HUT Korem 162/WB ke 59, Dengan Syukuran Penuh Khidmat

“Bagi para Prajurit Korem agar selalu berbuat terbaik dan ikhlas maka yakinlah akan memperoleh karier terbaik dan barokah”

MATARAM.lombokjournal.com —  Puncak peringatan HUT Korem 162/WB dilaksanakan dengan acara syukuran di Aula Sudirman Makorem 162/WB jalan Lingkar Selatan nomor 162 Mataram, Senin (24/02/20).

Acara syukuran yang dihadiri Gubernur NTB Dr. H. Zukieflimansyah, SE. M.Sc., mantan Danrem 162/WB Mayjen (Purn) TNI Heru Suryono, S.IP., dan Kolonel Czi Lalu Rudy Irham Srigede, ST., berlangsung sederhana penuh khidmat.

Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., mengatakan,  syukuran peringatan HUT Korem 162/WB dilaksanakan tiap tahun.

Syukuran diaksanakan untuk meningkatkan hubungan silaturrahmi dan sinergitas antara TNI dengan Pemerintah Daerah, Kepolisian dan seluruh komponen masyarakat.

Sampai saat ini Korem 162/WB dapat terus melaksanakan tugasnya dengan semaksimal mungkin guna mendukung pemerintah daerah wujudkan NTB gemilang sesuai dengan tema ulang tahun “Dengan Dilandasi Profesionalisme Prajurit Korem 162/WB Siap Mewujudkan NTB Gemilang”.

Menurut Danrem, peringatan hari ulang tahun dan syukuran merupakan momentum penting bagi seluruh anggota Korem 162/WB.

“Karena mengandung nilai historis perjalanan sejarah dan pengabdian satuan kepada masyarakat, bangsa dan negara yang tidak terlepas dari campur tangan para  sesepuh maupun dukungan Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder instansi terkait yang ada di wilayah NTB,” terang Danrem.

Danrem berharap, melalui momentum ulang tahun kali ini untuk mengintrospeksi diri bagi segenap Prajurit dan warga Korem 162/WB lebih meningkatkan kualitas pengabdiannya dan senantiasa berbuat yang terbaik bagi masyarakat.

Sehingga keberadaan Korem dan jajaran benar-benar dapat dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat NTB di masa datang.

“Insyaa Allah ke depan Korem 162/WB akan lebih profesional dalam menjalankan tugas dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya.

Gubernur NTB, Zulikieflimansyah atas nama Pemerintah Daerah NTB mengucapkan HUT ke 59 tahun 2020 yang dalam waktu dekat akan berubah menjadi tipe A dengan pejabatnya Brigadir Jenderal TNI atau bintang satu.

Diungkapnya, dua tahun lalu, daerah NTB disapa bencana gempa yang sangat dahsyat, namun itu dapat diatasi dengan bantuan dari Korem 162/WB dan jajaran mulai dari tanggap darurat, penanggulangan bencana hingga proses rehab rekon yang begitu cepat.

Itu semua bisa dilakukan karena ada sinergitas antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah bersama seluruh komponen masyarakat.

“Semoga sinergitas ini akan terus berlanjut pada masa yang akan datang,” kata Bang Zul.

Mayjen TNI Heru Saryono, S.IP., mengatakan Korem 162/WB tidak lama lagi akan diresmikan menjadi Korem tipe A dengan jabatan bintang satu.

Menurutnya, Korem 162/WB lahir dan besar bersama rakyat, aktivitas Korem sangat menyatu dan bersama dengan rakyat. Hal itu sesuai dengan slogan jika mencintai rakyat maka korem 162/WB akan dicintai dan dibanggakan rakyat.

Mantan Danrem tahun 2010-2012 tersebut juga berpesan agar terus berkoordinasi dengan Matra Laut dan Udara maupun Kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban sehingga NTB Gemilang akan terwujud.

“Bagi para Prajurit Korem agar selalu berbuat terbaik dan ikhlas maka yakinlah akan memperoleh karier terbaik dan barokah,” pungkasnya.

Usai memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Danrem 162/WB, Gubernur NTB dan mantan Danrem yang dibagikan kepada para Prajurit dan Persit KCK yang berprestasi, pembagian hadiah pemenang lomba dan hiburan.

Acara syukuran HUT Korem juga dihadiri Forkopimda NTB, Danlanal Mataram, Danlanud Zam Rembiga, Forkopimda Kabupaten Kota se Provinsi NTB, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan acara dimeriahkan tarian yang ditampilkan ibu-ibu Persit KCK dan hiburan oleh artis lokal NTB serta artis dari ibu Kota.

