Wartawan Senior NTB Berbagi Ilmu untuk Mahasiswa 

Mahasiswa mendapat pemahaman karya jurnalistik, kode etik jurnalis dan undang-undang pers dari wartawan senior

MATARAM.lombokjournal.com ~ Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Barat bersama forum wartawan ekonomi menggelar pelatihan jurnalistik bagi ratusan mahasiswa di pulau Lombok. 

Kegiatan ini dalam rangka memberikan pemahaman tentang karya jurnalistik, kode etik jurnalis dan undang-undang pers.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan literasi keuangan bekerjasama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB di Gedung Handayani Dinas Dikbud NTB, Kamis (26/02/22). 

Kegiatan ini dibuka Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, dihadiri Kepala OJK NTB Rico Rinaldy, Ketua PWI NTB Nasrudin, Kepala Dinas Dikbud NTB, DR Aidy Furqon, dan Kepala Dinas Kominfotik, DR Najamudin Amy.

Peserta mendapatkan materi tentang Jurnalisme Digital dan Kode Etik Jurnalistik. 

Media Era Digital

Kepala LKBN Antara Biro NTB Riza Fachriza menjelaskan, saat ini media dihadapkan pada era digital yang tidak bisa dibendung oleh siapapun. Media yang dulunya orientasi cetak dituntut bertransformasi ke digital.

“Media digital saat ini sangat banyak dan masif, itu sudah tidak bisa direm. Dengan banyaknya media tantangan kita semua bagaimana melawan berita hoax, kita bisa memanfaatkan teknologi digital yang kita miliki untuk melawan hoax. Semua oreang saat ini berinteraksi dengan digital mulai dari bangun tidur,” jelas Riza.

Mahasiswa penting untuk memahami dasar jurnalistik dan dunia digital, agar bisa memanfaatkan smartphone yang dimiliki untuk melawan berita hoax. 

“Mahasiswa harus membaca berita dari media yang sudah jelas, karena di media ada tahapannya dari wartawan ke redaktur, kemudian ada juga ahli bahasanya. Itu struktur standar media. Redaktur itu menilai layak atau tidak layak sebuah berita, kemudian dilihat secara bahasanya. Kita menggunakan KBBI. Itu yang kita gunakan untuk memuat  berita,” jelas Riza. 

Riza menjelaskan, ada dua bentuk karya jurnalistik. Pertama straight news yang merupakan berita langsung, kemudian ada indepth news atau berita investigasi yang mengungkap masalah sampai dalam. 

BACA JUGA: Literasi Keuangan untuk Bangun Kemandirian Bisnis, Ini Kata Gubernur Zul

“Kalau straight news harus langsung naik sesuai dengan hari peristiwa tersebut terjadi. Indepth news membutuhkan waktu untuk mengumpulkan data, bisa sampai satu bulan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PWI NTB Nasrudin menjelaskan, wartawan harus menjunjung kode etik jurnalistik dalam bekerja agar tidak melanggar dan mampu menjaga indepensi. 

“Kode etik jurnalistik ibaratnya kitab suci wartawan, itu menjadi pedoman moral, pedoman bekerja wartawan. Salah satu pasalnya wartawan harus bersikap independen, profesional dan beritikad baik. Kalau kita linearkan dengan agama itu tergantung dengan niat. Wartawan membuat berita bergantung ke niatnya, kalau niatnya buruk maka hasilnya akan buruk,” jelas Nasrudin. 

Menurut Nasrudin, jika wartawan tidak mampu menerapkan kode etik jurnalistik dalam bekerja akan mendapatkan sanksi sosial, berupa turunnya kepercayaan publik terhadap kerja jurnalistik dan media tempat wartawan bernaung. 

“Memang kode etik tidak ada sanksi pidanam tetapi ada sanksi sosial berupa tidak percayanya publik terhadap media dan itu sangat berat,” katA Riza. 

Sementara itu Supriyanto Hafid membagikan pengalamannya sebagai jurnalis di NTB. Khafid menceritakan kerja jurnalis penuh tantangan dan penuh resiko. 

“Saya mulai mengenal jurnalistik tahun 1984, saat itu saya sudah PNS, 8 tahun sebagai pegawai negeri dan punya jabatan. Waktu itu saya bekerja sebagai wartawan majalah Tempo, Tempo belum punya koran dan online.” ceritanya.

