Pemaparan Inovasi Layanan Administrasi Kependudukan di NTB

 Pemaparan terkait inovasi layanan Aminduk bertujuan memberikan pelayanan publik yang cepat, dan efisien

MATARAM.LombokJournal.com ~ Inovasi layanan administrasi kependudukan (Aminduk) dipaparkan Pj Gubernur NTB dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kedua Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) yang resmi dibuka Wamendagri di Mataram, Senin (04/11/24). 

BACA JUGA : MTQ KORPRI 2024, Sekda Semangati Kafilah Asal NTB

Dalam presentasinya, Hassanudin menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB memberikan pelayanan publik yang cepat, efisien, dan mudah diakses masyarakat

Inovasi layanan  di sektor Aminduk yang diterapkan di NTB seperti, Kabupaten Lombok Barat dengan inovasi LAMAR yang dimaksudkan Layanan Malam Hari. Kabupaten Lombok Timur dengan gebrakan  BAKSO dan POCONG SAKTI.

Sedangkan Lombok Utara hadir dengan inovasi JEMPOLAN, Kabupaten Sumbawa JANGO DESA, Kota Mataram KIAKU DATANG, Kota Bima HARUMNYA MELATI, dan  Kabupaten Dompu dengan GADIS SAMAKAI terakhir Lombok Tengah dengan SAMPAI BEGERUSUK.

Inovasi layanan amduk yang memiliki fungsi masing-masing ini, bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, sehingga mereka dapat mengakses layanan kependudukan dengan mudah efektif efisien,” ungkap Hassanudin. 

BACA JUGA : KKPD Wujudkan Tata Kelola Keuangan Bebas Korupsi

Dalam pelaksanaan Rakornas kedua tersebut, Pj Gubernur Hassanudin menjelaskan, Pemerintah Provinsi NTB sudah mengambil langkah strategis dalam mendukung penerapan INA GOV.

Program yang resmi diluncurkan dengan maksud memperkuat layanan publik yang lebih efisien dan modern. Hal ini selaras dengan arahan kebijakan pemerintah tentang penggunaan teknologi dalam pelayanan administrasi.

“Beberapa telah kami susun, diantaranya Pergub 31 Tahun 2024 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, membangun kerja sama dengan Pemkab dan Pemkot dalam memperkuat layanan berbasis teknologi dan mendorong literasi digital di kalangan aparatur masyarakat,” jelasnya. 

Pj Hassanudin berharap Rakornas tersebut menjadi ajang untuk melahirkan ide-ide baru dan semangat kerja yang lebih baik dalam meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan di Indonesia. 

“Semoga kita mampu mengikhtiarkan dan semoga kegiatan ini membawa keberkahan untuk kita semua.” harapnya. 

Di akhir sambutannya, Hassanudin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dirjen Dukcapil yang telah memilih NTB sebagai tuan rumah Rakornas kedua Dukcapil. Ia mengajak semua peserta Rakornas untuk menikmati keindahan alam pulau Lombok, mulai dari Pantai, pegunungan hingga Gili. 

BACA JUGA : BCG Matrix, Mengelola Portofolio Bisnis yang Efektif dan Efisien

“Terima kasih kepada Dirjen Dukcapil, dan Selamat menikmati keindahan pulau Lombok dengan keindahan gunung Rinjani, pantai kuta dan tiga gili. tutupnya. pnd/opik

 




Inovasi dan Praktik Baik Diskominfotik NTB

Pemaparan inovasi Diskominfotik NTB mencakup empat fokus utama dalam Lokakarya di Mataram

Mataram, LombokJournal.com – Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., M.M., memaparkan inovasi dan praktik baik yang telah dilaksanakan oleh Diskominfotik NTB. 

Pemaparan ini disampaikan pada acara Lokakarya Pemetaan Produk Pengetahuan dan Praktik Baik Lingkup Perangkat Daerah Provinsi NTB yang digelar di Mataram, Jum’at (07/06/24).

BACA JUGA : Komitmen NTB Menjadi Provinsi ‘Smart and Green Produkctivity’

Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk mengidentifikasi produk pengetahuan dan praktik baik yang telah diterapkan oleh berbagai perangkat daerah di Provinsi NTB. Acara ini diharapkan dapat menjadi sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik di Provinsi NTB.

