Perekonomian Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 berdampak ke tekanan berat perekonomian dunia, termasuk ekonomi Indonesia yang pada tahun 2020 tumbuh negatif, dan angka pengangguran dan kemiskinan pun meningkat

opini perekonomia Indonesia
Opini: Putri handayani, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram Nim :2021B1B035

lombokjournal.com ~ Dampak terjangkitnya pandemi Covid-19 tidak hanya mempengaruhi kesehatan masyarakat, tetapi juga mempengaruhi perekonomian di berbagai Negara. Bahkan saat ini perekonomian dunia mengalami tekanan berat sebagai dampak pandemi Covid-19. 

Perekonomian dunia pada negara-negara tertentu seperti Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Uni Eropa, Singapura, dan beberapa Negara lain mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada pada triwulan I dan II di tahun 2020. Pandemi Covid-19 menimbulkan efek negatif dari kesehatan ke masalah sosial dan berlanjut ke ekonomi Negara.

Data perekonomian di Indonesia Tahun 2020

Indonesia dihadapkan dengan banyak masalah terkait aspek ekonomi akibat dari Covid-19. Ekonomi di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan tumbuh negatif, angka pengangguran dan kemiskinan meningkat. 

Berdasarkan perhitungan Year on Year pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun 2020 menunjukkan adanya pelemahan dengan hanya mencapai 2,97 persen dibandingkan capaian triwulan pertama tahun 2019 yang sebesar 5.07 persen. 

Data pada triwulan kedua juga kurang bersahabat dengan menunjukkan kemunduran yang dalam sebesar -5,32 persen, terburuk sejak tahun 1999. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Tinjau KesIapan Arena MXGP Samota

Data pada triwulan ketiga mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen, sedangkan pada triwulan keempat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,19 persen. Dampak dari menurunnya persentase ekonomi di Indonesia, salah satunya adalah peningkatan angka pengangguran dan penduduk miskin yang disebabkan karena PHK selama masa pandemi Covid-19.

Kebijakan Penanganan Pandemi dan Kondisi Perekonomian 

Keputusan pemerintah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah sejak April 2020 berdampak luas dalam proses produksi, distribusi, dan kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya mengganggu kinerja perekonomian. Triwulan II merupakan puncak dari semua kelesuan ekonomi karena hampir seluruh sektor usaha ditutup untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. 

PSBB sebagai langkah penanganan pandemi Covid-19 yang diterapkan di sejumlah daerah di Indonesia merupakan faktor yang menyebabkan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada pada triwulan II 2020. 

Kebijakan PSBB untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 menyebabkan terbatasnya mobilitas dan aktivitas masyarakat yang berdampak pada penurunan permintaan domestik. Penghasilan masyarakat yang menurun karena pandemi menyebabkan sebagian besar sektor usaha mengurangi aktivitasnya atau tutup total. 

Angka pengangguran pun meningkat. Badan Pusat Statistik dalam Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2020 menunjukkan, Covid-19 berimbas pada sektor ketenagakerjaan.

Kebijakan Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi di Indonesia

Sebagai penanggulangan dampak dari pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan – kebijakan guna mengupayakan pemulihan ekonomi. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintanh Pengganti Undang-Undang (PERPPU) Nomer 1 Tahun 2000 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Covid-19 dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. 

Perppu tersebut mengatur tentang kebijakan keuangan negara meliputi kebijakan pendapatan negara termasuk kebijakan di bidang perpajakan, kebijakan belanja negara termasuk kebijakan di bidang keuangan daerah, dan kebijakan pembiayaan. 

Sedangkan, kebijakan stabilitas sistem keuangan meliputi kebijakan untuk penanganan permasalahan lembaga keuangan yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan. 

Seiring penurunan kinerja ekonomi karena terganggunya belanja pemulihan kesehatan dan ekonomi, pemerintah mulai melakukan upaya pemulihan ekonomi nasional melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

BACA JUGA: SDN 3 Bukit Tinggi, Rusak Akibar Gempa Belum Diperbaiki

Tujuannya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dari sektor riil dan sektor keuangan dalam menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19.

Strategi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia mempunyai peran strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah membentuk 3 (tiga) kebijakan yang akan dilakukan di antaranya peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga stabilitasi ekonomi dan ekpansi moneter. Salah satu penggerak ekonomi nasional adalah konsumsi dalam negeri, semakin banyak konsumsi maka ekonomi akan mengalami kenaikan. 

Konsumsi memiliki peran penting terkait dengan daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah telah mengalokasi anggaran sebesar Rp172,1 triliun untuk mendorong konsumsi/kemampuan daya beli masyarakat. 

