Ini Budi Laksono, Dokter Spesialis Huntara AB6 House di Lombok

Pengalamannya melihat jemaah haji yang dibuatkan bilik cinta, walau hanya 9 hari di tanah suci adalah bukti kebutuhan aktivitas seksual yang sangat penting dalam bagian adult trauma healing

MATARAM.lombokjournal.com — Masalah psikologis akibat trauma dan kehilangan harta benda akibat gema, menjadi persoalan yang harus segera tertangani.

Demikian yang diungkap seorang akademisi Universitas Diponegoro, DR. dr. H. Budi Laksono, MHSc, yang membangun hunian sementara bagi warga terdampak gempa di Lombok Utara.

Menurutnya, Dalam bencana alam, orang lebih sering berpikir, anak-anak korban gempa butuh trauma healing. Tentu ini benar.

“Tapi harus dipahami, hingga saat ini, letupan-letupan trauma psikologis justru banyak terjadi pada orang dewasa. Ada yang gila, yang omong sendiri, yang kaget-kagetan, yang nangis justru orang dewasa. Tidak banyak yang mikir adult healing,” jelasnya, Senin (10/9) di Mataram.

Dampak psikososial yang dialami oleh korban gempa itu dapat dimaklumi. Karena rumah yang dibangun seumur hidupnya misalnya dari hasil menjadi TKI, hasil bertani dan lain sebagainya musnah dalam waktu 15 detik diguncang gempa besar.

“Belum lagi yang sakit, keluarga meninggal karena gempa. Mereka juga perlu trauma healing,” ujar Budi.

Dokter Bencana

Dokter Budi Laksono, dokter yang satu ini pernah tugas saat Tsunami Aceh tahun 2004, berpenampilan bukan seperti “standart” dokter. Tapi kemampuan dan ilmu medisnya sering digunakan untuk membantu banyak orang dalam musibah bencana alam.

Pemilik Yayasan Wahana Bhakti Sejahtera dan Klinik Budi Husada di Kota Semarang ini, sering kali melibatkan dirinya membantu Bencana Alam baik di Indonesia maupun Luar Negeri.

Misalnya bencana serangan badai Taifun di Filipina. Dan sekarang pun masih membuat progam recovery hunian bagi warga pengungsi di Lombok, NTB.

Menurutnya, salah satu trauma healing dewasa adalah memberikan hunian sementara yang layak, efesien dan efektif.

AB6 House adalah program hunian sementara yang digagasnya sejak Tsunami Aceh tahun 2004 lalu. Program ini kemudian diperkenalkan kembali bagi warga terdampak bencana di Lombok.

“Satu yang jadi alasan mengapa AB6 House adalah menjadi adult trauma healing yang tidak kalah penting. Tenda umum besar belum solusi komprehensif untuk alasan ini,” papar Budi.

Pengalamannya melihat jemaah haji yang dibuatkan bilik cinta, walau hanya 9 hari di tanah suci adalah bukti kebutuhan aktivitas seksual yang sangat penting dalam bagian adult trauma healing.

Bukti di Lombok, bisa dilihat dari program AB6 House yang dibuatnya menjadi proyek percontohan di Dusun Jugil Barat, Desa Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

Beberapa keluarga yang dapat rumah hunian model AB6 disekat dan dibuatkan juga kamar pribadi. Bahkan beberapa secara terbuka berterima kasih, karena kebutuhan seksual yang macet sebulan ini bisa dilepaskan.

“Berkat ketulusan seorang akademisi UNDIP bp DR. dr. H. Budi Laksono. MHSc didukung oleh keikhlasan Rotari Club selaku penyandang dana. Hari ini dengan ucapan bismillah, dimulai pembangunan Huntara Kampung Rotari di Dusun Karang Bedil, Desa Gondang, Kecamatan. Gangga, Kabupaten Lombok Utara,” ungkap seorang warga, Udin.

“Itu yang menambah tesis menjadi ilmu, bahwa Rumah Cepat adalah manfaat komprehensif bagi keluarga pengungsi. Bukan saja mulai semua hidup fisiknya, tapi juga psikologis keluarganya,” ungkap dokter Budi.

rumah hunian model AB6

Biaya membuat hunian sementara model AB6 Houses ini hanya membituhkan dana 6 juta. Tetapi untuk modifikasi di Lombok, model rumah AB6 harganya jauh lebih murah karena kayu dan bahan lainnya dari bekas reruntuhan rumah. Sehingga hanya dibituhkan sedikit biaya untuk membeli seng, spandex, triplek, dan bahan lainnya.

