Pasar Pancingan Kini Dikembangkan Di Krujuk, Lombok Utara
Empat pilot project pengembangan Pasar pancingan ada di Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara
MATARAM.lombokjournal.com – 4 pilot project pengembangan Pasar Pancingan dikembangkan di kabupaten lainnya, salah satunya di kawasan wisata Desa Kerujuk, Lombok Utara.
Dinas Pariwisata kembali mengembangkan itu setelah sukses dengan pasar pancingan Bilebante Lombok Tengah.
“Ada 4 pilot project kita bersama Genpi,” ujar Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal beberapa waktu lalu, Jum’at (16/03).
Keempat pilot project tersebut terbagi di beberapa daerah, yakni Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara. Di Lombok Tengah sendiri sudah ada pasar pancingan Bilebante. Selanjutnya, pihaknya bersama Genpi akan membuat hal serupa di Kerujuk.
Menurut Faozal, jika hal tersebut sukses, ada semacam laboratorium ekonomi bagi desa.
Hal ini tentunya sangat bagus untuk pengembangan ekonomi lokal di desa tersebut. Mereka dapat melakukan berbagai macam aktivitas ekonomi. Bahkan sisi pariwisata juga akan masuk di desa itu.
“Ini sangat bagus bagi masyarakat setempat,” sambungnya.
Ia melanjutkan, keberadaan pasar pancingan memberikan dampak yang cukup positif. Penghasilan masyarakat meningkat lebih dari biasanya.
Dicontohkan, salah satu penjual serabi di pasar pancingan Bilebante. Sebelum adanya pasar tersebut, penjual itu hanya berpenghasilan Rp 100 ribu per hari.
Itupun dengan berjualan keliling Desa Bilebante. Sekarang dengan pasar pancingan tersebut, mereka memperoleh minimal Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per harinya.
“Masyarakat begitu enjoy menerima hal ini,” aku Faozal.
Ia ingin hal serupa juga berlaku di daerah lainnya di Lombok. Namun tentunya dengan konsep yang berbeda satu sama lain. Konsep pasar pancingan di Kerujuk akan berbeda dengan Bilebante.
Hal tersebut dikarenakan venuenya yang berbeda. Disamping itu, aktivitas masyarakat Kerujuk juga agak berbeda dengan masyarakat Bilebante.
“Akan ada pembedaan,” katanya.
Dalam pengembangan pasar pancingan Kerujuk nantinya, Dispar juga melakukan intervensi. Pada tahap awal, Dispar akan membantu permodalan awal untuk masyarakat sekitar Desa Kerujuk. Diantaranya pembangunan tenan jualan untuk mereka.
“Kita berikan modal awal,” pungkasnya.
Selain itu, promosi juga akan digencarkan. Salah satunya melalui media online atau media sosial. Sarana ini sudah sangat fmiliar ditengah masyarakat, sehingga memudahkan pasar pancingan Kerujuk dikenal masyarakat luas bahkan wisatawan.
AYA