Rohmi Ajak Jamaah NW Bersyukur, Ditetapkannya Nama Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru Bajang (TGB), Dr. Muhammad Zainul Majdi, MA, selalu menerapkan apa yang diajarkan dan dicontohkan oleh pahlawan nasional dari NTB tersebut, dalam membangun NTB

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur NTB terpilih, Dr. Sitti Rohmi Djalilah, mengajak seluruh jamaah Nahdlatul Wathan (NW) bersyukur, digantikannya nama Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) di Kabupaten Lombok Tengah, NTB, menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, pada Rabu, 5 September 2018.

Hal itu disampaikannya dalam peringatan awal tahun baru Islam 1440 H, di Aula Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor, Lombok Timur, Selasa, (11/09).

“Alhamdulillah Wasyukrulillah, belum lama ini, kita mendapatkan kabar gembira bahwa nama guru kita, pahlawan nasional pertama di NTB, Almagfurullah Maulanasyeikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid dijadikan sebagai nama badara Lombok yaitu Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid,” kata Rohmi, dalam pidatonya di hadapan para jamaah yang hadir.

Atas nama Ketua Umum Pimpinan Pusat (Pimpus) Muslimat NW, Rohmi menambahkan, Zainuddin Abdul Madjid telah banyak berjuang bagi bangsa dan negara Indonesia serta memberikan kontribusi yang terbaik bagi ummat  hingga akhir hayatnya.

“Sebagai murid, benihan, pecinta dan anjum NW kita  senantiasa harus banyak belajar dari Almagfurullah Maulanasyei kh,” ucapnya, kepda seluruh jamaah NW.

Selanjutnya Rohmi menilai, Tuan Guru Bajang (TGB), Dr. Muhammad Zainul Majdi, MA, selalu menerapkan apa yang diajarkan dan dicontohkan oleh pahlawan nasional dari NTB tersebut, dalam membangun NTB.

“Alhamdulillah, kita melihat dan merasakan pesatnya kemajuan di NTB selama 10 tahun kepemimpinannya,” sebutnya.

“TGB tidak pernah mengajak kita untuk melakukan hal-hal negatif. Beliau selalu menebarkan oftimisme dan energi positif kepada masyarakatnya, jamaahnya, dan kepada siapa pun yang berjumpa dengan beliau. Tak heran jika kehadiran beliau selalu ditunggu-tunggu baik di NTB, Indonesia, bahkan di luar negeri,” jelas Rohmi lagi.

Sebagaimana diketahui, masa jabatan TGB di NTB segera berakhir. Kemudian digantikan oleh pemimpin yang baru, yaitu Dr. Zulkieflimansyah dan Dr Sitti Rohmi Djalilah. Yang rencananya akan dilantik tanggal 17 September 2018.

“Mohon do’a semoga kami bisa melaksanakan amanah masyarakat NTB dengan sebaik-baiknya. Dapat melanjutkan dan meningkatkan capaian yang diraih NTB selama era kepemimpinan TGB,” tutup Rohmi, yang merupakan kakak dari TGB, sekaligus cucu dari pendiri organisasi NW, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid.

Razak




Konjen Tiongkok akan Bantu Promosikan Lombok  Aman untuk Wisatawan

Kedutaan Besar Tiongkok juga akan mengabarkan kondisi Lombok yang aman dan nyaman untuk dikunjungi kepada masyarakat Tiongkok, melalui media massa yang ada di sana

MATARAM.lombokjournal.com – – Konsul Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Gou Haodong mengatakan, pihaknya akan membantu mempromosikan dan menyampaikan ke masyarakat Tiongkok bahwa kondisi Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) aman dan nyaman untuk dikunjungi.

Menurut Gou Haodong, meski baru saja dilanda bencana gempa bumi, namun tidak semua destinasi wisata dan infrastruktur dasar di Lombok terdampak.

Masih banyak destinasi yang aman dikunjungi termasuk kelengkapan infrastrukturnya memadai.

“Kami sudah meninjau beberapa destinasi wisata, dan ternyata infrastruktur di Lombok juga masih memadai sehingga yakin bahwa wisatawan pasti masih banyak yang akan berkunjung,” kata Gou Haodong, Senin (10/09), saat berkunjung ke Posko NU Peduli di Mataram, NTB.

Ia mengatakan, Kedutaan Besar Tiongkok juga akan mengabarkan kondisi Lombok yang aman dan nyaman untuk dikunjungi kepada masyarakat Tiongkok, melalui media massa yang ada di sana.

