Wisata Ramah Pandemi, Gagasan Dispar NTB

MATARAM.lombokjournal.com

Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (Dispar NTB) menyampaikan, pandemi Covid-19 belum menunjukkan grafik menurun.

Pariwisata dan ekonomi warga dirasakan paling terdampak dari virus mematikan ini. Namun pariwisata Lombok-Sumbawa ingin tetap eksis di masa pandemi.

Ide menciptakan wisata ramah pandemi covid-19 menjadi gagasan baru Dinas Pariwisata NTB. Menuju wisata Lombok-Sumbawa ramah pandemi covid-19.

“Kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), 6 – 7 Mei nanti kita harapkan memberi berkah tersendiri. Kami harapkan Menparekraf membangkitkan pariwisata nasional berdampak pertumbuhan ekonomi berawal dari NTB,” ungkap Kadis Pariwisata NTB, Yusron Hadi melalui siaran persnya, Rabu (05/05/21)

Kami ingin kedatangan Menparekraf ke Lombok nanti sekaligus me-launching sejumlah destinasi ramah pandemi covid-19, yang kami beri nama; Bubble Destination dan Bubble Island.

Kami memberi jaminan di destinasi yang kami tetapkan sebagai destinasi ramah pandemi ini akan memberi rasa aman dan nyaman selama berwisata.

“Semua yang menyangkut masalah kesehatan di masa pandemi ini, kami sudah siapkan protokol dan standar berwisata aman dan ramah covid-19,” imbuh Yusron masih merahasiakan destinasi yang dimaksud.

BACA JUGAWagub Minta PT. STM Jaga Lingkungan dan Berdayakan SDM Lokal

Untuk membenahi dan pemulihan pariwisata Lombok-Sumbawa pasca pandemi nanti, Yusron berharap percepatan dana hibah yang diperluas Kemenparekraf.

Dinas Pariwisata, pelaku dan industri pariwisata di NTB, berharap dukungan menparekraf menetapkan Tiga Gili, Sembalun dan kawasan Gunung Rinjani sebagai bubble destination.

Dari sisi pembenahan, Yusron merinci beberapa sektor untuk mendukung pemulihan pariwisata pasca pandemi. Salah satu sektor yang menjadi sorotan adalah sektor transportasi.

Lombok-Sumbawa membutuhkan tambahan slot penerbangan langsung dari dalam maupun luar negeri (penerbangan internasional dan domestik).

Sektor pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung menjadi perhatian selanjutnya. Menciptakan destinasi buatan untuk memperkaya obyek wisata di NTB menjadi sangat penting.

“Pentingnya dukungan investor datang dan berinvestasi di NTB menciptakan destinasi buatan. Ini akan menjadi perhatian wisatawan karena ada tawaran paket wisata yang baru. Kami harap menparekraf bisa memfasilitasi kami mendatangkan investor atau memotivasi UMKM lokal mau berinvestasi,” jelas Yusron.

Masih banyak trobosan-trobosan baru yang akan dilakukan Yusron sebagai leader pariwisata NTB, terutama dalam bidang promosi dan pemasaran.

“Untuk tahap awal ini, kami menyiapkan sejumlah destinasi yang ramah pandemi covid-19. Jadi ayo ke Lombok-Sumbawa. Jangan takut. Kami menjamin selama Anda disiplin dengan protokol kesehatan semua akan aman dan nyaman selama berwisata,” ajak Yusron

01




71 Persen Lansia di NTB Tervaksinasi

Progres vaksinasi lansia sangat luar biasa. Capaian ini tentu kerja keras Kapolda, Danrem 162 WB, dan seluruh pemerintah kabupaten kota se-NTB

MATARAM.lombokjournal.com

Capaian target kegiatan vaksinasi lanjut usia(lansia) di NTB sebesar 71,0 persen atau sebanyak 36,048 lansia dari target 50,751 lansia di seluruh NTB.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, capaian target ini tentu buah dari kerja sama semua pihak, terutama jajaran Polda NTB, Korem 162/WB serta pemerintah kabupaten/kota di Provinsi NTB.

