Revitalisasi Posyandu Jadi Solusi Utama

Jadi pusat edukasi permasalahan kesehatan di NTB

MATARAM.lombokjournal.com

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menegaskan, Revitalisasi Posyandu dapat menjadi pusat edukasi dan solusi utama permasalaham kesehatan di Provinsi NTB.

Untuk mewujudkannya, Ummi Rohmi – sapaan akrab Wagub – memaparkan beberapa strategi saat menjadi narasumber dalam Webinar Penguatan Posyandu Keluarga yang digelar Pemerintah Provinsi NTB bekerjasama dengan Dinas Kesehatan NTB, Senin (10/05/21).

Wagub Perempuan pertama di NTB itu menjelaskan, dibutuhkan komitmen yang kuat antara pemerintah kabupaten dan desa.

Membentuk Pokja Posyandu Desa dan menambah 3 meja pelayanan, yang semula 5 menjadi 8, yaitu; meja untuk remaja, Posbindu, serta lansia.

Kemudian untuk 3 meja pelayanan tersebut, dibutuhkan tiga orang kader yang akan bertugas.

Jika belum ada kader tambahan bisa dengan sementara memanfaatkan ibu-ibu atau remaja yang ada di desa tersebut). Kalau tempat itu waktunya fleksibel maka penambahan alat relatif murah.

Berbagai masalah kesehatan yang kompleks juga dihadapi oleh Provinsi NTB. Masalah stunting, kematian ibu, kematian bayi, dan berbagai masalah kesehatan yang kompleks seperti; pernikahan anak, pekerja migran (PMI) Ilegal, narkoba, lingkungan hidup, bencana, dan lain sebagainya.

Semuanya ini harus bisa kita kendalikan dengan pola edukasi yang konsisten dan tersistem dengan baik.

“Salah satu yang paling strategis yang kita perkuat selain sekolah adalah Posyandu, karena Posyandu dilaksanakan di setiap dusun di seluruh NTB setiap bulan,” jelas Ummi Rohmi.

BACA JUGA:

Hingga saat ini, peta sebaran posyandu keluarga per April 2021 di Provinsi NTB adalah sebagai berikut; 208 di kabupaten Lombok Utara, 844 di Lombok Timur, 126 di Lombok Barat, 244 di Lombok Tengah, 104 di Sumbawa Besar, 414 di Sumbawa, 428 di Dompu, 481 di Kabupaten Bima, dan Kota Bima 99.

“Kalau posyandunya aktif semua, maka semua data akan kita dapatkan secara ‘up-to-date’ setiap bulan. Sehingga semua permasalahan dari skala dusun bisa kita kontrol di NTB,” tegas Ummi Rohmi.

Ummi Rohmi juga menjelaskan, Edukasi di Posyandu Keluarga ini akan lebih efektif lagi jika kita mengaktifkan Dasa Wisma. Dasa Wisma merupakan program kerja Tim Penggerak PKK Provinsi NTB.

Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah selaku Ketua TP-PKK menjelaskan Dasawisma di mulai dari pusat sampai ke desa, yang terdiri dari kelompok ibu dari 10 kepala keluarga (KK), yang melakukan aktivitas bermanfaat bagi keluarga.

Terutama kegiatan mewujudkan program-program dalam bidang meningkatkan ketahanan keluarga, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

novita

@diskominfotikntb