Kebijakan Gugus Tugas Terkait Data Pasien Covid-19 Dinilai Sudah Tepat

Menurut Hendriadi, apapun kebijakan yang sudah dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB patut diberikan apresiasi, dan kebijakan yang dijalankan terkait data pasien Covid-19 ini sudah tepat

MATARAM.lombkjourna.com — Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB secara rutin mengumumkan informasi serta merta terkait Covid-19, namun data yang diumumkan merahasiakan nama-nama, alamat lengkap dan data pribadi lainnya.

Namun sejumlah pihak meminta agar data penderita Covid-19 dimuat dengan jelas, mulai dari nama lengkap serta alamatnya.

Alasannya, membuka data pasien positif covid-19 akan membantu mempermudah upaya  pelacakan terhadap orang lain yang pernah kontak dengan pasien ini. Dan bagi orang lain yang pernah kontak dengan pasien dapat melaporkan diri dan mengambil tindakan preventif.

Ketua Komisi Informasi Provinsi NTB, Hendriadi, SE, ME mengatakan, meskipun sejumlah pihak menginginkan agar dibuka informasi yang jelas terkait penderita Covid ini, namun Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB tidak ingin membuka nama, alamat lengkap dan data lain berkaitan dengan kondisi kesehatan pribadi pasien positif Covid-19.

Gugus Tugas beralasan, sesuai ketentuan Pasal 57 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan, data pribadi pasien adalah rahasia dan oleh karenanya harus dilindungi.

Demikian halnya UU KIP Pasal 17 huruf h angka 2 mengenai riwayat, kondisi perawatan, pengobatan fisik dan psikis seseorang harus dikecualikan.

Ia mengatakan, membuka atau menutup data pribadi pasien positif Covid-19, baru sebagian kecil dari informasi terkait Covid-19 yang diumumkan secara serta merta.

Pasal 12 ayat (2) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik menyatakan bahwa informasi yang wajib diumumkan secara serta merta adalah informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum.

Salah satu diantaranya adalah informasi tentang epidemik dan wabah.

“Persoalannya sekarang,sebaran Covid-19 sudah di level pandemik. Terjadi di hampir seluruh negara di dunia. Pada kondisi demikian, KIP RI melihat belum ada pengaturan secara spesifik mengenai pelayanan informasi dan jenis informasi publik terkait situasi pandemik yang harus diketahui publik. KIP RI kemudian mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2020 yang salah satunya memberi panduan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,” terang Hendriadi, Jumat (24/04/2020)

SE ini menekankan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik terkait Covid-19 adalah;

  • jenis penyakit, persebaran, sumber penyakit dan pencegahannya.
  • persebaran Covid-19 yang meliputi area persebaran untuk satuan terkecil hingga tingkat dusun/lingkungan dan upaya mitigasi penyebaran serta penanganan Covid-19.
  • informasi layanan kesehatan,
  • informasi penanganan jenazah dan lokasi khusus pemakaman bagi pasien positif Covid-19,
  • informasi akses, biaya, dan jaminan kesehatan terkait pemeriksaan dan perawatan pasien Covid-19 dan
  • rencana kebijakan dalam penanganan Covid-19.

Ia melanjutkan, dari sekian banyak jenis informasi tersebut, informasi terkait data pribadi pasien positif Covid-19 paling banyak disoal.

Sebagian berpandangan bahwa informasi ini harus dibuka. Alasannya, jika nama dan alamat lengkapnya dibuka, ini akan sangat membantu upaya memutus mata rantai penularan Covid-19.

Menurut Hendri, dalam pemenuhan hak publik atas informasi kata Hendriadi, mungkin ini suatu terobosan yang baik.

Lagi pula dalam pasal 57 ayat (2) UU Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan ketentuan mengenai hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi seorang pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku dalam hal:

  1. perintah undang-undang;
  2. perintah pengadilan;
  3. izin yang bersangkutan;
  4. kepentingan masyarakat; atau
  5. kepentingan orang tersebut.

“Dengan kata lain ketentuan mengenai kerahasian kondisi kesehatan pribadi seseorang ini tidak berlaku absolut,” jelasnya.

Namun demikian, badan publik atau pihak yang berwenang untuk itu, perlu melakukan kajian mendalam melalui proses uji konsekuensi.

Dengan alasan,  meskipun UU KIP menyatakan data pribadi adalah informasi yang dikecualikan, namun pengecualian tersebut tidak bersifat absolut. Kedua, undang-undang lain berkaitan dengan data pribadi ini tidak secara tegas menyatakan bahwa data pribadi adalah rahasia.

“Jika ditemukan alasan dan dasar yang kuat bahwa menutup informasi pasien Covid-19 dapat melindungi kepentingan publik yang lebih besar maka sebaiknya informasi tersebut dirahasiakan,” terangnnya.

Menurut Hendriadi, apapun kebijakan yang sudah dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB patut diberikan apresiasi.

Ia meyakini kebijakan yang dijalankan terkait data pasien Covid-19 ini sudah tepat.

