Tabungan Sehat BNI, Memudahkan Pembayaran Iuran JKN-KIS

 Melalui inovasi produk perbankan Tabungan Sehat, menjadi jawaban permasalahan tunggakan pembayaran iuran peserta, sehingga dapat melunasi tunggakan iuran dan tetap mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa hambatan.

Lombokjournal

JAKARTA  –

BPJS Kesehatan bekerjasama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero), dalam upaya meningkatkan kolektabilitas iuran peserta JKN-KIS melalui berbagai inovasi dan terobosan produk perbankan.

Salah satu upaya yang dikembangkan adalah Program Tabungan Sehat, produk BNI yang mendukung Program JKN-KIS. Melalui Tabungan Sehat para peserta JKN-KIS khususnya yang memiliki tunggakan dapat lebih mudah menyelesaikan kewajibannya membayar iuran peserta.

“Langkah BNI selaras dengan strategi BPJS Kesehatan untuk keberlangsungan financial. Di antaranya peningkatan kolektabilitas iuran peserta, dan peningkatan kepastian dan kemudahan pembayaran iuran,” jelas Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Imam Santoso di Jakarta (21/11).

Kemal menambahkan, saat ini terdapat peserta JKN-KIS yang menunggak pembayaran iuran dan sudah terlanjur memiliki tunggakan yang cukup besar.

BPJS Kesehatan senantiasa mengingatkan peserta yang menunggak untuk membayar iurannya, baik secara langsung maupun melalui Kader JKN. Alhasil cukup banyak peserta yang berniat melunasi tunggakannya. Namun, memang masih ada sebagian peserta yang tidak bisa melunasi sekaligus.

Melalui inovasi produk perbankan Tabungan Sehat, diharapkan dapat menjadi jawaban terkait permasalahan tunggakan pembayaran iuran tersebut. Sehingga peserta dapat melunasi tunggakan iuran dan mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa menemui hambatan.

Mekanisme peserta yang ingin mengikuti program angsuran melalui tabungan sehat ini sangatlah mudah. Pertama peserta JKN-KIS datang ke Kantor Cabang BNI terdekat dengan membawa KTP, KK, Kartu JKN-KIS dan setoran awal Rp. 100.000,-.

Oleh petugas BNI, peserta akan mendapatkan gambaran jumlah setoran bulanan yang harus disetor, sesuai jumlah tunggakan dan jangka waktu yang diinginkan. Setelah menentukan jumlah setoran dan jangka waktu, peserta mengisi form autodebet pembayaran iuran BPJS Kesehatan.

Setoran selanjutnya peserta dapat melakukan melalui Agen BNI 46 terdekat di seluruh Indonesia maupun ke Kantor BNI terdekat. Saldo peserta tidak akan didebet sebelum memenuhi dari jumlah yang ditentukan.

Kemal meyakini, produk simpanan ini merupakan langkah awal untuk makin mempermudah aksesibilitas masyarakat terhadap layanan keuangan perbankan. Ke depan, diharapkan akan ada layanan-layanan keuangan lainnya yang dapat disinergikan antara BPJS Kesehatan dengan BNI. Juga bank-bank lain dalam upaya mendukung Program JKN-KIS.

“Kami juga menghimbau kepada peserta untuk tetap rutin membayar iuran. Untuk menghindari lupa membayar iuran kami juga bekerjasama dengan beberapa bank untuk mekanisme autodebet,’ kata Kemal.

Ditambahkannya, sejak awal, salah satu trigger yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan adalah dengan mensyaratkan calon peserta kelas 1 dan 2 untuk memiliki rekening tabungan. Dengan memiliki rekening tabungan, masyarakat yang menjadi peserta program JKN-KIS lebih mudah membayar iuran melalui autodebet maupun layanan perbankan lainnya.

Visi BPJS Kesehatan terhadap Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) adalah terwujudnya jaminan kesehatan semesta (Universal health Coverage/UHC) bagi seluruh rakyat Indonesia pada 1 Januari 2019 mendatang.

Di tahun 2017, salah satu fokus utama BPJS Kesehatan adalah Keberlangsungan financial. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin sustainibilitas program JKN-KIS. Caranya, dengan peningkatan rekrutmen peserta potensial dan meminimalkan adverse selection.

