Pola KPH di NTB Menarik Minat ASEAN

Pola Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi konsep pengelolaan wilayah hutan yang menarik bagi negara-negara ASEAN.

MATARAM.lombokjournal.com — Hal itu terungkap dalam pertemuan Kerjasama Pengelolaan Hutan ASEAN ke 13, atau 13th ASEAN Working Group on Forest Management (AWG-FM), yang dibuka  Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin, Selasa (23/5) di Hotel Sheraton Senggigi, Lombok Barat.

Dalam forum tersebut, para delegasi dari negara-negara ASEAN yang terdiri dari para ahli kebijakan kehutanan internasional  menyoroti  pola pengelolaan hutan  NTB melalui  Kesatuan Pengelolaan  Hutan (KPH), yang dinilai sangat berhasil.

Wagub Amin menjelaskan, KPH adalah upaya membangun hutan negara dengan konsep pengelolaan berbasis teritorial atau kawasan berbasis administratif agribisnis atau berbasis komoditas.

“Pola ini dinilai mampu memberi ruang dan kesempatan bagi para pemangku kepentingan agar dapat memperoleh manfaat secara optimal dari hutan dengan tetap menjaga kelestariannya,” katanya.

Dipaparkan, Provinsi NTB saat ini telah membentuk 11 unit KPH yang mencakup kawasan hutan seluas 898.087,43 Hektare.

Luas total kawasan hutan itu terdiri dari 449.141,35 Ha hutan lindung dan 448.946.08 Ha hutan produksi.

Hal tersebut sesuai dengan keputusan Menteri Kehutanan Nomor 337 tahun 2009. Selain itu, ada juga hutan konservasi dalam bentuk Taman Nasional dan KPH Konservasi, dengan seluas 173.636,40 Ha, total kawasan hutan di Provinsi NTB sekitar 1.071.722,83 Ha.

“NTB merupakan yang terdepan dan maju dalam pengelolaan KPH di Indonesia,” kaga Wagub Amin.

Menurutnya, pengelolaan hutan dengan pola KPH memiliki beberapa kelebihan, karena lebih fokus dan menjurus ke urusan inti hutan.

“KPH di NTB mampu dijalankan dengan baik, melibatkan pemangku kepentingan hutan, penegakan hukum dalam memberantas pembalakan liar, penyelesaian konflik tenurial, membangun kemitraan produktif dengan masyarakat yang telah diinternalisasi ke dalam program pengelolaan KPH”, kata Wagub.

Wagub mengakui, sektor kehutanan adalah sektor yang cukup rumit, terdapat banyak pemangku kepentingan dan kebijakan.

Sementara cakupannya sangat luas dan tersebar sedemikian rupa, sehingga dibutuhkan sinergitas dalam pengelolaan hutan.

Untuk itu, Wagub menaruh harapan besar dengan dipilihnya Provinsi NTB sebagai tempat pelaksanaan 13th Asean Working Group on Forest Management, akan mampu menghasilkan terobosan-terobosan baru dari para ahli kehutanan internasional khususnya regulasi yang berkaitan dengan reformasi tata kelola hutan di wilayah ASEAN.

Ia berharap  dengan diadakannya kelompok kerja Asean untuk pengelolaan Hutan (AWG-FM) di Sheraton Senggigi  akan memberikan dampak positif terhadap pengelolaan hutan di NTB dan dunia pada umumnya.

AYA/HMS

 




Polda NTB Musnahkan Barang Bukti Operasi Pekat

Jajaran Polda NTB dipimpin Kapolda Brigjen Pol Firli, memusnahkan sejumlah barang bukti yang berhasil disita dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat) Gatarin 2017, Selasa (23/5) di lapangan Polda NTB, di Mataram.

MATARAM.lombokjournal.com ––  Barang bukti yang dimusnahkan antara lain, 12,5 Kg ganja, 125 gram sabu-sabu, dan ribuan botol minuman keras beralkohol, berbagai jenis.

Kapolda NTB, Brigjen Pol Firly menjelaskan, pemusnahan barang bukti hasil operasi itu dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa hasil operasi dan barang bukti yang disita polisi tidak beredar atau dijual belikan oleh Polri.

“Ini juga memastikan bahwa seluruh proses hukum sudah berjalan dan barang bukti dimusnahkan,” katanya.