“Dengan hanya mengumumkan inisial nama, sebab musabab terpapar,dan tidak mengumumkan detail rahasia pasien covid-19, saya kira sudah cukup fair bagi publik. Dengan kata lain, pengungkapan informasi telah dilakukan secara ketat dan terbatas demi menghindari konsekuensi negatif yang mungkin timbul,” tambahnya.

Masyarakat bisa belajar dari kasus bocornya data pasien Covid-19, muncul konsekuensi negatif berupa pengucilan warga yang baru masuk kategori ODP, pengusiran terhadap tenaga medis yang positif Covid-19 dari tempat tinggalnya, sampai penolakan pemakaman jenazah pasien yang meninggal akibat positif Covid-19.

“Semoga hal ini tidak terjadi di NTB. Mari membantu kerja Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB” ajaknya.

Sesuai dengan himbauan Gubernur NTB melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Najamuddin Amy S.Sos, MM agar kerjasama dan  kolaborasi gugus tugas dapat terus ditingkatkan terutama dengan Kabupaten/Kota.

Najamuddin juga mengatakan, Pemprov NTB sejak awal sudah  melakukan pencegahan dan penanggulangan dampak sosial akibat pandemi ini.

“Salah satunya yaitu pemerintah membentuk Corona Crisis Center Provinsi NTB, dengan mengupdate

jumlah warga yang diduga terinfeksi melalui laman resmi Satgas Pemerintah Provinsi NTB Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id/ dan memberikan bantuan JPS Gemilang, menyediakan layanan Hotcall Covid-19 di 081802118119, selain itu marilah kita tetap tinggal di rumah, menjaga jarak, hindari kerumunan dan cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir,” kata Hendri.

AYA/HmsNTB




 Bupati Najmul Akhyar Pimpin Rakor Virtual Gugus Tugas Covid-19 KLU  

TANJUNG.lombokjournal.com —  Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar didampingi Ketua DPRD Nasrudin, SH.I, Dandim 1606/Lobar Kolonel Efrijon Krol, Sekretaris Daerah KLU Drs. H. Suardi MH, memimpin rapat gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.

Hadir pula para Asisten, Koordinator Bidang Satgas Covid-19, Kepala OPD dengan para Camat dan Kades lingkup Pemda KLU, melalui video conference, di Aula Kantor Bupati, Kamis (23/04/20).

Bupati  H. Najmul Akhyar menyampaikan beberapa kendala kekurangan Alat Pelindung Diri (APD), keterlambatan dalam pengiriman hasil test ke Mataram.

Puskesmas dimintanya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan  untuk mencari solusi.

Menurut bupati setelah mendengar keluhan masyarakat, ada persoalan pelayanan terkait konsumsi dan kelengkapan, jangan sampai ada keluhan lagi untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Selain itu, penjemputan masyarakat ke bandara dari KLU tidak ada.

Ditambahkannya pula, Gugus Tugas sudah bertindak cepat ketika ada laporan dari masyarakat, tapi mungkin ada masyarakat yang ketika keluarganya pulang, tidak melakukan penjemputan.

Bupati Najmul menekankan agar dinas terkait menindaklanjutinya, dengan pelayanan dan berpikir efektif untuk perkembangan ekonomi masyarakat dengan melibatkan masyarakat sekitar.

Side effect harus berdampak pada ekonomi masyarakat, Covid-19 tertangani masyarakat sejahtera,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Najmul menginstruksikan kepada kehumasan mengadakan rapat koordinasi kehumasan Covid-19, agar yang berbicara adalah juru bicara Covid-19.

Bupati Najmul juga menyoroti adanya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) setelah pandemi corona.

“Perhatikan para pekerja yang kena PHK, apabila ada masalah segera berkoordinasi dengan Dinsos dan Disnaker. Sedangkan Dishub menempatkan Satgas penjemputan di bandara,” imbuhnya.

Terkait dengan surat edaran melaksanakan sholat Jum’at di rumah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) KLU sudah menyampaikan edaran bahwa berdasarkan rekomendasi MUI KLU dengan MUI Provinsi NTB, masih tetap menganjurkan sholat Jum’at dilakukan di rumah.

Dandim 1606/Lobar Kolonel Efrijon Krol berharap masyarakat diberikan sosialisasi kepada pasien karantina, tiap pasien harus ada physical distancing.

Apabila sudah dilaksanakan Swab, tidak langsung dikembalikan ke rumah.

“Siapkan saja isolasi, setelah adanya Swab, baru di rapid test lagi, apabila yakin negatif baru dikembalikan ke masyarakat, karena masyarakat sangat sensitif,” katanya.

Pihak Dandim 1606/Lobar bisa diikutsertakan baik pengamanan gudang logistik, termasuk Jaring Pengaman Sosial (JPS) Sembako kepada masyarakat, dan Penjagaan di perbatasan KLU.

Wakapolres Lombok Utara, Kompol Setia Wijatono, SH, pada perbincangan virtual menyampaikan pentingnya sinergi semua pihak untuk menyelenggarakan program gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 secara terpadu.

