Covid-19, Sekda Ingatkan Jangan Percaya Informasi Liar

“Pemerintahlah yang berhak mengumumkan dan mengeluarkan data resmi terkait perkembangan kasus covid-19,” kata Lalu Gita

MATARAM.lombokjournal.com — Masyarakat diminta tidak percaya terhadap isu dan informasi yang sumber datanya tidak jelas. Khususnya, informasi liar yang banyak beredar di media sosial, yang menyebut data-data pribadi sejumlah warga terkait dengan covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M.Si., hari Minggu (05/04/20) menegaskan, informasi liar itu  merupakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Mari kita waspada dan bijak menerima informasi. Hindari hoax dan disinformasi lainnya,” kata Lalu Gita Aryadi saat dihubungi selepas press release yang dikeluarkan, Minggu 5 April 2020, Pukul 17.00 Wita.

Sekda selaku Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di NTB juga menegaskan, data-data yang beredar liar itu bukan data resmi yang bersumber dari Pemerintah Daerah atau Gugus Tugas Covid 19.

Tapi disebarkan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Ini menimbulkan keresahan dan rasa saling curiga di masyarakat. Dalam hal ini pemerintahlah yang berhak mengumumkan dan mengeluarkan data resmi terkait perkembangan kasus covid-19,” tegas Lalu Gita.

Pemerintah Daerah telah menyediakan akses informasi resmi, baik melalui media online  yaitu website http://corona.ntbprov.go.id dan masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota, serta layanan Province Call Center (PCC) NTB di nomor 0818 0211 8119.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., yang dikonfirmasi mengenai hal ini juga mengatakan bahwa tidak selayaknya identitas orang-orang yang terkait dengan Covid-19 diumbar secara vulgar.

“Waspada boleh, tapi tidak dengan meneruskan pesan yang datanya tidak diperoleh dari sumber yang jelas,” katanya.

AYA

 




Pemprov NTB Siapkan Anggaran JPS Gemilang 80 Miliar

Total penerima bantuan paket sembako ini sejumlah 105.000 KK, yang terdiri dari 73.000 KK miskin dan hampir miskin yang tidak mendapatakan bantuan JPS Pusat (PKH dan Bantuan Sembako), dan 32.000 KK kelompok masyarakat sektor formal dan informal serta dunia usaha yang terdampak

MATARAM.lombokjournal.com — Pemerintah Provinsi NTB fokus mempersiapkan jaring pengaman sosial (JPS) untuk mengantisipasi dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dalam kurun waktu ke depan.

JPS merupakan salah satu fokus Pemprov NTB untuk melakukan pencegahan dan penanganan covid-19.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Prov. NTB, Ir. H. Ridwansyah, sebagai Koordinator Gugus Tugas dampak sosial ekonomi covid-19, di ruang kerjanya, Jumat (03/04/2020), menjelaskan konsep JPS yang digulirkan.

JPS yang digulirkan Pemprov NTB tidak saja menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup minimal, namun juga bagaimana menciptakan stimulus ekonomi di daerah.

Menurut Ridwansyah, dalam penanganan wabah ini melawan corona, Pemprov NTB memberdayakan ekonomi lokal.

“Oleh karenanya dalam konsep jaring pengaman sosial yang kita siapkan, kita namakan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang,” ungkapnya, usai rapat dengan beberapa Kepala Dinas terkait.

JPS Gemilang ini rencananya akan mengcover kebutuhan hidup masyarakat miskin dan hampir miskin yang tidak tercover JPS Pusat, selama 3 bulan dalam bentuk sembako.

Barang-barang kebutuhan hidup masyarakat dalam JPS Gemilang ini seperti sembako, produk-produk perikanan, obat-obatan, vitamin, dan masker, diarahkan agar menggunakan produk lokal sekaligus untuk memberdayakan UKM dan IKM di NTB.

Total penerima bantuan paket sembako ini sejumlah 105.000 KK, yang terdiri dari 73.000 KK miskin dan hampir miskin yang tidak mendapatakan bantuan JPS Pusat (PKH dan Bantuan Sembako), dan 32.000 KK kelompok masyarakat sektor formal dan informal serta dunia usaha yang terdampak.

