Gubernur Zul Berharap, Lulusan UTS Bersaing Menuntut Ilmu di Eropa

Misi yang digagas para founder UTS  dulu adalah melahirkan pemimpin masa depan Indonesia

SUMBAWA.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan arahan sekaligus memantik semangat para lulusan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Minggu (01/03/2020).

Hadir bersama istri, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M., Sc, orang nomor satu di NTB itu menyampaikan harapan, agar lulusan UTS memiliki keberanian berkompetisi dan bersaing untuk menuntut ilmu di Eropa.

Ia mengatakan, siapa pun dan darimana pun mereka berasal, yang penting memiliki koneksi dengan NTB, memiliki kesempatan yang sama untuk melanjutkan studi pascasarjananya di luar negeri.

Apalagi saat ini Pemerintah Provinsi NTB menyediakan beasiswa bagi seluruh anak-anak NTB yang memiliki keberanian untuk meraih mimpi di Eropa atau luar negeri.

“Mudah-mudahan mayoritas lulusan UTS berani melamar untuk berkompetisi, bersaing, terutama di seluruh Eropa,” harap Gubernur Bang Zul Penuh Semangat pada Sidang Senat Terbuka dan Wisuda Program Sarjana (S1) UTS itu.

Dengan modal Pendidikan yang kuat, pengalaman yang luas serta rasa nasionalisme yang tinggi, maka Indonesia akan memiliki modal bagi estafet kepemimpinan Indonesia di masa yang akan datang.

Bang Zul menegaskan, misi yang digagas para founder UTS  dulu adalah melahirkan pemimpin masa depan Indonesia.

Dari kampus UTS ini akan terbentuk dan lahir pemimpin yang membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.

Sebab, para lulusan UTS ini, tidak hanya berasal dari NTB. Namun juga dari seluruh provinsi di Indonesia.

Tidak lupa Bang Zul menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas pengorbanan para orang tua dalam mendidik dan memberikan semangat mereka untuk meraih kesuksesan.

“Saya perlu ceritakan pada adik-adik, anak-anak yang lulus, walaupun orang tua adik-adik semua tidak berlebihan secara ekonomi mungkin. Tapi tidak usah diragukan bahwa, kasih sayang cintanya itu melebihi apa yang anda bisa bayangkan dulu,” ungkap Bang Zul di hadapan 113 wisudawan dan ratusan orang tua yang hadir.

Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B.Sc mengatakan,  kunci kesuksesan yang harus dipegang adalah disiplin dan etika.

Kedua hal ini merupakan bagian penting bagi kesuksesan para wisudawan di masa yang akan datang

Ia juga menyampaikan obsesinya untuk meningkatkan SDM masyarakat Sumbawa. Karena itu, pendidikan dasar menengah hingga perguruan tinggi SDN Sumbawa juga harus memiliki daya saing lokal dan global untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam secara optimal.

“Upaya yang kami lakukan adalah meningkatkan SDM, pembangunan infrastruktur dan pertanian dalam arti luas yang tujuan akhirnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat Sumbawa dalam hal tersebut maka Universitas Teknologi Sumbawa dan para sarjana yang dihasilkannya akan sangat penting dan bonus demografi tahun 2020-2030 tidak lama lagi,” jelasnya.

Para lulusan UTS dipacu untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi, menjadi pelopor dan penggerak di berbagai sektor pembangunan sesuai dengan minat bakat dan profesi.

“Sumbawa akan senantiasa menunggu bagaimana kemampuannya mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama duduk di perguruan tinggi. Semoga melalui momentum wisuda kali ini akan melahirkan orang-orang muda di bawah yang aktif dan berprestasi,” katanya.

UTS telah berhasil meluluskan 113 wisudawan yang berasal dari berbagai fakultas. Yaitu, Fakultas Teknik, Ekonomi Bisnis, Komunikasi, Psikologi, Teknologi Pertanian, dan Teknobiologi.

AYA/HmsNTB




Gubernur NTB Perintahkan Secepatnya Tangani Jalan Putus Di Bima

Mencegah kejadian berulang dalam jangka panjang, harus terus dilakukan sosialisasi dari pemerintah daerah tentang bahaya penggundulan hutan. Sehingga timbul kesadaran untuk merawat hutan

MATARAM.lombokjournal.com —   Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), secepatnya menangani jalan terputus karena diterjang banjir bandang,  Jum’at (28/02/20) di Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima.

Begitu mendengar adanya kerusakan duiker atau jembatan pemintas, yang menyebabkan jalan putus, Kadis PUPR NTB Ir. Azhar, MM dan Kalak BPBD Provinsi NTB, H. Ahsanul Halik, S.Sos, MH diminta segera bergerak saat itu juga.