Dalam pada itu, Sekretaris Daerah KLU mengatakan untuk APD saat ini masih diprioritaskan kepada tenaga kesehatan. Untuk penjagaan di tiga lokasi pintu masuk KLU, sudah disepakati.

“Awalnya ada 30 orang dan 20 orang personel. Kita usahakan tiap harinya. Kini dikurangi menjadi 15 orang. Adapun logistiknya sudah berjalan, dilakukan oleh Dinas Sosial dan PPA.

Karantina Covid-19

Sementara itu, ditambahkannya 65 orang klaster Gowa sudah masuk Unit Pelayanan Karantina Covid-19 KLU. Jika memang negative akan dipulangkan karena itu pemeriksaan Swab-nya harus segera dilakukan.

“Dalam waktu 2-3 hari berikutnya, dilakukan test Swab, apabila hasil Swab negatif maka pasien diperbolehkan pulang, namun tetap menjalankan SOP Covid-19 dan tetap isolasi mandiri di rumah. Para pasien yang berada di unit karantina juga diberikan makanan dan vitamin. Apabila pasien mengalami sesak atau menunjukkan simtom, maka langsung dibawa ke RSUD, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tandasnya.

Ruang karantina dapat menampung 100 hingga 150 orang, tentu dibatasi  jarak sehingga sesuai dengan SOP Covid-19 dan penanganan dilakukan dengan baik.

Kepala Dinas Kesehatan KLU dr. Bahrudin menjelaskan, data terakhir pertanggal 22 April, PPTG menembus angka 689 orang, OTG 86 orang, ODP 228 orang dan PDP ada 17 orang.

Menurut mantan Direktur RSUD ini, PDP setiap hari mengalami kenaikan dan yang positif masih 3 orang pasien. D

Dijelaskannya, terkait dengan Unit Pelayanan Karantina Covid-19, saat ini ada 65 orang dengan kondisi baik. Adapun kendala yang dialami saat ini adalah hanya pada Swab, karena belum ada box Swab.

Disampaikan pula bahwa pihaknya menyediakan swaber-swaber yang ada di puskesmas untuk membantu swaber yang ada di rumah sakit, dan tentu akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu.

Agar 65 pasien segera dilakukan Swab dan mengirimkan uji Swab ke provinsi.

Sementara itu, Direktur RSUD KLU dr. H. Syamsul Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan ruang triase IGD, agar pasien-pasien biasa lainnya tidak terindikasi oleh pasien yang sedang dalam perawatan Covid-19. Untuk yang ada pada Unit Pelayanan Karantina Covid-19 sebanyak 65 orang.

“Pasien reaktif ada 65 orang dari hasil rapid test, kini telah dikarantina, kondisi para pasien umumnya sehat dan belum ada yang dinyatakan positif,” ungkapnya.

Dalam pada itu, terkait bantuan sosial kabupaten, Kadis Sosial PPA, M. Faisol, M.Si mengatakan bantuan sembako dan PKH sudah ada 33.178 KK atau KPM yang sudah menerima.

Ditambahkannya, Dinas Sosial rencananya membantu beras ketahanan pangan dari Kementerian Sosial untuk dua desa yang zona merah yakni desa Malaka dan Teniga.

Acara rapat virtual berlangsung lancar dengan beberapa penyampaian dari para anggota Gugus Tugas Covid-19 KLU.

api




Pertamina Serahkan 20 Alat Cuci Tangan Portabel ke Masyarakat Labuhan Badas

lombokjournal.com —

BADAS   ;   Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus, Fuel Terminal (FT) Badas, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyerahkan 20 (dua puluh) unit alat cuci tangan portable.

Bantuan alat cuci tangan ini sebagai bentuk bakti kepada masyarakat dalam membantu mencegah penyebaran wabah COVID-19, di Labuhan Badas hari Kamis (23/04/20).

Salah satu dari tiga lokasi sarfas distribusi Pertamina yang beroperasi di NTB, dan juga sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di Kab. Sumbawa, Pertamina juga mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan wabah COVID-19.

“Kita serahkan total dua puluh unit bantuan alat cuci tangan portabel, lengkap dengan sabun cuci tangan, penampung air, keran, dan wastafel, semoga ini bermanfaat untuk masyarakat khususnya yang harus berkegiatan di luar rumah,” kata Manager FT Badas, M. Yanuar Azhar

Pendistribusian alat cuci tangan portabel ini disebar ke beberapa lokasi yang ditunjuk oleh Pemerintah.

Sebanyak 10 (sepuluh) unit diserahkan ke Kantor Kecamatan Labuhan Badas, 3 (tiga) unit diserahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB Manambai Abdul Kadir, 3 (tiga) unit diserahkan ke Puskesmas Kec. Labuhan Badas, 2 (dua) unit diserahkan ke Terminal Badas, sementara Polres Sumbawa dan Koramil 1607-1 Sumbawa masing-masing menerima 1 (satu) unit.