Anggaran JPS Gemilang yang disiapkan selama 3 bulan sementara dialokasikan sebesar Rp. 80 miliar.

Sumbernya dari dana Belanja Tak Terduga (BTT), realokasi belanja, serta anggaran program-program lain yang dijadwal ulang.

Pembiayaan dan distribusi bantuan JPS juga akan disinergikan dengan pemerintah kabupaten/kota.

Mengenai hal lainnya, saat ini program JPS Pemerintah Pusat berupa pembebasan dan keringanan tagihan listrik untuk 450 VA dan 900 VA sudah bisa dinikmati masyarakat.

Keringanan ini diberikan kepada 868.637 Pelanggan se-NTB, dengan kategori gratis 100 persen untuk pelanggan R1-450 VA sebanyak 566.335 pelanggan, dan diskon 50 persen untuk pelanggan R1-900 VA sebanyak 302.302 pelanggan.

Bantuan keringanan pembayaran listrik ini juga akan diberikan selama 3 bulan mulai dari bulan April ssampai dengan Juni 2020.

AYA (KominfotikNTB)




Pemprov NTB Fokus Pencegahan Covid 19 Dan Penanganan Dampak Sosial Ekonomi

 Gubernur Zulkieflimansyah  fokus pada penanganan dan antisipasi dampak sosial ekonomi, kemudian Wakil Gubernur fokus pada upaya pencegahan dan penanganan medis yang terpapar Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com —  Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M.Si., memastikan, kebijakan dan langkah yang akan diambil Pemprov NTB saat ini adalah fokus pada penanganan medis dan pencegahan penularan covid 19 secara ketat.

Sekaligus upaya tersebut diikuti dengan penyiapan program penanganan dampak sosial ekonomi, akibat menurunnya kemampuan daya beli masyarakat.

Berbagai program jaring keamanan sosial (social safty net) kini sedang disiapkan. Seperti kebutuhan bahan pangan (Bapok), pendataan UMKM yang lesu karena Covid, dan seluruh sektor lainnya yang terdampak dan rentan terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat.

Menurut Gita, berbagai program Pemprov NTB selaras dengan kebijakan pemerintah pusat.

Hal itu disampaikannya,  pada sesi pemaparan kesiapan Nusa Tenggara Barat dalam penangangan Covid-19. Melalui  video conference dengan Sekretaris Jendral Kemendargri, Dr. Hadi Prabowo, M.M., dan Inspektur Jendral Kemendagri, Dr. Tumpak Haposan Simanjuntak, bersama seluruh pemerintah daerah wilayah Indonesia bagian timur, di Ruang Rapat Sekda NTB, Jumat (03/04/2020)

Gita mengatakan, apa yang menjadi kebutuhan daerah, payung-payung hukum untuk bertindak dalam penanganan Covid-19.

Baik melalui Inpres, Surat Edaran maupun Maklumat itu sudah disampaikan, dipedomani, sosialisasikan dan dikonsolidasikan di tingkat OPD kabupaten/kota.

“Dan Alhamdulillah semua sedang berproses,” terang Sekda NTB yang biasa dipanggil Miq Gita ini.

Gita menjelaskan,  semua terlibat dalam penanganan ini. Gubernur Zulkieflimansyah  fokus pada penanganan dan antisipasi dampak sosial ekonomi, kemudian Wakil Gubernur fokus pada upaya pencegahan dan penanganan medis yang terpapar Covid-19.

“Teman-teman OPD, BPKAD menyiapkan penganggaran baik dalam kondisi darurat. Skenario pertama, skenario kedua, kemudian dalam kondisi sangat darurat kami juga mempersiapkannya dalam mempedomani Permendagri Nomor 20 Tahun 2020,” ujar Miq Gita.

Beberapa perhatian utama seperti pengawasan pada pintu-pintu masuk ke NTB dilaksanakan dengan protokol penanganan standar yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan.

Mulai dari pintu-pintu kedatangan, dengan berkolaborasi bersama   Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Bahkan komunikasi dan koordinasi juga dilakukan dengan Cengkareng dan Padang Bai.

