Shell Eco Marathon Diharapkan Berdampak Positif

Pj Gubernur menekankan, event Shell Eco Marathon  berdampak positif bagi peningkatan sumber daya manusia, ekonomi, UMKM, dan lainnya

LOTENG.LombokJournal.comPenjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Mayjen TNI (Purn.) Dr. Hassanudin punya harapan pada penyelenggaraan Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2024 di Mandalika International Circuit, Kuta, Lombok Tengah, Sabtu (06,07.24).

BACA JUGA : Time Practice MX2 dan MXGP Lombok, Indonesia 2024

Shell Eco Marathon diharapkan berdampak positif bagi masyarakat
Salah seorang peserta penyelenggaraan Shell Eco Marathon

Event Shell Eco Marathon itu dapat memberikan manfaat besar, baik dalam pengembangan teknologi maupun dampak ekonomi.

“Lebih membahagiakan lagi, pemenangnya putra-putri dari Indonesia yang luar biasa. Semoga kedepannya akan ada putra-putri asal NTB yang mampu meraih prestasi di rumah sendiri pada event Shell Eco Marathon berikutnya, serta pada ajang-ajang lain di NTB,” ujarnya di Sirkuit Mandalika 

Pj Gubernur menekankan bahwa event ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan sumber daya manusia, ekonomi, UMKM, dan lainnya. Dalam kompetisi ini, tim pelajar Indonesia berhasil menyapu bersih tiga subkategori kompetisi Urban Concept.

Kategori Urban Concept ini adalah kategori kendaraan yang paling menyerupai mobil penumpang dengan menggunakan empat roda dan dirancang dengan spesifikasi layak jalan.

BACA JUGA : Pilgub NTB Harus Banyak Kandidat agar Pemilihan Berkualitas

Tim yang mengikuti kategori ini ditantang untuk mengupayakan optimalisasi energi pada mobil yang juga memenuhi kebutuhan manusia, seperti kenyamanan pengemudi.

Adapun pemenang dalam kategori ini adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk kategori Internal Combustion Engine (ICE), dan Universitas Gadjah Mada untuk kategori Hydrogen Fuel Cell Award, dan Universitas Udayana untuk kategori Battery-electric. 

Dari NTB, Selandir Eco Team SMKN 1 Lingsar mengikuti kategori prototype dengan energi baterai bersama Tim Desantara Unram, Tim Akoms Ebulience Akademi Komunitas Olat Maras (AKOM) Sumbawa, dan Tim Lombok Institute of Technology, Lombok Timur.

Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2024 diikuti oleh 78 tim dari 12 negara untuk kompetisi kendaraan hemat energi, baik di dalam maupun di luar lintasan yang digelar di Sirkuit Mandalika dari tanggal 3 hingga 6 Juli 2024.

BACA JUGA : Optimis, NTB akan Raih Hasil Maksimal di PON di Aceh 2024

Dalam acara itu,  Pj Gubernur didampingi Kepala BRIDA, Kadis Dikbud, Kadis Dikpora, Kadis Pariwisata, Kadis Perhubungan, dan Ketua IMI NTB.jmy/dyd

 




Kreativitas dan Inovasi Merancang Kendaraan Hemat Energi

Tim Indonesia melaju ke putaran final World Championship kompetisi merancang kendaraan hemat energi Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023

LOTENG.LombokJournal.com ~ Kreativitas dan inovasi diperlihatkan anak-anak muda dari tim Thailand, Korea Selatan, dan Indonesia dalam Kejuaraan Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023, dalam menguji kendaraan hemat energi. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Tinjau Dampak Banjir di Lunyuk, Sumbawa

Pencapaian luar biasa dalam merancang kendaraan hemat energi

Pencapaian luar biasa dalam merancang kendaraan hemat energi diperlihatkan dalam kompetisi yang berlangsung 5-9 Juli 2023, di Sirkuit Internasional Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Tim dari berbagai negara ini menunjukkan kemampuan luar biasa merancang kendaraan hemat energi terbaik, juga pada kategori kendaraan Prototype. 