“Alhamdulillah progres vaksinasi lansia sangat luar biasa, mencapai 71 persen lebih. Capaian ini tentu kerja keras Pak Kapolda, Danrem 162 WB, dan seluruh pemerintah kabupaten kota se-NTB,” ungkap wagub saat memimpin rapat Evaluasi Percepatan Vaksinasi Lansia dan Penanganan Covid-19 di NTB, yang berlangsung di tenda putih Polda NTB, Selasa (04/05).

Pada rapat tersebut, turut dihadiri Kapolda NTB, Irjen. Pol Muhammad Iqbal bersama Danrem 162/WB, Brigjen. TNI Ahmad Rizal Ramdhani dan diikuti secara virtual oleh seluruh forkompinda kabupaten/kota se-NTB.

Sementara sisanya, sebanyak 14 ribu lebih lansia yang belum divaksin, kata Ummi Rohmi – sapaan akrabnya -, ditargetkan selesai sebelum Idul Fitri, atau maksimal setelahnya. Artinya, program vaksinasi kepada kelompok lansia sudah harus mencapai 100 persen.

BACA JUGA:

Senada dengan itu, Kapolda NTB, Irjen Pol. Muhammad Iqbal mengapresiasi kabupaten kota yang melebihi target untuk kegiatan vaksinasi kepada lansia. Diantaranya, Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Dompu.

“Target ini sangat luar biasa. Artinya, kalau semua kompak baik TNI polri, pemda dan stakeholders terkait maka sangat mudah dilakukan,” ungkapnya.

Kapolda menegaskan, 5 daerah lainnya yang belum mencapai target adalah Kota Mataram, KLU, Bima, Kota Bima dan Sumbawa. Pihaknya akan terus meningkatkan jumlah anggota untuk mengawasi selama proses kegiatan vaksinasi berjalan. Begitu juga back up anggota dari seluruh jajaran TNI.

Manikp
@kominf




Dasan Cermen, Model Penanganan Covid-19 dan PPKM Mikro di NTB

Mendagri melihat adanya pengawasan kegiatan masyarakat dalam skala kecil, bukan hanya pada penanganan Covid-19, sampai pada aktivitas ekonomi dan pelestarian lingkungan

MATARAM.lombokjournal.com

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian berharap Kelurahan Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi model dalam penanganan Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. “Saya sampaikan penghargaan tinggi, semoga sukses, kalau sukses bisa menjadi model,” kata Mendagri didampingi Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Sabtu (24/4/2021).

Kampung yang asri dan digadang-gadang bukan sekedar tangguh dari Covid-19, ini, juga disebut telah memiliki skenario dalam pengendalian Covid. Atas dasar itu, Mendagri mengapresiasi gotong royong Provinsi NTB dan Pemda Kab/Kota bersama stakeholder dalam menginisiasi langkah tersebut.

“Saya terus terang, menyampaikan penghargaan yang tinggi, ini kita lihat kegotongroyongan terjadi sampai skala kecil, tentu apresiasi yang sangat tinggi untuk semua stakeholder, masyarakat,” pujinya.

Saat meninjau Program Kampung Sehat di Kelurahan Dasan Cermen Kota Mataram, Mendagri melihat adanya pengawasan kegiatan masyarakat dalam skala kecil, bukan hanya pada penanganan Covid-19, sampai pada aktivitas ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Dalam tinjauannya, Mendagri juga melihat betapa tata kelola lingkungan dijalankan dengan apik di kampung ini, dari mulai keberadaan tanaman, peternakan, hingga pengelolaan sampah yang menjadi persoalan lain di dunia.

