Sumbangan Kursi Roda untuk Janda Tua dan Manula Lumpuh

Selain sumbangan kursi Janda tua dan Manula lumpuh di tiga dusun Desa Bagikpapan, Lotim, Rachmat Hidayat juga bantu operasi katarak Imam Masjid 

LOTIM.LombokJournal.com ~ Sumbangan kursi roda kembali dibagikan Rachmat Hidayat untuk janda tua dan manula lumpuh, warga dusun Bagikpapan, Bampak, dan Dasan Imba di Desa Bagik Papan, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, Selasa (07/03/23). 

Dalam melakukan aksi kemanusiaan, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat didampingi sejumlah politisi PDI Perjuangan, seperti Hakam Ali Niazi, Mamiq Lukman yang merupakan mantan Ketua DPC PDIP Lombok Timur.

BACA JUGA: Kado Istimewa Eachmat Hidayat untuk Lombok Tengah dan Lombok Utara

Rachmad Hidayat memberio sumbangan kursi roda untuk janda
Bertemu imam masjid

Selain itu hadir pula Bhabinkamtibmas Polsek Pringgabaya Bripta Agus Salim.

Rachmat bergegas menuju kediaman Inaq Humaeni, salah seorang warga yang sudah menderita Lumpuh empat tahun terakhir.

Inaq Humaeni menurut penuturan warga setempat adalah cucu dari Wakil Bupati Lombok Timur H Rumaksi. 

Rumahnya pun hanya berjarak puluhan meter dari rumah lama H Rumaksi. Inaq Humaeni juga baru sebulan ini ditinggal sang suami yang menghadap Sang Pencipta.

Saat Rachmat menyerahkan kursi roda, Inaq Humaeni tak kuasa menahan tangis haru. Bripka Agus Salim pun terlihat berkali-kali berusaha menenangkannya. Hal yang sama dilakukan anak-anaknya. 

“Catat ya, Inaq Humaeni ini cucunya Wakil Bupati Lombok Timur H Rumaksi yang tinggal di Dusun Bagik Papan,” kata Rachmat Hidayat di sela-sela penyerahan bantuan kursi roda tersebut.

Pada saat yang sama, Rachmat juga menyerahkan bantuan uang tunai kepada Inaq Humaeni.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini menambahkan, aksi kemanusiaan bagi kursi roda tersebut dilakukan dirinya bekerja sama dengan Kementerian Sosial. 

Rachmat mendapat informasi adanya warga yang membutuhkan bantuan kursi roda di Desa Bagik Papan dari Bripka Agus Salim. Rupanya, di desa tersebut, jumlah penyandang disabilitas dan orang tua lumpuh cukup signifikan.

BACA JUGA: Gubernur Bang Zul Ajak Warga Sumbawa Tetap Bersemangat

“Beberapa hari lalu saya menghubungi Bripka Agus Salim minta diberitahu tempat warga yang difabel dan menderita lumpuh agar bisa dibantu kursi roda di wilayah Lombok Timur,” ungkap Rachmat. 

Dalam kesempatan tersebut, Bripka Agus menjelaskan, berdasarkan data lapangan,setidaknya ada sekitar 1.300 warga yang menderita lumpuh layu di seluruh Lombok Timur. Sementara mereka yang menderia lumpuh karena penyakit dan kecelakaan jumlahnya tidak terhitung.

Bripka Agus bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Lombok Timur dari tahun 2014 hingga sekarang. 

“Sebab jumlahnya jauh lebih banyak,” tutur Agus Salim, yang kerap membantu masyarakat yang kurang mampu ini.

Sementara itu Sekretaris Desa Bagik Papan Muhammad Jaelani menyampaikan terima kasih kepada Rachmat Hidayat atas bantuan kursi roda untuk warganya. 

“Jika diperkenankan, mohon kiranya Bapak Rachmat Hidayat bisa membantu warga Bagik Papan lainnya,” pinta Jaelani. 

