Silaturrahim Virtual TP PKK Se NTB, Menyatukan Gerakan Aksi Pencegahan Covid-19

PKK NTB memberikan arahan kepada Ketua TP. PKK Kab/Kota se-NTB agar PKK aktif mendukung amanat pemerintah, salah satunya adalah dengan memantau perkembangan UP2K- PKK yang ada untuk diberdayakan dalam pembuatan masker

MATARAM.lombokjournal.com —  Tim Penggerak PKK Provinsi dan kabupaten/kota di NTB tidak tinggal diam di tengah pandemi Covid-19 ini.

Organisasi kemasyarakatan ini secara aktif melakukan sejumlah upaya pencegahan Covid-19. Mulai dari pengadaan ribuan masker, hingga pemberian bingkisan parcel untuk para tenaga medis di rumah sakit.

Di masa Covid-19  tidak bisa leluasa melakukan aktivitas pertemuan secara langsung, maka Ketua TP. PKK NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah melaksanakan silaturrahim secara virtual dengan seluruh Ketua TP. PKK kabupaten/kota se-NTB, Rabu (06/05/20).

Hj. Niken mengatakan, Tim Penggerak PKK terus bergerak bersama untuk kembali menyatukan langkah dan arah, agar gerakan PKK tetap terlaksana.

Sebab bagaimana pun, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid ini membutuhkan aksi bersama dan gotong royong.

“Ini mungkin akan berjalan lama tapi yang jelas kita tetap menjaga kesehatan keluarga, kita berharap agar semua ibu-ibu tetap memiliki upaya membantu pemberdayaan kesejahteraan keluarga di wilayah masing-masing,” harap Hj Niken.

Pada silaturrahim kali ini, selain menjelaskan program kerja rutin,  Hj. Niken juga mendengar paparan dan kendala apa saja yang dihadapi dari masing-masing TP. PKK Kabupaten/Kota di NTB dalam melaksanakan program kerja di lapangan.

Hal ini penting untuk dibedah, mengingat sebaran Covid-19 di NTB makin luas dan jumlah penderita semakin bertambah.

Misalnya per tanggal 5 Mei kemarin, jumlah kasus positif sudah mencapai 289 kasus, termasuk di sana puluhan anak-anak.

Karena itulah PKK NTB memberikan arahan kepada Ketua TP. PKK Kab/Kota se-NTB agar PKK aktif mendukung amanat pemerintah, salah satunya adalah dengan memantau perkembangan UP2K- PKK yang ada untuk diberdayakan dalam pembuatan masker.

Begitu juga program kelompok dasa wisma yang sudah berjalan agar lebih optimal.

”Serta pembentukan dasa wisma sebaiknya dilanjutkan sebagai kekuatan ketahanan masyarakat,” terang Hj. Niken.

100 Bingkisan Untuk Tenaga Medis

Program lainnya yang telah dilakukan adalah, pemberian 100 bingkisan parcel buah kepada tenaga medis yang berada di Rumah Sakit Provinsi NTB, dan Rumah Sakit Daerah Kota Mataram dan 11 Puskesmas se-Kota Mataram.

Selain itu TP. PKK juga mengadakan 5000 lembar masker dan 265 botol hand sanitizer yang dibagikan ke masyarakat,  pasien yang berkunjung di Puskesmas, pedagang di pasar, kusir cidomo di pasar, para kader posyandu, kader PKK dan masyarakat, pembagian gentong cuci tangan, bantuan sembako, dan bingkisan kue kepada tenaga medis.

Ke depan, Hj Niken bersama jajarannya akan melaksanakan pemberian bantuan paket sembako kepada masyarakat, sebanyak 100 paket.

50 paket diberikan kepada salah satu desa binaan TP. PKK NTB dan 50 paket untuk desa binaan kab/kota.

Tak hanya itu, PKK akan melaksanakan kunjungan ke Panti Jompo, pembinaan imtaq pada remaja, kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM untuk permodalan kelompok-kelompok UP2K, kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan.

Program lain yang dilakukan seperti pemberian bibit tanaman hortikultura (cabai, tomat, terong, tanaman buah) dengan sasaran kepada 7.317 posyandu dengan masing-masing posyandu diperkirakan ada 40-50 KK, dan pemberian PMT kepada Ibu Hamil, anak stunting dalam rangka Gemar Ikan.

“Kita berharap bisa melibatkan Tim PKK desa mendata dan memberikan bantuan tersebut,” tambahnya.

