Langkah Industrialisasi Gubernur NTB Diapresiasi Persatuan Insinyur

Heru Dewanto menginstruksikan jajaran pengurus PII di NTB untuk bisa terus bersinergi dan memberikan support profesional sebagaimana dijamin dalam UU 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran

MATARAM.lombokjournal.com —  Langkah Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, dalam mengembangkan Industrialisasi di NTB mendapat apresiasi  Dr. Ir. Heru Dewanto, M.Sc (Eng), IPU, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia.

Dalam rapat Video Converence (ViCon) dengan Jajaran Pengurus Pusat, Wilayah dan Pengurus Cabang PII seluruh Indonesia, Senin (27/04/20)), Heru Dewanto mengatakan akan mensupport Pemprov NTB.

“Kami mengapresiasi langkah Gubernur NTB, yang telah intens menerapkan konsep Industrialisasi di NTB. Dan PII akan memberikan support kepada Pemerintah Nusa Tenggara Barat. Karena PII memang harus mampu menjalankan tiga fungsi utamanya, yakni bidang profesionalisme, pengabdian masyarakat, dan mitra strategis pemerintah,” ujar Heru Dewanto,

Pria yang juga merupakan CEO PT CEPR ini, mengaku sudah mengagendakan untuk berkunjung ke NTB, guna bersilaturrahim langsung dengan Gubernur NTB, sayangnya terkendala adanya Pendemi Covid-19 di Indonesia.

“Dr. Zulkieflimansyah merupakan sahabat karib saya. Kami dulu sering bertemu. Karena kesibukan yang ada sekarang, sudah lama tak jumpa. Insya Allah kalau sudah selesai Pendemi Covid-19 ini, saya akan agendakan berkunjung ke NTB. Dan memberikan support program-program yang berhubungan dengan keinsinyuran” imbuhnya.

Heru Dewanto menginstruksikan jajaran pengurus PII di NTB untuk bisa terus bersinergi dan memberikan support profesional sebagaimana dijamin dalam UU 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran.

Hal itu merespon usulan dari Ketua Cabang PII Bima, yang juga Anggota Komite Pengembangan Organisasi Pengurus Pusat PII, Ir. Hadi Santoso, ST, MM, IPM.

“Kami Pengurus PII di NTB saat ini berusaha merespon tantangan dari program Industrialisasi, yang merupakan Program Prioritas Gubernur-Wakil Gubernur NTB. Telah kami selenggarakan FGD bekerjasama dengan BK Teknik Indsutri PII dan Stake holder terkait. Namun tentu butuh langkah implementatif lebih lanjut. mohon arahan Pak Ketum,” ujar Hadi Santoso saat rapat ViCon tersebut.

AYA




NTB Manfaatkan Krisis Sebagai Peluang Bangun UMKM dan Industri

Program JPS Gemilang, didorong untuk menjadi pemantiknya. Caranya adalah dengan memasukkan produk-produk UMKM dan IKM di NTB dalam 105.000 paket bantuan yang didistribusikan untuk masyarakat NTB

MATARAM.lombokjournal.com —   Krisis sering menakutkan, padahal krisis bisa dipandang sebagai peluang lahirnya hal-hal baru yang menggembirakan.

Di NTB, krisis ekonomi, disikapi sebagai peluang untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta merangsang pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, menyampaikan itu usai mendengarkan arahan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dalam rapat yang digelar di kantor Gubernur NTB, Senin (27/04/20).

Najamuddin mengakui, saat ini terdapat banyak permasalahan dihadapi lapangan dalam proses penyaluran bantuan sembako JPS Gemilang.

Permasalahan tumpang tindih data, adanya bantuan makanan yang mengalami kerusakan maupun busuk, dan masalah lainnya, menurutnya patut dianggap sebagai proses pembelajaran yang dapat dimaklumi.

“Kalau ada masalah dan lain sebagainya, bisa dimaklumi. Yang jelas, permasalahan yang kita hadapi sekarang ini dialami juga seluruh daerah di kabupaten/kota, bahkan pemerintah pusat,” ujar Najamuddin.

Ia menegaskan, Pemprov NTB tidak menampik adanya temuan-temuan lapangan mengenai permasalahan yang muncul.

Namun menurutnya, adanya persoalan-persoalan itu justru mendatangkan hikmah berupa pembelajaran yang akan diraih dalam memperbaiki pelaksanaan program ini di fase dan gelombang berikutnya.