BACA JUGAApresiasi JPS Gemilang, Mendagri Puji Penanganan Covid-19 di NTB

Mendagri juga melihat adanya ketersediaan tempat karantina, Puskesdes (Pusat Kesehatan Desa) yang dilengkapi dengan ruang isolasi, oksigen, dan tempat perawatan tahap pertama.

“Ini bukan hanya penanganan Covid, karena penanganan Covid kan harus seimbang juga dengan kelestarian dan kebersihan lingkungan, kemudian ekonominya, ini satu paket semua ada di sini,” bebernya.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini adalah mengedepankan skala mikro. Bukan hanya ke tingkat kampung, namun juga melibatkan hingga satuan kecil pemerintahan seperti RT/RW agar penanganan Covid-19 terkendali.

Hadirnya Kampung Sehat di Dasan Cermen diharapkan mampu berkontribusi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, yang dapat diikuti Kampung lainnya, dengan melibatkan kegotongroyongan dan kearifan lokal setempat. “Kuncinya jangan sampai lelah saja, kita jangan lengah, perkuat betul terus menerus,” pesan Mendagri Tito.

aff/diskominfotikntb




Apresiasi JPS Gemilang, Mendagri Puji Penanganan Covid-19 di NTB

Pemerintah NTB melalui Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang mampu mengatasi dampak ekonomi dan kesehatan masyarakatnya

MATARAM.lombokjournal.com

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Muhammad Tito Karnavian memuji langkah dan upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam penanganan pandemi Covid-19.

Mendagri menyampaikannya dihadapan Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr. Hj. Ir Sitti Rohmi Djalilah beserta seluruh Kepala Perangkat Daerah Provinsi NTB, saat kunjungan kerjanya, Sabtu (24/4/2021) bertempat di pendopo Gubernur NTB.

Mendagri Tito mengatakan bahwa dampak pandemi covid sangat luas hingga menyentuh berbagai sektor. Yang paling terpapar adalah sektor ekonomi dan kesehatan.

Namun Pemerintah Provinsi NTB melalui Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang mampu mengatasi dampak ekonomi dan kesehatan masyarakatnya. Sektor usaha UMKM yang terkena dampak, diberdayakan untuk menghasilkan berbagai produk yang kemudian dibeli oleh pemerintah dan diberikan kembali kepada masyarakat yang terdampak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat stay at home(diam di rumah).

Mendagri RI, Muhammad Tito Karnavian

“Program JPS Gemilang sangat baik, menangani dampak ekonomi dan menyentuh sisi kesehatan masyarakat,” kata Mendagri Tito Karnavian.

Sehingga tidak mengherankan, bahwa angka yang positif stabil, tidak buruk dibanding dengan daerah lain di Indonesia. Namun ia menghimbau pemerintah provinsi NTB, agar angka kesembuhan dapat lebih ditingkatkan hingga 91 persen.

“Tingkat kesembuhannya sudah lumayan bagus,”ucapnya.

Untuk itu, mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan perbaikan sistem kesehatan dan kemampuan testing di tiap-tiap kabupaten/kota se-NTB. Sehingga di tingkat kabupaten/kota juga sebaiknya diinstruksikan agar memiliki kemampuan testing PCR atau yang Antigen.

Ditegaskannya lagi, bahwa pengendalian covid penting untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Upaya lain yang dapat dilakukan pemprov adalah mempercepat optimalisasi belanja daerah. Mengalokasikan stimulus bagi sektor swasta melalui insentif termasuk bantuan langsung untuk UMKM.

Mendagri juga menekankan, agar pemrov melakukan penataan birokrasi guna mewujudkan profesionalitas ASN. Tentunya agar percepatan sistem kerja dan fokus pada pekerjaan fungsional yang dibarengi dengan inovasi dan fleksibititas dalam pelayanan.

“Ini tentunya untuk mendukung transformasi digital dalam implementasi pelayanan publik di era pandemi,”harapnya.

