Kebijakan Khusus BPJS Kesehatan Untuk Cegah Penyebaran Corona

 “Selain untuk mencegah risiko penularan virus corona, layanan menggunakan aplikasi Mobile JKN dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 dapat mempermudah peserta melakukan urusan administratif tanpa harus mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan”

JAKARTA   ;    Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris mengatakan, pihaknya menerapkan langkah-langkah preventif di lingkungan Kantor BPJS Kesehatan.

Dikatakan, pihak BPJS Kesehatan telah menetapkan protokol penanganan virus corona di ruang kerja dan area publik BPJS Kesehatan.

Tindakan preventif itu, seperti pengukuran suhu badan pegawai dan pengunjung, penyediaan hand sanitizer, masker, dan melakukan disinfeksi setiap hari di area kantor BPJS Kesehatan.

“Kami juga menerapkan work from home (WFH) bagi pegawai dengan kriteria tertentu, terutama pegawai yang sehari-harinya menggunakan transportasi publik. Selain itu, kami pun mengoptimalkan penggunaan fasilitas video conference untuk berkoordinasi antar unit kerja,” ujar Fachmi, Selasa (17/03/20).

Sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona, per 17 Maret 2020 BPJS Kesehatan memberlakukan kebijakan khusus terkait pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Di samping itu, juga ditetapkan protokol layanan kepada peserta JKN-KIS di seluruh Kantor BPJS Kesehatan.

Untuk meminimalisir kontak langsung dengan masyarakat, Fachmi menjelaskan ada sejumlah pelayanan BPJS Kesehatan yang sementara ditiadakan, seperti pelayanan Mobile Customer Service (MCS), sosialisasi/pemberian informasi langsung melalui forum pertemuan, dan kegiatan lainnya yang melibatkan pengumpulan banyak orang di satu lokasi.

Meski demikian, Fachmi menegaskan bahwa masyarakat tetap dapat mengakses layanan JKN-KIS dengan mudah melalui alternatif kanal lainnya.

Dijelaskan, sejumlah pelayanan administrasi yang biasanya dapat dilakukan di Kantor Cabang dan Kantor Kabupaten/Kota, dialihkan ke aplikasi Mobile JKN dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400.

“Selain untuk mencegah risiko penularan virus corona, layanan menggunakan aplikasi Mobile JKN dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 dapat mempermudah peserta melakukan urusan administratif tanpa harus mengunjungi Kantor BPJS Kesehatan,” terang Fachmi.

Layanan pendaftaran peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP), serta penggantian kartu hilang, dialihkan melalui aplikasi Mobile JKN.

Penambahan anggota keluarga PBPU dan BP, serta perubahan identitas peserta non Penerima Bantuan Iuran (PBI) dialihkan melalui BPJS Kesehatan Care Center 1500 400.

Adapun untuk perubahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) non peserta PBI, serta perubahan kelas rawat peserta PBPU dan BP, dapat dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN maupun BPJS Kesehatan Care Center 1500 400.

Pelayanan administrasi yang masih bisa dilakukan melalui Kantor Cabang dan Kantor Kabupaten/Kota bersifat terbatas pada layanan yang membutuhkan penyeleseaian segera (peserta dalam kondisi sedang menjalani perawatan di rumah sakit), antara lain perubahan data peserta PBI (identitas, FKTP, dan pendaftaran bayi baru lahir), dan pengaduan peserta.

Pelayanan administrasi di Mall Pelayanan Publik tetap dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah setempat.

Sementara pelayanan administrasi di rumah sakit oleh petugas BPJS SATU juga tetap dilakukan dengan memaksimalkan komunikasi melalui aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP) atau Mobile JKN.

“Pelaksanaan mekanisme kebijakan khusus ini diberlakukan sampai dengan ada kebijakan lebih lanjut terkait penanganan virus corona. Kami juga senantiasa melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peserta JKN-KIS untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai bentuk kewaspadaan terhadap virus corona,” ujar Fachmi.

Rr

(Hms BPJS Kesehatan)




Dari 16 Orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 10 Orang Dinyatakan Negatif Covid-19

Dari jumlah 118 orang status ODP, sebanyak 90 orang telah selesai menjalani masa observasi,  dan 28 ODP lainnya masih menjalani karantina di Graha Mandalika RSUD NTB,  sisanya dikarantina di rumah masing-masing,  di hotel,  dan rumah sakit lainnya yang dijadikan rujukan

MATARAM.lombokjournal.com — Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk pencegahan penyebaran virus Corona Covid-19 di NTB, dari total 16 orang sebanyak 10 orang berdasarkan tes lab hasinya negatif, sedang 6 orang masih dalam pengawasan.

