Perdagangan Orang di NTB Modusnya Pengiriman TKI

Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan modus pemalsuan umur dan KTP, membuktikan adanya perdagangan  orang di NTB

MATARAM.lombokjournal.com – Pemerintah Provinsi NTB lewat Asisten I Setda NTB, Agus Patria, SH mengatakan, kasus TPPO memang terjadi di NTB dengan modus pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI), di antaranya pemalsuan umur bahkan pemalsuan KTP.

Pemerintah baru mengetahui warga NTB jadi korban setelah ada kejadian. Karena itu, Pemerintah Provinsi NTB berupaya memenuhi kewajibannya untuk melindungi warga  lewat Peraturan Daerah (Perda).

“Pemda membuat regulasi agar perdagangan orang dengan modus TKI bisa ditekan,” tegas Agus di tengah kegiatan Training on Trainer  (TOT) kader pendamping korban TPPO yang dilaksanakan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (21/8) pagi.

Diungkapkannya, pemerintah daerah menyambut baik kegiatan training bagi pendamping saksi dan korban TPPO, agar semakin banyak pihak yang  peduli penanganan TPPO sehingga bisa menekan angka TPPO.

Dalam kesempatan sama, Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai mengatakan, hingga saat ini belum ada data yang solid berapa jumlah korban TPPO. Kementerian PPA sudah mencoba untuk mengupulkan data, namun belum ada jumlah yang pasti.

“Terakhir ini ada sekitar tiga ribuan kasus TPPO yang ditangani oleh pihak polisi. Ini masih jauh sekali dari jumlah korban yang diprediksi yang mencapai sekitar puluhan ribu,” ungkapnya.

Di NTB, kasus TPPO di NTB, baik korban maupun saksinya ada yang sudah di bawah perlindungan LPSK, tapi ada juga di luar penangnan LPSK. Karena itu, pencegahan dan penanganan korban dan saksi TPPO perlu dilakukan secarah konprehensif dan dilakukan oleh semua pihak.

Universitas Mataram (UNRAM) bekerjasama dengan LPSK  terkait dengan pelatihan pendamping saksi dan korban TPPO dalam bentuk MoU.

AYA

BACA : LPSK-Unram Latih Pendamping Korban Perdagangan Orang




LPSK-UNRAM Latih Pendamping Korban Perdagangan Orang

Dalam kasus tindak pidana perdagangan orang, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) tidak bisa bekerja sendiri

MATARAM.lombokjournal.com — Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai mengatakan, pihaknya terus bekerja sama dan menjalin koordinasi dengan semua pihak guna memaksimalkan layanan bagi saksi dan atau korban dalam tindak pidana  perdagangan orang (TPPO).

Layanan bagi saksi dan korban tindak pidana perdagangan orang, sulit dilakukan LPSK sendirian. “LPSK memerlukan dukungan dan peran serta dari berbagai elemen,” ujar Semendawai, di tengah kegiatan Training on Trainer  (TOT) kader pendamping korban TPPO yang dilaksanakan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (21/8) pagi.

LPSK melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai mandat UU Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, yang telah diubah melalui UU 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 13 Tahun 2006.

Semendawai berharap, para kader pendamping yang diberikan pelatihan dapat menjadi pelatih bagi penggiat dan pemerhati korban perdagangan orang.

“Peserta pelatihan sebagai kader pendamping diharapkan menjadi ujung tombak penanganan korban perdagangan orang,” tuturnnya.

Peserta juga diminta dapat melakukan rujukan penanganan lanjut semisal rehabilitasi ke Kementerian Sosial atau perangkat daerah, penegakan hukum ke aparat penegak termasuk ke LPSK keperluan perfindungan, bantuan dan fasilitasi restitus.