Hj Niken menegaskan, PKK akan tetap bekerja membantu masyarakat dan keluarga di lingkungan masing-masing.

“Walaupun tidak bisa bertemu secara fisik tapi kita bisa melakukan silaturrahmi dengan vicon seperti ini, saya berharap ada ide-ide tambahan dari ibu-ibu semua,” tegas Hj.Niken.

AYA/HmsNTB




Enam RSUD DI NTB Dapat Bantuan APD Satgas DPR RI

Rata-rata rumah sakit mengkhawatirkan karena keterbatasan APD dan penunjang lainnya yang mereka miliki, sementara grafik positif COVID-19 di NTB terus meningkat

MATARAM.lombokjournal.com —  6 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Satgas DPRI dan DPRD NTB.

Sejak tiba hari Minggu (03/05/20), Satgas tersebut langsung bagi tugas untuk pendistribusiannya ke 6 sasaran rumah sakit.

Di antaranya 4 (empat)  rumah sakit di Pulau Lombok dan 2 (dua) di Pulau Sumbawa.

Di Pulau Lombok,  bantuan tersebut diarahkan ke RSUD Provinsi di Mataram, RSUD R. Soedjono Selong Lombok Timur, RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat, dan RSUD Lombok Tengah.

Sedangkan di Pulau Sumbawa akan diserahkan ke RSUP Manambai (RSMA) di Sumbawa, dan RSUD Kabupaten Bima.

Untuk diketahui, sebagaimana diberitakan sebelumnya, Satgas Lawan COVID-19 DPR RI melalui Satgas Lawan COVID-19 DPRD NTB menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk enam rumah sakit di provinsi itu dalam membantu tenaga medis memerangi wabah Corona Virus Disease 2019.

Koordinator Satgas COVID-19 DPRD NTB, Sambirang Ahmadi mengatakan, sejak dilaunching beberapa waktu lalu, pihaknya telah melakukan kunjungan ke sejumlah rumah sakit rujukan dalam rangka pengawasan kesiapan dan proses penanganan pasien COVID-19.

Ternyata, kata dia, rata-rata rumah sakit mengkhawatirkan keterbatasan APD dan penunjang lainnya yang mereka miliki, sementara grafik positif COVID-19 di NTB terus meningkat.

“Kondisi inlah yang kami laporkan ke Satgasnas (Satgas Nasional) DPR RI. Alhamdulillah, Satgas Lawan COVID-19 DPR RI langsung merespon dan mendrop bantuannya sejumlah 6 box yang terdiri-dari baju APD sebanyak 300, kaca mata googles 120, masker medis 6000, dan alat Rapid Test 150,” ujarnya kepada wartawan, Selasa siang (05/05) di Mataram.

Menurut Sambirang, bantuan Satgas DPRI tiba hari Minggu (03/05) dan Senin langsung bagi tugas untuk pendistribusiannya ke 6 sasaran rumah sakit.

Di antaranya empat (4) rumah sakit di Pulau Lombok dan dua (2) di Pulau Sumbawa.

Dimana di Lombok sendiri lanjut Anggota DPRD NTB asal Dapil V Sumbawa-KSB itu, telah disepakati ke RSUD Provinsi di Mataram, RSUD R. Soedjono Selong Lombok Timur, RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat, dan RSUD Lombok Tengah.

“Yang sudah disalurkan itu baru tiga rumah sakit, yaitu RSUD NTB, RSUD Lombok Timur dan RSUD Lombok Tengah. Untuk yang lainnya menyusul,” ungkapnya.

Sambirang menambahkan, yang sudah dilakukan penyerahan pada hari Senin, adalah penyerahan bantuan ke RSU Provinsi di Mataram yang dipimpin TGH Mahally Fikri dan ke RSUD Lombok Tengah dipimpin Lalu Satriawandi.

Hari ini dilanjutkan penyerahan bantuan ke RSUD Selong yang dipimpin Abdul Hadi dan pada Rabu (6/5) dilanjutkan penyerahan bantuan ke RSUD Lombok Barat yang akan dipimpin Hasbullah Muis.

“Sedangkan, untuk penyerahan bantuan ke Kabupaten Bima akan dipimpin Mori Hanafi, sedangkan ke RS Manambae Sumbawa akan dipimpin saya sendiri,” ucap pria yang kerap disapa Ustadz Sambirang ini.

