Pra Musrenbang NTB, 5 Kepala Daerah Bawakan Materi Isu Strategis

Pra Musrenbang atau Musyawarah Rencana Pembangunan NTB, akan jadi wadah akselerasi Program Strategis

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) NTB 2023 yang akan dilaksanakan di Mataram tanggal 29-30 Maret mendatang, akan jadi wadah strategis akselerasi program NTB. 

Provinsi NTB melalui Bappeda selaku penyelenggara direncanakan menghadirkan para pemateri terbaik. 

“Mereka akan menyajikan aneka pembahasan yang berguna untuk kita dalam kaitan membangun NTB,” kata Kepala Bappeda Provinsi NTB, H Iswandi. 

Sebagai contoh, hari pertama, lima Kepala Daerah akan membawakan materi terkait isu strategis dan kegiatan prioritas kabupaten/kota masing-masing. 

BACA JUGA: Pelaku UMKM Bermental Tangguh, Ini Kata Bunda Niken

“Daerah dari Sumbawa termasuk pemprov bisa saling belajar, bertukar pengalaman satu sama lain,” ujar Doktor Pemerintahan tersebut. 

Selain dari unsur pemerintahan, pihaknya juga menghadirkan PT AMNT yang akan menyampaikan materi terkait pembangunan smelter. Mulai dari progres, target, dan kebutuhan intervensi. 

“Ada pula PT STM yang akan membahas investasi gas dan mineral. Juga terkait progres, target, dan kebutuhan intervensi,” ujarnya. 

Masih pada hari pertama kegiatan, ada pula Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Materinya terkait potensi kerjasama Pemda dalam pengembangan kegiatan  BPOLBF. 

Berikutnya Bappeda NTB menghadirkan Bappeda Sulawesi Selatan. Bahasannya mengenai peluang kerja sama regional Provinsi  Sulawesi Selatan dengan Provinsi NTB. 

“Ini menyangkut poros Bima-Sulawesi Selatan yang cukup dekat secara kewilayahan,” tutur Iswandi.

BACA JUGA: Proyek UNDP PETRA Diharapkan Segera Digunakan Masyarakat

Akan ada penyelarasan usulan hasil Musrenbang kabupaten/kota dengan usulan forum OPD sesuai dengan kewenangan dan isu strategis provinsi, tambahnya.***

 




Isu Strategis NTB Diungkap di Hadapan Peserta Lemhanas

Di hadapan peserta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah mengungkap tiga isu strategis yang dikembangkan dan sedang diwujudkan pemerintah saat ini.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Isu tersebut adalah pengembangan potensi SDM, penyediaan universitas berbasis teknologi hingga penguatan produk-produk lokal melalui pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) .

Isu Strategis NTB

“Pertama, NTB memiliki Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Ke-dua, pengiriman mahasiswa NTB studi ke luar negeri melalui program 1000 Cendekia. Dan terakhir adalah meningkatkan kapasitas (upgrading capasity) pelaku UKM untuk memproduksi produk-produk lokal yang berkualitas” ungkap Zulkieflimansyah saat acara ramah-tamah di Pendopo Gubernur, Senin (21/6/2021)

Dijelaskan Gubernur bahwa UTS didirikan bagi anak-anak muda di NTB agar mereka lebih mengenal Indonesia secara luas.

“UTS di NTB tepatnya di pulau Sumbawa kami menyebutnya dengan sebutan Indonesia mini, kami memperkenalkan Indonesia di era modern, bahwa sudah saatnya masyarakat NTB mempersiapkan diri akan kebutuhan Indonesia” ungkap Zulkieflimansyah.

BACA JUGAKartu Elektronik Berlaku di Pelabuhan Poto Tano dan Kayangan

Program 1000 cendekia mengirim mahasiswa NTB studi keluar negeri, agar mereka memiliki wawasan luas dan memiliki pengalaman besar. Terutama mendorong mereka agar lebih banyak berkontribusi dan mensukseskan event internasional yang akan digelar di NTB.

“Apa lagi sekarang NTB lagi giat-giatnya untuk sukseskan balapan motorGP. Dengan demikian masyarakat NTB tidak boleh jadi penonton di tanah sendiri” Ujar Zulkieflimansyah

Saai ini NTB sedang giat giatnya meningkatkan kapasitas pelaku UKM untuk memproduksi produk-produk lokal yang berkualitas. Sehingga dari produk lokal itulah, pemerintah NTB telah sukses menggaungkannya dan dikenal dengan JPS Gemilang ala NTB dan menuai banyak pujian termasuk pujian yang datang langsung dari Presiden Jokowi.

“Diera Covid-19 ini, kami berikan bantuan untuk masyarakat NTB, bantuan JPS Gemilang namanya, dan kami pakai bantuan bersumber dari UKM-UMKM yang ada di NTB” tuturnya.