“Bantuan ini sebagai komitmen kami pada lingkungan sekitar, terutama untuk masyarakat yang berada di lingkungan sekitar wilayah FT Badas,” lanjut Yanuar.

.Camat Labuhan Badas,  Hasbullah saat menerima bantuan ini menyampaikan apresiasinya pada Pertamina.

“Kami berterima kasih kepada Pertamina karena telah memberikan alat cuci tangan portabel kepada masyarakat Labuhan Badas. Bantuan ini sangat kami perlukan dan akan berguna sekali bagi masyarakat kami ditengah wabah COVID-19,” jelas Hasbullah.

Seperti diketahui, penyebaran COVID-19 sudah terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kab. Sumbawa, NTB.

Diharapkan, upaya bersama baik dari Pemerintah, masyarakat, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencegah penyebaran COVID-19 dapat memperkuat ketahanan bangsa dalam melalui pandemi ini.

AYA




Mulai Jumat 24  April, Bandara Lombok Menghentikan Penerbangan Penumpang Komersial

Bagi para penumpang yang telah memiliki tiket pada jadwal penerbangan periode tersebut dapat mendatangi Bandara Lombok untuk melakukan refund

PRAYA.lombokjournal.com —  Bandara Internasional Lombok menghentikan operasional penerbangan komersial untuk penumpang umum.

Penghentian penerbangan itu berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H, untuk Pencegahan Penyebaran Covid-19, tertanggal 23 April 2020.

General Manager Angkasa Pura I Lombok, Nugroho Jati dalam siaran pers, Kamis (23/04/20), menjelaskan, untuk operasional kargo dan logistik masih tetap beroperasi seperti biasa.

Kebijakan ini berlaku mulai Jumat, 24 April 2020 pukul 00.00 WITA hingga 1 Juni 2020 mendatang.

“Kami mendukung penuh kebijakan Pemerintah RI yang tentunya telah mempertimbangkan berbagai aspek. Kami siap melaksanakan ketentuan ini sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 di tanah air,” kata Nugroho Jati.

Selain untuk penerbangan kargo dan logistik, bandara juga masih dapat melayani operasional penerbangan seperti penerbangan khusus, pelayanan darurat, maupun operasional lainnya dalam rangka mendukung percepatan penanganan Covid-19. .

Nugroho Jati mengatakan, bagi para penumpang yang telah memiliki tiket pada jadwal penerbangan periode tersebut dapat mendatangi Bandara Lombok untuk melakukan refund.

“Kami menyediakan 15 help desk yang ada di area drop zone dan lobby untuk proses refund yang akan dilayani oleh pihak maskapai. Bagi masyarakat yang ingin melakukan refund dengan datang ke bandara, dimohon untuk tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, diantaranya dengan physical distancing, menghindari kerumunan, serta mengenakan masker,” ujar Nugroho Jati.

Dijelaskan, terkait kebijakan pengembalian tiket (refund), pihak maskapai nantinya tidak akan memberikannya dalam bentuk uang tunai, namun berupa kebijakan re-route (perubahan rute), re-schedule (perubahan jadwal penerbangan), atau berupa voucher pengganti.

“Informasi lebih lanjut dapat menghubungi customer service maskapai yang bersangkutan,” jelas Nugroho Jati.

Diharapkan, masyarakat dan pengguna jasa bandara dapat memahami kondisi ini dan bersama-sama berdoa semoga kebijakan dan upaya ini dapat secara signifikan menahan laju penyebaran pandemi Covid-19.

AYA/Rr




Kasus Positif Covid-19, Hari Kamis Bertambah 38 Pasien

MATARAM.lombokjournal.com – Kasus Positif Covid-19 di NTB hingga Kamis (23/04/20) melonjak cukup signifikan. Dari 120 sampel yang telah di periksa menunjukan hasil 80 sampel negatif, 2 (dua) pasien sampel ulangan positif, dan 38 sampel kasus baru positif Covid-19.

Di Kabupaten Dompu tercatat kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan. Dari 38 kasus positif covid-19 yang baru, 23 kasus terjadi di Dompu di susul Kota Mataram 9 kasus, Lombok Barat 5 kasus dan Kabupaten Sumbawa 1 kasus.

Hampir semua 38 kasus baru covid-19 hingga hari Kamis (23/04/20) di dominasi klaster Gowa Sulawesi. Dalam press release Gugus Tugas NTB disebutkan, semua pasien yang positif covid-19 dalam kondisi baik. Pasien covid-19 kini telah di rawat dan di isolasi di karantina terpusat masing-masing wilayah.

