Optimis Tetebatu akan Menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia
Pemerintah optimis Tetebatu akan menjadi desa terbaik dunia dalam ajang Best Tourism Village yang digelar UNWTO.
LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah menyatakan hal tersebut saat memberi arahan kepada sejumlah pihak dalam rangka persiapan desa wisata Tetebatu menyambut ajang best tourism village, di kantor desa Tetebatu, Rabu (8/9).
“Optimis itu dilihat dari berbagai aspek yang disajikan oleh masyarakat Tetebatu baik budaya, kuliner, alam dan masyarakatnya yang terlihat asri dan lestari, terlebih dengan ciri khasnya yang memikat wisatawan,” ungkap Sitti Rohmi.
Sitti Rohmi meminta untuk mewujudkan rasa optimis itu harus dibarengi dengan persiapan-persiapan yang matang, terutama sinergi semua pihak dalam menyiapkan potensi Tetebatu agar layak menyabet predikat terbaik desa wisata yang mewakili NTB dan Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, mengungkapkan, terpilihnya desa wisata Tetebatu bersama dua desa wisata lainnya di Yogjakarta dan NTT merupakan kebanggaan bagi masyarakat NTB dan Indonesia. Dalam indikator penilaian, pihak penyelenggara tidak menilai hanya dari sisi keindahan destinasinya namun yang terpenting adalah bagaimana aktivitas desa wisata dapat mendukung kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
“Artinya orientasi penilaian akan lebih banyak kepada dampak ekonomi dan sosial masyarakat,” jelas Yusron.
manikp@kominfo
Jelang Lomba Best Tourism Village, Tetebatu Gerak Cepat
Jelang Lomba Best Tourism Village segala persiapan desa Tetebatu, baik infrastruktur dan sarana pendukunnya harus segera diselesaikan.
LOTIM.lombokjournal.com ~ Hal ini dinyatakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah, dalam rangka mempersiapkan Tetebatu sebagai salah satu desa wisata yang mewakili NTB dan Indonesia di ajang lomba Best Tourism Village yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).
“Saya minta semua OPD terkait lingkup pemprov untuk bergerak cepat dan segera menyelesaikan apa yang diperlukan desa wisata Tetebatu,” ungkap Sitti Rohmi saat mengunjungi persiapan desa wisata Tetebatu di kantor desa setempat, Rabu (8/9).
Sitti Rohmi menegaskan, pemprov akan terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten Lombok Timur guna memastikan indikator yang mendukung penilaian desa wisata. Termasuk kesiapan masyarakat desa untuk bahu membahu dalam mewujudkan lingkungan desa yang bersih dan lestari, karena penilaian lomba desa wisata akan dimulai pada Oktober 2021 mendatang.
“Kita harus optimis bahwa desa wisata Tetebatu akan menjadi desa wisata terbaik dunia. Untuk itu, kita tingkatkan sinergi semua pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan desa wisata yang terbaik,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur, Rumaksi, mengatakan, kerja sama pemerintah Lombok Timur dan pemprov adalah salah satu faktor penting untuk menopang desa wisata Tetebatu dalam mengikuti pentas di tingkat dunia.
“Dengan begitu, harapan untuk menjadikan Tetebatu sebagai desa wisata terbaik dunia akan terwujud,” tutur Rumaksi.
manikp@kominfo
Desa Wisata, Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk Percepat Pemulihan Ekonomi
Setelah diguncang musibah gempa bumi, Nusa Tenggara Barat (NTB) menginisiasi program 99 Desa Wisata untuk kebngkitan sektor priwisata, sekaligus pemulihan ekonomi masyarakat
MATARAM.lombokjournal.com ~ Desa wisata merupakan upaya mengoptimalkan potensi desa sebagai destinasi wisata.
Tentu saja, di dalam desa tersebut harus mempunyai daya tarik bagi wisata. Dan pemenuhan fasilitas penunjang, dan kemudahan wisatawan mengakses destinasi itu.
Kemudian, semua aset wisata itu disajikan menyatu dengan tata cara dan tradisi warga desa.
Memang, tantangan pengembangan desa wisata secara umum menyangkut aspek kesiapan sumber daya dan kesiapan kelembagaan pengelola destinasi wisata itu. Kemudian, pemenuhan fasilitas pendukung, hingga perluasan kemitraan yang mendukung keberadaan desa wisata itu.
Provinsi Nusa Tenggara Barat menginisiasi program unggulan 99 yang digagas sebagai jalan keluar pemulihan ekonomi. Khususnya setelah NTB diguncang musibah gempa dan pandemi Covid-19, yang nyaris melumpuhkan semua sendi ekonomi masyarakat.
