TGB Ingatkan Semangat Optimisme, Seperti Tertuang Dalam Qur’an

Untuk menang berkompetisi di persaingan global, TGB ingatkan pentingnya membangun semangat optimisme

lombokjournal.com –

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menjawab pertanyaan tentang tips  memenangkan kompetisi di persaingan global, saat menjadi pembicara pada diskusi panelis utama (main panel discussion), dalam konferensi ke-9 Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Sedunia  (Indonesian Scholars International Convention 9th)  di Kota Warwick, Inggris, Rabu (26/7).

Dikatakannya, untuk menang berkompetisi di persaingan global yang kian ketat, penting membangun semangat optimisme,” kata TGB.

“Ajaran Islam yang tertuang di dalam kitab suci Al-Qur’an, mengharuskan manusia bersikap optimis dan bukan pesimis,” tegas TGB.

Menanggapi beragam pertanyaan, TGB mengungkapkan  fakta fakta pembangunan daerah khususnya di NTB.  Banyak aspek perlu mendapatkan atensi penanganan, mulai yang tampak sederhana, tetapi berdampak besar bagi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Diungkapkannya, di NTB harus memberi atensi terkait kebiasaan pernikahan dini, kebiasaan pola asuh dan pola makan yang kurang baik. “Jika tidak ada pendekatan penanganan yang tepat, akan menimbulkan masalah sosial dan kesehatan,” paparnya.

Konferensi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Sedunia  (Indonesian Scholars International Convention 9th)  rutin dilaksanakan tiap tahun secara bergilir di semua negara di dunia. Pertemuan diisi dengan diskusi terkait berbagai isu yang berkembang baik di dunia maupun Indonesia.

Konferensi di Gedung Warwick Centre Kota Warwick Inggris itu, merupakan event gabungan Konvensi Internasional Peneliti Indonesia  (ISIC) dan Symposium Internasional ke-9  Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia.

Peserta konferensi mencapai 1.500 orang  peneliti dan pemuda pelajar dunia, mengupas  tema pokok Akselerasi Sumber Daya Potensial Indonesia Menyongsong 2030.

TGB membawakan  materi, “Strategi Terbaik Menyiapkan Generasi Muda Indonesia Menyongsong Bonus Demografi 2030”. Ia memaparkan strategi menyiapkan generasi muda Indonesia memanfaatkan  bonus demografi tahun 2030, , diperkirakan sebagian besar populasi di Indonesia didominasi penduduk usia produktif.

Acara di mulai pukul 10.30 waktu setempat, dibuka Duta Besar RI untuk Inggris, Dr. Rizal Sukma. Hadir juga saat itu, Duta Besar/Utusan Tetap Delegasi Republik Indonesia untuk UNESCO, Prof. Fauzi Soelaiman, Duta Perdagangan Perdana Menteri Inggris khusus untuk Indonesia, Richard Graham. Acara baru berakhir sekitar Pukul  13.00 waktu Inggris atau sekitar pukul 21.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA).

Selain TGB sebagai panelis utama, penyelenggara, Samuel Leonardo Putra bersama Ketua PPI di Inggris, Alanda Kaiza juga mengundang mantan Menteri ESDM, Sudirman Said sebagai Keynote Speaker sekaligus membuat kesimpulan pada acara diskusi panel tersebut.

Memperkuat Pendidikan

TGB menguraikan strategi transformasi pemuda menyongsong persaingan global di masa datang. Kunci utama bagi pemuda untuk melakukan transformasi diri adalah pendidikan.

“Suatu negara atau daerah ingin maju, kuat dan sejahtera, maka yang perlu diperkuat adalah pendidikan,” tegasnya.

Dikatakannya, pemprov NTB konsisten mengalokasikan 20% anggaran untuk pendidikan. Selain itu telah menyediakan banyak anggaran untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pemuda melalui beasiswa, peningkatan kapasitas guru, peningkatan metode pengajaran, serta membangun sekolah di daerah-daerah terpencil.