“Kami pasti beritahu masyarakat kami bahwa Lombok itu aman untuk dikunjungi, dan mereka bisa datang untuk berwisata ke Lombok,” katanya.

Seperti diketahui, tingkat kunjungan wisatawan China ke Indonesia cukup tinggi, termasuk yang berlibur ke wilayah Lombok, NTB.

Gou Haodong juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah Indonesia, dan Pemda di NTB.

Sebab, saat kejadian gempa bumi berturut-turut yang melanda Lombok, tidak satu pun wisatawan asal China menjadi korban.

“Saat kejadian itu kami ada laporan bahwa warga kami banyak berwisata di Lombok. Kami mengapresiasi pemerintah Indonesia sudah banyak membantu, sehingga tidak satu pun warga kami yang menjadi korban dalam kejadian gempa bumi di Lombok,” katanya.

Gou Haodong bersama rombongan Konsulat RRT Denpasar didampingi jajaran NU Peduli, Senin (10/9), mengunjungi sejumlah lokasi korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelum kunjungan lapangan, Konjen RRT Gou Haodong juga menyalurkan donasi simbolik di Posko NU Peduli, di Universitas NU Mataram, di jalan Pendidikan, Kota Mataram.

Kunjungan Gou Haodong dan rombongan diterima Ketua Tim NU Peduli yang juga rektor UNU NTB, Baiq Muliana, Sekretaris PBNU NTB Lalu Winengan, dan jajaran NU Peduli.

Me




Pasca Gempa, Belum Ada Data PHK Karyawan Hotel  

Saat ini normal kembali, yang terjadi adalah ada beberapa karyawan yang cuti karena pekerjaan sekarang ini belum kembali normal

MATARAM.lombokjournal.com — Gempa bumi yang menimpa Lombok belum lama ini, mengakibatkan banyak kerugian.  Termasuk di sektor pariwisata, beberapa hotel terpaksa harus menutup hotelnya dan meliburkan karyawannya.

Namun pasca gempa, hotel-hotel kembali beroperasi meski masih ada beberapa karyawan tidak masuk.

Saat hotel-hotel tidak beroperasi sementara, beredar isu jika ada karyawan yang dirumahkan.

Menanggapi rumor karyawan hotel yang dirumahkan itu, Asosiasi Hotel Manager (AHM) mengaku jika hingga saat ini belum ada data mengenai adanya karyawan yang dirumahkan.

“Sejauh ini saya belum dapat data karyawan dirumahkan,” tutur Ketua Asosiasi Hotel Manager, Ernanda Dewobroto, Senin (10/9).

Hingga sekarang Ernanda mengaku, belum mengatahui jika ada karyawan yang memang dirumahkan pihak hotel pasca gempa. Jika memang ada pasti ada data itu, namun saat ini belum ada sama sekali.

Demikian juga ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lalu Abdul Hadi Faisal, saat dihubungi via Whatsaap menuturkan, pihaknya belum dapat mengenai data PHK ataupun pemangkasan karyawan. Baik yang menimpa karyawan tetap maupun kontrak dari pihak hotel pasca gempa.

“Di data kami, belum ada data PHK belum ada pemangkasan karyawan, karena inilah ingin saya sampaikan terimakasih kepada onwer yang tidak PHK karyawan pasca terjadinya gempa itu,” terangnya.

Dikatakannya, tidak ada isunya karyawan kontrak yang di berhentikan dan karyawan tetap di seleksi kembali.. Saat ini normal kembali, yang terjadi adalah ada beberapa karyawan yang cuti karena pekerjaan sekarang ini belum kembali normal.

“Ada beberapa karyawan cuti, nanti setelah dia cuti yang lain masuk secara bergiliran,” ujarnya.

Hadi menerangkan, sampai selesainya masa recoveriy dan selesai konsolidasinya internal perusahaan, kemudian adanya stament resmi dari pemerintah yang menyatakan sudah aman, seluruh Gili dan tempat wisata lainnya sudah dinyatakan dibuka.

“Dari seluruh onwer itu tidak ada melakukan PHK, hanya ada yang memberikan cuti tetapi gaji tetap diberikan. Tidak ada pemotongan gaji pasca gempa,” pungkasnya.

