Festival Budaya Dengan Hadiah 12 sepeda Motor

Berbeda dengan event Parade Budaya Sasak tahun lalu, dalam penyelenggaraan event ‘’Festival Budaya Sasak Ya Susu 2017’ disediakan hadiah-hadiah di tiap titik atau tempat penyelenggaraan

Brand Manager Kopi Ya Susu, Wieyono Santoso. (oto: Lombok Journal)

MATARAM.lombokjournal.com —  Sejalan dengan semangat Ya Susu memberi apresiasi pada masyarakat Lombok, dalam event ‘Festival Budaya Sasak Ya Susu 2017’ sudah disiapkan grand prize atau hadiah yang cukup bergengsi yaitu sepeda motor Beat.

“Hadiah Beat itu diberikan di tiap tempat atau titik penyelenggaraan festval,” kata Dewa Adhy, Regional Promotion Manager kopi Ya Susu Area NTB-Nusra Ardhy, pada wartawan Jum’at (31/03) siang.

Berarti kalau penyelenggaraan itu berlangsung di 12 titik di empat kabupaten (Lombok Utara, Lombok Barat, Lpmbok Tengah dan Lombok Timur), maka disediakan sebanyak 12 sepeda motor Beat. Bandingkan, kalau penyelenggaraan Parade Budaya tahun lalu cuma diberikan hadiah kulkas.

Tidak cuma sepeda motor, masih ada hadiah lain yang disediakan seperti TV Led 32 Inch, Kulkas 1 pintu dan magic com.

Dewa Ardhy menjelaskan, untuk mendapatkan hadiah tersebut caranya mudah. Penonton cukup membeli produk Ya Susu sebanyak 2 renteng seharga Rp15 ribu, selama event berlangsung.  Konsumen akan mendapat kupon yang nantinya akan diundi  untuk memperebutkan hadiahnya.

Pengundian dilakukan di akhir acara.  Itulah cara kopi Ya Susu agar tetap menjadi kopi pilihan masyarakat Lombok. Selain menggelar program melestarikan seni budaya, sekaligus menghibur masyarakat.

Dengan pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan event, diharapkan terjalin komunikasi positi antara kopi Ya Susu dengan masyarakat.

“Ya susu konsisten mengedukasi masyarakat sasak dengan budayanya dalam tiap event yang diselenggarakan,” kata Brand Manager kopi ya Susu, Wieyono Santoso.

Berikut venue atau lokasi event ‘Festival Budaya sasak Ya Susu 2017;

  1. Lombok Utara di Bayan (1 April) dengan program CSR, Air Bersih; Tanjung (15 April) dengan program CSR, Perpustakaan
  2. Lombok Barat di Kediri (07 Okt) dengan program CSR, Air Bersih. Di Narmada (21 Okt) dengan program CSR, Gapura;.
  3. Lombok Tengah di Kopang (12 Agst) dengan program CSR, GAPURA; Pringgarata (26 Agst) dengan program CSR, Air bersih; di Batukliang (09 Sept) dengan program CSR, Air Bersih; di Praya (23 Sept) dengan program CSR, Perpustakaan.
  4. Lombok Timur di Aikmual (15 Juli) dengan program CSR, Air Bersih; di Pancor/Selong (29 Juli) dengan program CSR, Air Bersih; di Apitaik (13 Mei) dengan program CSR, Gapura; di Labuhan Lombok (29 Agst) dengan program CSR, Air Bersih.

Rr




Kopi Ya! Susu;  Libatkan Masyarakat Gelar FESTIVAL BUDAYA SASAK

Pelestarian Budaya Sasak yang dikemas dalam event pertunjukan tari, wayang dan musik khas Sasak, digelar ‘Ya Susu’ sejak awal April di empat kabupaten di Lombok.

Dewa Adhy, Regional Promotion Manager kopi Ya Susu Area NTB-Nusra

MATARAM.lombokjournal.com —  Gebrakan Ya Susu tahun 2017 merupakan bentuk pelestarian seni dan budaya Sasak. Tahun 2016 produk susu yang diminati masyarakat Lombok ini bertajuk ‘Parade Busaya Sasak Ya Susu’.