Inovasi dan strategi yang dilakukannya mempersiapkan generasi yang dapat menikmati Bonus Demografi 2030 mendatang. Kebijakan populer yang sampaikan TGB, di antaranya melakukan reviltasliasi, fasilitasi dan penguatan peranan pemuda bagi pertumbuhan ekonomi, melalui pelatihan skill dan manajemen usaha.

Dikatakannya  juga tentang penguatan peran dan keterlibatan mahasiswa untuk program pendampingan bagi ibu hamil dan bayi, yang dikenal program ASHAR (Aksi Seribu Hari Pertama Setelah Melahirkan), menciptkan 200.000 wirausahawan baru dan mendorong peningkatan kualitas UMKM.

Kebijakan lainnya, menumbuhkan semangat kepeloporan pemuda dalam menciptakan desa wisata berdasarkan ciri khas dan potensi setempat, sambil menjaga kelesatarian hutan dan lingkungan, serta menumbuhkan minat baca dan mengembangkan usaha kecil menengah dengan memanfaatkan bahan baku lokal.

Para peserta diskusi sangat antusias  dengan gagasan dan pemikiran  TGB. Mereka ingin mengetahui dan mendengar penjelasan tentang capaian kemajuan pembangunan NTB yang selama ini hanya diperoleh dari media dan informasi dari mulut ke mulut.  TGB banyak mendapat pertanyaan terkait strategi mewujudkan keberhasilan pembangunan daerah.

Kebijakan kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan pembangunan, serta  pemikirannya  mempersiapkan generasi muda untuk menatap masa depan, serta strategi dan kebijakan  yang perlu dilakukan sebagai modal bagi generasi untuk menghadapi tantangan.

Usai acara, hingga di luar ruang pertemuan, TGB dikerubuti oleh pelajar dan mahasiswa untuk berbincang,  ada di antaranya yang memanfaatkan untuk selfi bersama TGB.

AYA/HMS




Pelaku UMKM Diharapkan Membiasakan Transaksi Non Tunai

Digital banking memiliki andil yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

MATARAM.lombokjournal — Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj Putu Sally Andayani mengatakan, teknologi menjadi keniscayaan dalam pembangunan. Kehadiran digital banking suatu hal yang harus dilakukan, terlebih dengan citra NTB yang kini menjadi destinasi wisata.

Selain itu, potensi sektor UMKM yang sangat luar biasa terkendala sentuhan teknologi dalam produksi maupun pemasarannya.

“Masalah digitalisasi sangat penting,” ujar Sally dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Peran Digital Banking Mendorong Pertumbuhan Ekonomi NTB di Sektor Pariwisata dan Industri Kreatif di Hotel Fizz, Mataram, Rabu (25/7).

Layanan non tunai harus digiatkan kepada para pelaku industri wisata di NTB, termasuk bagi pelaku UMKM. Kehadiran layanan non tunai tentu akan memudahkan para wisatawan dalam bertransaksi saat berkunjung ke NTB.

“Proses sosialisasi dan edukasi kepada para pelaku UMKM agar lebih melek teknologi juga menjadi tanggungjawab bersama. Pasalnya, para pelaku UMKM mempunyai peranan vital dalam kemajuan sektor pariwisata suatu daerah jelas,” Sally.

Ditegaskannya, sebagai destinasi wisata, para UMKM di NTB sepatutnya dibekali mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk kemudahan proses transaksi. Selain kemudahan bertransaksi, biasanya belanja dengan pembayaran melalui mesin EDC cenderung lebih tinggi dibanding pembayaran secara tunai.

“Seorang istri gubernur di Sumatera yang membeli mutiara Lombok hingga Rp 60 miliar melalui mesin EDC saat NTB Expo,” kisahnya.

Saat masih menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Sally menggagas kampung digital di sentra-sentra UMKM di NTB, seperti di Sekarbela, Mataram, yang dikenal sebagai sentra mutiara Lombok.

Dengan digitalisasi, Sally ingin adanya hubungan langsung antara pembeli dan penjual dalam bertransaksi, tidak melalui perantara yang justru merugikan para pelaku UMKM.