AYA




Layanan BPJS Kesehatan Di Pulau Lombok Tetap Jalan

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris yang berkunjung ke Lombok memberi semangat, walaupun masih dalam keadaan trauma, harus tetap bangkit, semangat, dan melawan rasa takut itu dengan menyerahkan semua kepada Allah SWT

MATARAM.lombokjournal.com – – Meski dalam kondisi darurat, Kantor Cabang Mataram yang rusak berat, pelayanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tetap berjalan. Seperti biasa.

Meski dihantui rasa takut akan gempa dan bangunan yang hampir roboh, pelayanan di Kantor Cabang Mataram diberikan dalam kondisi darurat, yaitu beratap tenda dan terpal, para karyawan  tetap bekerja memberikan layanan di sisi samping gedung kantor.

Gempa bumi yang mengguncang Lombok dengan kekuatan 7 SR beberapa waktu lalu dan diikuti dengan 1.973 gempa susulan lainnya dalam kurun waktu Juli-Agustus 2018 ini, memang berdampak terhadap BPJS Kesehatan setempat.

Episentrum gempa di kawasan Lombok Utara sempat membuat Kantor Kabupaten Lombok Utara tutup sementara, dan semua layanan dialihkan operasional kantornya ke Kantor Cabang Mataram.

Untuk memberikan dukungan sekaligus memantau kondisi Duta BPJS Kesehatan dan pelayanan kepada peserta JKN-KIS, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris melakukan kunjungan ke Kantor Cabang Mataram dan Kantor Cabang Selong, Kamis (04/09).

Saat itu Fahmi memberi semangat,  walaupun masih dalam keadaan trauma, harus tetap bangkit, semangat, dan melawan rasa takut itu dengan menyerahkan semua kepada Allah SWT.

”Dan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta. Saya ucapkan terima kasih pada Duta BPJS Kesehatan yang tetap melayani peserta seoptimal mungkin dengan keterbatasan sarana yang ada,” ungkap Fachmi.

Fachmi juga berkesempatan mengunjungi rumah sejumlah pegawai BPJS Kesehatan yang menjadi korban gempa bumi.

“Musibah gempa bumi yang terjadi di Lombok harus disikapi dengan bijaksana. Karena masyarakat Indonesia tinggal di daerah cincin api, gempa bumi menjadi hal yang alamiah terjadi dan harus diwaspadai,” ujarnya.

Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, Duta BPJS Kesehatan di berbagai penjuru Indonesia turut bahu-membahu mengumpulkan donasi bagi para korban gempa di Lombok.

Donasi bersumber dari sumbangan pribadi dan kepedulian dari seluruh karyawan BPJS Kesehatan se-Indonesia  yangterkumpul  sebanyak lebih dari 400 juta rupiah, telah disalurkan kepada korban gempa yang membutuhkan.

ay/yn/jamkesnews




Konjen Tiongkok Tawarkan Mahasiswa UNU Untuk Belajar di Tiongkok

Untuk menunjukkan kesungguhannya, akan dikirim dosen Bahasa Tiongkok untuk mengajar di UNU NTB di Mataram. Paling lambat tahun depan, dosen yang dimaksud akan mulai mengajar

MATARAM.lombokjournal.com – Konsul Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Gou Haodong, mengatakan akan memprioritaskan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB bila berminat melanjutkan pendidikan di jenjang S2 dan S3 di Tiongkok.

Tawaran itu disampaikan Gou Haodong saat berkesempatan berbicara dengan mahasiswa UNU di Aula UNU di Mataram, Senin (10/09).

“Bukankah ini seperti dikatakan Nabi Muhammad, tuntutlah ilmu sampai ke negeri China,“ kata Gou Hadong sambil bercanda.

Pembantu Rektor (PR) II, Baiq Mulyana yang mendampingi Gou Haodong saat itu, lantas bertanya apakah mahasiswa tahu hadis tentang belajar ke negeri Cina itu. Dengan fasih semua mahasiswa melafalkan hadis Nabi itu dalam bahasa Arab.

Tawaran menempuh pendidikan di Tiongkok itu, menurut Gou, akan meningkatkan sumberdaya manusia anak muda Lombok. Sebab, hanya dengan pendidikan yang memadai mahasiswa kelak dapat memberi layanan yang baik bagi Negara dan masyarakat.