“AB6 House relevan, murah dan mudah diaplikasikan sebagai bagian solusi disaster di manapun bila terjadi di Indonesia,” jelas Budi.

Konsep penamaan hunian sementara model AB6 itu sendiri diambil dari nama Ansyori dan Budi. Sementara angka 6 itu berarti waktu pengerjaannya hanya membutuhkan estimasi waktu maksimal 6 jam.

AB6 merupakan konsep model hunian sementara yang berupa miniatur perpindahan kehidupan sosial warga prabencana ke pascabencana. Sehingga dengan begitu, kenyamanan warga hidup dalam huniannya sementara, tidak beRbeda jauh dengan kehidupannya sebelum terjadinya bencana.

Dalam hunian AB6 ini warga yang sebelumnya berdagang barang dan jasa dapat melanjutkan kembali penghidupan ekonominya, agar segera pulih sementara kembali ke dalam kehidupannya seperti sediakala.

Harry




Komunitas Anggota Polri Bantu Sesama Anggota Yang Terdampak Gempa

Dana yang terkumpul ini merupakan sumbangsih dari semua anggota Bharaduta Nusantara se Indonesia yang dikumpulkan bersama

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — Komunitas anggota Polri di lingkup Polda NTB, Bharaduta  D’pandiga Nusantara (BDN), melakukan Kunjungan ke semua anggota Bharaduta yang rumah atau tempat tinggalnya mengalami kerusakan akibat Musibah gempa Lombok pada tanggal 5 Agustus Lalu.

Komunitas Bharaduta dan D’Pandiga Nusantara memberikan sebuah bingkisan serta sejumlah uang yang dikumpulkan kepada anggota yang mengalami musibah.

Bripka i Ketut suryadi, Ketua bharaduta Polda NTB mengatakan, komunitasnya tidak hanya memberikan sumbangan ke anggotanya saja, melainkan juga kepada masyarakat sekitar yang juga mengalami musibah bencana tersebut.

“Kita tidak hanya memberikan sumbangan kepada anggota yang terkena musibah saja, melainkan juga ke masyarakat yang Lain,” ujarnya, Minggu (09/09).

Suryadi juga mengatakan, dana yang terkumpul ini merupakan sumbangsih dari semua anggota Bharaduta Nusantara se Indonesia yang dikumpulkan bersama.

“Begitu kita mendapatkan informasi ada anggota yang rumahnya rusak akibat gempa kami langsung berinisiatif untuk mengumpulkan dana,” ungkapnya.

Sementara itu Bripka M. Muhlis badri Amin, korban gempa yang rumahnya hancur mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada semua anggota Bharaduta yang ikut serta meringankan beban dirinya dan istri.

“Terimakasih untuk semua para anggota Bharaduta dan D’Pandiga,bantuan ini sangat betmanfaat,” pungkasnya.

Bharaduta sendiri merupakan singkatan dari Bhayangkara Dua Tiga. Bharaduta julukan untuk polisi laki-laki anggota BDN.

Sedangkan untuk polisi wanita (polwan) dijuluki D’Pandiga yang merupakan singkatan dari Dua Delapan Dua Tiga.

AYA




Sail Samota Untuk Bangkitkan Pariwisata Pasca Gempa

Sail Moyo Tambora (SAMOTA) di Pulau Sumbawa sangat tepat untuk mempromosikan Bumi Intan Bulaing

MATARAM.lombokjournal.com — Sail Moyo Tambora (SAMOTA) 2018 dibuka Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Minggu (09/09) di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

Menurut Menko Maritim, Sail SAMOTA merupakan salah satu momentum strategis untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata NTB. Terutama pascagempa bumi yang melanda Lombok Sumbawa beberapa waktu lalu.

“Keindahan alam NTB sudah tidak bisa diragukan lagi, terutama Pulau Moyo yang telah dikujungi orang-orang ternama di dunia,” ujarnya.

Luhut juga mengatakan keindahan alam NTB telah menjadikan daerah ini sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia. Selain itu, NTB juga menjadi daerah pelaksanaan event-event berskala nasional.

Oleh karena itu, Menko Maritim mengajak semua jajaran, mulai dari pusat dan daerah untuk bekerja keras membangun dunia pariwista sebagai sumber devisa negara, khususnya di NTB yang baru dilanda musibah gempa.

Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, pelaksanaan event Sail Moyo Tambora (SAMOTA) di Pulau Sumbawa sangat tepat untuk mempromosikan Bumi Intan Bulaing. Selain kaya akan mineral, daerah itu juga kaya dengan keindahan alam yang luar biasa.

Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur NTB menjelaskan, Moyo dan Tambora merupakan destinasi wisata yang telah tersohor ke seluruh dunia dengan keindahan alamnya. Itulah sebabnya pulau Moyo telah banyak didatangi orang terkenal di dunia.

“Banyak sekali orang yang ingin mendapatkan keindahan maka dia datang ke Pulau Moyo”, jelasnya.

Untuk itu Gubernur menegaskan event sail Samota 2018 selain merupakan seremoni, juga merupakan momentum ikhtiar untuk membangun pariwisata yang lebih hebat lagi di pulau Sumbawa. Yaitu, melengkapi potensi Pulau Lombok yang telah dikenal dengan potensi keindahan alamnya yang telah dikenal lebih dahulu.

Gubernur menilai Pulau Sumbawa sangat istimewa. Keindahan alam yang eksotik, kekayaan mineral, keindahan teluk saleh, Moyo dan Tambora disingkat SAMOTA, menjadikan daerah ini istimewa. Daerah ini menurut TGB akan menjadi kebahagian dan kebanggaan NTB dan Indonesia.

Oleh karena itu, Gubernur berharap Sail Samota ini akan mampu memberi kontribusi tidak hanya untuk kemajuan ekonomi. Tetapi juga untuk kekokohan kita semua sebagai satu bangsa dalam bingkai NKRI.

Gubernur meminta dukungan dari pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur wilayah, mulai dari Laut, Udara dan Darat, maka ketika Samota dapat disentuh dengan infrastruk yang diiringi dengan membangun kesadaran masyarakat maka suatu daerah akan menjadi tumbuh.

“Sumbawa menjadi bukti, daerah yang semula sangat minim kontribusi ekonomi, dengan sentuhan infrastruktur yang tepat sekarang telah menjadi sentra jagung terbesar di Indonesia. Dengan adanya pelabuhan Badas NTB telah mampu mengekspor jagung dengan target 300 ribu ton pada tahun 2018,” jelas TGB

Gubernur berterima kasih kepada seluruh jajaran yang telah mendukung pemerintahannya selama sepuluh tahun sehingga berjalan dengan baik. Pada tahun 2018 ini, walaupun NTB diterpa gempa bumi bertubi semoga efeknya akan membawa dampak yang bagi pembanguna  NTB menjadi lebih baik di masa depan.

Usai membuka Sail SAMOTA 2018 Menko Marutim Luhut Binsar Pajaitan melakukan penandatanganan Prasasti peresmian jembatan Samota, peresmian ruang tunggu Bandara Sultan Muhammad Kaharudin Sumbawa dan Prangko Sail Moyo Tambora serta melakukan penanaman Pohon Gaharu sebagai wujud pelestarian lingkungan. Hadir juga saat itu Menteri Perhubungan dan Menteri Pariwisata

AYA/Hms

 




Apel ‘Gerakan Kembali Ke Sekolah ’ Menggelorakan Semangat ‘NTB Bangkit’

Penyerahan bantuan paket pendidikan secara simbolis kepada siswa siswi perwakilan, dilakukan dengan pemakaian seragam oleh Mendikbud

MATARAM.lombokjournal.com —  Apel Siaga Pencanangan “Gerakan Kembali Sekolah”, Minggu (09/09), berlangsung di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy.

Pemerintah Provinsi NTB menggelar  kegiatan itu untuk menggelorakan ‘NTB Bangkitg’ pasca Gempa Bumi Lombok dan Sumbawa, belum lama ini.

Mendikbud mengajak seluruh peserta apel bersama-sama mengheningkan cipta dan sembari mendoakan seluruh korban gempa baik yang telah meninggal dunia maupun yang terluka agar diberi kekuatan dan ketabahan.

“Semoga dengan cobaan ujian yang diberikan oleh Allah untuk masyarakat NTB justru akan membuat rakyat semakin kuat,” harapnya.

Muhadjir kembali menegaskan komitmen Kemdikbud, bekerjasama dengan dinas terkait untuk membantu NTB semaksimal mungkin.

