25 Kapal Perang Akan Ramaikan MNEK DI NTB

25 kapal perang akan bersandar di perairan NTB untuk meramaikan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-3 tahun 2018 mendatang

MATARAM.lombokjournal.com — Hal itu dipaparkan dalam pertemuan Sekretaris Daerah Prov. NTB, H.Rosyadi H.Sayuti, Ph.D. bersama pejabat dari Mabesal Kolonel Laut (P), Irvansyah, di RRU Kantor Gubernur NTB, Rabu (3/5)

NTB akan menjadi tuan rumah event internasional Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) yang  rencananya diikuti 38 negara akan turut ambil bagian pada tersebut. Tiap kapal peserta akan berisi 200 personil prajurit TNI AL, dan diperkirakan 6000 personil AL akan hadir di Lombok.

“Kami mantap untuk memilih Lombok dengan harapan dapat memberi nuansa positif bagi perkembangan pariwisata NTB,” kata Irvansyah.

Irvansyah memaparkan, MNEK memiliki makna strategis untuk mempromosikan kedaulatan wilayah laut Indonesia melalui kemitraan AL di dunia dengan kerangka latihan non kombatan serta mengangkat potensi daerah.

MNEK merupakan kegiatan dua tahunan yang rutin degelar TNI AL. Setelah sebelumnya, MNEK ke-2 tahun 2016 digelar di Sumatera Barat, tahun 2018 mendatang Lombok akan menjadi tuan rumah.

Demi kelancaran acara, pihak TNI AL melakukan survey di beberapa tempat, termasuk orientasi terkait kedalaman laut yang akan dijadikan sebagai lokasi acara.

Berbagai rangkaian angkaian acara direncanakan akan turut memeriahkan gelaran MNEK ke-3, seperti kirab budaya yang menampilkan potensi budaya daerah, karya bhakti, city tour, medical civil action, pameran kapal dan peralatan perang, juga fun run/fun bike.

Dan sebagai penanda historikal bahwa kegiatan ini sudah berlangsung di Lombok, nantinya  akan didirikan monument MNEK ke-3.

Sekretaris Daerah Prov. NTB, H.Rosyadi H.Sayuti, Ph.D. mengatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan emas yang sangat dinantikan NTB. Event ini pasti akan menarik bagi banyak pihak. Di samping sebagai ajang promosi wisata daerah, ada nilai edukasi yang dapat diperoleh pelajar kita melalui kegiatan seperti ini.

“Saya yakin masyarakat Nusa Tenggara Barat akan sangat antusias menyaksikan dari dekat ketangguhan prajurit angkatan laut dari berbagai negara,” ungkapnya optimis.

Sekda mengajak seluruh pihak  bekerja keras mempersiapkan dan mengemas konsepnya sebaik mungkin agar mampu menarik perhatian dan minat wisatawan sebanyak-banyaknya.

“Silahkan TNI AL berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk mempersiapkan acara ini,” tutupnya.

Rr/Humas




Didorong ke Kancah Nasional, TGB Ingin Fokus Membangun NTB

Aspirasi dan dukungan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) agar Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi tampil dikancah nasional, terus berkembang.

MATARAM.lombokjournal.com — Sosok Gubernur yang akrab dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB) itu, dinilai sangat tepat mewakili putra terbaik NTB untuk maju dalam bursa Pemilihan Presiden-Wapres RI, 2019 mendatang. 

Kepada wartawan ketika ditanya tentang aspirasi masyarakat tersebut, Gubernur TGB menyatakan menghargai aspirasi itu. Namun, ia menyatakan saat ini masih akan berfokus pada tugas Gubernur yang ia emban hingga akhir jabatan 2018 nanti.

“Sebagai aspirasi ya kita dengarkan. Tapi bagi saya amanat (sebagai Gubernur) NTB kan masih cukup lama, masih setahun empat bulan.Jadi masih banyak hal yang harus dikerjakan (untuk NTB),” kata TGB, Rabu (3/5) di Mataram.

TGB mengatakan, fokusnya saat ini masih kepada bagaimana menyelesaikan program-program pembangunan di NTB secara maksimal hingga akhir jabatannya nanti.

“Saya harus fokus betul-betul agar bisa menyelesaikan apa yang belum terlaksana. Bagaimana gagasan yang masih teori, bisa mulai terwujud. Yang lain belum saya pikirkan,”katanya.

