Aksi Kemanusiaan untuk Umat di Bulan Ramadhan

Terus Gelar Aksi Kemanusiaan untuk umat, Guru Besar Unram nilai kiprah Rachmat Hidayat melebihi kader Partai Religius

MATARAM.LombokJournal.com ~ Politisi PDI Perjuangan, H. Rachmat Hidayat  menyalurkan bantuan kursi roda elektrik untuk pensiunan abdi negara yang tinggal di Kota Mataram.

Sehari sebelum menjalankan ibadah puasa, Rachmat menyambangi Gang Kecubung III di Kelurahan Gomong, Kecamatan Mataram. 

Disana, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu menyambut kedatangan bulan suci Ramadan dengan menggelar aksi kemanusiaan. 

BACA JUGA: Puasa Ramadhan, Perjalanan Menjadi Insan Muttaqin

Rachmat Hidayat mengawali Ramadhan dengan aksi kemanusiaan, membantu pensiunan kursi roda elektrik

Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut membesuk H Sukartadji Anwar, pensiunan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, yang kini tidak lagi leluasa bisa berjalan akibat kondisi kesehatannya. 

Rachmat membawa bantuan kursi roda elektrik untuk mantan Sekretaris KONI NTB tersebut. Menyerahkan langsung kepada pensiunan abdi negara yang bulan depan akan genap berusia 72 tahun itu, Kamis (23/03/23).

“Kegiatan aksi kemanusiaan ini adalah wujud dari rasa syukur kita bersama. Tak ada kaitannya sama sekali dengan politik. Allah itu menciptakan kita bukan untuk saling menyakiti, tapi untuk kita saling berbagi,” katanya..

Rachmat segera menghubungi Kementerian Sosial dan meminta dikirimkan kursi roda elektrik sebagai bagian dari program aspirasinya sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI. 

Hal itu dilakukan manakala mendapat informasi tentang kondisi Sukartadji. Rachmat bersyukur, tidak butuh waktu lama, kursi roda elektrik ini disiapkan dan dikirim Kemensos ke Mataram.

“Mudah-mudahan dengan keberadaan kursi roda elektrik ini, saudara saya, Pak Sukartadji Anwar, bisa lebih mandiri dalam beraktivitas dan beribadah. Apalagi kita semua saat ini diperjumpakan kembali oleh Allah dengan bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah,” ujar Rachmat.

BACA JUGA: Wagub NTB: Pembangunan Kesehatan Kebijakan Prioritas 

Dia menegaskan, jika kini dirinya begitu responsif membantu kursi roda elektrik saat menerima kabar kondisi Sukartadji, hal itu kata Rachmat adalah wujud penghormatan atas seluruh dedikasi, jasa, dan pengabdian yang diberikan Sukartadji untuk pembangunan daerah.

“Bantuan ini tak akan pernah sebanding dengan dedikasi dan pengabdian yang sudah beliau berikan untuk NTB,” ucap Rachmat.

Kerabat Sukartadji Anwar menyongsong kedatangan Ketua DPD PDI Perjuangan ini dengan suka cita. 

Di antara keluarga yang menyambut antara lain ada Prof H Zainal Asikin, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Mataram. Ada pula Dr Widodo Dwi Putro, pengajar di FH Unram yang rumahnya memang bersebelahan dengan Sukartadji.

Semenjak istrinya dipanggil Yang Mahakuasa, Sukartadji kini tinggal sendiri di rumahnya. Pada malam hari, baru anaknya-anaknya yang telah memiliki keluarga masing-masing, datang secara bergiliran untuk berjaga dan menemaninya. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari, seluruhnya telah lebih dahulu dipenuhi.

Rona kebahagiaan terpancar sangat jelas dari raut wajah alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran tersebut, manakala mendapati Rachmat telah berada di pintu rumahnya. Rachmat kemudian menghampiri Sukartadji yang duduk di sofa ruang tamu. 

Keduanya lalu berbagi pelukan hangat. Melepas kerinduan bersama.