“Jadi permasalahan-permasalahan itu membuat kita semua bisa mendapatkan kesempatan untuk terus memperbaiki diri. Dan kita tentu berkomitmen, supaya mudah-mudahan tahap berikutnya jadi lebih baik,” tegasnya.

Najamuddin menegaskan, Gubernur NTB sangat bersemangat dalam mengelola setiap persoalan yang muncul dalam situasi saat ini. Sebab, Gubernur meyakini bahwa krisis adalah peluang belajar hal-hal baru.

“Dan biasanya, krisis sering mendorong orang untuk menemukan terobosan baru yang mencengangkan,” tegasnya.

Najamuddin mengatakan, dalam kesempatan itu Gubernur juga mendorong agar para pimpinan OPD tidak menutup diri dan sesegera mungkin merespon setiap keluhan dan masukan masyarakat. Terutama yang disampaikan melalui media sosial.

Gubernur Zul secara terbuka menyindir pimpinan OPD yang tidak aktif memperbarui informasi melalui kanal media sosial mereka, baik yang pribadi maupun laman organisasinya.

Ditegaskan Gubernur, NTB saat ini sedang memanfaatkan krisis untuk mendorong tumbuhnya UMKM dan IKM yang memiliki daya tahan lebih baik.

Program JPS Gemilang, didorong untuk menjadi pemantiknya. Caranya adalah dengan memasukkan produk-produk UMKM dan IKM di NTB dalam 105.000 paket bantuan yang didistribusikan untuk masyarakat NTB.

“Gubernur juga menegaskan kembali bahwa agen pembangunan ekonomi itu ya memang UMKM dan IKM itu. Makanya terobosan itu dibuat untuk memajukan mereka. Dan hasilnya sudah mulai terlihat,” tegas Najam.

Ia mencontohkan, selain JPS Gemilang, Gubernur juga mulai memproyeksikan penguatan BUMDes sebagai pengguna produk-produk industri lokal.

Salah satu produk industri lokal yang bisa dimanfaatkan oleh BUMDes di NTB adalah cold storage yang baru-baru ini telah dihasilkan dari tangan para guru dan pelajar SMK di Kuripan, Lombok Barat.

Sebelumnya, ada pula motor listrik Lingsar yang telah diujicoba sendiri oleh Gubernur NTB beberapa waktu lalu.

Menurut Najam, BUMDes nantinya akan didorong untuk menghimpun komoditas-komoditas lokal sebagai bahan pangan yang dijual untuk warga.

Kebutuhan setiap Kepala Keluarga selama sepekan atau sebulan, nantinya dapat dipesan melalui Trade Distribution Center (TDC) di masing-masing desa.

“Bahkan Gubernur mendorong agar TDC ini bisa menjadi outlet dari produk-produk lokal kita. Nantinya, untuk menyimpan bahan-bahan kebutuhannya, mereka bisa menggunakan cold storage buatan anak-anak SMK di NTB, dan untuk mendistribusikan produk-produknya, mereka bisa menggunakan motor listrik buatan SMK di NTB. Jadi secara tidak langsung kita menyediakan pasar dan insentif untuk kemajuan industri kita,” tegas Najam.

Najamuddin pun mengimbau masyarakat NTB untuk terus memberikan dukungan bagi upaya yang saat ini tengah dilakukan Pemprov NTB.

Ia pun menegaskan, tidak ada alasan untuk merasa pesimis dengan lesunya kondisi perekonomian akibat wabah Covid-19 ini.

“Karena bagi kita, krisis ini justru menjadi peluang untuk bangkit dan menjadi lebih baik,” pungkasnya.

AYA/HmsNTB




Pemprov NTB Serahkan Bantuan APD dan Hand Sanitizer ke Pemkot Mataram

Pemakaian APD di tim Gugus Tugas Kota Mataram setidaknya menggunakan 200 Pcs setiap hari dalam penanganan kasus Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com — Pemprov NTB menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dan Hand Sanitizer ke Pemkot Mataram, Senin (27/04/20) petang.

Penyerahan APD itu secara simbolis, dilakukan Kepala BPBD NTB H. Ahsanul Khalik pada Asisten II Setda Mataram H. Mahmudin Tura di Aula Pendopo Walikota Mataram.

Turut hadir menyaksikan serah terima itu, yakni Kepala BPBD Mataram Mahfudin Noor.

Kalak BPBD NTB H. Ahsanul Khalik mengatakan, perkembangan kasus positif Covid-19 di Kota Mataram terus menjadi perhatian jajaran Pemprov NTB.