Dalam pemaparannya, Dr. Najam menyoroti empat fokus utama yang menjadi inovasi dan praktik baik Diskominfotik NTB, yaitu:

  1. Informasi dan Komunikasi Publik (IKP)
  2. Statistik
  3. Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK)
  4. Sandi dan Keamanan Informasi.

Ia juga menekankan bahwa mulai tahun 2024, Diskominfotik NTB akan fokus pada digitalisasi dan keamanan informasi, dan fokus ini diharapkan berlanjut hingga tahun 2025-2026.

BACA JUGA : Roadshow Mi6 di Sumbawa, Dukung Pilgub NTB 2024

Salah satu inovasi unggulan yang telah dikembangkan oleh Diskominfotik NTB dalam tiga tahun terakhir adalah dashboard integrasi berita sebagai penerapan sistem informasi terpadu pemerintah daerah. 

Dr. Najam menjelaskan bahwa dashboard ini bertujuan untuk menyediakan berita yang dapat diandalkan dan tidak terpengaruh oleh nada minor atau framing yang berbeda dari sumber lain. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan informasi, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik.

“Kita buatkan bank beritanya, supaya teman-teman media dan masyarakat bisa mencari berita baik, tidak hanya terpengaruh dengan berita yang dibuat orang lain dengan nada minor ataupun dengan framing yang berbeda,” ungkap Dr. Najam.

Selain itu, Dr. Najam menyoroti pentingnya kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTB dalam penggunaan dan pengembangan aplikasi. Diskominfotik NTB siap bekerja sama dalam membangun dan mengembangkan aplikasi yang dibutuhkan oleh OPD Pemprov NTB.

“Program unggulan NTB satu data merupakan implementasi kebijakan Indonesia satu data, yang menjadi basic point dari Government Technology (GovTech) yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu,” tambahnya.

Dr. Najam juga menekankan pentingnya keamanan informasi dalam menjaga sumber informasi pemerintah daerah, mengingat semakin maraknya kejahatan siber yang menyerang pemerintah. Diskominfotik NTB telah melangkah ke tahap Computer Security Incident Response untuk memperkuat keamanan siber.

BACA JUGA : Klarifikasi atas Dukungan HBK Center di Pilkada Lotim 

“Kita sudah melangkah ke Computer Security Incident Response, jadi sekarang cyber security itu menjadi penting,” pungkasnya.  ssn/dyd

 

 




Inovasi NTB Dipaparkan di Innovative Government Award 2023

Sebanyak 134 inovasi, baik digital maupun non digital, dilakukan NTB yang tersebar di berbagai aspek pemerintahan

JAKARTA.LombokJournal.com ~ Inovasi dan keunggulan NTB Mall dan 99 Desa Wisata dipaparkan Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Aryadi sebagai inovasi unggulan Provinsi NTB. 

BACA JUGA: Perpres Jurnalisme Berkualitas Mendesak Disahkan

Pj Gubernur NTB memaparkan inovasi dan program unggulan NTB Mall dan Desa Wisata
Lalu Gita Aryadi

Pemaparan inovasi itu disampaikan Miq Gite sapaan Pj Gubernur NTB di acara presentasi Kepala Daerah Nominator penerima penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2023 pada klaster provinsi, kabupaten, kota, daerah tertinggal dan daerah perbatasan, di  Ruang Sidang Utama (RSU) Gedung A Lt.3 Kemendagri dan Ruang Multimedia Gedung B Lt. 2) Jakarta, Senin (25/09/23).

Hingga tahun 2023 Provinsi NTB memiliki 134 inovasi, baik digital maupun non digital yang tersebar di berbagai aspek pemerintahan. 

Miq Gite memaparkan inovasi dan keunggulan NTB Mall yang diluncurkan pada 17 Agustus 2020 yang lalu. 

Peluncuran inovasi dan program unggulan itu berdasarkan regulasi Peraturan Gubernur NTB No 43 tahun 2020 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), melalui Bela dan Beli Produk Lokal. 

