BPJS Kesehatan Tingkatkan Layanan Faskes Melalui Sistem Rujukan Online

Prosedur rujukan online pada dasarnya sama dengan rujukan manual. Bedanya, ada sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki rujukan manual

lombokjournal.com —

JAKARTA  ;   Demi memastikan layanan kesehatan yang berkualitas bagi BPJS Kesehatan makin mengoptimalkan layanan kesehatan melalui sejumlah pengembangan sistem teknologi, di antaranya melalui sistem rujukan online.

Melalui sistem rujukan online, dipastikan  layanan kesehatan berkualitas bagi  peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS),  dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang menjadi mitra

Sistem rujukan online sebetulnya sudah dipersiapkan sejak lama. Namun implementasinya sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur masing-masing fasilitas kesehatan. Sistem ini diwajibkan bagi semua FKTP yang sudah terhubung jaringan komunikasi internet, mulai 21 Juni 2018 lalu.

“Untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat di era digital kini, fasilitas kesehatan harus beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi rujukan online,” ungkap Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan,  Arief Syaefuddin di Jakarta, Selasa (14/08).

Menurut Arief, sistem rujukan online merupakan digitalisasi proses rujukan berjenjang untuk kemudahan dan kepastian peserta, dalam memperoleh layanan di rumah sakit.

Ini disesuaikan dengan kompetensi, jarak dan kapasitas rumah sakit tujuan rujukan berdasarkan kebutuhan medis pasien.

Prosedur rujukan online pada dasarnya sama dengan rujukan manual. Bedanya, ada sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki rujukan manual. Sistem ini resmi akan diujicobakan di 20.906 fasilitas kesehatan pada tanggal 15 Agustus 2018 besok.

“Sistem rujukan online ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi di fasilitas kesehatan. Nilai plusnya, rujukan online bersifat real time dari FKTP ke FKRTL, serta menggunakan digital documentation. Data dari P-Care di FKTP langsung terkoneksi ke FKRTL sehingga memudahkan analisis data calon pasien. Selain itu, dengan sistem rujukan online dapat berpotensi untuk paperless, jadi meminimalisir kemungkinan kendala yang terjadi akibat pasien lupa membawa surat rujukan,” terang Arief.

Tidak perlu diinput ulang

Dengan sistem rujukan online, peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir jika kehilangan atau lupa membawa surat rujukan.

Sebab informasi rujukan peserta sudah terekam dalam sistem online, baik di FKTP maupun di rumah sakit. Hanya dengan menunjukkan kartu JKN-KIS, peserta sudah bisa dilayani di FKTP dan FKRTL tempatnya dirujuk.

Selain itu, data peserta sudah tercatat di database antar fasilitas kesehata. Sehingga pelayanan peserta JKN-KIS pun menjadi lebih cepat karena data tidak perlu di-input ulang pada saat pendaftaran, termasuk data diagnosa penyakit yang diderita peserta.

Lebih dari itu, peserta JKN-KIS juga mendapat kepastian rujukan ke fasilitas kesehatan yang kompetensinya sesuai dengan kebutuhan medis peserta yang bersangkutan.

Sampai dengan 31 Juli 2018, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.367 FKTP. Dari angka tersebut, sebanyak 20.906 FKTP sudah terhubung jaringan komunikasi datanya dan bisa menerapkan sistem rujukan online.

Arief pun optimis jika jumlah fasilitas kesehatan yang mengaplikasikan sistem rujukan online akan meningkat dari waktu ke waktu.

BPJS Kesehatan telah mensosialisasikan kepada petugas fasilitas kesehatan agar paham betul mekanisme rujukan online ini, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN-KIS yang membutuhkan.

“Memang saat ini kita masih dalam masa transisi. Rujukan manual dalam bentuk kertas (hardcopy)  masih berlaku, namun rujukan online juga sudah berjalan secara bertahap di sebagian fasilitas kesehatan. Kami sedang berupaya agar dalam waktu dekat mekanisme rujukan online ini dapat diterapkan dengan optimal di seluruh fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan,” kata Arief.