Ia menjelaskan sejumlah daerah sudah memberi komitmennya membangun kembali sekolah yang terdampak gempa. Di antaranya Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Mendikbud mengatakan, bila perlu sekolah yang dbangun akan diberi nama oleh daerah/provinsi yang membantu.

“Apa pun kondisinya anak NTB tidak boleh berhenti belajar. Mari kita hidupkan kembali semangat untuk kembali sekolah,” tegasnya.

Mewakili Gubernur NTB, Asisten Bidang Administrasi dan Umum, Drs. H. Imhal, berharap pencanangan ini dapat meningkatkan akses dan pembelajaran yang bermutu.

Diuraikannya, Pemerintah Provinsi NTB dalam upaya membantu penanggulangan dampak bencana gempa telah membagi tugas setiap OPD, instansi vertikal, BUMN untuk membantu daerah yang terdampak gempa.

“Atas nama masyarakat dan pemerintah NTB, kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dan dukungan semua pihak”, ungkapnya.

Pada kegiatan itu, diserahkan juga sejumlah bantuan pendidikan dari Kemdikbud, bantuan logistik sembako, paket peralatan sekolah untuk 4 ribu siswa (SD, SMP, SMA, SMK), bantuan relawan untuk bantuan teknis dan bantuan psikososial, bantuan pengembangan program melalui Bina Kerjasama Sekolah Model antar Provinsi (LPMP).

Sebanyak 21 truk bantuan dilepas ke tujuh kabupaten/kota terdampak di NTB. Dalam truk tersebut berisi paket peralatan sekolah untuk 25 ribu siswa, paket sarana permainan dan kesenian, paket sarana sekolah ATK untuk keperluan masa transisi darurat, tenda, terpal, pakaian, perlengkapan ibadah, tikar, selimut, logistik (sembako), sarana media pembelajaran dari Pustekom.

Tak hanya itu, saat ini juga diberikan bantuan tunjangan khusus sebanyak 5.298 guru.

Penyerahan bantuan paket pendidikan secara simbolis kepada siswa siswi perwakilan dilakukan dengan pemakaian seragam oleh Mendikbud sebagai tanda dimulai Gerakan Kembali Sekolah dan Gerakan NTB Bangkit.

AYA/Hms




Cadangan Devisa Mampu Dukung Stabilitas Makro Eekonomi Dan Sistem Keuangan Indonesia

Penurunan cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2018 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah ditengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat

MATARAM.lombokjournal.com ––  Cadangan devisa Indonesia, pada Agustus 2018, sebesar 117,9 miliar Dollar Amerika Serikat (AS), lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2018, yaitu 118,3 miliar Dollar AS.

Posisi cadangan devisa Indonesia itu mengalami penurunan sebesar 400 juta Dollar AS, pada bulan Agustus 2018.

“Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,” kata Agusman, Direktur Ekskutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) , melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, di Jakarta, pekan ini.

Menurut Agusman, penurunan cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2018 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Bank Indonesia menilai, cadangan devisa 117,9 miliar Dollar AS tersebut setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Sebagai gambaran, cadangan devisa merupakan simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan inilah menjadi aset yang dimiliki otoritas moneter, Bank Indonesia.

Cadangan devisa itu tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan atau reserve currency.

Biasanya mata uang cadangan yang dimaksud sebagian besar dolar Amerika Serikat, Poundsterling, sera Euro pada tingkat lebih rendah dan yen Jepang, digunakan untuk mendukung kewajibannya.

“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif,” terangnya.

Razak

 

 

 

 

 

 

 




Gempa 4,8 SR Kembali Guncang Lombok

Masyarakat Lombok masih mengalami trauma dan memilih tinggali di tenda pengungsian

LOMBOK.lombokjoutnal.com – Gempa susulan masih terus mengguncang Lombok, meski magnitude gempa cenderung mengecil .

Minggu (9/9) siang pukul 12.53 Wita, gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) kembali mengguncang. wilayah Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, episenter gempa di laut 23 km timur laut Lombok Utara atau terletak di 8,13 Lintang Selatan (LS) dan 116,58 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 5 km.

Gempa yang bermagnitudo 4,8 ini berskala MMI III dirasakan Lombok Utara, Lombok Timur, serta dirasakan Lombok Barat dan Mataram. Namun tidak berpotensi sunami.