Suprianto juga menceritakan tentang nasibnya yang pernah diungsikan ke surabaya selama 7 bulan oleh medianya, karena mendapat protes keras dari masyarakat Lombok tentang karya jurnalistiknya. 

BACA JUGA: Tuan Rumah Event Dunia, Masyarakat Harus Tampilkan Keteladanan

Saat itu, tempo menulis tentang “Mencuri Adalah Warisan Adat Sasak”, yang memicu reaksi masyarakat.

“itu yang membuat fatal, yang membuat ketersinggungan warga Lombok. Leadnya memang menjual sekali. 7 bulan saya mengungsi di Surabaya jauh dari keluarga. Tetapi bagusnya Tempo memfasilitasi keluarga mengunjungi saya ke Surabaya,” cerita H.Supriyanto di depan peserta.***

 




PWI NTB Rapat Seleksi Calon Atlet Porwanas 

Pengurus PWI Kabupaten/Kota se NTB rapat perekrutan atlet yang akan mengikuti Pekan Olahraga Wartawan Nasional (PORWANAS) di Malang, Jawa Timur

MATARAM.lombokjournal.com ~ Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (PORWANAS) XIII yang dijadwalkan bulan Oktober 2021 di Malang, Jawa Timur, segenap perwakilan pengurus PWI Kabupaten/Kota Se Nusa Tenggara Barat menghadiri rapat persiapan perekrutan atlet yang akan mengikuti 11 Cabang Olahraga (Cabor). 

Rapat yang dirangkaikan dengan syukuran telah berlangsungnya  pelaksanaan Hari Pers Nasional HPN yang dipusatkan di Kendari baru baru ini, PWI NTB juga melaksanakan   kegiatan di daerah.

PWI NTB mengadakan syukuran

Kegiatan yang dimaksud yaitu pelepasan 100 ribu bibit ikan, bersama Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (FWE) NTN menebar 100 ribu benih ikan di sejumlah sungai dan bendungan di Pulau Lombok.

“Inilah bentuk kebaikan yang bisa dilakukan wartawan,” kata Ketua PWI NTB,Nasrudin.

Dia mengatakan, penebaran benih ikan yang merupakan rangkaian peringatan HPN 2022 di NTB ini membuktikan wartawan tidak hanya terbiasa menulis berita. 

Tetapi mengetahui cara mengaplikasikan apa yang ditulis di tengah masyarakat.

Masih dalam HPN, pada persiapan PORWANAS Oktober 2022 kali ini, H Nasrudin selaku Ketua PWI NTB membentuk Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI NTB akan menggelar seleksi atlet dari kalangan jurnalis di seluruh Kabupaten/Kota, di Jalik-Rumbuk Mataram  Rabu (23/02/22).

BACA JUGA: Wayang Sasak, Lalu Nasib: Tontonan dan Tuntunan Masyarakat

“Setiap cabor kita seleksi dan itu dilakukan oleh masing-masing koordinator cabang dan hasilnya langsung kita lakukan pemusatan latihan,” ungkap Ketua SIWO PWI NTB, kepada awak media, yang hadir di lokasi kegiatan (Kedai Dewan Penasehat PWI, Ir H Sukisman Azmy yang sekaligus merupakan Anggota DPD RI Dapil NTB).

H Nasrudin menegaskan, wartawan yang ikut seleksi harus mengantongi dua persyaratan wajib, yaitu harus memiliki Kartu Biru PWI dan Kartu Kompetensi dari Dewan Pers.

“Apabila tidak punya mohon maaf tidak bisa ikut dan bagi yang masa berlakunya habis segera diurus dan diaktifkan sebelum kegiatan seleksi,” tegasnya.

“Soal batasan usia belum dapat info pastinya, tapi yang jelas kita ikut sebelas cabor yang direncanakan termasuk Renang,” tambah H Nasrudin.

Sementara Dewan Penasehat PWI NTB, Ir H. Sukisman, H Sukisman Azmy

“Jangan sampai sudah lolos seleksi, tapi kartunya belum terbit. Jadi percuma saja tidak bisa tanding juga,” ungkap jurnalis senior ini.