Sebelumnya, kemampuan merancang kendaraan hemat energi ini,  tim Indonesia nyaris sapu bersih  pada kategori Urban Concept, yang kemudian mengirim tiga tim Indonesia melaju ke putaran final World Championship. 

Kali ini giliran kategori prototype, tim Indonesia kembali berjaya mengoleksi tujuh dari sembilan gelar juara rancangan hemat energi, yang terbagi dalam tiga sub kategori.

BACA JUGA: NTB Mall Tandatangani MoU Kerja Sama dengan NFH, Malayasia

Meski pada sub kategori ICE (internal combustion engine), tim dari Indonesia harus puas di posisi ke dua setelah Thailand berada di posisi pertama dan ke tiga. Juga pada sub kategori Hidrogen, tim-tim Indonesia harus mengakui keunggulan tim dari Korea. 

Tapi, pada sub kategori baterai elektrik, tim Indonesia mengantongi seluruh gelar juara.

Pencapaian jarak tempuh terbaik diraih oleh VIRGIN TEAM dari Sakonnakhon Technical College, Thailand, pada kategori Prototype, subkategori mesin pembakaran dalam (internal combustion engine).

Hasil terbaik ini berada pada jarak tempuh 1.867,8 kilometer per liter (km/l), setara dengan mengemudi dari Jakarta ke Kuala Lumpur. 

Pemenang lainnya termasuk juara bertahan Semar Proto UGM dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan hasil 779,6 kilometer per kilowatt jam (km/kWh) di subkategori baterai elektrik.

Dan KUST dari Universitas Kookmin, Korea selatan, dengan hasil 373,7 kilometer per meter kubik (km/m3) di subkategori sel bahan bakar hidrogen.

BACA JUGA: Kompetisi Shell Eco-Marathon 2023 Sudah Berakhir

Atas keberhasilannya menjadi yang terbaik, Tim Thailand yang datang dengan pengemudi perempuan ini mengaku bangga. 

Bukan hanya soal sukses meraih juara pertama, melainkan juga karena mereka berhasil melewati tantangan, yaitu memastikan kendaraan yang akan tampil dalam kejuaraan ini tetap berada pada kondisi terbaiknya saat diboyong ke Indonesia. 

 “Kami merasa sangat senang berhasil mendapatkan hasil terbaik dibandingkan tim-tim lainnya di kategori yang sama. Salah satu tantangan kami adalah ketika membawa kendaraan kami dari Thailand ke Indonesia dan memastikan kendaraan dalam kondisi terbaiknya. Dapat menyelesaikan kompetisi ini di posisi pertama merupakan sebuah kemenangan besar untuk kami,” kata Nattapong Singhakul, pengemudi VIRGIN TEAM.

Hasil Lengkap

Inilah hasil lengkap tim-tim terbaik pada kategori Prototype, sub kategori Internal Combustion Engine (ICE).

VIRGIN TEAM Perguruan Tinggi Teknik Sakonnakhon dengan capaian waktu 1.867,8 km/I. Disusul NAKOELA UI TEAM dari Universitas Indonesia, capaian waktu 1.190,3 km/I dan Fueang Fha Thailand Amphawa Industrial and Community Education, capaian waktu 893,4 km/I.

Sedangkan pada sub kategori Bahan Bakar Hidrogen, ada KUST Korea Universitas Kookmin dengan capaian waktu 373,7 km/m3, keluar sebagai juara pertama. Lalu pada posisi ke 2 ada Bumi Siliwangi Team 2 Indonesia dari Universitas Pendidikan Indonesia, capaian waktu 287,5 km/m3.

Dan ANTASENA ITS TEAM Indonesia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, capaian 216,2 km/m3, berada pada urutan ke tiga. 

Untuk sub kategori Baterai Elektrik, Semar Proto UGM Indonesia Universitas Gadjah Mada keluar sebagai juara pertama dengan capaian waktu terbaik 779,6 km/kWh. 

Pada tempat kedua IMEI TEAM Indonesia Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, capaian waktu 749,2 km/kWh dan ANTAWIRYA EV Indonesia dari Universitas Diponegoro Semarang, capaian waktu 649.9 km/kWh. 