“Kami Dinas PUPR bersama BPBD Provinsi NTB diperintah pak Gubernur untuk langsung bergerak ke lokasi duiker yang putus. Dan langkah awal kami begitu kejadian telah mengirimkan tim survey lapangan untuk mengecek lapangan,” ujar  Azhar.

Setelah melihat fakta lapangan dan mengumpulkan data dan informasi, Azhar bersama-sama Kalak BPBD Provinsi NTB, memerintahkan Kepala bidang Bina Marga Dinas PUPR dan Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Provinsi NTB, turun langsung ke lapangan bersama-sama Biro AP Setda Provinsi NTB.

“Jadi tim yang turun tersebut langsung menangani tiga hal sekaligus, yakni jangka pendek dengan mobilisasi alat berat excavator untuk membuat jalan darurat, lalu membersihkan batang pohon yg menyumbat jembatan limpasan basah, agar segera bisa digunakan oleh warga. Serta membuat perencanaan untuk perbaikan permanen jembatan dengan memasukkan ke dalam APBD Provinsi NTB,” terang Azhar.

Guna mempercepat mobilisasi alat berat sehingga bisa langsung bekerja, pihaknya telah meminjam pada rekanan pemilik alat yang ada di Bima.

Azhar mengingatkan, agar untuk mencegah kejadian berulang dalam jangka panjang, harus terus dilakukan sosialisasi dari pemerintah daerah tentang bahaya penggundulan hutan. Sehingga timbul kesadaran untuk merawat hutan.

Terkait adanya informasi ada masyarakat yang minta dibongkar jembatan Limpasan Basah, karena dianggap sebagai biang banjir. Azhar menolak untuk melakukan hal tersebut.

“Kami akan segera kirim alat berat ke lokasi untuk membuat jalan darurat pada lokasi duiker yang putus dan untuk membersihkan jembatan limpasan basah yang tersumbat dengan batang pohon yang nyangkut dijembatan,” tegasnya.

Menurutnya, kalau masyarakat meminta alat berat untuk membongkar jembatan, hal itu  perlu dihindari karena bukan merupakan solusi.

Justru masyarakatlah yang akan rugi. Karena tidak ada yang salah dengan jembatan limpasan basah.

“Kalau ada bahan hanyutan yang nyangkut dan menyumbat mari kita bersihkan, Dinas PUPR Provinsi NTB siap untuk itu. Tetapi mohon jangan sampai merusak aset negara yang diperuntukan untuk rakyat. Karena pembangunan jembatan  itu telah ada kajian teknisnya,” imbuh Azhar.

Pihaknya berharap agar pemerintah kabupaten dan aparat keamanan di Bima dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait.

AYA/HmsNTB




Gubernur Resmikan Sekolah Berkuda Di Sumbawa

Memantapkan sekolah berkuda tersebut, dalam waktu dekat Bang Zul akan mengirim sekitar sepuluh pelatih ke Bandung untuk langsung belajar bagaimana menjinakkan kuda, menunggang kuda serta berbagai keterampilan terkait berkuda

SUMBAWA.lombokjournal.com —  Gubernur DR. H Zulkieflimansyah didampingi istri, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M. Sc. meresmikan sekolah berkuda, di Sekolah Samawa Cendakia, Kabupaten Sumbawa, Minggu (01/03/2020).

Sebelumnya, Gubernur Zul mengungkapkan keinginannya menghadirkan sekolah berkuda di NTB, tidak lama setelah menutup training sekolah berkuda Februari 2020 lalu.

Sekolah berkuda Samawa Cendekia itu didirikan sebagai wahana untuk mendidik dan melatih para atlet kuda di NTB.

Diharapkan dari sekolah itu akan lahir para pelatih dan atlet kuda terlatih yang akan mengikuti berbagai cabang olah raga berkuda, baik tingkat nasional maupun internasional.

Kehadiran sekolah berkuda dinilai penting, sebab, potensi kuda di NTB, khususnya di Pulau Sumbawa sangat besar.

Potensi tersebut harus dimanfaatkan, sehingga kuda-kuda NTB yang terlatih dapat dimanfaatkan mengikuti berbagai lomba berkuda. .

“Sekolah berkuda ini penting. Karena, Kabupaten Sumbawa ini terkenal dengan kudanya. Tapi banyak kuda yang tidak sekolah. Sekolah berkuda bukan hanya untuk belajar menunggang saja, tapi untuk melatih kudanya juga,” kata gubernur.