Dalam kegiatan TOT itu, LPSK menggandeng Universitas Mataram. Pelatihan TOT Kader Pendamping Korban Tindak Perdagangan Orang tersebut mengundang 30 orang peserta yang berasal dari LPSK, kader lembaga masyarakat pemerhati korban, perorangan, lembaga khususnya yang bertugas di bidang penanganan dan pencegahan serta melakukan aktifitas pendampingan terhadap saksi dan/atau korban TPPO

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman LPSK dengan Universitas Mataram. Serta penandatangan Pedoman Kerja LPSK dengan Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan.

Abdul Haris Semendawai menjelaskan, sampai saat ini proses hukum terhadap para pelaku belum sebanding dengan jumlah kasus Tindak Pidana Perdangan Orang (TPPO). Kejahatan TPPO itu sangat luar biasa dan jumlah korban luar biasa namun proses penegakan belum begitu banyak.

“Masih banyak korban yang terabaikan dan belum mendapatkan penegakan hukum,” ucapnya pada wartawan,Senin (21/8) pagi.

Jika pelakunya dikenakan hukuman, mereka yang akan melakukan TPPO tentu akan mengurungkan niatnya. “Jika hukum tidak  jalan maka praktek akan semakin merajalela,”ujarnya.

Menurut Rektor Unram Prof Sunarpi, nanti penerapannya melibatkan para dosen dalam penelitian dan sosialisasi  untuk pencegahan dan pemberantasan TPPO, termasuk mahasiswa juga dilibatkan.

Lewat penelitian tersebut ungkapnya akan diketahui solusi pencegahan kasus TPPO.

AYA.

BACA : Perdagangan Orang di NTB, Modusnya Pengiriman TKI




Kelurahan dan Desa NTB Menangkan Lomba Desa Inovatif Tingkat Nasional

Salah satu kelurahan NTB, yaitu Kelurahan Banjar di Ampenan, mengembangkan sistem aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keluaran (SIMKEL) yang dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

KELURAHAN BANJAR atau Kampung Banjar sebagai kawasan yang memiliki keunikan yang layak dijadikan kampung ekowisata.

MATARAM.lombokjournal.com — Sejarah baru bagi Provinsi NTB yang belum pernah meraih kelurahan dan desa predikat terbaik tingkat nasional.

Kelurahan Banjar Kecamatan Ampenan Kota Mataram dan Desa Lingsar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, dinobatkan sebagai desa dan kelurahan terbaik di ajang Lomba Desa dan Keluaran Tingkat Nasional oleh Kementerian Dalam Negeri, jelang jelang perayaan Kemerdekaan RI  (16/08).

Lomba yang digelar pada tanggal 10-12 Agustus 2017 itu merupakan ajang tahunan untuk memilih desa atau kelularahan yang memiliki inovasi dan memenuhi kritaria yang telah ditetapkan Kementerian Dalam Negeri, khusus di regional IV.  NTB mengungguli Provinsi Papua, Maluku dan NTT.

Terpilihnya kedua desa dan kelurahan itu berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Dalam Negeri Nomor 410-5638 tahun 2017. Ini pertama kali terjadi, tahun lalu NTB hanya menempati urutan harapan untuk tingkat nasional.

Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Catatan Sipil, H. Rusman, selaku ketua Tim Pemilihan Kepala Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi NTB saat itu, menjelaskan Desa Lingsar dan Kelurahan Banjar telah mewakili NTB karena memiliki kelabihan dan keunggulan.

Desa Lingsar memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya desa tersebut sebagai juara tingkat nasional, yaitu memiliki radio konseling remaja, aplikasi system informasi desa dan pelayanan administrasi online, dimana masayakarat dapat mencetak (print) di rumah.

Selain itu, Desa Lingsar memiliki inovasi Web desa dengan jumlah pengunjung lebih dari 10.000, serta mengembangkan hot spot/internet gratis.

“Ini sudah melalui seleksi yang ketat di tingkat provinsi. Sehingga layak desa ini menjadi juara di tingkat nasional,” jelas H. Rusman yang saat ini menjabat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTB.