Tapi beda dengan sebelumnya, gelar ‘Festival Budaya Sasak Ya Susu 2017’ ini akan megajak dan melibatkan masyarakat dalam seluruh rangkaian acara.

“Jadi  masyarakat tidak sekedar nonton pertunjukan, lantas pulang. Sejak penyusunan materi acara masyarakat sudah dilibatkan. Termasuk melakukan koordinasi dan persiapan tampil,” jelas Dewa Adhy, Regional Promotion Manager Ya Susu Area NTB-Nusra, pada wartawan di Mataram, Jum’at (31/03) siang.

Pelibatan masyarakat itu bisa membuat  masyarakat memiliki kebanggaan. “Ada kebanggaan warga terlibat dalam kegiatan besar. Ini menumbuhkan rasa memiliki,” kata Adhy.

Contohnya lomba panjat pinang, sejak awal penyelenggaraannya sudah melibatkan masyarakat. Lomba panjat pinang yang selama ini menjadi ikon lomba 17 Agustus, akan dilestarikan di Lombok sebagai bentuk lomba orisinil.  Soal pelestarian ini juga tampak dalam pertunjukan, tari rebana dipilih untuk menampilkan masyakat setempat tampil di atas panggung.

Dalam penye;enggaraan event kali ini memang ‘Ya Susu’ ingin menampilkan yang kental Sasak. Termasuk artis penghibur yang akan ditampilkan bukan mengambill artis luar, tapi artis lokal yang populer. Seperti  diketahui, artis Lombok yang saat ini sangat digemari adalah Jhon Kursi Roda dan pasangannya  Erni yang album lagunya selalu laris di pasaran.

Jhon Kursi Roda dan Erni akan tampil di seluruh area event Festival Budaya Sasak, masing-masing di Lombok Utara : 2 lokasi, LLombok Barat : 3 losi, Lombok Tengah : 3 lokasi, serta Lombok Timur 4 lokasi. “Bukan artis luar yang kita datangkan, tapi artis yang besar dari lokal. Ingat kita, ingat dangdutnya,” kata Dewa Ardhy.

Dalam penjelasan pada wartawan, Dewa Adhy didampingi Wieyono Santoso, Brand Manager Nasional, Heriyanto Tan, Distributor Area Lombok dan owner CV Daya Abadi, serta Dedi Sitorus, Supervisor Promotion Area NTB.

Menurut Dewa Adhy, penyelenggaraan event Festival Budaya Sasak Ya Susu 2017, merupakan bentuk apresiasi Ya Susu pada warga Lombok.  Sebab  masyarakat Lombok selama ini memilih kopi Ya Susu sebagai produk kopi yang dinikmati tiap hari.

Brand Manager Ya Susu, Wieyono Santoso, saat bicara mengungkapkan, masyarakat Lombok yang memilih Ya Susu terbukti dalam penyelenggaran event Para Budaya Sasak Tahun 2016.  Di tiap titik atau tempat penyelenggaraan event, tanggapan masyarakat Lombok terhadap penampilan seni budayanya luar biasa.

BACA ; Festival Budaya Dengan Hadiah 12 Sepeda Motor

Hal itu membuat pihaknya meningkatkan event tersebut menjadi ‘Festival Budaya Sasak Ya Susu 2017’.  “Memang penting sekali event yang mengedukasi masyarakat melalui budaya dan sejarahnya. Ini makin memperkuat identitas masyarakat Lombok,” kata Wieyono.

Menurutnya, masyarakat Lombok bangga dengan seni budayanya. “Dengan event ini kami juga bermaksud makin mendekatkan kopi Ya Susu dengan masyarakat Lombok,” katanya.