Dengan sumberdaya manusia yang baik, para mahasiswa kelak akan menjadi professional di berbagai bidang, seperti guru, dosen, pengacara atau politikus. “Kalau menjadi politikus yang baik, akan berkontribusi bagi Negara, seperti Pak Jokowi, “ ujar Gou.

Untuk menunjukkan kesungguhannya, Gou mengatakan akan mengirim dosen Bahasa Tiongkok untuk mengajar di UNU di Mataram. Paling lambat tahun depan, dosen yang dimaksud akan mulai mengajar.

Sebelumnya, Gou mengungkapkan keprihatinannya atas bencana gempa bumi yang menimpa Lombok yang menelan korban jiwa dan harta benda. Sampai saat ini para korban masih mengalami kehidupan yang memprihatinkan.

Di Tiongkok sendiri pernah terjadi gempa bumi dasyat yang menyebabkan jatuhnya korban puluhan ribu jiwa. Arena masyarakat Tiongkok saat ini dapat merasakan apa yang tengah diderita korban gempa di Lombok.

Karena itu, menurut Guo, bila mahasiswa Lombok belajar ilmu mitigasi bencana di Tiongkok, akan memperoleh ilmu untuk diterapkan di Lombok yang kerap dilanda gempa bumi.

Gou Haodong yang didampingi Konsulat RRT di Denpasar bersama rombongan, setelah melakukan kunjungan ke UNU dilanjutkan dengan agenda mengunjungi para korban bencana di Lombom Utara.

Me

 

 

 

 




Konjen Tiongkok Kunjungi Korban Gempa Lombok Bersama NU Peduli

Pasca kunjungan lapangan nanti akan dilakukan evaluasi terhadap bantuan dan donasi yang akan disalurkan selanjutnya

MATARAM.lombokjournal.com — Konsul Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Gou Haodong bersama rombongan Konsulat RRT Denpasar didampingi jajaran NU Peduli, Senin (10/9), mengunjungi sejumlah lokasi korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelum kunjungan lapangan, Konjen RRT Gou Haodong juga menyalurkan donasi simbolik di Posko NU Peduli, di Universitas NU Mataram, di jalan Pendidikan, Kota Mataram.

“Kami datang untuk meninjau lokasi korban gempa di Lombok, untuk lebih mengetahui kondisi dan juga apa saja yang dibutuhkan,” kata Gou Haodong.

Sejak gempa bumi terjadi di Lombok, Pemerintah Tiongkok sudah memberikan bantuan logistik dan tanggap darurat melalui berbagai model distribusi.

Selain bantuan G to G, pihak swasta dan masyarakat Tiongkok juga terpanggi menyalurkan bantuan untuk para korban gempa Lombok, salah satunya melalui Posko NU Peduli.

Menurut Gou Haodong, pasca kunjungan lapangan nanti akan dilakukan evaluasi terhadap bantuan dan donasi yang akan disalurkan selanjutnya.

“Kami akan evaluasi apa saja kebutuhan korban gempa saat ini, agar bantuan bisa lebih tepat sesuai apa yang dibutuhkan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, perusahaan mobil cina, Sokon (DongFeng Sokon/ DFSK) memberikan bantuan satu unit mobil operasional untuk NU Peduli.

Belajar Dari Gempa Sichuan

Gou Haodong mengatakan, pemerintah dan masyarakat Tiongkok sangat peduli dengan korban gempa di Lombok, NTB.

Sebab, sebelumnya gempa bumi cukup besar juga pernah terjadi dan banyak memakan korban jiwa di Tiongkok pada tahun 2008.

“Tahun 2008 gempa bumi merenggut korban jiwa 80 ribu orang. Sehingga ketika ada gempa di Indonesia, Lombok, kami juga bisa merasakan bagaimana yang dirasakan para korban. Ini yang membuat masyarakat kami ikut peduli dan berusaha membantu semampunya,” katanya.

Ia mengatakan, untuk masa rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, pihaknya berencana mengundang delegasi dari Universitas NU Mataram dan NU Peduli untuk berkunjung ke Provinsi Sichuan, Tiongkok.

Provinsi Sichuan merupakan kawasan terparah terdampak gempa 2008 di Tiongkok. Namun hanya butuh waktu tiga tahun untuk kawasan itu terbangun kembali.

Menurut Gou Haodong, karakter masyarakat Indonesia dan Tiongkok punya kesamaan dalam hal kegotongroyongan dan kebersamaan.