Menanggapi hal tersebut, Rachmat meminta Kepala Desa dan Kepala Dusun di desa tersebut untuk mendata warganya yang tidak mampu dan tidak memiliki rumah layak huni. Agar dimaksukkan dalam program pemugaran rumah tidak layak huni yang menjadi bagian dari aspirasinya sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI.

“Tolong didata warganya yang belum punya rumah agar bisa saya masukkan lewat program pemugaran RTLH,” kata politisi berambut perak ini. 

Dari rumah Inaq Humaeini, dengan dipandu Bripka Agus, Rachmat bergerak menuju Dusun Bampak untuk menyerahkan kursi roda kedua. 

Di sana, Rachmat mengunjungi Inaq Sahuri yang juga sudah empat tahun menderita lumpuh. Rachmat disambut penuh kekeluargaan oleh anak-anak Inaq Sahuri. 

“Kami sangat bersyukur Bapak Rachmat Hidayat memberi sumbangan kursi roda buat ibu kami,” ujar salah satu putri Inaq Sahuri. 

Matanya terlihat sembab karena haru. Tak kuasa ia menahan bulir-bulir air matanya yang akhirnya jatuh.

Kepada Inaq Sahuri, selain kursi roda, Rachmat juga tampak memberikan sumbangan uang tunai. Untuk digunakan membeli bahan makanan pokok yang kaya nutrisi. 

“Semoga lekas sembuh ya ibunya,” imbuh Rachmat sembari memberikan salam hormat kepada Bripka Agus Salim, sudah dibawa ke rumah Inaq Sahuri.

Alasan Rachmat memberikan hormat sebagai apresiasi lantaran Bripka Agus kerap terlibat membantu masyarakat tidak mampu dengan berbagai aksi kemanusiaannya. 

BACA JUGA: Menparekraf Sandiaga Uno Naik Jaran Kamput

“Bripka Agus Salim ini contoh teladan Polisi yang humanis yang berempati terhadap masyarakat miskin lewat aksi nyata kemanusiaan,” kata Rachmat. 

Bantu Operasi Katarak

Saat menyerahkan bantuan kursi roda untuk Inaq Lis di Dusun Dasan Imba, Desa Bagik Papan, Rachmat tampak terkejut saat di depannya melintas seorang warga berjalan menggunakan tongkat menuju masjid. 

Warga tersebut bernama Amaq Maskur Hadi, seorang imam masjid di Dusun Dasan Imba. Dia menderita katarak, sehingga penglihatannya terganggu.

“Pak Kadus, saya minta datanya Amaq Maskur Hadi untuk syarat operasi katarak. Untuk biaya dan lain-lain, saya yang menanggung,” ujar Rachmat kepada Kepala Dusun Dasan Imba. 

Mendapati dirinya akan mendapat bantuan untuk operasi katarak, Maskur Hadi menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada Rachmat. 

Pada kesempatan tersebut, Rachmat menekankan kembali agar Kadus-Kadus di Bagik Papan mendata warga yang tidak mampu, kaum difabel, maupun yang menderita lumpuh.

Agar bisa dibantu lewat program aspirasinya yang bekerja sama dengan Kemensos maupun kemetrian lain yang menjadi mitra kerja Komisi VIII DPR RI tempat Rachmat berkhdimat.

Dalam kesempatan tersebut, Kadus Bagik Papan Daya Kasri menyampaikan secara langsung kalau di wilayahnya terdapat dua orang penyandang disabilitas dan empat orang yang kini menderita lumpuh.

BACA JUGA: Mahasiswa NTB Memulai Hidup di Poldandia, Warsawa

Atas informasi tersebut, Rachmat berjanji dalam waktu dekat akan mengirim Tim Aksi Kemanusiaan bentukannya untuk membawakan aneka bantuan sosial untuk warga Lombok Timur. (*)

 

 




Rehab 25 Rumah Dana Aspirasi Senilai 500 Juta Rampung.