Re

Sumber ; Liputan6.com  




Bulan Juli, Ekspor  NTB Turun, Sebaliknya Impor Naik

Barang ekspor  Provinsi NTB yang terbesar pada bulan Juli 2018 adalah barang tambang/galian non migas senilai US$ 38.548.088 (90,70 persen)

MATARAM.lombokjournal.com — Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan Juli  2018 sebesar  US$ 42.499.695, berarti mengalami penurunan sebesar 45,67 persen jika dibandingkan dengan ekspor bulan Juni 2018 yang bernilai US$ 78.225.629.

Badan Pusat Statistik (BPS) NTB merilis penurunan ekspor itu Rabu (15/08).di aula BPS NTB.

“Ekspor pada bulan Juli 2018 yang terbesar ditujukan ke negara Korea Selatan sebesar 54,50 persen, Jepang sebesar 36,54 persen dan Philipina sebesar 8,13 persen,” ujar Kepala BPS NTB, Suntono Suntono.

Ia menjelaskan, jenis barang ekspor  Provinsi NTB yang terbesar pada bulan Juli 2018 adalah barang tambang/galian non migas senilai US$ 38.548.088 (90,70 persen); gandum-ganduman senilai US$ 3.454.400 (8,13 persen), Garam,belerang dan kapur sebesar US$ 167.473 (0,39 persen), dan perhiasan/permata senilai US$ 133.108 (0,31 persen).

Sedangkan Nilai impor pada bulan Juli 2018 senilai US$ 31.737.589. Ini berarti impor mengalami kenaikan sebesar  179,74 persen dibandingkan dengan impor bulan Juni 2018 sebesar US$ 11.345.279.

Sebagian besar Impor berasal dari negara Denmark (32,59 persen), Finlandia (24,54 persen) dan Thailand (18,92 persen).

“Jenis barang impor dengan nilai terbesar adalah mesin-mesin/pesawat mekanik (32,87%), peralatan listrik (32,29%) dan Gula/kembang gula (18,92%),” pungkasnya.

AYA




Lombok Astoria Tetap Buka Saat Gempa

Pihak hotel sudah memberikan satu himbauan kepada semua klien,  secara struktur kondisi bangunan hotelnya aman tidak ada masalah. dantetap melayani tamu-tamu baik wisatawan asing maupun lokal

Muhammad ikhsan. GM lombok Astoria

MATARAM.lombokjournal.com —  Hotel  Lombok Astoria, salah satu yang  tingkat hunian kamarnya  tidak terlalu berdampak gempa bumi yang melanda Lombok beberapa waktu lalu..

Hotel tersebut tingkat hunian kamarnya masih normal dan tidak ada gangguan sama sekali meski sebelumnya gempa melanda.

“Bahkan jumlah okupansinya masih berada berkisaran 25 persen per harinya, jadi tingkat huniannya tetap ada,” ujar General Manager Lombok Astoria  Muhammad Ikhsan ,Rabu (15/08), usai menghadiri Rakor di Dinas Pariwisata.

Ikhsan menyatakan, pasca gempa pertama itu pihknya tidak pernah menutup dan tetap buka, sampai sekarang pun Hotelnya masih dibuka

Ia menambahkan, secara building 85 persen hunia kamar masih  dijual dikarenakan 25 persen hanya kerusakan minor saja. Seperti hal-hal kecil, karena beberapa kamar hanya rusak retak kecil seperti retakan rambut saja, jadi tidak ada yang terlalu signifikan besar rusaknya.

Menurut  Ikhsan, musibah gempa bumi tidak terlalu berpengaruh di Lombok Astoria .

Memang ada beberapa event yang ke depan untuk sementara ini belum dicancel atau dibatalkan, tetapi masih menunggu karena melihat kondisi saat ini.

Namun pihaknya sudah memberikan satu himbauan kepada semua klien,  secara struktur kondisi bangunan hotelnya aman tidak ada masalah. Ia pun tetap melayani tamu-tamu baik wisatawan asing maupun lokal.

“Alhamdulillah kita tetap stabil masih menerima. sejauh ini kunjungan hotel itu masih ada karena dampak dari hari pertama pun, kita menerima tamu-tamu yang di evakuasi dari sengigi dan bangsal,” jelasnya.

Lebih lanjut Ikhsan menerangkan, setelah adanya rapat koordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTB, akhir bulan  sudah dapat kembali lagi aktifitas hotel dan hunian kamar

juga 100 persen dapat terisi penuh. karena kerusakan yang terjadi pada hotelnya tidak terlalu parah dan saat ini dalam tahap perbaikan. ia menyakinkan jika gedungnya aman.