Kelurahan Banjar di Ampenan layak menjadi juara tingkat nasional mengingat keluaran ini sudah memiliki inovasi yang belum dimiliki kelurahan lain. Kelurahan ini mengembangkan sistem aplikasi yang dikenal Sistem Informasi Manajemen Keluaran (SIMKEL) yang dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat.

Banjar juga memiliki program Ini Baru Banjar (IBRA) sebagai wadah yang dapat diimplementasikan dalam sebuah komunitas untuk peduli lingkungan dan kebersihan. Sistem ini juga menyedikan kursus Bahasa Inggris gratis bagi pemuda.

Selain itu, Keluaran Banjar juga mengenmbangkan program LIBRA (Lumbung Informasi Bagi Warga) yang merupakan komunitas atau wadah masyarakat dengan membentuk rumah baca. Komunitas ini bertujuan sebagai wadah untuk menkreasi sampah dan wadah pendidikan non formal.

“Kelurahan Banjar memiliki keunikan, dengan sampah mereka bisa juara nasional,” tutur H. Rusman.

Kelurahan Banjar saat ini menjadi pusat bank sampah Provinsi NTB, atau yang dikenal Bank Sampah NTB Mandiri. Komunitas ini memiliki peran untuk memilih dan memilah sampah organik dan non organik yang kemudian diolah menjadi barang yang bernilai jual.

Desa Lingsar dan Kelurahan Banjar mendapat hadiah uang pembinaan masing-masing sebesar 50 juta dari Kementerian Dalam negeri.

“Prestasi ini, menjadi motivasi bagi desa dan kelurahan lain di NTB untuk berionvasi membangun desa dan kelurahan,” harap Rusman saat ditemui di ruang kerjanya.

AYA




Inovasi dan Kreatifitas Industri Kreatif Perlu Ditingkatkan

Sektor pariwisata memberikan multiplier effect  bagi kesejahteraan masyarakat, bila ditunjang produk industri kreatif yang inovatif

MATARAM.lombokjournal — Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH. M.Si menegaskan, mewujudkan sektor pariwisata yang maju dan memberikan multiplier effect  bagi kesejahteraan masyarakat, kalau ditunjang pengembangan sektor industri kreatif yang makin inovatif dan berdaya saing.

“Pariwisata akan maju, bila masyarakatnya kreatif mengemas industri seni budaya dan keragaman potensi  yang dimilikinya,” ungkap Wagub saat membuka Lombok Sumbawa Night  Festival, di Halaman Barat Islamic Center NTB, Sabtu (19/08).

Malam itu, Wagub Muh Amin hadir didampingi istri, Hj Syamsiah Muh. Amin bersama sejumlah Pengurus Dekranasda NTB, Istri FKPD dan PKK Kabupaten/Kota se-NTB. Wagub memotong pita tanda dimulainya Pesona Lombok Sumbawa Night Festival tersebut.

Pelaku usaha industri kreatif di NTB diajak meningkatkan inovasi dan kreatifitas produknya. Mengingat persaingan pasar yang makin ketat, membutuhkan produk-produk yang memenuhi daya saing pasar, baik nasional maupun internasional.

“Pelaku Industri patut berbangga, saat ini pariwisata kita sedang tumbuh dengan baik. Maka, peluang ini harus kita manfaatkan untuk meningkatkan daya saing produk industri kita,” tandasnya.

Selain meningkatkan inovasi dan kreatifitas, memerlukan langkah-langkah promosi yang intens. Teknologi informasi saat ini berkembang begitu pesat. dapat dimanfaatkan sebagai ruang promosi.

Lebih lanjut dikatakan, destinasi perlu diperkuat dengan atraksi dan promosi. “Untuk itu, kita terus meningkat Infrastruktur dasar, seperti air, listrik dan jalan,” jelas Wagub.

Wagub berharap, seluruh rangkaian kegiatan bulan pesona Lombok Sumbawa dapat menampilkan karya seni dan kreasi budaya Masyarakat NTB untuk menarik wisatawan.