Tingginya kasus di Mataram dibandingkan daerah lainnya di NTB, lantaran  telah terjadi penularan transmisi lokal yang sulit dilacak menjadi alasan pentingnya APD bagi para tenaga medis di wilayah ini.

“Saat ini, APD dan Hand Sanitizer merupakan barang yang sangat sulit di cari. Tapi, itu bukan menjadi alasan untuk kita tidak memperhatikan Pemkot Mataram,” ujar Ahsanul.

Mantan Kadis Sosial NTB itu mengungkapkan, pihaknya sangat mengatensi kinerja yang dilakukan jajaran Pemkot Mataram, khususnya Tim Gugus Tugas Covid-19 Mataram dalam melakukan deteksi dini pasien positif Covid-19 saat ini.

Sebab, semakin cepat diketahui asal riwayat pasien positif beserta klusternya, maka akan mudah dilakukan penangangan, serta contact trackingnya.

“Jangan lihat angka kasusnya. Tapi, angka itu menjadi indikator samakin cepat mengetahui pasien positif Covid-19. Yang utama, penangangan pasien yang tertular Covid-19 akan cepat ditangani secara medis,” jelas Ahsanul.

Sementara itu, Asisten II Setda Mataram H. Mahmudin Tura mengatakan sangat berterima kasih kepada Pemprov NTB terkait pemberian bantuan APD dan Hand Sanitizer kali ini.

Menurut mantan Kadis PU Mataram itu,  saat ini, pemakaian APD di tim Gugus Tugas Kota Mataram setidaknya menggunakan 200 Pcs setiap hari dalam penanganan kasus Covid-19.

“Jadi, adanya bantuan ini sangat berharga dalam membantu penanganan dan contact tracking pasien yang terpapar Covid-19,” kata Mahmudin.

AYA

.




Bila Masyarakat Disiplin, Akhir Ramadhan Penularan Covid-19 Dapat Diputus

Untuk meningkatkan disiplin pencegahan penyebaran Covid-19 secara lebih luas maka pemerintah daerah melakukan penertiban dan penindakan

MATARAM.lombokjournal.com – Berdasarkan prediksi dari aplikasi yang dibuat Pemerintah Pusat, bila  seluruh masyarakat disiplin menerapkan seluruh protokol pencegahan Covid-19.

Total kasus virus Corona Covid-19 akan ditekan semaksimal mungkin.

“Dan Insya Allah pada akhir Ramadhan penularannya sudah dapat diputus,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Nusa Tenggara Barat selaku Ketua Harian Gugus Tugas NTB, Drs H Lalu Gita Ariadi, MSi, Senin (27/04/20).

Dalam release yang diterima media ini, Lalu Gita menegaskan, jika masyarakat dan kita semua tidak mampu menerapkan disiplin yang ketat terhadap protokol pencegahan Covid-19, maka penyelesaiannya akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.

Menurut Lalu Gita, Ini selain berdampak pada masalah kesehatan juga akan berdampak besar terhadap kehidupan social,dan terpuruknya pertumbuhan ekonomi nasional.

Karena itu, untuk meningkatkan disiplin pencegahan penyebaran Covid-19 secara lebih luas maka pemerintah daerah melakukan penertiban.

“Melalui Satuan Polisi Pamong Praja bersama aparat TNI, Polri dan institusi terkait lainnya, terus melakukan penertiban dan penindakan terhadap pelanggaran protokol pencegahan Covid-19,” jelas Lalu Gita.

Upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 lebih luas, ada tiga hal yang terus dilakukan pemerintah.

Dilakukan tes kepada semua PDP, ODP dan PPTG untuk mempercepat indentifikasi dan penanganan kasus, kemudian dilakukan pelacakan dan penelusuran secara massif.

Kedua melakukan pengawasan dan isolasi secara ketat serta penanganan medis yang tepat terhadap kasus terkonfirmasi Covid-19

“Ketiga, pemerintah melakukan sosialisasi dan edukasi tentang perilaku hdup bersih dan sehat (PHBS), penggunaan masker untuk semua, serta physical distancing,” jelas Lalu Gita Ariadi.

Rr

 

 




Hari Senin, 27 April, Pasien Positif Covid-19 Bertambah 11 Orang  

MATARAM.lombokjournal.com — Hari ini,  Senin (27/04/20), Gugus Tugas Nusa Teggara Barat(TB) telah dilakukan pemeriksaan terhadap 106 sampel swab dengan hasil 89 sampel negatif, 6 (enam) sampel positif ulangan dan 11 sampel kasus baru positif Covid-19.