Di sisi lain, diperlukan peningkatan kolektibilitas iuran peserta, peningkatan kepastian dan kemudahan pembayaran iuran. Serta efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana operasional serta optimalisasi kendali mutu dan kendali biaya Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan.

Karenanya, diperlukan strategi tertentu agar fokus utama ini dapat terwujud.

Ka-eS (*)

BACA JUGA :

 




Gunung Agung Meletus, Asap Telabu Tebal Setinggi 700 Meter Ke Timur Tenggara

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis, dapat berubah tiap waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung paling aktual/terbaru.

lombokjournal.com –

Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali meletus sejak Selasa (21/11) pukul 17.05 WITA.  Letusan terus berlangsung, dengan asap kelabu tebal dengan tekanan sedang hingga tinggi maksimum 700 meter di atas puncak. Abu letusan bertiup ke arah Timur – Tenggara.

PVMBG masih menganalisis aktivitas vulkanik. Status tetap Siaga (level 3). Dari aktivitas vulkanik belum menunjukkan adanya lonjakan kenaikan kegempaan. Tremor Non-Harmonik sebanyak 1, kali dengan amplitudo 2 mm dan durasi 36 detik. Gempa vulkanik dalam sebanyak 2 kali dengan amplitudo 5-6 mm dan durasi 8-26 detik.

Masyarakat dihimbau tetap tenang. Ikuti semua rekomendasi dari PVMBG. Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apa pun di Zona Perkiraan Bahaya, yaitu di dalam area kawah G. Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak G. Agung, ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru.

Daerah yang terdampak antara lain Dusun Br. Belong, Pucang, dan Pengalusan (Desa Ban); Dusun Br. Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura, Lebih dan Sogra (Desa Sebudi); Dusun Br. Kesimpar, Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakih dan Jugul (Desa Besakih); Dusun Br. Bukitpaon dan Tanaharon (Desa Buana Giri); Dusun Br. Yehkori, Untalan, Galih dan Pesagi (Desa Jungutan); dan sebagian wilayah Desa Dukuh.

Hingga saat ini jumlah pengungsi Gunung Agung sebanyak 29.245 jiwa di 278 titik pengungsian. BNPB terus melakukan koordinasi dengan PVMBG. BNPB bersama BPBD dan unsur terkait terus menyiapkan upaya penanganan terkait dengan meletusnya Gunung Agung.

 

Sutopo Purwo Nugroho/

Kepala Pusat Data Infornasi dan Humas BNPB




Banjir Bandang Mengagetkan, Karena Melanda Bagian Selatan lombok

Di Jerowaru dan Keruak informasi bencana masih minim, pengenalan bencana di wilayah selatan Lombok belum intensif

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com — Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (18/11) cukup mengagetkan. Pasalnya, banjir ini menerjang wilayah-wilayah di bagian selatan Pulau Lombok, seperti Kecamatan Jerowaru, Keruak, dan Sakra Barat yang bukan menjadi ‘langganan’ banjir.

Tercatat 15 dusun dan 11 desa dari tiga kecamatan tersebut mengalami musibah banjir.

Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur, Lalu Masri Habibullah mengatakan, kondisi ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan wilayah utara di Kabupaten Lombok Timur, seperti di Kecamatan Sambelia dan Sembalun yang kerap dilanda banjir setiap tahunnya.

Beragam faktor ditengarai menjadi penyebab banjir, yakni intensitas hujan yang cukup tinggi dengan lama hujan berkisar tujuh hingga delapan jam yang mengguyur tiga kecamatan ini pada Sabtu (18/11).

Selain itu, lanjut Masri, meluapnya Bendungan Pandandure juga ikut berperan mengakibatkan aliran air menerjang permukiman warga.

Mengingat tak biasanya dilanda banjir, Masri mengungkapkan respon masyarakat sekitar yang justru ikut menonton dan mendekati lokasi kejadian. Berbeda dengan wilayah utara di Lombok Timur yang telah mendapatkan informasi akan penanganan bencana, bahkan ada juga tim siaga desa sebagai langkah antisipatif jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Warga yang telah mendapatkan informasi penanganan bencana, lanjut Masri, langsung bergegas menjauhi lokasi bencana banjir, dan menuju lokasi yang lebih tinggi.