Dana tersebut disalurkan melalui Bantuan Langsung Tunai, Kartu Pra Kerja, pembebasan listrik dan batuan – bantuan lainnya. Pemerintah Daerah berusaha menggerakkan dunia usaha melalui pemberian insentif/stimulus kepada UMKM dan korporasi. 

Pemerintah memberikan bantuan penundaaan angsuran dan subsidi bunga kredit perbankan, subsidi bunga melalui Kredit Usaha Rakyat dan Ultra Mikro, penjaminan modal kerja sampai Rp10 miliar dan pemberian insentif pajak misalnya Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) Ditanggung Pemerintah. 

Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, menurunkan suku bunga, melakukan pembelian Surat Berharga Negara, dan stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan. Penurunan suku bunga guna meningkatkan likuiditas keuangan untuk mendorong aktivitas dunia usaha.***

 

 




Pandemi Covid-19, Semoga Benar Segera Berakhir 

Hampir 3 tahun terakhir, Pandemi Covid-19 menebar ketakutan di seluruh dunia, benarkah sekarang mulai mereda?

OPINI TENTANG PANDEMI COVID-19
Opini: Adriana Wahyuningsih, mahasiswa UMMAT Mataram, NIM: 2021B1B012

lombokjournal.com ~ Saat awal munculnya pandemi Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19, benar-benar mencekam masyarakat. Pandemi yang berlangsung global ini, artinya terjadi hampir di seluruh dunia, bukan saja cepat menular tapi juga membawa ancaman kematian.

Pandemi ini menebar ketakutan karena adanya kasus kematian yang meningkat. Korban infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan droplet dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin, yang menyebabkan terjadinya peningkatan angka kematian 

Hampir setiap negara panik datangnya pandemi yang tak bisa diduga asal-usulnya ini. Meski diketahui munculnya pandemi ini diketahui pertama muncul dari wilayah Wuhan, Tiongkok, asal usul virus ini masih terus dilakukan penelitian.

Dari beberapa sumber, riset terakhir diketahui bahwa virus corona berasal dari hewan dan menyebar ke manusia sejak akhir 2019 di pasar makanan laut Huanan di Wuhan, Tiongkok atau China.

BACA JUGA: Aksi Panah Misterius Menghantui Kota Bima, Siapa Pelakunya?

Tapi baiklah, meski perlu tetap waspada namun pandemi Covid-19 sudah tidak lagi mencekam seperti awal kemunculannya.

Memang pembicaraan Covid-19 nyaris tidak tren di tengah masyarakat. Tapi pemerintah menghimbau kepada masyarakat, agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Setelah 3 tahun berlangsung dan hampir menjadi isu utama tiap negara, karena peningkatan korban yang meninggal dunia, rupanya pandemi Covid-19 mulai mereda.

Kini, harapan seluruh masyarakat semoga pandemi Covid-19 ini benar- benar berakhir  dan masyarakat bisa melakukan aktivitas normal seperti sebelumnya.

Sambil harap-garap cemas, kita juga harus tetap melindungi diri dan tetap memperhatikan kesehatan kita.

Penting sekali tetap, seperti anjuran Pemerintah, kita wajib tetap melindungi diri dengan cara:

  1. Tetap mencuci tangan dengan sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol minimal 3 kali sehari
  2. Tetap memakai masker
  3. Tetap menjaga jarak
  4. Konsumsi makanan sehat dan olahraga
  5. Tetap hindari kerumunan

Tentu saja kita berharap, pandemi yang sangat memukul sendi-sendi kehidupan masyarakat ini segera berlalu. ***.

BACA JUGA: Layanan Vaksinasi Kedua dan Booster bagi Penumpang dari Bandara Lombok

 

 




Omicron di NTB Aman, Kabupaten/Kota Diminta Fokus Vaksinasi 

Penyebaran Omicron dianggap masih aman, di tap kabupaten/kota harus fokus vaksinasi dan Kontrol Parameter Level PPKM

MATARAM.lombokjournal.com ~ Penyebaran varian Omicron di NTB masih aman. Pengendalian pandemi Covid 19 oleh Satgas di tiap kabupaten/ kota diminta fokus pada vaksinasi dan kontrol parameter level PPKM. 

Itu diungkapkan Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah dalam rapat koordinasi penanganan pandemi bersama seluruh kabupaten/ kota di ruang rapat utama kantor Gubernur, Selasa (15/02). 

“Indikasi aman itu dilihat dari ketersediaan kamar di rumah sakit, penelusuran kontak erat  angkanya di atas batas rata rata nasional juga ketersediaan oksigen dan obat obatan,” jelas Wagub.