AYA




UMKM NTB Membangun Jaringan Bisnis Ke Amerika Serikat

Kurator asal New York, Jennifer Isaacson mengakui perajin IKM di NTB memiliki potensi yang mumpuni untuk berkompetisi di pasar Amerika

MATARAM.lombokournal.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York menyelenggarakan pelatihan Pengerajin atau UKM di NTB.

Pelatihan bertujuan untuk mengasah kemampuan memasarkan produk dan membangun jaringan bisnis, untuk mengikuti pameran dagang dan kriya terbesar di Amerika Serikat,  (24/02/2020) di Hotel Lombok Raya Mataram.

Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, hadir membuka kegiatan tersebut berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas SDM  pengrajin UMKM, untuk membidik pangsa pasar di benua Amerika Serikat.

Disamping itu, pemasaran produk yang dihasilkan oleh pengrajin UMKM juga mampu bersaing di pasar Internasional, dengan kulaitas yang berkelas internasional pula.

Pengrajin UMKM harus dapat memanfaatkan perkembagan IT sebagai media untuk publikasi produk dan memasrkan produk.

“Manfaatkan pasar online yang sedang diminati oleh konsumen dunia, agar cepat dan mudah mereka melihat produk yang dipasrkan,” pesan pria asli Sumbawa ini.

Pelatihan ini juga merupakan proses seleksi (kurasi) peserta untuk pameran dagang dan kriya tersebar di Amerika Serikat, yakni New York NOW (NYNOW) tahun 2020.

Pameran kriya dan dagang terbesar di AS ini  menghadirkan lebih dari 2.500 peserta pameran dan mendatangkan lebih dari 25.000 buyers dari seluruh dunia.

“Peserta terpilih sepulangnya dari New York, harus bisa memberikan perubahan sosial dan perubahan ekonomi bagi daerah,” pesan Gubernur Zulkieflimansyah.

Kadis Koperasi NTB, H. Lalu Saswadi, mengungkapkan Pelatihan ini sendiri diikuti oleh 40 peserta yang telah diseleksi oleh Dinas Koperasi UKM (Diskop) NTB, bersama Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Pariwisata, dan Bank Indonesia.

Jenis komoditi yang akan dipasarkan sendiri berupa ,tenun, mutiara, ketak, dan batok kelapa, yang mana merupakan produk kerajinan tangan/homemade yang ramah lingkungan.

“Kerajinan Homemade yang ramah lingkungan memiliki pasar tersendiri di dunia. Dan kita optimis produk kita dapat bersaing,” jelas Lalu Saswandi.

Terkait kuota  peserta yang akan mewakili NTB di New York NOW, Lalu Saswadi mengaku tak bisa memastikan karena hal tersebut merupakan pilihan langsung kurotor KJRI.

“Nantinya acara ini tak hanya memilih UKM yang akan mewakili NTB di pasar Amerika tetapi UKM yang tidak terpilih pun akan terus dilatih oleh KJRI,” tambahnya.

Kurator asal New York, Jennifer Isaacson mengakui perajin IKM di NTB memiliki potensi yang mumpuni untuk berkompetisi di pasar Amerika.

Tahun 2020 ini, merupakan tahun pertama pihaknya bekerja sama dengan Pemprov NTB.

“Saya berharap dalam seleksi ini dapat dipilih beberapa produk yang merepresentasikan NTB di Amerika Serikat,” tandasnya.

AYA/HmsNTB




Tenun NTB, Ramaikan MUFFEST 2020

“Tenun NTB juga memiliki motif unik yang selalu mengangkat budaya setempat berbeda. Misalnya saja, tenun Sukarare Lombok, Tenun Sasambo, Sandikala hingga Tebe Nggoli di Bima”

lombokjournal.com —

JAKARTA  ;  Tenun NTB ikut di ajang Festival busana berskala nasional seperti MUFFEST, sangat efektif dan menjadi bukti bahwa kain tenun NTB memiliki daya tarik tersendiri di kalangan pelaku fashion.

Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan itu pada acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020, di Hall Cendrawasih Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta (23/02/2020).

Hj Niken

Menurut Hj Niken, Tenun NTB mampu bersaing di kancah nasional.

Karena itu, pihaknya kini terus menggencarkan pemberdayaan serta pengembangan produk tenun bagi para pengerajin di NTB. Apalagi, di tahun 2025 Indonesia akan ditargetkan menjadi kiblat fashion muslim dunia.