 

“jadi secara gedung kita aman. saya yakinkan aman, malah ada yang long stay guest itu ada sampai saat ini,” pungkasnya.

AYA (*)




Operasional Bandara Di Lombok Saat Gempa Tak Pernah Berhenti

Bandara di Lombok Tengah juga menjadi salah satu pintu utama bagi masuknya distribusi bantuan maupun relawan yang datang untuk membantu korban gempa Lombok

) I Gusti Ngurah Ardita

MATARAM.lombokjournal.com  —  General Manager Lombok International Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, operasional bandara masih berjalan normal, baik saat kejadian gempa maupun saat masa tanggap darurat seperti saat ini.

“Bandara secara infrastruktur 100 persen beroperasi normal, semuanya dalam kondsi baik, laik operasi tidak pernah berhenti sejak kehadian bahkan sampai sekarang,” tutur Ardita.

Ardita menyampaikan, sejauh ini tidak ada pembatalan penerbangan, dan jumlah pergerakan penumpang masih relatif stabil di atas 12 ribu penumpang per hari.

“Kalau masih di atas 10 ribu itu masih stabil,” tegasnya

Ardita menambahkan, LIA yang berada di Kabupaten Lombok Tengah juga menjadi salah satu pintu utama bagi masuknya distribusi bantuan maupun relawan yang datang untuk membantu korban gempa Lombok.

“Kita sudah operasikan Bandata Selaparang (Kota Mataram) khusus distribusi bantuan untuk pesawat militer sampai tanggap bencana berhenti,” pungkasnya.

AYA




Perdirjampelkes BPJS Kesehatan Tak Mengurangi Layanan

Hingga saat ini, peserta JKN-KIS yang menerima manfaat di rumah sakit setiap bulannya terus bertambah dan sudah banyak pasien JKN-KIS yang menyatakan rasa puas

MATARAM.lombokjournal.com — Pelaksanaa Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan (Perdirjampelkes) BPJS Kesehatan sama sekali tidak mengurangi pelayanan rumah sakit.

Perdirjampelkes) BPJS Kesehatan yaitu meliputi Nomor 2 Tahun 2018 tentang Penjaminan Pelayanan Katarak, Perdirjampelkes Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjaminan Pelayanan Persalinan dengan Bayi Lahir Sehat, dan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik.

Terbitnya 3 peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan yang berlaku sejak 25 Juli 2018 itu, nyatanya tidak memengaruhi pelayanan di salah satu Rumah Sakit di Tabanan, di antaranya yaitu Rumah Sakit Kasih Ibu Tabanan.

Pernyataan itu disampaikan dr. Ketut Sumiarta M. Kes., selaku Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu Tabanan. Pihak rumah sakit mengaku tidak merasa adanya gangguan maupun pengurangan manfaat di pelayanan rumah sakit.

Saat ditemui di ruangan kerjanya, ia menyampaikan, sejak menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan  tahun 2017 lalu, pihaknya telah menerapkan prosedur sebagaimana yang diatur dalam Perdirjampelkes  tersebut.

Ditegaskannya, perubahan maupun pengurangan layanan sama sekali tidak ada, hanya penegasan kembali prosedurnya saja,

“Selama sudah sesuai dengan ketentuan penjaminan, maka kita akan tetap memberikan pelayanan,” ungkapnya.

Menurut Sumiarta, ketiga peraturan yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan tidak menjadi masalah selama semua pihak sudah memahami dan mau menjalankannya.

Contoh kasus bayi baru lahir kondisinya normal, maka perlakuan selanjutnya bayi itu hanya diobservasi. Jika memang dalam kondisi tertentu bayinya perlu penanganan medis lebih lanjut, maka penanganan lanjutan tetap diambil dengan prosedur penjaminan seperti ketentuan tersebut.

“Pada dasarnya tidak ada perubahan ketentuan sehingga tidak ada masalah di rumah sakit,” paparnya.

Hingga saat ini, peserta JKN-KIS yang menerima manfaat di rumah sakit setiap bulannya terus bertambah dan sudah banyak pasien JKN-KIS yang menyatakan rasa puas.