“Kami berharap delegasi bisa melihat dan belajar langsung di Sinchuan untuk kemudian menerapkannya di Lombok,” katanya.

Ketua Tim  NU Peduli, Baiq Mulianah mengatakan, sejauh ini bantuan dari Tiongkok sudah disalurkann NU Peduli ke sejumlah lokasi korban gempa di Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Barat.

“Pendekatan bantuan ini kami bagi menjadi enam klaster, mulai dari logistik penanganan pengungsi, kesehatan, pendidikan, sampai ke tahap trauma healing,” katanya.

Selain dari masyarakat, bantuan juga berasal dari 5 perusahaan di Tiongkok, termasuk dari Bank of China.

“Donasi dan bantuan dari pemerintah dan swasta di RRT sudah kami salurkan dan hari ini juga ada bantuan donasi yang diserahkan secara simbolik,” katanya.

“Menurutnya, total bantuan yang sudah disalurkan sekitar Rp500 juta. Namun secara keseluruhan bisa lebih karena bantuan berupa logistik seperti sembako, terpal, kebutuhan anak dan wanita, dan lain sebagainya.

Terpisah Sekretaris PW  NU NTB, HL Winengan, dalam kesempatan itu mengungkapkan, solidaritas warga Tionghoa sudah ditunjukkan sejak gempa pertama hari Minggu, tanggal 29 Juli. Selain memberikan donasi untuk NU Peduli, warga Tionghwa di Bali dan Lombok, langsung mengunjungi daerah yang terdampak gempa di Lombok Timur.

“Saat itu mereka mengirim bantuan logistik dan kebutuhan sehari-hari lainnya sebanyak tiga truk, ” ujar  Winengan.

Winengan mengapresiasi solidaritas warga Tionghwa yang terus memberi bantuan  pada masyarakat yang terdampak gempa di Lombok .

“Saya mengapresiasi warga Tionghwa yang terus memberi bantuan  untuk pengungsi tanpa kepentingan apa pun.  Sampai hari ini terus jalan, ” kata Winengan, sambil menambahkan baru-baru ini perkumpulan warga Tionghoa membantu 100 tenda untuk kegiatan belajar-mengajar siswa.

Me (*)




Ini Budi Laksono, Dokter Spesialis Huntara AB6 House di Lombok

Pengalamannya melihat jemaah haji yang dibuatkan bilik cinta, walau hanya 9 hari di tanah suci adalah bukti kebutuhan aktivitas seksual yang sangat penting dalam bagian adult trauma healing

MATARAM.lombokjournal.com — Masalah psikologis akibat trauma dan kehilangan harta benda akibat gema, menjadi persoalan yang harus segera tertangani.

Demikian yang diungkap seorang akademisi Universitas Diponegoro, DR. dr. H. Budi Laksono, MHSc, yang membangun hunian sementara bagi warga terdampak gempa di Lombok Utara.

Menurutnya, Dalam bencana alam, orang lebih sering berpikir, anak-anak korban gempa butuh trauma healing. Tentu ini benar.

“Tapi harus dipahami, hingga saat ini, letupan-letupan trauma psikologis justru banyak terjadi pada orang dewasa. Ada yang gila, yang omong sendiri, yang kaget-kagetan, yang nangis justru orang dewasa. Tidak banyak yang mikir adult healing,” jelasnya, Senin (10/9) di Mataram.

Dampak psikososial yang dialami oleh korban gempa itu dapat dimaklumi. Karena rumah yang dibangun seumur hidupnya misalnya dari hasil menjadi TKI, hasil bertani dan lain sebagainya musnah dalam waktu 15 detik diguncang gempa besar.

“Belum lagi yang sakit, keluarga meninggal karena gempa. Mereka juga perlu trauma healing,” ujar Budi.

Dokter Bencana

Dokter Budi Laksono, dokter yang satu ini pernah tugas saat Tsunami Aceh tahun 2004, berpenampilan bukan seperti “standart” dokter. Tapi kemampuan dan ilmu medisnya sering digunakan untuk membantu banyak orang dalam musibah bencana alam.

Pemilik Yayasan Wahana Bhakti Sejahtera dan Klinik Budi Husada di Kota Semarang ini, sering kali melibatkan dirinya membantu Bencana Alam baik di Indonesia maupun Luar Negeri.

Misalnya bencana serangan badai Taifun di Filipina. Dan sekarang pun masih membuat progam recovery hunian bagi warga pengungsi di Lombok, NTB.