“Namun, budaya tersebut harus mencerminkan kearifan lokal serta nilai nilai luhur yang ada di masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan sama Kepala Dinas Pariwisata NTB, H. Lalu Muhammad Fauzal, menyampaikan Lombok Night Festival merupakan salah satu dari 28 event rangkaian Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) 2017. Kegiatan BPLS Akan berlangsung sampai 16 September 2017 mendatang.

Kegiatan Lombok Sumbawa Night Festival diisi dengan kegiatan seni dan budaya dari suku Sasak, Samawa dan Mbojo.  30 stand pameran menampilkan hasil industri kreatif dari seluruh kabupaten/kota se-NTB, termasuk hasil kerajinan dari Dekranasda dan PKK.

AYA




BUMN Hadir Untuk Negeri, Gelar Jalan Santai.

Komitmen pemerinntah melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara), akan selalu hadir untuk negeri

MATARAM.lombokjournal.com — Sebagai rangkaian memeriahkan HUT RI yang ke 72 ‘BUMN hadir untuk Negeri’ menggelar Jalan santai, Jum’at (18/8).

Jalan santai itgu berangkat dri depan Pendopo Gubernur NTB, dan finishnya di Taman Sangkareang Mataram.

Jalan santai yang diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh lapisan masyarakat ini dibuka oleh Ony suprihartono selaku Kepala biro perencanaan SDM dan organìsasi BUM

“Ini program yang di inisiasi oleh ibu Menteri Rini Sumarno di 34 provinsi diindonesia “terangnya

Ia menambahkan sebelumya program yang pernah dilakukan BUMN di NTB yakni pertukaran pelajar NTB dengan pelajar Nangro Aceh Darusallam ( NAD ), bedah rumah veteran bekerjasama dengan LPRI dan Danrem, upacara di pelabuhan Lembar dan gerak jalan.

“Ini merupakan Komitmen pemerintah terutama  ibu Menteri Rini Sumarno dan selaku BUMN yang hadir untuk negri ,” pungkasnya.

AYA




Tasyakuran Hari Kemerdekaan, Mendorong Spirit Terus Maju

Pemerintah Provinsi NTB menggelar Malam tasyakuran dalam Rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia di Pendopo Gubernur NTB, Kamis (17/08) malam, syukur atas karunia kemerdekaan Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com – tasyakuran itu nuansa seremonialnya tak terasa, karena tidak ada pidato  panjang dari para pejabat. Lebih kental nuansa kerakyatan dan kesyukuran atas karunia kemerdekaan Indonesia.

Acara tasyakuran itu lebih banyak diisi menyanyikan lagu-lagu kebangsaan sebagai ungkapan kesyukuran, serta testimoni dari para sesepuh NTB dan Tokoh Veteran pejuang lintas jaman, mengenai kesan dan  pandangannya tentang Indonesia dan NTB saat ini.

Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi ditemani Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH.M.Si memimpin anggota Forkopimda NTB lainnya menyanyikan sejumlah lagu-lagu kebangsaan.

Sedangkan, istri Gubernur, Hj. Erica Zainul Majdi pada kelompok ibu-ibu juga memimpin menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, ditemani istri Wakil Gubernur, Hj. Syamsyiah Muh. Amin bersama istri para anggota Forkopinda. Sehingga suasana tasyakuran itu benar-benar mengggambarkan semangat kebangsaan dan kesyukuran menjadi indonesia.

Testimoni tersebut disampaikan dua tokoh sentral, yaitu ; Drs. H.Lalu Mujitahid mantan Bupati Lombok Barat yang menjadi saksi sekaligus pelaku dalam sejarah pembangunan di NTB, dan  Ketua Legion Veteran NTB, Brigjen (Purn) H. Abdul Kadir yang juga merupakan pelaku sejarah yang merasakan pahit manisnya pembangunan di NTB. Ia pernah menduduki beberapa jabatan strategis yang pernah beliau emban, seperti Ketua DPRD NTB, Bupati Lombok Timur, dan jabatan politik lainnya.