Sebagaimana diketahui, pasca gempa 7,0 SR yang terjadi di Pulau Lombok pada Minggu, 5 Agustus 2018, gempa baru dan susulan kian dirasakan warga NTB. Tercatat, lebih dari 2000 kali gempa susulan terjadi di Lombok hingga satu bulan terakhir.

Pasca dua gempa bumi berkekuatan besar di Lombok yakni 7,0 SR pada 5 Agustus 2018 dan 6,9 SR pada 19 Agustus 2018 lalu, masyarakat Lombok masih mengalami trauma dan memilih tinggali di tenda pengungsian.

Razak




Rupiah Anjlok, Bisa Pengaruhi Ekonomi NTB

Langkah yang harus diambil Pemerintah Provinsi NTB, tetap menjaga pasokan dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok, seperi beras dan sembako lainnya

MATARAM.lombokjournal.com –  Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) sempat anjlok beberapa hari kemarin. Seperti diberitakan sejumlah media nasional, nilai tukar Rupiah melemah hingga ke level Rp.14.900 per Dollar AS.  Bahkan mendekati angka Rp.15.000 per Dollar.

Anjloknya nilai tukar rupiah itu akan berdampak terhadap perekonomian suatu daerah di Indonesia. Tak terkecuali di wilayah Porovinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pengamat Ekonomi Universitas Mataram (Unram), Provinsi NTB, DR. M Firmansyah mengatakan, melemahnya nilai tukar Rupiah atas Dollar Paman Sam, Amerika Serikat, akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi di Mataram atau di daerah NTB.

“Iya sedikit banyak akan berpengaruh,” ucapnya, kepada Lombok Journal.com saat dihubungi via WhatsApp, di Mataram, Sabtu (08/09) siang.

Dikatakan Firmansyah, melemahnya nilai Rupiah terhadap Dollar AS mau tidak mau mendrong  terjadinya inflasi, yakni terjadinya kenaikan harga sejumlah barang.

Terutama komoditi yang bahan bakunya berasal dari impor. Meskipun Itak disebutkan  berapa angka persentase inflasi tersebut.

“Biasanya disumbangkan produk yg sumber produk atau bahan baku dari Impor. Tahu tempe salah satunya. Kedelai dari impor.” ujarnya.

Pengusaha atau pelaku ekonomi, menurut Firmansyah, mereka akan mengambil langkah-langkah agar tetap bertahan dan berproduksi saat ekonomi kurang stabil.

“Tapi kemungkinan pengusaha menyikapinya dengan 2 cara, yaitu menaikkan harga atau harga tetap namun kurangi bahan,” sebutnya.

Menurut Firmansyah,  langkah yang harus diambil Pemerintah Provinsi NTB, harus tetap menjaga pasokan dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok, seperi beras dan sembako lainnya.

“Biarlah yang naik harganya itu produk sekunder bukan primer,” terang Firmansyah, dengan alas an kondisi sekarang cenderung tak bisa dikendalikan, namun tidak juga bisa diabaikan.

Selain itu, pria kelahiran Dompu, NTB ini, menambahkan, secara makro ekonomi masyarakat harus menggunakan atau membeli barang dalam negeri.

“Di ranah kebijakan makro itu wilayahnya otoritas moneter (Bank Indonesia). Kalau ranah mikro, ya kurangi penggunaan produk luar,” pungkas Firmansyah.

Razak




Pelantikan Zul-Rohmi Diyakini Sesuai Jadwal

Saat ini masyarakat menunggu gebrakan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dalam merealisasikan janji-janji politik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat NTB

lombokjournal.com —

MATARAM —   Pelantikan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih, Dr Zul dan Hj Sitti RohmiMi6 akan  dilantik sesuai jadwal yang ditetapkan KPU  yakni 17 September 2018.

Keyakinan pelantikan sesuai jadwal itu disampakaikan Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH yang akrab dipanggil Didu, melalui siaran persnya, Sabtu (08/09).

Menurutnya, hal ini dimaksudkan agar pemimpin baru  NTB itu  segera menyongsong dan melaksanakan program pembangunan sesuai Renstra untuk lima tahun kepemimpinannya .

Adanya wacana pengunduran jadwal pelantikan  pemimpin daerah NTB  dengan menugaskan Plt hanya beberapa hari tidak efektif , kecuali ada kejadian force majeur di satu daerah tersebut.

Meskipun demikian Mi6 beranggapan, jika terjadi skenario pengunduran jadwal  pelantikan serentak Gubernur dan Wakil Gubernur sebagaimana yang diutarakan oleh Mendagri itu,  semata-mata ada pertimbangan tehnis dan taktis.

