Direktur Utama Bank NTB Syariah Sebaiknya Putra Daerah
Diharapkan Gubernur NTB mengutamakan putra daerah duduk di jajaran Direksi dan Komisaris terutama sebagai Direktur Utama
MATARAM.LombokJournal.com ~ Prof.Dr.H.Iwan Harsono, S.E., M.Ec berharap agar posisi Direktur Utama PT. Bank NTB Syariah diisi oleh putra daerah yang profesional dan kapabel.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mataram itu mengungkapkan hal tersebut di tengah proses penjaringan calon Direksi Bank NTB Syariah oleh Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).
Tim panitia seleksi sedang melakukan interview mendalam terhadap 25 orang yang lolos seleksi tahap sebelumnya.
Dia mendukung penuh visi Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal yang menginginkan NTB makmur dan mendunia. Salah satunya melalui penyehatan perbankan di daerah.
“Untuk menunjang visi NTB mendunia itulah maka perlu ada figur putra daerah yang profesional dan kapabel di bidangnya duduk di jajaran direksi Bank NTB Syariah, ” ujar Iwan Harsono Selasa (27/5/2025).
Mantan Plt. Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) itu mengatakan, keinginan pemerintah NTB menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dapat ditopang dengan keberadaan Perbankan yang sehat.
Karena itu, dibutuhkan figur putra daerah yang profesional dalam menjalankan perbankan berbasis syariah di NTB.
Dia berharap Gubernur NTB mengutamakan putra daerah duduk di jajaran Direksi dan Komisaris terutama sebagai Direktur Utama. Berkaca seperti Provinsi Bali, di mana jajaran direksinya diisi oleh putra daerah.
“Ini membuktikan bahwa kualitas dan loyalitas orang-orang NTB sangat mampu dan terpercaya untuk memanaj perbankan berbasis Syariah di NTB. Jangan apa-apa impor itu kurang bagus,” paparnya.
Dengan adanya putra daerah menduduki jabatan Direktur Utama di Bank NTB Syariah, diyakini dapat meminimalisasipraktik Capital Flaight (pelarian modal) ke luar daerah. Terlebih NTB di bawah kepemimpinan Iqbal-Dinda berkomitmen untuk menarik sebanyak-banyaknya investor dengan membentuk NTB Capital.
“Kita harus sadar bahwa IPM kita ini bagus. Intinya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada putra daerahuntuk duduk di jajaran direksi Bank NTB Syari’ah,” tegas mantan Komisaris PT BPR ini.
Anggota tim panitia seleksi calon Direksi PT. Bank NTB Syari’ah Ptof. Dr. H Asikin membenarkan bahwa tahapan seleksi sedang berproses.
“Iya saat ini kami sedang melaksanakan deep interview di Jakarta untuk 25 calon,” ujarnya.
Sebelumnya, terdapat 97 pendaftar mengikuti seleksi administrasi dan tersaring menjadi 28 nama. Setelah seleksi lebih lanjut, jumlah itu mengerucut menjadi 25 kandidat finalis. Tahapan berikutnya adalah wawancara mendalam terhadap 25 kandidat tersebut.
Penilaian dilakukan berdasarkan tiga kategori, yakni Disarankan (nilai di atas 80), Dipertimbangkan (nilai 70–79,9), dan Tidak Disarankan (nilai di bawah 70).
Tim Pansel menargetkan proses wawancara rampung pada akhir Mei 2025. Nama-nama yang direkomendasikan akan diserahkan ke Gubernur NTB pada 1 Juni 2025.
Terdapat lima posisi direksi yang akan diisi, yakni Direktur Utama, Direktur Dana dan Jasa, Direktur Pembiayaan, Direktur Keuangan dan Operasional, serta Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. (*)
Komisaris Independen Bank NTB Syariah Dipilih Secara Profesional
Jika prosesnya terbuka, semua memenuhi syarat dan seleksi komisaris independen berlangsung objektif tanpa intervensi, maka hasilnya tentu mari DIhargai
MATARAM.LombokJournal.com ~ Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) komitmen menjalankan pemerintahan yang berlandaskan meritokrasi, termasuk dalam pemilihan calon komisaris independen Bank NTB Syariah.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Yusron Hadi, di Mataram, Selasa (27/05/25).
