota se NTB, dimaksudkan untuk menggelorakan dan membangkitkan semangat olahraga bagi masyarakat NTB.

Dan memacu bakat-bakat olahraga generasi NTB yang diperhitungkan di tingkat nasional, bahkan bisa mengharumkan NTB di tingkat internasional. Seperti L Moh Zuhri sebagai pelari tercepat dunia dan Fadlin yang pernah menjadi jawara di tingkat Asia.  

BACA JUGA: Angkat Marwah Kota Bima Melalui Olahraga

“Sungguh bangga dan kita beri apresiasi kepada atlit asal NTB yang kaya akan prestasinya,’ ujarnya. 

Selanjurnya kirab api Porprov XI NTB Jumat,  (17/2) akan melintasi lima kabupaten/kota se Pulau Lombok. ***

 

 




Banyak Perusahaan dan Mapan di Usia Muda, Ini Profilnya

Terlahir sebagai anak penambal ban, kini Iman Suryo Wibowo jadi wirausaha dari Kota Bima yang menjalankan banyak perusahaan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Tampil menjadi pengusaha dengan pencapaian gemilang, Iman Suryo Wibowo, menjadi buah bibir di Kota Bima.

Pasalnya, Iman lahir dari keluarga tukang tambal ban, namun dengan dengan kerja keras, ia bisa menjadi figur yang luar biasa. 

BACA JUGA: Perempuan Terjerat Pinjol Karena Tekanan Ekonomi

Iman Suryo Wibowo, pengusaha muda banyak mimpin perusahaan di Kota Bima
Iman Suryo Wibowo

“Hidup itu memang harus dari bawah. Karena hidup itu butuh proses,” kata Iman, mengawali perbincangan, Sabtu (04/02/23) malam.

Menjelang pergantian hari, Imam baru sampai di rumahnya di Kelurahan Dara, Kecamatan Rasana’E Barat, Kota Bima. 

Di akhir pekan, Iman rupanya masih melakukan aktivitas yang padat. Menjawab dan membaca sejumlah pesan yang masuk di telepon genggamnya pun, secara seksama baru sempat dilakukannya saat itu.

“Kebetulan saya sedang membuka lini bisnis yang baru. Jadi butuh koordinasi intensif,” katanya.

Bekerja keras adalah habitat Imam. Sewaktu masih duduk di bangku SD pun, dia sudah terbiasa menukar waktu bermainnya, untuk memilih bekerja dan menghasilkan uang. Orang tuanya memang mendidiknya demikian.

“Saya memang dididik berbeda oleh almarhum ayah. Sejak waktu SD, saya kalau mau ada uang, maka saya harus bekerja,” kata Iman.

Pemuda 37 tahun ini, lahir dan besar di Kota Bima. Namun, ayahnya, Saripan, adalah perantau di Bima. Iman anak paling bontot dari tiga bersaudara. Saat kedua orang tuanya merantau ke Bima di era 1980-an, dua kakak Iman masih kecil-kecil.

Ayahnya tidak tamat sekolah dasar. Datang ke Bima pun untuk menjadi tukang tambal ban. Dari tambal ban, ayahnya membuka bengkel, melayani ganti dan tambah oli. 

Lalu berkembang lagi dan membuka usaha vulkanisir ban, yakni usaha ban bekas yang dilapisi dengan kompon baru sehingga terlihat seperti ban baru. 

BACA JUGA: Awas, Jangan Terperosok Pinjaman Online (Pinjol)

Usaha yang diberi nama Ulet Jaya itu, melayani ban vulkanisir untuk truk dan kendaraan pick up.

Semenjak masih SD, Iman sudah membantu seluruh pekerjaan ayahnya. Mulai dari tambal ban, ganti dan tambah oli, hingga vulkanisir ban. Hal itu dilakukannya hingga duduk di bangku sekolah menengah atas. 

Tangan dingin ayahnya, membuat Ulet Jaya semakin berkembang. Seiring perkembangan usaha itu, ekonomi keluarga Iman pun membaik. Tapi bukan berarti Imam boleh berleha-leha.

Iman ingat persis. Selepas pulang sekolah, dia sudah ada untuk bekerja di tempat usaha ayahnya, dan baru pulang pada pukul 17.00 Wita. Dia tak bermain bersama teman-temannya. 

Padahal, tak berbilang, silih berganti teman sebayanya datang mengajak untuk sekadar main playstation, atau jalan-jalan naik sepeda motor berkeliling-keliling.

“Saya bahkan sampai dijauhi teman-teman. Tapi itu dulu ya, kalau sekarang tidak,” kata Iman tertawa mengenang masa itu.

Selepas menamatkan sekolah menengah, ImaN melanjutkan pendidikan tinggi di Universias Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya. 