TGB mengatakan, aspirasi masyarakat agar ada putra NTB yang maju dikancah nasional bukan aspirasi pertama. Sebelumnya juga banyak masyarakat NTB  berharap agar ada putra NTB berkontribusi lebih besar mewakili NTB di pusat, misalnya  saat penyusunan kabinet.

“Saya yakin aspirasi ini muncul karena warga yakin bahwa di NTB SDM juga sudah semakin baik. Aspirasi seperi itu sah-sah saja, walaupun dari pribadi saya masih punya tugas dan amanah, dan saya bercita-cita untuk bisa menyelesaikan amanah semaksimal mungkin,” katanya.

GRA




Ketimpangan di Balai Wilayah Sungai Akan Diungkap

Badan Intelejen Lembaga Misi Reclasering (BI-LMR) NTB menyatakan akan mengungkap sejumlah dugaan ketimpangan pelaksanaan program di Balai Wilayah Sungai (BWS) NTB.

Ketua BI-LMR NTB, Sahban (foto: AYA)

MATARAM.lombokjournal.com —  Ketua BI-LMR NTB, Sahban mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengumpulkan data-data tambahan untuk mengungkap persoalan-persoalan di BWS yang merupakan bagian dari Ditjen PSDA Kementerian PU Pera itu.

“Rencananya hari ini kita demo. Tapi ada kepentingan mendadak yang harus saya hadiri di Jakarta, jadi aksi ke BWS kita tunda,” kata Sahban, Rabu (3/5) kepada wartawan di Mataram.

Menurut dia, aksi Rabu (3/5) sedianya akan melibatkan lebih dari 1000 orang petani dari sejumlah Kabupaten sewilayah NTB. Namun aksi terpaksa ditunda karena ada pertemuan penting yang harus ia hadiri di Kementerian PU Pera di Jakarta.

“Jadi bukan batal. Tapi aksi akan kita lakukan pada Rabu (10/5) pekan depan. Kita tunda sambil mengumpulkan data tambahan,” tukasnya.

Menurut dia, ada banyak dugaan ketimpangan kinerja BWS yang akan diungkap dalam aksi itu. Aksi tersebut dilakukan agar kinerja BWS ke depan bisa lebih baik.

“Kami ingin  BWS betul – betul bersih dan kami akan meminta kepada Menteri PU Pera agar struktur di BWS ini direformasi  agar lebih baik ke depan,” katanya.

AYA




Hj Erica Zainul Majdi Punya “Resep” Giatkan Posyandu

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj.Erica Zainul Majdi mengungkapkan, sering turun ke desa dari satu posyandu ke posyandu lainnya. Temuannya, banyak orang tua tidak teratur membawa dan memeriksakan anaknya ke posyandu terdekat.

Hj Erica Zainul Majdi, “kelas pranikah” yang diprakarsai PKK belum dieksekusi secara maksimal.” (Foto: Dok Humas Pemprov NTB)

MATARAM.lombokjournal.com – Kebiasaan itu menyebabkan sulit memantau perkembangan dan kebutuhan kesehatan anaknya. Tapi apa penyebabnya?

Ternyata itu disebabkan karena posyandu tidak menyiapkan uang jalan dan juga tidak menyiapkan jajan/snack di posyandu,” tutur Hj. Erica, Selasa (2/5).

Soal uang jalan dan jajan ini penting diperhatikan. Sebab bisa menjadi resep menggerakkan masyarakat untuk terlibat aktif kegiatan posyandu.

Bunda PAUD NTB ini juga menyinggung tentang program “kelas pranikah” yang diprakarsai PKK.  Menurutnya, program itu belum dieksekusi secara maksimal karena melibatkan lintas sektor seperti Kementerian Agama, pendidikan, kesehatandan stakeholder lainnya. “Ini memerlukan koordinasi yang lebih ekstra,” katanya.

Dari target 25 orang pasangan orang tua atau calon orang tua yang mengikuti kelas pranikah, dalam tahap awal ini baru 6 pasang yang selesai mengikuti program.

Menurutnya, hasil yang dicapai saat ini memang belum dapat dilihat. “Paling cepat satu tahun ke depan, baru terlihat,” terangnya.  Bagi pasangan yang baru menikah, kira-kira paling cepat 1 tahun ke depan baru melahirkan.

Namun Hj.Erica memastikan hasilnya pasti lebih baik. Karena  orang tua atau pasangan yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan, program sadar gizi, pemahaman asupan ibu hamil dan nutrisi, tentu akan melahirkan bayi-bayi yang sehat.