“Kami sudah mempersiapkan diri dengan memberi pelatihan kepada para pengerajin tenun, penjahit, desainer dan pemilik modal, sebagai langkah pemasalan tenun NTB ready to wear menuju pusat fashion muslim dunia”, tegasnya.

Istri gubernur Dr.Zulkieflimansyah itu berharap, agar para desainer lokal maupun nasional mulai memperhatikan tenun tradisional, serta menjadikannya sebagai busana siap pakai di keseharian.

Kain tenun ke depan  harus mampu ditampilkan dalam wujud busana muslim bergaya ready to wear dengan gaya yang elegan dan kekinian.

“Brand mode tenun NTB sedang kami rencanakan bersama desainer, agar nantinya bisa digunakan oleh semua lapisan masyarakat dengan nyaman,” katanya.

Desainer kawakan,  Irna Mutiara, mengaku memilih tenun NTB sebagai bahan baku busananya ke ajang muslim Fashion Festival kali ini, karena kekhasan yang dimilikinya.

“Mengapa saya ambil tenun NTB? Karena materialnya sangat, tebal, nyaman untuk busana ready to wear, dengan model busana muslim. Tenun NTB juga memiliki motif unik yang selalu mengangkat budaya setempat berbeda. Misalnya saja, tenun Sukarare Lombok, Tenun Sasambo, Sandikala hingga Tebe Nggoli di Bima,” terang Irna.

Pada ajang Muffest ini, Irna mengangkat tema Mandalika yang disesuaikan dengan tema utama Suisteneble.

Sisa rajutan kain dari para penenun lokal, digunakan kembali untuk dirancangnya sebagai selendang, manset jilbab hingga sarung tangan.

“Busana muslim ready to wear ini simple namun elegant, didominasi warna-warna pastel, dusty pink, hijau mint dan putih bercorak unik variatif,” ungkap perempuan bercadar itu.

Pada ajang Muslim Fashion Festival 2020, selain rancangan karya Irna Mutiara berbahan dasar kain Tenun NTB juga  menampilkan rancangan dari 117 desainer kenamaan Indonesia lainnya, seperti Ivan Gunawan, Itang Yunasz, serta Hannie Hananto.

Rabuang@ Kominfotik




Senggigi Jadi Perhatian, Pemprov Akan Bangkitkan Senggigi

Bupati Fauzan berencana akan membentuk badan pengelola khusus terkait dengan kepariwisataan di Senggigi dan akan membuat perencanaan-perencanaan yang berkaitan dengan pariwisata bersama dengan pelaku pariwisata itu sendiri

LOBAR.lombomjournal.com —  Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Sekda NTB), Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata NTB, H. Lalu. Moh. Faozal dan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, A.Ag, M.Si mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi akan berusaha membangkitkan Pariwisata Senggigi.

Senggigi sebagai salah satu destinasi pariwisata yang ada di NTB, menjadi perhatian pemerintah daerah.

Berbagai macam cara dilakukan pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata. Salah satunya adalah berdiskusi dengan para pelaku pariwisata untuk mencari jalan demi kemajuan pariwisata.

“Spirit hari ini adalah senggigi reborn, dari kabupaten ada revitalisasi Senggigi, kemudian tadi kita sampaikan juga refreshing hubungan antara media dengan pelaku pariwisata dan pemerintah daerah,” tutur Sekda.

Hal itu dikatakannya, usai menggelar diskusi dalam acara silaturahmi pelaku pariwisata dan pengusaha hiburan kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Sabtu (22/02/2020).

Forum-forum dialog dengan media juga menjadi perhatian pemerintah mengingat media sebagai salah satu instrumen untuk memperkenalkan dunia pariwisata yang ada di NTB ini.

Sekda juga menyampaikan, pemerintah daerah akan mencoba melakukan reorganisasi dalam bentuk lembaga yang melibatkan banyak pihak termasuk di dalamnya akan ada pelaku usaha.

“Kita ingin kelembagaan itu terkonsolidasi, dan di dalamnya ada pelaku dan lain sebagainya. Kita akan cari bentuknya. Kalau tidak ada aturannya, kita buatkan aturan, tidak boleh abu-abu. Kalau ini bagus, orang lain akan belajar ke kita,” tegas Sekda.