Sementara itu, pada Regional Championship dalam kategori kompetisi Urban Concept, satu tim dari Singapura dan tiga tim dari Indonesia berhasil lolos dan melaju ke World Championship.

Mereka adalah Tim TP Eco Flash Politeknik Temasek Singapura,  Garuda UNY Eco Team I dari Universitas Negeri Yogyakarta, lalu ITS Team Sapuangin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Arjuna UI Team Universitas Indonesia. 

Ke empat tim ini berhasil unggul dari empat tim lainnya. 

Tim pemenang dari beberapa negara ini kemudian memiliki kesempatan berpartisipasi di ajang global, untuk mengikuti World Championship.

Mereka akan berkompetisi merancang kendaraan hemat energi dengan tim-tim dari Amerika, serta Eropa dan Afrika. Ajang ini akan berlangsung di Shell Technology Center di Bangalore, India, pada 10-12 Oktober 2023.

BACA JUGA: Inovasi Pelayanan Publik, Kemudahan Bayar Pajak Ranmor

Tim-tim Urban Concept dengan efisiensi energi terbaik dalam kompetisi Regional Mileage Challenges, akan diberikan alokasi energi berdasarkan hasil yang diperoleh. 

Mereka akan berkompetisi untuk melihat siapa yang dapat melewati garis finis terlebih dahulu tanpa kehabisan alokasi energi.***

 

 




Kompetisi Shell Eco-Marathon 2023 Sudah Berakhir

Penghargaan dalam kompetisi ini tidak hanya diterima tim terbaik di lintasan sirkuit (on track award), juga diberikan kepada tim yang berperan di luar lintasan (of track award)

LOTENG.LombokJournal.com ~ Kompetisi Shell Eco-Marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023, yang mempertontonkan karya dan kreativitas terbaik anak-anak muda dari 13 negara, berakhir hari Minggu (09/07/23). 

75 tim terbaik berjibaku mengikuti kompetisi untuk menghasilkan kendaraan yang paling hemat energi

BACA JUGA: NTB Mall Tandatangani MoU dengan NFH, Malaysia

Tim Kazakstan dalam kompetisi ini menang dalam kategori Spirit of Shell Eco-marathon
Tim Kazakstan

Euphoria kemenangan dalam kompetisi itu  dirayakan dengan mengibarkan bendera masing-masing, berdiri di podium untuk menerima penghargaan sebagai yang terbaik. 

Dalam kompetisi ini, penghargaan tidak hanya diterima oleh para pencipta kendaraan yang menampilkan performa terbaik mereka di lintasan sirkuit (on track award)

Penghargaan dalam kompetisi ini  juga diberikan kepada tim yang berperan di luar lintasan (of track award) yang dinilai terampil.

Selain itu, berbagai kategori dalam kompetisi ini diberikan penghargaan termasuk safety, technical innovation, serta spirit of the Shell Eco-Marathon sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta yang menggunakan keterampilan mereka untuk membantu sesama. 

BACA JUGA: Inovasi Pelayanan Publik, Kemudahan Bayar Pajak Ranmor

Para Pemenang

Berikut hasil lengkap pemenang penghargaan off-track dengan enam kategori;

Pertama, kategori Stimulate to Innovate, penghargaan diberikan kepada BITEPC Cina Institut Teknologi Beijing dengan skor 72,7 dan SEMERU TEAM II UM Indonesia Universitas Negeri Malang, dengan skor 70,0. 

Kedua, pada kategori data and Telemetry, kedua pemenangnya diraih tim Indonesia, ITS Team Sapuangin Indonesia Institut Teknologi Sepuluh Nopember, skor 80,7 dan Semar Proto UGM Indonesia Universitas Gadjah Mada, skor 74,7. 

Ketiga,, tim Institut Teknologi India Universitas Banaras Hindu mendapat penghargaan tertinggi pada kategori Carbon Footprint Reduction dengan skor 83,7 dan ANTASENA ITS TEAM Indonesia Universitas Negeri Malang, skor 79,0. 