“Cuma kalau pengunduran hanya 10 hari dari tgl 17 September sampai dengan 27 September terkesan tanggung dan bisa dipersepsikan lain secara politik,” ujar Didu yang didampingi Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah ,SE .

Dalam konteks menciptakan tata kelola  pemerintahan yang baik , lanjut Athari, seyogyanya Mendagri mempertimbangkan secara bijaksana dampak plus minusnya jika mengundur pelantikan gubernur terpilih se Indonesia.  Ini  untuk menghindari asumsi politik yang multi tafsir.

” Apalagi ini tahun politik yang  bisa dipake membuat prejudice politik ,” tambah Athari yang juga caleg muda propinsi No. urut 2 dapil Lombok Tengah 8 dari Partai Perindo .

Sementara menurut Didu, saat ini masyarakat menunggu gebrakan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dalam merealisasikan janji-janji politik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat NTB.

Bambang Mei dan Lalu Athari

“17 September 2018 merupakan momentum yang ditunggu oleh masyarakat NTB untuk menilai kinerja pemimpin daerah yang baru untuk 100 hari pertama ,” ucapnya.

Didu melihat tugas dan tantangan pemimpin baru NTB lebih kompleks dan multi dimensional , ditambah lagi pemulihan kondisi  masyarakat yang terkena dampak gempa yang membutuhkan perhatian ekstra.

“Supaya tidak bias tafsir, sebaiknya jadwal pelantikan Gubernur NTB sesuai tempory saja yakni 17 September 2018,”  ungkapnya.

Inovasi dan investasi SDM

Sementara itu Sekretaris Mi6 Lalu Athari mengapresiasi upaya-upaya Dr Zul membuka net working dan kerjasama dengan pihak mancanegara dalam meningkatkan SDM masyarakat NTB .

Apa yang dilakukan Gubernur NTB yang ini merupakan salah satu inovasi pembangunan yang berorientasi kepada upaya peningkatan kualitas dan kapasitas masyarakat terdidik NTB, untuk investasi SDM ke depan.

“Dr Zul melihat tantangan pembangunan di era kepemimpinannya akan komplek. Ditambah lagi dengan diberlakukan pasar bebas AFTA/NAFTA thn 2020, maka solusinya adalah membangun SDM masyarakat NTB agar mampu bersaing di era globalisas,” ungkapnya .

Untuk merealisasikan kecepatan gerak pembangunan, yang akan dilaksanakan Zul Rohmi tidak tertutup kemungkinan akan menemui kendala politik.

Hal ini bisa terjadi jika Zul Rohmi tidak merangkul dan berkomunikasi dengan semua elemen sebagai upaya melakukan moderasi yang positif .

“Publik pasti melihat cerminan kredibilitas Zul Rohmi dari aspek kebijakan dan wajah SKPD yang menopang kabinetnya. Untuk menghindari politik like and dislike, patronase klien, dan lain-lain. Baperjakat perlu diperkuat fungsinya agar penempatan pejabat dilingkungan Pemprov NTB sesuai dengan prinsip  right man  on the right place,” tambah Athari.

Me




Lombok Sudah Aman, Okupansi Hotel DI Lobar Masih Sepi

Kawasan Senggigi yang biasanya di bulan-bulan Juli-Desember selalu ramai dengan wisatawan dan kini  sepi

LOBAR.lombokjournal.com — Dampak bencana gempa bumi terhadap pariwisata di Lombok Barat, selain mengancam pada tutupnya sejumlah hotel juga berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Gempa bumi yang mengguncang Lombok hingga lebih dari satu bulan, berdampak tutupnya sejumlah hotel di kawasan wisata Senggigi. Selain itu tenaga kerja tidk sedikit terancam dirumahkan.

“Rata-rata pihak hotel terpaksa merumahkan sementara para pegawainya,” tutur Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Lombok Barat, Lale Prayatni, Jum’at  (07/09).

Hanya Hotel Aruna yang memilih tetap beroperasi. Namun mereka harus menyingsingkan lengan baju lebih tinggi, untuk mengefisiensikan pengeluarannya.

“Walau tingkat hunian rendah, kami tidak memilih merumahkan para pegawai. Saat ini pun manajemen masih membutuhkan pekerjaan mereka,” ujar Sofyan Hadi, sales di Hotel Aruna.