“Contoh Banyumulek (sentra gerabah) yang dulu jadi ikon NTB, sekarang seakan menangis,” kata Sally.

Para pelaku UMKM diharapkan membuka diri dengan membiasakan melakukan pola transaksi pembayaran non tunai. Dari sektor perdagangan, Sally mengaku telah mengumpulkan ratusan pelaku UMKM untuk sosialisasi dan edukasi terkait digitalisasi serta pembentukan i-Shop NTB yang menjadi toko elektronik bersama UMKM di NTB.

“Saya ingin UMKM terbiasa dengan non tunai. 17 Agustus nanti akan ekspor 20 UMKM oleh Gubernur NTB melalui kerjasama dengan PT Pos Indonesia,” kata Sally menambahkan.

AYA




NTB Fokus Pendidikan Pranikah, Cegah KDRT dan Tingginya Perceraian

Pendidikan pranikah dimaksudkan agar pernikahan dilakukan di atas usia 21 tahun, salah satunya mencegah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

MATARAM.lombokjournal.com – Saat ini pemerintah NTB fokus pada pendidikan pranikah sebagai upaya struktural dan edukasi pendewasaan usia pernikahan. Sudah dikeluarkan Surat Edaran Gubernur,  menghimbau masyarakat atau remaja agar menikah diatas 21 tahun.

Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH. M. Si mengungkapkannya di tengah-tengah penandatanganan berita acara serah terima Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang dirangkaikan review program KKBPK Semester I Tahun 2017, di Hotel Grand Legi Mataram, Rabu (26/7).

Tujuannya, mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, menurunkan kasus KDRT (kekerasan dalam rumahtangga) yang biasa berakhir perceraian. Pekerjaan ini tidak bisa hanya dilakukan pemerintah.

“Mengatasi masalah kependudukan tidak bisa sendiri, dibutuhkan banyak elemen termasuk organisasi-organisasi wanita, LSM dan lain-lain,” katanya.

Terkait pengalihan status kepegawaian tenaga PKB/PLKB menjadi pegawai pusat,  seiring berlakukanya  UU Nomor 23 Tahun 2014, yang menegaskan, para penyuluh  menjadi urusan pemerintah pusat bukan pemerintah daerah.

Dalam kesempatan itu, Wagub menegaskan bahwa dengan dilaksanakannya penandatanganan berita acara serah terima personel dan dokumen PKB/PLKB ini, maka secara resmi semua tenaga PKB/PLKB di Provinsi NTB telah beralih status dari pegawai daerah menjadi pegawai pusat.

“Apa pun status kepegawaiannya, yang terpenting adalah pengabdiannya,” ujar Wagub.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN NTB DR. Lalu Makripudin, M.Si melaporkan, tiap kesempatan Wagub NTB menekankan, tidak ada artinya kemajuan yang dicapai sektor lain bila program pengendalian penduduk tidak baik.

Harapannya, momentum ini dapat menjadi ‘trigger’ untuk mensukseskan program KKBPK di daerah guna mewujudkan generasi emas NTB 2025 yang berbudaya dan berdaya saing.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Bupati/Walikota dan Kepala BKKBN, serta disaksikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri dan Ketua DPRD.

Hadir dalam acara tersebut Deputi Keluaga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Dr. Ir. Dwi Listiawardani, Kepala BKN RI Ahmad Yusad.

Tercatat jumlah penyuluh KB yang akan dialihkan untuk NTB sebanyak 458 orang. Kota Mataram 27 orang, Lombok Barat 57 orang, Lombok Tengah 52 orang, Lombok Timur 138 orang, Lombok Utara 7 orang, Sumbawa Barat 19 orang,Sumbawa 54 orang, Dompu 20 orang, Bima 61 orang, dan kota bima 23 orang.