Intinya para tokoh ini menilai, Pembangunan NTB saat ini sudah mencapai kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang dan sektor. Namun agar kemajuan itu dapat memberikan kemanfaatan optimal bagi masyarakat NTB itu sendiri, maka  spirit dan semangat masyarakat NTB untuk maju perlu terus ditingkatkan dan dijaga dengan sebaik-baiknya.

Caranya adalah dengan terus  berjuang semaksimal mungkin, terutama dalam mengisi berbagai peluang yang ada. Sebab bila tidak maka rakyat NTB akan tergusur dari persaingan, dan peluang itu akan diisi oleh masyarakat luar.

Seperti dituturkan H. Lalu Mujtahid dalam testimoninya, yang menilai NTB saat ini telah mengalami banyak perubahan. Berbagai kemajuan telah banyak diraih oleh pemerintah saat ini, tuturnya. Hal itu terlihat dari sejumlah infrastruktur dasar, seperti jalan, air dan listrik yang semakin membaik.

Terlebih, NTB saat ini tengah gencar mempromosikan dan melaksanakan program pembangunan yang menjadi fokus pemerintah NTB, yaitu Pertanian dan Pariwisata. Hanya saja, berbagai kemajuan yang dicapai NTB saat ini memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat.

Peran yang ia maksud adalah bagaimana masyarakat NTB menjadi pelaku pengembangan ekonomi yang ada di NTB. “Masyarakat kita perlu diberikan bimbingan bagaimana berwira usaha,”ungkapnya seraya memohon dukungan gubernur untuk memimbing dan membina masyarakat dalam berwirasusaha.

Ketua Legion Veteran NTB, Brigjen (Purn) H. Abdul Kadir, dalam testimoninya tentang makna kemerdekaan, Ia mengajak seluruh anak bangsa, khsusunya pemuda NTB untuk melihat kemerdekaan itu dalam tiga dimensi waktu, yakni masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Masa lalu, sebagai sebuah sejarah yang tidak bisa lepas dengan nikmat kemerdekaan saat ini, telah mengajarkan banyak hal. Salah satunya adalah kegigihan para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan, meski dengan mengorbankan nyawah sekalipun.

“Jiwa seperti inilah yang harus ditanamkan pada pemuda kita saat ini,” jelasnya. Karenanya, untuk menatap masa depan yang lebih baik, pemuda saat ini perlu ditanamkan nilai-nilai pancasila yang baik. Dengan nilai pancasila yang kuat menurutnya, pemuda akan mampu menjaga keutuhan NKRI dan terhindar dari paham-paham yang memecah belah bangsa. “Pemuda perlu dibekali pemahaman tentang pancasila,” ungkapnya

Ketua Panitia HUT ke-72 RI, Tingkat Provinsi NTB, Ir. H. Rosidy Sayuti, Ph.D menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan HUT yang berlangsung sukses. Hal ini berkat dukungan semua pihak yang tidak kenal lelah mempersiapkan kegiatan tersebut, terangnya.

Sebagai ungkapan syukur, Gubernur dan istri, ditemani Wagub dan Istri melakukan pemotongan tumpeng. Selain itu, Gubernur juga menandatangani Buku Pesona Khasanah Ramadhan di Bumi Seribu Masjid yang berisi dokumentasi kegiatan Pesona Khasanah Ramadhan beberapa waktu lalu.

AYA/Hms




Memang Gubernur TGH M Zainul Majdi dan Wakil Gubernur, H Muh Amin Sudah Sehati

Kekompakan antara Gubernur TGH M Zainul Majdi dan Wakil Gubernur H Muhammad Amin bukan hanya dalam menata pembangunan daerah, melainkan juga dalam lomba perompah

MATARAM.lombokjournal.com —  Kesan kekompakan itu jelas dan terbukti dalam lomba perompah panjang di lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB di Mataram, Jum’at (18/8) pagi.