Menyinggung terkait mudik lebaran dalam lingkungan provinsi NTB atau daerah, menurut Mendagri tidak mempermasalahkan. Karena melihat daerahnya relatif tidak begitu luas dan  mobilisasi masa di NTB tidak begitu padat.

“Apalagi penduduknya juga tidak sebanyak di pulau Jawa. Kalau hanya dari Mataram pulang ke Lombok Timur atau Lombok Utara tidak masalah,” tuturnya.

BACA JUGA:

Sementara itu, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengapresiasi kunjungan Menteri Dalam Negeri, untuk memperkuat silaturahmi dan pembinaan terhadap lingkungan kerja Pemrov. NTB.

Menurutnya, apa yang disampaikan Mendagri tadi sudah komprehensif. Termasuk NTB perlu lebih banyak mendatangkan investor untuk membuka lapangan pekerjaan di NTB.

“Kita tidak hanya mengandalkan APBD untuk pembangunan namun jalan dan usaha lain harus terus dibangun, demi mensejahterakan masyarakat,”terangnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Jajaran pejabat Kemendagri, Sekda NTB, Kepala OPD dan biro lingkup Pemrov. NTB.

edy/Aff@diskominfotik_ntb




Vaksinasi Covid-19 Untuk Lansia di NTB, Target Tuntas Sebelum Lebaran

MATARAM.lombokjournal.com

Kegiatan vaksinasi Covid-19 di Provinsi NTB akan lebih difokuskan kepada masyarakat lansia. Untuk itu, pemerintah Provinsi NTB meminta semua kabupaten kota untuk menggandeng semua pihak terutama TNI/Polri guna mempercepat kegiatan vaksinasi kepada lansia agar target yang ditetapkan bisa tercapai.

“Jadi vaksinnya jangan dipakai buat yang lain, sekarang kita fokus buat lansia dulu. Kalau vaksinasi lansia sudah mencapai target baru bisa beralih ke yang lain,” ungkap Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang didampingi Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal bersama Danrem 162/WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani pada rapat penanganan covid-19 dan perkembangan vaksinasi di Tenda Putih Polda NTB, Kamis (22/04)

Data Dinas Kesehatan NTB menyebutkan, jumlah sasaran lansia di Provinsi NTB berdasarkan droping dari pusat sebanyak 50.751 orang. Dari target itu, lansia yang sudah divaksin pada dosis pertama mencapai 30,2 persen atau sekitar 15.340 orang. Sedangkan yang telah divaksin pada dosis ke-2 mencapai 6.080 lansia atau sekitar 12,0 persen.

Ummi Rohmi – sapaan akrab beliau – menjelaskan, kegiatan vaksinasi lansia di NTB ditargetkan sebelum Idul Fitri semua sudah divaksin Covid-19. Sehingga strategi pelayanan, terutama pada kegiatan menjemput atau mendatangi warga lansia dari desa hingga ke dusun-dusun harus diperkuat dengan edukasi dari hati ke hati. Jangan sampai mereka merasa diri dipaksa untuk divaksin.

“Tentu kita harus menjemput bola agar kegiatannya dapat terukur dan cepat. Kita harus memberikan edukasi yang baik kepada warga lansia, agar vaksin Covid-19 berjalan dengan baik,” tutur Ummi Rohmi.

BACA JUGA:

Senada dengan itu, Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal menegaskan, pihaknya akan perkuat pendampingan guna mempercepat kegiatan vaksinasi pada lansia. Sebab, lansia yang paling rentan terhadap penyebaran Covid-19 yang mengharuskan kegiatan vaksinasi harus benar-benar tepat sasaran.

“Jika masih banyak yang menolak, tentu kita akan mengedepankan edukasi yang masif. Sehingga kesehatan saat pandemi ini merupakan hal paling penting untuk dijaga,” ungkapnya.