Menurut Kapolda Firli, operasi pekat Gatarin dilakukan Polda NTB dan jajaran Polres se wilayah NTB, untuk memberikan rasa kenyamanan dan keamanan masyarakat, khususnya umat Islam menjelang bulan Ramadhan tahun ini.

Dalam operasi itu, tiga penyakit masyarakat yang menjdi sasaran adalah penyalahgunaan narkoba, peredaran minuman keras beralkohol, perjudian, dan prostitusi.

Pemusnahan barang bukti hasil operasi pekat di Polda NTB dilakukan dengan cara membakar ganja dan sabu-sabu, dan melindas botol minuman keras dengan alat berat.

GRA

 




Diorama NTB Akan Dibangun Dekat Islamic Center

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan membangun Diorama Sejarah Pembangunan NTB di dekat Islamic Center NTB, mulai tahun 2017.

MATARAM.lombokjournal.com — Diorama modern yang didukung sistem informasi digital itu diharapkan akan menjadi pusat edukasi dan juga rekreasi sejarah dan kebudayaan NTB.

Rencana pembangunan Diorama itu, disampaikan konsultan teknis Diorama dari Bandung, Ir. Irman N. Jati Atmajaya, di hadapan Gubernur NTB, Dr TGH. M. Zainul Majdi didampingi istri Hj. Erica Zainul Majdi, Senin (22/5) dalam pencanangan gerakan masyarakat cinta membaca di Kantor Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah NTB.

“Diorama NTB membutuhkan lahan 1.200 meter persegi dan ini akan sangat tepat lokasinya di dekat Islamic Center NTB,”kata Irman Jati.

Menurut Irman, Diorama NTB menjadi salah satu dari sedikit Diorama yang saat ini sudah tersedia di Indonesia.

Diorama lainnya yakni Diorama Purwakarta, Jawa Barat, Diorama Semarang di Jawa Tengah, dan Diorama Jenderal Soeharto di Desa Kemukus, Jawa Tengah.

Diorama NTB, papar Irman, akan berisi beragam arsip terkait informasi, data, dan sejarah tentang suatu daerah. Hal ini akan memudahkan masyarakat dan generasi penerus untuk bisa mengenal dan mengetahui catatan sejarah pembangunan di daerah.

“Ini akan melibatkan tujuh disiplin keilmuan. Gambaran Diorama NTB yang lebih detil tentu akan dibahas dalam Forum Group Discution (FGD) ke depan,” kata Irman.

Gubernur NTB, Dr TGH. M. Zainul Majdi  mengapresiasi pembangunan Diorama NTB tersebut.

Gubernur menekankan tiga aspek penting dalam pembangunan Diorama, yakni aspek substansi, aspek narasi,dan juga aspek diksi.

“Aspek substansi itu penting karena Diorama diharapkan menjadi sumber pembelajaran. Yang namanya sumber itu seperti sumber air, mata air itu harus jernih, supaya orang yang meminumnya mendapatkan manfaat. Jangan sampai sumber air itu keruh, apalagi beracun,” kata Gubernur.

Oleh karena itu, tambahnya, substansi itu betul-betul diperhatikan. Substansi itu diharapkan benar-benar mewakili identitas dan jati diri masyarakat NTB. Juga, substansi yang dimuat adalah visi NTB ke depan.

“Kita mau jadikan apa NTB ini. Kita mau bentuk apa NTB ini di masa yang akan datang,”katanya.

Aspek narasi, menurut Gubernur, juga merupakan aspek yang penting karena narasi  adalah tuangan dari konsep substansi yang ada. Sehingga perlu dipastikan isinya ditulis dengan benar.

“Juga diksi atau pilihan kata-kata yang ada haruslah kata-kata yang bisa mengambarkan identitas daerah, dinamika yang terjadi di daerah dan harapan-harapan masyarakat NTB di masa yang akan datang,” katanya.

AYA




Wagub Amin, “Kebhinekaan Perekat Bangsa.”

Wakil Gubernur NTB, H.Muh. Amin, SH M.Si menegaskan Kerukunan umat beragama manjadi modal  berharga untuk membangun bangsa.

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — Wagub H Muhammad Amin mengatakan, Melalui konsep kebhinekaan, perbedaan justru merekatkan persaudaraan dan menjauhkan seseorang berbuat kejahatan.