AYA/Hms

 

 




Berpasangan Dengan Siapa pun, Yang Penting Rahmi Jadi NTB-1

Siti Rahmi Djalillah sudah siap-siap sosialisasi

LOTENG.lombokjournal.com — DR. Ir. Hj. Siti Rahmi Djalillah MPd makin mantab untuk melangkah dalam Pilgub 2018. Setelah bersosialisasi dengan kalangan NW, ia bersiap-siap melakukan sosialisasi ke semua penjuru.

“Ya saya sudah siap maju menjadi nomor satu, “ ujar Rahmi saat dikonfirmasi usai silaturrahmi dengan Keluarga Ponpes Darul Mahmudien NW Montonggamang Lombok Tengah di halaman parkir Madrasah Aliyah Montonggamang, Rabu (26/7).

Bersama tim pemenangannya, Ia sudah melakukan konsolidasi untuk dalam waktu dekat mengadakan sosialisi baik di Lombok maupun Sumbawa.

Diungkapkannya, sejauh ini sudah banyak calon yang mulai meminangnya untuk berdampingan dalam  Pilgub mendatang, namun ia tidak menyebutkan nama-namanya. “Semua calon kuat dan pasti baik,” katanya.

Saat diminta tanggapannya kemungkinan Ia disandingkan dengan H. M. Suhaili FT. SH, dengan santai Rahmi mewnjelaskan pada wartawan. “Aspirasi orang kan sah-sah saja, Mau Suhaili atau yang lainnya boleh, tapi pada intinya saya siap jadi NTB-1,” katanya.

Giang




Forum Wartawan Diskusi Peranan Digital Banking

Digital banking memiliki peran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mendukung inklusi keuangan di Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua Forum Wartawan Pariwisata NTB mengatakan itu di tengah di tengah berlangsungnya Forum Group Discussion (FGD) dengan topik Peran Digital Banking dalam Pertumbuhan Ekonomi NTB di Sektor Pariwisata dan Industri Kreatif.

FGD yang diselenggarakan Forum wartawan NTB itu didukung Bank Mandiri dan dibuka Wagub NTB, H Muhammad Amin di hotel Fizz Mataram, NTB, Rabu (26/7).

Hadir dalam diskusi itu  Kepala Bank Mandiri NTB, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Kepala OJK NTB, melibatkan sekitar 50 orang peserta dari unsur pelaku wisata, pelaku UMKM, dan awak media.

Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin mengatakan, dukungan perbankan perlu terus ditingkatkan untuk sektor pariwisata dan juga UMKM di NTB. “Pertumbuhan sektor pariwisata di NTB cukup baik mencapai 21 persen pertahun. Dan akan lebih maksimal dengan keterlibatan semua pihak termasuk perbankan,” kata Amin.

Wagub berharap, FGD membuahkan pemikiran bersama semua pihak, dan menjadi rekomendasi kebijakan Pemerintah dan stakeholders terkait, untuk memaksimalkan sinergitas perbankan dengan pelaku wisata dan UMKM di NTB.

Ketua Forum,  Sigit Setyo Lelono mengatakan, Bank Indonesia mendorong inklusi keuangan dengan mengintegrasikan ekosistem non tunai dalam program dan layanan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat.

Pertumbuhan konsumsi yang tinggi itu, antara lain didorong makin mudahnya aktivitas jual beli melalui berbagai platform yang kini tersedia bagi konsumen untuk memperoleh barang dan jasa. Salah satunya adalah aktivitas belanja daring atau e-dagang (e-commerce).

Aktivitas belanja daring tersebut dapat menghubungkan konsumen langsung dengan produsen, termasuk berbagai UMKM.

” Digital Banking dipandang berpotensi menjembatani kebutuhan dan menggerakan kegiatan sektor usaha kecil dan mikro, serta masyarakat secara luas sekaligus turut mendorong inklusi keuangan termasuk di wilayah NTB,” ujar Sigit.

Layanan digital banking paling sederhana semisal pembayaran non tunai menggunakan kredit card dan debit card sudah mulai digunakan di jumlah destinasi wisata di Lombok dan Sumbawa. Selain memudahkan wisatawan berbelanja, pola ini efektif membantu para pelaku usaha dalam setiap kali proses transaksi.

