Kubah Masjid Darussalam Batukliang Dikagumi Turis

Rachmat Hidayat resmikan pembangunan Kubah Masjid Darussalam, Desa Dasan Makmur, ornamennya dikagumi wisatawan 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Peresmian kubah masjid Masjid Darussalam Dusun Dasan Makmur, desa Aikdarek,  Kecamatan Batukliang Lombok Tengah, Jumat (15/09/23), dihadiri langsung legislator NTB dan Lombok Tengah.

Direktur Eksekutif NU Care LazisNU, Drs. Qohari Cholil, Kepala Desa Dasan Makmur serta masyarakat penerima manfaat, ikut hadir dalam peremian itu.

BACA JUGA: Lalu Gita Ariadi Siap Dilantik Sebagai Pj Gubernur NTB

Rachmat Hidayat dalam peresmian pembangunan kubah nasjid Daeussalam

Pembangunan kubah Masjid Darussalam itu berdasarkan wasilah atau aspirasi Rachmat Hidayat  melalui anggaran Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI. Pengerjaan pembangunan kubah masjid itu dikerjakan NU Care/LazisNU.

Sungguh tidak terduga masjid yang dulunya kecil dan hanya beralas lantai tanpa keramik, kini menjadi masjid yang megah. Hal itu diungkapkan penerima manfaat, H. Zununul Masri mengatakan tidak

“Kami masyarakat di sini tidak pernah menduga, tidak pernah memikir tiba-tiba masjid yang dulunya kecil, yang dulunya berhampar lantai kini menjadi masjid yang sangat megah untuk standar yang ada di daerah ini,” katanya.

Zununul menceritakan, banyak wisatawan mancanegara yang berhenti di depan masjid hanya untuk mengambil foto bangunan masjid. Mereka sangat tertarik dengan arsitektur kubah masjid dengan ornamen-ornamen yang indah.

BACA JUGA: Wagub NTB Bakti Stunting di Srmbalun, Lotim

“Sampai wisatawan mancanegara berhenti di sisi jalan untuk mengambil gambar masjid. Mereka tertarik dengan arsiteknya, kubahnya sangat megah. Ornamennya indah,” ujarnya.

Dia mengapresiasi kepedulian Rachmat Hidayatyang merawat dan membesarkan masjid. Dia mendoakan pahala yang terus mengalir bagi setiap orang yang membangun rumah Allah SWT.

“Pahala dan doa orang yang sembahyang di sini mengalir ke bapak/ibu. Bapak Rachmat Hidayat, mudah-mudahan dengan kehadiran bapak Allah terus memberikan kesehatan, kemuliaan dan kebahagian sehingga pertemuan ini mengalir terus sampai kita bertemu di surganya Allah SWT,” katanya.

“Allah mengutus seseorang rahmatan yaitu Bapak Rachmat yang menjadi penghubung, yang bermanfaat bagi masyarakat. Kita menyaksikan momen yang sangat membahagiakan hari ini,” ujarnya.

Direktur Eksekutif NUCare Drs Qohari Cholil mengatakan, NUCare hanya sebagai pelaksana untuk membangun kubah masjid tersebut. Bantuan anggaran berasal dari BPKH melalui wasilah atau aspirasi DPR, yaitu Rachmat Hidayat.

“Kita hanya pelaksana saja, jaminan duit BPKH dan wasilahnya DPR. Mudah-mudahan bantuan ini membawa kemaslahatan dan barokah untuk kita semua,” ujarnya.

Sementara Kepala Divisi Registrasi dan Analisis Kemaslahatan BPKH RI, Agung Sri Hendarsa melalui zoom meeting mengatakan sangat berterimakasih kepada LazisNU yang telah menjadi perpanjangan tangan BPKH. Juga kepada Rachmat Hidayat yang menjadi wasilah pembangunan kubah tersebut.

“Kami berterima kasih LazisNU yang telah menjadi perpanjangan tangan membantu masyarakat. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Rachmat Hidayat yang telah memberikan informasi mengenai titik yang akan dibantu, sehingga kita bisa lihat bersama serah terima pembangunan kubah Masjid Darussalam,” katanya.