Terkait pemberian10.000 suplement mikro nutrisi kepada para ibu hamil di 100 desa, Hj. Erica menuturkan, berdasarkan pengalaman pribadinya, pemberiaan saat hamil, kurang efektif.

“Pemberian nutrisi itu lebih baik diberikan 6 bulan menjelang kehamilan,” tegas Hj Erica.

Rr.




PKK, Penggerak Utama Mewujudkan Generasi Emas NTB

Tim Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki peran penting dalam menggerakkan masyarakat mewujudkan Generasi Emas NTB (GEN).

MATARAM.lombokjournl.com – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj.Erica Zainul Majdi menegaskan, dalam menjalankan program pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga, PKK melakukan fungsi menyuluh, menggerakkan dan mencatat segala perkembangan dan kebutuhan yang diperlukan dalam mewujudkan generasi yang sehat.

Program GEN merup[akan upaya terpadu meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing padat ahun 2025. Upaya peningkatan pertumbuhan anak-anak, dengan cara memperkuat kegiatan pengembangan anak usia dini yang berpusat di keluarga. Juga melatih dan mendampingi orang tua atau calon orang tua tentang pentingnya tumbuh kembang anak usia dini.

Hal itu ditegaskan Hj. Erica saatpress conference peluncuran aplikasi THRIVE OpenSRP (open Smart Register Platform) di ruang rapat Sekda NTB, Selasa,2/5-2017.

Ketua TP PKK pun mengapresiasi langkah Pemprov NTB mengembangkan sistem pencatatan digital. Ini memudahkan pemantauan dan evaluasi perkembangan anak-anak NTB, hingga pelosok-pelosok desa dan dusun.

Lebih-lebih aplikasi itu, akan diterapkan di 100 desa dan ditambah lagi program penyebaran 10.000 suplemen mikro nutrian untuk ibu hamil, dan 100 pc tablet dengan aplikasi mobile untuk membantu petugas kesehatan garis depan.

“Program ini, sungguh jauh lebih canggih dibandingkan menggunakan alatcatat seperti buku yang masih digunakan oleh ibu-ibu PKK ketika turun ke desa-desa,” tutur Hj.Erica.

Namun sebaik apa pun alat itu, baik yang sederhana dengan buku catatan maupun aplikasi yang canggih, menurut Hj. Erica tetap saja tergantung pada SDM yang menggerakkan di balik peralatan itu.

“Yang terpenting adalah SDM dibelakang alat itu,” ujarnya.

Ketua TP PKK mengatakan ingin belajar banyak dan mengetahui lebih jauh tentang cara kerja aplikasi dan kemanfataannya bagi masyarakat. “Utamanya dalam mendukung pemberdayaan keluargadan masyarakat,” kata Hj Erica.

Rr/Hms




NTB Provinsi Emas Penghasil Jagung

Hasil produksi jagung yang melimpah, membuat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dijuluki Provinsi Emas namun strategis untuk pengembangan jagung.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB. Ir. H. Rosiadi Sayuti, M.Sc., P.hD (Foto: Dok. Humas Pemprov NTB)

MATARAM.lombokjournal.com – Hal itu diungkapkan  Sekretaris Daerah Provinsi NTB. Ir. H. Rosiadi Sayuti, M.Sc., P.hD, saat membuka temu bisnis perhimpunan usaha masyarakat pertanian Indonesia (Permapi), di Hotel Santika, Selasa (2/5/).

Selain dikenal lumbung pangan Nasional karena produksi padi yang melimpah, kini NTB juga mulai dikenal sebagai lumbung jagung, karena pertumbuhan produksi jagung di NTB terus meningkat tajam.

Menurutnya, produksi jagung di NTBi terus mengalami peningkatan, seiring luas areal tanam yang terus bertambah. Pada mulanya areal tanam seluas 82 ribu hektar, kini luasnya sudah mencapai 210 ribu hektar, terang Sekda.

Dihadapan para buyer, Rpsiady menjelaskan, Provinsi NTB dari tahun 2008 telah fokus dalam pengembangan tiga komoditas unggulan, yakni Sapi, Jagung dan Rumput Laut (PIJAR). Melalui tiga komoditas tersebut, pemerintah berharap petani di NTB akan mendapatkan berkah dalam usaha yang menguntungkan.