Penyebaran sistem digital banking masih belum optimal, karena banyak pelaku usaha, jasa pariwisata, pusat Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di sejumlah destinasi wisata yang masih menggunakan sistem traksaksi konvensional.

“FGD ini diharapkan dapat menjadi salah satu forum kolaborasi positif yang mampu mengangkat berbagai solusi bagi peningkatan kesejahteraan hidup masyarat NTB ke depan,” kata Sigit menambahkan.

AYA

 

 




Rahmi Djalillah Contohkan TGB Sebagai Pemimpin Inspiratif

Saat bicara di depan santri Ponpes Darul Mahmudien, Rahmi Mencontohkan TGB Sebagai Pemimpin Inspiratif

LOTENG.lombokjournal.com  – Figur Dr M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) yang kini masih Gubernur NTB, menjadi magnet bagi jamaah NW. Bahkan kakak kandungnya, DR. Ir. Hj. Siti Rahmi Djalillah, MPd yang resmi menjadi calon NW untuk Pilgub NTB 2018, menyebut TGB sebagai tokoh inspiratif.

Itru dikatakan Hj. Siti Rahmi Djalillah saat menghadiri silaturrahmi dengan keluarga Pondok Pesantren Darul Mahmudien NW Montonggamang, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Rabu (26/7).

Saat memberikan tausyiah kepada jamaah NW dan tamu undangan yang menyambutnya, ia memberikan motivasi dan semangat kepada semua siswa yang bernaung dibawah Yayasan Ponpes Darul Mahmudien atau YADAMA, dengan mengambil sosok TGB sebagai contoh.

“TGB itu contoh pejuang yang ulet sejak kecil,” ungkapnya..

Saat ini TGB muncul sebagai figur  yang dikenal secara nasional. Rahmi mengatakan, seperti hanya para siswa YADAMA, TGB sosok yang lahir dari daerah atau kota kecil di Lombok Timur.

“TGB memiliki hobi yang sama dengan kebanyakan orang (Sasak), yaitu makan pelecing kangkung, dan sayur bening,” kata Rahmi.

Rahmi memberi ilustrasi kehidupan TGB sebagai alasannya mengambil TGB sebagai contoh tokoh inspiratif di hadapan seluruh siswa semua dan tamu undangan. Intinya, semua siswa YADAMA khususnya dan  generasi muda umumnya, bisa meniru jejak TGB.

“Hanya saja butuhkeseriusan dan niat yang mulia,’ kata Rahmi. Rahmi yang kini menjabat Rektor salah satu Universitas NW di Lotim ini juga memberikan tip menggapai kesuksesan, yaitu mengembangkan kepampuan yang ada pada diri sendiri.

Di tempat sama, Ketua Yayasan Darual Mahmudien NW yang sekaligus masih menduduki jabatan penasehat NW Loteng menyatakan rasa bangganya atas kehadiran Rahmi.

Tokoh NW di Loteng itu juga berharap agar kegiatan ini bisa memberi pencerahan bagi Yayasan untuk kedepannya. Ia sempat menegaskan, YADAMA adalah pintu utama masuk NW ke Loteng.

Gilang




Premium Tidak Langka, Konsumen Cenderung Beralih ke Pertalite dan Pertamax

Tidak ada pengurangan premium untuk SPBU, justru permintaan dari SPBU berkurang karena adanya Pertlite yang untungnya lebih banyak

Mahendra Gandhi (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) NTB, Mahendra Gandhi membantah isu langkanya bahan bakar jenis premium di sejumlah SPBU di Mataram. “Tidak ada pembatasan premium,” katanya di Mataram, Rabu (26/7)

Hingga kini tak ada kelangkaan premium, pensuplaian dari Pertamina ke SPBU selalu memenuhi permintaan pengusaha SPBU.

“Premium itu stoknnya aman berapa pun diminta. Kalau soal cepat habis hanya soal tekhis saja,” jelasnya.