“Malu berbuat jahat dan hidup damai tentu menjadi konsep yang baik untuk menciptakan dan melanggengkan kerukunan,” kata wagub saat menghadiri Dharmasanti Waisak 2561TB/2017 Provinsi NTB, di Bancingah Agung, Kantor Bupati Lombok Barat, Sabtu sore (20/5).

Dharmasanti tersebut mengusung tema, Momentum peningkatan Persatuan dan Kesatuan dalam Kebhinekaan, bersama dan Kebijakan, Hidup Rukun dalam Kedamaian.

Wagub yang hadir bersama Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, menyampaikan Pancasila merupakan dasar negara yang menjamin semua agama untuk menjalankan ibadahnya.

“Negara kita buka negara agama,” ungkap Wagub.

Ia mencontohkan, banyak negara lain yang warganya terusir dari tanah kelahirannya akibat konflik yang berkepanjangan. Hal ini diakibatkan salah satunya adalah ketidakmampuan menjaga hubungan baik dengan sesama.

Karena itu, Wagub meminta semua umat beragama untuk saling menghormati dan menghargai ketika umat agama lain menjalankan ibadah dan hari besarnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid menilai konsep dan nilai Kebhinekaan di NTB sangat terjaga dengan baik. Semua warga NTB dapat menjalankan ajaran agamanya dengan aman, tanpa merasa ada yang mayoritas atau minoritas.

“Masyarakat kita aman tertib, dan terjaga. Tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan semua agama mewajibkan untuk menjaga harmoni dan Kebhinekaan.

“Pluralisme adalah takdir. Harus terus kita jaga dan rawat,” tutupnya.

AYA/HMS

 

 

 




Pesona Khazanah Ramadhan, Akan Dibuka Dengan Tabligh Akbar AA Gym,

Festival Pesona Khazanah Ramadhan di Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB, pada 25 Mei mendatang, rencananya akan dimeriahkan Tabligh Akbar oleh Dai kondang asal Jawa Barat, Abdullah Gymnastiar (AA Gym).

Lalu Muhammad Faozal (foto: Ist)

MATARAM.lombokjournal.com —  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan membuka resmi Festival Pesona Khazanah Ramadhan di Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB, pada 25 Mei.

Pemprov NTB melalui Dinas Pariwisata sedang meyakinkan AA Gym untuk bisa memberikan tausiyah dalam tabligh akbar menyambut bulan suci ramadhan.

“Pada tanggal 25 Mei akan berlangsung opening ceremony untuk seluruh aktivitas Festival Pesona Khazanah Ramadhan,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal, Minggu (21/5) di Mataram.

Faozal menambahkan, peresmian Festival Pesona Khazanah Ramadhan akan ditandai dengan dibukanya sejumlah kegiatan seperti pameran foto, buku, kuliner, hingga seni budaya yang akan dipusatkan di Kompleks Islamic Center NTB.

Ia optimis suasana bulan suci ramadhan di Lombok nanti akan lebih semarak. Pasalnya, lokasi acara akan dipusatkan di Kompleks Islamic Center NTB yang menjadi ikon bagi umat Islam di NTB.

Pada bulan suci ramadhan sebelumnya, Kompleks Islamic Center NTB belum digunakan lantaran belum beroperasi.

Apalagi, kalau pembukaan Festival Pesona Khazanah Ramadhan betul-betul akan dimeriahkan Tabligh Akbar oleh Dai kondang asal Jawa Barat, Abdullah Gymnastiar (AA Gym).

AYA

 

 




Fun Run and Walk Sambut Ramadhan Diramaikan Ribuan Peserta

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Fun Run and Walk Pesona Khazanah Ramadhan hari Minggu (21/5), diramaikan oleh lebih dari 5 ribu peserta, yang mengambil start di depan Kantor Gubernur NTB di Jalan Pejanggik, Mataram.

MATARAM.lombokjournal.com — Para peserta sudah memadati area start sejak pukul 05.30 Wita. Tampak anak-anak, remaja, hingga orangtua berkumpul mengikuti Fun Run and Walk Pesona Khazanah Ramadhan menyambut datangnya bulan suci ramadhan.

Fun Run and Walk sendiri menempuh rute sepanjang 5 kilometer dari depan Kantor Gubernur NTB menuju Islamic Center NTB.

Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin yang melepas peserta juga ikut jalan santai menuju bangunan yang menjadi ikon Pulau Lombok tersebut.