Untuk semakin memantapkan sekolah tersebut, dalam waktu dekat, Bang Zul akan mengirim sekitar sepuluh pelatih ke Bandung untuk langsung belajar bagaimana menjinakkan kuda, menunggang kuda serta berbagai keterampilan terkait berkuda.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Sahril, M. Pd memberikan dukungan terhadap keberadaan sekolah berkuda tersebut.

Setelah peresmian itu akan dilakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat terkait keberadaan sekolah dan olah raga berkuda.

“Kita juga berpikir bagaimana olah raga ini masuk dalam kurikulum. Walaupun tidak dalam kurikulum tersendiri tapi setidaknya terintegrasi dalam mata pelajaran olahraga atau kurikulum muatan lokal,” jelasnya.

Ia bersama jajaran Dikbud Sumbawa akan merumuskan hal tersebut. Sehingga, pada tahun ajaran 2020-2021, olah raga berkuda sudah masuk dalam kurikulum.

“Secara kesehatan kita ketahui bahwa olahraga berkuda ini sangat bagus bagi anak didik di SD sampai dengan SMA. Karena secara fisik dan mental akan melatih keberanian. Salah satu merangsang saraf saraf motorik kita dan bagi kita yang laki-laki ini akan menguatkan ruas-ruas tulang belakang kita,” katanya.

Ditambahkan, olah raga berkuda bermanfaat untuk melatih keberanian dan kemandirian bagi anak.

AYA/HmsNTB




Kartu JKN-KIS Membantu Kemoterapi Miji, Penderita Kanker Nasofaring

Miji bekerja sebagai perawat di salah satu puskesmas di wilayah Lombok Tengah yang sehari-hari menangani pasien BPJS Kesehatan kini merasakan sendiri manfaat dari Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan

Narasumber : Miji,Penderita Kanker Nasofaring

lombokjournal.com —

MATARAM   ;    Penyakit kanker sudah terkenal di kalangan masyarakat sebagai salah satu penyakit yang paling mematikan selain penyakit jantung, stroke, hypertensi dan diabetes. Namun, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan di dunia ini. Selama kita percaya bahwa kita bisa sembuh, maka kemungkinan untuk sehat kembali masih terbuka.

Seperti yang telah dirasakan oleh Miji seorang pria berusia 51 tahun ini merupakan salah satu Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)  yang menderita kanker nasofaring. Kanker nasofaring sendiri adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.

Miji bekerja sebagai perawat di salah satu puskesmas di wilayah Lombok Tengah yang sehari-hari menangani pasien BPJS Kesehatan kini merasakan sendiri manfaat dari Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

“Saya mengidap kanker nasofaring sejak tahun 2019, setelah dokter mendiagnosa penyakit saya, dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi sebanyak 8 kali. Saat dokter menyarankan seperti itu saya tidak langsung melakukan kemoterapi, karena saya tahu biaya kemoterapi sangat mahal, sehingga saya dan istri pun banyak meminta pendapat dari saudara maupun kerabat terdekat. Mereka pun menyarankan untuk menggunakan Kartu JKN-KIS karena pengalamannya yang di tanggung penuh oleh BPJS Kesehatan saat sakit.” ujarnya.

Akhirnya Ia memutuskan untuk melakukan kemoterapi dengan menggunakan Kartu JKN-KIS. untuk mendapatkan pelayanan kemoterapi ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggagara Barat. namun malang, pelayanan kemoterapi tahap ke-2 belum bisa di dapatkanya di karenakan ia mengalami gangguan hati akibat proses kemoterapi tahap pertama, yang mana pelayanannya juga di jaminkan oleh program JKN-KIS..

“Dari semua tindakan yang saya dapatkan, tidak ada satu rupiah pun saya mengeluarkan biaya,” ungkap Miji sambil berkaca-kaca saat ditemui di RSUD Provinsi NTB, pada Selasa (18/02/20).

Ungkapan syukur dan terima kasih pun terus diucapkan oleh miji yang sangat terbantu sekali oleh Program JKN-KIS.

“Kalau seandainya saya tidak memiliki kartu JKN-KIS mungkin saya tidak akan berani untuk melakukan kemoterapi ini, saya pasrahkan semua kepada Allah SWT. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan yang telah banyak sekali menolong penderita kanker seperti saya, sehingga saya masih bertahan hidup sampai dengan sekarang,” tutup Miji.