Kapolda juga mengingatkan kepada jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi. Bagi semua kapolres kabupaten/kota se-NTB yang tidak mampu menunjukkan kerja dengan progres yang baik pada kegiatan vaksinasi lansia. Maka ia tak segan-segan untuk mencopot jabatannya, tapi kalau mereka menunjukan hasil yang memuaskan demi kesehatan masyarakat, maka mereka juga mendapatkan penghargaan yang setimpal.

Hal yang sama juga disampaikan Danrem 162/WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani bahwa pihaknya mulai dari Korem hingga Babinsa akan terus mendukung dan mengawal kegiatan vaksinasi lansia. Sehingga program vaksinasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.

“Saya juga sudah kasi warning, bagi Danramil hingga Babinsa yang memiliki nilai bagus pada kegiatan vaksinasi di wilayahnya pasti saya akan promosikan. Tapi kalau hasilnya jelek tidak sesuai target, mohon maaf terpaksa saya istirahatkan,” tegasnya.

Pada rapat tersebut, turut dihadiri oleh bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmi, para kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, jajaran Kapolres serta Danramil yang masing-masing menyampaikan progres penanganan dan vaksinasi melalui virtual meeting.

Manikp@kominfo




Tenaga Kesehatan Prioritas Divaksinasi, Sebanyak 28.750 Vaksin Covid-19 Tiba di NTB

Dari 30 ribu tenaga kesehatan yang terdata masih ada ada tersisa 5000 tenaga kesehatan lagi yang belum masuk dalam sistem

MATARAM.lombokjournal.com

Provinsi NTB hari ini menerima Vaksin Covid 19 sebanyak 15 Koli atau dengan jumlah Fiyer sebanyak 28.760 yang akan digunakan untuk tenaga kesehatan yang ada di NTB.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi menjelaskan, vaksin tersebut akan disimpan di Dinas Kesehatan Provinsi sebelum dibagikan.

“Sesuai dengan total telah dikirim 15 koli vaksi Covid 19 dengan jumlah fiyer 28,760. ini dipakai untuk tenaga kesehatan yang ada di NTB sampai tanggal 3 januari pukul 23.59,” ujar Eka, Selasa (05/01/21).

Menurut Nurhandini Eka Dewi, dari 30 ribu tenaga kesehatan yang terdata masih ada ada tersisa 5000 tenaga kesehatan lagi yang belum masuk dalam sisitem informasi sumber daya  manusia kesehatan .

“Jadi yang masuk di sistem sekitar 28 ribu, inilah yang menjadi sasaran kita, tetapi kami sedang merencanakn bahwa sebelum tanggal pelaksanaan kita akan melakukan screaning juga. Karena  ada 12 penyakit yang tidak boleh di dilakukan vaksin,” terangnya.

Eka akan  memastikan, tenaga kesehatan yang akan divaksin harus sesuai persyaratan.

“Kita nantinya betul -betul sesuai persyarat untuk boleh divaksinasi bila dia termasuk yang tidak divaksinasi, maka tidak diberikan vaksinasi,” katanya.

Saat ini, Vaksin Covid 19  diamankan di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi sampai tiba jadwal untuk di gunakan di NTB. Karena NTB masuk dalam   gelombang ke dua dari 14 provinsi pertama yang akAn memulai PenggunAan Vaksin Covid 19.

“Setelah ada perintah dari pusat baru kita  akan  kirimkan Vaksin ini ke kabupaten/kota karena kita menjaga jangan sampai suhu turum di bawah yang ditentukan yakni antara dua sampai delapan derajad celcius,” tegas Eka.

Semua penyuntikan hanya di sarana kesehatan baik di rumah sakit atau puskesmas. Ada 31 rumah sakit dan 171 puskesmas yang sudah kita masukan ke  sistem.

Pelayanan yang memberikan layanan vaksinasi tanggal 7-9 Januari, ada pelatihan untuk suvervior tanggal 11-13 Januari,  ada pelatihan untuk vaksinator. NTB sudah punya 350 vaksinator yang tersertifikasi.