Kasus baru positif tersebut, yakni:

  1. Pasien nomor 196, an. Ny. HH, perempuan, usia 19 tahun, penduduk Desa Moyot, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 94. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 197, an. Ny. M, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Desa Moyot, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah bepergian ke Gowa Makassar. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 198, an. Tn. RS, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 109. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 199, an. Ny. M, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 109. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 200, an. Tn. B, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke daerah Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 201, an. Tn. S, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 202, an. Tn. K, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 203, an. Tn. S, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 204, an. Tn. AMI, laki-laki, usia 62 tahun, penduduk Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 205, an. Tn. F, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 206, an. Tn. D, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

Dengan adanya tambahan 11 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, tidak ada tambahan kasus sembuh, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (27/04/20) sebanyak 206 orang.

Rinciannya, 23 orang sudah sembuh, 4 (empat) meninggal dunia, serta 179 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

AYA

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id;

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119. 

 




Dari Sembako Hingga Ambulance, Cara HBK bantu Warga P. Lombok Lawan Corona

Selain pembagian sembako, kegiatan penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan Tim HBK Peduli Kab/Kota untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid19

MATARAM.lombokjournal.com —   Tim Haji Bambang Kristiono (HBK) Peduli, terus menyasar masyarakat miskin di P. Lombok yang terdampak secara ekonomi maupun social, akibat serangan pandemi COVID-19.

Genap di minggu ke-4 ini, Tim HBK Peduli terus menyalurkan bantuan sembakonya untuk menolong warga miskin yang tidak mampu.

Mereka terus mendistribusikan penyaluran sembako tersebut hingga ke pelosok-pelosok di P. Lombok.

Untuk di KLU, penyaluran bantuan paket-paket sembako dibarengi dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin gratis bagi warga.

HBK mengatakan, sasaran penyaluran sembako diprioritaskan kepada warga miskin yang benar-benar tidak mampu seperti para orang tua jompo yang sakit permanen, dan yang hidup sebatangkara atau hidup sendiri karena sudah tidak memiliki keluarga lagi.

“Sasaran penyaluran bantuan sembako-sembako itu masih sama, yaitu para orang tua jompo yang fakir miskin, yang sakit permanen, dan yang hidup sendiri karena sudah tidak memiliki keluarga lagi”, kata HBK saat dihubungi dari Mataram, Minggu (26/04/20).

Minggu ini, menjadi minggu keempat untuk penyaluran bantuan sembako bagi warga.

HBK menargetkan, untuk tahap pertama ini, penyaluran bantuan akan dilakukan selama tiga bulan. Dan penyaluran sudah dilakukan merata di 54 Kecamatan di P. Lombok.

“Untuk tahap pertama ini, in syaa Allah, penyaluran bantuan sembako yang dilaksanakan HBK Peduli akan berlangsung setiap minggu, selama tiga bulan ini. Sekarang sudah melewati minggu yang keempat, dan merata dilaksanakan di 54 Kecamatan di P. Lombok,”  kata HBK.

Selain pembagian sembako, kegiatan penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan Tim HBK Peduli Kab/Kota untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid19.

“Kegiatan penyemprotan disinfektan juga terus berjalan, dilakukan HBK Peduli Kab/Kota di wilayahnya masing-masing,” pungkasnya.

Penyerahan Bantuan Mobil Ambulance

Selain itu, pada hari Kamis, 23 April 2020, HBK Peduli telah menyerahkan satu unit mobil Ambulance untuk melayani masyarakat di Kab. Lobar.

Penyerahan mobil Ambulance tersebut, dilaksanakan di Desa Dasan Tapen, Kec. Gerung, Kab. Lobar.

Di serah-terimakan kepada Kepala Desa, dan disaksikan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Desa tersebut.

Sebelumnya, satu unit mobil Ambulance juga telah diserahkan HBK Peduli untuk memperkuat dan melayani masyarakat KLU di bidang kesehatan.

“Mudah-mudahan di tahun 2020 ini, semua Kab/Kota di P. Lombok sudah dapat dilayani oleh Ambulance-ambulance baru HBK Peduli, diluar 7 (tujuh) unit Ambulance milik Partai Gerindra yang sudah beroperasi dengan sangat baik dalam melayani masyarakat selama ini. Semuanya akan diberdayakan untuk membantu dan melayani masyarakat P. Lombok dalam mengatasi kesulitan akses pelayanan Ambulance gratis,” ungkap Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini.