Menurutnya, salah satu trauma healing dewasa adalah memberikan hunian sementara yang layak, efesien dan efektif.

AB6 House adalah program hunian sementara yang digagasnya sejak Tsunami Aceh tahun 2004 lalu. Program ini kemudian diperkenalkan kembali bagi warga terdampak bencana di Lombok.

“Satu yang jadi alasan mengapa AB6 House adalah menjadi adult trauma healing yang tidak kalah penting. Tenda umum besar belum solusi komprehensif untuk alasan ini,” papar Budi.

Pengalamannya melihat jemaah haji yang dibuatkan bilik cinta, walau hanya 9 hari di tanah suci adalah bukti kebutuhan aktivitas seksual yang sangat penting dalam bagian adult trauma healing.

Bukti di Lombok, bisa dilihat dari program AB6 House yang dibuatnya menjadi proyek percontohan di Dusun Jugil Barat, Desa Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

Beberapa keluarga yang dapat rumah hunian model AB6 disekat dan dibuatkan juga kamar pribadi. Bahkan beberapa secara terbuka berterima kasih, karena kebutuhan seksual yang macet sebulan ini bisa dilepaskan.

“Berkat ketulusan seorang akademisi UNDIP bp DR. dr. H. Budi Laksono. MHSc didukung oleh keikhlasan Rotari Club selaku penyandang dana. Hari ini dengan ucapan bismillah, dimulai pembangunan Huntara Kampung Rotari di Dusun Karang Bedil, Desa Gondang, Kecamatan. Gangga, Kabupaten Lombok Utara,” ungkap seorang warga, Udin.

“Itu yang menambah tesis menjadi ilmu, bahwa Rumah Cepat adalah manfaat komprehensif bagi keluarga pengungsi. Bukan saja mulai semua hidup fisiknya, tapi juga psikologis keluarganya,” ungkap dokter Budi.

rumah hunian model AB6

Biaya membuat hunian sementara model AB6 Houses ini hanya membituhkan dana 6 juta. Tetapi untuk modifikasi di Lombok, model rumah AB6 harganya jauh lebih murah karena kayu dan bahan lainnya dari bekas reruntuhan rumah. Sehingga hanya dibituhkan sedikit biaya untuk membeli seng, spandex, triplek, dan bahan lainnya.

“AB6 House relevan, murah dan mudah diaplikasikan sebagai bagian solusi disaster di manapun bila terjadi di Indonesia,” jelas Budi.

Konsep penamaan hunian sementara model AB6 itu sendiri diambil dari nama Ansyori dan Budi. Sementara angka 6 itu berarti waktu pengerjaannya hanya membutuhkan estimasi waktu maksimal 6 jam.

AB6 merupakan konsep model hunian sementara yang berupa miniatur perpindahan kehidupan sosial warga prabencana ke pascabencana. Sehingga dengan begitu, kenyamanan warga hidup dalam huniannya sementara, tidak beRbeda jauh dengan kehidupannya sebelum terjadinya bencana.

Dalam hunian AB6 ini warga yang sebelumnya berdagang barang dan jasa dapat melanjutkan kembali penghidupan ekonominya, agar segera pulih sementara kembali ke dalam kehidupannya seperti sediakala.

Harry




Komunitas Anggota Polri Bantu Sesama Anggota Yang Terdampak Gempa

Dana yang terkumpul ini merupakan sumbangsih dari semua anggota Bharaduta Nusantara se Indonesia yang dikumpulkan bersama

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — Komunitas anggota Polri di lingkup Polda NTB, Bharaduta  D’pandiga Nusantara (BDN), melakukan Kunjungan ke semua anggota Bharaduta yang rumah atau tempat tinggalnya mengalami kerusakan akibat Musibah gempa Lombok pada tanggal 5 Agustus Lalu.

Komunitas Bharaduta dan D’Pandiga Nusantara memberikan sebuah bingkisan serta sejumlah uang yang dikumpulkan kepada anggota yang mengalami musibah.

Bripka i Ketut suryadi, Ketua bharaduta Polda NTB mengatakan, komunitasnya tidak hanya memberikan sumbangan ke anggotanya saja, melainkan juga kepada masyarakat sekitar yang juga mengalami musibah bencana tersebut.

“Kita tidak hanya memberikan sumbangan kepada anggota yang terkena musibah saja, melainkan juga ke masyarakat yang Lain,” ujarnya, Minggu (09/09).