Jumlah PDP itu berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi NTB  sampai dengan 18 Maret 2020, yang dirilis Tim Waspada Covi-19.

“Berdasarkan data yang dirilis Tim Waspada Covid 19,  dari total 10 orang dengan hasil lab negatif dan 6 orang masih dalam pengawasan,” ujar Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB,  Gde Putu Ariyadi, Kamis (19/03/20).

Gde Aryadi menjelaskan,  tambahan 5 orang PDP merupakan warga negara Indonesia dan memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.

Pemerintah Daerah mengambil tindakan preventif dengan melakukan isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 di NTB .

Selain itu  tim telah melakukan karantina terhadap 118 orang dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP). Jumlah semula, sebanyak 134 orang ODP tapi sebanyak 16 masuk dalam status PDP seperti disebut di atas.

Dari jumlah 118 orang status ODP, sebanyak 90 orang telah selesai menjalani masa observasi,  dan 28 ODP lainnya masih menjalani karantina di Graha Mandalika RSUD NTB,  sisanya dikarantina di rumah masing-masing,  di hotel,  dan rumah sakit lainnya yang dijadikan rujukan.

Menurut Gede, sampai saat ini  1 orang menjalani karantina di rumah sakit rujukan Covid-19,  2 orang di hotel,  dan 23 orang di rumah masing-masing.

Rinciannya  1 orang di KSB,  6 orang di Lombok Barat  12 orang di Kota Mataram, 2 orang di Lombok Tengah, 1 orang di Lombok Timur, 1 orang di Dompu,  dan 2 orang di  Bima .

Untuk peningkatan kewaspadaan Covid-19 di NTB pemerintah telah menyusun beberapa strategi.

Di antaranya peningkatan screening cegah-tangkal di pintu masuk Negara seperti pelabuhan dan bandara.

“Selain itu  disiapkan juga tim siaga wilayah, meliputi pengoptimalan Posko Kewaspadaan Virus Corona di tingkat Provinsi dalam pencegahan dan pengendalian, selanjutnya pengoptimalan kesiapan rumah sakit rujukan  dan peningkatan kesiapan Tim Gerak Cepat serta  Pengoptimalan karantina, deteksi dini dan respons cepat,” terangnya.

AYA




MUI Keluarkan Fatwa Membatasi Berinteraksi Di Tempat Keramaian

Prof. Muslim mengajak masyarakat untuk menjadikan wabah penyakit ini sebagai bahan introspeksi diri, untuk lebih meningkatkan ibadah kepada sang Pencipta

MATARAM.lombokjournal.com — Majelis ulama Indonesia (MUI)Provinsi NTB mengeluarkan fatwa yang membatasi berinteraksi di tempat keramaian.

Termasuk juga dalam melakukan ibadah tertentu seperti sholat berjamaah di masjid, dan disarankan agar dilaksanakan di rumah.

Fatwa tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah covid-19, mulai diberlakukan pada hari Rabu (17/03/20).

Fatwa yang dikeluarkan MUI tersebut terkait  penyelenggaraan ibadah dalam situasi Pandemi covid-19. Dan fatwa tersebut dikeluarkan untukmembatasi Virus Corona atau covid-19 telah tersebar ke berbagai negara termasuk ke Indonesia.

Wabah virus tersebut menyebabkan banyaknya korban berjatuhan bahkan hingga meninggal dunia.

Organisasi kesehatan dunia WHO pun menetapkan status virus Corona sebagai pandemi covid-19

Ketua MUI Provinsi NTB, Prof Muslim menegaskan, fatwa yang dikeluarkan MUI tersebut yakni membatasi berinteraksi di tempat tempat keramaian.

Termasuk juga dalam melakukan ibadah tertentu dalam jumlah besar, seperti sholat berjamaah di masjid agar disarankan dilaksanakan di rumah.

“Hal ini dilakukan bertujuan untuk memininalisir penyebaran virus,” kata Prof Muslim.

Prof. Muslim mengajak masyarakat untuk menjadikan wabah penyakit ini sebagai bahan introspeksi diri, untuk lebih meningkatkan ibadah kepada sang pencipta.