“Begitu tiba, kami akan melakukan pemeriksaan kepada semua pelaksana perjalanan, dengan bekerjasama antara dinas perhubungan dengan Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Terkait dengan anggaran penanganan dalam masa wabah ini, BAPPEDA sedang melakukan mapping terhadap program-program dengan mengacu pada Permendagri Nomor 20 Tahun 2020.

Mana yang harus fokus penanganan dan mana yang harus Realokasi Anggaran, yang dalam eksekusi selanjutnya semua dalam pengawalan inspektorat dan BPKP.

Dinas Kesehatan, juga melakukan protokol penanganan covid-19. Khusus untuk kesehatan, ada hal-hal yang perlu mendapatkan dukungan.

Yang pertama  terkait dengan surat dari Menteri Kesehatan tentang pemberian insentif dan santuan kematian, yang jumlah nominalnya sudah ditentukan.

Terhadap sinergi dengan kabupaten/kota, Miq Gita menyampaikan apresiasinya.  Pemerintah kabupaten/kota sudah melakukan penanganan dari awal, mulai dari bandara sampai sosialisasi dan edukasi seperti melakukan  karantina mandiri sampai dengan karantina terpusat yang dibiayai dari APBD.

“Kabupaten/kota semua dalam satu komando terus bersinergi,” terang pria kelahiran Praya Lombok Tengah itu.

Terakhir Ia memaparkan, demi mengantisipasi manakala dalam situasi yang sangat darurat, Pemerintah daerah membutuhkan tempat penampungan, seperti di PHI dan BLK.

Ia berharap Kemendagri agar menyurati Kementerian Agama dan Kementerian Tenaga Kerja, agar Asrama Haji  maupun Balai Latihan Kerja (BLK) dapat dijadikan tempat karantina terpusat.

“Kami akan manfaatkan Asrama Haji dan BLK untuk karantina terpusat.  Jadi mohon kami disurati,” katanya.

Turut mendampingi Sekda adalah Asisten I, Baiq Eva Nurcahyaningsih, M.Si, Asisten III, Dr. H. Lalu Syafi’i, Kadis Kesehatan, Dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, Kadis Kominfotik Gde Aryadi, Kepala BPBD, H. Ahsanul Khalik dan Kadis Perhubungan, Drs, Lalu Bayu Windya.,M.Si.

Fitra@kominfotik




Gubernur Cek Kesiapan Pelabuhan Kayangan-Poto Tano, Antisipasi Pademi Convid-19

Di Pelabuhan Poto Tano petugas-petugas kita siaga 24 jam dan sangat ketat juga memeriksa para penumpang yang akan keluar dari Pulau Sumbawa ke Pulau Lombok,” kata gubernur

SUMBAWA Barat. Lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah turun ke lapangan mengecek kesiapan dua pelabuhan di NTB, yakni Pelabuhan Kayangan dan Pelabuhan Poto Tano,  kesiapan pelabuhan dalam melakukan pemeriksaan setiap orang yang keluar masuk dari jalur laut.

Pengecekan itu dilakuka setelah menerima sejumlah masukan dari wrga masyarakat.

Pemeriksaan di pelabukan dilakukan dalam mengantisipasi pandemi Covid-19, dengan memeriksa suhu tubuh para penumpang dengan alat thermo gun, Jumat malam (3/4/2020)

Gubernur Zul mengatakan, lalu lintas di Pelabuhan Kayangan sudah diperketat dengan pengawasan yang sesuai prosedur.

Di pelabuhan Poto Tano, Gubernur juga mengatakan pengawasannya relatif sama dengan Pelabuhan Kayangan.

“Di pelabuhan Pulau Lombok sangat ketat dan petugas-petugas kita sangat siaga 24 jam. Di Pelabuhan Poto Tano petugas-petugas kita siaga 24 jam dan sangat ketat juga memeriksa para penumpang yang akan keluar dari Pulau Sumbawa ke Pulau Lombok,” terangnya.

Ia mengapresiasi kesigapan petugas-petugas yang senantiasa berjaga siang dan malam, bukan hanya untuk menjaga pelabuhan, namun juga menjaga agar masyarakat NTB dapat merasa aman dari pandemi Covid-19.

“Terima kasih pada teman-teman ASDP,  Dishub Provinsi dan Kabupeten, KKP, Polisi, TNI dan lainnya, yang 24 jam tak kenal lelah untuk melindungi dan merawat daerah kita,” kata Gubernur Zul.