Amin mengapresiasi ajang Fun Run and Walk Pesona Khazanah Ramadhan. Menurut Amin, menyambut bulan suci ramadhan, warga harus mempersiapkan diri, baik mental maupun fisik. Amin menilai, olahraga lari dan jalan santai merupakan salah satu sarana untuk menjaga kebugaran diri memasuki bulan puasa.

Kita semua harus persiapan diri, baik fisik maupun mental karena bagi umat Islam ini penting karena ibadah puasa memerlukan keikhlasan dan memiliki fisik yang kuat,” kata Amin.

Amin menilai, Fun Run and Walk Pesona Khazanah Ramadhan sepanjang 5 km cukup menguji fisik. Amin menambahkan, branding halal tourism juga bukan sekadar jargon semata, melainkan harus diimplementasikan dalam sikap dan sejumlah kegiatan yang ada.

“Bumi seribu masjid, bukan sekadar ikon semata, tapi harus kita laksanakan secara konsisten dan aplikasikan dalam kegiatan ibadah,” ucap Amin.

Amin melanjutkan, keseimbangan duniawi dan spiritual merupakan poin penting yang ingin terus dikembangkan Pemprov NTB dalam membangun daerah.

“Kita imbau masyarakat memasuki bulan suci ramadhan mempersiapkan diri dan khusyuk dalam menjalani kewajiban bagi umat Islam. Tidak melakukan hal-hal yang kurangi kekhusyukan ibadah,” katanya.

AYA

 

Fun Run and Walk Memulai Rangkaian Pesona Khazanah Ramadhan

Menyambut bulan suci Ramadhan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pariwisata NTB menggelar Fun Run and Walk.

MATARAM.lombokjournal.com – Diperkirakan lima ribu warga Mataram, NTB, mengikuti acara yang memiliki rute sepanjang 5 kilometer dari depan Kantor Gubernur NTB di Jalan Pejanggik, hingga finish di Islamic Center NTB.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, ajang Fun Run and Walk merupakan salah satu rangkaian pembuka Festival Pesona Khazanah Ramadhan yang akan digelar selama sebulan penuh di Pulau Seribu Masjid ini.

“Hari ini, Fun Run and Walk memulai Pesona Khazanah Ramadhan,” kata Faozal.

Faozal menjelaskan, penyelenggaraan Fun Run and Walk memiliki tujuan untuk mengenalkan masyarakat akan Festival Pesona Khazanah Ramadhan yang menjadi terobosan baru dalam mempromosikan NTB, terutama Pulau Lombok selama bulan suci ramadhan.

“Ini diikuti lima ribu, dari orangtua sampai anak-anak. Ini membuktikan kita siap menyambut Festival Pesona Khazanah Ramadhan,” kata Faozal menambahkan.

AYA




Elektabilitas Ali BD Tertinggi Versi Survei Median

Popularitas dan elektabilitas Bupati Lombok Timur, Mochammad Ali bin Dahlan atau populer disebut Ali BD, sangat patut diperhitungkan dalam konstalasi Pilgub NTB 2018.

MATARAM.lombokjournal.com — Dalam rilis hasil survei terbarunya, Media Survei Nasional (Median) menempatkan posisi Ali BD yang bersaing ketat dengan Bupati Lombok Tengah HM Suhaili FT, pada dua posisi teratas sebagai calon Gubernur NTB terpopuler saat ini.

“Kami melakukan survei sejak 27 April-5 Mei 2017. Survei dilakukan terhadap 800 warga Provinsi NTB yang memiliki hak pilih, dengan margin of error sebesar +/- 3,4 persen pada tingkat Kepercayaan 95 persen. Sampel diambil secara acak dari seluruh wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTB,” kata Direktur Eksekutif Media, Rico Marbun, dalam rilis pers yang diterima Lombok Journal, Minggu (21/5) di Mataram.

Menurut Rico, berdasarkan hasil survei, ditemukan delapan nama tokoh yang paling populer di NTB dengan popularitas lebih dari 25 persen.

Delapan tokoh tersebut yaitu, Ali BD (39,5 persen), Suhaili FT (38,0 persen), Farouk Muhammad (37,7 persen), Muhammad Amin (37,5 persen),  Ahyar Abduh (37,0 persen), Lalu Gede Sakti (32,0 persen), Zulkiflimansyah (30,0 persen) dan KH Zulkifli Muhadli (27,5 persen).