Tidak menutup kemungkinan semakin merebaknya wabah virus Corona atau covid-19 ini  merupakan salah satu bentuk teguran Tuhan kepada umatnya.

Namun Ketua MUI Provinsi NTB menghimbau, agar masyarakat agar tidak terlalu panik dalam menghadapi wabah virus Corona atau covid-19. Masyarakat diajak agar selalu menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

AYA




Tiga Gili Masih Aman Dikunjungi Wisatawan

“Mohon agar wabah ini tidak membuat kita panik, tidak membuat kita takut sehingga kehilangan akal sehat untuk yang lain-lain”

KLU.lombokjournacom —  Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah menegaskan, Tiga Gili yaitu Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan masih aman dikunjungi oleh wisatawan.

Tiga Gili ini aman karena ketatnya pemeriksaan orang-orang yang keluar masuk dari Tiga Gili ini.

“Gili Alhamdulillah sekarang tetap baik, tetap bersih tidak ada yang terkena virus, justru lebih aman berada di gili daripada keluar,” ujar Gubernur Zul saat mengunjungi Gili Trawangan, Rabu (18/03/20).

Ia menegaskan, tidak benar tiga Gili itu lockdown, kabar-kabar di media sosial terkait hal itu berpengaruh terhadap wisatawan yang ada di tiga Gili.

Gubernur NTB menjelaskan, keamanan dari virus Corona ini dapat terjamin karena wisatawan yang masuk ke gili hanya melalui jalur pelabuhan Bangsal yang memiliki alat pemindai suhu tubuh untuk mendeteksi gejala Corona ini.

“Orang yang biasa datang ke gili baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara kita  mulai menjaga-jaga dan selektif,” jelasnya.

Akses dari Bali ke Tiga Gili melalui jalur fastboat untuk sementara waktu ditutup. Namun bukan berarti aktivitas di Tiga Gili mati.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah Corona di NTB mengingat di Bali sudah ada yang terpapar Corona.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak panik berlebihan agar aktivitas-aktivitas yang lain tidak terganggu.

“Mohon agar wabah ini tidak membuat kita panik, tidak membuat kita takut sehingga kehilangan akal sehat untuk yang lain-lain,” pintanya.

Bang Zul juga memberitahukan, orang yang terkena virus Corona belum tentu akan sakit dan meninggal akibat virus tersebut.

“Menteri luar negeri Brazil dan beberapa menteri di Monako misalnya terkena virus ini tapi tetap sehat, artinya belum pasti bahwa kena virus ini akan sakit apa lagi meninggal,” kata Bang Zul.

Bang Zul berpesan kemada masyarakat agar tidak perlu takut berlebihan terhadap virus ini dan menginstruksikan kepada masyarakat untuk tetap berolahraga, mengonsumsi makanan-makanan yang sehat agar tetap terjaga dari gejala wabah Corona ini.

Untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat dan wisatawan, Pemerintah Provinsi, Polda NTB bersama pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Polres Lombok Utara, BNPB, Dinas Kesehatan, KKP dan Dinas Pariwisata melakukan penyemprotan disinfektan pada beberapa titik di Gili Trawangan.

“Selama fastboat dari Bali disetop, kita melakukan langkah-langkah nyata seperti kebersihan, menjaga dan tempat-tempat yang rawan. Mudah-mudahan dengan upaya kita sekarang ini aktivitas dapat berjalan seperti biasa, normal, tapi kehati-hatian, kewaspadaan tetap kita lakukan,” tutupnya.

AYA/HmsNTB




Presiden Instruksikan Tuntaskan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pascagempa NTB

Saat ini proses tersebut belum selesai secara tuntas, Presiden menyebutkan hingga 9 Maret 2020 sebanyak 168.684 unit rumah telah selesai dibangun dari target sebanyak 226.204 rumah

lombokjournal.com —

BOGOR   ;   Presiden Joko Widodo menggelar evaluasi pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjadi pada 2018 lalu.

Rapat terbatas (Ratas) melalui telekonferensi bersama dengan jajaran terkait, Kepala Negara membahas penyelesaian Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2018, yang diterbitkan dalam rangka percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi serta pemulihan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

“Kita tahu gempa terjadi di Juli 2018 dan telah kita terbitkan Inpres Nomor 5 Tahun 2018 yang memberikan target waktu penyelesaian rehabilitasi maupun rekonstruksi,” ujar Presiden melalui sambungan konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/03/20).