Ketua DPC Partai Gerindra KLU, Sudirsah Sujanto, mengatakan bahwa pemberian bantuan sembako, pemeriksaan kesehatan gratis, dan pembagian vitamin gratis untuk masyarakat yang tidak mampu di KLU  adalah salah satu upaya dan ikhtiar HBK Peduli dalam memerangi Covid19.

“Pemeriksaan kesehatan gratis, dan pemberian vitamin gratis ini adalah bagian penting dari upaya dan ikhtiar kita dalam memerangi Covid-19, karena rata-rata para penerima bantuan sembako juga adalah mereka-mereka yang tingkat kesehatannya sangat rendah,” kata Sudirsah Sujanto.

Ketua HBK Peduli KLU, Ustad Zainur mengungkapkan, saat HBK mengirim satu unit Ambulance untuk warga Kab. Lobar, HBK juga telah menitipkan bantuan obat-obatan untuk warga KLU.

“Alhamdulillah, selain mengirimkan 1 (satu) unit Ambulance baru ke Kab. Lobar, pak HBK juga telah menitipkan bantuan obat-obatan untuk kegiatan bakti sosial Kesira HBK Peduli KLU. Obat-obatan ini, dipastikan akan sangat bermanfaat dalam mendukung pelayanan kesehatan gratis bagi warga KLU yang kurang mampu,” kata Ustad Zainur.

Ketua DPD Partai Gerindra Prov. NTB, Ridwan Hidayat mengatakan, sangat bangga dan mengapresiasi sosok HBK sebagai wakil rakyat P. Lombok. Dia mengatakan, HBK tidak hanya turun ke masyarakat pada saat Pemilu, namun juga turun untuk menunaikan janji-janji kampanyenya secara nyata.

“Kami sangat bangga memiliki sosok wakil rakyat yang seperti mas HBK ini, disela-sela kesibukannya memimpin dan mengikuti rapat-rapat di Komisi-1 DPR RI, beliau terus berkomunikasi dengan kami, memantau dampak pandemi Covid-19 di P. Lombok ini. Kesetiaan, keberpihakan, dan kecintaannya kepada masyarakat P. Lombok yang beliau wakili sudah sangat teruji,” kata Ridwan Hidayat.

“Bahkan untuk pembelian bahan-bahan paket sembako yang akan disalurkanpun, beliau pikirkan dengan sangat detail. Saya kaget ketika beliau perintahkan para pengurus HBK Peduli untuk membeli beras tidak di toko-toko besar di Mataram, tapi langsung di tempat-tempat penggilingan padi milik masyarakat di Kab. Lombok Timur,” ungkapnya.

Ridwan mengungkapkan, di tengah serangan pandemi Covid19 ini, HBK juga memikirkan nasib UKM-UKM terdampak.

Bahkan untuk membuat masker-masker pelindung yang akan dibagikanpun, HBK mengarahkan untuk membuatnya di ibu-ibu penjahit rumahan yang ada di P. Lombok, tidak membelinya dari Jakarta.

“Pak Ketua, dampak krisis yang diakibatkan serangan Covid-19 ini sangat luar biasa, bisa menghancurkan hampir semua sendi-sendi kehidupan kita sebagai bangsa, kita juga harus pikirkan para pelaku UKM kita, karena dalam krisis yang sekarang ini, justeru merekalah yang mendapatkan pukulan pertama”, begitu kira-kira diskusi saya dengan mas HBK setelah beliau memutuskan untuk membentuk satuan relawan HBK Peduli yang ada di Kab/Kota di P. Lombok, beberapa waktu yang lalu,” terang Ridwan Hidayat.

Me




Presiden Jokowi; Pelaksanaan PSBB Agar Disiplin dan Memiliki Ketegasan

Presiden ingin percepatan tes dan pelacakan kasus virus Corona, dan ingin Indonesia segera normal kembali

MATARAM.lombokjotaram — Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diterapkan di beberapa daerah episentrum bisa lebih disiplin lagi dalam pelaksanaannya.

“Apabila PSBB ini kita disiplin dan kita memiliki ketegasan, serta masyarakat tidak mudik maka total kasus bisa ditekan,” ujar Presiden Jokowi.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menerima arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu terkait penanganan virus corona (COVID-19) khususnya evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui telekonferensi di ruang kerjanya, Senin (27/04/20).

Kegiatan ini juga diikuti oleh 12 Gubernur lainnya dan Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, serta Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Presiden Jokowi juga meminta para Gubernur terus mengajak masyarakat mengikuti anjuran dan skenario yang telah dirancang pemerintah.