“Vakainasi untuk Umum akan dilakukan setelah bulan Maret, karena rencana vaksinasi tenaga kesehatan adalah bulan -Januari sampai Maret jika pelaksnaan vaksinasi sebelum Maret selesai maka yng lain juga bisa dipercepat,” kata Eka.

Aya

 

 




Masyarakat Diminta Kooperatif Jalani Rapid test dan Swab test Covid-19

Banyaknya masyarakat menjalani test pemeriksaan kesehatan Covid-19, menjadi ukuran suatu daerah dalam mengurangi resiko penyebaran Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com

Wakil Gubernur NTB Hj Siti Rohmi Djalillah meminta masyarakat untuk lebih kooperatif menjalani Rapid test dan Swab test Covid-19

Makin banyaknya masyarakat menjalani test pemeriksaan kesehatan Covid-19, menjadi ukuran suatu daerah dalam mengurangi resiko penyebaran covid-19

“Covid-19 ini jangan takut dites, intinya siapapun kalo mau dirapid diswab justru kalau bisa kooperatif karena berhasil tidaknya suatu daerah menangani covid-19 itu tergantung dari banyaknya yang dites. Jadi bisa dengan mudah diketahui jumlah yang terpapar,” ujarnya, Rabu (11/11/20)

Menurut wagub, bnyaknya ditemukan kasus positif jauh lebih baik daripada kasusnya sedikit tetapi ternyata yang terpapar lebih banyak.

Wagub menghimbau, masyarakat jangan takut menjalani pemeriksaan kesehatan terutama di masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, semakin banyaknya masyarakat menjalani test pemeriksaan kesehatan Covid-19 maka menjadi ukuran suatu daerah dalam mengurangi resiko penyebaran Covid-19.

Meski kasus penularan covid-19 di pulau Lombok relatif melandai, namun Wagub menghimbau masyarakat tetap mentaati protokol kesehatan Covid-19.

Salah satunya memakai masker sebagai benteng pertahanan diri yang paling utama dalam mencegah terjadinya penularan Virus.

Ano

 




Ummi Rohmi Ajak Milenial Tidak Pasrah Hadapi Pandemi

Di masa pandemi ini, Umi Rohmi ajak milenial jeli melihat peluang dan tidak pasrah  

MATARAM.lombokjournal.com

Provinsi NTB punya strategi tersendiri menghadapi situasi Covid-19. Bahkan, pandemi Covid-19 justru menghadirkan hikmah tersendiri di beberapa sektor dan program pemerintah.

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengungkapkan itu saat menjadi Keynote Speaker pada Webinar Nasional Dewan Pengurus Wilayah Lembaga Barisan Muda Wirausaha Indonesia (DPW LBM WI) NTB bertema “Peran Pemuda Milenial Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi Nasional”, di Pendopo Wakil Gubernur, Selasa, (27/10/20).

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda, tepatnya tanggal 28 Oktober 2020.

Wagub mengapresiasi terselenggaranya Webinar LBM WI sembari mengajak kaum milenial turut berkontribusi menghadapi Covid-19. Di masa pandemi ini, Wagub yang kerap disapa Umi Rohmi tersebut mengajak milenial untuk semakin jeli melihat peluang dan tidak begitu saja pasrah akan keadaan.

“Di Indonesia, khususnya NTB, tentunya tidak mau meratapi keadaan akan tetapi bagaimana kita mengambil opportunity atau celah daripada kondisi yang ada ini. Kita ambil hikmahnya dan yang terpenting adalah sinegritas, kerjasama yang baik seluruh pihak. Insya Allah dengan kebersamaan apapun kesulitan yang kita alami itu pasti ada jalan keluarnya,” ujarnya.

Peran milenial disebut Umi Rohmi sangat penting, mengingat jiwa muda dan rasa ingin tahunya yang  tinggi. Ia meminta agar momentum Covid-19 juga dapat dijadikan ajang untuk belajar dan menggali potensi diri.