Inpres tersebut mengupayakan agar rehabilitasi dan rekonstruksi sarana berupa fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas agama, dan fasilitas penunjang perekonomian dapat diselesaikan pada akhir Desember 2018.

Untuk fasilitas lain seperti rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk diupayakan selesai pada Desember 2019.

Namun, untuk saat ini proses tersebut belum selesai secara tuntas. Presiden menyebutkan, hingga 9 Maret 2020 sebanyak 168.684 unit rumah telah selesai dibangun dari target sebanyak 226.204 rumah.

Pemerintah berkomitmen untuk terus mengupayakan percepatan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut.

“Hingga 9 Maret 2020, dari target 226.204 rumah, tercatat 168.684 unit rumah yang telah selesai dibangun dan 40.000 rumah lainnya masih dalam proses pengerjaan. Karena itu saya minta laporan terkait soal ini,” tuturnya.

Selain itu, berdasarkan data yang dimiliki Presiden, hingga saat ini masih terdapat dana bantuan untuk masyarakat terdampak gempa yang belum tersalurkan. Kepala Negara meminta jajaran terkait untuk sesegera mungkin menyalurkan dana bantuan tersebut kepada masyarakat.

BACA JUGA  ;  Presiden dan Gubernur Zul Bahas Progres Mandalika dan Rehab Rekon, Melalui Teleconference

“Misalnya di Lombok Timur masih ada dana rakyat yang ada di bank sebesar Rp72 miliar dan di Lombok Utara Rp63 miliar. Untuk itu saya minta dana ini yang tersimpan di bank segera disalurkan ke masyarakat dan langkah-langkah percepatan pembangunan rumah yang masih dikerjakan ataupun belum dibangun segera bisa diselesaikan,” tandasnya.

AYA/Rr

(Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)




Presiden dan Gubernur Zul Bahas Progres Mandalika dan Rehab Rekon, Melalui Teleconference

Presiden menyiggung percepatan KEK Mandalika. Seluruh infrastruktur Kawasan Mandalika agar dipercepat, untuk mendukung event MotoGP 2021 agar berjalan baik dan sukses

LOTENG.lombokjournal.com — Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dan Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (H. C. ) KH. Ma’ruf Amin serta para Menteri mengadakan Rapat Terbatas (Ratas) bersama Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, bersama Bupati Lombok Tengah, Danrem 162/WB dan Kepala Pelaksana BPBD NTB, melalui teleconfren di Kantor ITDC, Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Selasa (17/03/2020).

Dalam Ratas tersebut, Presiden ingin mengetahui progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, sebagai salah satu program super prioritas pemerintah pusat saat ini.

Khususnya progres Sirkuit MotoGP Mandalika dan progres Rehabilitasi Rekonstruksi di NTB pasca gempa tahun 2018 lalu.

Mengawali rapat, Presiden Jokowi menyingung masalah wabah virus Corona atau COVID 19 yang sedang melanda Indonesia.

Penyebaran virus tersebut menyebabkan lahirnya sejumlah kebijakan pemerintah untuk menghentikan penularan, misalnya sebagian besar aktivitas masyarakat sebaiknya dilakukan di dalam rumah dalam jangka waktu 14 hari.

Presiden meminta agar daerah, khususnya NTB agar memanfaatkan momen itu untuk melakukan recovery destinasi wisata.

Presiden juga menyiggung percepatan KEK Mandalika. Seluruh infrastruktur Kawasan Mandalika agar dipercepat, untuk mendukung event MotoGP 2021 agar berjalan baik dan sukses.

Dalam langkah percepatan itu Presiden Jokowi menginstruksikan empat hal. Pertama, segera melakukan penyelesaian permasalahan lahan di lokasi Sirkuit MotoGP.

Menurutnya,  hal itu perlu mendapat perhatian agar segera dituntaskan. Selain itu percepatan pembangunan jalan by pass airport juga harus segera diselesaikan dan harus tuntas sebelum perhelatan MotoGP 2021.

Kedua, terkait peningkatan infrastruktur laut, Pelabuhan Gili Mas agar benar-benar diperhatikan fasilitas yang menghadirkan kenyamanan bagi wisatawan yang melalui jalur Laut.

Ketiga, untuk infrastruktur energi, Presiden meminta agar ada penambahan kapasitas gardu listrik di Kawasan Mandalika. Hal untuk memastikan pasokan energi benar-benar terpenuhi dengan baik di Kawasan Mandalika.