“Saya minta kepada para gubernur bersama-sama membawa masyarakat untuk patuh sehingga PSBB ini bisa berjalan efektif dan skenario yang baik bisa kita dapatkan,” tegas mantan Walikota Solo tersebut.

Ditemui usai rapat telekonferensi tersebut, Gubernur Zul menyampaikan bahwa Presiden ingin percepatan tes dan pelacakan kasus virus Corona. Jokowi ingin Indonesia segera normal kembali.

“Presiden menekankan pentingnya upaya kita untuk melakukan tes masif, dilanjutkan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat,” jelas Gubernur Zul.

Presiden meminta seluruh Kementerian dan Pemerintah Daerah bisa bekerja lebih keras lagi untuk mengajak masyarakat agar lebih disiplin.

“Presiden mengajak seluruh masyarakat dan juga aparat supaya bisa lebih disiplin menerapkan physical distancing agar kita mampu menurunkan kasus COVID di Indonesia,” sebut Gubernur Zul.

Dilansir data Percepatan Penanganan COVID-19 per Minggu, 26 April 2020, sudah 8.882 kasus virus Corona yang tercatat di wilayah Indonesia. Sebanyak 743 orang meninggal dunia dan 1.107 lainnya sembuh.

Khusus di NTB, hingga hari Minggu (26/04/20) tercatat 195 kasus positif Covid19, dengan rincian 168 orang positif masih dalam perawatan, 4 orang meninggal dan 23 orang dinyatakan sembuh.

AYA/HmsNTB

 




Kantor Desa/Kelurahan Titik Awal Penyaluran JPS Gemilang

“Secara teknis, Pemerintah Provinsi NTB menjadikan kantor Desa/Kelurahan sebagai titik awal penyaluran JPS Gemilang. Hal itu dilakukan karena Kades/Lurah bersama komponen BPD, Babinsa/Bhabinkamtibmas, Toga/Toma, Tokoh Pemuda/Perempuan, Pendamping Desa, dan Pilar-pilar Sosial, yang melakukan Verifikasi dan Validasi BNBA calon Penerima JPS Gemilang. Kades/lurah juga lah yang benar-benar mengenal warganya,” terang T. Wismaningsih

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc-Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd meluncurkan program jaring sosial untuk meminimalisir dampak ekonomi dan social, atas wabah Covid-19 di NTB.

Salah satunya dengan program “Jaring Pengaman Sosilal (JPS) Gemilang”. Program JPS Gemilang ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu dan Sektor formal/Informal terdampak Covid-19, sebanyak 105.000 KK.

Bantuan diberikan dalam bentuk paket Sembako dan Paket Suplemen-Masker, berupa beras 10 kg, telur 20 butir, minyak kelapa/goreng, susu kedelai, teh kelor, minyak kayu putih/cengkeh, sabun cair/batang, serta masker non medis.

Dengan nilai per paket Rp 250.000,- per KK per bulan.

Penyalurannya diberikan selama tiga bulan di masa darurat Covid-19. Dengan total pagu anggaran JPS Gemilang senilai Rp 80 Milyar.

“Untuk teknis pengadaan dan distribusi paket JPS Gemilang dilakukan oleh tiga Dinas. Dinas Sosial Provinsi NTB bertanggung jawab untuk pengadaan dan distribusi beras, telur dan minyak goreng pabrikan. Sementara minyak kelapa jeleng hasil produksi IKM NTB dan paket suplemen lainnya seperti susu kedelai, teh kelor, minyak cengkeh/kayu putih diadakan oleh Dinas Perindustrian NTB. Sedangkan masker non medis produksi UKM NTB oleh Dinas Koperasi UKM NTB,” ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah.

Untuk pola distribusi, Kantor Desa/kelurahan dijadikan titik awal distribusi JPS Gemilang kepada masyarakat.

Dan barang tidak dibagikan pada warga sebelum barang lengkap. Tidak perlu ada Kepala Desa/Kelurahan yang khawatir tentang barang yang diterima hanya sebagian di awal.

Apalagi sampai menolak barang. Karena hal tersebut justru menyebabkan JPS Gemilang tidak dapat dibagi sesuai jadwal.