 (dh/yn/Jamkesnews)




Kartu JKN-KIS Membantu Kemoterapi Miji, Penderita Kanker Nasofaring

Miji bekerja sebagai perawat di salah satu puskesmas di wilayah Lombok Tengah yang sehari-hari menangani pasien BPJS Kesehatan kini merasakan sendiri manfaat dari Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan

Narasumber : Miji,Penderita Kanker Nasofaring

lombokjournal.com —

MATARAM   ;    Penyakit kanker sudah terkenal di kalangan masyarakat sebagai salah satu penyakit yang paling mematikan selain penyakit jantung, stroke, hypertensi dan diabetes.

Namun, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan di dunia ini. Selama kita percaya bahwa kita bisa sembuh, maka kemungkinan untuk sehat kembali masih terbuka.

Seperti yang telah dirasakan oleh Miji seorang pria berusia 51 tahun ini merupakan salah satu Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)  yang menderita kanker nasofaring.

Kanker nasofaring sendiri adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.

Miji bekerja sebagai perawat di salah satu puskesmas di wilayah Lombok Tengah yang sehari-hari menangani pasien BPJS Kesehatan kini merasakan sendiri manfaat dari Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

“Saya mengidap kanker nasofaring sejak tahun 2019, setelah dokter mendiagnosa penyakit saya, dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi sebanyak 8 kali. Saat dokter menyarankan seperti itu saya tidak langsung melakukan kemoterapi, karena saya tahu biaya kemoterapi sangat mahal, sehingga saya dan istri pun banyak meminta pendapat dari saudara maupun kerabat terdekat. Mereka pun menyarankan untuk menggunakan Kartu JKN-KIS karena pengalamannya yang di tanggung penuh oleh BPJS Kesehatan saat sakit.” ujarnya.

Akhirnya Ia memutuskan untuk melakukan kemoterapi dengan menggunakan Kartu JKN-KIS. untuk mendapatkan pelayanan kemoterapi ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggagara Barat.

Namun malang, pelayanan kemoterapi tahap ke-2 belum bisa di dapatkanya di karenakan ia mengalami gangguan hati akibat proses kemoterapi tahap pertama, yang mana pelayanannya juga di jaminkan oleh program JKN-KIS.

“Dari semua tindakan yang saya dapatkan, tidak ada satu rupiah pun saya mengeluarkan biaya,” ungkap Miji sambil berkaca-kaca saat ditemui di RSUD Provinsi NTB,  Selasa (18/02/20).

Ungkapan syukur dan terima kasih pun terus diucapkan oleh miji yang sangat terbantu sekali oleh Program JKN-KIS.

“Kalau seandainya saya tidak memiliki kartu JKN-KIS mungkin saya tidak akan berani untuk melakukan kemoterapi ini, saya pasrahkan semua kepada Allah SWT. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan yang telah banyak sekali menolong penderita kanker seperti saya, sehingga saya masih bertahan hidup sampai dengan sekarang,” tutup Miji.

 (dh/yn/Jamkesnews)




Tata Kelola Kearsipan BPJS Kesehatan, Mendapat Predikat ‘Memuaskan’

“Di era keterbukaan informasi saat ini, perlu terus ditanamkan rasa kepedulian terhadap pengelolaan dokumen dan arsip yang baik. Hal tersebut juga harus dibarengi dengan inovasi dalam pelayanan informasi publik, karena menjadi salah satu modal dasar sebuah kesuksesan organisasi”

lombokjournal.com —

JAKARTA   —   Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memberi predikat ‘memuaskan’ bagi BPJS Kesehatan dalam Anugerah Pegawasan Arsip Nasional Tahun 2019.

Penghargaa itu diberika untuk kategori lembaga tinggi negara, lembaga setingkat kementerian, lembaga non-struktural, dan lembaga penyiaran publik berdasarkan Hasil Pengawasan tahun 2019.

Muhammad Iqbal Anas Ma’ruf

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Tjahyo Kumolo, menyampaika lagsung peghargaaan itu yang diterima oleh Asisten Deputi Bidang Komunikasi Internal dan Administrasi Badan BPJS Kesehatan, Dewi Kurniawijayati, di Surakarta beberapa waktu lalu.

M Iqbal Anas Ma’ruf,  Kepala Humas BPJS Kesehatan menjelaskan, penghargaan ini diberikan berdasarkan nilai hasil pengawasan kearsipan pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Penghargaa itu diberikan sebagai salah satu upaya mengukur kesesuaian antara penerapan standar kearsipan di lingkungan pencipta arsip dengan peraturan perundang-undangan di bidang kearsipan.

“Sebanyak 23 kementerian dan 90 lembaga lainnya, menerima penghargaan tersebut salah satunya BPJS Kesehatan yang dinilai memiliki tata kelola arsip yang sangat baik dan telah memenuhi ketentuan di antaranya telah diimplementasikannya 5 pedoman kearsipan dalam penciptaan hingga penyusutan,” kata Iqbal dalam keterangan tertulis yang dikirim ke media, Jumat (28/02/2020).