“Ini oleh-oleh kita jadinya ini,” kata Sukartadji pada Rachmat, begitu politisi berambut perak itu menyilakan tim dari Sentra Paramita Mataram, unit kerja milik Kementerian Sosial di NTB, membawa masuk kursi roda elektrik untuk Sukartadji.

BACA JUGA: Kado Istimewa Rachmat Hidayat untuk Loteng dan KLU

Rachmat dan Sukartadji adalah sahabat karib. Keduanya hanya terpaut usia satu tahun. Mereka sama-sama menempuh pendidikan di sekolah yang sama di Lombok Timur. Menempuh masa remaja dengan penuh lika-liku, suka dan duka. Rachmat bahkan acap menginap di rumah Sukartadji dan sudah dianggap seperti anak sendiri oleh kedua orang tua Sukartadji.

Lama malang melintang menjadi Syahbandar dengan mengepalai sejumlah pelabuhan yang menjadi unit kerja milik Kementerian Perhubungan, Sukartadji kemudian mendapat promosi menjadi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB. 

Saat Sukartadji memangku jabatan eselon II tersebut, Rachmat menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTB.

Maka jadilah, pertemuan sore itu tak ubahnya seperti pertemuan keluarga. Kecuali kondisi kakinya yang tidak memungkinkan berjalan dengan leluasa lagi, selebihnya Sukartajdji masih sangat sehat. 

Suara mantan pejabat yang dikenal sebagai karateka ini pun masih sangat lantang.

Banyak cerita-cerita masa lalu yang menggelitik, terutama bagaimana dirinya dengan Rachmat menjalani masa muda. 

Keduanya pun menuturkannya dengan begitu rinci, sehingga menjadi pertemuan suka cita itu pun penuh dengan gelak tawa.

Sukartadji menuturkan, meski rajin berolahraga dan tidak merokok, situasi kesehatannya memang mulai menurun. Tahun 2015, dirinya menjalani operasi jantung untuk pasang ring. Dokter juga mendiagnosa dirinya menderita diabetes. 

BACA JUGA: Perempuan UMKM Dibekali agar Naik Kelas

Faktor makanan yang dominan asupan karbohidrat berasal dari nasi menjadi penyebab utama. Tahun 2016, Sukartadji juga didiagnosa menderita hernia.

“Kalau duduk, sakit di pangkal paha,” tuturnya.

Dengan didampingi sang istri, segala ikhtiar sudah dijalani Sukartadji untuk berobat. Terutama ketika kondisinya mulai susah untuk berdiri dan berjalan. Bahkan, tidak hanya di NTB. Namun, juga berobat ke dokter-dokter terbaik di luar NTB. 

Salah seorang dokter di NTB kemudian mendiagnosa ada masalah pada lututnya. Direkomendasikan operasi untuk mengganti bantalan lutut. Namun, di tengah menunggu jadwal operasi, Sukartaji malah tidak bisa bangun sama sekali dari tempat tidur. Hanya tergeletak.

Akhirnya, pemeriksaan dilakukan menyeluruh dengan CT Scan. Sampai kemudian diketahui, bahwa masalahnya bukan di lutut, melainkan di tulang lumbar. 

Sukartadji kemudian menjalani operasi selama lebih dari tujuh jam. Sebanyak delapan pen dipasang di tulang punggung bagian bawah. Setelah operasi, kondisinya terus membaik. Namun begitu, aktivitas berjalannya tidak lagi leluasa.

Karena itu, mendapat bantuan kursi roda elektrik dari Rachmat, membuatnya begitu bersyukur. 

Sukartajdi bahkan sudah menyusun rencana. Kursi roda elektrik itu akan mengantarnya untuk menunaikan ibadah salat berjamaah lima waktu di musala yang berjarak 250 meter dari rumahnya.

Sukartadji pun sudah mendapatkan penjelasan secara seksama dari Kustadi, Tim Sentra Paramita Mataram, bagaimana kursi roda elektrik tersebut dioperasikan. 

Sukartadji kemudian langsung mempraktikkan pengoperasian kursi roda yang harganya mencapai Rp 27 juta tiap unitnya tersebut karena dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan pengguna mengoperasikannya secara mandiri.