“Program unggulan 99 Desa Wisata sangat terasa karena sekarang pemulihan ekonomi itu dilakukan dengan pemberdayaan potensi masyarakat sendiri,” ujar Najamudin Amy di Hotel Astoria, Jumat (25/06).
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik itu menyebutkan, dengan program itu itu berlangsung pemberdayaan usaha kecil menengah atau UKM/IKM dengan produk lokalnya.
Seiring pengembangan KEK Mandalika sebagai tujuan wisata dunia, sekaligus mengembangkan Desa Wisata untuk mendukung kebangkitan pariwisata. Ini akan membangkitkan industri pariwisata sebagai sektor andalan NTB, yang mendatangkan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Sekretaris Dinas Pariwisata NTB, L Hasbul Wadi menyebut Desa Wisata saat ini dihajatkan tidak lagi menjadi alternatif wisata.
Pengembangan Desa Wisata dengan konsep pentahelix harus dikelola bersama oleh kabupaten/ kota, stakeholder terkait, perguruan tinggi, komunitas lokal dan dunia usaha.
Agar menghadirkan pariwisata berkualitas dari jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
“Sampai tahun kedua (sejak dimulai program Desa Wisata) ada 41 Desa Wisata yang sudah ada dan 16 di tahun ketiga ini yang disiapkan dengan tata kelola yang baik,” ujar Wadi.
I Made Pari Wijaya, perwakilan ITDC, BUMN yang saat ini mengelola KEK Mandalika menambahkan, pengembangan kawasan Mandalika tidak hanya dilihat dari hasil akhirnya. Namun pengerjaan proyek bernilai triliunan itu menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar, dan secara umum masyarakat NTB.
“Terkait Desa Wisata ada tambahan dua hal selain aksesibilitas, keramahan dan atraksi tapi juga promosi. Dan masyarakat agar benar benar siap menjadi tuan rumah dengan memberikan rasa aman bagi wisatawan,” kata Pari Wijaya.
Sementara itu, General Manager Hotel Lombok Astoria, Saeno Kunto mengatakan, faktor keamanan dalam industri pariwisata sangat penting.
Ia menyebut, Lombok Astoria dapat bertahan di masa pandemi tidak dengan melakukan PHK karena dapat mengurangi keamanan dan kenyamanan.
Selain itu dalam mengemas produk, ia menekankan pada promosi by experience karena dengan pengalaman layanan yang baik, tamu akan mengulang kunjungannya.
“Pekerjaan rumah terbesar kita pelaku industri pariwisata adalah bagaimana menjadi tuan rumah yang baik dengan pengelolaan aksi dan aset yang benar”, ucap Kunto.
jm
Destinasi Wisata Unggul, Tapi Sayang Direct Flight Minim
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah menyebut bahwa NTB satu sisi memiliki banyak destinasi wisata unggulan, namun sayang direct flight-nya masih minim
NUSADUA.lombokjournal.com ~ Oleh karena itu, dalam rapat pembahasan isu-isu strategis pembangunan di wilayah Bali, NTB, dan NTT yang digelar oleh Bappenas RI, di Nusa Dua, Bali, Sabtu (19/6/2021), Gubernur Zulkieflimansyah mengusulkan agar direct flight atau penerbangan langsung dari dan ke NTB untuk segera diadakan.
“Ketika ada direct flight, kunjungan dari negara tetangga seperti Australia meningkat berkali-kali lipat. Jadi direct flights ini adalah kesemestian yang harus di lakukan” ujarnya.
NTB harus bersiap menghadapi banyak event berskala nasional dan internasional yang digelar seperti; MotoGP dan World Superbike. Gubernur pun berharap event-event berkelas dunia itu bisa menjadi pemicu bangkitnya pariwisata NTB paska pandemi.
“Tentu ada destinasi selain Mandalika seperti, Gili Tramena, Rinjani, Moyo, dan Sembalun yang sudah mendunia. Yang paling penting untuk NTB adalah konektifitas. Direct flight adalah kesemestian,” tegas Zulkieflimansyah.
Selain mendesak adanya direct flight, Gubernur Zul juga menyinggung usulan pemerintah pusat yang berencana menurunkan status bandara internasional menjadi domestik. Untuk itu, Ia dengan tegas meminta untuk tidak menyertakan Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid (BIZAM) dalam penyederhanaan airport internasional.
Menanggapi hal tersebut, Ir. Joshapat Rizal Primana, MSc Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas RI menyatakan, masukan dari Gubernur NTB akan menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan.
“Untuk bandara internasional kami berkoordinasi dengan Angkasa Pura. Bizam Akan tetap kami fungsikan sebagai bandara internasional. Terkait direct flight dengan Australia dan negara lain juga akan menjadi perhatian kami” tegas Rizal.