Corporate Social Responcibility (CSR)

Kepedulian Ya Susu dalam penyelenggaraan event Festival Budaya Sasak 2017 ini bukan hanya dari sisi budaya, tapi juga pada lingkungan sosial melalui program CSR. Program CSR merupakan bentuk tanggung jawab atau kepedulian perusahaan produsen Ya Susu pada seluruh masyarakat, khususnya yang selama ini merupakan konsumen

Opsi program CSR Ya Susu yaitu PERPUSTAKAAN DESA; yakni pembangunan fasilitas desa berupa Perpustakaan Desa (meliputi renovasi bangunan, inventaris, pengadaan buku dan lain-lain). Renovasi GAPURA DAN PEMASANGAN PAPAN JALAN; yakni pebaikan Gapura (memperkuat identitas desa), dan pemasangan papan nama jalan. Dan opsi berikutnya AIR BERSIH; pengadaan air bersih melalui sumur air bawah tanah, untuk membantu daerah yang membutuhkan air bersih

“Dalam pelaksanaan program CSR kita mengacu kebutuhan desa,” jelas Dewa Ardhy.

Rr




Pelayanan WNI di Perwakilan Luar Negeri Harus Berbasis IT

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan agar pelayanan kebutuhan Warga Negara Indonesia (WNI) di kantor perwakilan RI di luar negeri dilakukan dengan layanan berbasis IT, online dan dengan sistem pembayaran non tunai.

MATARAM.lombokjournal.com — “Pelayanan publik di perwakilan RI di luar negeri harus ditingkatkan. Harus ramah, aman, murah, dan cepat,”kata Menlu Retno, Jumat sore (31/3),  saat menghadiri Rakor Teknis Perlindungan WNI, di hotel Santika Mataram, NTB.

Menlu Retno mengatakan, dalam peningkatan pelayanan itu setiap kantor perwakilan di luar negeri diminta menerapkan pelayanan berbasis IT dan online untuk memudahkan WNI yang berada di luar negeri mengurus keperluan kekonsulatan, seperti pembuatan paspor.

Selain itu, sistem pembayaran terhadap biaya layanan publik juga harus dilakukan dengan pola non tunai.

“Pelayanan harus berbasis IT. Jadi misalnya ada WNI mau urus dokumen kekonsulatan seperti paspor bisa daftar melalui SMS, WhatsApps, atau internet. Pembayaran juga harus non tunai melalui transfer Bank. Karena pembayaran tunai rentan resiko dan kutipan yang tidak perlu,” katanya.

GRA




300 Orang WNI Dilaporkan Disekap di Arab Saudi

Sekitar 300 orang warga negara Indonesia (WNI) yang hendak bekerja sebagai TKI di Arab Saudi, dilaporkan menjadi korban penyekapan di Kota Riyadh, Arab Saudi.

MATARAM.lombokjournal.com — Saat ini, Kementerian Luar Negeri RI tengah berkoordinasi dengan Kepolisian Arab Saudi untuk menangani laporan tersebut.

“Kami dapat laporan dua minggu lalu, itu ada sekitar 300 orang WNI yang hendak jadi TKI disekap di Arab Saudi. KBRI di sana sudah koordinasi dengan kepolisian Arab Saudi untuk melakukan penyelidikan,” kata Direktur  Perlindungan WNI Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal,  Jumat sore (31/3) di Mataram, NTB.

Ia memaparkan, 300 WNI yang disekap itu sebagian besar dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sebagian lainnya dari sejumlah provinsi lain.

Berdasarkan laporan yang diterima Kemlu, papar Iqbal, ratusan WNI itu direkrut menjadi TKI di Arab Saudi oleh sebuah perusahaan mega rekrutmen. Namun bukannya disalurkan, mereka justru disekap di penampungan TKI milik perusahaan mega rekrutment itu.

Laporan juga menyebutkan, selain disekap di tempat penampungan, ratusan WNI itu juga mendapak penyiksaan.

Ada beberapa isu yang berkembang, termasuk ada yang dibunuh dan dibuang. Tapi untuk detilnya belum bisa saya sampaikan karena ini dalam proses investigasi,” kata Iqbal.