Sementara itu, mewakili keluarga, Prof Zainal Asikin menyampaikan ucapan terima kasih dan memberi apresiasi atas perhatian yang sudah diberikan Rachmat kepada kakaknya Sukartadji Anwar.

“Terima kasih banyak untuk bantuan kursi roda ini. Alat ini sungguh dibutuhkan kakak kami,” ujar mantan Wakil Rektor IV Universitas Mataram ini.

Prof Asikin mengungkapkan, Rachmat Hidayat adalah figur yang harusnya menjadi contoh bagi siapa saja. 

Dia mengungkapkan, bagaimana Rachmat begitu hormat kepada orang tua dan kepada guru. Juga memberikan perhatian yang begitu besar kepada sahabat-sahabatnya.

“Hubungannya dengan sahabat-sahabat beliau, sungguh tidak pernah pupus. Wujudnya seperti yang kita saksikan hari ini,” ucap Prof Asikin.

Diakui Prof Asikin, sebagai tokoh NTB yang kini berkhidmat di tingkat nasional, Rachmat memang disebutnya sebagai figur yang jarang bicara di hadapan publik. Misalnya dengan muncul di televisi. 

BACA JUGA: Prabowo Subianto Menggema di Arena Musra XXIV NTB

Tapi dalam mewujudkan hal-hal nyata yang dibutuhkan oleh masyarakat NTB, Rachmat nyaris tidak pernah alpa.

“Itu menunjukkan betapa beliau benar-benar memahami persoalan NTB dan persoalan daerah,” imbuhnya.

Prof Asikin mengaku, dirinya mengetahui dan mengikuti dari pemberitaan media, bagaimana Rachmat hadir di tengah-tengah persoalan kemanusiaan yang dihadapi masyarakat. 

Mulai dari membantu memugar rumah tidak layak huni milik warga tidak mampu. Membantu penyandang disabilitas. 

Membantu pondok pesantren, sekolah, dan juga tempat ibadah. Hadir pula secara langsung untuk membantu kepentingan seluruh umat.

Prof Asikin bahkan sempat bertanya pada diri sendiri. Sebab, Rachmat berasal dari PDI Perjuangan yang merupakan partai nasionalis. 

Namun, dalam aksi nyata untuk membantu masyarakat NTB, apa yang dilakukan politisi lintas zaman tersebut, sudah melebihi dari apa yang dilakukan kader partai yang berbasis religius.

“Kami begitu bangga, memiliki sosok pemimpin seperti Pak Rachmat,” ujar Prof Asikin. (*)

 

 




Rachmat Hidayat Bantu Kursi Roda Pensiunan Dinas Kehutanan

Mendenghar kabar pensiunan Dinas Kehutanan Ltim terserang stroke, Rachmat Hidayat datang memberi bantuan kursi roda elektrik warna eerah

LOTIM.LombokJournal.com ~ Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat kembali menggelar aksi kemanusiaan. 

Setelah di Lombok Barat, kali ini, kegiatan membantu sesama tersebut digelar di Gumi Patuh Karya, Lombok Timur.

Rachmat menyambangi Lingkungan Bermis II di Kelurahan Kembang Sari, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Sabtu (24/01/23) siang, 

Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut membesuk Achmad Fadillah, pensiunan ASN Dinas Kehutanan Lombok Timur yang sakit diserang stroke.

Rachmat membawa bantuan kursi roda elektrik untuk Fadillah, dan menyerahkannya langsung kepada pensiunan abdi negara yang sudah purna tugas pada tahun 2003 silam itu.

“Ini sepenuhnya adalah kegiatan aksi kemanusiaan. Tak ada kaitannya dengan politik. Karena sesungguhnya hidup kita sebagai manusia bukan tentang bagaimana menikmati, melainkan bagaimana berbagi,” kata politisi kharismatik ini.

BACA JUGA: Racmat Hidayat Bantu Penderita Disabilitas di Lingkungan Gomong Mataram

Bantuan kursi roda dari Rachmat Hidayat itu semata-mata kegiatan aksi kemanusiaan
Rachmat Hidayat dan Acmad Fadillah

Rachmat segera menghubungi Kementerian Sosial dan meminta dikirimkan kursi roda elektrik sebagai bagian dari program aspirasinya sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI. Ia mendapat informasi kalau Achmad Fadillah menderita lumpuh karena serangan stroke. 