Terkait dengan adanya lahan-lahan yang tidak terpakai dan yang ditinggalkan oleh investor di Senggigi, Sekda NTB mengatakan akan berkoordinasi dengan BPN, lahan mana yang bisa digarap optimal oleh kabupaten akan diserahkan.

“Kita ingin Senggigi bangkit kembali, provinsi tentu akan mendukung termasuk tadi ada harapan-harapan tanah provinsi, kalau memang optimalisasi itu lebih baik ke kabupaten, kami ikhtiarkan untuk diserahkan ke kabupaten,” terangnya.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Lombok Barat mengaku banyak mendapat masukan dari pelaku pariwisata untuk membangkitkan kembali detinasi pariwisata Senggigi.

Lombok Barat berkomitmen untuk membantu provinsi meraih target kunjungan wisatawan.

Ia menyampaikan beberapa langkah konkret yang akan dilakukan oleh Pemda Lombok Barat untuk membangkitkan pariwisata di Senggigi ini.

“Tadi kita banyak mendapatkan treatment bagaimana menghidupkan Senggigi,” akunya.

Bupati berencana akan membentuk badan pengelola khusus terkait dengan kepariwisataan di Senggigi dan akan membuat perencanaan-perencanaan yang berkaitan dengan pariwisata bersama dengan pelaku pariwisata itu sendiri.

Pemerintah daerah bersama pelaku pariwisata dan pengusaha hiburan sepakat berdiri bersama untuk memajukan pariwisata NTB.

AYA/hmsNTB




Pencanangan Desa Sukadana Bebas KDRT; Bupati Najmul Bicara Musrenbang Perempuan Dan Anak

Pemda Lombok Utara menganggap penting musrenbang perempuan dan anak, guna menyerap aspirasi masyarakat yang sampai sekarang diselenggarakan

BAYAN.lombokjournal.com —  Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar,SH,MH hadir dalam pencanangan Desa Sukadana Bebas KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan PTB (Perempuan Tangguh Bencana), yang berangsung di Desa Sukadana, Bayan, Jumat (21/02/2020).

Pencanangan itu dilakukan Deputi Bidang Perlindungan Anak (PA) dan Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak (TKA), mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kementerian PPPA Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE,M.Si

Pada kesempatan itu Bupati Najmul  mengatakan, pada tahun 2017 Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara mendapatkan anugerah PPD (Pangripta Nusantara) dari Presiden RI, sebagai kabupaten perencana pembangunan terbaik kedua di Indonesia.

“Kenapa hal ini kami sampaikan pada kesempatan ini, karena salah satu poinnya kami menyelenggarakan Pramusrenbang dengan melibatkan simpul-simpul yang ada. Salah satu di antaranya Musrenbang Perempuan dan Anak,” terang Sekjen APKASI ini disambut applaus hadirin.

Bupati mengatakan, musrenbang perempuan dan anak ini sebetulnya menghasilkan keputusan-keputusan yang jarang dipikirkan oleh bapak-bapak.

Dicontohkan, di setiap kantor pelayanan ada smoking room, pojok menyusui, termasuk tangga. Dimana area-area itu tidak lebih dari 30 cm.

“Ini semua adalah usulan kaum ibu-ibu,” kata Bupati Najmul.

Pemda Lombok Utara menganggap penting musrenbang perempuan dan anak guna menyerap aspirasi masyarakat yang sampai sekarang diselenggarakan.

Pada musrenbang itu juga menghadirkan forum anak dengan memberikan anak-anak untuk menyampaikan aspirasinya.

Lebih lanjut disampaikan orang nomor satu di KLU ini, pada bulan ini pemda menyelenggarakan musrenbang pemuda, pelajar, mahasiswa dan difabel, dengan mengembangkan simpul masyarakat mulai dari Desa, Kecamatan kemudian Musrenbang Kabupaten plus simpul-simpul khusus di masyarakat.

Di antaranya Musrenbang perempuan yang ternyata menjadi nilai positif tersendiri sehingga Presiden memberi penghargaan kepada Lombok Utara sebagai kabupaten dengan perencanaan pembangunan terbaik kedua.

Program lain yang diimplementasikan di KLU adalah sekolah-sekolah perempuan yang dilaksanakan sejak 3-4 tahun lalu.

Kegiatan tersebut cukup efektif walaupun tempat pembelajarannya di pantai, kebun, dan tengah sawah. Tetapi substansi yang ditargetkan dapat tercapai. Juga adanya program-program unggulan khusua untuk perempuan dan anak.