H Sukisman mengakui, pada PORWANAS terdahulu, atlet Wartawan NTB cukup diperhitungkan. Dikatakannya, untuk Porwanas, PWI bersama SIWO PWI NTB juga terus mempersiapkan diri.

Beberapa Cabang Olahraga (Cabor) yang akan mereka ikut sama seperti Porwanas sebelumnya. Beberapa cabor telah dipersiapkan untuk mengikuti ajang tersebut di antaranya bulu tangkis, catur, dan futsal.

BACA JUGA: Pandemi Covid-19 Ajarkan UMKM Sadar Digital

“Jadwal kegiatan Porwanas seyogyanya dilaksanakan tahun 2020 lalu, hanya saja karena pandemic jadwalnya diundur hingga Oktober tahun ini. Kita berharap pada bulan September nanti wabah Covid-19 sudah bisa diatasi dan,” ungkap Sukusman.

syukuran PWI NTB dilanjutkan dengan rapat persiapan seleksi PORWANAS

Lebih jauh Ketua PWI NTB menambahkan, pihaknya sendiri juga membutuhkan support dari Pemerintah Daerah (Pemda) terkait akan diikutinya Porwanas oleh kontingen SIWO PWI Provinsi NTB. Perihal tersebut sejauh ini pihaknya sudah menyampaikan usulan kebutuhan anggaran biaya untuk keberangkatan tim kepada Pemda Provinsi.

“Kebutuhan sudah kita usulkan dan mudah-mudahan sudah masuk dalam anggaran pemerintah daerah. Harapan kita, dalam Porwanas nanti tim yang kita berangkatkan mampu meraih prestasi lebih baik dari Porwanas yang diikuti sebelumnya,” pungkasnya. ***

 




Peringatan HPN 2022, Pers Penting Bagi Kemajuan Daerah

Pers berperan jadi fasilitator, menyebarkan apa yang dilakukan pemerintah diketahui masyarakat 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Kemajuan suatu daerah tidak terlepas dari peranan pers. Pembangunan suatu daerah harus melibatkan masyarakat agar dikatakan sukses dan berhasil. 

Maka dari itu program-program pemerintah harus dipahami terlebih dahulu. Peran pers sebagai fasilitator yang membantu apa yang dilakukan oleh pemerintah diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat ikut terlibat.

Wagub menyampaikan pesan hari pers nasional
Wagub Hj Sitti Rohmi

Pesan tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat menghadiri acara Coffe Morning dalam rangka Hari Pers Nasional Tahun 2022 di Aula Gemilang Kantor Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Rabu (09/02/22).

Lanjutnya Ummi Rohmi sapaan Wagub, berharap Hari Pers Nasional ditahun ini agar insan pers selalu tetap menjaga sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah Provinsi NTB . 

“Selamat Hari Pers dan terimakasih untuk seluruh insan pers khusunya NTB mudah-mudahan kita selalu menjaga sinergi dan kolaborasi bersama-sama untuk mewujudkan NTB Gemilang.“ harapnya.

Tidak lupa Wagub berpesan kepada seluruh stakeholders yang hadir, NTB saat ini telah menjadi pusat dunia.

BACA JUGA: Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Mengangkat Isu Lingkungan

Dengan banyaknya event-event Internasioanal seperti MotoGP, IATC, Lomba balap sepeda L’etape dan WSBK. Maka dari itu perlunya penyebaran-penyebaran informasi yang positif kepada masyarakat.

“Mari kita jalin kolaborasi ini dengan menyebarkan informasi-informasi yang positif kepada masyarakat. Banyak sektor akan diuntungkan dengan adanya event-event ini. Dengan kerja sama antara pers, masyarakat dan Pemprov. NTB., Insyaallah event-event ini sukses” ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Najamuddin Amy. dalam laporannya menyebutkan kolaborasi sudah lama dilaksanakan antara Dinas Kominfotik Provinsi NTB dan Insan Pers. 

Salah satunya adalah meningkatkan Kualitas Wartawan Lokal NTB.

“Wujud kolaborasi dan sinegitas kami dengan PWI ditahun lalu salah satunya adalah turut andil memfasilitasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di NTB. Insyaallah ditahun ini akan tetap kami fasilitasi” kata mantan Karo Humas NTB tersebut.