Rachmat bersyukur, tidak butuh waktu lama, kursi roda elektrik ini disiapkan dan dikirim Kemensos ke Mataram.

“Kursi roda ini mudah-mudahan dapat membantu Pak Fadillah bisa tetap mandiri dalam beraktivitas dan beribadah,” imbuh Rachmat.

Kerabat dan putra-putri Achmad Fadillah menyongsong kedatangan Rachmat dan rombongan dengan suka cita. 

Mereka menyampaikan ucapan terima kasih untuk seluruh perhatian Ketua DPD PDI Perjuangan NTB tersebut untuk Achmad Fadillah dan keluarga.

Rachmat sendiri datang dengan didampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Lombok Timur Ahmad Sukro dan Anggota DPRD Lombok Timur dari PDIP yakni Nirmala Luk Santi, Marianah, dan Baiq Nurhasanah. Hadir pula politisi senior PDIP NTB yang juga mantan Anggota DPRD Lombok Timur H Jumat Dahlan dan sejumlah pengurus PDIP lainnya.

Kebetulan, pada hari yang sama, jajaran PDIP Lombok Timur memang akan menggelar aksi penanaman pohon dan penghijauan di Kecamatan Sakra, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan sekaligus perayaan ulang tahun ke-76 Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Prof. Dr. (H.C.) Hj Megawati Soekarnoputri. 

Rachmat sendiri pada pagi hari sebelum menjenguk Achmad Fadillah, telah mencanangkan Gerakan PDIP untuk menanam pohon dan aksi bersih-bersih daerah aliran sungai di Dusun Selojan, Desa Presak, Batukliang, Lombok Tengah. 

Gerakan tersebut kemudian dilakukan serentak pada hari yang sama oleh pengurus PDIP di seluruh Kabupaten/Kota di NTB.

Bagi Rachmat, Achmad Fadillah adalah sosok pejuang lingkungan. Rachmat yang mengawali karir politiknya dari Lombok Timur, tahu persis, bagaimana Fadillah mendedikasikan karir birokratnya yang panjang untuk menyelamatkan hutan di Lombok Timur. 

Fadillah terlibat dan berada di garis depan untuk memimpin berbagai aksi penghijauan hutan di kawasan Sambelia, salah satu daerah di kaki Gunung Rinjani yang masuk wilayah Lombok Timur. 

Juga aktif menjaga dan menghijaukan kawasan Gawah Sekaroh, salah satu kawasan hutan di Lombok Timur bagian selatan.

Karena itu, jika kini dirinya begitu responsif membantu kursi roda elektrik saat menerima kabar kalau Achmad Fadillah menderita lumpuh, hal itu kata Rachmat adalah wujud penghormatan atas seluruh dedikasi, jasa, dan pengabdian yang diberikan Fadillah untuk lingkungan.

BACA JUGA: Kadis Kominfotik NTB Ajak GJI Sampaikan Pesan Kebaikan

“Bantuan ini tentu tak akan sebanding dengan dedikasi dan pengabdian yang sudah beliau berikan,” ucap Rachmat.

Kepada sosok-sosok yang begitu memperhatikan keberlanjutan lingkungan seperti Achmad Fadillah, kata Rachmat, PDI Perjuangan ingin menyampaikan rasa terima kasih. 

Sebab, pengabdian mereka sejalan dengan perhatian besar yang diberikan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Hj Megawati Soekarnoputri, yang memiliki rasa cinta Tanah Air dan begitu mencintai bumi dan lingkungan.

Rasa cinta itu hingga kini terus dibangun Ibu Mega dan menjadi kultur partai, agar setiap kader partai benar-benar menaruh rasa cinta pada tanaman dan lingkungan.

Aksi-aksi penghijauan dengan menanam pohon kata Rachmat, berperan besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan hidup. 