AYA/HmsNTB

 




HBK Peduli Perangi Covid19, Berikan Bantuan Sembako

“Walaupun pada saat ini saya bersama keluarga sedang melaksanakan isolasi mandiri, work from home sesuai imbauan Pemerintah, tapi hati dan pikiran saya selalu bersama para pemilih-pemilih saya,” kata HBK

lomokjournal.com —

MATARAM  ;   Mengantisipasi dan mengatasi penyebaran Corona Virus atau COVID-19, Tim Haji Bambang Kristiono (HBK) Peduli bersama kader Partai Gerindra NTB melakukan penyemprotan disinfektan dan pembagian sembako di P. Lombok.

Penyemprotan disinfektan dilakukan dimulai Senin (30/03/20). Disinfektan tersebut disemprot di rumah-rumah penduduk, pesantren-pesantren, tempat-tempat ibadah, sekolah-sekolah dan segala fasilitas umum.

Hal ini akan secara rutin terus dilakukan, sampai penyebaran wabah pandemi ini benar-benar selesai.

Tampak  hadir dalam kegiatan ini para kader Partai Gerindra NTB diantaranya, Ali Usman Ahim, Sekretaris DPD Gerindra NTB, Mori Hanafi, Wakil Ketua DPRD Prov. NTB, Lalu Wirajaya, Lalu Sudiartawan dan Machsun Ridwaini.

HBK mengatakan, meskipun pada saat ini Ia tengah menjalani isolasi mandiri, work from home sesuai anjuran Pemerintah, tapi hati dan pikirannya tidak pernah lepas bersama masyarakat yang diwakilinya.

“Walaupun pada saat ini saya bersama keluarga sedang melaksanakan isolasi mandiri, work from home sesuai imbauan Pemerintah, tapi hati dan pikiran saya selalu bersama para pemilih-pemilih saya,” kata HBK, Jumat (03/04/20).

Wakil Ketua Komisi 1  DPR RI itu mengatakan, dengan motto lindungi diri, lindungi sesama, saatnya kita berjuang bersama memerangi Covid19, Ia berharap semua elemen masyarakat P. Lombok bisa kompak dan bersatu dalam menghadapi dan mengatasi wabah virus Corona ini.

“Saya berharap, semua kader Partai Gerindra NTB mampu memelopori, melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam memerangi Covid19 ini, bersama-sama Pemerintah Daerah maupun masyarakat NTB,”  tegasnya.

HBK juga meminta masyarakat untuk tidak panik terhadap penyebaran wabah COVID-19 ini, namun harus tetap hati-hati dan waspada dengan terus menjaga kebersihan dan kesehatan.

“Kita tidak perlu takut dalam menghadapi penyebaran wabah ini, yang penting, kita harus hati-hati dan waspada, ikuti semua himbauan Pemerintah seperti menghindari kerumunan massa, physicaly distancing atau jaga jarak, serta jaga kebersihan dengan sering mencuci tangan pakai sabun,”  katanya.

HBK menambahkan semua kegiatan ini dilakukan dalam rangka membangun kebersamaan antara kader Gerindra NTB dengan seluruh masyarakat P. Lombok, bahwa dalam perang menghadapi Covid19, kita akan melawannya secara bersama-sama

Sembako Juga Dibagikan Di P. Lombok

Hari Jum’at (03/04/20) Tim HBK Peduli bergerak  melakukan pembagian sembako bagi para orang tua yang tidak mampu, fakir miskin, yang sakit permanen dan yang hidupnya sendiri atau sebatang kara karena sudah tidak memiliki lagi keluarga

HBK mengatakan, pembagian sembako menyasar para orang tua yang tidak mampu, fakir miskin, yang sakit permanen, dan yang hidup sendiri atau sebatang kara.

“Pembagian sembako diberikan kepada para orang tua yang tidak mampu, fakir miskin, yang sakit permanen, dan yang hidup sendiri atau sebatang kara karena sudah tidak punya lagi keluarga, in syaa Allah akan dilaksanakan setiap hari Jum’at, sampai dengan minimal 3 bulan ke depan. Mudah-mudahan kita semua ada rezekinya, dan sembako yang kita bagikan, paling tidak bisa untuk bertahan hidup selama satu minggu kedepan,” ungkapnya.