Keempat, untuk kategori Technical Innovation, diberikan kepada Pravega India Sekolah Tinggi Teknik Pemerintahan Barton Hill, skor 81,3 dan HYD12OGEN Singapura Universitas Teknik Nanyang, skor 66,7. 

Kelima,  pada kategori Safety, tim India juga tampil dengan tertinggi. Pravega India Sekolah Tinggi Teknik Pemerintahan Barton Hill, skor 97,5 dan  GARUDA UNY ECO TEAM II Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta dengan skor 82,0. 

Dan keenam,  kategori Spirit of Shell Eco-marathon penghargaan diberikan kepada tim S.U. Racing Team Kazakhstan Universitas Teknik Nasional Satbayev Kazakhs dengan skor 100,0. 

Melihat standar kinerja dan ide inovasi serta kegigihan dari anak-anak muda ini, Norman Koch yang adalah Global General Manager Shell Eco-marathon, mengaku terkesan.

BACA JUGA: Generasi Muda Indonesia Sapu Bersih Juara

Ia melihat ada pencapaian hasil yang luar biasa dari mereka dalam mendesain kendaraan hemat energi. 

“Sungguh mengesankan melihat standar kinerja yang tinggi dan ide-ide inovatif yang dihasilkan oleh para pemikir muda ini. Walaupun dihadapkan pada berbagai tantangan sepanjang kompetisi, mereka tetap gigih dan berhasil mencapai hasil yang luar biasa dalam mendesain kendaraan hemat energy,” kata Norman Koch. ***

 

 




25 Tim Lolos Inspeksi, Lanjut Kompetisi di Sirkuit Mandalika 

Setelah melalui proses inspeksi teknis yang ketat, 25 tim lolos melanjutkan kompetisi dalam Shell Eco-Marathon 2023 di Sirkuit Mandalika

LOTENG.LombokJournal.com ~ Sebanyak 25 dari 29 tim di kategori Urban Concept dinyatakan lolos, dan memenuhi syarat melanjutkan kompetisi Shell Eco-Maraton Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 di sirkuit Mandalika.  

Kompetisi untuk kategori Urban Concept sendiri dimulai hari Jumat (07/07/23) dalam Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023. 

BACA JUGA: Kreativitas Peserta Ec0-Marathon Berkembang

Tim dari China yang lolos kompetisi untuk kategori Urban Concept dimulai hari Jumat
Tim dari China

Kategori Urban Concept ini merupakan kompetisi kategori kendaraan yang paling mendekati dengan mobil penumpang secara visual, dengan menggunakan empat roda dan didesain dengan spesifikasi layak jalan. 

Tim yang mengikuti kategori ini ditantang dalam kompetisi mengoptimalisasi energi pada

mobil yang juga memenuhi kebutuhan manusia, seperti kenyamanan pengemudi. 

Lalu, kendaraan akan menggunakan salah satu dari tiga jenis bahan bakar, yakni baterai listrik, sel bahan bakar hidrogen, dan pembakaran internal atau internal combustion (bensin, etanol, dan/atau diesel).

Salah satu tim peserta kategori ini adalah Apatte62 Brawijaya Team 1 dari Universitas Brawijaya Malang, Indonesia mengungkapkan, telah melakukan riset selama berbulan-bulan untuk menghasilkan karya yang mereka bawa kali ini.

BACA JUGA: NTB Jadi Trensetter Fashion Muslimah Indonesia

Mereka berhasil membuat mobil hemat energi dengan bobot yang lebih dibanding tahun lalu. 

Tim ini berhasil melakukan berbagai inovasi seperti beberapa perubahan pada rancang bangun bodi kendaraan dengan menggantinya menggunakan bahan serat karbon serta sasis aluminium berongga. 

Mobil rancangan mahasiswa Universitas Brawijaya ini turun berkompetisi di kategori Urban Concept dengan menggunakan sumber energi baterai elektrik. Dengan inovasi tersebut, tim ini akhirnya lolos dalam fase inspeksi teknis.