Pihaknya juga terus melakukan pembenahan dari segi operasional maupun pelayanan untuk lebih memuaskan pasien.

“Jadi dalam setiap keluhan dari pasien kita lakukan perbaikan dan dari keluhan itu kita mengetahui mana yang paling tepat dan dibutuhkan pasien,” ucapnya.

Rr (*)

Sumber ;  Antaranews Bali




Rakor Di Halaman Kantor,   Dispar Bersama StakeHholder Pariwisata Lombok Siap Bangkit

Disetujui adanya tim recovery pariwisata Lombok, tapi meng gunakan nama yang lebih positif, misalnya . Tourism Hospitality atau nama Lombok Bangkit

MATARAM.lombokjournal.com – Rapat Koordinasi (RAKOR) Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)  bersama pemangku kepentingan (stake holder)  pariwisata di NTB pasca gempa Lombok, Rabu (15/08) pagi.

Pelaksanaan Rakor yang berlangsung di halaman Kantor Dispar itu didukung Kementerian Pariwisata itu, dengan mendengarkan pemaparan Kepala Dispar NTB serta Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia.

Pemaparan keduanya terkait proses pemulihan pariwisata NTB, khususnya Lombok.

Lalu Moh. Faozal selaku Kadispar NTB mengungkapkan, rapat koordinasi ini untuk memetakan keadaan Amenitas, Atraksi dan Aksesibilitas pariwisata Lombok pasca gempa yang berlangsung beberapa waktu lalu.

“Kami ingin agar 3A (Amenitas, Atraksi dan Aksesibilitas) kita bisa dipetakan secepat mungkin agar dapat mengetahui langkah strategis pemulihan,” ucap Faozal

Setidaknya terdapat delapan langkah jangka panjang yang akan dilakikan Dispar NTB untuk memulihkan keadaan 3A.

“Kita punya delapan langkah sejauh ini yang telah dan sedang berlangsung. Pertama, kami melakukan pengecekan terkait kondisi dermaga penyebrangan baik di Teluk Nare maupun Gili Trawangan. Kedua, inventarisasi amenitas pariwisata, inventarisasi daya tarik pariwisata, serta pemulihan citra melalui promosi pariwisata”, ungkap Kadispar mendeskripsikan empat poin awal.

Selanjutnya, diharapkan adanya renovasi amenitas dan daya tarik yang berdampak, adanya kebijakan terkait perpajakan bagi para pelaku industri pariwisata, memfasilitasi dan mengawasi pinjaman lunak selama proses recovery.

“Dan yang terakhir diharapkan adanya program pelatihan dalam rangka peningkatan SDM Pariwisata di daerah yang berdampak” lanjut Faozal.

Sebelum menutup presentasinya, Kadispar NTB a menyepakati adanya tim recovery seperti halnya yang pernah diberlakukan di Bali beberapa waktu lalu, yang sakan bertugas k membantu pemulihan pariwisata Lombok.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata juga memberikan pemaparannya setelah penyampaian dari Kadispar NTB.

Dalam pemaparannya, pihak Kemenpar sepakat akan hadirnya tim recovery seperti yang diharapkan oleh Kadispar NTB, namun menggunakan istilah yang terkesan lebih positif, seperti halnya tim recovery di Bali.

“Kami menyetujui adanya tim recovery pariwisata Lombok. Tapi mungkin, kita gunakan nama yang lebih positif. Jika berkaca dari Bali, maka istilah yang digunakan adalah Tourism Hospitality. Atau bagus juga jika menggunakan nama yang digunakan oleh Pak Kadis, yaitu Lombok Bangkit,”, ungkapnya.

Pemaparan perwakilan Kemenpar menekankan pada tahap-tahap mitigasi pariwisata yang berlaku sejauh ini.

“Terdapat tiga tahap dalam mitigasi pariwisata. Pertama, tahap tanggap darurat. Kedua, tahap rehabilitasi dan ketiga tahap normalisasi. Kita harus lakukan secara bertahap dan Dispar NTB sudah memikirkan semua ini,” lanjut Ricky.

Setelah pemaparan dari Kadispar dan Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, para tamu undangan dan peserta rapatp un sepakat untuk berkolaborasi.