“Kami berterima kasih kepada Satgas Lawan Covid 19 DPR RI yang peduli dan responsif terhadap aspirasi kami di daerah. Semoga kita juga tetap mendapatkan droping bantuan tahap berikutnya, karena semua rumah sakit baik yang rujukan utama maupun yang second line telah melakukan register permohonan bantuan ke satgas pusat,” demikian Sambirang Ahmadi.

AYA/HmsNTB




Pasar Tradisional Mulai Terapkan Physical Distancing

Dengan adanya penerapan pasar berjarak ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com — Sejumlah pasar tradisional di Provinsi NTB sudah mulai ditata dengan konsep physical distancing atau menjaga jarak antara satu pedagang dengan pedagang lainnya.

Hal tersebut mulai terlihat di salah satu pasar tradisional di Mataram, yakni Pasar Mandalika di Bertais.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Ketua TP PKK Provinsi NTB beserta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB, dan juga Pemkot Mataram, hari Rabu (06/05/20) pagi meninjau secara langsung  penataan di Pasar Mandalika.

Konsep jaga jarak, Role Model Pasar Covid 19  sangat dibutuhkan agar sesuai dengan protokol pencegahan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dengan datangnya bulan Ramadhan, sejumlah pedagang yang sempat tidak melakukan aktifitas akibat wabah Corona kini tampak mulai beraktifitas kembali.

Untuk itu, protokol pencegahan Covid-19 tentunya harus lebih diperketat terutama di area yang berpotensi memicu kerumunan.

Para pedagang maupun pembeli pun diharapkan tetap patuh dalam melakukan physical distancing. Selain itu penggunaan masker dan cuci tangan usai transaksi sangat penting demi mencegah penyebaran Covid-19.

Dengan adanya penerapan pasar berjarak ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Kahadiran Gubernur bersama istri di pasar Mandalika mencuri perhatian para pedagang dan pembeli di pasar tersebut.

Inaq Esah, salah seorang penjual sayur mayur di pasar induk itu memuji kehadiran Gubernur karena langsung turun ke pasar tradisional.

“Tumben saya melihat Gubernur. Alhamdulillah beliau mau masuk ke pasar kita untuk mengatur,” katanya.

Terkait dengan penerapan jaga jarak di pasar tersebut, ia memberikan dukungan untuk kebaikan bersama.

“Semoga dengan cara ini, jualan kami tambah lancar dan kita semua terhindar dari virus corona itu,” harapnya.

AYA/HmsNTB

 

 




270 Ribu KK di NTB Mulai Terima BST Dari Kemensos

Jumlah KK yang memperoleh bantuan BST di NTB sebanyak 270.005 KK. Penyalurannya dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan

MATARAM.lombokjournal.com —  Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial mulai  disalurkan kepada masyarakat NTB yang sudah masuk dalam data.

Agenda peluncuran penyaluran BST ini digelar di Kantor POS Mataram, Rabu (06/05/20) pagi.

Wagub Hj Sitti Rohmi

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah yang hadir dalam kesempatan itu mengungkapkan, program BST ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menanggulangi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19.

“Hari ini, NTB sudah mulai menerima bantuan pemerintah BST dengan jumlah Rp 600 ribu per KK. Hal ini patut kita syukuri, semoga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat kita untuk melawan pandemi COVID-19,” ungkap Wakil Gubernur.

Wagub mengingatkan,  wabah COVID-19 ini tidak seperti penyakit-penyakit lainnya. Untuk menghentikan wabah ini butuh kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat.

“Ujian ini sungguh-sungguh membutuhkan kedisiplinan dari kita, konsistensi, kesabaran, sinergi, gotong-royong dan lainnya. Penanganan secara medis saja tidak cukup, penangan secara ekonomi juga tidak cukup kalau tidak dibarengi dengan mental yang positif,” tuturnya.

Ia menjelaskan, salah satu langkah agar musibah ini cepat berlalu harus dimulai dari diri sendiri. Ia meminta agar masyarakat mengikuti aturan-aturan pencegahan wabah COVID-19.

“Untuk membuat musibah ini cepat berlalu adalah harus dimulai dari diri kita sendiri. Sederhana saja, kita selalu menggunakan masker jika kita berada di luar rumah, dengan menjaga jarak, sering cuci tangan,” jelasnya.

Ia meyakini, jika seluruh masyarakat mengikuti protokol kesehatan COVID-19 ini, maka NTB dapat terbebas dengan cepat dari wabah ini.