Iqbal mengatakan, kasus yang diduga kuat merupakan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), saat ini tengah ditangani Kemlu melalui KBRI dan koordinasi bersama kepolisian Arab Saudi.

“Kami yakinkan bahwa KBRI di sana tentu sudah melakukan upaya yang terbaik  untuk melindungi mereka, dan pemerintah Arab Saudi juga memberi dukungan. Karena kasus ini jelas tindakan kriminal bagi pemerintah Indonesia maupun pemerintah Arab Saudi,”katanya.

Menurut Iqbal, kerjasama penanganan kasus TPPO semacam ini sudah beberapa kali dilakukan Pemerintah RI dan Arab Saudi.

“Ini bukan pertama kali dan sudah beberapa kali kita kerjasama dengan polisi Saudi, bahkan pernah melakukan penggerebekan bersama,” katanya.

GRA




Kuota dan Tarif Ojek Online akan Diatur Pergub

Pemprov NTB tengah menyusun regulasi di sektor perhubungan darat berkaitan dengan operasional ojek online di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia

MATARAM.lombokjournal.com —  Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia menjelaskan, regulasi dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub) itu akan mengatur tentang kuota kendaraan dan juga tarif ojek online yang beroperasi di wilayah NTB.

“Masalah ojek online angkutan kendaraan bermotor kita saat ini dalam proses menyusun peraturan gubernur terkait dengan kuota yang diperbolehkan beroperasi dan penentuan tarifnya,” kata Bayu, Jumat (31/3) di Mataram.

Menurutnya, Pergub juga akan mengatur tentang batas dan wilayah operasional dari ojek online.

Termasuk juga mengatur spesifikasi kendaraan. Jadi kendaraan harus memenuhi semua ketentuan sesuai cara kerja kendaraaan konvensional ,” katanya.

Bayu mengatakan, Pergub yang tengah disusun itu tetap akan mengacu pada Permenhub yang ada.

Regulasi itu dibuat untuk meminimalisir gesekan antara jasa ojek konvensional dengan yang berbasis online.

Namun, ia belum bisa memastikan kapan Pergub tersebut rampung.

AYA

 




Dialog Warga Untuk Sosialisasi Bahaya Narkoba

Penyalahgunaan narkotika dan bahan adiktif lainnya (Narkoba) sudah mengancam berbagai lini, termasuk generasi muda dan pelajar. Karena itu, penting dilakukan dialog warga untuk meluaskan pemahaman bahaya narkoba.  

MATARAM.lombokjournal.com – Di Lingkungan Karang Genteng, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, digelar sosialisasi bahaya narkoba, Kamis (30/3) malam, yang dihadiri masyarakat dan pemuda setempat.  Dialog itu berlangsung atas kerjasama Samalas Institute dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram

Sukses tidaknya suatu program tidak terlepas dari adanya dialog yang dilakukan secara intensif dengan kelompok masyarakat. “Kita kemas dalam dialog warga,” kata Direktur Samalas Institute, Darsono Yusin Sali, yang malam itu menghadirkan narasumber dari BNN Mataram,”.

Menurut dia, Konsep dialog warga seperti ini, tambah Yusin, akan diperluas ke tempat-tempat lain di Kota Mataram. Dialogini akan mempermudah penerimaan masyarakat terhadap program-program yang dijalankan pemerintah.

D ialog warga ini lebih bermaksud mengedepankan pendekatan kultural. “Misalnya saja dirangkai dengan agenda ngaji Yasin bersama,” katanya. Dialog warga juga diharapkan mampu memperpendek jarak komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.

Dalam kesempatan sama, Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Mataram, Hery Sutowo menjelaskan, bahaya narkoba tidak saja bagi pemakai namun juga bagi orang lain.  Maka penyalahgunaan narkoba disebut sebagai kejahatan extra ordinary crime.