Kegiatan pembagian sembako dilaksanakan secara merata disetiap Kecamatan di P. Lombok, sebagai salah satu karya nyata dan bentuk keseriusan HBK bersama kader Partai Gerindra NTB dalam memerangi virus Corona.

Apresiasi Warga Kepada HBK

“Terima kasih pak HBK, bantuan sembako ini sangat membantu kami dalam menjalani kehidupan yang sedang sulit ini. Mudah-mudahan berkah,” kata beberapa ibu tua di Lombok Timur yang mendapatkan bantuan sembako dari Tim HBK PEDULI.

Sementara itu Ruhman, seorang warga yang rumahnya berkesempatan disemprot disinfektan memberikan apresiasi atas inisiatif HBK melalui Tim HBK Pedulinya.

“Saya berterima kasih kepada HBK Peduli yang telah melakukan penyemprotan disinfektan. Semoga kegiatan ini tetap dilanjutkan,”,tukasnya.

Me




Rapat Paripurna Juga Bicarakan Penanganan Wabah Covid -19

“Saat ini DPRD tengah menyisir anggaran untuk penanganan wabah virus corona ini,” kata Isvie Rupaedah

MATARAM.lombokjournal.com  — Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah menyampaikan intisari dan himbauan kepada masyarakat NTB untuk bersatu melawan penyebaran virus Corona Covid-10 saat Rapat Paripurna DPRD NTB di ruang Sidang Utama Gedung Udayana, Jum’at (03/04/20).

Agenda Rapat Paripurna itu untuk mendengarkan penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur NTB Tahun 2019.

Gubernur Zulkieflimansyah

Dokumen LKPJ diserahkan kepada DPRD secara simbolis melalui Pimpinan DPRD NTB.

“LKPJ Tahun 2019 kami sampaikan sebagai bentuk pertanggungjawaban Gubernur dan Wakil Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2019,” kata Bang Zul kerap Gubernur NTB dipanggil.

LKPJ Tahun 2019 ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Itu sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Provinsi NTB.

Akselerasi penanganan wabah

Saat itu Gubernur Zul menyampaikan pada Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi NTB, terkait upaya NTB untuk keluar dari wabah Covid -19, karena memukul perekonomian NTB yang tergantung pada sektor pariwisata.

“Namun dalam kesempatan ini, dan sesuai kondisi saat ini, kami harapkan adanya akselerasi percepatan penanganan wabah, salah satunya dengan memanfaatkan aspirasi DPRD NTB,” kata Gubernur Zul.

Ketua DPRD NTB Hj. Isvie Rupaedah juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah merasionalisasi anggaran khusus untuk penanganan wabah Covid-19.

“Saat ini DPRD tengah menyisir anggaran untuk penanganan wabah virus corona ini,” singkatnya.

Rapat paripurna kali ini dipimpin langsung oleh Hj Baiq Isvie Rupaedah-Ketua DPRD NTB didampingi H Muzihir selaku Wakil Ketua II DPRD setempat.

Tampak hadir, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, HL Gita Aryadi.

Sesuai Standar Operasional Prosedur

Sekedar informasi, rapat paripurna yang terlaksana pada hari ini tengah sesuai dengan Standar Operasion Prosedur (SOP) Pencagahan Covid-19. Selain peserta terbatas, segala sesuatunya juga telah diterapkan sesuai dengan SOP Covid-19.

Kepala Sub Bagian Humas Protokol dan Perjalanan Sekretariat DPRD NTB, Lalu Juan Hilary, pelaksanaan rpat sesuai SOP  itu berkat koordinasi degan Polda NTB.

“Pelaksanannya sudah sesuai dengan SOP Covid-19. Ini juga berkat koordinasi antara pihak Polda NTB (Kapolda NTB diwakili Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto) bersama Sekretariat DPRD NTB,” ujarnya.

Dua jam sebelumnya (paripurna dilangsungkan) pihak Polda NTB sudah melakukan pengecekkan segala sesuatunya.

Juan menerangkan, jumlah peserta sangat dibatasi. Sebelumnya pihak Polda juga telah meninjau ruangan yang ada. Selain itu, jarak duduk tiap anggota juga diatur sedemikian rupa yaitu memberikan jarak.