Ke depan, pemerintah akan tegas terhadap masyarakat yang tidak mengikuti protokol Kesehatan COVID-19 ini.

Salah satunya dengan mewajibkan pengguanaan masker demi kebaikan bersama, karena penggunaan masker sangat efektif untuk mencegah penularan COVID-19 ini.

“Pemerintah akan mendorong masyarakat untuk wajib menggunakan masker, tidak boleh ditawar-tawar lagi karena penggunaan masker dapat menurunkan risiko penularan hingga 70 persen. Maka dari itu pada sat di luar rumah, wajib menggunakan masker,” tegas Umi Rohmi, sapaan akrabnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik mengatakan jumlah KK yang memperoleh bantuan BST di NTB sebanyak 270.005 KK. Penyaluran ini dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

“270.005 KK ini mendapat BST selama tiga bulan, kita berharap masyarakat menggunakan dana ini dengan baik sesuai dengan apa yang dihajatkan bapak Presiden dan juga Menteri Sosial,” tuturnya.

Dihrapkan,  aparatur pemerintah menjalankan amanat bantuan sosial ini dengan sebaik-baiknya,

AYA/HmsNTB




Kebijakan Pemprov NTB untuk Penanganan Covid-19 Jadi Perhatian Warganet

MATARAM.lombokjournal.com —  Salah satu topik yang banyak diperbincangkan warganet, baik twitter, Facebook maupun instagram, pada periode 25 April  s.d 01 Mei 2020 adalah arahan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah tentang kebijakan makro untuk penanganan Covid-19 di NTB.

Gubernur Zul menyampaikan kebijakan makro itu dalam acara Musrenbang RKPD yang dilakukan secara daring melalui telekonferensi dengan melibatkan beberapa menteri, seperti Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Dalam Negeri.

Warganet rata-rata menyampaikan tanggapan positif serta menyambut baik kebijakan yang dilakukan orang nomor satu di NTB itu, dengan harapan penanganan Covid-19 bisa dilakuan secara cepat.

Tanggapan warganet ini tertuang dalam laporan Analitik Media Sosial dan Online Provinsi NTB, periode 25 April s.d 01 Mei 2020 yang disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Najamuddin, S.Sos., MM.

Bang Najam, sapaan akrab Karo Humas dan Protokol itu menyampaikan, media sosial twitter juga diramaikan dengan perbincangan tentang penambahan kasus baru Covid-19 di NTB khusunya di Pulau Lombok, yang sampai dengan 1 Mei 2020 berjumlah sebanyak 602 komentar.

Sampai laporan tersebut ditulis atau sampai tanggal 1 Mei 2020, jumlah kasus postif Covid-19 di NTB sebanyak 233 kasus dengan kasus terbanyak terjadi pada kluster Gowa.

Topik berikutnya peningkatan kasus baru Covid-19 di NTB yang berasal dari kluster Gowa, yaitu 410 komentar.

Topik ini berkaitan dengan erat dengan topik pertama dimana penambahan jumlah kasus baru Covid-19 di NTB sebagian besar berasal dari kluster Gowa, dan hal ini sudah disadari (timbulnya Awareness) warganet NTB dengan topik ini sebagai trending ke-2 yang paling banyak diperbincangkan.

“Di Facebook pada periode 25 April 2020 sampai dengan 1 Mei 2020, warganet juga banyak membahas Kunjungan Gubernur NTB ke Balai Benih Ikan Batu Kumbung Lingsar, Kecamatan Lombok Barat pada tanggal 28 April 2020 (801),” Kata Bang Najam.

Kunjungan ini lanjutnya mendapatkan perhatian dari warganet seperti postingan akun Sukron Al Ayubi: “Mantap pak gub ditengah wabah corona masih sempet melihat budidaya ikan…salutttt”.

Trending berikutnya, kata kandidat doktor itu, adalah kerisauan Kepala Dinas Kesehatan yang melihat 70 persen pengguna jalan di sore hari khususnya tidak menggunakan masker, sebanyak 609 komentar. Tidak hanya pengendara motor, namun para pedangang takjil juga demikian hampir 80% pedagang tidak menggunakan masker.

Beberapa warganet berekasi dan memberi beberapa saran seperti akun Loq Adam Adam “Ijin pak Gubernur bila perlu pada sore hari Gugus tugas COVID19 pakai pengeras suara utk menghimbau warga kota Mataram yg kumpul2.. trims”.