Yusron Hadi dengan tegas menjelaskan calon komisaris independenBank NTB Syariah dipilih karena kemampuan dan kecakapannya, bukan karena kedekatannya dengan Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, dan pernah menjadi bagian dari tim sukses saat Pilkada 2024.
Lebih jauh, Yusron Hadi menegaskan bahwa proses seleksi Komisaris Independen dilakukan secara profesional, objektif, dan transparan oleh Panitia Seleksi (Pansel) yang independen.
“Proses seleksi komisaris independen Bank NTB Syariah dilaksanakan oleh tim Pansel yang dipercaya bekerja objektif, transparan, dan mengedepankan profesionalitasdalam setiap pengambilan keputusannya,” jelas Yusron.
Yusron juga menegaskan, tidak ada pihak, termasuk pemerintah daerah, yang bisa mengintervensi jalannya proses seleksi tersebut.
“Tidak ada entitas manapun yang bisa memengaruhi kerja tim, termasuk pemerintah. Seluruh proses seleksi merujuk pada ketentuan dan aturan yang berlaku dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya,” tambahnya.
Selain itu, Yusron juga menyebut bahwa proses seleksi ini terbuka untuk siapa pun warga negara yang memenuhi syarat, memiliki kapasitas, serta pengalaman di sektor perbankan atau manajerial.
“Jika prosesnya terbuka, semua memenuhi syarat dan seleksi komisaris independen berlangsung objektif tanpa intervensi, maka hasilnya tentu mari kita hargai,” tegasnya.
Yusron menyebutkan proses ini belum sepenuhnya selesai. Gubernur NTB sebagai pemegang saham pengendali (PSP) masih akan mempelajari hasil kerja Pansel secara seksama sebelum mengusulkan nama-nama calon ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“OJK nantinya akan menguji nama-nama yang diusulkan. Hasil dari uji ini yang kemudian dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk diputuskan dan ditetapkan,” terangnya.
Di akhir penjelasannya, Yusron kembali menegaskan bahwa proses seleksi lomisarus independen ini sangat ketat dan berlapis, sehingga ia optimistis hasil akhirnya akan membawa yang terbaik bagi Bank NTB Syariah. nov/opk
Potensi Bank NTB Syariah untuk Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
Potensi Bank NTB Syariah yang ada harus diselamatkan dengan melakukan perombakan pengurus secara profesional
Catatan Agus K Saputra
LombokJournal.com ~ Potensi Bank NTB Syariah sangat luar biasa. Walau ada ketidakpastian global, tapi selalu ada potensi. Oleh karena itu, dibutuhkan kedispilinan, kepatuhan dan kebersamaan dalam pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat luas.
Hal itu disampaikan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal sebagai keynote speaker webinar nasional Ikatan Alumni Universitas Mataram (IKA Unram) wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Minggu (25/05/25).
Bagaimana caranya? “Saat ini, 80 persen kredit Bank NTB Syariah masih terserap di PNS, dan hanya 20 persen untuk pemberdayaan masyarakat. Kami akan berupaya agar porsi kredit UMKM semakin meningkat,” ujar Lalu Iqbal.
Oleh karena itu, lanjut Gubernur Iqbal, pilihannya hanya satu: memperbaiki kondisi sekarang tanpa menoleh ke belakang. Walau memang ini pilihan yang tidak mudah. Karena bagaimana pun ini adalah langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan pemegang saham, nasabah dan masyarakat.
“Saya mohon doa dan dukungan agar dengan potensi Bank NTB Syariah akan benar-benar menjadi kebanggaan seluruh warga NTB secara substantif,” tutup Lalu Iqbal, mantan Dubes RI untuk Turki ini.
Webinar tersebut bertajuk “Membangun Masa Depan Perbankan Syariah: Pelajaran dari Dinamika Bank NTB Syariah”.
Ada pun pemateri yang hadir adalah para alumni Universitas Mataram (Unram) yang antara lain menjadi tokoh, akademisi dan praktisi, yaitu Prof. Dr. H. Zainal Asikin (Guru Besar Hukum Perbankan Unram), M. Chairul Imran, SE (Pengamat Ekonomi), Prof. Dr. Mansur Afifi (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram), dan Nurdin Ranggabarani, SH. MH (Tokoh Publik NTB).
