IKM NTB Terus Dibina Agar Naik Kelas  

Menurut Dinas Perindustria NTB, dari tahun ke tahun desain, kualitas dan inovasi produk IKM di NTB terus meningkat

LOTENG.lombokjournal.com ~ Dinas Perindustrian terus melakukan pembinaan agar Industri Kecil dan Menengah (IKM) di NTB bisa naik kelas. 

Pemprov NTB berharap IKM tumbuh dan berkembang, berkreasi dan berinovasi secara mandiri.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj. Nuryanti, SE, ME di media center Indonesia (MCI) Mandalika melalui keterangan persnya, Minggu (13/11/22).

BACA JUGA: Event WSBK Beri Keberkahan untuk UMKM NTB

Kadis Perindustrian NTB mengatakan, pembinaan IKM dilakukan agar naik kelas
Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj. Nuryant

“Terselenggaranya berbagai event internasional di NTB, dan turut sertanya para pelaku IKM di pameran berskala nasional dan internasional seperti WSBK Mandalika 2022, merupakan media pembelajaran bagi pelaku industri kecil di NTB. Untuk menyajikan , menampilkan hasil IKM yang penuh dengan disain, inovasi yang semakin menarik,” ujar Nuryanti.

Menurutnya, dari tahun ke tahun desain, kualitas dan inovasi produk IKM di NTB terus meningkat. Bahkan inovasinya meningkat dua kali lipat. Ia menyebut beberapa kuliner NTB seperti sate Rembiga, Ayam Rarang dan lainnya telah menadi brand kuliner khas NTB yang bisa bertahan lama untuk dikonsumsi.

“Kita berharap ada sinergi dan kerjasama dengan Perindag NTB untuk sama-sama mempromosikan hasil kuliner kita menajdi icon yang semakin banyak diminati oleh masyarakat pencinta kuliner tidak saja dalam negeri, tapi juga luar negeri,” ujarnya.

NTB mempunyai kuliner yang bertahan dalam jangka panjang, alami tanpa pengawet, steril, sehat dan aman dikonsumsi. 

Pihak Dinas Perindustrian punya kewajiban untuk mendampingi dan membina dan bahkan melakukan intervensi dalam hal inovasi produk. Agar ada nilai tambah bagi pelaku IKM NTB sendiri.

“Kita berharap Kabupaten/kota mendorong IKM yang perlu didukung melalui rumah produksi, karena hal ini yg paling sulit bagi IKM,” ujarnya.

Menurutnya, peran UMKM NTB dalam pencapaian visi industrialisasi tersebut jelas berperan besar. 

Peningkatan nilai tambah komoditas melalui visi industrialisasi NTB, bisa konsisten dan memberikan hasil yang berkesinambungan, jika produk olahan hasil karya UMKM NTB digunakan secara masif dan berkelanjutan oleh seluruh masyarakat NTB. 

Selain meningkatkan daya saing produk UMKM, dapat memberikan ruang inovasi terbaik bagi produk UMKM NTB. 

BACA JUGA: Ekonomi NTB Tangguh Hadapi Inflasi

Agar menghasilkan produk olahan yang semakin variatif yang dalam jangka panjang akan memberikan dampak positif dalam pertumbuhan ekonomi daerah NTB.

“Industrialisasi NTB, indikatornya adalah komitmen dan konsistensi masyarakat NTB dalam menggunakan produk lokal karya NTB itu sendiri,” tuturnya.***

 

 




Industrialisasi Jadi Pilihan Hadapi Ekonomi Global 

Industrialisasi yang jadi program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meru[akan keniscayaan hadapi era ekonomi global. 

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menjabarkan industrialisasi di hadapan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah masyarakat Lombok Utara di kantor Bupati Lombok Utara, Tanjung, Kamis (25/08/22). 

“Industrialisasi ini harus menjadi pilihan menghadapi ekonomi global saat ini bukan karena program Gubernur atau pemerintah,” tegas Gubernur. 