Dan Pariwisata Lombok Siap untuk Bangkit kembali sebelum selanjutnya rapat koordinasi dilanjutkan dengan diskusi antara narasumber dengan para stakeholder pariwisata.

AYA




Peserta Dan Tenaga Medis Diminta Dukung Kesenambungan Program BPJS Kesehatan

Banyak yang membutuhkan program ini, banyak masyarakat yang dulunya kesulitan mendapat pelayanan kesehatan, sekarang dapat dengan mudah mengakses pelayanan kesehatan

Suastika

lombokjournal.com —

MATARAM —  Penerapan Peraturan Direktur (Perdir) Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan (Perdirjampelkes) nomor 2, 3, dan 5 tahun 2018 yang mengatur tentang penjaminan pelayanan operasi katarak, bayi baru lahir, dan rehabilitasi medik, sudah dipertimbangkan dan sesuai dengan kondisi yang dihadapi saat ini.

Ketua Dewan Pertimbangan Medis (DPM) Provinsi Bali, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD angkat bicara terkait Perdir yang mulai diterapkan oleh BPJS Kesehatan sejak 25 Juli 2018 tersebut . BPJS Kesehatan merupakan badan hukum publik yang dipercaya untuk mengemban tugas memberikan jaminan pelayanan kesehatan

“Dalam operasionalisasinya BPJS Kesehatan tentu menghadapi banyak kendala,” kata Suatika

Karena, itu perlu  para pihak pemangku kepentingan, termasuk tenaga medis yang memberikan pelayanan medis memberi dukungan dengan meningkatkan kualitas layanan.

Sumber pendanaan BPJS Kesehatan menerapkan prinsip gotong-royong, iuran dari peserta yang sehat membantu peserta lainnya yang sedang sakit. karena itu tentu dibutuhkan dukungan dari peserta untuk rutin membayar iuran tiap bulannya.

Leih lanjut Suastika menjelaskan, melalui BPJS Kesehatan pemerintah menanggung kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang cukup besar. Pembiayaan itu semua harus dipikirkan dengan perhitungan yang benar, karena tidak ada biaya yang tidak berbatas.

“Masalah pembiayaan perlu pengelolaan yang baik dengan tetap mengutamakan mutu pelayanan, tentunya kondisi keuangan juga harus tetap diperhatikan,” tutur Suastika.

Para tenaga medis diminta melihat perubahan peraturan ini secara lebih jauh ke depan, karena ini menyangkut kesinambungan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Banyak yang membutuhkan program ini, banyak masyarakat yang dulunya kesulitan mendapat pelayanan kesehatan, sekarang dapat dengan mudah mengakses pelayanan kesehatan, bahkan untuk penyakit yang berbiaya besar.

Karena itu para tenaga medis agar dapat memandang pelayanan kesehatan dengan konsep baru.

“Pesan saya kepada teman-teman sejawat, sebagai tenaga medis, pengabdian kita disini akan dirasakan oleh orang yang kurang mampu dan membutuhkan pertolongan di luar sana,” tegasnya.

Kehadiran BPJS Kesehatan sangat  membantu masyarakat.

“Mari kita mendukung program JKN-KIS ini agar dapat terus berjalan dan bertahan, kalaupun ada sedikit perubahan mari kita sikapi dengan arif dan positif,” pitanya.

Rr

Sumber; Baliberkarya.com




Defisit Anggaran, Akibat Kebijakan Tidak Sesuai Tapi BPJS Kesehatan Yang DI-bully

 Pemerintah harus di dorong melakukan penyesuaian tarif iuran, dan  segera diterapkan

lombokjournal.com —

PALEMBANG ;  Defisit anggaran BPJS Kesehatan itu sudah diprediksi sejak awal oleh pemerintah. Hal itu disebabkan sistem perhitungan tarif  tidak sesuai, dan secara logika hitungan ekonominya dari awal tidak pas.

Pernyataan ini disampaikan salah seorang Anggota DPD RI asal Sumsel, Abdul Azis, di Palembang, Minggu (12/8) pada TRIBUNSUMSEL.

“Defisit anggaran di BPJS Kesehatan, akibat kebijakan pemerintah yang tidak sesuai atau tidak tepat, namun yang kena imbas di bully BPJS Kesehatan itu sendiri,” kata Azis.