Pada kesempatan itu, Najmul Akhyar mengharapkan bantuan material dan moril dari kementerian agar program yang tengah diterapkan tetap bisa dilanjutkan secara berkelanjutan. Pasalnya, program ini ternyata sangat bermanfaat untuk masyarakat KLU.

Usai penandatanganan prasasti pencanangan Desa Sukadana Bebas KDRT dilakukan penyerahan cinderamata oleh Bupati H. Najmul Akhyar kepada Deputi Bidang PA Kementerian PPPA Nahar, SH didampingi oleh Deputi Bidang TKA Leny Nurhayanti.

BACA JUGA ;  Menteri PPPA RI Canangkan Desa Sukadana Bebas KDRT dan PTB

Acara yang dipusatkan di Ponpes Nurul Bayan ini dihadiri oleh Kepala OPD, Ketua MUI TGH. Abdul Karim, Lc, Ketua TP PKK Hj. Rohani Najmul Akhyar, Ketua GOW Nani Tri Cahyani Sarifudin, Ketua DWP Hj. Laely Suardi, Sekolah Perempuan serta tamu undangan lainnya.

api/humaspro




Kementerian PPPA RI Canangkan Desa Sukadana Bebas KDRT dan PTB

Desa Bebas KDRT sebagai salah satu indikator perwujudan membangun desa layak anak termasuk juga perempuan

BAYAN.lombokjournal.com —  Desa Sukadana Bebas KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan PTB (Perempuan Tangguh Bencana), dicanangkan di Desa Sukadana, Bayan, Jumat (21/02/2020).

Pencanangan itu dilakukan Deputi Bidang Perlindungan Anak (PA), Nahar, SH didampingi Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak (TKA), Leny Nurhayanti, mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE,M.Si.

Deputi Bidang PA Nahar, SH mengawali sambutannya menyampaikan, waktu dan tempat kegiatan yang berangsung saat ini dirancang langsung Menteri PPPA. Tapi karena menteri punya agenda penting dan urgen, sehingga diwakilkan kepada dirinya.

“Beliau ingin datang ke tempat ini dengan satu harapan bisa melihat secara langsung pos ramah perempuan dan anak serta kondisi KLU pada umumnya,” tutur Nahar didampingi Deputi TKA.

Nahar mengungkapkan deskripsi singkat kebijakan Kementerian PPPA yang fokus pada program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Khusus untuk pemberdayaan perempuan tentu juga terkait dengan perlindungan hak perempuan diimplementasikan dalam berbagai macam kegiatan,” ujarnya.

Nahar mengatakan, Kementerian PPPA meresmikan Desa Sukadana sebagai desa bebas KDRT, dan pencanangan ini menjadi cita-cita bersama.

“Ini guna menyongsong tahun 2030 Indonesia menjadi layak anak,” katanya.

Dan harapan menuju Indonesia layak anak harus dibangun dari desa.

Menurut Nahar, Desa Bebas KDRT sebagai salah satu indikator perwujudan membangun desa layak anak, termasuk juga perempuan.

Pencanangan ini juga berkaitan dengan kondisi Lombok Utara pascagempa tahun 2018.

Ramah perempuan dan anak

Nahar menjelaskan, untuk perlindungan hak-hak anak, dua kegiatan yang dilaksanakan itu mesti menjadi komitmen bersama.  Ini dalam rangka menjadikan Lombok Utara sebagai kabupaten ramah perempuan dan anak.

Dan diharapkan, penilaian KLA terus meningkat sehingga dapat meraih peringkat tertinggi kabupaten/kota layak anak di Indonesia.

Isu strategis yang terus berkembang akhir-akhir ini terkait kasus-kasus kekerasan di tengah masyarakat. Keberadaan desa Ramah Perempuan dan Anak berhubungan dengan upaya-upaya pemberdayaan melalui kegiatan pos ramah anak di daerah bencana.

“Mudah-mudahan Desa Sukadana yang melaksanakan pelatihan “Kami Ikaya” ini dapat direplikasikan di desa-desa lain di KLU,” ungkap Nahar.

Nahar menyampaikan, pihaknya berharap kegiatan tersebut bisa meningkatkan fungsi keluarga dalam perlindungan anak dan perempuan bisa dilaksanakan sebaik-baiknya di Desa Sukadana.

Sehingga bisa mencegah eksploitasi anak, perdagangan orang dan tindakan kekerasan yang terjadi diinternal rumah tangga.

Mengakhiri wejangannya, Deputi PA ini mengutarakan hingga 2024, Kementerian PPPA menargetkan 5 kegiatan prioritas.