Gubernur NTB menegaskan industrialisasi meningkatkan ekonomi masyarakat

Dikatakannya, era industrialisasi terbukti mengembangkan produksi dan menaikkan ekonomi masyarakat. 

BACA JUGA: Industrialisasi, Bahan Baku Diolah Jadi Produk Olahan Baru Dijual

Bahan mentah yang ada akan bernilai ekonomis lebih jika pola industri sederhana seperti pengemasan untuk daya tahan produk mulai dilakukan. 

Namun begitu meski tak seperti dibayangkan dengan pabrik besar, langkah kecil itu membutuhkan kerja keras dan perjuangan. 

“Industrialisasi membutuhkan biaya belajar. Setiap produk yang punya pasar pasti akan dibuat tapi industri yang dipilih harus tepat agar bisa menaikkan ekonomi dan investasinya ada di teknologi mesin,” jelas Gubernur.

Sementara itu, Bupati Lombok Utara, Johan Samsu mengatakan potensi industri di Lombok Utara sangat banyak. Beberapa komoditas seperti kopi, vanila dan kelapa berpeluang industri. 

“Roadshow industrialisasi ini mengangkat semangat pelaku UMKM di Lombok Utara,” ujar Johan. 

Johan mengatakan, tiga sumber komoditas KLU seperti pertanian dengan lahan yang luas memungkinkan industri pengolahan gabah. 

Begitu pula dengan komoditas kelapa untuk CPO yang melimpah, pabriknya akan segera berdiri di Pemenang. 

Peluang untuk UMKM, juga sangat besar mengingat KLU juga memiliki potensi pariwisata besar dengan hotel dan akomodasi lainnya yang membutuhkan produk lokal.

BACA JUGA: Road Show Gubernur di Lombok Utara, Ini Harapan Bupati Djohan

Kepala Dinas Perindustrian, Nuryanti mengatakan ekosistem industrialisasi telah mulai dibangun di KLU mulai dari bahan baku, regulasi sampai mendorong dibuatnya Rencana Pembangunan Industri Kabupaten. 

“Diharapkan nantinya setiap kabupaten memiliki karakteristik industrialisasi sendiri,” ujar Yanti.***

 

 




Industrialisasi, Bahan Baku Jadi Produk Olahan Baru Dijual 

Gubernur NTB menegaskan, kemakmuran dan kesejahteraan tak mungkin dicapai tanpa industrialisasi

LOTENG.lombokjournal.com ~ Program industrialisasi mendorong masyarakat untuk dapat mengolah bahan baku menjadi produk olahan sebelum dijual dan dikirim ke pasar. 

Melalui upaya ini diharapkan produksi bahan-bahan baku di NTB dapat memiliki nilai tambah yang lebih tinggi.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menegaskan itu pada Road Show dan Talk Show Ekosistem Industrialisasi dalam mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, bertempat di Ballroom Kantor Bupati Lombok Tengah, Selasa (23/08/22)

BACA JUGA: Gubernur NTB: Sosialisasi Marketing, Memanusiakan Manusia

Hanya dengan industrialisasi bisa mencapai kemakmuran

“Tidak mungkin satu daerah, satu bangsa dan satu Negara mencicipi kemakmuran, kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan tanpa hadirnya industrialisasi,” ungkap Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB

Bang Zul mengatakan, industrialisasi tidak selalu identik dengan banyaknya pabrik besar ada dimana-mana, asap yang mengepul dari cerobong mengangkasa merusak lingkungan, urbanisasi dari desa ke kota dan lain sebagainya. 

Padahal Industrialisasi itu bukan konsep yang baru, tapi industrialisasi adalah hukum besi bagi mereka yang pernah belajar ekonomi. 

Ditambahkan Bang Zul, proses industrialisasi itu panjang dan perjalanan melelahkan penuh keringat air mata bahkan darah sekalipun yang harus ditumpahkan.

“Jadi industrialisasi menjadi kewajiban karena selama ini negara yang miskin terbiasa menjual produk yang mentah dengan harga yang relatif murah, kemudian membeli produk yang nilai tambahnya lebih tinggi dan harganya lebih mahal,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti SE., ME., dalam laporannya menyampaikan, Road Show industrialisasi pak Gubernur merupakan yang ketiga kalinya di Lombok Tengah, setelah sebelumnya dilaksanakan  yang pertama di Kabupaten KSB dan Sumbawa.