Jika seseorang kecanduan narkoba, syaraf otaknya diserang. Sehingga yang bersangkutan engganbelajar dan sekolah. Kecanduan narkoba juga menyebabkan perubahan perilaku, seperti pengguna mudah depresi, berujung munculnya sikap paranoid. Termasuk mudah marah sehingga terjadilah KDRT di dalam rumah tangga.

“Yang terjadi seperti efek domino,” jelas Hery.

Dri aspek kesehatan, terjadi risiko penyakit HIV/AIDS. Karena biasanya, para pemakai mempunyai kehidupan seks yang tidak sehat. Data BNN menyebutkan, 88 persen pemakai narkoba memiliki kehidupan seks tidak sehat atau pernah melakukan seks bebas.

Akibatnya, anggota keluarga lainnya juga kena dampak mulai dari istri dan anak.

“Temuan BNN Kota Mataram terdapat 158 ibu rumah tangga yang terjangkit narkoba yang ditularkan dari suaminya sendiri,” kata dia.

AYA




HKG Jadi Momentum PKK Lebih Bekerja Nyata

Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 diharapkan bisa mengakselerasi program-program PKK NTB.

Ketua TP PKK NTB, Hj Erica Zainul Majdi bersama Wakil Ketua, Hj Syamsiah M Amin berfoto bersama pengurus TP PKK.(foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com — Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 dan Rapat Konsultasi Tim Penggerak (TP) PKK Tingkat provinsi NTB Tahun 2017 didorong memperbanyak kerja nyata.

Peringatan HKG bertema “Dengan HKG PKK ke 45 tahun 2017 kita lakukan akselerasi program-program PKK untuk mewujudkan Visi dan Misi Gerakan PKK”, dan Rapat Konsultasi dengan tema “Melalui Rapat Konsultasi TP PKK Tingkat Provinsi NTB Tahun 2017 kita laksanakan konsolidasi program sebagai sarana mewujudkan akselerasi program-program PKK,”,  berlangsung  di Gedung Graha Bakti Praja, Kamis (30/3).

Peringatan dan Rapat Konsultasi itu dibuka Gubernur NTB, TGH Muhammad  Zainul Majdi yang datang bersama Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj Erica Zainul Majdi,  Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin bersama Wakil Ketua I TP PKK Provinsi NTB, Hj Syamsiah M Amin.

Sambutan Ketua Umum TP PKK Pusat yang dibacakan Wakil Ketua I TP PKK Provinsi NTB, Hj Syamsiah M Amin, menghimbau agar seluruh pelaksanaan kegiatan yang bersifat seremonial  dikurangi,  dan memperbanyak kerja nyata dengan jalan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

PKK telah berkiprah selama 45 tahun. Dalam situasi dan kondisi apapun secara sadar mengabdikan diri kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

“Kita harus punya semangat dan vitalitas tinggi agar dapat melaksanakan seluruh kegiatan PKK dengan tulus dan ikhlas. Melalui momentum ini seluruh anggota PKK diharapkan dapat menyusun dan akselerasi/percepatan seluruh program pokok PKK,” katanya.

Saat menyampaikan sambutan, Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi mengingatkan, salah satu keistimewaan yang harus diresapi seluruh pengurus PKK baik Provinsi maupun Kota/Kabupaten di NTB bahwa sesuai sejarah terbentuknya PKK lahir dari, oleh dan untuk masyarakat.

Menurut Gubernur, anggapan dulu bahwa program apa saja yang mendapat dukungan pemerintah itu sudah cukup menjadi kunci keberhasilan program. Ternyata, pemikiran seperti ini tidak sepenuhnya benar. ”Untuk menyelesaikan masalah di tengah masyarakat yang beragam, tidaklah cukup hanya mengandalkan dukungan dan peran dari Pemerintah saja,” tegasnya.

Kapasitas yang dimiliki pemerintah, mesti ditambah penguatan inisiatif masyarakat, termasuk inisiatif organisasi salah satunya yaitu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK.

Diakuinya, jajaran pengurus dan kader-kader TP PKK baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di NTB telah bekerja keras memperlihatkan wujud kerja nyata, telah banyak dirasakan masyarakat.