Menurut Iqbal, dalam menjalankan pelayanan publik yang prima, juga perlu dibarengi dengan pengelolaan arsip yang tertib.Dengan demikian  dapat mewujudkan transparansi dan akuntabilitas yang baik.

Pengelolaan kearsipan yang baik menjadi salah satu indikator kinerja bagi lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah dalam melaksanakan reformasi birokrasi.

Lebih jauh dijelaskan, salah satu upaya yang dilakukan pihak BPJS Kesehatan dalam menerapkan prinsip Good Governance salah satunya adalah melalui pengelolaan kearsipan yang sesuai dengan ketentuan.

“BPJS Kesehatan sebagai badan hukum publik yang memasuki tahun ke-7 dalam menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) terus mengembangkan inovasi terkait tata kelola kearsipan yang modern, transparan dan mengedepankan kecepatan sistem real time melalui Arsip Digital,” ucapnya.

Menurut pejelasan Iqbal, arsip digital sudah dikembangkan sejak awal BPJS Kesehatan beroperasi.

Selain dapat diakses pegawai melalui web service juga sudah dikembangkan melalui aplikasi yang dapat diunduh melalui Android Playstore.

“Di era keterbukaan informasi saat ini, perlu terus ditanamkan rasa kepedulian terhadap pengelolaan dokumen dan arsip yang baik. Hal tersebut juga harus dibarengi dengan inovasi dalam pelayanan informasi publik, karena menjadi salah satu modal dasar sebuah kesuksesan organisasi,” jelas Iqbal.

Rr/bpjs kesehatan




Hj. Niken Minta Orangtua, Guru Dan Masyarakat, Melek Isu Kesehatan Mental

Sesepuh organisasi NTB tersebut melanjutkan, 91 persen penderita depresi di Indonesia tidak mendapatkan perawatan

MATARAM.lombokjournal.com — Remaja yang masih berkembang dan belum mampu mengelola emosinya dengan baik, lebih rentan terhadap percobaan bunuh diri dibandingkan orang dewasa.

Menurut WHO, Bunuh diri akibat depresi menjadi penyebab utama kedua kematian pada remaja di dunia.

Hal ini biasanya disebabkan oleh tingginya tekanan di sekitar akibat perundungan, kekerasan, ataupun ketidakharmonisan keluarga dan banyak faktor lainnya.

Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati menyapaikan itu pada Seminar Kesehatan Mental dalam Perspektif Agama, Medis, Psikologi, dan Budaya, di Gedung Rektorat Universitas Mataram, Minggu (29/02/2020).

Untuk mencegahnya, remaja perlu mendapat dukungan psikososial. Sekolah dan lingkungan masyarakat lainnya dapat membantu mempromosikan kesehatan mental yang baik.

Selain itu, ikatan dengan keluarga perlu diperkuat. Ketahanan keluarga yang baik dapat menjadi salah satu solusi dalam mencegah maraknya kasus gangguan kejiwaan yang ada.

Dijelaskan, peran  orangtua, guru-guru di sekolah dan masyarakat yang harus melek dengan isu kesehatan mental.

Ia mengajak semua yang berperan tersebut bisa  melawan stigma negatif terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) maupun Orang Dengan Masalah Jiwa (ODM).

“Kita harus melawan stigma negatif orang dengan gangguan jiwa. Jangan ragu untuk berobat atau konsultasi dengan psikiater. Jika jiwa kita sehat maka kita akan menjadi lebih produktif dalam menjalani hidup” jelasnya.

Sesepuh organisasi NTB tersebut melanjutkan, 91 persen penderita depresi di Indonesia tidak mendapatkan perawatan.

Seharusnya penderita gangguan jiwa maupun keluarga yang anggotanya menderita gangguan kejiwaan tidak perlu malu untuk berobat ke Rumah Sakit Jiwa.

NTB sendiri memiliki Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma (RSJMS) yang merawat 980 ODGJ. RSJMS memiliki Psikiater sebanyak 5 orang, Psikolog sebanyak 3 orang, dan seorang spesialis perawatan jiwa.

Selain RSJMS, banyak rumah sakit juga yang telah menyediakan psikiater maupun psikolog, baik RS pemerintah maupun swasta.

Masyarakat NTB harus memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik, karena di Indonesia masih ada 8 provinsi yang belum memiliki rumah sakit jiwanya sendiri.