Imam mengambil jurusan ekonomi dengan konsentrasi pemasaran. Pada 2008, dia menamatkan studi, lalu kembali ke kampung halaman.

Iman lalu diberi tanggung jawab oleh ayahnya sevagai manajer di Ulet Jaya. Pelan dan pasti, usaha Ulet Jaya kian berkembang pesat. Usaha bengkel tersebut kian membesar.

Sudah ada pula usaha pengelasan dan mesin bubut. Sampai kemudian pada tahun 2014, sang ayahanda berpulang, dipanggil Yang Maha Kuasa, yang menjadikan Ulet Jaya sepenuhnya tanggung jawab Iman.

Di bawah kendali Iman, Ulet Jaya melakukan sejumlah ekspansi bisnis. Hingga kini, tercatat tak kurang dari 20 jenis lini bisnis yang dikelola Imam. 

Ulet Jaya pun telah menjadi perseroan terbatas, dan menjadi perusahaan induk dari anak-anak usaha di bawahnya. Seluruh usaha itu berpusat di Kota Bima.

“Saya sudah terlalu cinta sama kampung halaman saya. Saya sudah terlalu cinta sama Kota Bima,” kata Iman soal lini bisnisnya yang seluruhnya berpusat di kota terbesar di timur NTB tersebut.

Akademi Futsal

Toh, meski memiliki pusat usaha di Kota Bima, bukan berarti Iman tak memiliki jejaring pengusaha di tingkat nasional. Usaha kacang mete milik Imam misalnya, sudah bermitra dengan pengusaha di Pulau Jawa untuk ekspor kacang mete ke berbagai negara. 

Dalam waktu dekat, Imam juga akan mendirikan Akademi Futsal di Kota Bima. Akademi itu merupakan franchise V8, akademi futsal yang didirikan legenda fustal Indonesia, Vennard Hutabarat.

“Sebentar lagi sudah penandatanganan MoU,” ungkap Iman.

BACA JUGA: Daycare Ramah Anak, Optimalkan Produktivitas Perempuan 

Baik Imam dan Vennard, keduanya adalah karib. Iman memang penggila sepakbola. Dia bahkan memiliki klub futsal dengan nama yang masyhur di Kota Bima. Klub futsal tersebut malang melintang dalam berbagai kompetisi di Bumi Gora. 

Secara khusus, Imam juga membangun dua lapangan futsal di Kota Bima. Dan hingga saat ini, memasuki periode kedua, Imam masih mendapatkan kepercayaan memimpin Asosiasi Futsal Kota Bima.

Menjadi pemimpin perusahaan dan mapan di usia yang masih begitu muda, Iman mengaku semuanya tak lepas dari didikan orang tuanya. Imam mengaku, sedari kecil, ayahnya telah menanamkan kultur dan mindset entrepreneurship. 

Dalam hal kultur, ayahnya mengajarkan pentingnya kerja keras, ulet, kerja cerdas, dan tuntas. Berani mengambil risiko dengan tiada henti menekankan, bahwa di balik risiko ada kesuksesan yang menunggu.

Pun begitu tentang mindset. Iman diajarkan tentang tanggung jawab. Pantang pulang sebelum masalah diselesaikan. Diajarkan cekatan, diajarkan tentang pentingnya etos kerja.

Tidak lupa salat dan ibadah dan terus berikhtiar dan mensyukuri apa yang didapat hari ini, dan besok berusaha lebih giat lagi.

Iman bahkan menuturkan, saat ayahnya masih hidup dan dirinya menjadi manajer di Ulet Jaya, ayah tiga putra ini tak ubahnya seperti karyawan pada umumnya. Bukan petantang petenteng. Imam bekerja dan mendapat gaji seperti karyawan lainnya. 

Selain itu, Iman setiap satu kali dalam sepekan, diharuskan untuk menginap di mess para pekerja. Hidup membaur bersama mereka. 

Mengetahui problem harian yang mereka hadapi. Menjadi orang pertama yang mengetahui dan membantu para pekerja ketika mereka sedang sakit.

Semua itu kata Iman, dilakukan ayahnya dalam mendidik dirinya, agar jika memimpin perusahaan, Imam sudah tahu apa yang akan dilakukan pada saat hendak mengambil keputusan. Tahu cara terbaik ketika hendak memberi perintah kepada karyawan.

Seluruh hal tersebut pun, hingga kini masih dipraktikkan Iman. Tentu ada modifikasi sejumlah hal. Mengingat perkembangan zaman yang sedemikian pesat, mengharuskan sejumlah hal di-update dan dilakukan dengan cara yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama.

Karena itu, sebagai owner PT Ulet Jaya, Iman yang memiliki 300 karyawan, kini selalu memastikan seluruh pekerjanya benar-benar bisa bekerja dengan suasana yang nyaman. Sehingga menjadikan mereka tetap produktif. 