Orang nomor satu di NTB ini juga berharap agar pesan Ketua Umum TP PKK Pusat dapat dilaksanakan.

“Kontribusi dan peran ibu-ibu sangat luar biasa dalam mendukung kerja pemerintah,” ujar Gubernur.

Malui peringatan HKG dan Rakon TP PKK, diharapkannya melaksanakanempat pesandari Ketua Umum PKK yaitu bekerjalah dengan rendah hati, jangan menganggap suatu kesalahan adalah hal yang wajar tapi untuk dijadikan pelajaran. Pesan ketiga, akan berwujud bila ada kerja nyata dan yang keempat temukan dan gali ide-ide inovatif.

“Saya harap kader PKK di NTB bisa berperan mengawal inovasi-inovasi yang muncul di masyarakat,” harapnya.

AYA

 




Inovasi Desa Diharapkan Terus Berkembang

Festival Desa Inovatif yang digelar pertama kalinya di NTB,diharapkan menjadi motivasi bagi perkembangan inovasi-inovasi masyarakat desa di wilayah NTB.

MATARAM.lombokjournal — Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (PMD Dukcapil) NTB, Rusman mengatakan, festival ini yang pertama dgelar di NTB. “Dan diharapkan bisa jadi motivasi desa lain untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi mereka ke depan,” kata Rusman, Kamis (30/3) di lokasi festival desa inovatif di Taman Budaya NTB, di Maaram.

Rusman mengatakan, ke depan festival desa inovatif akan terus digelar setiap tahun sebagai agenda rutin tahunan di NTB.

Dijelaskan, dalam festival kali ini, sejumlah desa dari tujuh Kabupaten di NTB ikut menampilkan inovasi-inovasi mereka.

Tujuh kabupaten itu antara lain Kabupaten Lombok Barat dengan 10 inovasi, Lombok Tengah dengan 7 inovasi, Lombok Timur dengan 3 inovasi, Lombok Utara dengan 3 inovasi, Sumbawa Barat dengan 3 inovasi, Sumbawa dengan 4 inovasi, dan  Dompu dengan 4 inovasi.

Ia mengatakan, selain didkung oleh Kementerian Desa dan PDT, kegiatan juga didukung Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, The Word Bank, Department of Foreign Affairs and Trade Australia, Millennium Challenge Account Indonesia, dan Program Generasi Sehat dan Cerdas.

“Mudahan dengan acara ini akan memberikan banyak ilmu dan manfaat, terlebih untuk desa- desa yang ada agar bisa berinovasi dan bisa menjadi desa contoh untuk daerah lain,” katanya.

AYA




NTB Gelar Festival Desa Inovatif

Festival Desa Inovatif digelar Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,Kependudukan dan Catatan Sipil (PMD Dukcapil) NTB di Taman Budaya NTB di Mataram, Kamis (30/3)

MATARAM .lombokjournal.com — Dalam event yang didukung Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal itu, sejumlah desa dari tujuh Kabupaten di NTB menunjukan inovasi-inovasi yang dikembangkan sesuai potensi masing-masing.

Dalam sambutannya saat membuka festival, Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, peran dan inovasi di desa merupakan pendukung utama pembangunan NTB di masa depan.

“Desa Inovatif adalah masa depan NTB. Kemajuan NTB membutuhkan kreativitas-kreativitas dan keberdayaan masyarakat di semua tempat apalagi yang hadir dan tumbuh di desa,” kata Gubernur.

Gubernur mengatakan, sebagian besar masyarakat NTB bermukim di desa. Sehingga bila masyarakat desa dalam jumlah yang  besar ini mampu memanfaatkan inovasi dengan sebaik-baiknya, maka desa akan cepat maju dan akan menjadi motor penggerak pembangunan daerah secara keseluruhan.

“Desa inovatif adalah identik dengan tempat yang indah dan baik, tempat berkontribusi menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan mampu menularkan nilai-nilai baik bagi daerah lainnya,” katanya.