“Di Jerowaru dan Keruak informasi bencana masih minim karena tumben jadi pengenalan bencana belum intensif di sini,” ujar Masri di Kantor Camat Keruak, Lombok Timur, Ahad (19/11) malam.

Meski mengaku sempat kewalahan lantaran masyarakat justru mendekati lokasi banjir, Masri menilai hal ini menjadi masukan berharga bagi BPBD Lombok Timur untuk memberikan informasi tentang kebencanaan ke depan bagi masyarakat sekitar.

Kepala BPBD NTB, Muhammad Rum mengatakan, banjir sudah mulai berangsur surut pada Ahad (19/11). Namun, BPBD NTB maupun BPBD Lombok Timur tetap bersiaga penuh.

“Karena potensi terjadinya hujan masih tinggi,” kata Rum.

Selain itu, areal terdampak banjir juga tergolong cukup luas dan tersebar di beberapa titik. Hal ini diperparah dengan luapan air dan lumpur yang menggenangi akses jalan.

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari, mulai Sabtu (18/11) hingga Jumat (24/11). Rum menambahkan, posko tanggap darurat juga telah didirikan di Kantor BPBD Lombok Timur dan di Kantor Camat Keruak. Di posko ini, seluruh distribusi bantuan hingga dapur umum dipusatkan.

Rum merinci jumlah warga terdampak mencapai 2.280 jiwa dengan 578 kepala keluarga, 141 warga di antaranya sempat mengungsi, namun banyak yang sudah kembali ke rumah masing-masing. Dua warga dilaporkan meninggal dunia, yakni Wasila Cantika (10) akibat reruntuhan rumah, dan Rozi Gozali (16) yang hanyut.

Dari sisi infrastruktur, banjir mengakibatkan rusaknya 20 jembatan desa, satu unit gardu listrik, lima tiang listrik tumbang, 10 rumah rusak berat, dan 598 rumah rusak ringan.

AYA

 

 

 

 

 

 

 

 




Ikatan Jurnalis TV Sukses Lakukan Uji Kompetensi Puluhan Jurnalis

Uji kompetensi meningkatkan kapasitas dan integritas anggota, agar profesional menjalankan profesinya sebagai  jurnalis televisi

MATARAM.lombokjournal.com — Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB sukses menggelar Uji Kompetensi Jurnalis perdananya di Hotel Lombok Raya. UKJ perdana yang berlangsung di Mataram selama dua hari, 19-20 November.

Ketua IJTI NTB Riadis Sulhi mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan jurnalis televisi nasional dan televisi lokal perwakilan Lombok dan Sumbawa.

Sembilan di antara pesertanya mengikuti jenjang keahlian muda dan satu dari tingkatan utama. Mereka telah diuji kemampuannya dalam jurnalistik dan dinyatakan lulus dengan memuaskan.

“Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan integritas anggota agar profesional dalam menjalankan profesinya sebagai  jurnalis di media masing masing,” jelasnya.

Ia melanjutkan para peserta UKJ tersebut diuji langsung oleh dua penguji IJTI pusat yakni Rahmat Hidayat dan Jamalul Insan dengan harus melalui dua materi uji standar broadcasting profesional.

Tahap pertama dengan menguji wawasan teoritis terkait perumusan standar peliputan, kode etik, undang undang pers dan pedoman perilaku penyiaran (P3SPS). Berikutnya dengan ujian praktik lapangan editing dan hal teknis lainnya di lapangan.

Jamalul Insan salah seorang penguji dari pusat menyatakan, apreseasinya atas semangat para peserta jurnalis NTB dalam meningkatkan kapasitasnya dengan mengikuti UKJ.

“Kami mengapreseasi hal ini sebagai bentuk keseriusan seorang jurnalis menjadi insan media yang handal dan proesional di bidangnya,” ungkapnya di sela sela pelaksanaan UKJ.

Setelah sukses menggelar UKJ akhir tahun 2017 ini, Kegiatan serupa berikutnya rencananya akan kembali  digelar pada awal tahun depan secara bertahap.

Uji Kompetensi Wartawan atau Jurnalis bertujuan untuk mengukur standar kompetensi jurnalis meningkatkan kualitas dan profesionalitasnya.

Selain itu, UKJ televisi  juga bisa menjadi acuan dalam mengevaluasi kinerja para jurnalis oleh perusahaan pers, menjaga harkat dan martabat jurnalis pada kedudukan strategis dalam industri pers.