Suryadi juga mengatakan, dana yang terkumpul ini merupakan sumbangsih dari semua anggota Bharaduta Nusantara se Indonesia yang dikumpulkan bersama.

“Begitu kita mendapatkan informasi ada anggota yang rumahnya rusak akibat gempa kami langsung berinisiatif untuk mengumpulkan dana,” ungkapnya.

Sementara itu Bripka M. Muhlis badri Amin, korban gempa yang rumahnya hancur mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada semua anggota Bharaduta yang ikut serta meringankan beban dirinya dan istri.

“Terimakasih untuk semua para anggota Bharaduta dan D’Pandiga,bantuan ini sangat betmanfaat,” pungkasnya.

Bharaduta sendiri merupakan singkatan dari Bhayangkara Dua Tiga. Bharaduta julukan untuk polisi laki-laki anggota BDN.

Sedangkan untuk polisi wanita (polwan) dijuluki D’Pandiga yang merupakan singkatan dari Dua Delapan Dua Tiga.

AYA




Sail Samota Untuk Bangkitkan Pariwisata Pasca Gempa

Sail Moyo Tambora (SAMOTA) di Pulau Sumbawa sangat tepat untuk mempromosikan Bumi Intan Bulaing

MATARAM.lombokjournal.com — Sail Moyo Tambora (SAMOTA) 2018 dibuka Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Minggu (09/09) di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

Menurut Menko Maritim, Sail SAMOTA merupakan salah satu momentum strategis untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata NTB. Terutama pascagempa bumi yang melanda Lombok Sumbawa beberapa waktu lalu.

“Keindahan alam NTB sudah tidak bisa diragukan lagi, terutama Pulau Moyo yang telah dikujungi orang-orang ternama di dunia,” ujarnya.

Luhut juga mengatakan keindahan alam NTB telah menjadikan daerah ini sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia. Selain itu, NTB juga menjadi daerah pelaksanaan event-event berskala nasional.

Oleh karena itu, Menko Maritim mengajak semua jajaran, mulai dari pusat dan daerah untuk bekerja keras membangun dunia pariwista sebagai sumber devisa negara, khususnya di NTB yang baru dilanda musibah gempa.

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, pelaksanaan event Sail Moyo Tambora (SAMOTA) di Pulau Sumbawa sangat tepat untuk mempromosikan Bumi Intan Bulaing. Selain kaya akan mineral, daerah itu juga kaya dengan keindahan alam yang luar biasa.

Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB menjelaskan, Moyo dan Tambora merupakan destinasi wisata yang telah tersohor ke seluruh dunia dengan keindahan alamnya. Itulah sebabnya pulau Moyo telah banyak didatangi orang terkenal di dunia.

“Banyak sekali orang yang ingin mendapatkan keindahan maka dia datang ke Pulau Moyo”, jelasnya.

Untuk itu Gubernur menegaskan event sail Samota 2018 selain merupakan seremoni, juga merupakan momentum ikhtiar untuk membangun pariwisata yang lebih hebat lagi di pulau Sumbawa. Yaitu, melengkapi potensi Pulau Lombok yang telah dikenal dengan potensi keindahan alamnya yang telah dikenal lebih dahulu.

Gubernur menilai Pulau Sumbawa sangat istimewa. Keindahan alam yang eksotik, kekayaan mineral, keindahan teluk saleh, Moyo dan Tambora disingkat SAMOTA, menjadikan daerah ini istimewa. Daerah ini menurut TGB akan menjadi kebahagian dan kebanggaan NTB dan Indonesia.

Oleh karena itu, Gubernur berharap Sail Samota ini akan mampu memberi kontribusi tidak hanya untuk kemajuan ekonomi. Tetapi juga untuk kekokohan kita semua sebagai satu bangsa dalam bingkai NKRI.

Gubernur meminta dukungan dari pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur wilayah, mulai dari Laut, Udara dan Darat, maka ketika Samota dapat disentuh dengan infrastruk yang diiringi dengan membangun kesadaran masyarakat maka suatu daerah akan menjadi tumbuh.