Gubernur Majdi mengatakan, festival desa inovatif juga ditujukanuntuk membuktikan ternyata di desa banyak melahirkan karya-karya inovatif, baik berupa teknologi, sistem maupun tata cara yang memudahkan kehidupan masyarakat setempat.

Selama ini, desa di-stereotipe-kan dengan keterbelakangan dan ketidakberdayaan.

“Ternyata dibalik itu semua, ada nilai baik, ada karya yang luar biasa, yang orang kota mungkin bisa banyak belajar ke desa,” katanya.

Ditegaskannya, festival ini juga merupakan satu langkah penting dalam membangun marwah desa. Karenanya, pemerintah NTB akan menyelenggarakan festival serupa setiap tahun.

“Ke depan kita berharap dari festival inovasi desa ini lahir pula festival wisata desa, festival budaya desa dan sebagainya. Maju desa kita maju NTB kita,” tukas Gubernur.

AYA




Tambang Emas Pemicu Rusaknya Lingkungan Di NTB

Tambang galian C dan pengolahan emas  dianggap sebagai salah satu pemicu potensi kerusakan lingkungan. Termasuk di wilayah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com – Direktur Bumi Gora Institute, Samsul menegaskan hal itu di tengah-tengah penyelenggaraan diskusi publik bertema  “Dampak Pertambangan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat”, yang digelar oleh Bumi Gora Institute,  di Aula Kantor Kemenag Lobar, Rabu (29/03)

“Potensi kerusakan lingkungan tidak hanya menyasar areal sekitar tambang, tetapi juga sekitar pemukiman warga tempat pengolahan hasil galian C tersebut. Dampak lainnya ialah adanya ancaman bencana longsor akibat aktivitas tambang galian C itu,” kata Samsul.

Dalam kesempatan sama, Direktur Walhi NTB Murdani MH., dengan tegas menolak segala aktivitas tambang yang ujung-ujungnya justru tidak mensejahterakan masyarakat.

Murdani menjelaskan. masih adanya kawasan hutan yang digunakan untuk aktivitas pertambangan baik di Lombok Barat dan Sumbawa yang kini masih bermasalah.

Sal galian C yang ada di 10 kecamatan yang berada di Kabupaten Lombok Barat, tentu ini masih menjadi pro kontra di tengah masyarakat Lombok Barat.

“Hanya saja pro kontra ini tidak mampu dikelola dengan baik oleh pemerintah saat ini sehingga persoalan-persoalan di lingkar tambang galian C tetap ada sampai saat ini,” katanya.

Sementara di satu sisi, aktivitas penambangan emas, hampir sama masalahnya diseluruh Indonesia. Aktivitas pertambangan tersebut baik dalam skala kecil maupun skala besar pasti berdampak terjadinya pencemaran lingkungan.

“Karena apapun namanya pertambangan ini akan menggunakan zat kimia. Dampak negatifnya sungguh tidak bisa dibendung, memang merkuri tidak nampak tapi merkuri ini mengendap ke tanah sehingga saya berkeyakinan 10 tahun kedepan akan terasa dampak negatifnya,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Lobar Sulhan Muchlis, ST, mengatakan meski sudah ada Perda soal tambang, namun masih saja isi perda tidak berpihak pada  kepada masyarakat kecil.

“Contohnya indotan menguasai 10 ribu hektar sedangkan pertambangan rakyat 8-1 ribu hektar,” tutupnya.

Diskusi dihadiri sekitar 100 peserta berasal dari berbagai elemen masyarakat mulai dari unsur kepemudaan seperti KNPI, BEM, OKP, dan perwakilan masing-masing Desa di Kabupaten Lombok Barat, dengan menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Wakil Ketua DPRD Lobar, Sulhan Muchlis, ST., Direktur Walhi NTB Murdani MH., Perwakilan Dinas ESDM Provinsi NTB, dan Alfiana,  ST., M.Eg., pakar pertambangan Universitas Muhammadiyah Mataram.

AYA