Menurut Manajer Pemasaran Kila Hotel Fauzan Akbar, tiap hotel memiliki kebijakan manajemen sendiri. “Kila Hotel juga tetap mempekerjakan secara normal para pegawai,” katanya.

Kawasan Senggigi yang biasanya di bulan-bulan Juli-Desember selalu ramai dengan wisatawan dan kini  sepi. Persoalan ini membuat banyak manajemen hotel meminta solusi kepada Pemkab Lombok Barat.

“Rata-rata mereka meminta dispensasi. Ada yang meminta penundaan pajak, pengurangan, bahkan penghapusan,” cerita Lale sambil menyebut contoh-contoh hotel yang meminta keringanan seperti itu.

Menurutnya, intinya pemda harus bantu mereka. Termasuk dengan pemberitaan bahwa Lombok sudah aman dari gempa dan bagaimana mempromosikan lagi potensi wisata kita.

Mengenai keringanan tersebut, Lale mengaku sedang melakukan kajian.

“Kita sedang mengkajinya, toh secara aturan dibolehkan, apalagi semua diakibatkan oleh bencana,” ujarnya.

Sepinya tingkat hunian hotel juga menjadi pukulan tersendiri pada sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari target total 301 milyar PAD di tahun 2018, sekitar 129 milyar harus dipenuhi oleh Bapenda Lombok Barat.

Akibat minimnya kunjungan wisatawan , berdampak pada pendapatan pajak dan retribusi hotel, restoran, dan hiburan. Lale mengestimasi akan kehilangan 41 milyar dari target sektor pariwisata.

Harry




Pulau Lombok Aman Dari Gempa Besar

Pasca gempa besar di Lombok Utara, dan Lombok pada umumnya, kini kondisi Lombok terbilang paling aman dari gempa besar seperti sebelumnya

MATARAM.lombokjournal.com – Peneliti Utama LIPI sekaligus Ahli Geologi dan Gempa Bumi, Dr. Danny Hilman Natawidjaja menjelaskan bahwa Pulau Lombok sudah aman dari potensi gempa besar.

Sejumlah segmen yang berpotensi gempa telah mengeluarkan energi saat gempa bermagnitudo 7,0 dan 6,9 beberapa pekan lalu.

“Kita lihat segmen tengah sudah lepas, timur, barat sudah lepas. Artinya tidak ada potensi gempa besar lagi,” ujarnya usai sholat jumat di Islamic Center,  Jumat, (07/09).

Pasca dua gempa bumi besar yang melanda Lombok beberapa Waktu lalu, membuat masyarakat hingga saat ini masih tidur di tenda pengungsian atau bahkan masyarakat lebih suka membuat tenda di depan Rumah masing- masing.

Memang saat ini masih ada gempa susulan yang trend magnitudonya mulai melemah. Itu terjadi untuk menstabilkan kembali sumber gempa tersebut.

Ia mengatakan, pengungsi sudah dapat kembali ke rumah masing-masing.

“Masyarakat sudah bisa menepati  rumahnya bagi yang masih bagus kembali ke rumah saja. Kecuali kalau betah di tenda,” ucapnya.

Dia menjelaskan siklus gempa besar di Lombok khususnya Lombok Utara terjadi dalam kurun 50 hingga 100 tahun ke depan. Karena pergerakan lempeng yang menyentuh sesar tersebut penekanannya maksimal 2 cm per tahun.

“Proses penekanan itu sekitar 2 cm per tahun. Itu kita bisa hitung dari jaringan GPS di sini. Untuk menghasilkan gempa seperti sekarang magnitudo 7, butuh melenting satu sampai dua meter,” jelasnya.

“Kan bisa dihitung kalau melenting dua meter dibagi dengan kecepatan tekanan dua cm, artinya untuk memproduksi gempa yang sama butuh waktu 100 tahun. Kalau geraknya satu meter butuh waktu 50 tahun,” sambungnya.

Dia menjelaskan, pasca gempa besar di Lombok Utara, dan Lombok pada umumnya, kini kondisi Lombok terbilang paling aman dari gempa besar seperti sebelumnya.

“Dari bencana yang sudah terjadi wilayah Lombok Utara menjadi wilayah yang paling aman untuk 50 sampai 100 tahun ke depan. Bahkan kita bisa bilang di seluruh pesisir Lombok ini, Lombok Utara paling aman,” ungkapnya.

AYA