“Sumbawa menjadi bukti, daerah yang semula sangat minim kontribusi ekonomi, dengan sentuhan infrastruktur yang tepat sekarang telah menjadi sentra jagung terbesar di Indonesia. Dengan adanya pelabuhan Badas NTB telah mampu mengekspor jagung dengan target 300 ribu ton pada tahun 2018,” jelas TGB

Gubernur berterima kasih kepada seluruh jajaran yang telah mendukung pemerintahannya selama sepuluh tahun sehingga berjalan dengan baik. Pada tahun 2018 ini, walaupun NTB diterpa gempa bumi bertubi semoga efeknya akan membawa dampak yang bagi pembanguna  NTB menjadi lebih baik di masa depan.

Usai membuka Sail SAMOTA 2018 Menko Marutim Luhut Binsar Pajaitan melakukan penandatanganan Prasasti peresmian jembatan Samota, peresmian ruang tunggu Bandara Sultan Muhammad Kaharudin Sumbawa dan Prangko Sail Moyo Tambora serta melakukan penanaman Pohon Gaharu sebagai wujud pelestarian lingkungan. Hadir juga saat itu Menteri Perhubungan dan Menteri Pariwisata

AYA/Hms

 




Apel ‘Gerakan Kembali Ke Sekolah ’ Menggelorakan Semangat ‘NTB Bangkit’

Penyerahan bantuan paket pendidikan secara simbolis kepada siswa siswi perwakilan, dilakukan dengan pemakaian seragam oleh Mendikbud

MATARAM.lombokjournal.com —  Apel Siaga Pencanangan “Gerakan Kembali Sekolah”, Minggu (09/09), berlangsung di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy.

Pemerintah Provinsi NTB menggelar  kegiatan itu untuk menggelorakan ‘NTB Bangkitg’ pasca Gempa Bumi Lombok dan Sumbawa, belum lama ini.

Mendikbud mengajak seluruh peserta apel bersama-sama mengheningkan cipta dan sembari mendoakan seluruh korban gempa baik yang telah meninggal dunia maupun yang terluka agar diberi kekuatan dan ketabahan.

“Semoga dengan cobaan ujian yang diberikan oleh Allah untuk masyarakat NTB justru akan membuat rakyat semakin kuat,” harapnya.

Muhadjir kembali menegaskan komitmen Kemdikbud, bekerjasama dengan dinas terkait untuk membantu NTB semaksimal mungkin.

Ia menjelaskan sejumlah daerah sudah memberi komitmennya membangun kembali sekolah yang terdampak gempa. Di antaranya Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Mendikbud mengatakan, bila perlu sekolah yang dbangun akan diberi nama oleh daerah/provinsi yang membantu.

“Apa pun kondisinya anak NTB tidak boleh berhenti belajar. Mari kita hidupkan kembali semangat untuk kembali sekolah,” tegasnya.

Mewakili Gubernur NTB, Asisten Bidang Administrasi dan Umum, Drs. H. Imhal, berharap pencanangan ini dapat meningkatkan akses dan pembelajaran yang bermutu.

Diuraikannya, Pemerintah Provinsi NTB dalam upaya membantu penanggulangan dampak bencana gempa telah membagi tugas setiap OPD, instansi vertikal, BUMN untuk membantu daerah yang terdampak gempa.

“Atas nama masyarakat dan pemerintah NTB, kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dan dukungan semua pihak”, ungkapnya.

Pada kegiatan itu, diserahkan juga sejumlah bantuan pendidikan dari Kemdikbud, bantuan logistik sembako, paket peralatan sekolah untuk 4 ribu siswa (SD, SMP, SMA, SMK), bantuan relawan untuk bantuan teknis dan bantuan psikososial, bantuan pengembangan program melalui Bina Kerjasama Sekolah Model antar Provinsi (LPMP).

Sebanyak 21 truk bantuan dilepas ke tujuh kabupaten/kota terdampak di NTB. Dalam truk tersebut berisi paket peralatan sekolah untuk 25 ribu siswa, paket sarana permainan dan kesenian, paket sarana sekolah ATK untuk keperluan masa transisi darurat, tenda, terpal, pakaian, perlengkapan ibadah, tikar, selimut, logistik (sembako), sarana media pembelajaran dari Pustekom.

Tak hanya itu, saat ini juga diberikan bantuan tunjangan khusus sebanyak 5.298 guru.

Penyerahan bantuan paket pendidikan secara simbolis kepada siswa siswi perwakilan dilakukan dengan pemakaian seragam oleh Mendikbud sebagai tanda dimulai Gerakan Kembali Sekolah dan Gerakan NTB Bangkit.

AYA/Hms