Sekolah Lapang di Dusun Sentul, Antisipasi Hama Penyakit Tanaman Tembakau
Penting menyeelenggarakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu, karena Lombok Utara rawan adanya serangan hama penyakit tanaman tembakau.
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lombok Utara menyelenggarakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), di Dusun Sentul, Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, Selasa (12/07/21).
“Kegiatan SLPHT dibayai Rencana Anggaran Kas (RAK) pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bidang Perkebunan Kabupaten Lombok Utara Tahun Anggaran 2021,” kata Kasi Pembenihan dan Perlindungan, Moh. Ayusi, saat membuka acara.
Selain itu, sumber aggaranya pada Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian pada kegiatan penanganan Dampak Perkebunan Iklim (DPI) Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan. Melalui DPA Rincian Belanja Pengendalian dan Penanggulangan Rencana Pertanian Kabupaten/Kota.
BACA JUGA: Panen Raya Madu Lebah Trigona di Lombok Utara
Pelatihan SLPHT dipilih penyelenggaraannya di Dusun Sentul, mengingat dusun ini berpotensi untuk pengembangan tanaman tembakau.
Karena itu, Plt Kabid Perkebunan, Sugiartadi, SP mengatakan, peserta diharapkan lebih aktif mengikuti Sekolah Lapang. Baik dalam mengikuti penyampaian materi (teori) maupun praktik lapangan.
“Dengan melihat langsung proses dan temuan di lapangan itu, menjadi salah satu bahan diskusi kelompok,” jelas Sugiartadi.
Di Dusun Sentul Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara dinilai cocok untuk pengembangan tanaman tembakau.
Meski dalam luasan lahan tanamnya lebih sedikit dibanding dengan daerah lain, namun dari hasil getahnya saja cukup membantu kontribusi kepada daerah sendiri.
Luasan tanam tembakau di Kecamatan Kayangan melebihi 50 hektar, yang sudah ditanam rata rata berkisan 60-100 cm. Belum lagi yang ada di Kecamatan Bayan yang mencapai 100 hektar, belum lagi yang ada di Kecamatan Pemenang serta Gangga dan Kecamatan Tanjung.
“Jenis yang paling dikenal adalah varitas Kasturi, Virginia, Paroka dan jenis tembakau bandung/katik sebutan petani,” jelas Sugiartadi.
Sugiartadi yang mewakili Kepala Dinas DKPP Kabupaten Lombok Utara saat ditemui di lokasi menjelaskan, pentingnya diselenggarakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu, karena adanya serangan hama penyakit tanaman tembakau.
“Tanaman tembakau sangat rentan terhadap situasi dan kondisi yang buruk, misalnya terjadi anomali iklim dan adanya serangan organisme penganggu tanaman (OPT) tembakau,” jelasnya.
Lebih lanjut Sugiartadi menuturkan, SLPHT yang diselenggarakan delapan kali pertemuan, agar diikuti peserta secara aktip dan semangat. Mengingat serangan organisme penganggu tanaman (OPT) tembakau tersebut.
Jika dibiarkan bisa berakibat fatal, yakni merugikan petani sendiri, jelasnya.
Menurutnya, adanya permasalahan OPT tersebut, sangat dibutuhkan suatu pembinaan dan pelatihan bagi petani tembakau seperti yang dilakukan saat ini.
“Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyelenggarakan Sekolah Lapang ini diharapkan mampu mengatasi serangan hama,” ujarnya.
BACA JUGA; Cabang Olahraga E-Sport Diapresiasi KONI Lombok Utara
Selain itu, lanjut Sugiartadi, adanya pelatihan ini para petani mampu meningkatkan produksinya, serta menghasilkan kualitas bahan baku tembakau yang bermutu tinggi, tegasnya.
Dalam mengikuti kegiatan SLPHT, para petani tampak antusias, selain dipandu oleh pemandu lapang juga didukung oleh instruktur dari mantan petugas penyuluh lapangan DKPP KLU.
@ng