Peserta JKN-KIS, Berobat Sewaktu-waktu Tanpa Mikir Biaya
Program seperti ini yang bisa meringankan beban orang banyak terlebih yang paling membutuhkan.
lombokjournal.com –
Jamkesnews ; Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) terus jadi primadona bagi banyak orang. Hal ini terlihat dari jumlah kepesertaan yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Berdasarkan data yang dihimpun dari situs resmi BPJS Kesehatan, jumlah peserta program JKN-KIS mencapai 222.002.996 jiwa per 1 Juni 2019.Djoko Irianto (57), salah satu pengguna layanan JKN-KIS yang sudah lama merasakan manfaatnya. Ia mengaku sudah 3 kali melakukan rawat inap dalam kurun waktu 2 tahun. Ia dirawat lantaran mengidap gejala typus dan punya riwayat maag.
“Ini yang ketiga saya dirawat di rumah sakit. Selama 2 tahun ini sakitnya sama, typus dan maag. Karena usia juga tua, sepertinya daya tubuh saya melemah. Penyakit saya sering kambuh. Bersyukur saya punya Askes (Kartu Indonesia Sehat). Mau berobat sewaktu-waktu gak mikir biaya,” ungkap Djoko, saat ditemui di rumah sakit.
Lebih lanjut, Djoko menceritakan gejala yang ia rasakan sebelum memutuskan ke rumah sakit. Ia merasakan perut yang panas, persendian yang seperti putus, hingga akhirnya muntah-muntah.
Djoko lantas menuju ke rumah sakit lantaran kondisinya yang begitu parah.
“Di rumah sempat muntah-muntah. Sebelum itu perut saya terasa panas. Kadang merasa persendian ini seperti putus. Karena keadaan yang seperti itu, saya minta keluarga untuk antar ke rumah sakit. Sekarang sudah lumayan, nafsu makan juga sudah kembali,” ceritanya.
Selama perawatan di rumah sakit Mitra Sehat Medika-Pandaan, Djoko merasa nyaman. Ia mengaku jika rumah sakit tersebut menjadi andalan ketika dirinya sakit. Tak ada biaya yang ditagihkan selama perawatan di sana. Kebaikan program JKN-KIS benar-benar nyata menurutnya.
“Tiga kali rawat inap, tiga kali saya di sini. Yang dua rujukan, satunya langsung kesini. Selain dekat rumah, pelayanannya juga enak. Gak ada biaya yang ditagihkan selama saya di sini. Dari ruangan sampai obat-obatan semua ditanggung BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Di akhir obrolan, Djoko mengucapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit dan BPJS Kesehatan. Ia merasa terbantu dengan sinergitas kedua belah pihak.
Ia berharap program JKN-KIS terus berjalan dan memberi manfaat nyata. Menurutnya program seperti ini yang bisa meringankan beban orang banyak terlebih yang paling membutuhkan.
“Karena saya sudah baikan, saya berterima kasih kepada rumah sakit dan BPJS Kesehatan. Kolaborasi ini akan banyak membantu orang khususnya mengenai jaminan kesehatan. Dulu orang takut soal biaya, tapi sekarang sudah ada solusinya. Saya harap masyarakat tahu akan pentingnya menjadi peserta BPJS Kesehatan terlebih demi kebaikan,” tutupnya.
ar/vn/Jamkesnews