Tiap hari premium selalu ada per SPBU, kisarannya 16 sampai 24 KL (kilo liter )  per SPBU tiap hari. Keseluruhan jumlah SPBU di NTB sebanyak 68, yang ada di Lombok 46, sisanya di sumbawa.

Dikatakannya, berapa pun diminta premium cukup stoknya dui Pertamina. Sebaliknya, permintaan dari SPBU berkurag karena kecenderungan konsumen yang beralih ke pertalite dan pertamax.

Kedua jenis bahan ini memiliki RON lebih tinggi yang baik bagi mesin kendaraan. Selain itu, harga premium, pertalite, dan pertamax tak terpaut jauh. Namun bukan berarti adanya pertalite dan premium itu merupakan peralihan.

“Bukan untuk peralihan. Pemakaian pertalite ada peningkatan atau bertambah. Karena animo permintaan masyarakat mengingat kwalitanya lebih bagus,” kata Mahendra.

Hingga kini penjualan pertalite dan pertamax kisarannya 10 sampai 30 persen dari awal dikeluarkan tahun lalu. Pihak Hiswana Migas menjamin tetap ada jenis bahan bakar premium, juga  pertalite dan pertamax.

AYA

 

 




Sudah Banyak Jago, Fahri Hamzah Tidak Ramaikan Pilgub NTB

Dipastikan anggota DPR RI dari Sumbawa, Fahri Hamzah, tak maju dalam bursa Pilgub NTB 2018

H Fahri Hamza, SE

LOTENG.lombokjournal.com – Wakil Ketua DPR RI, H. Fahri Hamzah, SE dipastikan tidak maju meramaikan Pilgub NTB 2018.  Wakil rakyat di DPR RI yang mewakili masyarakat NTB itu, sejak awal ia tak berencana maju.

“Tidak, saya tidak maju,” katanya pada Lombok Journal di Praya, Selasa (25/7) usai menjadi pembicara sosialisasi UUD 45 di SMK Anak Bangsa, Praya, Loteng.

Selain hanya berniat di legislatif dan juga mau jadi Duta NTB di Jakarta, ia merasa sudah banyak jago yang maju.

“Saya tidak mau berkompetisi di Pilgub NTB. Sudah banhyak jago yang bermuncula dan siap berkompetisi,” katanya.

Tentang jgo yang akan didukung dalam pilgub mendatang, ia mengaku tak perlu dibukanya sekarang. Meski didesak ia menolak bicara tentang siapa yang akan didukungnya.

“Jangan paksa saya karena itu adalah rahasia saya.” katanya.

Gilang




Uji Petik Lahan Parkir Sudah Dilakukan Dishub Loteng

Setelah dilakukan uji petik, bulan depan obyek lahan parkir Lombok Tengah sudah keluar

Kadis Pewrhubungan Loteng, Supardan (foto: Gilang)

LOTENG.lombokjournal.com — Kepala Dinas Perhubungan Lombok Tengah (Dishub Loteng), Supardan menyatakan, sejak 6 bulan lalu pihaknya sudah mulai melaksanakan sistem uji petik terhadap beberapa objek lahan parkir.

“Pihak Dinas Perhubungan Loteng akan menerapkan  sistem get seperti hal di Mall atau tempat yang lain. Namun itu masih dalam pengkajian,” katanya di halaman Kantor Bupati Loteng, Selasa (25/7)

Dikatakannnya, Dinas Perhubungan akan segera mengeluarkan hasil uji petik tersebut. “Insha Allah, bulan depan sudah keluar,” katanya.

Uji petik ini dilakukan Dinas Perhubungan sebagai cara mengevaluasi, sejauh mana para Jukir di Lombok Tengah mentaati dan menjalankan peraturan yang ada.Sejauh ini, banyak juru parkir yang dinilai karena kebanyakan masih banyak melaporkan yang sebenarnya, atau dengan kata lain tidak jujur.

Mengenai objek parkir yang disediakan kantor pemerintah, tidak dilakukan pemungutan parkir.