Sebab, pohon mampu memproduksi oksigen, menyimpan karbon, dan bahkan menghasilkan buah maupun bahan obat yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pohon juga menjadi tempat berlindung dan rumah dari berbagai spesies binatang.

”Dan jangan pernah lupa, pohon juga menjadi sumber daya penting bagi kehidupan dan peradaban,” imbuhnya.

Rachmat menekankan, aksi penghijauan dan menanam pohon adalah cara terbaik merawat kehidupan. Dan itulah mengapa, Ibu Mega tiada henti menginstruksikan kepada seluruh kader untuk bergerak konkret dalam merawat bumi secara bersama-sama.

“Bantuan ini adalah wujud terima kasih kami untuk pengabdian pada lingkungan yang sudah dilakukan Pak Achmad Fadillah,” kata Rachmat.

Kustadi dari Sentra Paramita Mataram, unit kerja milik Kementerian Sosial di NTB menjelaskan, kursi roda elektrik untuk Achmad Fadillah bersumber dari Program Aspirasi H Rachmat Hidayat yang dikirim langsung Kementerian Sosial. 

Harga satu unit kursi roda elektrik tersebut mencapai Rp 27 juta.

“Kursi roda elektrik ini canggih karena dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan penderita mengoperasikannya secara mandiri dan simple,” kata Kustadi.

Usai penyerahan, Fadillah pun langsung mencoba kursi roda elektrik tersebut di halaman rumahnya. 

Sejumlah petugas dari Sentra Paramita Mataram juga membantu dengan menerangkan secara tekun dan detail terkait dengan fungsi-fungsi pada fitur kursi roda elektrik beserta cara mengoperasikannya. 

Fadillah dan keluarganya pun terlihat menyimak dengan sangat seksama.

Tanggapi Situasi Terkini Politik NTB

Pada kesempatan yang sama, Rachmat Hidayat sempat menjawab pertanyaan media terkait situasi terkini perpolitikan di NTB. Awak media meminta tanggapan terhadap sejumlah dinamika politik yang membelit sejumlah Parpol di NTB, dimana terjadi aksi lompat pagar elite partai. 

Selain itu, ada juga pucuk pimpinan partai yang dicopot dari jabatannya lalu diganti oleh orang yang baru dan bahkan merupakan pecatan dari partai lain.

Politisi senior NTB ini mengemukakan, apa yang terjadi tersebut adalah situasi yang biasa. Dinamika terjadi adalah di tingkatan elite partai, bukan dinamika di masyarakat. Karena itu kata Rachmat, situasi tersebut tak akan banyak berdampak pada masyarakat secara luas.

“Ini tak ubahnya seperti meteror-meteor yang bertabrakan di angkasa. Saling baku hantam sesama meteor. Pada akhirnya, hanya akan menjadi debu ketika tiba di tanah,” kata Rachmat.

Rachmat terus mencermati dinamika yang terjadi tersebut. Namun, dia menegaskan, PDI Perjuangan tidak menjadi bagian dari meteor-meteor tersebut. 

Karena itu, jika kini sejumlah partai politik di NTB disibukkan dengan dinamika akibat ulah dan tindakan elite di partai tersebut, PDIP NTB memilih terus bersama-sama rakyat NTB.

PDIP NTB kata Rachmat, istiqomah untuk membantu masyarakat, tanpa embel-embel kepentingan politik sesaat di belakangnya. 

BACA JUGA: Expo Karya Siswa SMA-SMK untuk Meriahkan WSBK 2023

Bantuan tersebut antara lain berupa bantuan UMKM, bantuan beasiswa, bantuan RTLH, dan juga bantuan untuk Pondok Pesantren seperti pembangunan ruang kelas baru.

Untuk tahun 2023 ini, Rachmat menginformasikan, dirinya menyiapkan program penyaluran beragam bantuan sosial untuk masyarakat di Pulau Lombok tanpa memandang latar belakang, kepentingan, maupun strata sosialnya.

“Siapa pun warga Lombok yang memerlukan bantuan terkait tupoksi Komisi VIII DPR RI, saya akan bantu tanpa ada birokrasi bertele-tele dan potongan sesenpun,” katanya.

