AMAN Mataram Gelar Seminar/Dialog Perlindungan & Hak-hak Masyarakat Adat

Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PD Aman) adakan seminar ‘Perlindungan hak-hak Masyarakat adat Nusantara 

MATARAM.LombokJournal.com ~ AMAN Mataram menyelenggarakan Seminar/Dialog perlindungan dan Hak-Hak Masyarakat Adat mengangkat tema ‘Perlindungan hak-hak Masyarakat adat Nusantara di Era Society 5.0″ di Hotel Pratama Mataram, Rabu (31/01/24) 

 Ketua PD Aman Mataram, L. M. Iswadi Athar dalam sambutannya menegaskan, tiap masyarakat adat harus tetap menjaga eksistensi adat di Kota Mataram.

BACA JUGA : Pelatihan Kader PD Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) Mataram 

“Karena itu diperlukan perlindungan hak hak masyarakat adat nusantara Mataram, sehingga masyarakat adat mampu mempertahankan eksistensinya di Era Society 5.0,” kata Ketua Aman Mataram..

Walikota Mataram yang diwakili Asisten 1, Lalu Martawang saat menyampaikan sambutan seminar/dialog AMAN Mataramitu, menyinggung perubahan generasi.

Martawang mengatakan, dalam zaman yang dinamis dan penuh dengan perubahan generasi kita, anak anak muda masa kini, adalah saksi dari pergeseran besar dalam perkembangan teknologi dan cara kita hidup. 

“Kita telah melalui beberapa era sebelumnya, seperti Society 1.0 yang berfokus pada pertanian, seperti Society 2.0 yang ditandai oleh revolusi industri, society 3.0 dengan internet, dan society 4.0 yang mengintegrasikan kecerdasan buatan dan teknologi canggih,” urai Martawang.

Namun, apa yang membedakan spciety 5.0 adalah fokusnya pada kemanusiaan. 

“Ini adalah era dimana teknologi seperti kecerdasan buatan, internet of rhings, dan big data digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan menyelesaikan masalah sosial,” katanya.

Menurutnya, masyarakat adat didefinisikan sebagai sekelompok penduduk yang hidup berdasarkan asal-usul leluhur dalam suatu geografis tertentu, memiliki system nilai dan sosial budaya yang khas. Berdaulat atas tanah dn kekayaan alamnya serta mengatur dan mengurus keberlanjutan kehidupannya dengan hukum dan kelembagaan adat. 

BACA JUGA : Hadiah Bulan Ramadhan, PT Jamkrida NTB Segera Beralih ke Syariah

“Ada legih dari 70 juta Masyarakat adat di wilayah Indonesia atau sekitar 25 persen dari populasi penduduk Indonesia,” ungkap Lalu  Martawang.

Seminar/Dialog Perlindungan Hak-hak Masyarakat Tersebut yang dimoderatori Maheriandi,  dengan 3 orang narasumber berasal dari berbagai Instans dan tokoh Adat, Narasumber pertama L. Prima Wira Putra (Ketua PW AMAN NTB), kedua Pungka M. Sinaga (Kemenkumham NTB), dan Baiq Anggraini  (Bakesbangpol kota Mataram). 

Didalam dialog tersebut. Prima Wira Putra (PW Aman NTB) mengatakan, masyarakat adat itu bukan sekedar menggunakan pakaian adat, memainkan alat kesenian seperti Gendang Bleq, Peresean, dan seni lainnya.

Menurutnya, adat merupakan satu kesatuan yang harus dipegang teguh. Sehingga tidak memudarnya adat Sasak dengan adanya berbagai event nasional dan internasional yang selalu diselenggarakan, serta dengan memegang teguh adat dan kebudayaan sasak sehingga pariwisata di NTB semakin maju.

Sementara itu, Pungka M. Sinaga dari Kemenkumham NTB mengatakan pentingnya menjaga keutuhan adat. Karena suatu adat merupakan sebuah satu kesatuan suatu daerah. 

Dijelaskan, identitas dari adat ada 2 yaitu bahasa dan budaya. Agar tetap menjaga kebudayaan dan bahasa yang dimiliki masyarakat Sasak sebagai identitas dan ciri khas dalam bernegara,  hukum suatu negara mengikuti hukum adat daerah setempat,

Nara sumber lainnya, Baiq Anggraini dari Bakesbangpol Kota Mataram 3 mengatakan, setiap kegiatan  yang akan dilakukan/dilaksanakan oleh Aman Mataram akan selalu didukung, sehingga Aman Mataram makin maju dan berkembang seiring perkembangan kota Mataram.

Baiq Anggraini mengatakan, tiap kegiatan dan permasalahan masyarakat akan selalu didukung oleh Bakesbangpol Kota Mataram, agar Aman Mataram mampu menjaga Keutuhan NKRI dan Kebudayaan-kebudayaan dan adat yang dimiliki oleh masyarakat sasak.

BACA JUGA : Relawan GaMa Mataram Gelar Konser “Musik Jalanan untuk Demokrasi”

Acara dialog berlangsung, dengan sesi tanya jawab dengan peserta dari Komunitas Adat Nusantara di Mataram dan dari stakeholder yang peduli terhadap masyarakat adat Nusantara di Kota Mataram. (*)

 

 




Pelatihan Kader PD Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) Mataram

Pelatihan kader pemula Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman) Mataram untuk meningkatkan kualitas kader 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Mataram (PD Aman Mataram) gelar Pelatihan Kader Pemula Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Mataram, yang berlangsung tanggal 26-27 Januari 2024 di Taman Wisata Loang Baloq, Kota Mataram. 