Ia minta semua kabupaten/kota menyelesaikan target vaksin kedua sebelum 20 Maret menjelang MotoGP. 

Ditegaskannya, penanganan harus fokus pada vaksinasi dan kontrol parameter level PPKM, Dan Dinas Kesehatan diminta memastikan stok dan upaya vaksinasi, khususnya Bima dan kabupaten Bima untuk melakukan percepatan. 

Sasaran vaksinasi NTB sebanyak 3.910.638 sudah melakukan vaksinasi pertama 90,34 persen, vaksin kedua 61,64 persen dan dosis ketiga 1,87 persen. 

BACA JUGA: Pabrik Pengolah Sampah Plastik Segera Dibangun di NTB

Sementara itu, kondisi terkini penanganan pandemi Covid 19 seperti dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan, dr L Hamzi Fikri, sesuai asesmen harian, level PPKM NTB sekarang per tanggal 15 berada di level tiga dari tanggal 13 Februari. 

“Salah satu yang harus dipertahankan agar level tidak meningkat adalah penelusuran kontak 23 orang per kasus dan pelaporan kasus kesembuhan sehingga memenuhi paramater dalam Inmendagri terbaru tentang PPKM,” jelas Fikri. 

Sedangkan target vaksinasi 80 persen harus dilakukan dengan target vaksinasi harian dengan catatan pembaruan data segera dilakukan agar selisih data dari kabupaten/ kota tidak mempengaruhi parameter penentuan level PPKM. 

Seperti dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri yang terbaru nomor 11 Tahun 2022 terkait aturan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), perubahan dalam Inmendagri 11/2022.

Di antaranya indikator untuk melakukan evaluasi pada daerah di luar Jawa Bali diberikan kekhususan untuk dapat mencapai target vaksinasi dosis kedua dan lansia di atas 60 tahun, dengan diberikan waktu 2 minggu tambahan terhitung dari 15 Februari 2022.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Menghasilkan Mega Proyek di KSB

Dan beberapa pengaturan kegiatan masyarakat sesuai level PPKM daerah terkait.

Inmendagri ini berlaku untuk wilayah Jawa dan Bali mulai hari ini, Selasa 15 hingga 28 Februari 2022.***

 

 




Omicron Melonjak, Wagub NTB Minta Tenang dan Jaga Prokes

Mensikapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, Wagub NTB masyarakat tenang dan tetap disiplin menerapkan prokes

MATARAM.lombokjournal.com ~ Lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di NTB bahkan seluruh daerah di Indonesia, Wakil Gubernur NTB,Hj. Sitti Rohmi Djalilah minta masyarakat tetap tenang.

Masyarakat diminta tidak panik, tetap menerapkan protokol kesehatan yang selama ini dinilai efektif dalam penanganan sebaran virus Covid-19 di NTB.

Wagub mensikapi Omicron
Wagub, Hj Sitti Rohmi Jalillah

Wagub NTB mengungkapkan itu saat menerima audiensi Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Prof. Iwan Ariawan bersama rombongan di ruang kerjanya, Senin (14/02/22).

Wagub NTB yang akrab disapa Ummi Rohmi ini menambahkan,masyarakat harus tetap diberikan edukasi pentingnya menggunakan masker saat beraktivitas di tempat terbuka, apalagi bila berkerumun.

Selain itu, jangan menggunakan bahasa-bahasa dengan menakut-nakuti akan bahayanya virus menular ini. Maksudnya, agar tidak membuat masyarakat panik.

“Dalam memberikan edukasi tidak menakuti tapi harus dengan bijak terutama pihak rumah sakit dan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang selama ini menjadi tugasnya,” ungkap Ummi Rohmi.

BACA JUGA: Mandalika Jadi Tuan Rumah Formula-1, Kapan Terwujud?

Ummi Rohmi tidak hawatir dengan kasus yang terus meningkat karena dinilai cakupan vaksinasi sudah cukup baik terutama pada pengendalian Covid-19 di NTB.

Wagub mengharapkan agar pada gelaran MotoGP bulan Maret mendatang, kasusnya bisa melandai untuk keamanan dan kenyamanan dalam penyelenggaraannya.

Epidemiolog UI Prof. Iwan Ariawan mengakui Covid-19 varian Omicron hampir semua daerah Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan. 

Untuk NTB sebutnya bukan dilihat dari jumlah kasusnya melainkan terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit, ketersediaan tempat tidur dan lain sebagainya.

“Melihat polanya di NTB pengendaliannya cukup baik, ketersediaan tempat tidur tercukupi meskipun kasusnya terus naik walaupun belum sampai pada puncaknya,” jelas Prof. Iwan.

