PANTAI TEBING, Berdiri Tegak Dari Butiran Pasir
lombokjournal
Jika ada yang menyebut pantai, maka terlintas di kepala saya pantai dengan pasir putih, ada pohon Ketapang dan Kelapa memayungi pesisir, dan pantai sepanjang pesisir utara Pulau Lombok — mulai Senggigi hingga Bayan — terasa teduh. Namun, pantai satu ini memiliki lanskap berbeda dengan pantai-pantai yang lain.
Kawasan pantai ini berada di Desa Rempek, Lombok Utara, sungguh memberikan pemandangan yang unik. Perjalanan dari Mataram menuju pantai ini mencapai 1,5 jam, dengan jangkauan hingga 50 km. Jalur yang ditempuh melalui Pusuk atau Senggigi menuju Pemenang. Kemudian menyusuri jalan propinsi satu-satunya menuju kea rah Bayan.
Setelah 30 meter melalui Gerbang Desa Rempek, kita akan melihat Papan penanda Pantai Tebing di sebelah kiri (barat) jalan aspal. Jalan yang ditunjuk menuju pantai tebing merupakan jalan rabat dan tanah sepanjang 200 an meter. Jalan tersebut tidak lebar, membuat kesulitan bila ada mobil berpapasan.
Sekitar 5-10 meter dari bibir pantai terdapat tebing vertikal yang berdiri sepanjang 50 an meter dengan tinggi menjulang hingga 25 meter. Konon, tebing ini terbentuk dari endapan hasil Tsunami akibat meletusmya Gunung Tambora yang dasyat tahun 1815. Lumpur laut yang terbawa tsunami menumpuk, ditambah endapan debu dan awan panas yang terbawa angin dari Pegunungan Tambora ke Pulau Lombok.
Ukiran gradasi warna dari setiap lapisan endapan yang menahun, memberikan lanskap yang unik.
Untuk menemukan pemandangan yang indah dan bernuansa sejuk, sebaiknya datang pada saat senja. Dengan latar belakang cahaya matahari jingga, memberikan warna yang berbeda menerpa dinding tebing yang berukir.
Tebing Butiran Pasir
Bentuk tebingnya tidak merupakan susunan batu cadas yang keras. Tebing itu terdiri dari butiran pasir agak besar, sehingga kalau kita berada di bawahnya akan merasakan butiran-butirannya berguguran. Karena itu ada kekhawatiran tebing itu akan longsor. Pengunjung disarankan tak terlalu lama berada di bawah tebing. Walaupun, belum ada catatan sejarah tebing itu pernah runtuh.
Jika siang hari pantai ini akan terasa panas, karena tidak ada tempat berteduh, hanya ada berugak di kebun2 warga yang berada di sisi utara pantai sekita 15-20 meter dari tebing. Pedagang yang berjualan air minum dan makanan kecil pun sedikit,, dan biasanya mereka berjualan saat musim libur.
Ombak yang kecil akan membuat anak-anak merasa aman untuk mandi.Sore hari saat matahari terbenam, kita bisa menyaksikan keindahan panorama senja.
Nyi-Ita