Sekda NTB Ingatkan Tugas Bersama Menyiapkan Generasi Berkualitas
Di NTB, sejak Juni 2017 sedikitnya terdapat 89 kasus kekerasan terhadap anak
MATARAM.lombokjournal.com — Momentum Hari Anak Nasional menjadi ajang semua prangh untuk saling mengingatkan, tugas pemerintah sama dengan tugas para orang tua dan guru, yakni menyiapkan generasi-generasi yang berkualitas.
Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ir. H. Rosiady H. Sayuti menegaskan itu saat membuka acara peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2017 di Balai Sosial Asuhan Anak, Kamis (10/8/17) siang.
Sekda menegaskan, intervensi lembaga keluarga dan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) pun sangat diperlukan. “Terutama guna menjamin tumbuh kembang anak yang searah dan seimbang agar terlahir anak yang sehat, cerdas dan berkualitas,” katanya.
Pada acara bertema”One Day For Children” ini, Sekda NTB berpesan kepada seluruh anak-anak yang hadir agar terus belajar tanpa henti. “Belajarlah sejak dari buaian ibu sampai ke liang lahat,” ajak Pak Ros.
Sebellumnya, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB yang diwakili Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Hj. Fitri menyampaikan, permasalahan sosial pada anak begitu kompleks. Karenanya, diperlukan program berkelanjutan dan peran serta seluruh masyarakat.
“Permasalahan anak di bangsa ini tergolong sebagai status yang luar biasa, dengan demikian harus ada penanganan dan perhatian khusus dari semua pihak,” ujarnya.
Sejak Juni 2017, di NTB tercatat 89 kasus kekerasan terhadap anak. 23 kasus di antaranya adalah pencabulan. permasalahan sosial, kesulitan ekonomi, kemiskinan dan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat menyebabkan ketidak berdayaan keluarga menjalankan peran serta dalam menjaga anak-anak dari keterlantaran, kekerasan dan eksploitasi.
“Setiap anak memiliki kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan hubungan dengan orang tuanya, kesejahteraan diri, keselamatan dan pengasuhan yang berkelanjutan,” ungkap Hj. Fitri.
Kepada para orang tua dan Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) sebagai lembaga yang memelihara anak-anak terlantar, diharapkan dapat memberikan bimbingan, pengertian, dan informasi bagaimana terkait cara anak-anak melindungi diri dari tindak kejahatan.
Senada dengan Sekda NTB, Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial RI, Arief Sapta Wijaya pun berharap anak-anak dapat menjaga diri dari pengaruh negatif di lingkungan sekitar, termasuk di rumah.
Ditegaskannya, pentingnya pengawasan terhadap penggunaan media teknologi informasi seperti internet, seperti pemilihan konten dan situs yang sesuai batasan usia dan norma. Demgan demikian tidak mengganggu mental dan tumbuh kembang anak.
“Mari tumbuhkan potensi anak yang ada, agar memiliki mental yang tangguh,” tutupnya.
AYA