Bahkan kini, dua orang karyawannya, masih merupakan generasi pertama Ulet Jaya, yang bahu membahu bersama ayahanya membangun usaha.

Buat Iman, jika mereka kini masih nyaman bekerja di Ulet Jaya, bukan semata karena mereka karyawan yang loyal belaka. Namun, karena kultur kerja yang nyaman. 

Dan mereka tahu, bahwa Ulet Jaya dipimpin oleh orang yang tepat, dan mampu menjadikan Ulet Jaya kian berkembang pesat.

Jumat Berkah

Sementara itu, dari seluruh hal yang ditanamkan ayahandanya, hal yang tak boleh ditawar-tawar kata Iman, adalah pentingnya berbagi kepada sesama. Begitulah cara terbaik untuk bersyukur kepada Sang Pencipta.

Itu sebabnya, Ulet Jaya kini memiliki program Jumat Berkah. Yakni sebuah program yang membantu sesama setiap hari Jumat. PT Ulet Jaya dan seluruh anak usahanya juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial di tengah-tengah masyarakat. 

Misalnya berbagi sembako kepada warga yang membutuhkan. Iman juga menyiapkan bantuan untuk para penyandang disabilitas

Bahkan, kini, Iman bekerja sama dengan

Satuan Lalu Lintas di Polres Bima Kota, menyiapkan dua lusin helm dengan standar SNI setiap dua bulan, untuk kemudian dibagi-bagikan kepada warga, sebagai kampanye pentingnya berkendara dengan aman dan nyaman serta tertib lalu lintas.

“Sudah menjadi komitmen Ulet Jaya, untuk terus melakukan kegiatan berbagi ini tanpa henti,” imbuh Iman.

Kini Iman menjadi buah bibir di Kota Bima, adalah buah dari kerja kerasnya. Pada Imam-lah, para generasi muda seharusnya menoleh. Sebab, usia muda bukanlah penghalang untuk berbuat besar bagi kemajuan daerah dan juga bagi masyarakat.***

 

 




Aksi Panah Misterius Menghantui Kota Bima, Siapa Pelakunya?

Beberapa waktu terakhir ada aksi panah misterius yang memakan beberapa korban

 

Penulis: Radiatul Adawiah. mahasiswa UMMAT nim: 2021B1B036

lombokjournal.com ~ Kota Bima dan Kota Dompu tidak aman. Kalimat itu dapat menggambarkan  situasi Kota Bima dan Dompu belakangan ini berubah seram dan menakutkan.. 

Tentu saja ini bukan tanpa sebab. Ada kasus ‘Panah Misterius’ yang menghantui kedua kota itu beberapa  bulan terakhir. Kasus itu sangat meresahkan warga. Sebab kejadian tersebut sudah memakan beberapa korban. 

Kejadian  Pada tanggal 31 januari 2022 sekitar pukul 21.00 WITA, remaja asal Simpasai Kecamatan Woja menjadi korban  pemanah misterius tersebut. Di jejaring media sosial Facebook  beredar video korban yang sedang dilarikan ke-RSUD Dompu, dengan anak panah yang masih tertancap di bagian lengan kanan  dan pelaku berhasil melarikan diri.

Setelah kejadian itu, krmudian disusul lagi aksi panah pada tanggal  5 April dini hari sekitar pukul 03.00 WITA.

BACA JUGA: Rekening Nasabah Dibobol, Bank Harus Bertanggung Jawab

Ada tiga motor  dan sekitar  7 orang  melaju dari utara di wilayah parkiran  barat RSUD Bima, melayangkan tiga anak panah pada penjaga parkiran. 

Kejadian susul menyusul terkait panah misteriun itu membuat warga takut keluar di malam hari.   

Menyikapi hal ini warga setempat menyarankan agar para pemilik toko depan jalan raya memasang CCTV untuk bisa memantau aksi korban yang meresahkan warga Kota Bima dan sekitarnya.

Sepertinya para pelaku lagi membangun trend bahwa  Bima dan Dompu tidak boleh aman dari ancaman anak panah. Mereka lagi membuat citra polisi buruk di mata masyarakat Bima dan Dompu. 

Ini semacam gerakan menghabiskan nama institusi kepolisian di wilayah Bima dan Dompu. Atau juga bisa  dikatakan, semacam aksi menantang aparat.

Ayo kita dukung aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku di balik anak panah nyasar itu. Jangan sampai ke depan keluarga dan kerabat kita jadi korban. 

BACA JUGA: Arsitektur Rumah Tradisi di Karang Bajo, Bayan, KLU

Laporkan apabila ada gerak gerik yang mencurigakan di balik tingkah laku si pemanah misterius. 

Dimohon pada pihak kepolisian yang bertanggung jawab atas keamanan warga, untuk bertindak tegas pada kasus ini agar tidak memakan banyak korban. ***