Dalam sambutannya, Ketua IKA Unram Jabodetabek Willgo Zainar mengatakan bahwa webinar ini merupakan wujud kepedulian IKA Unram Jabodetabek terhadap pembangunan NTB secara umum, dan khususnya melihat potensi Bank NTB Syariah sebagai entitas bisnis milik daerah.
“Kami merasa terpanggil untuk berkontribusi memajukan Bank NTB Syariah, terutama dengan melihat berbagai persoalan yang sempat menimpa bank ini, mulai dari tata kelola, gangguan informasi technology (IT) hingga net performance loan (NPL) yang cukup signifikan,” ujar Willgo.
Prof. Zainal Asikin menyoroti soal tata kelola yang tidak memenuhi prinsip good corporate governance (GCG). Ada lima kriterianya, yaitu tidak transparan, akuntabilitas, tanggung jawab, mandiri dan kewajaran.
Sebagai anggota Panitia Seleksi (Pansel) calon Komisaris dan Direksi Bank NTB Syariah, Prof. Asikin menyodorkan cara menyelamatkan Bank NTB Syariah dengan melakukan perombakan pengurus secara profesional. Sehingga pengurus tidak merasa underbow dari Gubernur dan Partai Politik.
Di sisi lain, menyelesaikan secara hukum atas semua kerugian bank yang diakibatkan oleh kelalaian para pengurus.
“Saya mengapresiasi langkah Gubernur yang melakukan perombakan kepengurusan, dengan harapan pengurus terpilih independen dan bebas intervensi,” terang Prof. Asikin.
Terkait hal ini, M. Chairul Imran menyambut baik. Dia menyarankan, “Bila perlu dibuatkan pakta integritas bagi pengurus baru, disaksikan gubernur dan pemangku kepentingan termasuk media,”.
Imran pun salut dengan keberanian Gubernur merombak pengurus dan berharap pengurus baru lebih profesional, akuntabel, dan transparan dalam laporan keuangan.
Oleh karena itu, Imran menyebut dua hal penting yang harus segera dilaksanakan Bank NTB Syariah.
*Pertama* ,reformasi manajemen.
Merupakan suatu proses perubahan atau pembaruan pada regulasi, sistem, struktur, dan proses manajemen Perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan produktifitassecara keseluruhan, agar menghasilkan kinerja Perusahaan yang optimal dan relevan dengan kondisi bisnis perbankan terkini.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Melakukan reorganisasi manajemen
Tujuannya, mengganti seluruh pengurus perusahaan baik komisaris maupun direksi, karena manajemen bertanggungjawab penuh terhadap kinerja Perusahaan.
2. Melakukan rekrutment pengurus baru Perusahaan (Komisaris dan Direksi), melalui seleksi yang ketat dan terbuka, dengan melibatkan pihak yang independent dan kredibel
Tujuannya, agar perseroan mendapat pengurus yang benar-benar memenuhi syarat professional berpengalaman, serta memiliki kapabilitas, kredibilitas dan integritas yang tinggi.
3. Menunjuk konsultan manajemen yang kredibel, untuk melakukan review dan revisi terhadap seluruh regulasi internal yang ada
Tujuannya, untuk memperkuat dan memperbarui regulasi internal Perseroan (SOP, Peraturan Perusahaan, SK Direksi, Job Description dan struktur organisasi), agar dapat dijadikan pedoman operasional yang benar, serta sesuai dengan ketentuan otoritas sektor keuangan dan kaidah-kaidah perbankan terkini yang berlaku umum.
4. Memperkuat Tupoksi Dewan Komisaris
Tujuannya, untuk melakukan pengawasan yang ketat, melekat dan berkelanjutan, terhadap seluruh corporate action yang bersifat fundamental terutama pengawasan terhadap kredit yang diajukan, dalam rangka meminimalkan potensi resiko terjadinya kredit macet
5. Meningkatkan investasi pada sistem Teknologi Informasi (IT) Perseroan, dalam rangka upgrade sistem IT Perseroan
Tujuannya, untuk memperkuat dan meningkatkan keamanan sistem IT perusahaan dari kejahatan cyber, serta untuk meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada nasabah.
6. Meningkatkan modal disetor Perseroan melalui GO PUBLIK di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tujuannya, untuk mendapatkan tambahan modal melalui penjualan sebagian saham Perusahaan kepada publik, dalam rangka mempercepat proses tumbuh dan berkembangnya perseroan.