Masyarakat juga diminta untuk tidak memandang rendah orang dengan gangguan jiwa maupun orang dengan masalah kejiwaan. Hal tersebut merupakan penyakit yang dapat ditangani.

Posyandu keluarga

Lebih jauh ia juga menjelaskan tentang  program unggulan revitalisasi posyandu, dimana 7.207 posyandu yang ada di setiap dusun di NTB akan dipersiapkan menjadi posyandu keluarga.

Di dalam posyandu keluarga tersebut nantinya, tak hanya mengurus masalah kesehatan ibu dan balita tetapi juga memberikan perhatian terhadap masalah sosial dan isu kesehatan mental untuk seluruh anggota keluarga.

Posyandu keluarga diharapkan dapat menjadi wadah edukasi terkait isu kesehatan mental. Selain itu dengan adanya Posyandu keluarga di setiap dusun di NTB, diharapkan dapat menambah erat ketahanan keluarga.

Sehingga dapat menjegah terjadinya ODGJ dan ODMJ dalam anggotanya.

“Kita punya program unggulan Revitalisasi Posyandu. Yang mana merubah posyandu biasa menjadi posyandu keluarga. Melalui posyandu keluarga kita harap ketahanan keluarga di NTB semakin kuat,” ujar Bunda Niken.

Seminar tersebut juga menghadirkan pembicara yang kompeten dalam membahas isu kesehatan mental dalam perspektif Agama, Medis, Psikologi, dan Budaya.

Pembicara tersebut di antaranya, Prof. Dr. Lalu Wirasapta Karyadi Guru Besar Unram, dr. Agustine Mahardika Psikiater RS Unram, Dr. TGH. Lalu Ahmad Zaenuri Dosen UIN Mataram, dan Sri Helmi Hayati Psikolog RS Unram.

AYA/HmsNTB




Wagub Berharap, Pramuka Berkontribusi Pada Pembangunan

“Alhamdulillah pada pagi hari ini, Mabida dan Kwartir serta Lembaga Pemeriksa Keuangan Pramuka sudah dilantik. Maka sesuai dengan yang di sampaikan tadi. Janji kita, ikrar kita, tinggal ke depan kita melaksanakan dengan sebaik-baiknya”

MATARAM.lombookjournal.com — Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd mengatakan, gerakan Pramuka di NTB agar mampu berkontribusi pada pembangunan di NTB.

“Kami sangat menantikan peranan pramuka yang lebih baik ke depan. Bersama berpartisipasi aktif dan berkontribusi nyata dalam pembangunan di NTB. Agar apa yang kita cita-citakan untuk NTB Gemilang dapat tercapai seperti yang kita harapkan. Terimakasih pramuka,” katanya.

Harapan itu diugkapkan wagub saat memberikan arahan pada Pelantikan Majelis Pembimbing Daerah, Pengurus dan Anggota Kwartir Daerah (Kwarda) serta Lembaga Pemeriksa Keuangan (LPA) Pramuka NTB masa Bakti 2019-2024, Sabtu (29/02/2020) di Gedung Graha Bhakti Praja Komplek Kantor Gubernur NTB.

Dalam upacara pelantikan yang dipimpin langsung oleh Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Komjen Pol (Purn) Budi Waseso, Wakil Gubernur NTB yang juga sebagai Wakil Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Pramuka NTB turut didampingi oleh Sekretaris Mabida, Drs. Lalu Gita Ariadi.

Wagub juga menyambut dan mengucapkan Selamat datang kepada Ketua Kwartir Nasional.

“Selamat datang di NTB, pak Budi Waseso. InshaAllah beliau akan sering ke NTB karena punya keluarga juga ternyata di NTB,” sambut Wagub.

Pesannya pada para pengurus yang baru dilantik, agar senantiasa melaksanakan amanah dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.

“Alhamdulillah pada pagi hari ini, Mabida dan Kwartir serta Lembaga Pemeriksa Keuangan Pramuka sudah dilantik. Maka sesuai dengan yang di sampaikan tadi. Janji kita, ikrar kita, tinggal ke depan kita melaksanakan dengan sebaik-baiknya,” harapnya.

Aktif terjun ke masyarakat

“Saya mengharapkan Kepramukaan sebagai kegiatan yang aman, nyaman dan menyenangkan.  Saya mengharapkan Gerakan Pramuka NTB lebih aktif lagi terjun ke masyarakat. Para Pramuka di NTB, aktiflah dalam program penghijauan, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, kesehatan masyarakat dan lain sebagainya,” kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Budi Waseso, saa menyampaikan sambutan.