Umi Rohmi mencontohkan beberapa program Pemerintah Provinsi NTB yang merupakan berkah tersendiri dari situasi pandemi Covid-19.

Salah satunya JPS Gemilang, dimana produk-produk bantuan yang diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19 merupakan hasil dari buatan UKM/IKM NTB. Sehingga, memberikan efek yang besar untuk peningkatan kapasitas dan kualitas barang yang diproduksi.

Tak hanya itu, ada pula program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (MAWAR EMAS) yang disebutnya dapat membantu masyarakat dan UKM/IKM agar terhindar dari jeratan para rentenir.

UKM/IKM kemudian dapat diarahkan kepada lembaga keuangan yang terpercaya dan kompeten yang tentunya dapat meningkatkan usaha masyarakat kedepannya.

“Kita juga terus mendorong agar UKM/IKM ini bisa optimis, tumbuh di tengah kesulitan yang ada dan kita tahu dimasa pandemi ini banyak permasalahan yang dialami UKM kita, baik dari segi produksi, pemasaran, kemudian omzet jualan dan lain sebagainya,” jelas Umi Rohmi.

,Seluruh elemen dapat terus kompak dan semangat dalam menghadapi segala permasalah yang ada.

Dengan sinergi dan koordinasi, Umi Rohmi yakin apapun permasalahan dan kesulitan yang dihadapi dapat dilewati dan teratasi dengan baik.

Rr/HmsNTB

 

 




Wagub Serahkan Bantuan Alat Ventilator untuk Enam Rumah Sakit

Wagub mengapresiasi serta memberikan semangat kepada para tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19

MATARAM.lombokjournal..com

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyalurkan bantuan berupa alat ventilator ke RSUD Kota Mataram, RSU Awet Muda Lombok Barat, RSUD Praya, RSI Siti Hajar, RSAD Wira Bhakti Mataram, dan RS Harapan Keluarga,  di RSUD Kota Mataram Selasa, 27 Oktober 2020.

Bantuan dari United States Agency for International Development (USAID) ini diberikan kepada 6 rumah sakit tersebut sebagai bentuk dukungan USAID kepada Pemprov NTB dalam menghadapi dan mengatasi pandemi Covid-19.

“Semoga ini semakin menambah semangat kita,” ujar Wakil Gubernur NTB yang akrab disapa Umi Rohmi saat memberikan sambutannya.

Dalam penanganan dan juga pencegahan pandemi Covid-19 ini, sinergi merupakan hal yang paling penting. Dengan sinergi yang baik dari berbagai pihak maka penekanan angka Covid-19 akan lebih baik pula.

“Tentunya di dalam menangani pandemi Covid-19 ini memang tidak mungkin bisa satu pihak saja yang bekerja, sinergitas itu menjadi sangat penting dan ini terbukti dengan sinergi kita semua pihak,” ujar Umi Rohmi.

Selain itu, dengan adanya pandemi ini menyadarkan kita betapa pentingnya kesehatan.

“Pandemi covid-19 ini menyadarkan semua orang betapa kesehatan itu menjadi hal yang sangat penting dalam hidup dan mudah-mudahan pandemi Covid-19 ini kita pandai mengambil hikmah,” katanya.

Lebih jauh Wagub mengapresiasi serta memberikan semangat kepada para tenaga medis agar terus semangat dalam menangani pasien Covid-19 dan terus menjaga kesehatan.

“Terima kasih yang tidak terhingga atas pengabdiannya selama ini, apa yang sudah dilakukan terutama di masa pandemi ini, dari Maret sampai dengan sekarang, itu bukan waktu yang singkat tapi Insya Allah Apa yang Bapak Ibu lakukan semua akan tercatat sebagai amal ibadah di sisi Allah subhanahu wa ta’ala Aamiin ya Robbal Aalamin,” ucapnya.

Umi Rohmi meminta dukungan dari semua Direktur Rumah Sakit untuk turut menyukseskan salah satu program unggulan Pemprov NTB yakni, Revitalisasi Posyandu.