“Ini merupakan bentuk ekosistem industri mulai dari sektor hulu dari Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Ketahanan Pangan yang sudah tersedia expo industrialisasi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Sekda NTB Buka Bazar Murah, untuk Stabilisasi Harga Pangan

Selain itu, disebutkan Kepala Dinas Perindustrian, kegiatan ini sebagai langkah sosialisasi industrialisasi yang sudah dicanangkan oleh Gubernur NTB.

“Alhamdulillah di Lombok Tengah menggeliat  terlebih memiliki pasar yang terbuka yaitu Mandalika, mudah-mudahan ada sinergi untuk menyerap industri-industri kecil dan membimbing sehingga bisa menjadi mitra kerja dan berdampak positif dalam mengentaskan kemiskinan, menekan angka pengangguran bisa tercapai,” kata Nuryanti. ***

 




Program Industrialisasi di NTB Disupport UNIDO PBB 

Badan khusus PBB yang mengurus pengembangan industri, berkomitmen mensukses program industrialisasi NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) badan khusus PBB, berkomitmen bekerjasama untuk membantu Program Industrialisasi di Provinsi NTB.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengungkapkan itu saat menerima kunjungan representative of UNIDO di ruang kerjanya, Jumat (28/01/22).

“Selamat datang di NTB. Kami sangat senang dengan rencana kerjasama yang ditawarkan UNIDO dalam rangka membantu mensukseskan program industrialisasi di NTB,” ungkap Gubernur Zul.

Gubernur Zul jelaskan industrialisasi di NTB

Ia juga mengucapkan terimakasih atas perhatian yang sangat besar dari UNIDO terhadap sentra industri yang ada di NTB. 

“Terimakasih atas ketertarikan UNIDO terhadap perkembangan sentra industri di NTB, terutama terkait pengembangan industri olahan,” ucapnya.

UNIDO PBB sendiri bertanggung jawab untuk melaksanakan kerjasama dalam rangka mendukung pembangunan industri yang berkelanjutan di negara-negara anggotanya.

Terutama negara berkembang dan negara dengan perekonomian dalam masa transisi.

Badan khusus PBB tersebut rencananya akan membangun sentra industri di NTB, terutama bagi industri yang memiliki sertifikasi halal. 

Nantinya, sentra industri tersebut akan berada di bawah binaan mereka.

BACA JUGA: Gubernur Zul Ingatkan, Listrik Harus Aman di Event Internasional

Seperti yang dikatakan oleh salah satu representative UNIDO for Indonesia, Esam Al-Qararah, yang menyatakan ketertarikannya dengan program industrialisasi di NTB. 

“Kita tertarik untuk membangun sentra industri di NTB, karena disini punya potensi, terutama terkait dengan pengembangan industri dari UMKM yang telah memiliki sertifikat halal dalam industri olahan,” jelas Esam.

Gubernur banggakan sepeda hasil ndustrialisasi NTB

Selain program industrialiasi, beberapa poin yang menjadi pembahasan dalam kunjungan tersebut, yaitu di antaranya mengenai Program Driving Public and Private Capital Towards Green and Social Investment in Indonesia.

BACA JUGA: NTB Siap Kerjasama Energi Terbarukan dengan Denmark

Turut hadir mendampingi Gubernur NTB dalam pertemuan tersebut, ialah Kadiskop UKM NTB, Kadispar NTB, Kadisperin NTB, Kadisdag NTB, Kadis Ketahanan Pangan NTB, Kadistanbun NTB serta Kepala Bappeda Provinsi NTB.***

 




Industrialisasi Kuliner, Sate Rembige Mulai Dikalengkan

Sate Rembige yang selama ini merupakan makanan khas warga Mataram, mulai masuk industrialisasi kuliner, saat ini Sate Rembige sudah mulai memproduksi sate dalam kemasan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Kuliner khas Lombok mulai masuk era industrialisasi, salah satunya makanan khas kuliner Lombok yang digemari yakni Sate Rembige.

Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah mengenalkan industri kuliner itu waktu meresmikan Rumah Produksi Sate Rembige Goyang Lidah di Mataram, Selasa (28/12/2021) malam.

Sate Rembge masuk industrialisasi kuliner
Sate Rembige kemasan

“Hari ini saya resmikan Rumah Produksi Sate Rembige Goyang Lidah yang saat ini sudah bisa dikemas dan di kalengkan secara higenis dengan begitu bagusnya,” kata gubernur.

Sate Rembige yang sudah dikemas ini memiliki daya tahan 1 tahun. Sehingga masyarakat nasional bahkan internasional sekalipun dapat menikmatinya.

“Artinya Sate Rembige dapat Mendunia,” ungkapnya.

Mulainya industrialisasi sektor kuliner ini, Gubernur Zulkieflimansyah berharap, para pelaku usaha Sate Rembige perlu melakukan pemasaran atau branding besar-besaran .

Banyak event skala Internasional akan digelar di tahun 2022 di NTB, seperti MotoGP, WSBK (World Superbike), MXGP (Motor Cross Grand Prix)  dan IATC (Idemitsu Asia Talent Cup).

BACA JUGA: Industrialisasi Kuliner, Ayam Taliwang Juga Dijual Kemasan

“Sate rembiga ini punya peluang mendunia dengan momentum MotoGP, WSBK, MXGP dan IATC yang akan di gelar tahun depan. Tamu-tamu baik itu nasional bahkan internasional dapat menjadikan Sate Rembige ini sebagai cindera mata yang akan dibawa pulang ke daerah hingga negaranya masing-masing,” ujar gubernur.

Dihrapkan, mulainya Industrialisasi di sektor Kuliner akan mengubah persepi banyak masyarakat mengenai Industrialisasi di NTB.

“Industrialisasi bukan sekadar pabrik dengan skala besar dan menciptakan mobil dan lain-lain. Industrialisasi harus menyentuh rakyat kecil, nantinya akan ada permintaan cabai dan tomat dalam jumlah banyak sehingga petani akan menjadi lebih sejahtera, dan lapangan kerja baru semakin banyak tersedia karena industrialisasi,” ungkap gubernur.

Pemilik Rumah Produksi Sate Rembige Goyang Lidah, Musleh mengungkapkan apresiasi terhadap Pemerintah Daerah NTB, karena membantu proses pembinaan dan pendampingan melalui Dinas Perindustrian NTB.

BACA JUGA: Ahmad SH Jadi Ketua DPD Partai Nasdem Loteng, Ini Janjinya

“Terimakasih saya ucapkan kepada Dinas Perindustrian yang telah membantu kami, butuh waktu selama 8 bulan, hingga berhasil memproduksi Sate Rembige dalam kemasan dan kaleng sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat lokal, nasional  hingga internasional,” kata Musleh.

Hadir dalam peresmian itu, antara lain Ketua TP.PKK Provinsi NTB, Wakil Bupat Sumbawa, Kadis Perindustrian, Kadis Pariwisata, Kadis Perdagangan NTB. ***

 

 




NTB akan Jadi Lokasi Pembangunan Kawasan Industri Halal

Kementerian Perindustrian dan MUI merencanakan NTB menjadi lokasi pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) dengan pengelolaan Gerbang Esa.

LOBAR.lombokjournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah mengatakan, potensi pasar muslim, mayoritas penduduk dan program unggulan industrialisasi NTB diharapkan benar benar terwujud.

NTB
Zulkieflimansyah

“Rencana pembangunan KIH harus dipastikan benar benar berjalan dan berbeda dari kawasan industri yang ada,” ujar gubernur dalam acara bertema Membangun Sinergi Dalam Percepatan Kawasan Industri Halal, di Hotel Jayakarta, Senggigi, Rabu (8/9).