BACA UGA ; 

Pencanangan Desa Sukadana Bebas KDRTBupati Najmul Bicara Musrenbang Perempuan Dan Anak

Kegiata itu meliputi; meningkatkan peran ibu, peran perempuan dalam pengasuhan anak, mendorong pencegahan perkawinan usia anak, menurunkan kekerasan anak, mencegah pekerja anak, dan meningkatkan kapasitas perempuan melalui program kewirausahaan.

api/humaspro




Gubernur NTB Launching ‘Kompas Tambora Challenge 320K’ Tahun 2020

Dengan kondisi geografis dan cuaca yang ekstrem di Pulau Sumbawa, akan membuat race ini lebih menantang untuk ditaklukkan

lombokjournal.com —

JAKARTA – “Kompas Tambora Challenge 320”. Race Ultra Marathon dengan rute terekstrem dan terpanjang se-Asia Tenggara yang diselenggarakan surat kabar harian Kompas, akan berlangsung pada 22-25 Juli 2020.

Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah hadir dalam launching kegiatan tersebut,  Jum’at (21/2/2020) di Senayan, Jakarta,  mengucapkan terimahkasih kepada Kompas yang menjadikan NTB sebagai salah satu tujuan diselenggarakannya kegiatan bergengsi tersebut.

Dikatakan, kegiatan Kompas Tambora Challenge bisa menjadi motivasi dan munculnya bibit bibit baru atlet lari jarak jauh yang berasal dari NTB.

“Terimakasih kepada Kompas yang sudah menyelenggarakan kegiatan hebat ini. Mudah mudahan pelari hebat yang berpartisipasi di Tambora Challenge bisa menjadi motivasi bagi pelari asal NTB untuk ikut serta dalam event seperti ini,” kata Gubernur Zul.

Tahun ini, Kompas Tambora Challenge 320K akan melewati rute yang sama dengan tahun sebelumnya, dimulai dari Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat dan berakhir di Doro Ncanga, Kabupaten Dompu.

Sepanjang rute, para pelari akan melalui rute jalan provinsi yang sepi dan tenang dengan pemandangan yang indah di sepanjang pesisir pantai dengan rata-rata ketinggian di bawah 80 meter.

Dengan kondisi geografis dan cuaca yang ekstrem di Pulau Sumbawa, akan membuat race ini lebih menantang untuk ditaklukkan.

Kompas Tambora Challenge 320K – 2020 masih akan mempertandingkan 2 kategori yaitu: individual dan relay baik putra maupun putri.

Peserta kategori individual akan menempuh jarak 320 KM seorang diri, sedangkan peserta dalam kategori relay akan terdiri dari dua pelari yang secara bergantian akan menempuh jarak masing-masing 160 KM.

Berdasarkan evaluasi, kemampuan peserta semakin meningkat tiap tahunnya. Terbukti dengan mampunya mereka mencapai garis finis kurang dari 65 jam.

Tahun ini, cut off time (COT) atau batas waktu tempuh pelari diperpendek dari 68 jam menjadi 64 jam untuk kategori individu, dan 60 jam untuk kategori relay/beranting.

Perubahan COT di Kompas Tambora Challenge 320K tahun ini tentunya akan semakin menantang para peserta untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi.

Selain tantangan batas waktu yang semakin dipersempit, tahun ini Kompas Tambora Challenge 320K akan memberikan apresiasi tambahan berupa hadiah bagi para pelari yang berhasil memecahkan rekor catatan waktu tahun sebelumnya.

Diharapkan akan lebih banyak peserta yang berpartisipasi di tahun ini, dan tidak akan menutup kemungkinan untuk membuka kesempatan bagi pelari elite internasional untuk mengikuti ajang lomba ultra marathon ini.

Di luar tantangan yang akan dihadapi, pelari sebenarnya diharapkan dapat tetap menikmati indahnya Pulau Sumbawa.

Seperti yang diungkapkan Hendra Siswanto, podium pertama kategori individu putra tahun 2019.

“Race adalah saatnya selebrasi, kita nikmati perjalanannya, kita sapa para penduduknya, dan kita nikmati keindahan bumi Sumbawa,” katanya.

Harian Kompas sebagai pihak penyelenggara berharap dengan adanya perubahan tantangan terhadap pelari di tahun ini, peserta yang akan ikut bertanding nanti akan lebih siap menyusun strategi menaklukkan “jalur neraka” Sumbawa.

