Promosi Dan Pembenahan Akomodasi Diperlukan Untuk Pulihkan Pariwisata
Kemeterian Pariwisata dinilai luar biasa dalam mensupervisi dan memberikan arahan untuk penataan kembali fasilitas pariwisata
MATARAM.lombokjournal.com — Promosi yang masif serta pembenahan akomodasi diperlukan di sejumlah destinasi wisata.
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyampaikan itu terkait pemulihan pariwisata NTB saat Rapat Koordinasi bersama Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, di Gili Trawangan, Minggu (16/09).
Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu mendorong para pelaku pariwisata segera melakukan perbaikan akomodasi. Baik yang ada di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa, termasuk Gili Trawangan.
Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) terus berpromosi keluar daerah. Selain itu juga telah melakukan anjangsana dan media visit, menyampaikan pariwisata NTB di tengah musibah tetap survive. Derah terdampak bisa recovery, selain itu banyak destinasi wisata NTB tidak terdampak, khususnya di bagian tengah, bagian selatan pulau Lombok.
“Itu dua hal yang dikomunikasikan termasuk anjangsana ke airline, khususnya terkait Lombok dan kesediaan tetap menerima para wisatawan,” jelasnya.
Penguatan dua hal yang disebut di atas dapat disupport pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan perangkat Negara lainnya.
“Wisata MICE merupakan triger untuk membangun kembali pariwisata kami di NTB , karena setelah sehari dua hari kegiatan bisa keliling, dan itu bisa menjadi mouth to mouth promotion bahwa NTB itu kondusif,” ujarnya.
Kemeterian Pariwisata dinilai luar biasa dalam mensupervisi dan memberikan arahan untuk penataan kembali fasilitas pariwisata. Serta telah berkampanye positif terkait pariwisata Lombok dan Sumbawa.
TGB mengingatkan arahan Presiden saat kunjungan di NTB, perlu perbaikan sebagian wilayah yang rusak seperti Geopark Rinjani . Dalam pembangunannya harus memperhatikan aspek daya dukung lingkungan dan kesesuaian dengan karakteristik yang ada di Rinjani.
“Termasuk bahan-bahan untuk membangun kembali yang sesuai dengan kearifan lokal,” jelas TGB
Ke depan pemerintah diharapkan mengarahkan agar pembangunan dilakukan sesuai perspektif lingkungan, untuk memastikan daerah itu kembali menjadi daerah wisata kultural yang unggul.
AYA/hms