“Kita ingin Posyandu kita di NTB ini menjadi Posyandu keluarga, supaya bisa melayani dari bayi sampai dengan lansia,” tutup Umi Rohmi.

Pemprov serius tangani pandemi

Sementara itu Direktur RSUD Kota Mataram dr. Lalu Herman Mahaputra menyampaikan bahwa Pemprov sudah sejak awal serius dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

“Dengan protokol kesehatan dengan ketat, alhamdulillah awal memang masyarakat tidak waspada dan kita lihat juga saat ini masyarakat sudah hampir semua memahami dan sudah menaati protokol kesehatan,” ujarnya.

Berkat kerja segala pihak, jumlah kasus Covid-19, khususnya di Kota Mataram telah membaik, akan tetapi harus harus terus waspada dan tidak boleh lengah, sehingga tidak terjadi gelombang kedua Covid-19.

“Alhamdulillah kedatangan bu Wagub memberikan suport dan motivasi kepada kita semua tim kesehatan. akhirnya kita berjibaku mengatur strategi dan tentunya saya sebagai direktur Sangat memperihatikan sarana penunjang maupun lainnya,” ujar Lalu Herman.

Rr/HmsNTB




Bantuan Ventilator dari USAID, Diserahkan Wagub ke RSUD Dr. Soedjono Selong

Nakes diingatkan untuk menguatkan sinergi serta meniatkan seluruh pekerjaan sebagai ladang ibadah

LOTIM.lombokjournal.com

Pemerintah Provinsi NTB menyerahkan bantuan dari United States Agency for International Development (USAID), berupa 3 buah ventilator untuk Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedjono, Selong.

Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah,  Jumat (23/10/20).

Selain ventilator, lembaga bantuan Internasional milik pemerintah Amerika Serikat tersebut juga menyerahkan ribuan masker guna membantu Pemprov NTB dalam menekan penyebaran Covid-19.

“InsyaAllah, berkat bantuan ini, tingkat kesembuhan Covid-19 di provinsi NTB semakin meningkat,” ungkap Wagub di RSUD Soedjono Selong.

Didampingi Asisten 1, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, tak lupa wagub mengingatkan tenaga kesehatan untuk tetap berikhtiar semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Mari perkuat sinergi, kita berjuang bersama dalam melayani masyarakat,” tambah Wagub yang populer disapa Umi Rohmi tersebut.

Di masa Covid-19 ini, lanjut Wagub, tenaga kesehatan benar-benar diuji kesabarannya, bagaimanapun, Nakes berada di garis depan menangani masyarakat. Untuk itu, Umi Rohmi mengingatkan Nakes untuk menguatkan sinergi serta meniatkan seluruh pekerjaan sebagai ladang ibadah.

“Di masa-masa yang sulit ini, kita harus saling bahu membahu, dengan begitu, seberat apapun masalah kita, bisa kita selesaikan bersama,” ungkap Umi Rohmi.

Direktur RSUD  Dr. R. Soedjono Selong dr. Moh Tantowi Jauhari,Sp.B mengaku bersyukur dengan bantuan ventilator tersebut. Ia mengaku, bantuan yang diberikan saat ini menambah kekurangan ventilator yang ada di RSUD Soedjono selong.

“Kami bersyukur, bantuan ini menambah kekurangan ventilator di RSUD yang kita cintai ini,” ungkap Tantowi.

Di hadapan Wagub, Tantowi berterimaksih atas kedatangan Umi Rohmi untuk kesekian kalinya dalam menyemangati tenaga kesehatan. Menurut Tantowi, semangat serta sinergi yang baik sangat dibutuhkan oleh seluruh jajahan RSUD Soedjono selong.

“Alhamdulillah kedatangan Ibu Wagub menambah semangat kami untuk tetap melayani masyarakat,” tutup Tantowi.

Rr/HmsNTB