Rachmat Hidayat gelontorkan dana 500 juta melalui program Dana Aspirasi dari Kementerian Sosial untuk rehab rumah janda tua tidak mampu

LOBAR.LombokJournal.com ~ Program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) senilai Rp 500 juta yang bersumber dari Dana Aspirasi, digelontorkan Rachmat Hidayat untuk memugar 25 rumah warga di Lombok Barat atau Gumi Patut Patuh Patju.

Hari Rabu (22/02/23), Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu meninjau kondisi rumah-rumah yang dipugar itu. 

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Apresiasi Atlet Porprov dari Kota Mataram

Rachmat Hidayat gelontorkan dana aspirasi untuk rehab rumah janda tua tidak mampu

Rumah-rumah yang dipugar itu lokasinya di Desa Kebon Ayu, Lombok Barat. Di desa ini saja, 17 rumah milik janda tua tidak mampu, dipugar menjadi rumah layak huni. Dananya melalui program Dana Aspirasi Rachmat Hidayat sebagai Anggota DPR RI dari Kementerian Sosial. 

Masing-masing rumah tesebut mendapatkan dana Rp 20 juta.

“Rumah itu kebutuhan dasar dalam melaksanakan peran sosial bagi kita semua. Saudara-saudara kita yang tidak mampu pun berhak atas rumah yang layak dan nyaman,” ujar Rachmat.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini mengatakan, ia senang bisa membantu meringankan beban hidup para janda yang tidak mampu tersebut. Rachmat menegaskan, janda yang tidak mampu wajid disantuni dan diberdayakan untuk memuliakan kehidupannya sesuai sunnatullah.

Ia termotivasi memberikan bantuan ke para perempuan kepala keluarga tidak mampu tersebut, karena kecendrungan populasi janda miskin di Lombok Barat terus meningkat setiap tahun. Tahun 2020 saja, jumlahnya sudah lebih dari 30 ribu.

Rachmat berjanji, akan meningkatkan aksi kemanusiaan untuk membantu masyarakat di Pulau Lombok yang tidak mampu dan hidupnya memprihatinkan. Tak kecuali para perempuan yang kini menjadi kepala keluarga.

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Bantu Ruang Kelas Baru untuk Ponpes di Lotim

“Tidak mungkin PDIP NTB sendirian menyelesaikan semua problem yang dihadapi masyarakat. Tapi setidaknya melalui program aspirasi ini menjadi stimulus meringankan beban pemerintah daerah dalam mengurangi problem kemiskinan warganya,” katanya.

Saat meninjau rumah-rumah yang dipugar itu, Rachmat didampingi Ketua DPD PDIP Lombok Barat, Lalu Muhammad Ismail yang juga Anggota DPRD Lombok Barat. Turut pula sejumlah Anggota DPRD Lobar dari PDIP seperti H Sardian.

Saat tiba di Desa Kebon Ayu, Rachmat disambut para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Lombok Barat dan sejumlah Kepala Dusun yang rumah warganya telah dipugar. 

Bersama-sama pejabat dari Kementerian Sosial, tim kemudian melihat sejumlah rumah yang pemugarannya telah rampung.

Kedatangan Rachmat disambut hangat para pemilik rumah. Pemilik rumah menyampaikan ucapan terima kasih. Buat mereka, perhatian besar yang diberikan Rachmat sungguh tak ternilai.

“Hidup kami sekarang sudah tenang dan nyaman,” kata salah seorang penerima bantuan yang rumahnya sudah rampung.

Inaq Narasah dari Dusun Penarukan Lauk, salah seorang penerima bantuan yang rumahnya juga dipugar mengatakan, dirinya senang kini bisa langsung bertatap muka dengan H Rachmat Hidayat yang telah membantu memugar rumahnya.

Dia bersyukur mendapat bantuan aspirasi dari politisi senior NTB tersebut. 

“Terima kasih Pak Haji Rachmat atas bantuan untuk rehab gubuk saya agar layak dihuni. Tyang tidak akan melupakan kebaikkan pelungguh,” ucap Inaq Narasah.

Rachmat pun menyampaikan, apresiasi dan ucapan terima kasih, tak layak untuk dirinya semata. Ucapan terima kasih dari masyarakat juga haruslah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. 