Seperti dikatakan Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, bahwa selain menyongsong peluang dalam pasar ekonomi Muslim global, NTB juga memiliki industrialisasi yang dapat mendukung wilayah Timur Indonesia. Rencananya KIH akan dibangun di Lemer, Sekotong Lombok Barat atau di Tumpak Lombok Tengah, dengan anggaran 500 miliar mulai tahun depan dalam tiga tahap perencanaan.

“Setelah proses pendalaman struktur industri untuk menemukan produk apalagi yang dapat didukung oleh industri permesinan kita baru kemudian kawasan dibangun 2022 sampai 2023,” jelas Nuryanti, Kepala Dinas Perindustrian NTB.

BACA JUGAKamar Dagang Indonesia Bisa Maksimalkan Pulihkan Ekonomi NTB

Sementara itu, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Nuruzzaman, menjelaskan, kawasan industri ini jelas akan dikelola secara syariah dengan pembiayaan yang bersumber dari lembaga dana masyarakat. Begitu pula sentra industri pendukung yang akan dibangun berbasis mesjid dengan skema ekonomi modern, seperti penggunaan big data dan platform digital trade.

“Teknologi dan sumberdayanya akan disediakan oleh MUI. Ini momentum untuk menyelamatkan ekonomi umat karena pandemi dan praktek kapitalisme global,” sebut Nuruzzaman.

Gerakan Membangun Ekonomi Indonesia (Gerbang Esa) adalah gerakan kebangkitan ekonomi yang benar-benar menerapkan konsep Islam yang dapat diterima oleh semua orang sebab tidak menindas seperti kapitalisme yang hanya menguntungkan pemilik modal.

” Syaratnya kita harus mau berubah dulu dan berkomitmen agar berkah sesuai petunjuk (protokol) syariah yang benar,” tegasnya.

jm




Industrialisasi bukan Identik dengan Pabrik Penyebab Polusi

Industrialisasi bukan identik dengan pabrik-pabrik besar yang menyebabkan polusi atau yang menyebabkan urbanisasi dan lain sebagainya.

MATARAM.lombokjournal.com ~ Sejatinya dalam ilmu ekonomi ada yang disebut dengan daya industrialisasi sebagai proses penambahan nilai dari produk-produk atau komoditas tradisional masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah, dalam acara Ngaji Kebijakan Tentang Arah Ketenagakerjaan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (Himmah NWDI), melalui webinar, Senin (9/8/).

Industrialisasi
H. Zulkieflimansyah

Dalam acara tersebut, gubernur memaparkan pentingnya industrialisasi sebagai arah kebijakan yang dapat memberikan angin segar bagi masyarakat. Pasalnya, pengangguran dan kemiskinan masih menjadi persoalan mendasar yang kerap menjadi acuan dalam segala arah kebijakan pembangunan pemerintah.

“Misalnya, kita selama ini bangga menjual jagung ke luar daerah dengan berton-ton. Tapi sebenarnya, beberapa bulan kemudian bahwa jagung-jagung yang kita kirim akan kembali lagi menjadi pakan ternak dan menjadi bibit unggulan yang akan dibeli dengan harga mahal. Padahal semua bahan baku itu, berasal dari kita semua,” ujar Zulkieflimansyah.

BACA JUGA: Eco Office akan Diterapkan di seluruh OPD Provinsi NTB

Industrialisasi adalah kesadaran untuk tidak lagi bangga menjual produk-produk yang punya nilai tambah atau produk-produk mentah tapi harus diolah dengan nilai tambah yang lebih baik di daerah sendiri. Menjual jagung ke luar boleh-boleh saja, tapi tetap harus ada kesadaran untuk berani mendalami struktur industri dengan membuat pabrik pakan ternak.

“Namanya kalau buat pabrik memang butuh sains teknologi yang tidak semudah kita membalik telapak tangan, proses menambah nilai ikan segar menjadi ikan kering itu nggak gampang, jual bawang sama bawang goreng itu kelihatan sederhana tapi nggak gampang. Itu yang disebut dengan proses industrialisasi, ada pendalaman struktur industri dari komoditas tradisional atau punya nilai tambah rendah kepada nilai tambah yang lebih baik,” papar Zulkieflimansyah.

nn




Optimisme Industrialisasi NTB di Hari BBI

MATARAM.lombokjournal.com

Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang pertama telah diputuskan Kementerian Perdagangan (kemendag), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA) jatuh pada 5 Mei 2021.