Dikatakan Azis, merujuk  Rencana Kinerja dan Anggaran Tahunan BPJS Kesehatan tahun 2018, pendapatan ditargetkan mencapai Rp 79,77 triliun dan pembiayaan sebesar Rp 87,80 triliun, artinya defisit sekitar Rp 8,03 triliun.

“Kita tidak bisa menyalahkan BPJS Kesehatan, karena mereka hanya penyelenggara, tapi pemerintah yang salah dalam mengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah diwakili Kemenkeu (Kementrian Keuangan) dan Kemenkes (Kementrian Kesehatan),” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkan Aziz, perlu dilakukan penyesuaian tarif iuran BPJS Kesehatan ke depan, sehingga defisit anggaran bisa ditekan.

Masyarakat kelas menengah kebawah memang perlu mendapat subsidi (dibiayai), karena resiko pemerintah agar terjamin kesehatan masyarakat Indonesia. Meski demikian,  tarifnya harus disesuaikan dengan dirembukkan bersama, namun tetap sesuai hitungan ekonominya.

“Saya secara pribadi dan anggota DPD RI, mendesak pemerintah untuk melakukan penyesuaian, jangan seperti saat ini, tarifnya terlalu kecil tidak sesuai dengan biaya berobat dan operasional bagi rumah sakit,” ucapnya.

Jika berkaca pada tarif sekarang, sesuai penerapan iuran dalam Perpres 19 dan 28 tahun 2016, pada segmen PBI hanya dikenakan biaya sesuai penetapan pemerintah sebesar Rp 23 ribu.

Idealnya (perhitungan Aktuaria DJSN) sebesar Rp 36 ribu. Kemudian segmen PBPU untuk kelas III sebesar Rp 25.500 (sesuai DJSN Rp 53.000), kelas II Rp 51 ribu (sesuai DJSN Rp 63 ribu) dan kelas I Rp 80 ribu.

Diharapkannya, pemerintah harus di dorong melakukan penyesuaian tarif iuran, dan  segera diterapkan. Apalagi sekarang ini subsidi- subsidi mau ditarik pemerintah seperti BBM, sehingga nanti uangnya bisa digeser ke bidang kesehatan.

Re

Sumber; TRIBUNESUMSEL

 




BPJS Kesehatan Mataram Salurkan Bantuan Ke Dusun Gitak Demung Dan Dusun Salut

Dipastikan layanan BPJS Kesehatan Mataram tetap berlangsung selama terjadinya gempa. Hanya di Lombo Utara, selama seminggu pasca gempa, sempat terhenti

MATARAM .lombokjournal.com – BPJS Kesehatan kantor Cabang Mataram kembali menyalurkan bantuan di dua dusun yang terdampak gempa bumi berkekuatan 7,0 SR, Selasa  (14/08).

Sasaran pertama dituju yang termasuk parah dan kurang  tersentuh bantuan yaitu Dusun Gitak Demung Desa Genggelang Kecamatan Gangga. Di dusun in,  99 rumah rusak berat. Dusun yang dihuni 235 KK, penduduknya  750 jiwa, tercatat  2 korban jiwa anak sedang  org tua 6 luka berat dan patah tulang.

Kepala Dusun Gitak Demung, Murikep mengatakan, sejak terjadi gempa para petani belum ada yang melakukan aktivitas. “Kami butuh bantuan terpal dan selimut untuk pengungsi, khususnya anak-anak. Air juga tidak ada, listrik mati,”. katanya.

Kepala BPJS Kesehatan Mataram, dr Muhammad Ali dan Kabid SDM, Nur Rohman yang turun langsung dalam penyaluran bantuan logistik berupa air minum, terpal, alas tidur, makanan bayi, popok, beras, indomie.

“Masyarakat yang terdampak gempa butuh bantuan untuk jangka panjang. Kami meyerahkan bantuan untuk meringankan saja,’ kata Muhammad Ali.

Menurutnya, pihaknya langsung turun menyalurkan bantuan agar sampai ke pengungsi yang jauh. Dari postingan netizen di medsos, diketahui banyak pengungsi yang belum mendapat bantuan.

Karena itu BPJS Kesehatan Mataram juga mengunjungi Dusun Salut Barat, Desa Salut, Kecamatan  Kayangan, KLU. Di dusun ini terdapat 179 kk dengan keseluruhan penduduk berjumlah 568 jiwa. Tercatat  1 orang meninggal dunia karena keruntuhan bangunan.