Fund Raising, membuka akses Perusahaan terhadap sarana pendanaan jangka Panjang.
Competitive Advantage, memberikan keunggulan kompetitif untuk pengembangan usaha.
Company Image, meningkatkan citra Perusahaan.
Company Values, meningkatkan nilai-nilai Perusahaan.
Bussines Sustainability, kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usaha.
Tax Insentif, mendapatkan insentif pajak
*Kedua* , legal action. Merupakan tindakan hukum yang ditempuh oleh Perusahaan dengan melibatkan aparat penegak hukum (APH), dalam rangka mengembalikan kerugian materiil dan imateriil.
Di sini, Pemegang Saham Pengendali (PSP) meminta pihak manajemen untuk :
Melakukan audit investigatifterhadap keuangan perusahaan, dengan menunjuk auditor negara seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau lembaga audit kredibel lainnya.
Tujuannya untuk mengungkap adanya dugaan indikasi kecurangan, penyimpangan dan pelanggaran hukum, yang menyebabkan terjadinya kerugian Perseroan, serta untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab. Ini dilakukan sebagai dasar untuk melakukan tindakan hukum selanjutnya.
2. Melakukan legal action (tindakan hukum) dengan melibatkan aparat penegak hukum (APH), terhadap seluruh pihak yang telah merugikan Perusahaan.
Tujuannya untuk mengembalikan kerugian materiil maupun imateriil Perusahaan, baik yang disebabkan karena terjadinya mal fungsi IT, maupun yang disebabkan karena terjadinya kredit macet yang terindikasi pidana.
*Kinerja Sedang-Sedang Saja*
Prof. Mansur Afifi menampilkan kinerja singkat Bank NTB Syariah tahun 2024 dari sisi Aktiva Pasiva sebagai berikut:
Modal inti meningkat 19,47% menjadi Rp 1.977 miliar
Ekuitas meningkat 20,24% menjadi Rp 2.038 miliar
Laba bersih meningkat 1,83% menjadi Rp 216 miliar
Aset meningkat 12,96% menjadi Rp 16.120 miliar
Pembiayaan meningkat 12,14% menjadi 11.296 miliar
Dana pihak ketiga meningkat 17,27% menjadi 12.520 miliar
Sedangkan dari sisi Rasio Keuangan adalah:
NPF Gross meningkat 1,06% dari 0,90% di tahun 2023
ROA menurun 1,85% dari 2,07% di tahun 2023
ROE menurun 12,58% dari 13,58% di tahun 2023
CAR meningkat 25,14% dari 24,47% di tahun 2023
FDR meningkat 90,22% dari 94,35% di tahun 2023
BOPO meningkat 80,57% dari 80,09% di tahun 2023
“Kinerja Bank NTB Syariah tidaklah buruk atau tidaklah luar biasa. Sedang-sedang saja atau dengan sebutan medioker. Bahkan memiliki catatan lebih baik dari beberapa bank daerah lain, seperti Bank NTT,” ujar Prof. Mansur.
Beberapa inisiatif strategis yang dicatat Prof. Mansur adalah:
Ekspansi dan layanan
– Memperluas produk syariah inovatif. Meningkatkan kualitas pelayanan nasabah – Digitalisasi
– Mengembangkan teknologi perbankan digital untuk meningkatkan fee-based income 9 0- Manajemen risiko
– Penguatan manajemen risiko untuk kepatuhan dan keamanan Literasi keuangan
– Program literasi keuangan syariah. Meningkatkan pemahaman masyarakat
Sementara di bagian akhir, ada tiga simpulan sebagai high light dan tindak lanjut. *Pertama,* Bank NTB Syariah menunjukkan kinerja positif dengan rasio keuangan sehat. *Kedua*, terdapat potensi pertumbuhan signifikan di pasar perbankan syariah. *Ketiga* , terus tingkatkan digitalisasi dan inovasi produk dan perluas jangkauan pasar.
Sebagai pemateri terakhir, tokoh publik Nurdin Ranggabarani berharap Bank Syariah NTB mampu mewujudkan cita-cita Gubernur untuk memeberikan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat, terutama melalui peningkatan pembiayaan UMKM.
“Untuk apa Bank NTB Syariah dikatakan sehat, jika tidak bermanfaat bagi masyarakat banyak,” terang Nurdin.