Hal lain yang menarik dari Pelaksanaan lomba ultra-marathon ini, masyarakat luas dapat mengikuti perjalanan pelari-pelari tangguh yang mereka dukung melalui fitur live tracking yang dapat diakses di official website Kompas Tambora Challenge 320K.

AYA/HmsNTB




Sekolah Diminta Ciptakan Suasana Belajar Mengajar Yang Bahagia

Kepala Sekolah mempunyai peranan dan tanggung jawab strategis bagi peningkatan sumber daya manusia di NTB. Kepala Sekolah juga dituntut agar dapat menjadi panutan yang baik bagi anak didiknya

MATARAM.lombokjournal.com  —   Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si melantik sejumlah Kepala Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), di Ruang Anggrek Kantor Gubernur NTB, Jum’at (21/02/2020).

Sekolah diminta menciptakan suasana belajar mengajar yang bahagia.

“Harus diciptakan suasana belajar yang seperti pak Nadiem Makarim katakan, Merdeka Belajar. Lebih dari sekedar merdeka adalah suasana bahagia,” ujar Lalu Gita.

Dan kepada kepada para Kepala Sekolah yang dilantik, Sekda berharap mereka dapat mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

Sekda mengajak Kepala Sekolah serta seluruh tenaga pendidik turut serta dalam mengkampanyekan keenam misi Pemprov NTB.

Dengan demikian Sekda optimis visi NTB Gemilang dapat diwujudkan.

Dinas Dikbud dihmbu selalu meningkatkan pelatihan, pembekalan dan peningkatan kualitas kepada tenaga pendidik yang ada di NTB.

“Sesungguhnya jabatan Kepala Sekolah adalah jabatan strategis dan tanggung jawabnya besar,” sambungnya.

Lalu Gita menilai, Kepala Sekolah mempunyai peranan dan tanggung jawab strategis bagi peningkatan sumber daya manusia di NTB. Kepala Sekolah juga dituntut agar dapat menjadi panutan yang baik bagi anak didiknya.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mewakili bapak Gubernur, mewakili ibu Wakil Gubernur saya mengucapkan selamat kepada bapak-bapak dan ibu yang baru dilantik, diambil sumpah dan mendapat amanah untuk memimpin di sekolah-sekolah penugasan,” ucap Sekda.

Kepala Sekolah yang dilantik antara lain Kepala SMKN 1 Pringgarata, Kepala SMKN 1 Seteluk, Kepala SMAN 1 Sekongkang, Kepala SMKN 1 Langgudu, Kepala SLBN 2 Praya, Kepala SMAN 1 Pelampang dan Kepala SMAN 1 Moyo Utara.

Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah ini juga diikuti oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB dan Plt. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTB.

AYA/HmsNTB




Wagub Berharap, Investasi Plastic Brick Bisa Hadir di NTB

“Kami memang sedang membantu mendanai pembangunan ruang kelas dan sekolah yang rusak akibat gempa di NTB. Namun kami juga melihat peluang menghadirkan investasi teknologi pengolahan sampah plastik”

MATRAM.lombokjournal.com —  Wakil Gubernur, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., menerima audiensi Pelita Foundation bersama lembaga nirlaba internasional Australia, Classroom of Hope di ruang kerjanya, Kamis (20/02/2020)

Mereka menyampaikan rencana pembangunan enam ruang kelas percontohan dengan menggunakan bahan baku bata plastic, atau yang dikenal dengan teknologi plastic brick.

Mendengar hal tersebut, Wagub menyambut baik dan sangat antusias.

Bahkan Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi ini menginginkan agar teknologi ini tidak hanya untuk membangun ruang kelas percontohan untuk mengganti ruang kelas sementara pasca gempa, melainkan supaya teknologi ini juga bisa dihadirkan di NTB.

“Saya sangat antusias jika teknologi pengolah sampah ini sekalian dihadirkan di NTB sebagai investasi. Tidak hanya sebagai program bantuan perbaikan ruang kelas bagi sekolah yang terdampak gempa,” harapnya.

Ia menilai, teknologi pengolahan sampah ini akan lebih berperan besar dalam mengatasi persoalan sampah dan mendukung program Zero Waste, setelah sebelumnya inovasi energi dari sampah seperti dalam bentuk pellet dan teknologi pemanfaatan sampah lainnya telah lebih dulu ada.

Dalam wawancara secara terpisah, salah satu pendiri organisasi Classroom of Hope, Duncan Ward, bekerjasama dengan Yayasan Pelita akan membangun enam ruang kelas percontohan dengan menggunakan bahan baku bata plastik.