Senada dengan hal tersebut Sekretaris PWI (Persatuan Wartawan Indopnesia) H. Rachman Hakim berterima kasih, atas apa yang dilakukan oleh Pemprov NTB untuk kemajuan insan pers di NTB. Khusunya dalam hal peningkatan kompetensi wartawan lokal NTB.

BACA JUGA: Pabrik Bata dari Sampah Plastik di NTB, Ini Pertama di Asia

wagub bersama insan pers

“Terimakasih kepada Bu Wagub dan Dinas Kominfotik telah membantu kami untuk mewujudkan kegiatan UKW ditahun lalu. Selanjutnta dengan berita baik dari pak kadis yang menyatakan siap memfasilitasi UKW ditahun ini kami bahagia dan lega. Target kami ditahun ini akan memfasilitasi 80-100 wartwan lokal NTB.,” ungkapnya.

Kegiatan Coffe Morning ini dihadiri oleh Kepala TVRI NTB, Kepala RRI Mataram, seluruh Humas Forkopimda NTB dan Insan Pers lokal NTB.***

 




Pameran HPN 2022, Promosi Produk Unggulan Sulawesi Tenggara

Pameran dalam rangkaian HPN 2022 jadi ajang promosi dan pemasaran berbagai produk dan komoditi lokal Sulawesi Tenggara yang berlangsung Selama 4 Hari

KENDARI.lombokjournal.com ~  Pameran “Promosi Potensi dan Produk Unggulan UMKM serta potensi Peluang Investasi Daerah dalam Rangka HPN 2022”, merupakan rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berlangsung tanggal 6-9 Februari.

Gubernur Sultra saat membuka pameran
Gubernur Ali Mazi

Lokasi pameran berada di eks tugu MTQ Kendari dan dibuka langsung oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, hari Minggu (06/02/22).

Gubernur Sultra, Ali Mazi saat menyampaikan sambutannya mengatakan, pameran ini merupakan rangkaian kegiatan HPN 2022 di Kota Kendari, dan menjadi salah satu event besar awal tahun ini.

“Saya berharap agar para peserta pameran dapat memanfaatkan momentum yang baik ini, sehingga terjadi transaksi jual beli, bahkan menjadi hubungan bisnis dan komitmen investasi ke depannya,” kata Ali Mazi.

Ia berharap,  pameran ini dapat meningkatkan sinergi dalam memajukan pembangunan di Bumi Anoa Sultra.

BACA JUGA: Masjid Al-Alam, Ikon Kendari Tempat Acara Puncak HPN 2022

Karena itu,  pameran promosi ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh peserta pameran. 

Pameran ini sejalan dengan salah satu misi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, yang ingin memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.

“Pameran ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Sultra, sekaligus mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional (PEN),” tutur Ali Mazi.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sultra ini mengharapkan ajang promosi dan pemasaran berbagai produk dan komoditi lokal dapat memicu investasi.

Lokasi pameran HPN 2022

Peluang itu berupa investasi di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, industri dan perdagangan maupun pariwisata serta sektor jasa-jasa lainnya di Sultra.

BACA JUGA: Tugu Persatuan, Sasaran Wisata Peserta HPN

Dalam penyelenggaraan pameran ini, terdapat 75 stan dengan 66 peserta, yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sultra, Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Tenggara, instansi vertikal, BUMN dan BUMD, perbankan serta stakeholder, pelaku usaha industri besar, IKM, dan UMKM se-Sultra.***

 




Tugu Persatuan di Kendari, Sasaran Wisata Peserta HPN 

Tugu Persatuan salah satu ikon landmark Kendari seperti melambangkan lima suku yang hidup berdampingan di Kendari

KENDARI.lombokjournal.com ~ Saat berkunjung ke suatu daerah, tidak lengkap jika belum berkunjung ke ikon landmark dari daerah setempat.

Salah satu yang menarik dari Tugu ini memiliki tinggi 99 meter atau melambangkan Asma’ul Husna, 99 nama Allah.

Di atas tiang penyangga terdapat bundaran  besar menyerupai mutiara dan dikelilingi tiang kecil menghadap ke atas, seolah-olah lima jari tangan sedang berdoa dan melambangkan lima suku di Sulawesi Tenggara, yakni ini suku Tolaki, Muna, Buton, Moronene dan Bugis.