Sebaiknya visi dan misi Bank NTB Syariah, lanjut Nurdin, adalah berfokus pada pemberdayaan masyarakatdan pengentasan kemiskinan.
Political will dari Gubernur sudah jelas dan clear. Tinggal selanjutnya adalah bagaimana implementasinya dalam pemilihan manajeman baru (komisaris dan direksi), yang berintegritas, unggul dan berdampak.
Dengan catatan bahwa kriteria-kriteria atau komponen kinerja pun menjadi tolok ukur utama. Sehingga intervensi bisa hilang dan independensi yang mengemuka.
#Akuair-Ampenan, 27-05-2025
Bank NTB Syariah Harus Jadi Kebanggaan Masyarakat
Guibernur NTB mengatakan, bangga terhadap Bank NTB Syariah yang SDM-nya bisa diandalkan secara teknis maupun secara integritas
MATARAM.LombokJournal.com ~ Bank NTB Syariah diharapkan di masa depan dapat menjadi satu-satunya holding company milik Pemprov NTB di bidang keuangan.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sedang memproses pengalihan BPR NTB menuju skema syariah, agar nantinya bisa diintegrasikan secara vertikal dengan Bank NTB.
Gubernur NTB, Dr. L. Muhamad Iqbal menyampaikan itu saat membuka Webinar IKA Universitas Mataram di Wilayah Jabodetabek bertema “Membangun Masa Depan Perbankan Syariah: Pelajaran dari Dinamika Bank NTB ”, Minggu (25/05/25).
Ke depan Bank NTB diharapkan dapat semakin dibanggakan masyarakat NTB dalam berbagai aspek.
“Kita bangga dalam arti yang sesungguhnya. Bangga bahwa Bank NTB menjadi bank yang asetnya besar, memiliki portofolio besar, yang SDM-nya bisa diandalkan secara teknis maupun secara integritas. Yang paling penting juga bangga dari performance dan bisa mencetak laba yang besar untuk pemerintah provinsi, kabupaten/kota, pemilik saham, dan juga masyarakat,” ujar gubernur.
Gubernur juga menekankan bahwa perbankan syariah memiliki potensi luar biasa, terutama di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global yang turut memengaruhi situasi nasional.
Menurutnya, justru perbankan syariah memiliki potensi karena yang diberikan oleh perbankan syariah kepada pengusaha adalah kepastian.
“Kepastian bagi hasil, kepastian tidak ada bunga. Saya banyak bertemu dengan teman-teman yang bahkan nonmuslim. Pengusaha nonmuslim sudah mulai masuk ke perbankan syariah. Pertimbangan utamanya adalah kepastian,” jelasnya.
Meskipun Bank NTB sempat menghadapi berbagai dinamika belakangan ini, gubernur menyampaikan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk melangkah maju dan melakukan perbaikan-perbaikan.
Agar kehadiran Bank NTB benar-benar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Khususnya dalam hal pemberdayaan usaha masyarakat. ***
Perjanjian Shareholder Bank NTB Syariah dan Bank Jawa Timur
Perjanjian antara Bank NTB Syariah dengan Bank Jatim merupakan bagian dari kerjasama Kelompok Usaha Bank (KUB) untuk memenuhi modal inti Bank NTB Syariah sebesar 3 Trilyun
MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Bapak Adhy Karyono, turut menyaksikan penandatanganan perjanjian antar pemegang saham pengendali (Shareholder Agreement) antara Bank NTB Syariah dan Dirut Bank Jawa Timur, Busrul Iman, Rabu (08,05/24) di Multazam Ballroom, Kantor Pusat Bank NTB Syariah Mataram.
Rangkaian persyaratan dalam shareholder agreement tersebut merupakan bagian dari kerjasama Kelompok Usaha Bank (KUB) untuk memenuhi modal inti Bank NTB Syariah sebesar 3 Trilyun sesuai dengan POJK No 12 Tahun 2020.