Ketua Kwarnas yang akrab disapa Kak Buwas itu menyampaikan apresiasi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB dan ucapan selamat atas dilantiknya Fathul Gani sebagai Ketua Kwarda NTB.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wagub NTB yang juga merupakan ketua dan wakil ketua Majelis Pembimbing Daerah atas dukungannya kepada Pramuka. Saya mengucapkan selamat kepada Kak Fathul Gani sebagai Ketua Kwarda Pramuka NTB,” ucap Buwas.

DIharapkan, kepengurusan yang baru dapat memahami UU NO 12 tentang Pramuka, juga mampu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Satya dan Dharma Pramuka.

Buwas  menyampaikan harapan-harapannya kepada para pengurus dan anggota yang dilantik agar mampu membawa Pramuka ke arah yang lebih baik.

“Dibawah Kepemimpinan Kak Zulkieflimansyah dan Kak Fathul Gani tentunya, kegiatan kepramukaan yang sudah bagus perlu terus dipertahankan dan dikembangkan, pramuka harus selalu memperbaharui metode pendidikan kepramukaan” harap Buwas

Karena itu tiap anggota diminta belajar terus menerus, agar pendidikan non formal disenangi oleh para kaum muda.

Buwas menitipkan pesan kepada seluruh hadirin yang hadir.

Turut hadir pada upacara pelantikan, para anggota Forkopimda Provinsi Nusa Tenggara Barat, para Kepala OPD lingkup Provinsi NTB, seluruh Ketua Kwarcab NTB, dan Anggota Pramuka dari berbagai sekolah di NTB.

AYA/HmsNTB




Pol PP NTB Gelar Aksi Bersih-Bersih di Senggigi

“Ketika keamanan, ketertiban, dan kenyamanan telah terwujud, maka investasi dan perputaran ekonomi masyarakat akan lancar”

LOBAR.lombokjjournal.com — Puncak Hari Ulang Tahun Pol PP ke-70 dan Linmas ke-58 se-Indonesia, akan dipusatkan di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tanggal 3 Maret 2020.

Seluruh Satpol PP dan Linmas dari berbagai daerah di Indonesia akan datang merayakan acara perayaan tersebut disambut Pemprov NTB dengan berbagai persiapan.

Hari Jum’at (28/02/ 2020)  dilaksanakan aksi bersih-bersih di Pantai Melese, Kawasan Wisata Senggigi Lombok Barat.

Aksi bersih-bersih diikuti perwakilan seluruh perangkat daerah Provinsi NTB dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat, seperti organisasi dan para pelaku pariwisata setempat, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat sekitar.

Aksi bersih-bersih ini merupakan komitmen Pemprov NTB menyukseskan program unggulan Zero Waste.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi NTB, Lalu Dirjaharta, mengungkapkan, aksi bersih-bersih ini merupakan pengamalan dari program unggulan Zero Waste yang harus didukung penuh oleh Pol PP NTB.

Itu merupakan bagian dari tugas Pol PP untuk mendukung penuh program pemerintah dan menjaga keamanan, kenyamanan, serta ketertiban daerah.

“Ketika keamanan, ketertiban, dan kenyamanan telah terwujud, maka investasi dan perputaran ekonomi masyarakat akan lancar,” jelas Lalu Dirjaharta.

Para  pelaku wisata seperti Asosiasi Pengusaha Hiburan (APH) Kawasatan Senggigi juga mengerahkan hingga 170 anggotanya untuk mengikuti aksi tersebut.

Suherman, Ketua APH Senggigi mengungkapkan, aksi ini juga merupakan salah satu ikhtiar revitalisasi kawasan wisata Senggigi pasca gempa.

Sebelumnya, Pemprov NTB bersama Pemkab Lombok Barat juga telah menggelar pertemuan dengan para pelaku wisata di Senggigi.

Diskusi daam pertemua itu membahas rencana pemulihan dan penggaungan kembali pesona kawasan pantai Senggigi yang meredup pasca gempa 2018 lalu.

Suherman berharap aksi bersih-bersih seperti ini dapat rutin dilakukan. Tak hanya untuk mempercantik kawasan wisata Senggigi, melainkan juga dengan harapan wisatawan yang datang akan semakin meningkat.

Dari target 4,5 juta wisatawan yang datang ke NTB di tahun 2020, Suherman berharap 30 persennya mengunjungi Senggigi.

“Awal tahun ini kunjungan wisata memang sedikit menurun, makanya diharapkan dengan aksi seperti ini bulan-bulan berikutnya akan meningkat,” harapnya.