38 sampel kasus baru positif Covid-19. Kasus baru positif tersebut, antara lain;

  1. Pasien nomor 116, an. Tn. S, laki-laki, usia 61 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 117, an. Tn. HAG, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 118, an. Tn. N, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 119, an. Tn. A, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Gili Gede, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 120, an. Tn. M, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 121, an. Tn. JH, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 122, an. Tn. AH, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 123, an. Tn. MS, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 124, an. Tn. K, laki-laki, usia 37 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 125, an. Tn. S, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 126, an. Tn. MY, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Potu, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 127, an. Tn. A, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Kandai, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 128, an. Tn. S, laki-laki, usia 63 tahun, penduduk Desa Nusa Jaya, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 129, an. Tn. ST, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Desa Keramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  15. Pasien nomor 130, an. Tn. A, laki-laki, usia 56 tahun, penduduk Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  16. Pasien nomor 131, an. Tn. M, laki-laki, usia 41 tahun, penduduk Desa Kapasi Meci, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  17. Pasien nomor 132, an. Tn. AS, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  18. Pasien nomor 133, an. Tn. MA, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Desa Suka Damai, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  19. Pasien nomor 134, an. Tn. I, laki-laki, usia 37 tahun, penduduk Desa O’o, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  20. Pasien nomor 135, an. Tn. A, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  21. Pasien nomor 136, an. Tn. AS, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  22. Pasien nomor 137, an. Tn. L, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  23. Pasien nomor 138, an. Tn. R, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Desa Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  24. Pasien nomor 139, an. Tn. MMS, laki-laki, usia 70 tahun, penduduk Desa Dorotangga, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  25. Pasien nomor 140, an. Tn. S, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Desa Doropeti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  26. Pasien nomor 141, an. Tn. KJ, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Kelurahan Dorotangga, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  27. Pasien nomor 142, an. Tn. F, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  28. Pasien nomor 143, an. Tn. Y, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik;
  29. Pasien nomor 144, an. Tn. RL, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik;
  30. Pasien nomor 145, an. Tn. LKT, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  31. Pasien nomor 146, an. Tn. MM, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  32. Pasien nomor 147, an. Tn. S, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Kelurahan Kebonsari Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  33. Pasien nomor 148, an. Tn. SZ, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Lingkungan Kebon Bawak, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  34. Pasien nomor 149, an. Tn. M, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  35. Pasien nomor 150, an. Tn. ZT, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  36. Pasien nomor 151, an. Tn. S, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  37. Pasien nomor 152, an. Tn. FA, laki-laki, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  38. Pasien nomor 153, an. An. F, perempuan, usia 12 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit. Riwayat kontak erat dengan Pasien Nomor 108. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

Hari ini juga terdapat 4 (empat) orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaa llaboratorium swab dua kali dan keduanya negatif. Keempat orang yang telah sembuh tersebut, adalah;

  1. Pasien nomor 37, an. Ny. NLEY, perempuan, usia usia 46 tahun, penduduk Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Saat ini sudah dalam keadaan sehat;
  2. Pasien nomor 07, an. Tn. M, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kota Mataram. Saat ini sudah dalam keadaan sehat;
  3. Pasien nomor 31, an. Nn. DAR, perempuan, usia 15 tahun, penduduk Monjok Kota Mataram. Saat ini sudah dalam keadaan sehat;
  4. Pasien nomor 29, an. Nn. FYT, perempuan, usia 15 tahun, penduduk Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Saat ini sudah dalam keadaan sehat

Dengan  tambahan 38 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, 4 (empat) orang dinyatakan sembuh, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Kamis (23/4/2020) sebanyak 153 orang, dengan perincian 15 orang sudah sembuh, 4 (empat) meninggal dunia, serta 134 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

AYA

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id,

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119.

 




Gubernur NTB Nilai TDC Langkah Awal Membangun Desa

TDC didesain sebagai pusat perdagangan semua desa dan distribusi logistik, dengan memanfaatkan teknologi digital. Kegiatan distribusi dan perdagangan dibuatkan aplikasi sebagai strategi manajemen untuk mempermudah pengelolaannya

MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah sangat tertarik dengan konsep bisnis saat menghadiri presentasi Mahadesa Progres Bisnis Trade Distribution Center (TDC) NTB, di kantor PT. Gerbang NTB Emas (GNE) di Mataram, Kamis (23/04/20).

Setelah mendengar pemaparan tentang TDC, Gubernur Zul tertarik untuk menanyakan beberapa hal dan berusaha memahami sistem kerjanya. Sebab TDC ini dibutuhkan bagi kepentingan seluruh masyarakat NTB.

Dalam pemaparan tersebut, Gubernur NTB didampingi Asisten II Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dr. H. Ashari, Kepala Inspektorat NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si.

TDC didesain sebagai pusat perdagangan semua desa dan distribusi logistik, dengan memanfaatkan teknologi digital. Kegiatan distribusi dan perdagangan dibuatkan aplikasi sebagai strategi manajemen untuk mempermudah pengelolaannya.

Suplai dan distribusi logistik tersebut menggunakan jaringan distribusi Mahadesa yang disebut aplikasi TDC.

Polanya, TDC tersebut akan dimiliki oleh Bumdes yang kemudian menjadi grosir dan menyuplai kebutuhan toko-toko kelontong di bawahnya.

Produk bahan pokok yang dihasilkan oleh Bulog, seperti Beras, Gula, Minyak dan Telur adalah beberapa komoditas yang akan disiapkan dengan harga lebih murah.