Dalam olah raga yang digelar untuk menyemarakkan  peringatan detik detik proklamasi ke 72 Republik Indonesia ini, Gubernur dan wakil Gubernur  tampil bareng sebagai peserta lomba terompah panjang satu regu dengan Sekda NTB, Ir.H. Rosiady Sayuti, P.hD, Kepala Bapeda, Ir. H. Ridwansyah dan Ketua KONI, H.Andyanto melawan group Pimpinan OPD.

Disamping juga tampil regu dari Korem, Batalyon, Pol PP, Polda dan instansi vertikal lainnya.

Gubernur dan wagub tampil bareng dalam dua event lomba, yaitu lomba futsal melawan regu OPD dan Wartawan, serta lomba terompah panjang melawan regu Kodim Lombok Barat dan Regu Kepala Biro.

Dalam lomba terompah panjang tersebut,  langkah gubernur TGB dan Wagub H. Muh Amin terlihat sangat kompak, layaknya sudah sehati dan saling melengkapi. Meski sempat jatuh di rate pertama saat wagub berada di posisi terdepan, namun ketika pada rate kedua posisi Gubernur bertukar menjadi  yang terdepan.  Langkahnya menjadi demikian kompak dan kuat, sehingga berhasil memenangkan lomba terompah panjang tersebut.

Demikian juga pada pertandingan futsal, Gubernur dan wagub berhasil membobol gawang  Tim Gabungan Wartawan dan KONI.

Dalam rangkaian peringatan HUT ke 72 Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2017 ini, pemerintah Daerah Provinsi NTB menggelar berbagai kegiatan lomba Olah Raga yang melibatkan ASN dan Masyarakat.

Diawali pada pagi dengan senam bersama dan jalan sehat star dari depan pendopo Gubernur menuju Pom Bensin karang jangkong  dan dikeliling di sekitar kota matatam, juga Gubernur mengikuti kegiatan sepeda santai dari kantor Gubernur hingga patung sapi PP, dilanjutkan dengan lomba lari karung, tarik Tambang, terompah panjang dan futsal yang dipusatkan di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB.

AYA




TGB Tekankan Promosi Pariwisata Bernuansa Agama dan Budaya

Festival Kebudayaan menjadi filter terbaik dalam mencegah nilai-nilai asing yang bertentangan dengan jati diri bangsa

Hj Erica Zainul Majdi bersama peserta karnaval (Foto: Hms NTB)

MATARAM.lombokjournal.com – Masyarakat NTB diajak menggali lebih dalam nilai-nilai agama dan budaya, sebagai modal dan sendi-sendi membangun NTB.

Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi menyampaikan ajakan itu dalam pembukaan Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) yang berlangsung di Taman Sangkareang di Mataram, Jum’at (18/8) sore.

Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB minta, agar event tahunan BPLS lebih menekankan aspek-aspek promosi yang bernuansa penguatan  agama dan kebudayaan daerah.

Diharapkannya  festival  kebudayaan menjadi filter terbaik mencegah nilai-nilai asing yang bertentangan dengan jati diri bangsa dan masyarakat NTB yang religius.

“Mari kita jadikan festival ini sebagai filter bagi masyarakat, khususnya generasi muda menghadapi perkembangan dunia yang semakin kompetitif ini,” ajak TGB.

Gubernur yang hadir bersama Istri, Hj. Erica Zainul Majdi dengan busana adat Sasak, membuka BPLS  tahun 2017 dengan pemukulan Gendang Beleq di Taman Sangkareang, Mataram

Lebih lanjut ditegaskannya,  beriman dan berbudaya adalah benteng terkuat dari modernitas kemajuan dunia. “Itulah sebabnya beriman dan berdaya saing menjadi visi yang senantiasa diusung dalam pembangunan Nusa Tenggara Barat,” terang TGB sembari menegaskan, promosi, inovasi dan kreasi pembangunan yang ramah budaya, membuat NTB makin atraktif untuk menarik wisatawan.