Topik berikutnya adalah terkait informasi 8 (delapan) pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh dan dapat pulang ke rumah masing-masing, yaitu 502 komentar.

Hal ini mendapatkan perhatian dari masyarakat seperti akun Zainal Abidin “Alhamdulilah berkat di bulan yang penuh ampunan ini amin”.

Selanjutnya terkait testimoni pasien positif Covid-19 dari klaster Gowa yang menyatakan bahwa pelayanan yang diterima sepanjang perawatan sangat hangat dan baik, yaitu 449 komentar.

Untuk itu dia mengimbau agar masyarakat segera melapor jika memiliki gejala ataupun pernah kontak dengan penderita.

Topik selanjutnya adalah Kondisi terkini penyebaran Covid-19 di NTB dimana hingga Jumat, 1 Mei 2020 sudah terdapat 233 kasus positif COVID-19 di NTB, yaitu 442 komentar.

Di media sosial instagram, warganet juga diramaikan dengan topik arahan Presiden RI Joko Widodo terkait hasil penelitian dari Amerika Serikat yang menyatakan, penyebaran Covid-19 terganggu dalam cuaca panas, yang artinya virus ini akan melemah jika cuaca suatu daerah panas, yaitu 13.255 komentar.

AYA/HmsNTB

 




Gubernur Zul Cari Solusi Kumpulkan Produk UMKM Hadapi Pandemi COVID-19

Diharapkan pemerintah dan UMKM dapat bekerjasama menghasilkan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat NTB

MATARAM.lombokjournal.com — Di tengah Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah memberikan semangat dan motivasi kepada masyarakat, khususnya UMKM yang sedang bertahan di tengah lesunya perekonomian saat ini.

Berkunjung ke Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Gubernur menemui para pelaku UMKM yang sedang melakukan aktivitas pendataan untuk ikut serta dalam memenuhi kebutuhan masker di NTB.

“Kami akan coba cari solusi untuk membentuk UPT khusus yang mengumpulkan produk UMKM kita, ini menarik karena sekarang kita punya jaringan,” kata Gubernur Zul.

Ia menerangkan, NTB telah menemukan sebuah sistem yaitu Trade and Distribution Center (TDC) untuk menyalurkan produk-produk UMKM di NTB ini. Sistem ini adalah sistem pemasaran yang bisa mempermudah UMKM dalam menjual produknya.

“Ibu bapak bayangkan, betapa hebatnya setiap desa itu ada yang menampung produk-produk UMKM lokal kita, hebat sekali, jadi UMKM kita tidak sibuk-sibuk,” terang Bang Zul.

Bang Zul meminta kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM untuk terus membina UMKM-UMKM yang ada agar menjadi lebih baik dan dapat mengubah kehidupan masyarakat seperi mimpi NTB Gemilang yang Sejahtera dan Mandiri.

“Bapak-bapak tolong dibantu, jika ada persyaratan yang kurang tolong dibina, apa lagi nanti sistemnya tertib, akan luar biasa,” tuturnya.

Seiring berjalannya waktu, lanjutnya, UMKM di NTB pasti menemukan sebuah formula dalam mengembangkan usahanya, proses demi proses harus dilalui untuk mewujudkan mimpi bersama.

“Di tengah krisis itu selalu ada inovasi,” cetusnya saat berdiskusi dengan para pelaku UMKM.

Ia berharap pemerintah dan UMKM dapat bekerjasama menghasilkan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat NTB.

“Sekali kita menghasilkan kebaikan, tuhan akan menghadirkan kebaikan untuk kita,” kata gubernur.

AYA/HmsNTB




UPDATE : Hari Selasa, 5 Mei,  Bertambah 14 Pasien Positif Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com — Laboratorium RSUD Provinsi Nusa Tenggara, Laboratorium RS Unram dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark mengkonfirmasi, adanya tambahan 14 pasien  positif Covid-19.

Dalam press release hari Selasa (05/05/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gia Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 159 sampel swab dengan hasil 132 sampel negatif, 13 (tiga) sampel positif ulangan, dan 14  sampel kasus baru positif Covid-19.

Adanya tambahan 14 kasus baru terkonfirmasi positif, 8 (delapan) tambahan kasus sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari  Selasa  (05/05/20) sebanyak 289 orang, dengan perincian 55 orang sudah sembuh, 5 (lima) meninggal dunia, serta 229 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Lalu Gita Ariadi

Lalu Gita mengatakan, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

“Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19,” katanya.