Tak berhenti saat pemaparan, Gubernur Zul melanjutkan agendanya meresmikan TDC Kuripan Utara, lokasi ini merupakan lokasi pertama. Apresiasi tinggi disampaikan Gubernur atas progres TDC hingga saat ini.

Dalam peninjauan usai peresmian, Dr. Zul meminta Mahadesa menggunakan motor-motor listrik sebagai kendaraan untuk pensuplai barang-barang yang akan diantar, box yang digunakan juga menggunakan bakul lokal.

“Jadi ini sederhana tapi ini adalah langkah awal membangun desa, kenapa ini fenomenal, karena ini contoh untuk Indonesia, Insyallah dalam waktu akhir tahun depan seluruh desa kita punya Trade Distribution Center,” tegas Gubernur.

Sebelumnya, Direktur PT. GNE, Samsul Hadi mengatakan, di setiap desa membentuk TDC, tidak hanya untuk perdagangan tapi membentuk infrastruktur ekonomi di tengah masyarakat.

Kuncinya adalah kemampuan memiliki jejaring baik secara daring maupun luring.

AYA/HmsNTB




Sekda KLU Bagikan Masker di Pasar Tanjung

Sekda memperoleh masukan masyarakat bahwa pasar Tanjung belum memiliki fasilitas tempat cuci tangan. Karena itu, dijanjikannya segera menindaklanjuti dengan memerintahkan leading sektor terkait untuk secepatnya merespons masukan tersebut

TANJUNG.lombokjournal.com —  Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara didampingi Asisten Ekonomi dan APP Setda KLU, Ir. H. Rusdi, Plt. Asisten Administrasi Umum Setda KLU Evi Winarni, SP, M.Si, bersama para kepala OPD dan Camat Tanjung Syamsul Bahri, S.Sos., MM membagikan masker kepada pengunjung Pasar Tanjung, sekaligus meninjau lokasi unit pelayanan karantina rumah sakit sementara, tempat isolasi warga terpapar Covid-19 (22/4/2020).

Ditemui di sela-sela peninjauan, Sekda KLU Drs. H. Suardi, MH menyampaikan, hari Rabu (22/04) Satgas Covid-19 KLU melaksanakan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum di lima kecamatan secara serentak.

“Kita mensosialisasikan bagaimana virus ini tidak menyebar yaitu memberikan edukasi dan masker. Harapan kita setiap mereka keluar rumah menggunakan masker,” tuturnya.

Sekda memperoleh masukan masyarakat bahwa pasar Tanjung belum memiliki fasilitas tempat cuci tangan. Karena itu, dijanjikannya segera menindaklanjuti dengan memerintahkan leading sektor terkait untuk secepatnya merespons masukan tersebut.

“Dengan demikian harapan kita semua lapisan masyarakat paham,” terangnya.

Menjawab pertanyaan awak media terkait jumlah masker yang dibagikan, H. Suardi mengatakan, masker yang didistribusikan berjumlah sekitar 1000 masker.

“Pembagian masker kita laksanakan hari ini dan besok. Masker ini sendiri dibuat oleh para pegiat UKM yang ada di KLU,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, unit layanan rumah sakit sementara, tempat warga terpapar corona diakuinya, masih kekurangan alat komunikasi. Lantaran ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara bersamaan sehingga membutuhkan alat komunikasi yang cukup.

“Terkait fasilitas sudah lengkap. Ada kasur, ada kipas angin, makanan, air dan juga dilengkapi televisi. Mudah-mudahan semoga besok Al-Quran bisa didroping sehingga kebiasaan mereka di rumah bisa dilakukan disini. Kasur sudah kita siapkan 100 unit, tetapi yang baru ditempati 47 orang yang notabene dinyatakan reaktif,” imbuhnya.

api




Tim Satgas Lakukan Penyemprotan Disinfeksi Di Semua Kecamatan Lombok Utara

Bagi ASN yang ingin mudik lebaran diharapkan lapang dada untuk mengurungkan niatnya, lantaran sudah ada imbauan untuk tidak mudik

TANJUNG.lombokjournal.com — Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Drs. H. Suardi, MH memimpin apel pelepasan Satgas Covid-19 untuk penyemprotan disinfektan pada lima kecamatan di halaman Posko Satgas Covid-19 (22/04/2020).

Drs. H. Suardi, MH menyatakan, perlu edukasi kepada masyarakat agar tetap mematuhi anjuran dan imbauan pemerintah menjadi kewajiban bersama bagi semua elemen. Terutama Gugus Tugas Covid-19 untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran pandemi virus corona di Kabupaten Lombok Utara.

“Mudah-mudahan kita bisa disiplin untuk memelihara pola hidup sehat, sesuai anjuran pemerintah,” harapnya.

Menurutnya, dalam memutus rantai penularan virus corona dan menjaga perilaku PHBS, Satgas Covid-19 secara reguler melanjutkan kembali penyemprotan disinfektan untuk semua wilayah di lima kecamatan se-Lombok Utara.