“Tiap fasilitas pemerintah yang disediakkan kantor, maka kami tidak berhak untuk memungutnya,” kata Supardan.

Meski demikian, ke depan pihaknya akan mencoba melakukan pendekatan di Kantor Dinas kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) dan di Dinas Dikpora.

“Kami akan coba,” katanya. Sementara yang dari masyarakat itu sendiri adalah pajak parkir.

Target pendapatan dari lahan parkir di Loteng seperti yang telah disepakati Dinas Pendapatan Daerah  (Dispenda) Loteng berkisar Rp340 juta.

Gilang




Harga Beras Tak Sesuai Kualitas, Hanya Untungkan Pedagang

Banyak kasus yang merugikan masyarakat, harga beras kemasan tak sesuai dengan kualitas yang dijanjikan

MATARAM.lombokjournal.com –  Tim Satgas Pangan Provinsi NTB saat ini sedang fokus mengawasi perbedaan harga pangan yang merugikan masyarakat. Disamping itu, harga beras yang dipatok yang tak sesuai kualitasnya, hanya menguntungkan pedagang.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Satgas Pangan Provinsi NTB, Kombes Pol Anom Wibowo  dalam rapat koordinasi Satuan Tugas (Satgas) pangan yang berlangsung di Ruang Rapat Bulog, Selasa (25/7).

Anom menyayangkan, komoditi beras sebagai makanan utama diindonesia, para pedagang yang banyak menangguk untung, sedang petani tetap tak meningkat kesejahteraannya.

“Ada ketimpangan keuntungan antara para petani dan pedagang di lapangan” katanya.

Dikatakannya, banyak kasus yang dialami masyarakat, harga beras kemasan tak sesuai dngan kondisi atau kualitas beras yang didapatnya. Untuk itu pihaknya akan terus melakukan pengawasan.

Seperti diketahui, saat ini kepolisian di pusat sedang mengungkap kasus ‘beras premium’ kemasan yang berkualitas rendah. Beras premium kandungan karbohidratnya hanya sebesar 25 persen, sedang beras kualitas rendah kandungannya hingga sebesar 80 persen.

Dalam label beras kemasan itu tertulis kandungan karbohidratnya 25 persen, padahal hasil setelah cek laboratorium nilai karbohidratnya 81,45 persen. Jadi bukan jenis premium, tapi dijual dengan harga premium. Ini termasuk penipuan yang merugikan masyarakat.

Beras kualitas rendah yang diberi label premium itu merupakan beras jenis IR 64 sebanyak 1.162 ton, yang siap edar ke wilayah Jabodetabek itu, disita polisi sebagai barang bukti.

“Kita akan terus melakukan pengawasan agar ketidaksamaan harga serta kwalitas ini bisa diatasi, ” tegas Anom.

Di wilayah NTB sendiri, harga kebutuhan pokok khususnya beras, memang belum terjadi disparitas yang tinggi yang merugikan masyarakat.  Di NTB belum terjadi perbedaan harga yang terlalu tinggi.

Pernyataan Anom itu terkait adanya beras yang dikatakan premium dengan harga tinggi, namun kualitasnya rendah. “Sekarang sedang dilakukan penegakan hukum oleh pemerintah pusat,” jelasnya.

Terkait dengan itu, Anom memang tidak akan langsung mengambil langkah penegakan hukum, sebelum tahu pasti apa yang menjadi keputusan pusat. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian maupun Kepala Bulog NTB.

“Terkait keberadaan beras premium yang banyak beredar di retail-retail di NTB itu, kami masih menunggu petunjuk proses hukum yang ada di pusat,” ungkapnya.

Disinggung banyaknya aksi penimbunan beras yang dilakukan oleh oknum-oknum pengusaha, Anom akan melakukan pendataan dan pengawasan. jika tidak terjadi kelangkaan maka tidak akan ada masalah.

“Kalau terjadi kelangkaan dan kenaikan harga, maka kita akan langsung bertindak,” tegasnya.

AYA