Ia menekankan, setiap bantuan tersebut akan dipublikasi secara terbuka dan transparan sebagai bagian dari akuntabilitas dirinya sebagai Wakil Rakyat dari dapil Pulau Lombok. (*) 

 

 




Rekor Aksi Donor Darah Terbesar di NTB, Dilakukan INTI NTB

 Aksi kemanusiaan donor darah yang dilakukan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) NTB mencatat rekor sebagai aksi terbesar sejak 2019

MATARAM.lombokjournal.com ~ Aksi kemanusiaan Donor Darah Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) NTB hari Sabtu (15/01/22) di Epicentrum Mall Mataram yang berhasil menghimpun 574 kantong darah, merupakan  rekor terbanyak di NTB. 

Ketua Unit Donor Darah (UDD) PMI Lobar, dokter Ratna menegaskan catatan rekor donor itu di Sekretariat INTI NTB, Jum’at (21/01/22).

‘’Selama dua tahun terakhir ini yang terbesar,’’ ujar Ratna didampingi stafnya, Hasyim dan Andre.. 

UDD PMI Lobar, kata Ratna, mengucaapkan terima kasih atas aksi kemanusiaan donor darah ini. 

‘’Tidak pernah ada donor darah seperti yang dilaksanakan INTI,’’ bebernya. 

BACA JUGA: Pemerintah Siap Sukseskan World Halal Tourism Summit NTB

Ratna mengakui, donor darah INTI NTB ini sangat membludak pesertanya, yang mendaftar sekitar seribuan. 

Bahkan ada yang ditolak karena tidak memenuhi persyaratan, ada pula yang pulang karena kelelahan menunggu. 

Ke depan, kalau INTI NTB menggelar donor darah lagi ada beberapa catatan dan evaluasi yang perlu diperbaiki. 

Koordinator Acara sekaligus MC top, Ari Po memberikan masukan kaitan dengan pelaksanaan yang perlu diperbaiki. 

Demikian juga Ko Budi yang aktif di lapangan memberi saran agar pelaksanaan donor darah lebih bagus lagi. 

Ketua Perhimpunan INTI NTB, Alwan S Theo menyatakan pelaksanaan aksi kemanusiaan Donor darah ini perlu ditingkatkan karena masih banyak yang butuh darah. 

Sehingga kebutuhan darah masyarakat bisa teratasi dengan adanya donor darah. ‘’Kerjasama dengan PMI perlu kita tingkatkan, itu saja pesan saya,’’ katanya singkat dibarengi tepuk tangan semua peserta. 

Dengan donor darah INTI NTB yang mencapai 574 kantong, dokter Ratna menyatakan ini bisa mencukupi untuk cadangan darah setahun. 

‘’Terima kasih banyak INTI NTB,’’ tandasnya. 

BACA JUGA:  UMKM Lokal Harus Difasilitasi Jual Produknya di Event MotoGP 

Sekjen INTI, Candra Jap yang datang khusus dari Jakarta di acara Penyerahan Piagam oleh UDD PMI Lobar mengatakan apa yang dilaksanakan INTI NTB ini surprise awal tahun yang akan dilaporkan ke Ketua Umum INTI, Teddy Sugianto dan pengurus lainnya. ‘

’Hebatnya INTI NTB ini karena kerja gotong royong,’’ katanya tampak bangga. 

Dengan semangat gotong royong yang guyub dari INTI NTB, semua terasa ringan. 

‘’Nah, kalau bisa dilaksanakan di Epicentrum dengan ruangan besar, ini adalah rahasia dari INTI NTB, dan Pak Ketua INTI NTB,’’ katanya disambut aplaus tepuk tangan. 

Ketua Harian INTI, S Widjanarko menyatakan aksi kemanusiaan Donor Darah INTI 15 Januari 2022 adalah yang keempat. 

‘’Sejak pelantikan Perhimpunan INTI NTB ini donor darah keempat, dan kita selalu ramai karena dukungan semua pihak, kami ucapkan terima kasih banyak kepada pendonor, sponsorship, PMI, semua panitia dan manajemen Epicentrum yang telah mendukung kegiatan kami,’’ ujar Widjanarko.