“Kami melakukan riset selama berbulan-bulan untuk membuat mobil hemat energi yang lebih ringan dibandingkan tahun lalu karena mobil dengan bobot yang lebih ringan biasanya memakan energi yang lebih rendah. Kami berhasil melakukan beberapa perubahan dengan mengganti bodi mobil dengan bahan serat karbon serta sasis alumunium berongga,” ungkap M. Dilan Linoval, Tim Manajer Apatte62 Brawijaya Team 1 dari Universitas Brawijaya.

Persaingan di trek tampaknya akan semakin ketat. Semua tim tentu saja menyiapkan konsep terbaik untuk menghadapi tahapan berikutnya untuk meraih juara tahun ini. 

Tim lain yang juga akan berkompetisi di trek pada kategori Urban Concept adalah Conception UC dari Universitas Jilin di Changchun, Cina yang bertanding di subkategori internal combustion engine

Mereka datang mengikuti kompetisi dengan harapan dan optimisme bisa berkontribusi dalam membantu meningkatkan popularitas kendaraan energi baru demi mengurangi masalah lingkungan global. 

Mereka turun membawa rancangan kendaraan Urban Concept menggunakan bahan bakar internal combustion engine (gasoline). 

Untuk mengurangi konsumsi bahan bakar mencapai kriteria hemat energI, tim ini menggunakan pemodelan matematis, analisis computational fluid dynamics (CFD), struktur ringan serta teknologi lainnya.

“Kami berharap dengan mengikuti kompetisi Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 turut membantu meningkatkan popularitas kendaraan energi baru untuk mengurangi masalah lingkungan global. Oleh karena itu, kami merancang kendaraan Urban Concept dengan bahan bakar internal combustion engine (gasoline). Kami menggunakan pemodelan matematis, analisis computational fluid dynamics (CFD), struktur ringan serta teknologi lainnya untuk mengurangi konsumsi bahan bakar,” kata Zhengxiao Yang, manajer tim ini.

World Championship

Kompetisi yang diselenggarakan di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Lombok, dari 4 hingga 9 Juli 2023, merupakan kompetisi tahunan regional yang telah meloloskan 66 tim dari 77 tim yang mendaftar, untuk turun kompetisi di kategori kendaraan Prototype dan Urban Concept. 

66 tim ini lolos setelah melewati tahapan inspeksi teknis yang ketat. 

Tim mahasiswa yang berpartisipasi dalam kategori Urban Concept juga akan memiliki kesempatan lolos untuk bertanding di Shell Eco-marathon World Championship. Diperkenalkan pada program Shell Eco-marathon di tahun 2016, World Championship menantang tim-tim Urban Concept terbaik untuk menggabungkan efisiensi mobil mereka dengan beradu kecepatan. Untuk menentukan yang dapat mencapai garis finis dengan jumlah energi paling sedikit. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Bang Zul Bermalam di RS Jiwa Mutiara Sukma

Juara pertama, kedua, dan ketiga dari setiap kategori energi – baterai elektrik, hydrogen fuel cell, atau internal combustion engine – di kompetisi Urban Concept akan lolos ke Shell Eco-marathon Regional Championship yang akan berlangsung hari Minggu ini, berdasarkan tantangan jarak tempuh yang mereka hasilkan.

Empat tim terbaik di Regional Championship kemudian akan diundang untuk kembali berkompetisi dengan tim-tim yang juga lolos dari Amerika dan Eropa di ajang final global World Championship tahun ini, yang akan berlangsung pada tanggal 10-12 Oktober, di Shell Technology Center, di Bangalore, India.***

 




Kreativitas Peserta Shell Eco-Marathon Berkembang

Kreativitas dan inovasi peserta yang berkompetisi dalam Shell Eco Marathon 2023 berkembang dari tahun sebelumnya 2022, bukan hanya satu sisi tapi dari berbagai aspek

LOTENG.LombokJournal.com ~ Sebanyak 77 tim anak muda berasal dari 13 negara, unjuk kreatifitas dalam kompetisi inovasi kendaraan hemat energi, dalam event Shell Eco-Marathon 2023.

