Penangkaran Penyu di Lombok Utara Dapat Bantuan Mesin Air
Mendapat bantuan dari Yayasan Garuda Mandiri Peduli (GMF Peduli), Muhidin akan membuat kolam baru penangkaran penyu
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Penangkaran penyu secara swadaya di pantai Sedayu, Lekok, Desa Gondang, Lombok Utara, sudah ditekuni Muhidin sejak tahun 2014 silam.
Upaya menyelamatkan habitat penyu itu dimulainya dengan susah payah. Sebab penangkaran penyu yang dirintisnya sejak sekitar tujuh tahun silam itu bukan untuk mengejar keuntungan.
Tapi Muhidin melakukan penangkaran penyu semata-mata karena cinta lingkungan. Pria tua yang sederhana yag juga merupakan salah satu tokoh pejuang iklim itu mulai penangkaran penyu itu dengan sarana serba terbatas.
Misalnya, ia kerap mengambil air laut dengan ember untuk mengairi kolam-kolam penangkaran penyunya.
“Dulu saya mengambil air laut dengan menimba pakai ember,” tutur Muhidin.
BACA JUGA: Bantuan Painel Mesin Sumur Bor untuk Dusun Baru Murmas
Karena itu, ketika ia menerima bantuan dari Yayasan Garuda Mandiri Peduli (GMF Peduli), Minggu (11/07/21), mata Muhidin berkaca-kaca.
Bantuan yang diterimanya berupa seperangkat mesin pompa air laut dan uang tunai sebesar Rp 16 juta tersebut disambut Muhidin dengan mata berkaca-kaca.
“Ini bantuan besar bagi saya, karena selama ini banyak yang menjanjikan bantuan, kemudian tak ada kabar. Tapi dari kawan-kawan inilah yang langsung terealisasi,” ujar Muhidi.
Muhidin mengaku, bantuan mesin pompa air laut tersebut akan sangat membantunya. Pompa air akan mempermudah pekerjaannya.
Sebab selama ini ia kerap mengambil air laut dengan ember secara manual untuk mengairi kolam-kolam penangkaran penyunya.
“Sekarang saya tak lagi ngambil air denga ember. Kita sedot dengan mesin pompa dai laut,” katanya.
Dan tentang batuan uang tunal Rp16 juta itu untuk apa?
BACA JUGA: Lombok Sumbawa Infinite Experience, Citra Baru Wisata NTB
Tidak ada lain rencananya, uang tunai bantuan itu pun akan dipergunakan untuk membuat kolam penangkaran baru. Selebihnya untuk merenovasi kolam lama yang sudah tidak memadai.
“Saya sangat terbantu dengan batuan ini,” kata Muhidin.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Garuda Mandiri Peduli (GMF Peduli), Kemas Omi Andrian mengaku, telah beberapa kali mengunjungi penangkaran penyu di tempat Muhidin.
Dari kunjungan tersebut ia menggali apa yang dibutuhkan oleh Muhidin, lalu melakukan penggalangan dana.
“Sudah beberapa kali kita ke sini, lalu menyerap apa yang menjadi kebutuhan beliau (Muhidin) dengan penangkaran penyunya, setelah itu kita komunikasikan dengan pihak pihak yang peduli untuk penggalangan dana,” ujar Kemas.
Ia dan pihaknya merasa senang karena telah berhasil menggalang dana dan langsung menyalurkan bantuan tersebut.
Sebab Muhidin telah melakukan aksi konservasinya secara swadaya. Sehingga menurutnya inilah yang menjadi perhatian.
Ia berharap semoga bantuan yang disalurkannya dapat bermanfaat dan menjadi motivasi agar Muhidin lebih bersemangat lagi.
“Semoga dengan bantuan ini Muhidin semakin bersemangat melakukan aksinya, Muhidin telah melakukan semua ini dengan swadaya, sehingga kami merasa ini perlu mendapat perhatian,” paparnya.
Memang masih ada kekurangan sarana lain yang menunjang kelancaran kegiatan Muhidin dalam penangkaran Tukik, seperti kolam yang standar, Tandon berukuran besar untuk menampung air.
Saat itu dilakukan pelepasan 100 tukik (bayi penyu), sebagai simbolisasi hidupnya konservasi di Lombok Utara.
@ng