Disebutkan Prof. Iwan, dalam pencegahannya harus diperkuat lagi protokol kesehatannya. Dinilai protokol kesehatan di NTB menurun. Kemudian percepatan vaksinasi terutama bagi lansia yang memiliki penyakit bawaan, dan penerapan aplikasi peduli lindungi.

BACA JUGA: Pre-Season MotoGP di Mandalika, Berkah Bagi Pariwisata NTB 

“Dengan kita semua konsisten melakukan itu dalam pencegahan maka kita bisa menghadapi periode Omicron yang dugaan saya puncaknya pada akhir Februari atau awal Maret setelah itu akan turun dan melandai,” tandasnya. ***

 




Kapolri Pantau Vaksinasi di NTB, Upaya Kendalikan Covid

Mengingat NTB akan menyelenggarakan banyak event internasional, Kapolri menegaskan pentingnya dilakukan percepatan vaksinasi

LOTENG.lombokjournal.com ~ Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya percepatan vaksinasi, mengingat NTB akan menghadapi banyak event internasional, salah satunya MotoGP, yang akan berlangsung dalam waktu dekat. 

Kapolri didampingi Gubernur NB
Kapolri dan Gubernur NTB

Listyo Sigit mengungkapkan itu saat memantau pelaksanaan vaksinasi serentak secara nasional, yang dilakukan secara virtual, dipusatkan di Rumah Sakit Internasional Mandalika, Pujut, Lombok Tenah, Jumat (11/02/22)

Diterangkannya, kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan di Rumah Sakit Mandalika tersedia sebanyak 2000 vaksin, diperuntukkan bagi  lansia, anak-anak dan masyarakat umum. 

“Vaksinasi ini bertujuan menekan angka pertumbuhan Covid, agar kita dapat mengendalikannya,” harap Sigit.

Sigit juga meminta segala persiapan menjelang berlangsungnya event MotoGP agar selalu dipantau. Hal ini bertujuan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Percepatan vaksinasi, kesiapan rumah sakit, kesiapan obat-obat harus selalu di cek terus menerus. Hal ini bertujuan agar tak terjadi lonjakan kasus covid khususnya Omicron. Semua persiapan sudah tersedia dan dapat dikendalikan dengan baik,” harapnya. 

BACA JUGA: Media Center Diresmikan, Memudahkan Wartawan Meliput MotoGP

Pantauan vaksin serentak oleh Kapolri yang dipusatkan di Rumah Sakit Mandalika, Lombok Tengah ini juga sekaligus melihat kesiapan NTB  khususnya Lombok Tengah sebagai tuan rumah event MotoGP 2022.

Kegiatan memantau vaksinasi yang dilakukan Kapolri dihadiri Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto, Danrem 162/WB, Brigjen TNI Lalu Rudi Ircham Srigede, M.Si, Bupati Lombok Tengah HL Fathul Bahri, S.IP dan anggota Forkopimda Lombok Tengah.

Saat ini, terpenting bagi masyarakat adalah selalu mematuhi protokol kesehatan  (Prokes) dan melakukan vaksinasi.

Sebelumya, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang ikut mendampingi  Kapolri jua menekankan pentingnya percepatan vaksinasi.

“Vaksin dan mematuhi prokes merupakan dua hal yang sangat penting saat ini. Khususnya masyarakat di Lombok Tengah yang merupakan tempat diselenggarakannya event MotoGP nanti.” kata Gubernur Zul.

Kapolri memantau vaksinasi serentak di Mandalika

Bang Zul panggilan akrab Gubernur NTB berterima kasih atas kunjungan dan perhatian Kapolri terhadap penyelenggaraan event MotoGP. 

BACA JUGA: NTB dan NTT Sepakat Jadi Tuan Rumah PON Nusa Tenggara 2028

Menurutnya,  keberhasilan segala persiapan event MotoGP saat ini tidak terlepas dari peran Polri dan seluruh stakeholder baik itu Kabupaten, provinsi maupun Pemerintah Pusat.***

 

 




Covid-19 Menyebabkan Telinga Berdenging?  

Kita perlu mengetahui Semua tentang gejala langka ini, apa ini bagian dari petunjuk gangguan Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com ~ Selain gejala umum seperti batuk, pilek, kelelahan, dan sakit tenggorokan, beberapa pasien Covid-19 juga melaporkan telinga berdenging, atau gangguan pendengaran saat berjuang melawan penyakit atau berminggu-minggu setelahnya.  