Kepala Dusun Salut, Ramdan menututurkan, selain membutuhkan penangan cepat untuk ppengungsi, juga di dusun ini tidak bisa memperoleh air.

“Listrik baru nyala hari ini. Sumber air terputus, kekeringan Pak, di pengungsian tidak mandi sudah seminggu, ” katanya.

Bantuan yang disalurkan BPJS Kesehatan Mataram merupakan program OSR (Organization Social Responsibility).

Selama bertemu pengungsi yang sebagian besar petani, Kacab BPJS Kesehatan Mataram dr Muhammad Ali, bertanya apakah masyarakat sudah memiliki kartu JKN

Ali menanyakan hal tersebut untuk memastikan masyarakat memperoleh layanan kesehatan semestinya.

“Syukurlah semua sudah memegang kartu JKN. Kartu JKN sudah terdistribusi, ” kata Ali yang saat ini harus berkantor di tempat darurat.pasalnya, kantor BPJS Kesehatan Mataram juga mengalami kerusakan yang mengkhawatirkan sebagai tempat kerja.

Namun Ali memastikan, layanan tetap berlangsung selama terjadinya gempa. Hanya di Lombo Utara, selama seminggu pasca gempa, sempat terhenti. Namun masyarakat bisa menghubungi 1500 – 400 untuk memperoleh layanan.

‘Sekarang sudah kembali membuka layanan seperti biasa, ” katanya.

Rr

 

 




NU Peduli Salurkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Gempa Lombok

Mulai besok NU Peduli akan menyalurkan 50 terpal yang berukuran 10×10 yang dipergunakan sebagai musholla di 50 titik diantaranya di Malaka, Gangga, kayangan, Lekok, Pemenang

Ketua NU Peduli, Baiq Mulyana dan Ahmad Fauzan, Klaster Litbang NU Peduli

MATARAM.lombokjournal.com — PW NU NTB dan ormas NU lain menggalang dukungan dan bantuan kemanusiaan untuk warga masyarakat yang terkena dampak gempa baik di Lombok Timur , Lombok Utara, Lombok Barat, Mataram dan Lombok Tengah.  

Hal tersebut sebagai ungkapan keprihatinan yang mendalam terhadap tragedi gempa bumi di Lombok, karena masivnya dampak kerusakan dan korban jiwa akibat gempa tersebut. Selain itu, merupakan bagian dari ikhtiar kaum Nahdliyin untuk meringankan beban penderitaan warga yang terdampak gempa itu.

KeTua Tim NU Peduli, Baiq Mulyana mengatakan, terhitung mulai hari Sabtu (11/08) sesuai perintah dari PB NU, seluruh aktivitas bantuan kemanusiaan untuk gempa bumi di Lombok menggunakan satu pintu yakni NU Peduli yang sekretariat utama atau Poskonya di Aula PW NU di Jl Pendidikan – Mataram.

“Ini untuk memudahkan koordinasi dan efektifitas penyaluran bantuan untuk korban gempa se pulau Lombok yang terdampak,” ujar Baiq Mulyana yang juga Rektor Universitas NU, Selasa (14/08)

Lebih lanjut Baiq Mulyana mengatakan, hingga saat ini NU Peduli sudah menyalurkan bantuan untuk gempa bumi di Lombok di puluhan titik korban gempa dalam bentuk paket sembako, makanan bayi, terpal, tikar, tenda, dan lain lain.

“Untuk dapur umum, NU peduli sudah buka di desa Sigar Penjalin – Lombok Utara dengan kapasitas tiga kali makan masing- masing 2000 s.d 4000  nasi bungkus per sekali masak,” tambahnya

“Selain itu NU peduli juga mendapatkan bantuan puluhan  tenaga medis, para medis serta psykolog trauma healing dari PW NU Jatim, PW NU Jateng via RS Kudus, PC NU Nganjuk, PC NU Boyolali, Bali, Sampang serta dari Universitas NU Jatim dan yang baru tiba rombongan dari Universitas Brawijaya/Pergunu Malang yang dipimpin Dr Eng Fadly Isman,” info Baiq Mulyana yang didampingi Ahmad Fauzan dari klaster Litbang NU Peduli

Bhakti sosial NU Peduli, lanjut Baiq Mulyana tidak berhenti saat tanggap darurat usai seperti yang telah ditetapkan pemerintah.  Karena NU Peduli akan terlihat pada upaya paska tanggap darurat, khususnya yang menyangkut pemulihan trauma korban.