Ketua Panitia, Rudi Hidayat senang kalau ada organisasi lain bisa pecahkan rekor aksi kemanusiaan ini.

 Atau INTI NTB yang mecahkan rekor lagi untuk aksi kemanusiaan donor darah terbesar di masa yang akan datang. (*) 

 

 

 




Donor Darah Terbesar di Awal 2022, INTI Himpun 583 Kantong

Aksi kemanusiaan donor darah yang diselenggarakan INTI NTB di awal tahun mendapat sambutan antusisas dari masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com ~ Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) NTB bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Lobar, berhasil menghimpun 583 kantong darah dalam aksi kemanusiaan donor darah, Sabtu (15/01/22).

Semula INTI hanya menargetkan 500 kantong, ternyata hasilnya melebihi target.

‘’Ini melebihi target 500 kantong sesuai hasil rapat,’’ kata Ketua Perhimpunan INTI NTB, Alwan S Theo didampingi Ketua Harian S. Widjanarko dan Sekretaris INTI, Kristho Sunggara SH.

Donor darah dalam rangka HUT NTB ke 63 dan menyambut Perayaan Imlek 2573 berlangsung ramai di Epicentrum Mall.

Acara yang dipandu MC top, Ari Po ini diawali dengan doa bersama yang dipimpin Ketua Panitia Rudi Hidayat. Seperti diketahui di awal tahun 2022 ini baru INTI NTB yang berhasil menghimpun 583 kantong, ini adalah donor darah terbesar.

BACA JUGA: Rakerda Gerindra NTB Telurkan Rekomendasi Capres, Cagub dan Cabup

Antusias pendonor luar biasa, yang mendaftar hampir seribuan dan yang ditolak ratusan orang ditambah karena lama menunggu, calon pendonor akhirnya pulang.

Kepada calon pendonor yang pulang, Rudi mengimbau untuk tetap donor darah secara mandiri di PMI Lobar.

‘’Silakan tetap donor ke PMI Lobar terutama pada saat jam kerja,’’ harapnya.

Setiap pendonor, kata S Widjanarko dapat goodybag, yang berisi snack, minuman dan lain-lain.

‘’Panitia juga menyediakan angpao dan satu kupon doorprize, kali ini banyak hadiahnya antara lain, Sepeda, 3 kulkas, 3 TV, kipas angin, voucher menginap di hotel, voucher makan gratis di resto ternama di Epicentrum dan ratusan hadiah lainnya,’’ paparnya.

Sementara Koordinator acara, sekaligus MC top, Ari Po meramu acara hiburan begitu mix.

Mulai dari band, karaoke, dance sosial, dance, akustik, game di sela sela pembagian doorprize sehingga tidak monoton dan jadi tontonan yang menyegarkan.

Ari Po juga berkali-kali mengucapkan terima kasih banyak kepada semua sponsor yang telah banyak membantu suksesnya acara ini.

Di samping itu Ari juga mengucapkan terima kasih banyak kepada para pendonor baik itu TNI, Kepolisian, ASN, pengusaha, akademisi, swasta dan pihak lain yang telah membantu.

Acara pembagian doorprize juga dihadiri oleh dua anggota DPR RI yakni Wakil Ketua Komisi I DPR RI, H Bambang Kristiono dan H Rahmat Hidayat SH.

BACA JUGA: PDI P NTB Dukung Rannya NyaLon Anggota DPD RI

Ketua Panitia Donor Darah, Rudi Hidayat menegaskan Perhimpunan INTI adalah organisasi sosial yang tidak berafiliasi dengan Partai apapun.

‘’Kehadiran dua tokoh DPR RI tersebut, sebagai motivasi dan komitmen untuk aksi kemanusiaan, donor darah,’’ jelasnya.

Salah seorang pembina INTI NTB, Hj Baiq Eva yang juga Asisten I Setda Provinsi NTB, melihat antusias peserta donor darah bisa dilanjutkan di masa yang akan datang.

‘’Ini kegiatan bagus bisa dilaksanakan lagi ke depan,’’ bebernya. (*)