Termasuk Menteri Sosial Tri Rismaharini, yang memberi ruang dan kesempatan sehingga ia bisa memperjuangkan bantuan bagi masyarakat di Pulau Lombok hingga terealisasi.

Ketua DPC PDIP Lombok Barat Lalu Muhammad Ismail menjelaskan, bantuan rehab rumah tersebut dikoordinasikan sepenuhnya dengan Kepala Desa Kebon Ayu mulai dari proses awal hingga pembangunan rehab rumah menjadi tuntas. 

Proses rehab telah dimulai semenjak Desember 2022.

Dalam pelaksanaannya, bantuan RST ini tidak dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk bahan bangunan yang dibutuhkan sampai rehab rumah tuntas. 

Warga yang mendapat bantuan membentuk kelompok, dan Ketua Kelompok tinggal meminta bahan material yang dibutuhkan dengan berkoordinasi ke Kades Kebon Ayu.

“Ini untuk memudahkan penerima RST menyelesaikan renovasi rumahnya dan pelaporan administrasi penggunaan keuangannya,” ujar Lalu Muhammad.

Dalam proses penyaluran bantuan ini pula, tim pendamping PKH dilibatkan untuk melakukan proses assesment para penerima. Lalu meninjau data administrasi. 

Saat bantuan sudah cair, Tim PKH Lombok Barat tetap melakukan pendampingan kepada Keluarga Penerima Manfaat.

BACA JUGA: Rakor Perhubungan “Membangun Konektivitas Maritim”

Termasuk pendampingan pembuatan laporan administrasi dan keuangan. Tim PKH juga melakukan pemantauan terhadap pembangunan. 

Mulai dari awal direnovasi, proses renovasi, serta sampai rumah tersebut ditempati kembali.

Secara khusus pula, Lalu Muhammad meminta para Ketua PAC PDIP di Lombok Barat untuk proaktif menyosialisasikan program aspirasi Rachmat Hidayat, agar lebih banyak masyarakat kurang mampu di Lombok Barat bisa dibantu.***

 

 




Peresmian Tiga Ruang Kelas di Ponpes Darul Atqia, Loteng

Beri perhatian pada Pendidikan para santri, Rachmat Hidayat lakukan peresmian tiga ruang kelas belajar di Ponpes Darul Atqia Lombok Tengah

LOTENG.lombokjournal.com ~ Penggunaan tiga ruang kelas belajar atau RKB di Pondok Pesantren Darul Atqia, Labulia, Jonggat, Lombok Tengah, diresmikan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat, Rabu (04/01/23).

Ruang kelas tersebut dibangun melalui dana aspirasi Rachmat Hidayat senilai Rp 354,9 juta, bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan NU Care-LazizNU.

“Pembangunan tiga ruang kelas belajar ini akan menyempurnakan seluruh proses belajar mengajar untuk anak-anak kami para santri di Ponpes Darul Atqia,” kata Rachmat.

BACA JUGA: Perguruan Tinggi Swasta Harus Lebih Berdaya

Dalam peresmian penggunaan ruang kelas, Rachmat Hidayat didaulat menggunting pita menandai peresmian pemanfaatan ruang kelas

Ia didaulat menggunting pita menandai peresmian pemanfaatan ruang kelas, didampingi para petinggi Partai Banteng Moncong Putih. 

Antara lain Anggota DPRD NTB dari Lombok Tengah H Ruslan Turmuzi, Ketua DPC PDIP Lombok Tengah Suhaimi yang hadir bersama Sekretaris dan Bendahara DPC. 

Hadir pula Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur Ahmad Amrullah, yang juga merupakan pengusaha muda putra Rumbuk.

Rachmat berharap, seiring dengan bertambahnya fasilitas, Ponpes Darul Atqia mampu melahirkan lulusan yang berkualitas, yang memberi kemanfaatan besar di tengah-tengah umat.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Atqia TGH Supardi Ramli menyongsong kedatangan Rachmat dan rombongan. Selama peresmian, terasa kegembiraan di kompleks Ponpes yang menyelenggarakan pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA ini.