“Secara teknis, Pemerintah Provinsi NTB menjadikan kantor Desa/Kelurahan sebagai titik awal penyaluran JPS Gemilang. Hal itu dilakukan karena Kades/Lurah bersama komponen BPD, Babinsa/Bhabinkamtibmas, Toga/Toma, Tokoh Pemuda/Perempuan, Pendamping Desa, dan Pilar-pilar Sosial, yang melakukan Verifikasi dan Validasi BNBA calon Penerima JPS Gemilang. Kades/lurah juga lah yang benar-benar mengenal warganya,” terang T. Wismaningsih

Sehingga menurut Wismaningsih, barang yang sampai di Kantor Desa/Kelurahan biasanya bertahab/tidak langsung lengkap. Biasanya yang sampai duluan beras, telur dan minyak goreng dari Dinas Sosial Provinsi NTB.

Dan Berita Acara Serah Terimanya (BAST) pun hanya item yang benar-benar diterima tersebut. Selanjutnya, akan disusul barang dari Dinas Koperas UKM dan Dinas Perindustrian sampai semua barang JPS Gemilang lengkap.

“Telah ada tiga daerah yang menerima bantuan JPS Gemilang sampai di rumah mereka, yakni warga Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lolmbok Utara. Semua warga tersebut menerima secara lengkap paket Sembako dan Suplemen serta Masker. Dan semua barang yang rusak pun telah diganti sebelum dibagikan ke warga. Karena semua barang pun sebelum dibagi akan digabungkan dalam satu kemasan/wadah oleh tim Tagana dan Pilar Sosial di kantor Desa/Kelurahan,” terang Wismaningsih

Kadis Perindustrian Prov. NTB, Nuryanti, SE, ME, mengaku, total produksi IKM di NTB saat ini masih terus di genjot.

Hampir semua kuota barang untuk JPS Gemilang telah mampu dipenuhi.

Hanya ada kekurangan kuota khusus untuk minyak kelapa Jeleng produksi IKM NTB. Sehingga untuk pemenuhan paket JPS Gemilang tahab pertama ini masih belum mencukupi.

“Sebagaimana diketahui, bahwa kapasitas produksi minyak goreng IKM kita masih terbatas. Sehingga masih harus dikomplemen dengan minyak goreng pabrikan. Tapi semua produksi IKM telah terserab semua dan telah dibagikan di sejumlah daerah. Baru kekuranganya nanti dipenuhi lewat barang pabrikan, tentu dengan perhitungan pagu anggaran/harga yang telah disesuaikan,” jelas Nuryanti.

Pihaknya berjanji akan terus mendorong peningkatan kuota produksi Industri Kecil Menengah (IKM) di NTB. Termasuk dengan bentuk memberikan support permesinan untuk IKM.

Sehingga ditargetkan pada bulan ke III (Juni 2020) nanti, 100 persen paket bisa terpenuhi dari IKM lokal NTB.

“Seperti kata pak Gubernur NTB, dengan pola Learning By Doing, Insya Allah IKM kita akan terus bertumbuh. Dan akhirnya bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan di NTB. Tapi mampu men-supplay kebutuhan nasional, bahkan mampu menjadi produk ekspor,” tandas Nuryanti.

AYA/HmsNTB




JPS Gemilang Merupakan Program Berdampak Jangka Panjang

JPS Gemilang harus juga mendatangkan manfaat dalam jangka panjang. Yaitu, mendorong tumbuh-kembang industri-industri yang saat ini sedang bertunas di NTB

MATARAM.lombokjournal.com —  Industri minyak kayu putih, industri teh kelor, dan industri lainnya di NTB yang sedang tumbuh membutuhkan dukungan, agar bisa tumbuh dengan baik.

Ibarat anak di masa pertumbuhan, yang membutuhkan asupan nutrisi yang cukup.

“Jika dibiarkan tanpa dukungan, bisa jadi pertumbuhannya akan terkendala. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan di balik keputusan Pemprov NTB memasukkan komoditas-komoditas ini dalam paket bantuan JPS Gemilang,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Minggu (26/04/20) malam.

Najamuddin menjelaskan, tentu saja kebutuhan pangan dan kebutuhan akan minyak kayu putih dan industri lainnya tidak bisa dibandingkan secara langsung.

Jika dilihat dari skala kebutuhan, pangan tetaplah berada di nomor satu.

“Karena tanpa makan, manusia akan mati. Tapi, sekali lagi, bantuan JPS Gemilang tidak semata-mata bertujuan untuk menyelesaikan kebutuhan pangan sesaat,” ujarnya.

JPS Gemilang harus juga mendatangkan manfaat dalam jangka panjang. Yaitu, mendorong tumbuh-kembang industri-industri yang saat ini sedang bertunas di NTB.

Najam mengatakan, pada gilirannya program ini juga akan mendatangkan manfaat berupa meningkatnya penghasilan masyarakat.