Menurut para ahli, kondisi tersebut dikenal sebagai telinga Covid (Covid ear) dan orang yang menderitanya menderita gejala seperti sakit telinga, vertigo, dering atau tinitus dan juga gangguan pendengaran.

Studi yang dilakukan pada tahun 2021 di University of Buffalo di New York dan Eye and Ear Institute dari Harvard Medical School di Boston, mendokumentasikan dan memberikan cukup penerang, untuk membuktikan efek virus pada sel-sel telinga bagian tengah dan dalam.

 “Meskipun belum ada literatur yang membuktikan kejadian dan prevalensi ‘Covid ear’ pada pasien yang menderita varian Omicron, namun diperkirakan kejadiannya dapat berkisar antara 8 persen hingga 15 persen pada orang dewasa dengan tes positif Covid-19,  ” kata Dr Charu Dutt Arora, Konsultan Dokter dan Kepala Spesialis Penyakit Menular, Ameri Health, Asian Hospital, Faridabad.

BACA JUGA: Olahraga Ubah Kimia Otak, Lindungi Penuaan Sinapsis

Sensasi berdenging, berdengung, atau tersedak di telinga dapat disebabkan oleh tinitus, masalah umum pada orang dewasa yang lebih tua.

Umumnya disebabkan oleh gangguan pendengaran terkait usia, cedera telinga, atau masalah dengan sistem peredaran darah.  

Dering di telinga bisa hadir sepanjang waktu, atau mungkin datang dan pergi.  Ini bisa sangat menyusahkan dan dapat menyebabkan kecemasan, hipertensi, vertigo, insomnia, dan gangguan pendengaran.

 “Pasca gelombang kedua Covid-19, terjadi peningkatan kejadian keluhan tersebut pada sekitar 6% pasien OPD pasca sembuh, terutama pada kelompok usia 40 tahun ke atas,” ujar dokter.

Hubungan antara gejala ini dan virus masih belum diketahui, namun penelitian telah menunjukkan bahwa sel koklea, sel rambut, dan sel Schwann di telinga mengekspresikan reseptor serupa yang menempel pada protein pengikat virus Covid-19.

 “Karena virus diketahui menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sistem vaskular dan struktur anatomi, mekanisme serupa memainkan peran utama di telinga tengah dan dalam yang menghasilkan suara mendengung yang konstan ini,” kata pakar tersebu t.

BACA JUGA: Kalsium Penting untuk Jantung, Bukan Cuma untuk Tulang

 “Seseorang harus berkonsultasi dengan dokter perawatan Covid atau spesialis THT untuk membahas masalah ini. Berbagai modalitas seperti konseling, latihan pernapasan dalam, vasodilatasi, dan terapi steroid dapat membantu pasien tersebut,” tambahnya.***




Omicron Masuk NTB, Sekda se NTB Diajak Percepat Vaksinasi

Masuknya Cocid-19 varian Omicron masuk NTB, Ketua Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (FORSESDASI) mengajak Sekda Kabupaten/Kota percepat vaksinasi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Virus Covid-19 varian Omicron sudah masuk di Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah dua orang terpapar yaitu Kota Mataram dan Sumbawa. 

Ke depan semua akan bekerja lebih keras lagi dalam meningkatkan upaya pencegahan, kembali  memperketat protokol kesehatan dan melalui percepatan vaksinasi bagi lansia maupun anak-anak.

“Masuknya varian baru omicron itu, kita bertemu langsung dalam forum ini bagaimana vaksinasi dosis satu bisa mencapai 100 persen dan dosis dua di atas 70 persen. Karena ini menjadi syarat utama penyelenggaraan MotoGP nanti,” tegas Ketua Umum Forsesdasi Drs. H. Lalu Gita Ariadi.

Lalu Gita yang yang juga sebagai Sekretaris Daerah NTB menyampaikannya pada Rapat Komisariat Wilayah (RAKOMWIL) Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (FORSESDASI) Tahun 2022, di Dapoer Sasak Udayana Mataram, (21/01/22). 

BACA JUGA: Produk Shorgum, dari Pakan Terak ke Produk Ekspor 

Selain itu,  Sekda NTB menyebutkan tugas yang berat sebagai tuan rumah penyelenggaraan MotoGP. 

Karena itu semuanya harus saling bahu-membahu, khususnya para Sekda-sekda yang di Lombok akan di infrastruktur. 

Kemudian teman-teman kabupaten/kota kita undang para pelaku UMKM termasuk yang di pulau Sumbawa untuk ikut terlibat langsung.

“Kenapa ini penting, karena dalam penyelenggaraan kemarin 25 ribu orang yang datang, begitu repotnya kita semua sampai tak mampu melayani, apalagi besok yang diperkenankan oleh presiden 100 ribu orang,” kata Miq Gita sapaan akrabnya.