Dijelaskan Miq Gite, NTB Mall mampu merambah pasar nasional dan mancanegara dengan membuka outlet di ibu kota negara DKI Jakarta dan di Malaysia.

BACA JUGA: Industri Dirgantara Perlu Dikembangkan di NTB

Selain itu masyarakat seluruh dunia dapat mengakses produknya melalui aplikasi yang telah tersedia. 

NTB Mall mampu menampung seluruh produk UMKM lokal, sehingga UMKM tak perlu lagi memikirkan pemasarannya. 

“Hingga saat ini terdapat total 5.215 UMKM yang sudah bermitra dengan NTB Mall,” jelas Miq Gite. 

Di sisi lain, inovasi program unggulan 99 Desa Wisata mengantar Desa Wisata di NTB melalang buana dan diakui dunia. 

Desa Wisata menjadi ikhtiar Pemprov NTB memaksimalkan potensi sumber daya alam serta mempromosikan unsur tersebut dengan menampilkan keaslian pedesaan didukung aktivitas sosial budaya masyarakat.

Seiring pembangunan Desa Wisata, infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, listrik, dan pengelolaan lingkungan dan persampahan dapat ditingkatkan. 

Sehingga percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat bisa terus melaju, seiring semakin terkenalnya dan digandrunginya desa wisata di NTB.

Sementara itu, Kepala Dinas Diskominfotik NTB, Najamuddin Amy menjelaskan rincian inovasi yang terdapat di NTB. 

Di antaranya, terdapat 44 inovasi digital dan 90 non digital. Adapun bentuk inovasi daerah lainnya yakni; sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sebanyak 30 inovasi, inovasi pelayanan publik sebanyak 93 inovasi, dan inovasi tata kelola pemerintahan daerah sebanyak 11 inovasi. 

BACA JUGA: Alumni Brawijaya Diajak Ikut Memajukan Daerah

“Provinsi NTB dari waktu ke waktu terus meningkatkan berbagai inovasi demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya. ***

 

 

 




Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Berbasis Aplikasi di NTB

Dengan adanya inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor berbasis aplikasi, pendapatan daerah meningkat karena obyek pajak akan optimal

MATARAM.LombokJournal.com ~ Aplikasi e-Samsat Delivery untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor berbasis aplikasi, diresmikan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB di Epicentrum Mal, Mataram, Sabtu (11/02/23).

Inovasi e-Samsat dan Samsat Delivery akan menaikkan pendapatan, sehingga menaikkan pertumbuhan ekonomi. 

Hal itu dikatakan Asisten III, H Wirawan Ahmad, dalam peluncuran inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor itu. 

BACA JUGA: Pemprov NTB Bisa Wujudkan The Gateway to Global Market

Wirawan Ahmad mengatakan, pembayaran pajak kendaraan bermotor berbasis aplikasi menaikkan pendapatan daerah
H Wirawan Ahmad

“Wujud inovasi adalah perbaikan proses untuk peningkatan kualitas. Pendapatan meningkat karena objek pajak makin optimal. Sehingga belanja pemerintah optimal, pertumbuhan ekonomi meningkat,” ujar Wirawan mewakili Gubernur NTB. 

Inovasi yang dilakukan oleh Bappenda NTB ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan.

Kepala Bappenda NTB, Eva Dewiyani mengatakan, aplikasi pembayaran pajak itu yang diresmikan itu merupakan yang pertama se Indonesia

“Aplikasi pertama oleh Bappenda NTB se-Indonesia,” ucap 

Dengan skema pembayaran yang dilakukan secara nontunai menggunakan aplikasi Qris Bank Indonesia. Masyarakat dijamin membayar pajak kendaraan sesuai dengan tagihan yang diberikan.

Selain itu, di aplikasi e-Samsat, masyarakat yang ingin membayar pajak kendaraan tidak perlu repot datang ke lokasi Samsat. Karena petugas akan datang secara langsung ke lokasi pembayar pajak, untuk mengantarkan STNK yang telah dibayarkan pajaknya. 

Sebanyak 20 orang petugas telah disiapkan Bappenda yang tersebar di sepuluh kota /kabupaten se NTB.