“Selain dibatasi (jumlah peserta rapat, anggota juga diberikan jarak). Kemudian, disediakan juga hand sanitizer, masker, alat pengukur suhu tubuh. Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan sebelum rapat dimulai,” jelas  Juan Hilary.

AYA/HmsNTB




Kini Yang Positif Terpapar Virus Corona Jadi 8 Orang

Untuk meminimalisir penyebaran covid-19, Tim Gugus Tugas Penanganan covid-19 kini sedang melakukan tracking contact pasien

MATARAM.lombokjournal.om — Setelah satu orang warga Pengempel Indah Bertais di nyatakan positif covid-19, Pemprov NTB kembali mengumumkan satu orang lagi positif terpapar virus corona.

Dari rilis resmi Pemprov NTB yang di terima media ini, pasien positif covid-19 terbaru adalah H, laki laki berusia 33 tahun, berasal dari Bagu Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

H dinyatakan positif covid-19 setelah dikeluarkannya hasil swab laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Dari riwayat perjalanan H yang bekerja di kapal pesiar itu, datang dari negara pandemik virus corona yakni Amerika.

  1. Pulang  ke Lombok dari Amerika pada tanggal 16 Maret, dan dari catatan medis H sempat berobat ke puskesmas Lingsar.

Namun karena tidak ada perubahan, H kemudian berobat dan dirawat inap di IGD Rumah Sakit Awet Muda (RSAM).

Dari hasil pemeriksaan cek lab dan foto thorax H kemudian di rujuk ke RSUP Provinsi, dan dinyatakan postif covid-19 dari hasil pengecekan swab pasien.

Untuk meminimalisir penyebaran covid-19, Tim Gugus Tugas Penanganan covid-19 kini sedang melakukan tracking contact pasien.

Kini di NTB tercatat 8 orang positif terpapar Covid-19, tujuh orang dalam perawatan dan satu orang meninggal dunia.

AYA




Satu Orang Lagi Di Mataram, Positif Terpapar Virus Corona

’’Tanggal 3 April 2020 konfirmasi positif dari Litbangkes Pusat. Saat ini pasien masih dirawat di Ruang Isolasi RS Kota Mataram dalam keadaan secara umum baik atau stabil,’’ kata Lalu Gita Aryadi

MATARAM.lombokjournal.com  — Pasien positif covid-19 atau virus corona di NTB bertambah lagi.

Sekretaris Daerah Selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi  mengungkapkan, hari ini ada tambahan satu orang yang terkonfirmasi positif terpapar virus Corona.

Dengan demikian, sampai saat ini total pasien yang positif terpapar viru Corona Covid-19 di NTB menjadi 7 orang.

Satu orang warga Kota Mataram yang positif terinfeksi Covid-19 itu, kini masih dalam perawatan.

’’Hari ini kami sudah menerima hasil pemeriksaan swab atas satu orang dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang positif Covid-19,’’ kata Lalu Gita Ariadi, melalui siaran persnya yang diterima Lombok Journal, Jumat (03/04/20).

Pasien positif virus Corona asal Mataram tersebut, yakni M (59) warga Pengempel Indah, Kelurahan Bertais. M kini tengah dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram, sejak 29 Maret 2020 dengan keluhan batuk dan sesak.

’’Pasien M memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit dalam 14 hari terakhir, yakni pasien mengikuti kegiatan Tabligh Akbar di Makassar 21-24 Maret 2020,’’ ungkap Lalu Gita Ariadi.

Kemudian panggalda tanggal 29 Maret 2020 pasien rujukan Puskesmas Cakranegara ini dijemput PSC 119 pukul 17.00 Wita. Terhadap pasien dilakukan tes swab oleh tim RSUD Provinsi pada  30 Maret 2020.

’’Tanggal 3 April 2020 konfirmasi positif dari Litbangkes Pusat. Saat ini pasien masih dirawat di Ruang Isolasi RS Kota Mataram dalam keadaan secara umum baik atau stabil,’’ kata Miq Gita, sapaan akrab Sekda.

’’Untuk menghindari penularan lebih lanjut, petugas kesehatan melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang bersangkutan,’’ terangnya.