Dalam kesempatan itu juga, Asisten l Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih mengatakan, magnet Mandalika sebagai tempat penyelenggaraan MotoGP luar biasa, tidak hanya itu tetapi selanjutnya akan banyak kedatangan tamu-tamu. 

“Karena itu dengan event MotoGP tersebut, kita harapkan Sekda-sekda kabupaten kota sebagai top manager untuk menggerakkan seluruh potensi dalam mendukung kegiatan di NTB baik Nasional maupun internasional melalui percepatan vaksinasi, baik lansia maupun anak-anak sebagai syarat utamanya,” jelasnya.

Ditambahkan Bunda Eva sapaan akrabnya, terkait posisi NTB dalam cakupan vaksinasi dosis pertama yaitu 84 persen, sedangkan untuk dosis kedua  masih berada di 59 persen, artinya ini harus  dikebut. 

BACA JUGA: Rekor Aksi Donor Darah Terbesar di NTB, Dilakukan INTI NTB

Karenanya ia mengajak kepada sekda kabupaten kota untuk bersama-sama untuk bisa mencapai lebih dari 70 persen untuk dosis kedua.

Sementara itu, Asisten lll Setda NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi mengatakan persiapan jelang MotoGP yang harus dilakukan adalah meningkatkan kembali protokol kesehatan, melakukan percepatan vaksinasi. 

Selain itu, sebut dr. Eka adalah penerapan aplikasi peduli lindungi. 

Terutama para UMKM yang langsung terlibat, harus benar-benar dipastikan mereka menggunakan aplikasi peduli lindungi terutama di tempat keramaian.

“Penyelenggaraan MotoGP nanti harus memiliki aplikasi peduli lindungi, tanpa aplikasi kita tidak bisa masuk,” tandasnya.

Dikatakannya, Pemprov NTB sendiri sudah menerapkan aplikasi peduli lindungi sebagai salah satu cara untuk melakukan traching kepada orang orang yang berkunjung ke kantor kita. 

Disebutkan juga permasalahan kabupaten kota selama ini yang masih berada di level 2 itu, karena lemahnya pada kemampuan traching.

Turut hadir dalam rapat tersebut diantaranya Asisten I dan lll Setda NTB, Sekda kabupaten/kota se-ntb dan seluruh Staf Ahli Gubernur NTB.***

 

 




Wagub NTB Ingatkan Vaksinasi dan Stop Merariq Kodek

Saat silaturrahmi di Ponpes Al-Mujahidin NW Tempos, Wagub Sitti Rohmi meningatkan agar masyarakat menikuti vakinasi, warga dan jamaah mencegah terjadinya “Merariq Kodek” (Perkawinan Dini)

LOBAR.lombokjournal.com ~ Warga  Tempos, Desa Banyuurif, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat diminta untuk patuhi imbauan pemerintah, untuk memastikan seluruh keluarga dan warga masyarakat  agar tetap mengikuti vaksinasi untuk menjaga kekebalan tubuh dari serangan Covid-19.

Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan kepada seluruh jamaah dan umumnya pada Silaturrahmi Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) di Ponpes Almujahidin Tempos, Bany Urif, Gerung, Lobar, Minggu (16/01/21).

“Saya atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat ingin memastikan kepada seluruh masyarakat untuk segera menerima vaksin di Pos-Pos pelayanan vaksinasi yang sudah ditentukan hingga ke desa-desa.  Kita harus pastikan bahwa anggota keluarga kita sudah mendapatkan dua kali vaksin,” ujar Wagub NTB.

Wagub Sitti Rohmi menekankan, agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan (Prokes) untuk bisa mengurangi laju penyebaran Covid-19 yang masih terjadi.

Meski warga masyarakat sudah menerima vaksinasi dua kali, namun Wagub tetap mengingatkan, penerapan Prokes harus tetap diikuti dengan baik.

BACA JUGA: Sinergi PLN dengAn Pemprov NTB,  Dorong Ekosistim Kendaraan Listrik

Prokes penting dilakukan di masa pandemi agar masyarakat tetap bisa melakukan aktivitasnya secara sehat dan produktif.

Warga masyarakat dan juga para santri yang tengah menimba ilmu juga diingatkan, tetap menjaga Prokes.

Walaupun sudah divaksin misalnya, masyarakat ataupun para santri diingatkan tidak berkerumun.

“Kita harus tetap waspada, terlebih virus baru sewaktu-waktu mengancam kita. Mari kita jaga kesehatan diri, keluarga dan anggota masyarakat kita agar kita tetap sehat, aman, nyaman dan tetap produktif berkativitas di masa pandemic saat ini,” ujar wagub..