“UKJ ini merupakan bagian dari IJTI dalam meningkatkan profesionalisme para jurnalis televisi,” ujarnya.

UKJ ini adalah uji kompetensi pertama yang berbasis jurnalistik televisi, berbeda dengan uji kompetensi bagi wartawan media cetak. Meski begitu, semua peserta terlihat sangat antusias mengikuti UJK tersebut.

AYA




Aliran Listrik Pulih, Sehari Pasca Banjir Bandang

PLN menerjunkan 50 petugas lebih dari berbagai Rayon di Pulau Lombok, ditambah Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)  ke lokasi banjir

MATARAM.lombokjournal.com —  Satu hari pasca banjir bandang, Minggu (19/11), listrik di lokasi terdampak banjir telah pulih.  PLN (Persero) melakukan pemulihan pasokan listrik ke wilayah di Kabupaten Lombok Timur yang diterjang banjir bandang, Sabtu sore.

Kejadian tersebut menimbulkan kerusakan pada beberapa infrastruktur kelistrikan.

Kerusakan infrastruktur kelistrikan paling parah terjadi di Desa Sepit, Kecamatan Keruak. Derasnya arus banjir menyebabkan enam gardu distribusi terendam dan tiga Jaringan Tegangan Rendah (JTR) hanyut.

Selain itu, sebanyak 24 tiang JTR dan tujuh tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan 425 pelanggan tidak bisa menikmati aliran listrik.

Pasca kejadian PLN langsung menerjunkan lebih dari 50 petugas dari berbagai Rayon yang ada di Pulau Lombok, ditambah Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)  ke lokasi banjir. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengecekan dan perbaikan jaringan.

“Alhamdulillah, listrik mulai normal, tiang yang hanyut telah diganti, begitu juga dengan kabel JTR. Hanya ada beberapa Sambungan Rumah (SR) yang belum terpasang, ini karena rumahnya rusak parah atau hanyut, tentu belum bisa kita pasang kembali.” terang Manajer PLN Area Mataram, Chaidar Syaifullah.

Hingga Minggu malam (19/11), tiga tiang JTR yang hanyut telah didirikan kembali. Selain itu, sebanyak 24 tiang JTR dan tujuh tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang mengalami kerusakan telah diperbaiki. PLN juga telah mengganti kabel JTR sepanjang 250 meter dan menambah pengaman untuk enam tiang JTM.

Dirinya menambahkan, demi keamanan, PLN akan menyiagakan beberapa petugas di lokasi rawan banjir, sehingga ketika banjir terjadi listrik dapat langsung dipadamkan. Selain itu, PLN juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada PLN jika banjir mulai terjadi.

“Kami mohon maaf jika sewaktu-waktu listrik harus kami padamkan, ini terpaksa kami lakukan demi keamanan warga. Jadi bisa saja misalnya rumahnya tidak banjir, tapi kok padam, ini mungkin karena satu alur jaringan. Kami juga mohon bantuan untuk melaporkan kepada PLN, jika sewaktu-waktu banjir mulai terjadi.” tutup Chaidar Syaifullah.

Selain itu, untuk keamanan, PLN juga menghimbau untuk memastikan seluruh instalasi dalam rumah dalam keadaan aman (kering) sebelum menyalakan aliran listrik. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari sengatan arus listrik.

AYA

 




Soal Pilkades Sokong, Pemda KLU Tunggu Kajian Pakar

Kades terpilih tak punya izasah, surat keterangan pengganti keabsahannya masih diragukan

KLU.lombokjournal.com — Polemik Pilkades Sokong masih terus bergulir. Setelah Kades terpilih ditetapkan sebagai tersangka, kini Pemerintah Daerah Lombok Utara menunggu hasil kajian para pakar hukum terkait legal hukum kasus tersebut.

“Saat ini kita masih menunggu hasil kajian para pakar hukum Unram yang dilibatkan Pemda KLU dalam kasus ini,” ungkap Kepala Bagian Hukum Setda KLU, Raden Eka Asmarahadi, saat hearing bersama puluhan masa dari Desa Sokong di ruang sidang DPRD KLU, Senin (20/11)

Tokoh masyarakat Sokong, Fajar Marta, menyebut proses tahapan Pilkades Sokong cacat hukum. Pasalnya, kades terpilih diduga memberikan keterangan palsu dalam Surat Keterangan Pengganti Izajah.