BPLS merupakan Festival yang dilaksanakan selama satu bulan penuh dari tanggal 18 Agustus 2017 hingga 16 September 2017, dengan  menyuguhkan kolaborasi seni tradisional dan modern di berbagai destinasi wisata di lombok dan sumbawa.

Kemeriahan masyarakat menyambut event kebudayaan Lombok dan Sumbawa tersebut, tampak  dari kehadiran 1.500 peserta mengikuti pawai “Lombok Sumbawa Karnival” tahun 2017.

Peserta pawai tersebut merupakan perwakilan dari 10 Kabupaten/Kota se- NTB dan juga paguyuban-paguyuban dari berbagai daerah lain di Indonesia yang ikut berpartisipasi.

Sebanyak 28 acara utama dan 39 rangkaian acara disiapkan Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk para wisatawan yang datang berkunjung ke Lombok dan Sumbawa dalam pelaksanaan BPLS.

Di antaranya: Lombok Sumbawa Karnival, Lombok Sumbawa Night Exhibition, Festival Kota Tua Ampenan, Festival Pesona Mandalika, Parade Kemerdekaan Indonesia, Idul Adha Religious Night Festival, GFNY Indonesia 2017, Tunaq Inter Fishing Contest, Kaliantan Kite Festival, Festival Moyo, International Halal Travel Fair, Sembalun Holtikultura Festival, Festival Gili Tramena Begawe, Festival Senggigi, Festival Film Pendek, Lombok Sumbawa Photo Contest

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Bisnis Pasar dan Pemerintahan, Dr. Tazbir yang hadir mengapresiasi komitmen Pemerintah Daerah Provinsi NTB dalam mempromosikan dan memajukan pariwisata NTB.

“Dalam pantaun kami kontribusi NTB saat ini  tidak bisa dipungkiri dalam memajukan Pariwisata Nasional,”  Jelasnya.

Salah satu contoh dari upaya Pemda NTB meningkatan  arus kunjungan wisata mancanegara, kata Tazbir seperti Charter flight dari korea yang  pada saatnya akan menjadi penerbangan reguler.

Pembukaan BPLS dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi NTB, Wakil Gubernur NTB beserta istri, Ketua DPRD NTB, Danrem 162 Wira Bhakti, Danlanal Mataram, Danlanud Rembiga. Hadir Pula Wakil Walikota Mataram, Mohan Roliskana yang masing-masing juga menggunakan pakaian adat asli NTB yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo.

AYA

BACA : Festival Budaya lombok sumbawa Resmi Digelar

 




Festival Bulan Budaya Lombok Sumbawa Resmi Digelar.

Pengembangan pariwisata dibarengi penguatan agama dan pengokohan nilai-nilai budaya

Salah satu peserta karnaval

MATARAM.lombokjournal.com —  Festival Bulan Budaya Lombok Lumbawa (BBLS) sebagai rangkaian Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) 2017, mulai digelar di Taman Sangkareang di Mataram, Jum’at (18/8).

Dalam pembukaan festival yang merupakan Kalender Pariwisata NTB yang digelar tiap tahun itu dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan Karnaval. Kegiatan.

“Karnaval ini merupakan rangkaian dari Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) 2017 sesuai kalender pariwisata NTB yang dimulai pada 18 Agustus sampai 16 September,” ujar Lalu Muhammad Faozal, Kepala Dinas Pariwisata NTB. Festival ini diikuti 10 kabupaten/kota di NTB dan didukung pelajar SMA dan SMK serta masyarakat yang ambil bagian pada kegiatan tersebut.

“InsyaAllah karnaval ini akan diikuti sedikitnya 1.500 peserta dengan 12 kendaraan hias yang mencerminkan kekayaan dan potensi yang ada di NTB,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kemenpar, Tazbir mengatakan, Kemenpar mengapresiasi  langkah Gubernur dan Wagub NTB, Walikota serta Dinas Pariwisata NTB yang aktif mempromosikan NTB sebagai destinasi wisata tingkat internasional.

