Perayaan Mandi Safar di Gili Tahun Ini Lebih Sederhana, Ini Alasannya
Di tengah acara perayaan Mandi Safar, Kadis Pariwisata NTB minta pelaku pariwisata di Gili mengambil peran dalam event MotoGP
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Acara perayaan Mandi Safar di Dusun Gili Meno Desa Gili Indah Rabu (06/09/21) sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, penyelenggaraannya lebih sederhana dan tak semeriah sebelumnya.
Penyelenggara upacara tradisi itu berlangsung di tengah pandemi Covid-19, sehingga banyak aturan yang membatasi.
Pembatasan yang ditekankan, penyelenggaraannya harus memperhatikan protokol kesehatan (prokes), berarti menghindari kerumunan banyak orang, serta aturan prokes lainnya.
Pemerintah KLU berharap tidak ada lagi penambahan kasus positif Covid-19, tujuannya agar sektor Pariwisata segera pulih.
BACA JUGA: Workshop Implementasi Program LED di KLU, Dibuka Bupati
“Saya menghimbau pada masyarakat tidak mengabaikan Prokes guna menjaga diri, keluarga dari virus pandemi covid 19 dan masyarakat yang belum vaksin untuk segera melakukan suntik vaksin,” kata Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan ST MEng yang ikut acara perayaan Mandi Safar di Dusun Gili Meno.
Hadir pula pada acara tersebut, Kadis Pariwisata NTB Yusron Hadi ST, PLT Kadis Pariwisata KLU DRs. Ainal Yakin, PLT Kadis Perhubungan KLU, Ir. M Wahyu Darmawan serta undangan lainnya.
Upacara Mandi Safar atau lebih dikenal dengan Rebo Bontong menjadi ritual rutin masyarakat setempat yang jatuh setiap bulan Safar.
Ritual Rebo Bontong merupakan perpaduan budaya warga Sasak dan Islam, untuk memohon berkah.
Wabup Danny menyampaikan, Mandi Safar adalah budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Kegiatan itu
“Kegiatan mandi sapar ini menjadi bukti keberadaan pemerintah di tengah masyarakat, dalam situasi dan kondisi apa pun, terlebih di masa sulit sperti sekarang ini,” ungkap Wabup Danny
Dalam kesempata itu, Kadispar NTB Yusron Hadi mengharapkan pelaku wisata di KLU, khususnya di Desa Gili Indah, menyiapkan diri dan mengambil peran pada event Internasional Moto GP yang dilaksanakan di Mandalika Lombok Tengah.
Pihaknya yakin event tahunan berdampak pada pariwisata yang ada di KLU.
BACA JUGA: BI NTB Dukung Pemanfaatan Bahan Organik untuk Bawang Merah
“Wisatawan yang nantinya datang pasti akan mngunjungi tempat tempat wisata yang ada di NTB termasuk Gili Trawangan, Gili air dan Gili Meno akan menjadi pilihan mereka nantinya,” jelasnya.
Acara dilanjutkan dengan “serakalan” (baca barzanji), zikir dan berdoa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat.
Rangkaian prosesi ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan tolak bala, serta dilanjutkan dengan acara mandi bersama di pantai.
@ng