Miq Gite, yang akrab disapa sebagai Pj Gubernur, menyatakan harapannya agar kerja sama antara Bank NTB Syariah dan Bank Jatim tidak terbatas pada kerja sama antara dua bank daerah saja. Tapi juga dapat memperkuat hubungan antara Pemerintah Provinsi NTB dan Pemprov Jatim di berbagai sektor pembangunan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Pejabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) NTB, Asisten Sekretaris Daerah (Assda), Kepala Bagian Perekonomian, perwakilan dari OJK Bali dan OJK Jatim, serta para pejabat dari unsur forkompimda NTB. Turut hadir juga Pj Bupati Lotim, Wakil Walikota Mataram, Wakil Bupati Dompu, dan perwakilan pemegang saham lainnya. ***
Pj Gubernur NTB Dukung Kerja Sama Bidang Perbankan
Bank Jatim senang diterima untuk kerja sama dengan Bank NTB Syariah, karena memiliki performance bagus dalam bisnis perbankan
MATARAM.LombokJournal.com ~Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi menyambut baik kerja samadengan Bank Jatim, untuk menumbuhkan ekonomi daerah masing-masing.
Menyinggung kerja sama itu, disampaikan Pj Gubernur NTB, Lalu Gita saat menerima silaturahmi Komisaris Independen Bank Jawa Timur, Prof. Moch Mas’ud bersama rombongan, di Ruang Kerja Kantor Gubernur, Mataram (16/10/23).
“Selamat datang di NTB, tentunya menyambut baik kerja sama yang ditawarkan dalam bidang perbankan, untuk menumbuhkan daerah masing-masing mengingat memiliki visi dan misi yang sama antara Bank NTB Syariah dengan Bank Jatim,” ungkap Miq Gite sapaan akrab Pj Gubernur NTB.
Komisaris Independen Bank Jatim, Prof Moch Mas’ud menyampaikan terimakasih telah diterima dengan baik untuk menjalin kerja sama dengan Bank NTB Syariah..
Diakuinya kerja sama dengan Bank NTB Syariah ini karena memiliki performance sangat bagus dalam bisnis perbankan, sebagai bank yang terpercaya dan progres dari waktu ke waktu.
“Kita disini bukan berkompetisi melainkan kolaborasi atau kerja sama untuk mencari kecocokan dan hubungan yang baik ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Treasury & Global Services, Edi Marianto didampingi Senior Executive Vice President, Revi Adiana Silawati, mengatakan pihaknya berniat untuk mewujudkan kerja sama sinergidengan Bank NTB Syariah.
“Jadi kita ingin kolaborasi dengan baik, kebetulan sama memiliki visi dan misi antara Bank Jatim dengan Bank NTB Syariah yaitu ingin menumbuhkan daerah melalui institusi masing-masing,” ujarnya. ***
Harapan Bang Zul Rampungnya Gedung Bank NTB Syariah
Rampungnya pembangunan gedung baru Bank NTB Syariah, Bang Zul berharap menginspirasi masyarakat berkontribusi dalam Membangunan NTB
MATARAM.LombokJournal.com ~ Gedung baru Bank NTB Syariah diharapkan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang akrab disapa Bang Zul menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam mendukung pembangunan dan perekonomian Provinsi NTB.
“Hadirnya gedung baru Bank NTB Syariah dapat menginspirasi kita untuk terus memacu kinerja dalam meningkatkan perekonomian NTB,” harap Bang Zul.
Bang Zul menyebutkan, gedung baru Bank NTB Syariah juga berdampingan dengan bangunan Islamic Center yang akan menambah keunikan bagi masyarakat NTB.
Kata Bang Zul, Gedung Bank NTB Syariah yang baru dengan Islamic Center memiliki corak yang sama, sehingga menggambarkan keberagaman dan toleransi masyarakat NTB.
“Saya minta di antara gedung IC dan Bank NTB Syariah dipasang layar lebar sehingga muda-mudi NTB bisa berfoto-foto dan mengenal Bank NTB Syariah lebih jauh sehingga mampu berkontribusi untuk NTB,” ungkap Bang Zul.
Direktur Bank NTB Syariah H. Kukuh Rahardjo menjelaskan, gedung baru ini sekaligus menjadi Kantor Pusat PT Bank NTB Syariah dengan luas lahan mencapai 15.000 meter persegi, berlantai lima keatas dan satu bangunan basement.
Kemudian luas bangunan yang akan menjadi Kantor Pusat Bank NTB Syariah ini mencapai 12 ribu meter yang dilengkapi kantor, taman, lahan parkir.
Gedung ini mulai dibangun pada Desember 2020 dan rampung 2023.