“Ini janggal. Kades terpilih jelas-jelas tidak memiliki izajah dan hanya menggunakan surat keterangan pengganti yang keabsahannya juga masih diragukan, tapi tetap diloloskan oleh panitia,” katanya.

Sementara, Ketua Komisi I DPRD KLU, Ardianto. menegaskan pihaknya akan memfasilitasi penyelesaian kasus tersebut. Tentu dengan mendegarkan pandangan hukum pihak pemerintah dalam hal ini pakar yang mereka libatkan.

“Kami siap fasilitasi penyelesaiannya. Kita tunggu saja hasil kajiannya seperti apa. Kan dalam 4 hari ke depan hasilnya sudah bisa diketahui publik,” tandasnya.

Dnu

 

 




Suplai Air Macet, Warga Gili Air Tak Bayar Tagihan PDAM

PDAM banyak janji tapi tak ada yang terealisasi

KLU.lombokjournal.com —  Sejumlah warga di dusun Gili Air Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang, Lombok Utara menolak membayar tagihan PDAM. Pasalnya, suplai air ke daerah itu macet berbulan-bulan.

“Apanya yang mau dibayar, airnya tidak ada. Kami hanya bayar angin saja setiap bulannya,” cetus Kepala Desa Gili Indah, M Taufik, kepada awak media di Gili Air, Sabtu (18/11)

Sebenarnya, lanjut Taufik, persoalan tersebut sudah sering disampaikan ke pihak PDAM baik lisan ataupun tulisan. Namun tidak kunjung direspon.

“Pemerintah dalam hal ini PDAM banyak janji, namun tidak ada satu pun yang terealisasi,” sambungnnya.

Terhadap persoalan tersebut, Taufik menyarankan pemerintah daerah agar menyerahkan pengelolaan air bersih ke pihak ke tiga.

“Jika tidak mampu, serahkan saja ke pihak ke tiga. Atau bisa bisa juga PDAM bekerjasama dengan pihak ke tiga. Kan daerah tetap dapat untung,” tutupnya.

Selain puluhan unit usaha pariwisata (hotel, villa, homestay dan cottage) yang ada di Gili Air, termasuk sekitar 600 kk warga selama ini sebagian besar menggunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan suplai air bersih mereka.

DNU

 




Musda Ke III Ikatan Wartawan TV, Riadis Sulhi Nahkodai IJTI NTB

JTI diharapkan terus memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan pembangunan di NTB dalam berbagai bidang.

IJTI NTB memilih Nakoda baru

MATARAM.lombokjournal.com — Musyawarah Daerah (Musda) ke III Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB di Hotel Lombok Raya, Sabtu (18/11), mengantarkan Riadis Sulhi sebagai Ketua IJTI NTB yang baru, periode 2017-2020.

Riadis Sulhi koresponden media SCTV  terpilih aklamasi dengan melalui mekanisme demokratis pemungutan suara dengan suara terbanyak sebanyak 29 Suara. Disusul Azizam dari TVRI sebanyak 11 suara dan Sri Handayani dari TVRI sebanyak 4 suara.

Sebagai ketua terpilih, pria yang akrab disapa Riadi tersebut mengaku berterimakasih atas kesabaran para anggota IJTI menjalankan prosesi demokratis tersebut. IJTI NTB sejak awal sudah berjalan baik. Mulai dari dibawah pimpinan H Samiarto Inews TV hingga Herman Zuhdi TVOne.

“Tinggal dibenahi,” aku mantan sekretaris IJTI NTB periode 2014-2017 itu.

Mm\enurutnya, IJTI NTB perlu pembenahan terkait konsolidasi, agar internal kepengurusan dan anggota makin solid. Semua anggota IJTI NTB perlu menjalani peningkatan kapasitas. Dengan begitu seluruh kader bisa berdaya dan bersaing dalam dunia media yang kontemporer saat ini.

Para kader IJTI NTB akan dipersiapkan menjadi jurnalis profesional. Terutama dalam ketaatan pada kode etik jurnalistik dan tidak terbelenggu dengan konsep media jaman dulu. Ke depan, IJTI NTB memerlukan konsep yang jelas, bermartabat, berintegritas, dan memiliki kapasitas yang layak.