BACA JUGA: Event Shell Eco-Marathon, Kompetisi Teknis Pelajar Dunia

Menurut Paul Jhonson, kreativitas peserta kurang dari sudut pandang keamanan pengendara

Kreativitas dan inovasi kendaraan hemat energi itu berlangsung di Sirkuit Internasional Mandalika Lombok Indonesia, tanggal 4-9 Juli 2023.

Unjuk kreativitas dan inovasi anak muda dari 13 negara ini mengahdirkan dua kategori kendaraan, prototype sebanyak 47 tim dan urbanconsep sebanyak 30 tim. 

Kompetisi ini menantang kreativitas anak muda menciptakan rancangan kendaraan yang dapat melaju paling jauh namun dengan konsumsi energi yang paling rendah. 

Shell Eco Marathon tahun ini terlihat lebih semarak dibanding tahun lalu yang hanya menghadirkan 47 tim dari 9 negara. 

Sumber energi yang digunakan meliputi Internal Combustion Engine (bensin, solar, etanol), baterai listrik, dan sel bahan bakar hidrogen

BACA JUGA: Shell Eco-Marathon, Menguji Kendaraan Hemat Energi

Tiap tim mengimplementasi semua aspek proyek, mulai dari desain kendaraan hingga pembiayaan. Tujuannya membangun kendaraan yang mampu menempuh jarak terjauh, namun dengan penggunaan energi yang paling rendah.

Sebelum turun di lintasan, setiap kendaraan harus melewati proses pemeriksaan teknis dan keselamatan secara terperinci. Ini memastikan, kendaraan tersebut telah mematuhi semua peraturan kompetisi yang dipandu oleh technical inspection.

77 tim ini melewati tahapan inspection yang sangat ketat. Hari Jumat (07/07/23), kompetisi tengah berada di tahap technical inspection. 

Masing-masing tim harus melewati 13 titik pengecekan, yang terdiri dari queue entry, driver’s control, vehicle weight, vehicle dimensions, seat belts 7 roll ball, brakes, visibility, exit, mechanical, vehicle design, energy verification, telementry lalu final chek

Technical inspection merupakan pemeriksaan teknis untuk mencocokkan kesesuaian kendaraan dengan regulasi yang ditetapkan panitia. Prioritas inspeksi ini, memastikan keamanan kendaraan dan pengemudi, setelah itu baru fungsi-fungsi lainnya. 

Selain itu yang juga harus dipastikan oleh technical inspection, masing-masing tim memiliki inspektor teknis yang banyak untuk mengerjakan pada setiap tahapan yang diperlukan oleh technical inspection.

BACA JUGA: Bunda Niken Launching Dapur Stunting di Loteng

Menurut Paul, kreativitas dan inovasi dari peserta berkembang dari tahun sebelumnya 2022
Paul Jhonson

“Proses ini dilakukan untuk memastikan, semua kendaraan yang turun ke track, baik pengemudi maupun kendaraannya berada dalam kondisi yang aman. Dan pada 13 titik tersebut harus hijau, semua harus balance baik dari aspek keamanan maupun fungsinya,” ujar Paul Jhonson, Technical Director Shell Eco-Marathon 2023.

Yang menarik dari kompetisi tahun ini, menurut Paul, kreativitas dan inovasi dari peserta berkembang dari tahun sebelumnya 2022. Bukan hanya pada satu sisi melainkan pada berbagai aspek. 

Tapi ada kesalahan umum yang sering ditemukannya dalam kompetisi ini, salah satunya dari sudut pandang keamanan pengendara, yakni pada posisi duduk pengendara yang tidak diperhitungkan. 

Perkembangan bertambahnya berat dan tinggi badan driver setiap tahun, kerap tidak dipertimbangkan sehingga tidak sesuai dengan disainnya.

Setelah karya para tim ini lolos melewati tahapan technical inspection, selanjutnya menguji kendaraan di sirkuit. Tim harus mampu menyelesaikan sejumlah putaran di lintasan dalam waktu tertentu. 

Setelah itu, mereka akan memperoleh hasil dengan diurutkan berdasarkan kategori kendaraan dan kelas energi untuk mengetahui siapa yang berhasil mencapai efisiensi bahan bakar terbaik.***