Biaya Perawatan Serangan Stroke Nyoman Suardika Ditanggung Oleh BPJS Kesehatan
Nyoman terkena stroke ringan. Saat itu juga kecemasannya muncul, bahwa ia akan mendapatkan perawatan yang lama dan memerlukan biaya besar
MATARAM.lombokjournal.com — I Nyoman Suardika (40) seorang peserta Jainan Kesehatan Nasional – Kartu Idonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang tinggal di Kota Mataram, menceritakan pengalamannya pada tim Jamkesnews.
Dituturkannya, waktu itu ia sedang duduk di halaman rumah, tiba-tiba ia merasakan sakit kepala dan tiba-tiba tidak sadarkan diri. Anaknya langsung membawanya ke UGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram.
“Setelah dokter memeriksakan kondisi saya ternyata ada gejala stroke ringan karena tekanan darah saya terlalu tinggi. Lalu dokter memberikan obat dan menyarankan untuk observasi selama beberapa jam untuk memantau tensinya kembali normal. Saat itu kondisi tensi saya sudah normal dan dokter memperbolehkan untuk pulang,” ujar Nyoman.
Tapi serangan penyakit bisa terjadi tanpa diduga menimpa semua orang, dalam situasi apa pun dan tidak kenal waktu maupun tempat.
Nyoman, yang merasakan kondisinya sudah membaik, tidak menyangka akan terjadi gejala serangga peyakit yang sama. Ia pun kembali tidak sadarkan diri dan membuat kekhawatiran keluarga saat perjalanan pulang ke rumah.
“Pada saat perjalanan pulang, entah kenapa saya kembali drop dan tidak sadarkan diri lagi, gejalanya sama seperti yang tadi saya rasakan, badan dingin, dan keringatan terus-menerus,” ujarnya.
Karena waktu itu anaknya panik, maka ia langsung dibawa ke salah satu rumah sakit swasta yang terdekat, yang ternyata rumah sakit itu tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Dokter melakukan tindakan yang sama di IGD rumah sakit swasta itu, akhirnya saya kembali siuman, dokter memutuskan untuk diopname,” kata Nyoman.
Nyoman tidak diperbolehkkan dokter pulang dulu.
“Karena rumah sakit swasta ini tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, maka anak saya memutuskan untuk dirujuk ke rumah sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” tambahnya.
Nyoman menceritakan, jika dokter pun memberikan rujukan ke RSUD Kota Mataram, agar bisa menggunakan kartu JKN-KIS, karena diperkirakan akan dirawat dalam waktu lama. Sehari setelah opname ternyata kondisi tak kunjung membaik.
Kondisinya kian memburuk. Nyoman susah bergerak dan susah bicara. Dokter menyatakan, ia terkena stroke ringan. Saat itu juga kecemasannya muncul, bahwa ia akan mendapatkan perawatan yang lama dan memerlukan biaya besar.
“Ternyata setelah 1 minggu saya dirawat, saya diperbolehkan pulang karena kondisi saya sudah membaik. Pada saat istri saya mengurus administrasinya, istri saya berpikir bakal ada biaya yang dikeluarkan, ternyata semuanya gratis termasuk obat dan segala terapi stroke yang waktu itu dijalani di rumah sakit,” ungkap Nyoman saat ditemui tim Jamkesnewsdi rumahnya.
Nyoman dan keluarga pun tidak henti-hentinya mengucap syukur dan berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah menanggung semua biaya perawatannya saat di rumah sakit.
ay/yn/Jamkesnews
Narasumber : I Nyoman Suardika