“Bisa membayar kapan pun dan di mana pun tanpa harus datang ke Samsat. Menghemat waktu, tenaga dan biaya,” tandas Eva.

Namun aplikasi e-Samsat masih mengurus pajak tahunan STNK saja. 

BACA JUGA: Event Budaya Bau Nyale Menjadi Daya Tarik Wisatawan

Sedangkan untuk pajak 5 tahunan BPKB, harus mengurus secara manual di Samsat masing-masing kabupaten/kota Provinsi NTB. ***

 




Inovasi Pengelolaan Sampah Harus Berkelanjutan

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalillah, menegaskan bahwa inovasi pengelolaan sampah harus memastikan sirkulasi dan pemanfaatannya berjalan terus.

LOBAR.lombokjournal.com ~ “Jangan hanya dikenalkan inovasinya kemudian tidak dibumikan dan digunakan oleh masyarakat terus dipelihara dan dijaga keberlanjutannya”, ujar Sitti Rohmo saat kunjungannya ke Laboratorium Sampah Paman Sam (Pemanfaatan dan Pengelolaan Sampah) Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Rabu (23/06).

Wagub menginginkan titik percontohan atau fasilitas yang sudah dibangun itu dapat dimasukkan ke dalam aplikasi Lestari agar memudahkan pemantauan sampai memetakan daerah mana yang cocok dengan inovasi yang akan diterapkan.

inovasiSirkulasi sampah untuk inovasi penanganan dan pengurangan keluarannya menjadi pupuk, pakan, energi dan lain lain yang sudah tersedia fasilitasnya di masyarakat dapat dipantau kebutuhan pemanfaatan hasil inovasinya sekaligus ketersediaan bahan bakunya dengan direktori bank sampah.

BACA JUGALombok Barat Target Posyandu Keluarga 100 Persen Tahun Ini

Umi Ningsih, founder Laboratorium Sampah Paman Sam menjelaskan, biogas yang dihasilkannya disebut bio slurry yang berbahan baku limbah ternak atau sampah organik rumah tangga.

Pemanfaatannya saat ini sudah digunakan oleh 15 rumah tangga di Desa Lembuak sebagai pupuk cair dan bahan bakar pengganti gas.

“Kelebihannya, limbahnya nol persen dan kita kembangkan juga dari bahan baku sampah organik rumah tangga dari yang umumnya menggunakan limbah ternak”, ujar Umi.

Selain itu, instalasi biogas untuk kebutuhan penerangan dan dapur, ini, kelebihannya adalah tidak membahayakan karena tekanan gas rendah, tapi efisien.




Inovasi Kerekeh, Bakal Jadi Desa Rujukan Industrialisasi

Desa Kerekeh punya banyak inovasi. Mengolah sampah plastik, daun Kelor jadi teh, hingga Posyandu Keluarga yang dipadukan dengan PAUD-HI (Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif).

SUMBAWA.lombokjournal.com ~ Inovasi yang dilakukan oleh warga desa Kerekeh, kecamatan Unter Iwes, kabupaten Sumbawa, tersebut mendapat apresiasi secara langsung dari Ketua Tim Penggerak Pemberdayan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkiefliamansyah.

Inovasi Kerekeh, Bakal Jadi Desa Rujukan Industrialisasi“Di desa Kerekeh ini, program industrialisasi semakin nyata, sampah plastik diolah menjadi tas yang cantik, daun kelor menjadi teh kelor yang memiliki cita rasa dan khasiat luar biasa. Insya Allah, desa Kerekeh menjadi desa rujukan di provinsi NTB,” ungkap Hj. Niken, Selasa, (22/6/2021).

Menurut Hj. Niken, desa Kerekeh harus tetap mempertahankan inisiatif serta kreatifitasnya dan seluruh pembangunan desa harus menekankan masyarakat sebagai pelaku utama.

“Membangun desa berarti membangun manusia desa, membangun infrastruktur di desa memang penting dan harus segera dilakukan, tetapi membangun manusia desa jauh lebih penting dan tak boleh salah melakukannya,” tutur Hj. Niken.

BACA JUGAIsu Strategis NTB Diungkap di Hadapan Peserta Lemhanas