Sedangkan sejumlah tokoh lainnya, seperti  Mori Hanafi, TGH Hasanain Djunaini, Johan Rosihan, Hj. Siti Romi Djalilah, Nurdin Ranggabarani, Lalu Ridu Irham Srigede, Syamsil Rizal dan H. Muazim Akbar, angka popularitasnya masih di bawah 17 persen.

“Dari segi elektabilitas, Bupati Lombok Tengah, H. Moh Suhaili FT unggul sementara di angka 15,0 persen, disusul Bupati Lombok Timur, H. Ali Bin Dahlan 11,0 persen, dan Anggota DPD RI Farouk Muhammad 9,7 persen,”kata Rico.

Walikota Mataram H. Ahyar Abduh hanya mengantongi elektabilitas 9,6 persen, sementara mantan Bupati Sumbawa Barat  KH Zulkifli Muhadli 5,5 persen, di susul anggota DPR RI Zulkiflimansah 5,0 persen.

Menurut Rico, hasil survei Median menunjukan  bahwa kontestasi antar kandidat dalam Pilgub NTB 2018 masih sangat terbuka.

Hal ini dikarenakan belum ada tokoh yang memiliki popularitas di atas 50 persen. Selain itu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan kandidat khususnya untuk menaikkan popularitasnya mengingat popularitas merupakan modal paling dasar yang harus dimiliki oleh para kandidat guna meraih dukungan yang optimal.

Selain popularitas dan elektabilitas kandidat, Median juga menggali masalah prioritas yang menurut publik harus segera di selesaikan di NTB.

“Berdasarkan hasil survei yang kami dapatkan, masalah yang paling penting harus diselesaikan di Provinsi NTB adalah perbaikan dan pelebaran Jalan 20,3 persen,  pembangunan Infrastruktur dan fasilitas umum 9,0 persen, perbaikan gang 5,5 persen, masalah irigasi 5,5 persen, dan kebersihan lingkungan 4,5 persen,” katanya.

Rico mengatakan, pembangunan infrastruktur masih menjadi PR utama bagi Gubernur NTB ke depan.

Kandidat yang mampu memberikan tawaran solusi dan program pembangunan  dan perbaikan infrastruktur akan memiliki peluang untuk meraih simpati publik.

Bagaimanapun pemimpin dipilih oleh publik untuk menyelesaikan masalah publik dan membangun NTB lebih baik lagi,” tukasnya.

GRA

 




Pamit-Kenal Danlanud Rembiga, “NTB Tempat Belajar.”

Komandan Pangkalan Udara (DanLanud) Rembiga,  Kolonel Pnb Bambang Gunarto, S.T.,M.M mengakhiri masa jabatannya, diganti pejabat baru, Kolonel Pnb Dodi Fernando,S.E,MSoc.Sc. Mantan Danlanud mengaku, banyak belajar di NTB.

Wagub H Muhammad Amin bersama Danlanud Rembiga (bersama isteri) yang baru mengakhiri masa jabatannya (foto: Humas NTB)

MATARAM.lombokjournal.com — Dalam acara  pamit-kenal antara  pejabat lama dan baru yang dihadiri Wakil Gubernur NTB, H.Muh. Amin, SH, M Si dan anggota FKPD Provinsi NTB, di antaranya Kapolda NTB, di Hotel Lombok Raya, Minggu (21/5), Kolonel Pnb Bambang Gunarto, menyatakan kesan pribadinya.

Selama bertugas di NTB, ia mendapat tempat belajar  yang baik.

“Banyak tokoh tokoh seperti Gubernur NTB, Tuan Guru Bang (TGB) yang dapat dijadikan suritauladan dalam memimpin satuan Kerja,” kesan Bambang seraya menegaskan telah  berusaha semaksimal mungkin untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran membangun masyarakat  Bumi Gora.

Danlanud Rembiga yang baru, Kolonel PNB Dodi Fernando sebagai pejabat baru beharap apa yg diperoleh dahulu tetap dapat dilanjutkan, dan penempatannya bisa membantu masyarakat dan daerah di NTB.

Wagub NTB, Muhammad Amin  mengapresiasi apa yang dilakukan pejabat lama dan mengucapkan selamat datang pada pejabat baru. Dikatakan, semua adalah entitas pemerintah yang menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan.