Temu bisnis Permapi yang mengusung tema “Swasembada Pangan dan Panen Raya Jagung” tesebut, menghadirkan 100 buyer dan  para saller. Tujuannya mempertemukan para petani jagung secara langsung sebagai seller dengan para pengusaha sebagai buyer, agar dapat terjadi interaksi saling menguntungkan.

Pemerintah melalui dinas terkait dapat berdiskusi dengan Para buyer dan seller melalui Permapi, agar teripta perdagangan yang berkeadilan. Tujuannya untuk mempertahankan kosistensi para petani jagung dan komoditas lainnya di Provinsi NTB, agar sama-sama mendapatkan keuntungan mulai dari hulu hingga hilir.

“Ini mendatangkan kesejahteraan petani di masa-masa dating,” ujar Sekda.

Rr.

 

 




“Menempa Diri Dengan Keras, Dunia Akan Lunak.”

Di momen peringatan Hari Pendidikan Nasional, Selasa (2/5), Gubernur NTB, M Zainul Majdi berpesan agar anak-anak belajar tekun agar tumbuh menjadi generasi cerdas yang berakhlak mulia.“

MATARAM.lombokjournal.com – “Kalau kalian keras pada diri kalian sekarang, maka dunia akan lunak di masa akan dating. Sebaliknya jika kalian lunak pada diri kalian, maka dunia akan keras  di masa mendatang,” pesan Gubernur TGB kepada  Siswa-siswi yang mengikkuti Upacara Hari Pendidikan di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur, Selasa (2/5).

Menjadi generasi yang hebat dan menguasai dunia   maka syaratnya adalah tekun menuntut ilmu dan rajin belajar, serta pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. “Selain menambah ilmu pengetahuan dan  keteramp[ilan, juga mengasah diri dengan akhlak yang baik,” pesan  Gubernur.

Gubernur mengajak masyarakat mewujudkan NTB yang lebih hebat dan gemilang. Terkait itu, pembangunan pendidikan masyarakat NTB harus hebat dan bagus.

‘Visi NTB ke depan, mewujudkan NTB yang hebat dan gemilang, NTB yang bisa membanggakan untuk Indonesia. Visi NTB sekarang adalah mewujudkan NTB yang beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera,”  tegasnya.

Pendidik dan guru diharapkan memberi kenyamanan kepada siswa. Sekolah harus jadi tempat menyenangkan bagi anak-anak. Tidak menakutkan, dn guru diharapkan terus mengembangkan inovasi pembelajaran menyenangkan.

“Jadikan anak peserta didik sekolah bukan sekedar murid, tapi adalah anak kita sendiri yang kita asuh dengan hati,” ujar gubernur.

Untuk memajukan dunia pendidikan, gubernur minta, agar guru menjadi teladan mewujudkan sekolah yang nyaman  bagi disable maupun yang normal. Di lain pihak, orang tua dan wali murid, menjadikan  rumah/keluarga  sebagai tempat pembelajaran, tidak hanya belajar ilmu, tetapi akhlak yang baik.

“Semua anak adalah amanah bagi kita semua”, tuturnya.

Gubernur juga berharap, peralihan kewenangan penddikan SMA/SMK/SLB ke Provinsi, sebagai momentum peningkatan mutu pendidikan. “Kewenangan itu harus diisi dengan meningkatkan pembinaan dan dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif yang bersifat pemberdayaan,” tzandas Gubernur Majdi.

Rr  .

 




Hardiknas Jadi Motivasi Memajukan Pendidikan NTB

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi berharap agar peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) dijadikan motivasi berkomitmen memajukan sektor pendidikan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

MATARAM,lombokjournal.com — “Kita berharap moment peringatan Hardiknas ini bisa menjadi semangat memajukan dunia pendidikan, khususnya di NTB,” kata Gubernur Zainul Majdi, dalam apel peringatan Hardiknas, Selasa (2/5) di lapangan Bumi Gora, kantor Gubernur NTB.

Ia mengatakan, sejauh ini secara umum mutu maupun kualitas dunia pendidikan di NTB terus mengalami peningkatakan.

Bahkan cukup banyak pelajar di NTB yang terus membuktikan diri berlomba dalam meraih segudang prestasi, baik akademik maupun non akademik, di tingkat nasional hingga Internasional.

