Baliho Calon Pilwali Mataram Edukatif Dan Segmented
lombokjournal.com –
MATARAM ; Mi6 menilai pemasangan Baliho oleh beberapa Figur Pilwali Kota Mataram sangat edukatif dan segmented, karena ditujukan untuk kelompok pemilih tertentu sesuai pesan dan tampilan yang dibranding dalam APK tersebut.
“Hal ini sangat mendidik votters di Kota mataram dalam menentukan pilihan kelak dalam pilkada serentak 2020 mendatang,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei F, Rabu (25/12/2019).
Menurut Direktur Mi6 yang akrab disapa Didu ini, pemasangan sejumlah APK menunjukkan kepedulian para calon tersebut dalam menyebarkan gagasan dan ide kreatif yang disampaikan lewat narasi-narasi pencerahan.
“Setidaknya ada beberapa calon yang memasang baliho ataupun metode APK lainnya secara krearif yakni Hj Putu Selly Andayani, M.Si Irzani, Ahda, Baihaqi, dr. Akhada Maulana, Makmur Said, dan Imam Sopian maupun lainnya,” imbuh Didu.
Selanjutnya, Didu mengatakan dari sisi tematik atau tagline, foto maupun narasi di baliho ingin meraih simpati dan dukungan dari golongan pemilih kelas menengah/pemilih cerdas.
Didu mencontohkan, pemasangan APK Baihaqi dengan style rapi dan perlente ingin mengesankan meraih atensi milennial lewat Jargon tehnologi 4.0 yang akrab di kalangan anak muda.
“Gaya tampilan Baihaqi agaknya ingin menyasar karakter pemilih kota yang dominan kelas menengah agar dipandang sebagai figur yang punya kapasitas dan berkelas,” tambah Dir Mi6.
Baliho Hajjah Putu Selly Andayani, M.Si yang dipasang oleh para relawan dengN beragam narasi ingin memberikan pencerahan pemikiran kepada warga kota kelas menengah lewat untaian narasi yang bersifat humanis dan mencerahkan.
“Targetnya jelas, Hj Putu Selly ingin menanamkan persepsi yang kuat dan baik di kalangan swing votters pemilih kota agar memiliki second referensi untuk calon pemimpinnya kelak,” ulas Didu sembari menambahkan baliho dr Akhada Maulana yang berlatar dokter spesialis ingin mencitrakan tentang pentingnya kapasitas dan performance.
Ada juga baliho calon dengan tagline yang simple yakni Mataram Gas Poll dan Sayangi Mataram. Dari sisi narasinya jelas kedua tagline tersebut ini ingin memberikan pesan singkat agar warga kota penasaran dengan baliho calon tersebut.
“Rasa penasaran itu diharapkan menimbulkan simptom ataupun polemik persepsi yang positif. Pada giliran akan membincangkan figur Gas Poll dan sayangi Mataram Ini pointernya,” ujarnya.
Dengan adanya berbincangan dipublik tersebut diharapkan ada kenaikkan signifikan terhadap elektabilitas maupun popularitasnya.
“Indikatornya bisa lewat hasil survey ataupun trafic di medsos ataupun media mainstream yang diharapkan masiv membahas sisi keuniqkan makna kedua tagline itu,” ungkapnya
Didu kemudian mereview beberapa tahun silam ada Baliho Yang Penting Rakyat Senang yang menjadi viral dan perbincangan yang meluas.
Meskipun dipersepsikan dalam konotasi Funny Mesenger setidaknya tujuan campaignnya tercapai, yakni publik saat itu ramai membincangkan hal tersebut dengan berbagai perspektif dan atensi.
“Agaknya tema Mataram Gas Poll dan Sayangi Mataram ingin mengulang sukses story tagline Yg Penting Rakyat Senang,” tukas Didu.
Me