TGH Supardi Ramli menyampaikan terima kasih kepada Rachmat yang membantu pembangunan tiga RKB di Ponpes Darul Atqia dengan kualitas yang luar biasa.

“Kalau boleh jujur, bangunan ruang kelas ini bahkan jauh lebih bagus jika dibanding rumah tempat tinggal tiang,” kata TGH Supardi Ramli.

Menurutnya, insan di Ponpes Darul Atqia bersyukur atas kehadiran tiga ruang kelas baru. 

Selama ini, ruang kelas yang dimiliki Ponpes ini memang tidak mampu menampung seluruh santri untuk seluruh jenjang pendidikan. Pihak Ponpes pun masih harus meminjam dan menyewa ruang kelas di lembaga pendidikan yang lain. 

BACA JUGA: Ekspo Produk UKM-IKM Dihadiri Mahasiswa Singapura

Seluruh santri pun tak bisa serentak masuk pada pagi hari. Sehingga sebagian santri ada yang menempuh proses belajar mengajar sore hari.

TGH Supardi menyebut, Rchmat Hidayat dan para petinggi PDIP adalah orang-orang yang erjasa besar asbab kian sempurnanya fasilitas pendidikan di Ponpes tersebut.

“Ini sungguh kehendak Allah SWT yang patut kami syukuri,” katanya.

Secara khusus, ulama muda Lombok Tengah ini menyebut Rachmat Hidayat adalah senior, mentor, dan guru bagi dirinya. Hingga saat ini, bahkan tiap malam, Rachmat selalu mengirim pesan untuk mengingatkan Salat Tahajjud di sepertiga malam.

“Beliau adalah mentor tiang khususnya tentang tata cara bersikap kepada sesama manusia,” kata TGH Supardi.

Dengan kian bertambahnya fasilitas, TGH Supardi pun memastikan pelayanan kepada para santri akan kian baik. Ke depan, Ponpes pun akan terus dikembangkan. 

Masih ada lahan seluas 50 are untuk area pengembangan. 

Dia menuturkan, salah satu yang dibutuhkan saat ini adalah penambahan bangunan asrama. Sebab, seluruh santri yang menempuh pendidikan di Ponpes ini memang diwajibkan tinggal di asrama.

Saat ini, gedung asrama putri dan putra masih terdiri dari satu bangunan. Lantai satu menjadi asrama putra, sementara lantai dua menjadi asrama putri. Meski berada di satu gedung, pintu masuk ke area asrama putra dan putri terpisah. 

TGH Supardi tak menampik, jika ada omongan masyarakat terhadap asrama yang masih satu gedung tersebut. Sehingga dia berharap, dukungan dapat terus diberikan ke Ponpes dari para pemangku kepentingan.

Rachmat Hidayat saat didaulat bicara minta Ketua DPC PDI Lombok Tengah Suhaimi mewakilinya. Suara Rachmat memang sedang parau dan sedang dalam proses pemulihan.

Suhaimi menjelaskan karir Rachmat Hidayat yang panjang sebagai wakil rakyat. Mulai dari Anggota DPRD di Lombok Timur, lalu Anggota DPRD di Provinsi NTB dan kini di DPR RI. 

Khusus di DPR RI, perkhidmatan Rachmat bahkan kini sudah memasuki periode ketiga.

“Kalau beliau bukan benar-benar figur yang menyayangi dan memperhatikan masyarakat, bukan benar-benar figur yang amanah, maka sangat tidak mungkin bisa menduduki jabatan wakil rakyat sedemikian panjang dan lama,” kata Suhaimi yang disambut tepuk tangan hadirin.

Suhaimi juga menyampaikan, bagaimana Bung Karno, Presiden Pertama Indonesia, saat pidato di depan Sidang Majelis Umum PBB pada 30 September 1960, membuka pidatonya dengan mengutip ayat suci Alquran. 