“IJTI NTB bisa jadi wadah untuk semua, tidak terpilah-pilah oleh apa pun,” pungkasnya.

Riadi berencana akan segera melakukan konsolidasi, terutama di internal IJTI NTB sendiri. Ia akan mengadakan pertemuan secara menyeluruh, melibatkan seluruh unsur media TV di NTB baik lokal, nasional maupun online (streaming) guna merumuskan bagaimana membangun IJTI NTB selama tiga tahun ke depan sebagai wadah bersama untuk kemajuan pertelevisian di NTB.

“Menuju visi dan misi kedepan bersama, tanpa ada pembedaan apapun,” tandasnya.

Selain Musda ke III, IJTI NTB juga menggelar Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) pada Minggu dan Senin (19/11)  di lokasi yang sama.

Penyelenggaraan Musda IJTI NTB ke III tersebut dirangkai dengan seminar perkembangan konvergensi media media televisi di Nusa Tenggara Barat, serta kode etik jurnalistik yang diisi oleh sejumlah narasumber pusat dan daerah yg kompeten di bidangnya.

Musda IJTI dibuka dn dihadiri Wakil Gubernur NTB H Muh Amin dan pengurus Dewan Pers serta KPI Pusat. perwakilan IJTI Pusat.

Saat membuka Musda,  Wakil Gubernur NTB H Muh Amin mengatakan, Musda ke III IJTI NTB ini diharapkan bisa memperkuat kepengurusan dan personal dari IJTI itu sendiri.  Disamping itu, IJTI diharapkan terus memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan pembangunan di NTB dalam berbagai bidang.

“Ekonomi, sosial. Politik, dan keamanan masyarakat luas,” ujarnya.

Amin mengatakan, IJTI diharapkan bisa selalu menyajikan pemberitaan yang memiliki unsur edukasi dan menghibur bagi masyarakat. IJTI juga dituntut untuk selalu menyajikan informasi yang aktual dan sesuai fakta di lapangan.

AYA/IJTI NTB

 

 

 

 

 

 

 

 




Membangun Peradaban Bangsa, Ibarat Sholat Berjama’ah

Sahabat-sahabat Rasulullah berjuang secara bersama membangun agama dan bangsa

lombokjournal.com —

TGB menggambarkan kebersamaan membangun peradaban bangsa ibarat sholat berjama’ah di masjid. Kalau dipikir secara pribadi, sholat sendiri di rumah akan lebih khusu’ dibanding di masjid.

Namun, Allah perintahkan kita melalui Muhammad untuk selalu hadir di masjid melaksanakan sholat berjama’ah, dengan sekompak-kompaknya.

Apa sebabnya? Karena dia merupakan satu bentuk kebersamaan yang harus tetap tertanam dalam diri seorang muslim.

Membangun peradaban memerlukan kebersamaan, sebagaimana Islam-pun datang untuk membangun peradaban dengan semangat kebersamaan serta mengandung nilai-nilai kebaikan.

“Peradaban membutuhkan kebersamaan. Tidak ada nama individu yang tercatat dalam sejarah bangsa, melainkan  semuanya dalam konteks perjuangan,” ungkap Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat mengisi kuliah subuh di  Masjid Al-Falah Kota Pontianak, Sabtu (17/11.

Kuliah subuh itu bagian dari serangkaian kunjungan silaturahminya di Kalimantan Barat guna memenuhi undangan Sultan Pontianak IX, Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie, SH.

Di hadapan ratusan jama’ah yang hadir, Gubernur yang akrab dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB)  tersebut mengungkapkan, hal yang sama terjadi pada sahabat-sahabat Rasulullah yang berjuang secara bersama membangun agama dan bangsa.

Para sahabat seperti Abubakar Siddiq, Umar Bin Khatab, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, termasuk para pahlawan di Republik ini, namanya tidak tercatat dalam sejarah bila tidak berjuang bersama Raslullah.

Kata TGB kalau ingin tercatat dalam sejarah dan menjadi orang yang dikenang sepanjang masa, yang harus dilakukan adalah melakukan sesuatu dengan semangat kebersamaan.

TGB mengajak seluruh jama’ah yang hadir untuk mengisi waktu-waktu dalam hidup ini dengan kebaikan yang dibangun dengan semangat kebersamaan. “Kalau itu dilakukan, maka hidup akan lebih berkah,” kata TGB.