BACA JUGA: Kolaborasi dan Tata Kelola Kunci Destinasi Kelas Dunia

Dana Umat

Terakhir, Anggota DPR RI Komisi VIII,  H. Rachmat Hidayat yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB dalam sambutannya mengatakan, sumber dana pembangunan sebenarnya bukan berasal dari dana haji secara implisit. Tapi merupakan dana abadi umat yang disimpan di bank dan menjadi bunga. 

Dari bunga bank tersebut dipakai untuk membangun kebutuhan umat seperti madrasah, al-quran, masjid dan lainnya.

“Perlu saya jelaskan uang haji kita dipakai oleh Pak Jokowi membuat jalan, membuat jalan tol, membuat gedung mewah. Sebenarnya itu bukan uang haji, dana umat abadi disimpan di bank, bunga bank itulah yang dipakai untuk membangun,” ujar politisi lintas zaman ini. 

Rachmat juga berjanji akan membangun paving blok masjid yang memiliki luas sekitar 13 are. Dia juga memerintahkan Anggota DPRD NTB Ruslan Turmuzi untuk membangun pagar masjid, dan Anggota DPRD Lombok Tengah Suhaimi untuk membangun kamar mandi sekaligus tempat wudhu. 

Tidak sampai di sana, Rachmat akan mengikhtiarkan untuk membangun ruang kelas di pondok sekitar masjid.

“Kalau ruang kelas pondok nanti saya mintakan ke BPKH juga,” imbuhnya.

Di akhir acara, Rachmat Hidayat dan Rombongan dari BPKH dan NU Care-Lazis NU meninjau langsung Kubah Masjid Darussalam dengan menaiki tangga darurat setinggi 8 meter lebih. 

Selain itu Rachmat juga membagikan dua dus besar yang berisi Al Qur’an untuk untuk masjid Darussalam dan warga dusun Dasan Makmur. (*)

 




“Rachmat Hidayat Elektrik”, Menghadirkan Berkah untuk Sesama

Istiqomah bagi kursi roda untuk kaum difabel dan penderita lumpuh, “Rachmat Hidayat Elektrik” kembali berbagi Kebahagiaan di Lombok Timur

MATARAM-LombokJournal.com ~ Konsistensi Anggota DPR RI, H Rachmat Hidayat yang  intens bantu kaum difabel dan orang-orang tua penderita lumpuh di Lombok, mendapat apresiasi tinggi khalayak. 

Masyarakat Pulau Seribu Masjid pun kini punya sapaan baru untuk politisi kharismatik Bumi Gora ini. Publik menyematkan nama baru, “Rachmat Hidayat Elektrik”.Sabtu (16/04/23).

BACA JUGA: Isbat 1 Syawal Digelar 29 Ramadhan atau 20 April 2023

Karena konsisten bagi-bagi kursi roda elektrik, nama Rachmat Hidayat disematkan dengan "Rachmat Hidayat Elektrik"

Rachmat Hidayat kembali gelar aksi kemanusiaan di Lombok Timur. Memasuki sepuluh hari terakhir Bulan Suci Ramadhan, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini membagikan tiga kursi roda kepada warga yang kini menderita stroke dan lumpuh.

Pemberian bantuan kursi roda pertama dilakukan Rachmat kepada Hj Sahrun, pensiunan guru sekolah dasar yang tinggal di kompleks Rumah Sehat, di Kelurahan Majidi, Pancor, Lombok Timur.

Sudah sepuluh tahun, pensiunan abdi negara tersebut tidak lagi bisa berjalan dengan leluasa. Jika dipapah, perempuan kelahiran 1955 tersebut, hanya mampu berjalan beberapa langkah.

Aktivitasnya pun kini hanya ditopang oleh kursi roda yang kondisinya sudah sangat butut.

Rachmat mengenal baik Hj Sahrun. Mereka sama-sama melewati masa remaja di lingkungan sama. Suami Hj Sahrun yang kini sudah meninggal, adalah juga sahabat baik Rachmat. 