Sebagai informasi, dua orang warga Lombok Timur dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, kemudian di Kota Mataram empat orang yang terpapar, dan di Sumbawa terdapat satu orang yang juga positif terpapar..

AYA/HmsNTB




Danrem 162/WB Bersama Bupati Lobar Pimpin Penyemprotan Disinfektan di Lobar

Penyemprotan disinfektan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Lobar, yang dilakukan di tempat-tempat publik, seperti Pondok Pesantren, pasar dan lainnya termasuk jalan-jalan

LOBAR.lombokjournal.com – Apel penyemprotan larutan disinfektan berlangsung di lapangan Kantor Camat Gunungsari Lombok Barat, dipimpin Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., bersama Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Jumat (03/04/20).

Apel penyemprotan juga dihadiri Dandim 1606/Lobar Kolonel Czi Efrijon Kroll, S.IP., dan Tripika Gunungsari.

Dalam sambutannya, Danrem 162/WB menyampaikan data terakhir tanggal 2 April 2020, untuk wilayah NTB yang positif terkena Covid-19 sebanyak 6 orang, PDP sebanyak 66 orang dan ODP sudah mencapai 1803 orang.

“Ini artinya di NTB mengalami peningkatan dari hari ke hari,” ujarnya.

Menurut Danrem, harus lebih semangat dalam memberantas virus corona, salah satu upayanya dengan penyemprotan larutan disinfektan.

“Alhamdulillah masyarakat Lombok Barat tidak ada yang positif corona dan mudah-mudahan tidak ada,” harapnya.

Virus corona ini bisa dicegah jika disiplin dan mengikuti imbauan pemerintah, karena virus ini dapat menular apabila ada kontak langsung atau ada percikan air dari yang terkena Covid-19.

Alumnus Akmil 1993 minta semua imbauan dari pemerintah agar disosialisasikan dan dilaksanakan kepada masyarakat dengan harapan terhindar dari Covid-19.

Kehadiran pemerintah bersama TNI Polri dan instansi terkait dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 ini, menunjukkan sinergitas yang patut dibanggakan dan dipertahankan.

“Mudah-mudahan niat yang tulus ikhlas dalam melaksanakan penyemprotan dibarengi dengan doa secara terus menerus akan berdampak positif dan bernilai ibadah,” tutup Rizal Ramdhani.

Sebelumnya, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid menyampaikan, penyemprotan disinfektan dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Lobar.  Penyemprotan larutan disinfektan dilakukan di tempat-tempat public, seperti Pondok Pesantren, pasar dan lainnya termasuk jalan-jalan.

“Jalan di Kota Gerung sudah beberapa kali dilakukan penyemprotan oleh pemadam kebakaran dan TNI Polri.

Kata Fauzan, hari ini penyemprotan dilakukan di Kecamatan Gunungsari dan Batulayar, sehingga masyarakat memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi penyebaran Covid-19 secara bersama-sama dengan aparat pemerintah.

“Apabila masyarakat Lobar kemungkinan terpapar dalam ODP akan ditampung di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Lobar yang berada di Kecamatan Gunungsari,” pungkasnya.

Usai melaksanakan apel pengecekan kesiapan penyemprotan, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian tugas dengan  sasaran pasar, SKB dan Ponpes.

AYA




Bantu Dampak Sosial Covid-19, MTB dan M16 Salurkan Bantuan Sembako

Masyarakat tentu mentaati anjuran pemerintah untuk membatasi diri dan diam di rumah, jika kebutuhan sehari-hari yang mereka butuhkan tercukupi

lombokjournal.com —

MATARAM  –  Kegiatan berbagi paket Sembako yang dilakukan Muhamad Taufik Budiman (MTB) bersama lembaga M16, terus dilakukan, untuk membantu masyarakat miskin yang rentan terdampak kebijakan social distancing menyusul pandemi Covid-19 di Kota Mataram.

Sekitar 200 paket Sembako, Kamis (02/04/20) disalurkan di beberapa titik strategis di Kota Mataram, seperti di jalan depan Lombok Epicentrum Mall (LEM) Mataram, Pasar Pagesangan, dan Pasar Kebon Roek.