22 kasus positif adalah anak-anak

Dalam release yang diterima media hari Selasa, Lalu Gita Ariadi memberi catatan, terdapat 22 kasus positif Covid-19 yang pasiennya adalah anak-anak.

“Dari 289 total kasus positif Covid-19, 22 di antaranya adalah anak-anak.  Karenanya, sebagai salah satu kelompok masyarakat rentan pada masa pandemi ini, diharapkan masyarakat dapat bersama-sama mengawasi dan membatasi aktivitas anak-anak di luar rumah,” kata Lalu Gita Ariadi.

Berikut 14 kasus baru positif Covid-19, yaitu :

  1. Pasien nomor 276, an. Ny. S, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 118. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 277,an. Tn. D, laki-laki, usia 71 tahun, penduduk Desa Krama Jaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 278, an. Ny. RK, perempuan, usia 35 tahun, penduduk Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 atas nama Tn. HT. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 279, an. Ny. DLW, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 yang sedang dirawat. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 280, an. Ny. APS, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 yang sedang dirawat. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  6. Pasien nomor 281, an. Ny. A, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 155. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Timur dengan kondisi baik;
  7. Pasien nomor 282, an. Tn. MS, laki-laki, usia 80 tahun, penduduk Kelurahan Cakranegara Timur, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  8. Pasien nomor 283, an. An. MYK, laki-laki, usia 2 tahun, penduduk Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 an. Tn. HT. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik;
  9. Pasien nomor 284, an. An. UAQ, laki-laki, usia 1 tahun, penduduk Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 230. Saat ini sedang menjalani karantina di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  10. Pasien nomor 285, an. An. MRM, laki-laki, usia 11 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 180. Saat ini sedang menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  11. Pasien nomor 286, an. Tn. S, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini sedang menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik;
  12. Pasien nomor 287, an. Ny. SIN, perempuan, usia 59 tahun, penduduk Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 204. Saat ini sedang menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  13. Pasien nomor 288, an. Ny. M, perempuan, usia 68 tahun, penduduk Desa Meninting, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 nomor 203. Saat ini sedang menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik;
  14. Pasien nomor 289, an. An. MYS, laki-laki, usia 14 tahun, penduduk Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 204. Saat ini sedang menjalani  karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

Selain kasus psitif baru, hari ini juga terdapat 8 (delapan) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 36, an. Tn. S, laki-laki, usia 61 tahun, penduduk Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat;
  2. Pasien nomor 73, an. Tn. S, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa;
  3. Pasien nomor 74, an. Tn. AS, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa;
  4. Pasien nomor 75, an. Tn. H, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa;
  5. Pasien nomor 91, an. Tn. A, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  6. Pasien nomor 93, an. Tn. R, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Dayen Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  7. Pasien nomor 147, an. Tn. S, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Kelurahan Kebon Sari Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  8. Pasien nomor 151, an. Tn. S, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Melayu Bangsal, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Lalu Gita berpesan, diharapkan, masyarakat dengan kesadaran penuh mematuhi dan disiplin terhadap seluruh protokol pencegahan Covid-19.

Terutama untuk daerah dengan status transmisi lokal, hingga hari ini masih muncul kasus baru transmisi lokal.

“Diharapkan ada kesungguhan masyarakat untuk bekerjasama dalam memutus rantai penyebaran wabah ini,” ujar Lalu Gita.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id;

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119.  




Gugus Tugas Lombok Utara, Jelaskan Kegiatan Pencegahan Penyebaran Covid-19

KLU.lombokjournal.com  —  Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) Kabupaten Lombok Utara, menjelaskan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan secara komprehensif dan sinergis.

“Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan itu merupakan upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Kabupaten Lombok Utara,” jelas Evi Winarni, M.Si, Koordinator Bidang Kehumasan/Juru Bicara Covid-19 KLU, pada wartawan saat jumpa pers secara daring, bertajuk ‘Perkembangan Penanganan COVID-19 di KLU’ di Tanjung,  Selasa (05/05/20).

Plt. Asisten Administrasi Umum Setda KLU itu menjelaskan, dalam kegiatan yang berlangsung secara berkala, tanggal 25 April – 3 Mei 2020, dilaksanakan pengamanan dan pengecekan suhu tubuh pada 3 kawasan perbatasan KLU, yaitu Pusuk Pas, Klui Malaka dan Loloan Bayan.

“Pada periode tanggal yang sama juga telah dilaksanakan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum yang ada di Lombok Utara,” kata Evi.