“Ini bukti sudah banyak kegiatan yang dilakukan di NTB,” kata Tazbir.

Ia memaparkan, secara nasional pertumbuhannya pariwisata  merupakan salah satu tertinggi tinggi pariwisata di Asean, dan di dunia termasuk 20 negara yang pertumbuhan wisman tertinggi mencapai 24 persen.

“Saya yakin kontribusi NTB tidak bisa dipungkiri, karena Pak Gubernur dan Pemprov NTB sudah banyak sekali berbua. Tidak hanya event tapi juga meningkatkan kunjungan dengan akses penerbangan, termasuk Korea. Mudah-mudahan nantinya bisa reguler,” terangnya

Di tempat sama, Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi sangat menghargai para pelaku industri wisata yang punya hajat, insan nusantara, dan manusia Indonesia yang beriman dan berbudaya.

“Kenapa beriman dan budaya penting, karena dalam era apa pun termasuk era kompetisi, era globalisasi, ada dua hal yang mampu jadi benteng terkuat meminimalisir dampak dari globalisasi dan kemajuan dunia. Dua hal penting itu yang jadi benteng yakni agama dan budaya,” tegas pria yang akrab disapa TGB (Tuan Guru Bajang).

Dikatakan, pengembangan pariwisata dibarengi upaya mengokohkan agama dan budaya, sehingga bisa menyerap hal yang baik, dan saat yang sama bisa menyaring yang negatif. “Apa yang bisa menyaring pengaruh negatif, yakni agama dan budaya,” tegasnya.

Karena itu perlu upaya terus menerus promosi budaya, menciptakan inovasi dalam ranah budaya, selain bertujuan agar daerah kita lebih atraktif. “Yang utama agar agama dan budaya bisa berperan sebagai filter terbaik bagi kita semua,”kata TGB.

AYA

BACA: TGB Tekankan Promosi Pariwisata Yang Bernuansa Agama dan Budaya




NTB Resmikan i-Shop, Solusi Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan

NTB sering dirugikan karena produk NTB diklaim daerah lain, Solusinya dengan i-shop

MATARAM.lombokjournal.com —  Kepala Dinas Perdagangan NTB Putu Sally Andayani berharap, kehadiran i-shop menjadi jalan keluar bagi para pelaku UKM di NTB dalam mempromosikan dan memasarkan produknya.

Selama ini, lanjut Sally, nilai ekspor dari UKM di NTB masih sangat kecil. Ditambah sejumlah persoalan lain seperti seringnya produk NTB diklaim dari daerah lain dan juga tidak adanya surat keterangan asal (SKA) produk.

“Kita tentu dirugikan. Solusinya dengan i-shop ini,” ujar Sally saat peresmian i-shop di Kantor Pemprov NTB, Kamis (17/8).

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara resmi meluncurkan i-shop NTB sebagai sarana jual beli dan media promosi produk-produk unggulan dari para pelaku usaha kecil, dan menengah (UKM).

Program i-shop NTB merupakan sebuah toko daring (online) yang terintegrasi atas kerja sama Dinas Perdagangan NTB dengan BNI dan Pos Indonesia sebagai transaksi keuangan dan juga pengiriman produk.

Sally memaparkan, dari 100 UKM yang mendaftar telah disaring menjadi 20 UKM yang dianggap memenuhi syarat berjualan di i-shop. Ragam jenis produk unggulan NTB di i-shop terdiri atas produk kerajinan tangan seperti gerabah, kain tenun, ketak, cukli, mutiara, hingga susu kuda liar bisa ditemukan di toko daring ini.

“Satu UKM bisa hasilkan macam-macam jenis produk. Kita minta komitmen para pelaku UKM,” kata Sally.

AYA