Karena itu, manakala kemarin mendapati Rachmat tetiba sudah berada di depan pintu rumahnya, tumpahlah tangis Hj Sahrun.

“Ini air mata bahagia,” ucap perempuan yang terkahir menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN Sekarteja, Kecamatan Selong, Lombok Timur, tersebut.

BACA JUGA: Safari Ramadhan di Mataram, Ini Pesan Gubernur NTB

Bersama anak-anak dan keluarga Hj Sahrun, Rachmat kemudian membantu perempuan berusia 68 tahun tersebut untuk duduk di kursi. Sebagai dua karib, mereka pun lantas berbagi beragam cerita nostalgia.

Kepada Hj Sahrun, Rachmat membawakan bantuan kursi roda elektrik yang harga satu unitnya mencapai Rp 27 juta. 

Bantuan tersebut merupakan program aspirasi Rachmat Hidayat melalui Kementerian Sosial, salah satu mitra kerja Rachmat sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI.

Rachmat kemudian meminta tim Sentra Paramita Mataram, unit kerja milik Kementerian Sosial di NTB yang turut serta dalam penyerahan bantuan kursi roda elektrik tersebut untuk menjelaskan bagaimana cara pengoperasiannya. 

Setelah mendapat penjelasan, Hj Sahrun kemudian didudukkan di atas kursi roda elektrik itu, lalu mencobanya.

Tak butuh waktu lama bagi Hj Sahrun untuk mengakrabi fitur-fitur canggih di kursi roda elektrik tersebut. Raut wajahnya tak bisa menyembunyikan rasa bahagia.

“Saya tidak menyangka, ternyata masih begitu diperhatikan oleh Kak Rachmat,” katanya.

Segudang rencana pun sudah ada di benaknya. Yang sudah pasti, kursi roda elektrik canggih itu kini menjadi kepingan pelengkap dalam aktivitas sehari-hari, setelah dirinya tidak bisa lagi berjalan leluasa. Termasuk sangat membantunya dalam berbibadah ke masjid dan musala terdekat.

BACA JUGA: Ramadhan Berbagi, 250 Paket Sembako untuk Warga Miskin

Selain bantuan kursi roda elektrik, Rachmat menyerahkan pula bingkisan untuk Idul Fitri bagi Hj Sahrun. Kepada sejumlah anak-anak Hj Sahrun, Rachmat juga menyerahkan bantuan uang untuk menghadapi Lebaran.

Dari rumah Hj Sahrun, masih di Kelurahan Majidi, Rachmat kemudian menyambangi rumah sepasang suami istri di Lingkungan Kampung Baru, yakni Darmasih dan Faizah. 

Hanya kendaraan roda dua yang bisa sampai di rumah suami istri yang menderita stroke dan lumpuh tersebut.

Sesampai di rumah tersebut, Rachmat mendapati Darmasih sedang tergolek di lantai rumah. Suasana siang yang terik rupanya menyebabkan pria kelahiran 1948 tersebut mendinginkan tubuh di lantai. 

Tanpa baju, Darmasih berbaring lelap. Sementara sang istri Faizah, sedang duduk di atas kursi. Di dekatnya ada anak dan menantunya yang sedang memasak. Ikut menemani, saudara perempuanya.

Kedatangan Rachmat disambut histeris oleh keluarga Darmasih. Rupanya, dengan keluarga ini, Rachmat memiliki hubungan yang sangat dekat. 

Darmasih, telah dikenal Rachmat semenjak dirinya masih menempuh pendidikan di bangku SMA di Pancor.

Darmasih dahulu adalah pria yang dikenal sangat kuat secara fisik di Pancor. Tak ada yang berani melawannya. Maling-maling pun takut kepadanya.

Pekerjaan sehari-hari Darmasih adalah sebagai buruh di pasar. Konon, karena begitu kekar dan kuat fisiknya, memindahkan gabah satu ton, cukup hanya dua kali dilakukannya. Tak berbilang pula maling-maling ternak yang tumbang di tangannya.