BACA JUGA: Masjid Al Imam, Ikon Kendari Jadi Tempat Acara Puncak HPN 2022

Selepas melaksanakan aktivitas pada HPN 2022, saya berkunjung ke tugu ini, dan dengan tanda pengenal sebagai peserta HPN 2022 kami bertiga tidak dikenakan biaya, kecuali parkir. 

Landmark sebagai ikonik di kota Kendari yang patut dikunjungi adalah Tugu ex MTQ atau dikenal juga sebagai Tugu Persatuan.

Tugu ini dibangun saat Kendari menjadi tuan rumah Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkat nasional yang diselenggarakan pada tanggal 10 Juli 2006.

Di lokasi Tugu ex MTQ ini pula selain sebagai tempat wisata, juga tersedia lapak lapak tempat jual pakaian murah dan koliner dan sebagainya saat malam hari.

BACA JUGA: Pembalap MotoGP Berdatangan, Termasuk Marc Marquez

Lahan seluas 5 hektar yang menjadi tempat berdirinya tugu ini berlokasi tepat di jantung Kota Kendari dan berada tepat di depan Kantor Walikota. 

Pada tugu ini berdiri tegak lima tiang penyangga yang melambangkan sila-sila Pancasila.***

 




Peringatan Hari Pers Bersamaan Car Free Day Udayana

Warga NTB Apresiasi peringatan Hari Pers Nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi NTB 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Ratusan warga Mataram hadir bersama-sama memperingati Hari Pers Nasional di acara Bincang Gemilang yang diselenggarakan Dinas Kominfotik NTB, Minggu (06/02/22). 

Kegiatan yang dimeriahkan dengan senam bersama dan ‘live music’ itu dihadiri Gubernur NTB, Zulkieflimansyah. 

Beberapa pejabat hadir dalam Peringatan Hari Pers Nasional

Fitri Widyawati, siswi SMKN 3 Mataram yang ditemui di lokasi berharap dengan adanya Hari Pers Nasional, informasi tentang kegiatan pendidikan selama masa  pandemi menjadi lebih baik.

“Karena banyak informasi kebijakan soal sekolah yang ditulis di media membantu kita mengetahui tentang perkembangan pandemi,” ujarnya. 

Berbeda dengan Sahri, pekerja lepas di Islamic Center Mataram ini mengaku, informasi yang dibacanya di media cetak maupun dari televisi dominan mengisi informasi namun di lingkungan kerja maupun tempat tinggalnya terkadang berbeda.

“Mungkin banyak juga yang masih kurang disiplin atau jenuh dengan kondisi pandemi ditambah berita yang seperti tak selesai di media membuat masyarakat bersikap biasa saja,” jelasnya. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Minta Jasa Raharja Antisipasi Hal yang Tidak Diinginkan

Sementara itu, Heri Suparto, seorang pekerja swasta, media saat ini kalah cepat dengan media sosial walau ada pula media online yang menyajikan berita secara cepat, namun terkadang kurang lengkap. 

“Ini juga tantangan untuk pers dan media agar informasi di dunia maya lebih bertanggungjawab,” katanya. 

H Samiarto, salah seorang wartawan senior mengungkapkan, pola keterbukaan dan kemerdekaan pers harus lebih baik dari sebelumnya. 

Terlebih saat ini, NTB sedang menjadi sorotan dunia. 

“Secara kualitas, pers dan jurnalis sudah lebih baik. Terbukti dari banyaknya program program capacity building dari banyak lembaga pers,” kata Samiarto. 

Ia menambahkan, keterbukaan informasi dan kemerdekaan pers sebagai dua hal yang sejalan dan pers daerah, harus didukung penuh oleh pemerintah provinsi. 

BACA JUGA: Vaksinasi Booster Digenjot Jelang Event MotoGP

Peringatan Hari Pers Nasional yang dieriahkan dengan lie music
live music

Dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional tersebut, warga yang hadir di Car Free Day disuguhi kopi gratis dan buku bacaan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip serta Dinas Sosial NTB.