Ia mengajak jama’ah menjaga persaudaraan serta menumbuhkan semangat mendamaikan.

“Orang beriman yang paling diinginkan adalah masuk ke dalam rahmat Allah,” jelas TGB

AYA/Hms

BACA JUGA : Kata TGB, Modal Pendidikan Agama Bisa Jadi Apa Saja

 

 

 

 




Kata TGB, Modal Pendidikan Agama Bisa jadi Apa saja

Saat mencalonkan diri jadi Gubernur tahun 2008, banyak masyarakat dan tokoh tokoh meragukan keilmuannya untuk menjadi seorang gubernur

lombokjournal.com —

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, mengajak mahasiswa dan seluruh anak bangsa yang menempuh pendidikan agama. mulai pondok pesantren hingga pendidikan tinggi Islam termasuk IAIN untuk, banyak bersyukur dan percaya diri.

“Kita tidak bisa mengalirkan energi perubahan, kalau tidak perccaya diri,” tegas gubernur saat menyampaikan materi “Membangun Karakter Leadership Qur’ani”  yang bertajuk IAIN Bersholawat dan Seminar Nasional di hadapan ratusan mahasiswa dan rektor di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Sabtu (17/11)..

Bekal ilmu pendidikan agama, menurut Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), lebih dari cukup sebagai modal mengabdi kepada masyarakat dan bangsa.

“Modal pendidikan di IAIN ini sudah lebih dari cukup untuk menjadi apa saja. Termasuk menjadi pemimpin bangsa ini di masa depan,” ungkap TGB.

Apa yang ditanamkan pada lembaga ini sudah mencakup keseluruhan ilmu untuk menjadi pemimpin.

TGB berkisah, saat mencalonkan diri sebagai Gubernur tahun 2008, banyak masyarakat dan tokoh meragukan keilmuannya menjadi seorang gubernur. Namun, melalui pendekatan kepada masyarakat serta terus belajar, keraguan tersebut hilang bersama Keberhasilan-keberhasilan yang dicapainya.

TGB sempat menceritakan latar belakang pendidikannya, mulai dari paling rendah, Madrasah dan Pondok Pesantren hingga program doktor di Kairo Mesir.

“Semuanya pada jalur dan jenjang pendidikan Islam,” terangnya .

Saat jadi kandidat gubernur NTB pada tahun 2008, pertama kali seorang Kepala Daerah dipilih langsung, banyak pihak underestimate karena ia lulusan pesantren.

Bahkan keraguan itu juga dari para alumni pendidikan agama. Apalagi kandidat yang dihadapi pada waktu itu adalah incumbent, tutur TGB.

Ahli Tafsir lulusan Kairo itu mengajak para pemuda Pontianak meneguhkan komitmen kebangsaan, dengan menjaga dan menjalankan nilai-nilai kebaikan dalam Pancasila, sebagaimana yang dilakukan oleh para pendiri bangsa.

Mahasiswa atau pemuda, lanjut TGB harus memahami bagaimana para pendiri bangsa ini menuangkan konsep Pancasila itu dengan rapi dan sistematis.

Para pendiri bangsa ini meletakkan konsep spiritual pada sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemudian dalam pembukaan UUD 1945 terdapat konsep spiritual yang berbunyi “Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa” sebagai konsep yang lahir dari tokoh tokoh yang memiliki Ubudiyah tinggi.

“Ini sejalan dengan misi kita di dunia saat Allah menciptakan kita, yaitu tidaklah Allah menciptakan manusia kecuali hanya beribadah kepada-Nya,” tegas TGB.

TGB mengingatkan pemuda untuk tidak lupa pada misi kedua, membangun bumi Allah ini dengan pembangunan fisik yang mempunyai nilai kebaikan. Kalau konsep ini terus diperjuangkan, maka apa yang dilakukan merupakan bagian dari membangun agama.

TBG menutup orasinya tersebut dengan menyampaikan misi ketiga bagi seorang manusia saat Allah menciptakannya.  Manusia diutus sebagai Khalifah di muka bumi yang bertugas membangun bumi Allah dengan nilai-nilai kebaikan.

AYA/Hms

BACA JUGA : Membangun Peradaban Bangsa, Ibarat Sholat Berjamaah