Anggota Satgas Covid-19 diminta melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan tetap mengatensi dan mempertimbangkan kesehatan diri.

“Saya tidak ingin hal-hal terjadi, seperti ada laporan masuk karena saking semangatnya menyemprot sehingga kurang memperhatikan kesehatan diri dan yang bersangkutan kena mata hingga sekarang masih sakit,” tuturnya.

Pihaknya meminta semua tim agar mendukung kegiatan ini terutama logistik, alat-alat dan bahan. Jangan sampai menimbulkan penyakit baru, karena kebutuhan logistik mereka tidak terpenuhi.

Usai memimpin apel siaga, dihadapan awak media Sekda Drs. H. Suardi, MH menyampaikan terima kasih kepada para insan media seraya berharap semua pihak termasuk wartawan sehat bugar.

“Hari ini kita melakukan penyemprotan pada lima wilayah kecamatan, terutama di tempat-tempat umum dan hari ini juga di lakukan pembagian masker kepada masyarakat di tempat umum,” pungkasnya.

Harapannya, dengan kegiatan ini, bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam beraktivitas.

“Semua lapisan masyarakat betul-betul menaati anjuran pemerintah yang dipublikasikan baik melalui pamflet, media ruang publik, media cetak, media elektronik maupun media online,” harap sekda.

Kegiatan penyemprotan tersebut dilakukan secara simultan melalui kerja sama semua anggota tim mulai dari Polri, TNI, OPD, NGO, dan Pers.

Dalam kesempatan itu disampaikan, bagi ASN yang ingin mudik lebaran diharapkan lapang dada untuk mengurungkan niatnya, lantaran sudah ada imbauan untuk tidak mudik.

“Imbauan itu menyiratkan ASN harus berjibaku menangani keadaan, optimal dalam bekerja agar wabah pandemi corona cepat berlalu dan semua elemen bisa kembali hidup normal seperti biasanya,” katanya.

Apel pelepasan Satgas Covid-19 ditutup dengan yel-yel yang dipimpin sekda sembari memberi semangat kepada anggota satgas.

api




Tiga Kabupaten/Kota Di NTB Kategori Daerah Transmisi Lokal

Kadikes mengingatkan masyarakat agar tetap di rumah, itu adalah cara paling ampuh untuk mencegah penularan virus Corona yang sedang melanda hampir seluruh wilayah di dunia ini

MATARAM,lombokjoural.com —  Tiga kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Timur ditetapkan sebagai daerah yang menjadi transmisi lokal.

Tiga kabupaaten/kota disebut sebagai daerh trasmisi lokal iu berdasarkan pengumuman dari Kementerian Kesehatan pada tanggal 17 April 2020 lalu. Transmisi lokal adalah daerah yang sudah terjadi penularan dari penderita pertama ke orang-orang di sekitarnya.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, di Mataram hari Kamis (23/04/20).

“Kita melihat beberapa penderita, keluarganya juga sakit atau ikut terjangkit virus ini, ada yang suaminya pertama kena dan kemudian anak serta istri juga menderita, inilah yang dimaksud dengan transmisi lokal,” jelasnya.

Dengan ditetapkannya tiga kabupaten/kota ini menjadi daerah transmisi lokal, dr. Eka mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap wabah ini.

Meningkatkan kewaspadaan dengan mengikuti aturan-aturan yang telah dibuat oleh pemerintah demi kebaikan bersama.

“Kita tidak tahu siapa dia di sekitar kita yang kemungkinan menularkan kepada kita. Karena itu anjuran memakai masker saat keluar rumah itu harus dipatuhi. Maskerku melindungimu, maskermu melindungiku,” katanya.

Ia menekankan kepada masyarakat untuk tetap memakai masker, dan tetap menjaga jarak dengan orang lain jika terpaksa harus keluar rumah.

“Masker bapak ibu akan melindungi dari percikan ludah lawan bicara, social distancing dua meter harus dipatuhi,” tegasnya.

Dalam penjelasannya, Kadikes mengingatkan masyarakat agar tetap di rumah, itu adalah cara paling ampuh untuk mencegah penularan virus Corona yang sedang melanda hampir seluruh wilayah di dunia ini.

“Anjuran di rumah saja itulah anjuran yang benar-benar efektif untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 ini,” tuturnya.

Untuk masyarakat yang telah berkeluarga yang mempunyai anak, ia mengimbau agar keluarga tersebut tetap menjaga putera/puteri  mereka dan mengurangi kontak fisik antara anak dengan orang lain karena hal itu dapat berisiko bagi anak-anak.

“Yang punya anak-anak tolong kalau tidak perlu sekali anak-anaknya tidak usah keluar rumah. Jaga anak-anak anda, jangan dibiarkan digendong oleh sembarang orang yang kita tidak kenal. Kita tidak tahu keadaan kesehatannya dan mungkin mempunyai risiko untuk menularkan kepada anak-anak kita,” pintanya.