Ia mengatakan, bahan baku bata plastik ini sudah banyak dipergunakan di negara lain seperti Afrika Selatan dan Kolombia.

Selain tahan hingga 5000 tahun, bahan baku bata plastik ini juga ramah lingkungan, tahan api dan sangat mudah dikerjakan. Oleh karena itu, teknologi bata plastik ini juga direkomendasikan oleh Unicef sebagai program bantuan sosial.

Di NTB sendiri, program yang disebut Pop Up School itu selain mendanai pembangunannya, pihaknya juga memperkenalkan teknologi ini dalam upaya kerjasama investasi.

“Kami memang sedang membantu mendanai pembangunan ruang kelas dan sekolah yang rusak akibat gempa di NTB. Namun kami juga melihat peluang menghadirkan investasi teknologi pengolahan sampah plastik,” terang Duncan.

Dikatakan Duncan, NTB dipilih setelah Jawa Barat karena potensi dan prioritas pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan seperti Zero Waste sangat mendukung dalam mengenalkan teknologi ini. Jika terwujud, pabrik bata plastik akan menjadi yang pertama di Asia.

Sementara itu, Satriawan Amri, CEO Pelita Foundation Lombok mengatakan, kerja sama dengan banyak relawan internasional ini adalah upaya mendanai program sosial yayasannya.

Selain pendidikan ada pula pemberdayaan bagi perempuan dan anak dengan memberikan keterampilan dan edukasi yang memadai dari donator seluruh dunia.

Selama tahun 2019 lalu sudah ada 120 ruang kelas sementara yang dibangun di Lombok Utara dan enam kelas percontohan menggunakan bata plastik ini diharapkan dapat menggantikan kelas sementara menjadi permanen.

”Khusus pembangunan ruang kelas permanen menggunakan bata plastik ini, Pelita Foundation bekerjasama dengan Classrom of Hope,” ungkapnya.

AYA/HmsNTB




Bank Wakaf Mikro Di Ponpes NU, Loteng, Dijadikan Percontohan

Wapres berharap, bank wakaf mikro ini berkembang pesat agar mampu membawa manfaat bagi masyarakat, memberikan kesejukan dan mampu bersinergi dengan pemerintah demi kemajuan peradaban Indonesia

LOTENG.lombokjournal.com —  Peresmian Bank Wakaf Mikro Ahmad Taqiyuddin Mansyur (ATQIA) di Ponpes NU Al-Manshuriyah Ta’limusshibyan oleh Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin, Kamis (20/02/2020).

Bank Wakaf Mikro pertama di NTB ini akan menjadi percontohan di tempat-tempat lainnya.

Wapres mengatakan,  Bank Wakaf Mikro menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat kecil yang selama ini belum tersentuh.

“Bank wakaf ini adalah salah satu komitmen pemerintah untuk mengembangkan usaha-usaha kecil masyarakat dan badan keuangan mikro menggunakan sistem syariah,” kata Wapres.

Setelah melihat aktivitas usaha kerajinan di Mandalika sebelumnya, Wapres yakin bahwa bank wakaf mikro dapat berkembang dengan baik dan membantu masyarakat mengembangkan usaha kerajinannya.

“Ada pengusaha yang hanya menjaga usahanya agar tetap terjaga kontinuitasnya, tapi ada juga pengusaha yang bukan hanya bisa dijaga kontinuitasnya namun bisa dikembangkan menjadi usaha menengah dan usaha besar. Potensi itu saya lihat ada di NTB,” tuturnya.

Selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Wapres juga mengungkapkan bahwa bank wakaf mikro ini juga dihajatkan untuk meningkatkan pendidikan.

“Selamat kepada ponpes Al Manshuriah telah mendirikan bank wakaf mikro ini, saya harap bank wakaf mikro ini berkembang pesat agar mampu membawa manfaat bagi masyarakat, memberikan kesejukan dan mampu bersinergi dengan pemerintah demi kemajuan peradaban Indonesia,” tutupnya.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah sangat mengapresiasi keberadaan Bank Wakaf Mikro ini.

Ia meminta kepada OJK selaku inisiator untuk membentuk Bank Wakaf Mikro di Ponpes-ponpes yang ada di Provinsi ini.

“Kalau semua pondok pesantren kita memiliki bank wakaf mikro, insyaallah saya yakin suatu saat tidak ada kemiskinan di NTB ini,” tegasnya.

AYA/HmsNTB