“NU Peduli sudah menerjunkan tim dokter , para medis dan trauma healing satu paket agar masyarakat bisa pulih dan bangkit untuk menyongsong masa depannya,” bebernya .

Rektor Universitas NU melaporkan hingga saat ini saldo rekening di NU Peduli sejumlah 274.577.875 yang bersumber dari donasi beberapa lembaga seperti Freeport , PT China Harbour Indonesia ,dan lain lain.

“Pendek Kata NU Peduli akan transparan dan akuntabel dalam penggunaan dan pelaporannya,” ungkapnya.

Selain itu, imbuh Baiq Mulyana , mulai besok NU Peduli akan menyalurkan 50 terpal yang berukuran 10×10 yang dipergunakan sebagai musholla di 50 titik diantaranya di Malaka, Gangga, kayangan ,Lekok , Pemenang.

“Selain itu NU peduli juga akan mendroping 150 telpal untuk tenda yang memisahkan tenda perempuan, anak-anak dan lansia. Juga tenda khusus untuk penderita penyakit menular seperti TBC ,” lanjutnya .

Untuk kebutuhan air dan sanitasi, lanjut Baiq Mulyana, Team NU Peduli akan melakukan pemetaan udara lewat drone untuk menentukan titik-titik konsentrasi pengungsi yang selama minim dijangkau oleh bantuan kemanusiaan.

“Dalam waktu dekat NU Peduli akan melakukan pengeboran air di beberapa titik pengungsi di KLU yang Medan nya sulit dijangkau,” kata Baiq Mulyana sembari menambahkan alat dan tenaga sumur bor dari NU peduli sudah siap bergerak .

Rumah Ramah Gempa

Sementara itu, akademisi Universitas Brawijaya yang juga  Wakil Ketua PP Persatuan Guru NU ( Pergunu)  Dr Eng Fadly Usman bertempat di Aula PW NU Mataram mengatakan, masyarakat NTB perlu disadarkan tentang pentingnya membangun hunian yang ramah terhadap gempa.

Mengingat NTB, khususnya Lombok merupakan daerah yang kerap dilanda gempa. Dia kemudian mengilustrasikan kesigapan warga Jepang jika dilanda gempa.,

“Dijepang semua struktur bangunannya dirancang dan ramah terhadap gempa untuk meminimalkan dampak dan korbannya,’ ujar Dr Eng Fadly Usman yang  tergabung dalam Ikatan Ahli Bencana Indonesia untuk Gempa dan Tsunami

Selain itu, warga Jepang dari mulai kecil sudah diberikan pemahaman untuk safety jika terjadi gempa , termasuk memasang alat-alat sederhana yang mudah dilihat dan dirasakan jika gempa itu terjadi.

“Dijepang ,rata-rata warganya memasang lampu itu digantung , bukan ditempel di plafon. Jika gempa tiba , maka lampu gantung tersebut akan berayun. Juga disetiap rumah atau sekolah , warga Jepang membiasakan diri menaruh air kemasan dimeja, jika ada gempa, maka air tersebut akan bergoyang. Itu salah satu early warning yang mudah dilakukan ,” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan, karena wilayah Indonesia khususnya bagian selatan rawan gempa, Dr Eng Fadly Usman menyarankan agar edukasi mitigasi gempa ini bisa masuk kurikulum , minimal dimasukan dalam sub mata pelajaran sosial lainnya yang Terkait.

“Hal ini agar setiap warga negara Indonesia memiliki pengetahuan dan cara perlindungan diri yang cepat saat terjadi gempa ataupun bencana lainnya,” tukasnya

Dr Eng Fadly Usman menyarankan, bila gempa terjadi sebaiknya tidak lari keluar,  tapi berlindung dibawah kolong meja untuk menghindari benturan langsung.

“Maka setiap rumah hendaknya memiliki meja yang cukup kuat utk menahan reruntuhan sebagai upaya antisipasi,’ pungkasnya.

Me .