Para orangtua juga diingatkan untuk memotivasi anak-anaknya  yang berusia 6-12 tahun untuk menerima vaksin di masing-masing sekolah ataupun di Posyandu, Puskesmas ataupun Pos-Pos Pelayanan Kesehatan lainnya.

“Kita ingin anak-anak kita juga tetap sehat dalam masa belajarnya di sekolah dan terhindar dari Covid-19,” ujar cucu Pahlawan Nasional asal NTB ini.

Merariq kodek

Dalam silaturrahmi itu, Wagub Sitti Rohmi meminta kepada warga dan jamaah di Desa Tempos, Banyuurif untuk mencegah terjadinya “Merariq Kodek” (Perkawinan Dini) pada anak-anak usia sekolah.

Anak-anak pada usia produktif atau usia sekolah harus fokus sekolah, bahkan bisa melanjutkan hingga Perguruan Tinggi.

“Stop Merariq Kodek.  Ini perlu saya tekankan, karena  dampak buruk Merariq Kodek baik dari sisi kesiapan mental, kematangan masa produksi, dan secara ekonomi juga belum siap,” tegas wagub.

Ditekankannya, generasi yang akan melanjutkan estafet perjuangan bangsa ini tidak boleh terlahir generasi kurang sehat, terjadi stunting, gizi tidak terurus dengan baik.

BACA JUGA: Donor Darah Terbesar di Awal 2022, INTIN NTB Himpun 583 Kantong

“Dan tentu banyak hal buruk yang diakibatkan oleh perkawinan di usia dini. Karena itu kepada para santri-siswa-siswi di Lobar ini umumnya untuk tidak melakukan perkawinan usia dini,” tandas Wagub.

Wagub juga berpesan kepada ibu-ibu hamil, secara rutin memeriksakan kehamilannya ke Posyandu ataupun ke Puskesmas, agar kesehatan ibu dan kesehatan anak yang dikandungnya tetap terpantau dengan baik.

“Kita inginkan agar anak-anak kita yang lahir nanti dalam keadaan sehat dan memperoleh gizi yang cukup dan berimbang,” pungkas Ummi Rohmi.

Pada Silaturrahmi Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) ini, menghadirkan penceramah umum Ketua Cabang OIAA Indonesia,TGB KH Zainul Majdi, Ketua Perwakilan OIAA NTB TGH. Fauzan Azima, Ketua OIAA Lombok Barat, Pimpinan Ponpes Al Mujahidin NW Tempos, TGH. Marsini, S.Pd, MM.***

 




Sembuh dari Omicron? Ini Saran Ahli Untuk Kembalikan Stamina

Seorang Ahli mengatakan, orang yang terinfeksi Omicron akan terjangkit sebagian besar penyakit ringan, gejala yng kerap muncu yaitu batuk, kelelahan, hidung tersumbat dan pilek

MATARAM.lombokjournal.com ~ Covid-10 varian Omicron yang bermutasi menyebabkan lonjakan besar dalam infeksi Covid-19 karena kasus harian di India melonjak melewati ribuan dalam hitungan satu minggu.

Super infeksi yang disebabkan varian Omicron menyebabkan timbulnya sebagian besar penyakit ringan pada manusia. Orang yang terinfeksi berisiko berkembangnya Covid yang lama.  Gejala umum Omicron adalah batuk, kelelahan, hidung tersumbat dan pilek.

Untuk menghindari Covid yang lama, seseorang harus bekerja untuk mendapatkan kembali kekebalan yang hilang pasca penyakit.

Rekha Radhamony, ahli Ayurveda mengatakan, seseorang dapat memperoleh kembali kekebalan dengan kombinasi diet sehat, olahraga dan tidur, dan bukan decoctions atau suplemen.

BACA JUGA: Ustad Qudsiyah Akhirnya Mohon Maaf Secara Terbuka

Para ahli menyarankan, memulai kebiasaan sehat tertentu dapat membantu meringankan gejala pasca Covid Anda.

Kembali makan sehat secara perlahan dan pasti

“Mulailah dengan puasa, biarkan api pencernaan Anda berkembang perlahan, tingkatkan jumlah makanan secara bertahap. Mulailah dengan makanan ringan yang dimasak hangat dengan lemak baik sampai pencernaan kembali normal,” katanya.

BACA JUGA: Bantuan Renovasi Rumah Warga Loteng, HBK Serahkan Kunci 

Kembali berolahraga secara teratur

Dia mengatakan hanya karena Anda merasa “lemah” atau “kelelahan”, jangan melewatkan latihan.  “Lakukan beberapa jenis gerakan atau aktivitas atau jalan kaki sederhana atau Yoga,” tambahnya.