BACA JUGA : AMAN Mataram Gelar Seminar/Dialog Perlindungan dan Hak-hak Masyarakat Adat 

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menguatkan pengkaderan
Lalu Iswadi, Ketua PD Aman Mataram

Pelatihan Kader pemula PD Aman itu mengangkat tema ‘ Meningkatkan kualitas kader Masyarakat Adat Nusantara di Era Milenial. 

Ketua PD Aman Mataram, L. M. Iswadi Athar menyatakan pentingnya pelatihan kader, karena organisasi itu ruhnya adalah pengkaderan. 

“Tentunya kader yang akan melanjutkan estafet leadership di PD Aman Mataram ke depannya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Nusantara Mataram di Kota Mataram,” kata Iswadi 

BACA JUGA : Pembangunan Masjid Nurul Madinah Desa Kuranji Dalang, Mengajak Masyarakat Beramal Jariyah

Peserta pelatihan kader pemula PD Aman Mataram itu berasal dari komunitas Adat Nusantara di Mataram

Pelatihan itu dihadiri PW Aman NTB yang membuka acara, Ketua OKK PW AMAN NTB, Abdul Majid. 

“Pengkaderan pemula ini penting dan direkrut dari komunitas-komunitas Adat di PD AMAN Mataram,” ujarnya. 

Dalam pelatihan itu menghadirkan pemateri dari tokoh adat Nusantara Mataram di Kota Mataram, yakni H.L. Mahdaraen, H. L. Sri Muhlisin, Ida sekariani, dan Abdul Majid dari OKK PW AMAN NTB

Iswadi menjelaskan,. Kota Mataram itu uniq, sebuah kota besar namun memiliki masyarakat adat yang masih lestari. 

BACA JUGA : Relawan GaMa Mataram Gelar Konser “Musik Jalanan untuk Demokrasi”

PD Aman Mataram menggelar pelatihan kader adat

“Mari kita lestarikan adat dan budaya kita,  tentunya dengan kita memiliki kader yang aktif di Mataram akan menjadi generasi yang akan melestarikan adat nusantara di Kota Mataram,” kata Iswadi. ***

 




Rakerda dan Penyusunan Renstra AMAN Kota Mataram

Acara Rakerda dan penyusuan Renstra AMAN di Mataram untuk rumuskan program kerja 5 tahun ke depan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kota Mataram (PD AMAN Mataram) Kota Mataram gelar rencana strategis (Renstra) dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilaksanakan di Aula Kota Mataram, Sabtu (29/30/23).

BACA JUGA: Bang Zul Penuhi Undangan Masyarakat Gontoran

Rakerda AMAN mempertahankan eksistensi masyarakat adat
Lalu M. Iswadi Athar

Ketua Alansi Masyarakat Nusantara Mataram, L. M. Iswadi mengatakan, acara Renstra dan Rakerda AMAN ini mengangkat tema ‘Masyarakat adat bangkit bersatu, berdaulat, mandiri dan bermartabat di era milienial’. 

Tujuan rakerda AMAN, mempertahankan eksistensi masyarakat adat di era milenial yang menjadi titik point, sehingga adat dan budaya kita bisa tetap lestari di setiap komunitas adat.

BACA JUGA: Harapan Wagub NTB, Tiap Desa Punya Perpustakaan Inklusif

“Kta akan rumuskan dan petakan program kerja kita dalam kurun waktu 5 tahun ke depan yang tentunya program AMAN Mataram kita akan sinergikan dengan pemerintah daerah di Kota Mataram beserta stakeholders adat dan budaya kita,” kata Iswadi

Acara Renstra dan Rakerda AMAN dibuka oleh Walikota Mataram yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf S.Pd.

Yusuf menyampaikan selamat atas terselenggaranya acara Renstra dan Rakerda AMAN Mataram. 

Ia berharap kegiatan ini menghasilkan program kerja yang bermanfaat bagi kelangsungan masyarakat adat, khususnya di Mataram dan Nusa Tenggara Barat. 

“Insya Allah, AMAN mampu mewujudkan kehidupan Masyarakat adat yang berdaulat, adil, sejahtera, bermartabat dan demokratis. Saya berharap berbagai program kerja AMAN kali ini mampu menjadi pengejewantahan dari keberadaan AMAN sebagai himpunan masyarakat adat untuk melindungi haknya,” tegas Yusuf.

Ia berharap dalam kegiatan ini, peserta dapat memberikan ide-ide dan membuat berbagai program yang dapat memajukan AMAN khsusnya di Kota MataraM. 

“Mari kita terus bergandengan tangan, serta menjaga persatuan dan kesatuan, dan hasilkan kegiatan yang baik dan dapat dilksanakan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ajak Yusuf. .

Dalam acara tersebut hadir dari PW AMAN NTB, Lalu Prima Wiraputra, Damanas AMAN Regional Bari Nusra, Dende Suia Sari.

BACA JUGA: Seru! 2023 Penenun Sukarara Siap Menenun Seharian

Kadir juga para Ketua Komunitas adat Nusatara Se-Mataram, dan beberapa undangan dari Pemerintah Daerah, Aktifis,  akademisi, TNI&POLRI, Tokoh adat, Pemuda, dan Tokoh Masyarakat.***