Keempat, yang menjadi perhartian Presiden terkait pembangunan Rumah Sakit Internasional Mandalika. Hal ini harus segera diselesaikan pembangunannya untuk menyambut MotoGP 2021.

Akses konektivitas juga menjadi perhatian Presiden, dengan peningkatan aktivitas penerbangan dan fasilitas pendukung di Bandara.

Rehab-rekon pasca gempa

Dalam telconfren itu, Presiden Jokowi juga meminta progres dari rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi NTB pasca gempa 2018.

Presiden meminta, kendala terkait pembangunan rumah masyarakat yang  saat ini belum selesai agar dilaporkan. Presiden meminta agar segera dapat dilakukan pemecahan masalah dengan solusi yang tepat.

Terkait masih adanya sebagian dana pembangunan yang masih di bank, Presiden meminta agar segera dikakukan transfer ke rekening masyarakat.

“Agar pembangunan berjalan cepat dan dapat selesai dengan baik dalam waktu yang telah ditargetkan,” kata Presiden.

Menanggapi arahan Presiden, Gubernur Zul menjelaskan, permasalahan lahan di Sirkuit MotoGP Mandalika, saat ini masih dalam tahap penyelesaian. Pemkab Lombok Tengah bersama ITDC juga terus membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat pemilik lahan.

Khusus proses tukar guling, Pemkab Lombok Tengah telah menyiapkan lahan untuk tukar guling, dan ini telah selesai.

Sedangkan terkait adanya dana rehabilitasi dan rekonstruksi yang disebut dananya masih ada di pihak bank, Gubernur melaporkan semua sudah dilakukan transfer kepada masyarakat.

BACA JUGA ;  Presiden Instruksikan Tuntaskan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pascagempa NTB

“Dari laporan Kalak BPBD NTB, saat ini sudah tidak ada dana mengendap di bank, semua sudah ditransfer ke rekening masyarakat,” kata Gubernur Zul.

AYA/HmsNTB




Tindaklanjuti SE Gubernur, Pelabuhan Bangsal Intensifkan Pemeriksaan Kesehatan

Salah seorang pekerja di Gili Trawangan memberikan tanggapannya terkait dengan kebijakan pemerintah ini. Ia menilai tindakan antisipasi pemerintah sudah tepat. Menurutnya, kesehatan dan keamanan sangatlah penting

KLU.lombokjournal.com —  Surat Edaran (SE) Gubernur Nusa Tenggara Barat terkait penutupan akses kapal cepat dari Bali ke Tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air) disambut dengan sigap oleh pihak-pihak terkait.

Pemeriksaan kesehatan wisatawan maupun masyarakat lokal tampak terlihat di Pelabuhan Bangsal Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Wisatawan asing, domestik maupun warga lokal yang tiba dari Tiga Gili diperiksa satu persatu suhu tubuhnya serta pemeriksaan lainnya sesuai SOP yang berlaku.

Tim pemeriksa terdiri dari KKP Kelas II Mataram, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, kepolisian serta sejumlah lembaga terkait.

Salah seorang petugas pemeriksaan, Budi Kusumaningrum dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II  Mataram mengungkapkan, pemeriksaan terkait Virus Corona atau COVID-19 telah dilakukan sejak bulan Februari lalu.

Ia menerangkan,  saat itu pemeriksaan hanya terfokus kepada wisatawan asing saja, namun mulai Senin kemarin sudah dilakukan kepada warga lokal juga.

“Kalau kemarin fokus kita di fastboat, karena sekarang ini sudah ditetapkan menjadi bencana nasional maka kita juga untuk pelayanan publik umum kita juga melakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk respon dari SE Gubernur kemarin. Dengan kerjasama dan koordinasi dari berbagai pihak, Ia berharap tindakan antisipasi ini dapat mencegah penyebaran pandemi Corona di NTB.

“Sudah ada arahan dari pemerintah pusat, kami dibawah naungan Kemenkes, kemudian kita juga koordinasi bersama pemerintah daerah, bekerja bersama-sama,”  ujar Budi.

Senada dengan Budi, petugas pemeriksaan lainnya yakni I Nyoman Suratha menuturkan, pemeriksaan di tempat akses masuk sudah mulai dilakukan sejak awal mula Corona mewabah ke Indonesia.

“Seperti yang dilihat, tamu-tamu yang datang kita lakukan pemeriksaan,” ucap pria yang merupakan koordinator petugas dari Puskesmas Nipah tersebut.