Kegiatan berkala lainnya yang telah dilaksanakan, yaitu;

  • Tanggal 25-26 April 2020; penyuluhan tentang penyebaran pandemi Covid-19 sekaligus penertiban penataan jarak lapak antar pedagang di Pasar Tanjung.
  • Tanggal 28 April 2020; penyuluhan tentang penyebaran pandemi Covid-19, dan penertiban penataan jarak lapak antar  pedagang serta pembagian masker di Pasar Tanjung.
  • Tanggal 29 April 2020; penyuluhan tentang penyebaran pandemi Covid-19, dan penertiban penataan jarak lapak antar  pedagang di Pasar Tanjung dan Pasar Pemenang.
  • Tanggal 30 April 2020 ; kegiatan imbauan dan sosialisasi oleh Satgas Kecamatan Pemenang bersama FORKOPIMDA agar warga untuk sementara waktu tidak sholat berjamaah tarawih dan jumatan di masjid.
  • Tanggal 30 April, 2020; edukasi langsung dengan masyarakat pengunjung dan pedagang di Pasar Ancak terkait Covid-19 sekaligus penyerahan masker dari Satgas Kab pada Satgas Kecamatan di Desa Bayan.
  • Tanggal 1 – 4 Mei 2020; penyuluhan tentang penyebaran pandemi Covid-19, dan penertiban penataan jarak lapak antar pedagang di Pasar Tanjung dan Pasar Pemenang.
  • Tanggal 2 Mei 2020 ; penataan jarak lapak antar pedagang dan area parkir serta sosialisasi terkait pencegahan penyebaran Covid-19 sekaligus pembagian masker di Pasar Mingguan Batu Keruk, Desa Akar Akar, Kec. Bayan.
  • Tanggal 4 Mei 2020; tracing contact terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid di Wilayah Santong Kec. Kayangan, dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan koordinasi dengan Puskesmas, Satgas Keecamatan dan Satgas Desa.
  • Tanggal 4 Mei ; edukasi dan pembagian masker di Dusun Mentari Timur.
  • Tanggal 4 Mei 2020; pemeriksaan RDT kontak erat dari kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di semua wilayah Puskesmas, dengan rincian :

Bayan : 150 orang; Senaru : 150 orang; Santong : 50 orang; Kayangan : 100 orangTanjung : 3 orang; Gangga: nihil; Pemenang : 50 orang, dan  Nipah : 45 orang.

Evi Winarni menjelaskan, selain kegiatan berkala yang dilakukan  Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) Kabupaten Lombok Utara, juga melakukan tindakan medis, yang meliputi;

Rapid test terhadap santri yang datang dari Ponpes Al Fatah Magetan  di Gili Indah pada tanggal 28 April 2020 dengan hasil 1 orang reaktif. Hal sama dilakukan terhadap 2 orang yang kontak erat dengan pasien  Tn. “A” di Desa Teniga telah dilakukan 2 kali dan hasilnya non reaktif.

Terhadap 58 orang klaster Magetan juga dilakukan Rapid test terhadap dengan hasil 9 orang reaktif dan 49 orang non reaktif.

apid test juga dilakukan terhadap 35 orang yang sempat kontak dengan pasien positif Covid-19 di Dusun Lendang Mamben, Bayan dengan hasil 9 orang reaktif.

Gugus Tugas juga menjelaskan perkembangan penanganan Covid-19 per tanggal 4 Mei 2020 di KLU :

PPTG (Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala) : 977 orang; OTG (Orang Tanpa Gejala) : 218 orang; ODP (Orang Dalam Pemantauan) : 212 orang; OSDP (Orang Selesai Dalam Pemantauan) : 66 orang; . PDP (Pasien Dalam Pengawasan) : 6 orang; PSDP (Pasien Selesai Dalam Pengawasan) : 19 orang; Positif : 15 orang;  Sembuh : 1 orang.

Ketersediaan RDT di Dinas Kesehatan Lombok Utara sebanyak 1000 unit untuk kontak listing pasien terkonfirmasi di seluruh Wilayah KLU.