Jika industri minyak kayu putih, industri teh kelor dan lainnya tumbuh dan membesar, pelaku industri dan petani lokal di NTB akan memiliki sumber penghasilan yang memadai.

“Dengan demikian, secara tidak langsung kita telah membuat para petani lebih berdaya secara ekonomi,” imbuhnya.

Najamuddin mencontohkan, di Kabupaten Lombok Utara, terdapat Kelompok Tani Hutan (KTH) Tunas Pade Tunaq dan Tenem dan 122 KTH lainnya yang mendapatkan manfaat dari masuknya komoditas minyak kayu putih dalam paket sembako JPS Gemilang.

Dalam satu KTH minimal beranggotakan 15 orang.

“Berarti ada sekitar 1.830 anggota KTH yang ikut merasakan manfaat ekonomi dari program ini,” ujarnya.

Dikatakan Najam, ketika petani berdaya secara ekonomi, maka pemenuhan pangan mereka secara tidak langsung juga akan lebih mudah terpenuhi.

Dengan kata lain, JPS Gemilang juga akan berakhir pada muara yang sama, yaitu membuat masyarakat NTB mendapatkan kebutuhan hidupnya.

Bedanya, memberikan pangan saja hanya akan memenuhi kebutuhan mereka sesaat.

“Lain cerita kalau kita mendorong mereka untuk memiliki dan menjadi bagian dari industri yang kuat. Maka hal itu akan mendatangkan manfaat dalam jangka waktu yang lebih lama,” ujar Najamuddin.

AYA/HmsNTB

 




Pendistribusian JPS Gemilang Harus Sesuai SOP

Di masa pandemi ini tentu banyak energi dan perhatian yang terkuras, Karena itu bantuan para pihak khususnya Kepala Desa sangat diperlukan

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama seluruh jajaran pemerintah telah menetapkan SOP, dan rutin menggelar rapat koordinasi serta melakukan pemantauan lapangan agar distribusi ini berjalan secara benar.

Ini berarti, Pemerintah Provinsi NTB mengharuskan penyaluran bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tetap harus sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP).

“Sudah ada SOP. Data dan sasaran sudah ada. Kita ketahui bersama, alokasi bansos sembako JPS ini ada makanan pokok dan suplemen. Beras, minyak goreng, gula, telur, susu kedelai dan lain lain,” kata juru bicara Pemprov NTB, Najamuddin Amy, dalam siaran persnya, Minggu (26/04/20).

Menurut Najamuddin, standar ini sudah diumumkan. Hanya saja sesuai dengan mekanisme penyaluran, distribusi barang barang ini dilakukan secara terpisah alias bergelombang.

Beras, telur serta minyak, menurutnya, tidak mungkin diangkut dalam satu moda transportasi, mesti ada pemisahan.

“Jadi kalau ada, telur dan minyak yang rusak atau pecah dalam satu paket, itu wajar. Kalau menemukan hal seperti ini, pemerintah desa, warga penerima bisa langsung konfirmasi ke desa dan desa ke pihak pendamping. Agar telur ataupun minyak goreng dan lainnya bisa langsung diganti,” ujar Najam.

Intinya, paket JPS Gemilang  pasti diberikan lengkap. Tidak mungkin terpisah, meski di lapangan kadang ada miskomunikasi.

“Maka itu, perlu koordinasi antara petugas dan pemerintah di desa. Tidak perlu bereaksi berlebihan, apalagi buru buru menolak. Intinya disampaikan saja,” pintanya.

Pemprov NTB menurut Najam, berterimakasih atas kerjasama para kepala desa, Kapolsek, Danramil, camat, bupati, walikota bahkan Bahbinsa dan bhabinkamtibmas. Koordinasi dan sinergi tetap diperlukan Pemprov dengan TNI dan Polri kita.

Menurutnya, di masa pandemi ini tentu banyak energi dan perhatian yang terkuras. Karena itu, bantuan para pihak khususnya Kepala Desa sangat diperlukan.

“Kita fokus menyalurkan bantuan secepatnya, untuk membantu masyarakat kita. Kita tidak perlu berdebat dan membuang energi pada hal hal yang bisa dikoordinasikan dengan baik,” ujarnya.

Kepada media massa, Najamuddin atas nama Pemprov NTB berterimakasih atas dukungan dan dedikasinya memberikan informasi yang berimbang demi mendukung pelaksanaan tugas tugas pemerintah, serta memberikan edukasi informasi kepada masyarakat.

AYA/HmsNTB