Sementara itu, Laili, salah seorang pekerja di Gili Trawangan memberikan tanggapannya terkait dengan kebijakan pemerintah ini. Ia menilai tindakan antisipasi pemerintah sudah tepat. Menurutnya, kesehatan dan keamanan sangatlah penting.

“Kita setuju, karena meskipun ada pengaruh dengan penghasilan kita, kita dapat maklumi demi kesehatan dan keselamatan kita bersama,” tegasnya. Namun demikian ia berharap ada sosialisasi yang masif dan berkala kepada masyarakat.

AYA/HmsNTB




Antisipasi Virus Corona, Gubernur Zul Pimpin Penyemprotan Disinfektan Di Bandara

“Mudahan dengan disinfektan ini (pencegahan) mata rantai penyebaran virus dapat dilakukan”

LOTENG.lombokjournal.com — Antisipasi masuknya virus Corona atau COVID-19, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Kapolda NTB, Danrem 162/WB dan seluruh jajaran PT. Angkasa Pura, melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area Bandara Internasional ZAM, Selasa (17/03/2020).

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Provinsi NTB dan jajaran PT. Angkasa Pura untuk memberikan rasa aman dan menghadirkan kenyamanan bagi penumpang di area Bandara dari paparan virus Corona.

Selain melakukan pembersihan, pihak Angkasa Pura juga telah memasang alat thermoscaner di pintu kedatangan bandara. Untuk mendeteksi adanya penumpang yang memiliki gejala terpapar virus Corona yang masuk ke NTB.

GM PT. Angkasa Pura, Nugroho Jati menjelaskan, upaya disinfektan di seluruh area bandara ini dilakukan, sebagai langkah pencegahan terhadap penyebaran Corona.

Ia mengatakan pihaknya akan terus membangun kerjasama dengan seluruh pihak, dan akan terus menerus melakukan disinfektan di ruang ruang publik.

Dikatakan Nugroho, yang dilakukan saat ini adalah untuk melawan virus Corona dengan aksi nyata. Ia berharap dengan langkah ini bisa menjadi pemutus mata rantai penyebaran virus Corona.

“Mudahan dengan disinfektan ini (pencegahan) mata rantai penyebaran virus dapat dilakukan,” ujarnya.

AYA/HmsNTB

 




Petani Kopi KLU Puya Prospek Cerah, Tapi Butuh Pembinaan

Salah satu masalah yang dihadapi para petani adalah masalah proses pengolahan, yang berpengaruh besar pada kualitas produk kopi

KLU.lombokjournal.com

Para petani di Lombok Utara mempunyai prospek cerah dalam mengembangkan produk pertaniannya, mengingat kopi asal Lombok Utara mulai banyak dikenal di luar daerah bahkan sampai ke luar negeri.

Puluhan kelompok industri menengah (IKM) yang ada di tiap kecamatan telah mendapat  perhatian dan pembinaan dari Dinas terkait Lombok Utara.

Meski pra petani kkopi di Lombok Utara cukup produktif, namun bukan berarti segalanya sudah berjalan baik. Beberapa permasalah yang menjadi kendala bukan pada kualitas biji kopi yang dipanen petani.

Permasalahan kopi di KLU bukan pada kualitas biji kopi yang dipanen petani, melainkan pada proses pengolahan dan pemasaran produk yang tidak memperhatikan standar pengolahan dan standar pengemasan yang dapat menggugah selera konsumen.

Misalnya dalam pemasaran produk, masih kurangnya promosi yang mengenalkan kopi setempat, atau jarang dilakukan even tertentu untuk lebih menampilkan keberadaan kopi lokal.

Karena itu, pertengahan bula Desember lalu Pemda KLU melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah Lombok Utara gelar Festival Sangah Kupi 2020 dengan melibatkan puluhan kelompok Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di tiap kecamatan.

seain itu, kegiatan itu bisa mengundang partisipasi 17 IKM dan kelompok tani yang dilibatkan, dan dihadiri beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki konsentrasi pemberdayaan masyarakat berbasis IKM.

Bukan itu saja masalah itu saja, masalah lain yang menjadi kendala yang dihadapi para petani adalah masalah proses pengolahan.

Seperti diketahui, proses pengolahan berpengaruh besar pada kualitas produk kopi.