Rangkaian kegiatan menyambut HUT Pol PP dan Linmas di Provinsi NTB, di antaranya kegiatan bersih-bersih, donor darah, bazar UMKM, gala dinner dan Rakornas SatPol PP, yang kesemua rangkaian kegiatan  tersebut dilaksanakan sejak tanggal 21 Februari hingga 3 Maret 2020).

AYA




Wartawan NTB Siap Wujudkan Ekosistem Pers Yang Sehat

“Tidak ada tangan di atas, tidak ada tangan di bawah. Yang ada adalah jabat tangan, sejajar dan berimbang”

LOTIM.lombokjournal.com —  Pers merupakan salah satu pilar demokrasi.  Indikator Demokrasi yang harus dimilikinya salah satunya adalah Pers yang mencerdaskan.

Peranan para wartawan bisa menentukan arah pembangunan daerah dan bangsa di masa yang akan datang.

Karena para wartawan merupakan sosok yang sangat dekat dengan masyarakat dengan persoalanya.

Wartawan yang tergabung dalam PWI sebagai penyokong Dewan Pers bisa memberikan dampak luas bagi terciptanya solusi atau menjadi problem solver di tengah-tengah masyarakat khususnya di NTB.

“Kami mengajak teman-teman wartawan semua mari kita bersinergi dan berkolaborasi mengabarkan Nusa tenggara Barat ini menjadi tempat yang aman tempat yang nyaman melalui pemberitaan-pemberitaan yang positif, sehat, berimbang karena akan sangat menentukan masa depan provinsi Nusa Tenggara Barat,” jelas Najamuddin Amy, S. Sos., M.M.

Kepala Biro Humas dan Protokol, Setda Provinsi NTB itu menyampaikan sambutannya, mewakili Gubernur NTB saat membuka Konferensi Provinsi Persatuan wartawan Indonesia (PWI) NTB, di Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (29/02/2020).

Bang Najam menjelaskan, sebagai pilar demokrasi yang mencerdaskan, para wartawan dituntut  meningkatkan kapasitas diri dengan terus belajar dan mengupgrade kapasitasnya.

Profesi wartawan harus betul-betul menjadi acuan bagi ikhtiar mewujudkan kecerdasan masyarakat.

“Saya setuju bahwa uji kompetensi wartawan ini harus segera dilaksanakan.  Dengan diikutinya UKW maka wartawan akan memiliki kompetensi yang baik dan mampu memenuhi kriteria demokrasi yang berkecerdasan,” ungkapnya.

Ia berharap kepengurusan atau kepemimpinan PWI NTB yang akan terbentuk, mampu mengintegrasikan seluruh kekuatan yang dimiliki oleh para wartawan dari seluruh Nusa tenggara Barat.

Kerjasama pun harus ditingkatkan agar menjadi kekuatan yang kolaboratif dan sinergi dengan seluruh stakeholder.

Bukan hanya dengan pemerintah tetapi juga dengan dunia usaha dengan masyarakat, sehingga kehadiran persatuan wartawan Indonesia betul betul dirasakan manfaat dan eksistensinya.

Tangan sejajar

Pelaksana Tugas (Plt), Ketua PWI NTB, Nasruddin menjelaskan, pola kemitraan pers dengan seluruh stakeholder menjadi kaharusan di masa yang akan datang.

Maka langkah yang akan dilakukan untuk mendukung pola kemitraan atau kerjasama itu adalah, menciptakan ekosistem pers sehat.

“Tidak ada tangan di atas, tidak ada tangan di bawah. Yang ada adalah jabat tangan, sejajar dan berimbang,” ungkapnya pada kegiatan yang berlangsung mulai 28 Februari hingga 01 Maret 2020 itu.

Kalau ekosistem pers sehat katanya, maka output yang dihasilkan juga akan sehat. Sehingga akan memberikan dampak kesejahteraan bagi para awak media.

Pers yang sehat lanjutnya harus lahir dari wartawan yang sehat. Cara terbaik katanya melalui rekrutmen yang profesional.

Kegiatan konferensi itu diikuti seluruh wartawan cetak, online dan penyiaran di seluruh kabupaten/kota se-NTB.

Agenda utamanya memilih Ketua PWI NTB periode 2020-2025, dengan mengangkat tema ‘Mengikhtiarkan Ekosistem Pers yang Sehat’.

Hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut, pengurus PWI Pusat Bang Ahmad Munir yang juga Direktur Lembaga Berita Nasional Antara, Tokoh Pers Nasional H. Ismail Husni,  Sekda Lombok Timur, Kabid Humas Polda NTB, Kapolres Lombok Timur, Jajaran Pengurus PWI Pusat dan seluruh Ketua PWI kabupaten/kota se-NTB.

AYA/HmsNTB