Penetapan Hari BBI ini diharapkan akan meningkatkan rasa bangga, cinta, dan konsumsi masyarakat akan barang-barang produksi lokal.

BACA JUGA: Satpol PP KLU Antisipasi Penyebaran Covid-19

Hari BBI ini juga memacu optimisme program industrialisasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Saat makin digenjotnya berbagai produk lokal yang diproduksi langsung oleh anak daerah.

Mulai dari alat rapid test, berbagai mesin produksi, sepeda motor/mobil listrik, gitar listrik, cold storage, dan berbagai produk lokal lainnya.

“Jangankan mesin-mesin sederhana, alat rapid test antigen pun bisa diproduksi oleh anak-anak NTB,” ucap optimis Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat menyalurkan secara simbolis sebanyak 4.800 unit antigen Covid-19 buatan lokal NTB ke 10 kabupaten/kota se-NTB, Senin, (10/05/21).

Program industrialisasi Pemprov NTB NTB sudah tidak diragukan lagi adanya. Setelah dibangun Science, Tehnology, dan Industrial Park (STIPark) NTB sebagai pusat industralisasi, putra-putri NTB dari waktu ke waktu semakin menunjukkan kapasitasnya  menghasilkan produk-produk berkualitas buatan lokal.

Masyarakat pun merasakan manfaat dari hadirnya industrialisasi. Tak hanya bantuan antigen, sebelumnya Pemprov NTB telah menyerahkan bantuan berupa alat dan mesin produksi kepada masyarakat di STIPark NTB di Banyumulek, pada tahun 2020 yang lalu.

Saat pandemi Covid-19, Pemprov NTB juga bergerak aktif memanfaatkan 100% produk UMKM lokal dalam paket Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang.

Presiden Jokowi bahkan mengapresiasi Pemprov NTB, karena berhasil memberdayakan dan menggunakan produk-produk IKM/UKM lokal untuk paket bantuan sosial JPS Gemilang.

“Ini membuktikan produk lokal NTB tidak diragukan lagi kualitasnya dan berpotensi untuk menjadi besar,” jelas Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, S. Sos, MM.

Dijelaskan Kadis kominfotik, kemajuan sektor industri pengolahan yang tengah dirintis Pemprov NTB akan mendorong hadirnya berbagai sektor jasa dalam perekonomian.

Hal ini akan mendorong kemajuan sektor pendukung lainnya sehingga NTB Sejahtera dan Mandiri bisa segera terwujud.

BACA JUGA: Menjaga Kesehatan Kulit Anda

“Dengan selalu dikampanyekan Bangga Buatan Indonesia bisa semakin mendorong masyarakat untuk beli dan bela produk lokalnya sendiri. Ini bisa semakin mendukung program unggulan Industrialisasi dan misi NTB sejahtera dan mandiri” tandas Doktor Najam.

Novita_Ikp

diskominfotikntb




KLU Siap Dukung Industrialisasi NTB

LOBAR.lombokjournal.com

Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) Dany Karter Febrianto Ridawan menyatakan dukungan penuh program Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terkait industrialisasi.

Hal tersebut disampaikan Dany kepada lombokjournal.com usai mengikuti kegiatan penyerahan rapid test antigen Entram oleh Gubernur NTB Dzulkieflimansyah di Science Technologi Industrial Park (STIP) Banyu Mulek, Senin (10/05/2021).

“Kalau melihat komitmen Pak Gubernur tidak ada alasan kita tidak mendukung,” katanya.

Menurut Dany, KLU sendiri memiliki banyak produk industri lokal yang perlu dikembangkan lebih jauh.

Guna mencapai hal tersebut, sinergi dengan Pemprov mutlak diperlukan.