Turut hadir mendampingi Gubernur pada kesempatan tersebut para Asisten dan staf ahli gubernur, Kasatpol PP, Kepala BKD, BAPPENDA, dan para kepada Perangkat daerah lingkup pemprov NTB lainnya.***

 




Finalisasi Acara Peringatan Hari Pers Nasional

Wagub H Muhammad Amin dan Ketua HPN NTB, H Ismail  Husni
Wagub H Muhammad Amin dan Ketua HPN NTB, H Ismail Husni

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Muh. Amin, SH, M.Si menilai, persiapan Hari Pers (HPN) Nasional sudah matang. Meski demikian, perlu rapat internal lebih lanjut untuk koordinasi agar semua berjalan dengan lancar. “Diperlukan koordinasi panitia pusat dengan panitia daerah, untuk memastikan kehadiran peserta”, ujarnya.
Hal itu diungkapkan Wagub pada rapat finalisasi persiapan HPN 2016 di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Selasa (2/2/2016). Pematangkan persiapan puncak acara HPN merupakan acara inti, karena itu harus disukseskan. Rapat terakhir tanggal 18 januari lalu, persiapan HPN mencapai 97 persen. Jadi rapat hari Selasa ini untuk memastikan persiapan menjadi 100 persen.


Puncak acara HPN ini rencananya dihadiri Presiden RI, Joko Widodo, dan beberapa duta besar. Rapat Selasa ini menurut Wagub, harus mematangkan persiapan untuk mengantisipasi hal-hal yang di luar kendali. Misalnya, acara yang diselenggarakan saat memasuki musim hujan harus mengantisipasi adanya perubahan cuaca, tegas Wagub ketika memimpin rapat yang juga dihadiri Plt. Asisten I Tata Praja dan Aparatur Drs. H. Wildan, Ketua Panitia Daerah HPN H. Ismail Husni, seluruh Pimpinan SKPD dan anggota FKPD lingkup Provinsi NTB.
Presentasi Acara
Dalam rapat itu, Kepala Biro Humas dan Protokol, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Kepala BPKM-PT mempresentasikan persiapan yang telah dilakukan. Kepala Biro Humas dan Protokol H. Yusron Hadi, ST, M.Um melaporkan, penyelenggaraan HPN mulai tanggal 4 sampai 10 Februari 2016, dan puncak acaranya berlangsung tanggal 9 Februari dilaksanakan di Pantai Kuta, Lombok Tengah.
Tanggal 4 Februari 2016 dilaksanakan acara bakti sosial, seperti donor darah dan operasi katarak. “Pada tanggal 9 Februari 2016 dilakukan operasi bibir sumbing dan operasi hernia yang dihadiri langsung Presiden RI Joko Widodo”, Karo Humas.
Dijelaskan tanggal 8 Februari diselenggarakan Forum Investasi Bersama yang diikuti 14 duta besar dan 7 perwakilan dari negara-negara sahabat dan 9 wartawan asing. Demi alasan keamanan acara investment forum akan dilaksanakan di Mataram.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata H. Lalu Moh Faozal, S.Sos. M.Si menyampaikan beberapa perubahan lokasi puncak acara. Semula di Pantai Tanjung Aan berubah lokasi ke Pantai Kuta. Puncak acara tanggal 9 Februari dilaksanakan dengan konsep panggung terbuka menghadap ke pantai. “Tempat tersebut dapat menampung 1000 tamu,” kata Faozal. Terkait kebutuhan listrik, akan digunakan genset untuk menghindari pemadaman lampu selama acara berlangsung, ujarnya.
Kepala BPKM-PT Ir. Ridwansyah, MTP menyampaikan, penyelenggaraan Forum Investasi Bersama, yang mengundang Menteri Komunikasi Malaysia, digagas sebagai ajang peningkatan potensi investasi di Provinsi NTB, khususnya di sector Pariwisata seperti Mandalika Resort, Global Hub, dan Kawasan Wisata Samota.
Berdasarkan pemaparan dari pihak terkait Wagub menambahkan, undangan harus di cek kembali agar tidak ada yang terlewatkan. Wagub berkali-kali mengingatkan koordinasi antar seksi acara perlu dilakukan demi suksesnya acara ini.

(Lia / Biro Humas dan Protokol Setda Prov. NTB)