Itu adalah kali pertama di dunia, seorang presiden mengutip ayat Alquran dalam pidatonya di hadapan para pemimpin dunia di Sidang PBB. Apa yang dilakukan Bung Karno kala itu benar-benar menggemparkan.

Bung Karno mengutip Surah Al Hujarat Ayat 13. “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”

Bung Karno membuka mata dunia, keberagaman itu bukanlah kehendak manusia. Tetapi memang menjadi kehendak Sang Pencipta. 

Sehingga manusia ada yang berbeda suku, bahasa, ataupun warna kulit. Namun, di balik keberagaman itu, ada kesetaraan.

Tidak ada ras yang lebih unggul dibanding ras lainnya. Tidak ada suku yang lebih mulia dibanding suku yang lainnya.

Suhaimi pun mengutip khutbah Rasulullah SAW saat Haji Wada yang berpesan bahwa tak ada kelebihan orang Arab dari bukan Arab. “Laa fadhla li-arabiyyin ala ajamiyyin wa laa li-ajamiyyin ala arabiyyin wa laa li-ahmara ala aswada wa laa aswada ala ahmara illa bi-ttaqwa,”. (“Tak ada kelebihan orang Arab dari yang bukan Arab (ajam), yang bukan Arab dari orang Arab, yang berkulit merah dari yang berkulit hitam, dan yang berkulit hitam dari yang berkulit merah, selain dari ketakwaannya,”).

BACA JUGA: Realisasi PAD NTB Meningkat Rp382,84 milyar

Semangat keberagaman dan keseteraan itulah yang kata Suhaimi terus digaungkan Bung Karno. 

Bung Karno mendirikan Partai Nasionalis Indonesia (PNI) yang kemudian bertransformasi kini menjadi PDI Perjuangan yang didirikan putrinya,  Megawati Soekarnoputri yang merupakan Presiden Indonesia kelima.

“Keberagaman dan semangat kesetaraan ini penting kita pahami. Ini cara satu-satunya, jaminan membuka ruang, sehingga kita semua punya potnesi yang sama untuk berkompetisi di tengah hiruk pikuknya dunia,” kata Suhaimi.

Anggota DPRD Lombok Tengah ini pun menegaskan, inilah sanadnya, atau asal muasalnya, bila PDI Perjuangan kini menjadi amat sangat konsisten menyuarakan dan merawat keberagaman dan kesetaraan.

“Dan betapa beruntungnya kita saat ini, hadir di tengah-tengah kita, salah seorang pendiri PDI Perjuangan, Bapak H Rachmat Hidayat,” katanya.

Suhaimi menegaskan, mereka yang perkhidmatannya bersanad ke Ibu Hj Megawati, kemudian ke Bung Karno, adalah tokoh-tokoh yang memegang prinsip dalam kaidah Ushul Fiqih, “Tasyarauful imam ala roiyah. Manutul bim maslahah”, yakni tindakan pemimpin terhadap rakyat harus didasarkan atas pertimbangan kemaslahatan.

“Jadi kalau ada yang masih menyebut PDI Perjuangan ini partainya orang-orang kafir, orang-orang PKI, mulem endekn arak pikirm,” tandas Suhaimi.

Suhaimi menjelaskan secara singkat Badan Pengelola Keuangan Haji, yang kini selain mengelola dana haji juga mengelola Dana Abadi Umat. 

Hasil pengelolaan Dana Abadi Umat inilah yang kemudian kini digunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Salah satunya membantu pembangunan ruang kelas di Ponpes Darul Atqia.

Sementara itu, perwakilan BPKH dan NU Care-LazisNU H Mohammad Hasbi menyampaikan, usulan pembangunan tiga ruang kelas ini diajukan pada 21 Juni 2022.

Dengan dikawal oleh H Rachmat Hidayat dari Komisi VIII DPR RI yang merupakan mitra kerja BPKH, maka dalam waktu satu bulan, persetujuan pembangunan tiga ruang kelas ini diterbitkan oleh Kepala BPKH Anggito Abimanyu.

“Total anggarannya Rp 354,9 juta,” kata Ustad Hasbi. (*)