BACA JUGA:

“Terutama kita Kabupaten Lombok Utara memiliki banyak potensi produk-produk lokal yang harus diberikan ruang,” ujarnya.

Saat ini Pemrov NTB sendiri sedang getol mengembangkan industrialisasi.

Ada enam sektor industri yang jadi prioritas daerah. Diantaranya industri pangan, industri hulu agro, industri permesinan alat transportasi, industri kosmetik, farmasi herbal dan kimia serta industri ekonomi kreatif.

Guna menunjang enam sektor industri prioritas tersebut, Gubernur NTB Dzulkieflimansyah menjadikan Science Technologi Industrial Park (STIP) Banyu Mulek sebagai etalase yang sekaligus menjadi tempat pemerintah NTB menggembleng Sumber Daya Manusia (SDM) NTB di bidang industri.

Hal tersebut dilakukan selain untuk meningkatkan daya saing industri, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB. Sebab menurut Gubernur, industri menjadi ‘rumus’ penting peningkatan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:  

Tak tanggung-tanggung, Gubernur bahkan meyakini bahwa dari semua STIP di Indonesia, hanya di NTB yang pemanfaatannya paling serius.

“STIP ini program unggulan presiden Jokowi. Dan saya yakin mungkin kita satu-satu provinsi yang serius mengikuti arahan Pak Jokowi,” terangnya.

Ast

 




Gubernur Sambangi Bengkel Sepeda Listrik

LOBAR.lombokjournal.com

Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah selepas acara penyerahan rapid test antigen Entram, mengajak perwakilan Kepala Daerah 10 Kabupaten/Kota sambangi tempat produksi sepeda listrik kebanggaan NTB, Lombok e-Bike Builder (Le-Bui). Senin (10/05/2).

Kunjungan  ke tempat produksi sepeda listrik itu, agar industri lokal lebih berkembang dengan dukungan segenap Pemerintah Daerah di NTB.

Bertempat di Science Technologi Industrial Park (STIP) Banyu Mulek, Gubernur bertindak sebagai ‘guide’ dengan memperkenalkan sekaligus meminta perwakilan Kepala daerah mencoba langsung sepeda listrik kebanggaan masyarakat NTB itu.

BACA JUGA:

“Bila perlu kalau presiden datang ke Lombok Utara kasi oleh-oleh sepeda,” ujar Gubernur kepada salah seorang Kepala Daerah yakni Wakil Bupati (Wabup) KLU Dany Karter Febrianto Ridawan.

Dari pantauan lombokjournal.com, Dany sendiri terlihat paling bersemangat mendengar penjelasan Gubernur tentang spesifikasi sepeda listrik Le-Bui.

Ia bahkan sampai mencoba langsung dua sepeda listrik dengan spesifikasi berbeda atas permintaan Gubernur.

“Ini berapa harganya,” tanya Dany kepada produsen sepeda Listrik Le-Bui, Gede Sukarma Jaya.

Selain Dany beberapa pejabat yang hadir seperti Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dr. H. L. Herman Mahaputra tak ketinggalan mencoba beberapa sepeda listrik dengan beragam spesifikasi.

BACA JUGA:

Tak tanggung-tanggung, sosok yang akrab disapa Dr Jack itu pun sesekali memisahkan diri untuk menemui langsung produsen sepeda menanyakan spesifikasi sepeda apa saja yang ada di sana.

“Ini beda dengan punya saya ya?” tanyanya.

Sepeda listrik Le-Bui sendiri jadi kebanggaan Pemerintah Provinsi NTB karena mampu menembus pasar mancanegara.

Saat ini, produsen Le-Bui mengaku sedang mengerjakan beberapa pesanan dari DPD RI di Jakarta.

“Itu milik DPD RI,” ucap Gede Sukarma Jaya menunjuk ke arah beberapa sepeda yang terparkir berjajar.

Terkait harga, Gede mengaku satu sepeda listrik dibanderol seharga 20-60 juta rupiah tergantung jenis yang dipesan.

“Untuk harga dari 20-60 juta rupiah Mas,” jawabnya singkat.

Ast