Jangan berlebihan dengan makanan ini

Dr Radhamony mendesak pengikutnya untuk tidak membebani sistem mereka dengan vitamin C dan buah jeruk untuk mendapatkan kembali kekebalan, sementara pencernaan mereka masih belum bekerja secara optimal.

Tenangkan pikiranmu

Pakar meminta seseorang untuk bekerja pada pikiran mereka pasca Covid.  Dia mengatakan bahwa virus mempengaruhi fungsi otak dan pikiran kita dan cara terbaik untuk menenangkan pikiran adalah tidur nyenyak, latihan pernapasan, dan meditasi.***

 




Vaksin Covid-19 Tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil

Kekhawatiran ibu-ibu hamil menolak vaksin Covid-19 karena dianggap berisiko menimpa bayinya, padahal hasil penelitian risiko itu  tidak terbukti

MATARAM.lombokjournal.com ~ Orang hamil yang tertular COVID-19 memiliki peningkatan risiko keparahan penyakit dan kematian.

Namun di Amerika Serikat, ternyata hamil menjadi takut divaksin karena kekhawatirak akibat buruk yang menimpa bayinya.

Hanya 31 persen orang hamil yang bersedia divaksin per September 2021. Umumnya, para waita hamil khawatir divaksin karena beranggapan vaksinasi dapat mengganggu kehamilan  .

Temuan ini dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat.

Sebuah studi yang dipimpin Yale, yang mengamati lebih dari 40.000 orang hamil, membuktikan bahwa wanita hamil yang divaksin COVID-19 tidak berisiko kelahiran premature, atau kelainan kehamilan lainnya.

BACA JUGA: Overdosis Vitamin D, Akan Hadapi Penyakit Mematikan Ini

Jadi studi ini mendukung keamanan vaksinasi COVID-19 selama kehamilan.

Studi ini menemukan vaksinasi COVID-19 selama kehamilan tidak terkait dengan kelahiran prematur.

Trimester saat vaksinasi diterima dan jumlah dosis vaksin COVID-19 yang diterima, juga tidak terkait dengan peningkatan risiko kelahiran prematur atau SGA. Demikian hasil penelitian tersebut.

Kelahiran prematur (bayi dilahirkan lebih awal dari 37 minggu) dan SGA (di mana bayi dilahirkan dengan ukuran lebih kecil dari bayi normal) dikaitkan dengan tingginya risiko kematian dan bayi cacat.

Untuk studi baru, data yang diperoleh dari delapan organisasi perawatan kesehatan yang berpartisipasi dalam Vaccine Safety Datalink – sebuah proyek yang didirikan oleh CDC untuk memantau keamanan vaksin – menyelidiki risiko kelahiran prematur atau SGA di antara wanita hamil yang divaksinasi dan tidak divaksinasi, berusia antara 16 tahun sampai 49 tahun.

Di antara mereka yang termasuk dalam penelitian ini, 10.064 orang, atau hampir 22 persen, menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 selama kehamilan, kata para peneliti.

Sebagian besar (98,3 persen) menerima vaksinasi selama trimester kedua atau ketiga;  sisanya (1,7 persen) menerimanya selama trimester pertama kehamilan mereka.

Hampir 96 persen dari mereka yang divaksinasi menerima vaksin mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Sampai saat ini, beberapa penelitian melaporkan bayi lahir dengan sehat setelah vaksinasi COVID-19 pada kehamilan, kata para peneliti.  Temuan baru ini menambah bukti bahwa vaksinasi COVID-19 aman selama kehamilan.

BACA JUGA: Ini Tips Sederhana Lawan Omicron, Tingkatkan Kekebalan

Penelitian yang mendorong agar wanita hamil tidak khawatir divaksin ini, menemukan bahwa kekhawatiran paling umum wanit hamil menolak divaksin karena kurangnya informasi tentang keamanan vaksin COVID-19 pada orang hamil dan potensi bahaya pada janin.

“Vaksinasi COVID-19 penting untuk mencegah penyakit parah pada ibu hamil,” kata Lipkind.  “Dengan meningkatnya tingkat COVID-19 di komunitas kami, kami mendorong orang hamil untuk divaksinasi.”

Individu hamil, selain melihat peningkatan risiko penyakit parah dan kematian dibandingkan dengan orang yang tidak hamil, lebih mungkin memerlukan masuk ke unit perawatan intensif, ventilasi invasif, dan oksigenasi darah dengan bantuan mesin.***