Selepas jadi buruh di pasar, Darmasih kemudian beralih profesi sebagai kusir cidomo. Profesi yang terus melekat pada dirinya, hingga menderita stroke dan lumpuh tahun 2018. Semenjak itu, Darmasih tidak bisa berjalan. Bicaranya pun sudah tidak jelas. Butuh waktu, untuk mengetahui apa yang dikatakannya.

Saat dibangunkan Rachmat, Darmasih sempat melongo. Melihat dari dekat siapa yang membangunkannya, pria 75 tahun itu pun terperanjat. Namun, sejurus kemudian, senyumnya mengembang. 

Ditatapnya lekat-lekat wajah Rachmat, macam orang yang masih tak yakin, sahabat karibnya tetiba kini ada di depannya.

Rachmat pun menceritakan, dirinya datang untuk mengantarkan kursi roda untuk Darmasih dan Faizah. Rachmat ingin keduanya bisa beraktivitas lebih normal lagi. 

Bersosialisasi dan menyapa para tetangga. Mengisi masa tua bersama sang istri, yang sudah lebih dari sepuluh tahun menderita stroke dan lumpuh.

“Kenangan saya di sini, bersama dengan keduanya, tak akan pernah saya bisa lupakan,” ucap Rachmat.

Kepada Darmasih dan Faizah, Rachmat kemudian menyerahkan pula bantuan paket idul Fitri. Juga bantuan uang tunai. Kepada anak Darmasih, Rachmat juga berpesan, agar terus menjaga kedua orang tuanya.

“Allah yang akan membalas budi dan bhaktimu kepada orang tua,” katanya.

Rachmat pun pamit. Disalaminya Darmasih dan Faizah dengan hangat. Memandang lekat Rachmat, muncul sepatah kata dari Darmasih. Sepertinya dia berucap, “Alhamdulillah…”

Dari Pancor, Rachmat kemudian meluncur ke Desa Rempung, Kecamatan Sukamulia. Di Lingkungan Lestari, Rachmat menemui Maemunah, istri pensiunan pegawai di Kementerian Agama, yang sudah empat bulan ini menderita lumpuh. Rachmat membawakan kursi roda untuk perempuan kelahiran 1942 tersebut.

Para tokoh masyarakat, pengurus RT dan RW, serta anak-anak Maemunah menyambut kedatangan Rachmat. Maemunah sedang duduk di teras samping saat Rachmat datang.

Tak satu pun kata keluar darinya, manakala Rachmat menyerahkan bantuan kursi roda. Namun, matanya tampak sembab, dan bulir-bulir air mata jatuh ke pipi. 

Diambilnya sudut kain sarung yang dikenakannya, lalu Maemunah menyeka bulir-bulir air mata yang jatuh itu.

Ucapan terima kasih meluncur deras dari tokoh masyarakat, anak-anak, dan keluarga Maemunah. Mereka tak menyangka, hanya dalam hitungan hari bantuan kursi roda itu dilayangkan, Rachmat kini sudah merealisasikannya langsung.

Rachmat menegaskan, apa yang dilakukannya untuk membantu kaum difabel dan para orang tua yang menderita lumpuh, sepenuhnya adalah aksi kemanusiaan belaka. Tak ada kaitannya dengan politik sama sekali. 

Rachmat menegaskan, hanya ingin mewakafkan dirinya untuk kebaikan masyarakat Pulau Lombok. Rachmat ingin membawa dan menghadirkan berkah untuk sesama.

BACA JUGA: Wagub NTB Dukug Ulang Tahun Ems ke 50 KSPSI

“Sangat penting bagi kita untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, khususnya mereka yang sulit untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari,” kata Rachmat.

Dia menekankan, apa yang dilakukannya ini adalah tindakan kecil. 

Namun, dia berharap, tindakan kecil tersebut, dapat turut membantu memperbaiki kualitas hidup mereka yang telah dibantu, dan memberikan sedikit kebahagiaan bagi mereka. (*)