Sementara itu imbauan Gubernur NTB melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Najamuddin Amy S.Sos, MM agar kerjasama dan  kolaborasi gugus tugas dapat terus ditingkatkan terutama dengan pemeritah kabupaten/kota.

Najamuddin juga mengatakan, Pemprov NTB sejak awal sudah  melakukan pencegahan hingga melakukan penanggulangan dampak sosial akibat pandemi ini.

“Salah satunya yaitu pemerintah membentuk Corona Crisis Center Provinsi NTB , dengan mengupdate

jumlah warga yang diduga terinfeksi melalui laman resmi Satgas Pemerintah Provinsi NTB Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id/ dan menyediakan layanan Hotcall Covid-19 di 081802118119,” terangnya.

Pemerintah Provinsi NTB juga menyediakan empat Rumah Sakit Rujukan Utama bagi penanganan Covid-19 yaitu RSUD Provinsi, RS Selong Lotim, RS Manambai Sumbawa dan RS Bima serta 17 Rumah Sakit Rujukan Kedua di seluruh kabupaten/kota se-NTB.

Jumlah tempat tidur ruangan isolasi di seluruh NTB sebanyak 68 pada pertengahan April kemarin.

Jumlah jumlah ini akan terus ditambah sampai mencapai 235 tempat tidur di isolasi dan yang sedang dalam persiapan sejumlah 380 tempat tidur dengan  RS Unram, Asrama Haji, hingga Wisma Tambora.

AYA




Para Jurnalis Bagi-bagi Sembako dan Alat Pelindung Diri

MATARAMlombokjournal.com — Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB dan perkumpulan Media Online Indonesia (MOI) Kota Mataram, didampingi juga DPW MOI NTB hari ini Rabu(22/04/20) mengadakan kegiatan sosial.

Dalam kegiatan sosial itu membagikan paket sembako dan Alat Pelindung Diri (APD) kepada masyarakat Kota Mataram, serta Lombok Barat dan juga rekan-rekan jurnalis.

“Yang menjadi target utama dalam pembagian paket sembako ini diberikan kepada masyarakat yang layak terima, di antaranya pegiat ojol dan juga masyarakat terdampak secara ekonomi serta rekan-rekan jurnalis”, terang Riadi Sulhi, Ketua IJTI NTB di kantor posko.

Paket sembako yang dibagikan terdiri dari beberapa jenis, mulai dari beras, mi instan, minyak goreng, gula pasir, dan juga APD terdiri dari vitamin, hand sanitizer serta beberapa lembar masker pelindung diri, yang dikumpulkan oleh IJTI NTB serta MOI Kota Mataram dan didukung oleh beberapa donatur.

Kegiatan social ini merupakan bentuk kepedulian dan keseriusan para jurnalis untuk meringankan beban hidup sehari-hari saat terjadi wabah Covid-19.

“Bantuan yang Kami berikan ini sebagai bentuk keseriusan dan kepedulian Kami para jurnalis untuk meringankan beban hidup masyarakat,” terang Riadi

Ia menambah, bukan hanya memberikan informasi saja, akan tetapi hari ini para jurnalis turun kelapangan memberikan beberapa paket sembako dan APD untuk masyarakat.

Pembagian paket sembako dan APD juga dibagikan kepada para jurnalis sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Diharapkan bantuan ini mampu memberikan semangat kepada para jurnalis untuk memberikan informasi akurat terkait informasi COVID-19 kepada masyarakat.

“Kami juga mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama Kita bersatu perangi Covid-19 ini.” tutupnya

Sementara Ketua MOI Mataram menyebut, peran serta MOI sebagai bentuk kepedulian sosial untuk mengurangi beban mereka saat ini kondisi perekonomian masyarakat sudah terdampak covid19

“Semoga bermanfaat buat mereka, dan mengurangi beban mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup,”imbuhnya.

Sulardi, Branch Manager Alfamart Lombok saat wawancara di lapangan menyampaikan, selama masa covid-19 ini, Alfamart khsusunya di NTB Kita sekarang udah berbagi mengenai kebutuhan bahan pokok diseluruh NTB.

Sumbangan ini dapat dari mana?

Sulardi menjelaskan, dapat dari custemer-custemer Alfamart selama mereka belanja yang disisikan uang pengembaliannya, 200 perak, 100 perak, itu yang mereka donasikan dan itu dipakai untuk membantu masyarakat.

Lanjutnya lagi, pihaknya akan mengikuti Pemerintah, Alfmart itu DIsuruh tetap menjual kebutuhan sehari-hari. Karena itu Alfamart akan tetap buka meski kondisi penurunan omset dan sebagainya.

Namun Alfamart tetap peduli dengan kebutuhan masyarakat,  sehingga masyarakat tidak merasa khawatir kesulitan mendapatkan bahan pokok.

“Hari ini kita ucapkan terima kasih kepada IJTI, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia yang mengundang kita, sehingga kita berperan aktif menyalurkan bantuan kepada masyarakat, terutama masyarakat, ojek online, serta tim jurnalis itu sendiri yang membutuhkan uluran tangan.” ujar Sulardi

AYA