“Tentu keberhasilan atau peningkatan dan capaian prestasi ini semuanya tidak lepas dari adanya kerja keras, kekompakkan dan kerjasama semua pihak dalam saling mendukung. Terutama peran dari para guru yang sudah baik berkolaborasi dengan orangtua murid,” katanya.

Dalam moment Hardiknas itu, Gubernur juga menekankan agar seluruh anak di NTB mendapat pendidikan yang layak dan berkualitas.

Tidak boleh ada disparitas/perbedaan semua harus mendapatkan dan diperlakukan sama termasuk anak-anak yang ada di Sekolah Luar Biasa (SLB). “Jangan sampai ada terjadi ketimpangan pendidikan untuk semua anak-anak kita,” tegasnya.

AYA

 




Hardiknas, Bupati Lobar Ajak Hayati Konsep Laku Telu

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid mengajak para guru, murid, dan semua stakeholders pendidikan untuk kembali menghayati konsep Laku Telu atau tiga peran yang dirumuskan Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan.

Ribuan guru dari seluruh sekolah di Lombok Barat, ikut menjadi peserta upacara Hardiknas. (Foto: Dok/HUmas Lobar)

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com – Hal itu disampaikan Bupati Fauzan dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Selasa (2/5) yang dipusatkan di lapangan Meninting, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat.

Konsep Laku Telu ini yaitu Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani.

“Artinya, apabila di depan memberi teladan, apabila di tengah memberi ilham (inspirasi) dan apabila di belakang memberi dorongan,” kata Fauzan.

Konsep ini, menurut Fauzan perlu dihayati mengingat dunia pendidikan saat ini mengalami krisis keteladanan dan praktek pendidikan tidak lagi menginspirasi.

Begitu pula dorongan dari arah belakang dari kepemimpinan pendidikan tidak disertai arah dan haluan peserta didiknya.

Bupati Fauzan menjelaskan, ketiga peran tersebut harus dilaksanakan secara seksama, baik bergantian maupun serempak dalam tampilan sosok pemimpin pendidikan yang utuh.

“Di sinilah kita diingatkan untuk tidak memenggal dan menerapkan sepenggal-sepenggal tiga laku kepemimpinan tersebut,”katanya.

Upacara peringatan Hardiknas 2017 tingkat Kabupaten Lombok Barat yang dipusatkan di Meninting, Kecamatan Batulayar, Selasa (2/5) dihadiri ribuan guru dan murid dari seluruh sekolah di Lombok Barat.

LJ/Hms

 




Kasus Narkoba, Harus Mengutamakan Pencegahan

Fungsi pencegahan dalam kasus penyalahgunaan narkoba harus diutamakan ketimbang penindakan hukum.

MATARAM.lombokjournal.com Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmon Junaidi Mahesa, mengatakan itu Selasa, di sela kunjunngannya ke Lapas Mataram (2/5).

Menurutnya, peningkatan penindakan hukum tanpa diimbangi pencegahan, akan membawa masalah baru seperti over kapasitas penghuni Lembaga Pemasyarakatan di sejumlah daerah.

BNN dan kepolisian diharapkan mengutamakan dan meningkatkan fungsi pencegahan. “Kalau hanya penindakan hukum tidak akan menyelesaikan masalah narkoba ini, justru Lapas over kapasitas,” kata Desmon.

Lapas Mataram dikatakan termasuk Lapas mengalami over kapasitas atau kelebihan penghuni. Salah satunya disebabkan terus meningkatkan tahanan dan narapidana kasus narkoba.

Menurutnya, peningkatan jumlah penghuni Lapas dalam kasus narkoba justru menimbulkan pertanyaan terhadap keseriusan aparat penegak hukum baik BNN maupun kepolisian dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.

“Logikanya semakin banyak yang ditangkap dan dihukum terkait narkoba, itu menunjukan belum maksimal kinerja aparat dalam fungsi pencegahan. Jadi kami tekankan harus upaya pencegahan dimaksimalkan,” katanya.

Desmon menegaskan, tingkat keberhasilan pemberantasan narkoba, itu diukur bukan dari semakin banyak masyarakat yang dihukum karena kasus narkoba, tetapi bagaimana kasus yang terjadi semakin menurun jumlahnya.

“Kalau yang ditangkap dan dihukum itu jumlahnya terus menurun, baru bisa dibilang berhasil. Tapi kalau justru semakin banyak yang ditangkap karena narkoba, itu berarti mereka gagal melakukan pencegahan,” tukasnya.

AYA