“Umumnya para petani belum memahami cara pengolahan kopi yang baik pasca panen. Mereka hanya mengandalkan cara-cara tradisional. Dan itu sangat mempengaruhi kualitas kopi,” kata Juniatan, yang selama ini membina kelompok petani di Santog, Kecamatan Kayangan, beberapa waktu lalu.

Juniatun bersama kelompoknya selama ini menghasilkan produk kopi bermerek ‘Alamanda’ yang mulai dikenal di luar daerah. Namun diakuinya, selama ini ia masih kerepotan menghadapi petani yang dalam pemanenan dan proses lanjutannya yang masih meneruskan cara-cara lama.

Menurutnya, di zaman ini yang makin modern dan maju, persaingan produk kopi dari berbagai daerah makin meingkat. Misalnya, meski kualitas sama orang sekarang tentu semakin banyak bicara soal casing (kemasan) saja.

“Persoalan kita juga di sana. Betapa banyak barang-barang kita yang berkualitas tetapi karena casingnya yang mungkin kurang bagus, kurang menarik, sehingga orang melihatnya tidak menarik,” terang Juniatun.

Pemda KLU berupaya menjawab berbagai kendala itu, misalnya pelibatan segenap Organisasi Perangkat Daeah (OPD) lingkup Pemda KLU untuk memberikan pendampingan kaitannya dengan produksi kopi kepada pelaku IKM. Agar ke depan, produk kopi hasil IKM KLU bisa bersaing di pasar nasional.

Pemda KLU sendiri juga berupaya melakukan penyelenggaraan kegiatan festival kopi yang  lebih sering diadakan, agar kesempatan pelaku IKM memamerkan produk kopi mereka ke pasar yang lebih luas lebbih terbuka.

Selain itu, kegiatan festival juga bisa dihajatkan untuk lebih banyak menggaet wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke Kabupaten yang memiliki selogan Tioq Tata Tunaq tersebut.

Menurut Juniatun, upaya yang ditempuh Pemda KLU itu merupakan acara yang sederhana tetapi nyata, dan memiliki manfaat untuk para petani okpi.

Kegiatan Festival Sangah Kupi 2020 diadakan bulan Desember itu mendorong tumbuh kembang beberapa sektor unggulan KLU, seperti pariwisata, perkebunan (kopi) dan pelaku IKM di KLU.

Hal yang tak kalah penting dari kegiatan tersebut adalah inisiatif membentuk satu komitmen bersama di antara pelaku IKM guna membuat satu merek kopi khas Lombok Utara bernama Kopi Dayan Gunung.

“Mudah-mudahan ini bisa tercapai untuk selanjutnya dan sesuai dengan harapan kita bersama,” ungkapnya.

Ast




Tiga Gili Ditutup Sementara untuk Dibersihkan, Bukan Lockdown

Penyeberangan menuju Gili ditutup sementara untuk dilakukan pembersihan dengan penyemprotan disinfektan

MATARAM.lombokjournal.com —  Tiga Gili di Lombok Utara, yaitu Gii Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, termasuk Gili lainnya di NTB tidak diisolasi atau lockdown, melainkan hanya ditutup selama dua pekan untuk dibersihkan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahsanul Khalik mengatakan, adanya informasi Gili lockdown adalah informasi yang keliru.

Ahsanul menghimbau, wisatawan yang tengah berada di Gili tidak perlu panik dan takut.

“Sebaiknya mereka menikmati wisatanya dengan tenang dan tidak perlu panik dan tidak perlu meninggalkan Lombok. Kami hanya menutup penyeberangan sementara hingga 14 hari menuju Gili Terawangan,” katanya di Mataram, Senin (16/03/20).

Ahsanul Khalik yang menjadi Pelaksana Gugus Tugas Percepatan  Penanganan COVID-19 Provinsi NTB, mengatakan penyeberangan yang menuju Gili ditutup sementara untuk dilakukan pembersihan dengan penyemprotan disinfektan.

Namun wisatawan yang berada di Gili dapat bebas keluar tanpa ada halangan. Mereka dapat kembali ke Gili setelah 14 hari.

“Penutupan itu dalam rangka dilakukan pembersihan Gili dan akan dilakukan penyemprotan disinfektan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB,” ujarnya.

Ia meminta wisatawan yang sedang berada di Gili untuk tetap menikmati keindahan alam tanpa perlu khawatir.

Ia juga meminta pelaku pariwisata maupun pendamping wisatawan untuk mengimbau wisatawan tetap tenang dan jangan panik.

AYA