“Kami salurkan 200 paket Sembako hari ini, di beberapa titik strategis untuk membantu masyarakat kurang mampu yang sangat membutuhkan di Kota Mataram,” kata MT. Budiman , saat menyalurkan paket Sembako di sekitar Pasar Kebon Roek, Ampenan didampingi Ketua Pemuda NW NTB , Zainul Pahmi

Di Kebon Roek, bantuan paket Sembako disalurkan kepada para kusir Cidomo yang biasa mangkal di sana.

Sebelumnya di depan LEM Mataram, MTB dan jajaran M16 beserta kelompok peduli lainnya membagikan paket Sembako untuk para Ojek Online (Ojol) yang biasa mangkal di lokasi itu.

Di Pasar Pagesangan, bantuan juga disalurkan untuk para juru parkir, buruh upah pasar, dan kaum miskin lainnya.

Sejumlah pemulung, tukang sapu, dan masyarakat miskin yang ditemui juga menerima bantuan MTB dan M16 ini.

“Hari ini isi paket sama, misalnya beras, minyak goreng, telur, kecap, dan sabun cair. Namun mulai besok Jumat (03/04/20) kita juga akan tambahkan bantuan masker, masing-masing empat buah dalam setiap paket,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto

Seperti diketahui program penyaluran bantuan Sembako dalam masa pandemi Covid-19 ini mulai dilakukan Muhamad Taufik Budiman (MTB) menggandeng Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16, sejak Selasa (31/03/20) lalu.

“Melalui kegiatan ini kami ingin berbagi dan membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu di Kota Mataram,” kata MT Budiman, Senin malam (30/3) di Mataram.

Menurut M. Taufik Budiman, dalam situasi saat ini kebijakan social distancing memang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Anjuran agar masyarakat diam di rumah dan mengurangi berada di luar dan berkerumun, juga harus ditaati semua lapisan warga.

Namun, di sisi lain kebijakan ini tentu akan sangat terasa berdampak terutama bagi masyarakat kurang mampu yang sehari-hari menggantungkan hidup dari kerja serabutan atau upah harian.

“Bagi kelompok ini tentu menjadi simalakama. Keluar cari uang tidak bisa, sementara kebutuhan rumah tangga harus dipenuhi. Ini yang ingin coba kami bantu dengan kegiatan seperti ini,” kata Taufik Budiman.

MT Budiman mengatakan, pilihan bantuan dalam bentuk Sembako dilakukan karena hal ini paling mendasar dibutuhkan masyarakat kurang mampu, dalam menghadapi masa siaga darurat Covid-19, dimana aktivitas harian memang harus dibatasi.

Pantauan di lapangan, kegiatan bantuan Sembako saat ini memang sangat dibutuhkan masyarakat kurang mampu.

Sejumlah penerima bantuan mengatakan, sejak pandemi Covid-19 pertengahan Maret lalu dampak sosial ekonominya  mulai dirasakan di Kota Mataram.

Apalagi setelah kebijakan jam malam dan pembatasan kegiatan dilaksanakan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini.

“Memang terasa sekali. Apalagi kita yang biasa berjualan malam hari, nggak bisa lagi. Bantuan seperti ini sangat dibutuhkan,” aku Sudin, seorang pedagang Soto di jalan Majapahit Mataram.

Sudin mengaku terpaksa berjualan pagi hingga sore, karena malam sudah tidak mungkin berjualan. Omzetnya juga terus menurun, setiap hari.

Sekretaris M16, Lalu Athari mengakui, sepanjang penyaluran bantuan Sembako, kebanyakan memang masyarakat kurang mampu merasa khawatir dengan lesunya kondisi perekonomian.

“Sehingga yang bisa kita simpulkan saat ini, memang butuh ada bantuan riil untuk kalangan bawah, terutama pekerja upah harian ini agar bisa survive, selama masa pandemik Covid-19 ini,” katanya.

Menurutnya, masyarakat tentu mentaati anjuran pemerintah untuk membatasi diri dan diam di rumah, jika kebutuhan sehari-hari yang mereka butuhkan tercukupi.

“Kami berharap kegiatan kecil yang kami lakukan ini bisa sedikit membantu saudara kita yang memang membutuhkan,” tukasnya.

Me