“Ini momentum yang sangat baik untuk kita semua,” ujar wagub seraya menegaskan pentingnya penguatan sinergi dan koordinasi dan menciptakan kerja sama yang solid.

AYA

 




Islam Dan Demokrasi Tak Bertentangan

Islam dan demokrasi punya nilai-nilai dasar yang sama, seperti keadilan, persamaan, hak asasi manusia, proses politik yang akuntabel dan transparan, serta adanya konsep yang memperjuangkan keadilan sosial.

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M Zainul Majdi, menegaskan itu saat menjadi nara sumber dalam Seminar Nasional dengan tema ‘Politik Dalam Islam, Membangun Ghirah Politik Umat Islam dalam rangka Memperteguh Persatuan Nasional’, di Universitas Paramadina Jakarta Selatan, Sabtu (20/05) siang.

“Islam dan demokrasi bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan secara diametral,” Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB).

Bahkan, NTB menggunakan islam dan demokrasi untuk menciptakan program pembangunan bertujuan memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya.

TGB mengungkapkan cita-cita membuat NTB yang beriman, berbudaya,  berdaya saing dan sejahtera. Untuk membuat NTB beriman, kita tidak masuk formalisasi, tapi kita melihat nilai-nilai dalam Islam yang dapat masuk di dalamnya.

“Misalnya dengan membuat Pergub Pemberian Asi Ekslusif dan Program Perlindungan Ibu dan Anak,” jelasnya.

Program tersebut sebenarnya didasarkan pada nilai-nilai Islam yang memiliki sifat universal yang sama dengan ide yang dibawa demokrasi.

“Siapa yang bisa mengatakan bahwa program perlindungan ibu dan anak itu bukan wujud dari politik demokrasi,” tegas Gubernur.

Islam memiliki dua dimensi, yakni dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan, sebagaimana konsep ini juga ada di dalam Pancasila.

“Pancasila adalah kemanusiaan dan berketuhanan,” sebutnya.

Ketuhanan batu ujiannya ada pada kemanusiaan. Jika ada umat Islam yang melaksanakan agama namun dengan menyakiti orang lain, maka pada dasarnya ia keluar dari nilai-nilai agama.

“Kita beragama di dunia ini untuk berkontribusi dan berbuat demi kebaikan,” pungkas Gubernur.

Seminar tersebut dihadiri tokoh-tokoh naional seperti mantan Ketua PB HMI, Dr. Ferry Mursyidah Baldan, CEO Polmark Indonesia, Saefullah Fatah, dan Ketua MURI, Jaya Suprana,

AYA

Sumber : Humas NTB




Mobile Screening BPJS Kesehatan, Untuk Deteksi Resiko Penyakit kronis

Peserta BPJS Kesehatan diingatkan kembali gunakan Mobile Screening, salah satu fitur dalam aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang berguna mendeteksi risiko penyakit kronis sejak dini.

MATARAM.lombokjournal.com — Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store, kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan.

Hal itu diingatkan kembali oleh Direktur Pelayanan kantor Pusat BPJS Kesehatan Maya Amiarny Rusady melalui siaran pers BPJS Kesehatan Cabang Mataram , Sabtu (20/05)

Setelah terdaftar dan mengklik tombol log in, peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan. Kemudian, peserta akan diminta mengisi sejumlah pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta, dan pola makan peserta.

Bila semua pertanyaan dijawab, peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada saat itu.

“Melalui aplikasi tersebut, kami berharap peserta JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatannya. Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan, sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun,” jelas Maya.

Sampai dengan 12 Mei 2017, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 177.400.222 jiwa. Dalam menyediakan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 20.772 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri atas 9.825 Puskesmas, 4.502 Dokter Praktik Perorangan, 5.286 Klinik Pratama, 15 RS Tipe D Pratama, dan 1.144 Dokter Gigi Praktik Perorangan.

BPJS Kesehatan juga telah bermitra dengan 5.344  Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang di dalamnya mencakup 2.137 RS dan Klinik Utama, 2.219 Apotek, dan 988 Optik.

Rr

Sumber /BPJS Kesehatan Cabang Mataram

***

Informasi lebih lanjut hubungi: Departemen Komunikasi Eksternal dan Hubungan Masyaraka BPJS Kesehatan Kantor Pusat +62 21 424 6063 | humas@bpjs-kesehatan.go.id