Bantuan Pemerintah Daerah  (Dana BTT)

Dalam kesempatan jumpa wartawan itu, Evi juga mengungkapkan pemberian bantuan Pemerintah Daerah berupa pemberian masker;

Jumat, 24 April 2020, 1000 masker ke Desa Malaka; Sabtu, 25 April 2020, masing-masing 1000 masker ke Desa Akar-akar, Sambik Elen, Bayan dan Senaru; Sabtu, 25 April 2020, 500 masker ke Desa Teniga; Selasa, 28 April 2020, 500 masker ke Desa Gondang;

Selasa, 28 april 2020, masing-masing 1000 pcs ke Desa Kayangan dan Santong; Selasa, 28 April 2020, 700 masker ke Desa Pemenang; Jumat, 1 Mei 2020, masing-masing 1000 masker ke Desa Mumbul Sari, Anyar dan Medana; Sabtu, 2 Mei 2020, masing-masing 1000 masker ke Desa Dangiang dan Akar Akar.

“Juga disalurkan kepada keluarga pasien yang reaktif dan positif bantuan sembako sebanyak 96 paket sembako,” jelas Evi.

Lebih jauh diungkapkan, Gugus Tugas juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat di tempat-tempat keramaian seperti Pasar dan Jalan Raya.

“Juga dilakukan penyemprotan disinfektan di beberapa wilayah pada minggu sebelumnya,” katanya.

Bantuan lembaga/instansi wisata

Pada awal Mei juga menyalurkan bantuan yang bersumber dari lembaga maupun instansi swasta, seperti  pembagian sembako kepada 16 keluarga KLU di Desa Malaka, pasien yang terdeteksi reaktif dan sedang di karantina di Unit Pelayanan Karantina, hari Sabtu, 2 Mei 2020.

Bantuan itu dari Kapolda NTB yang diserahkan Kapolsek Pemenang  dan Kanit Binmas Polsek Pemenang. Pada hari Senin, 5 Mei 2020,  telah diterima bantuan berupa sepatu bot dari 4 pasang untuk Puskesmas Bayan.

“Pada tanggal yang sama telah diterima bantuan berupa APD dari FKM Undikma Mataram,” kata Evi.

Rr/HmsproKLU                                      




Di Tengah Wabah Covid-19, Gugus Satgas Penanganan Covid Lobar Gelar Tactical Floor Game

Semua unsur terkait yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19, harus terus berkoordinasi

LOBAR.lombokjournal.com —  Forum Komunikasi Pimpinanan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lombok Barat, menggelar simulasi Tactical Floor Game (TFG) Sispam kota antisipasi situasi Kontijensi jika terjadinya peningkatan status Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat, di gedung Patria Mapolres Lombok Barat, Senin (04/05/20).

Tactical Floor Game menjelaskan tentang pola penempatan kekuatan pasukan jika terjadi suatu insiden di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satriyo Wibowo mengatakan, melalui TFG Sispamkota ini dibahas berbagai strategi dan langkah yang harus dilakukan bersama.

Tujuannya, mengantisipasi terjadi situasi kontijensi terhadap kondusifitas Kamtibmas di wilayah Kabupaten Lombok Barat di tengah pandemi Covid-19 saat ini, terlebih jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Kabupaten Lombok Barat.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyampaikan, dengan adanya perkembangan informasi pada saat rapat terbatas di Kantor Gubenur tentang Rencana Penerapan PSBB di wilayah NTB khususnya Kota Mataram dan Lombok Barat.

Sehingga jika terjadi polemik maka kita sudah menyiapkan langkah-langkah mengambil tidakan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Komandan Kodim 1606/Lobar Kolonel Czi Efrijon Kroll, S.IP. M.M., menambahkan, kita lintas sektoral terdiri, dari semua unsur terkait yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19, harus terus berkoordinasi.

Dan tetap solid dalam menjalin serta meningkatkan sinergitas, bekerjasama untuk turut andil dalam semua kegiatan termasuk simulasi TGF.

Hal ini sangat bermanfaat nantinya mengantisipasi dan menghadapi perkembangan situasi yang terjadi.

“Apabila ada perubahan situasi kontijensi kita sudah siap bertindak sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” jelas Dandim.

“Harapan kami semua, agar Dinas Sosial selalu mengupdate data sehingga dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap Dandim.

Turut hadir mengikuti kegiatan tersebut, Ketua DPRD Lobar, Kalak BPBD, Kajari Mataram, Kadis Damkar, Kadishub Lobar, Kadis Kesehatan Lobar, Pihak PLTU, ASDP, PELINDO dan KSOP, Pihak PLTG Jranjang, Kasat Pol PP Lobar, Kapolsek Sekabupaten Lobar, Danramil se wilayah Lobar serta Tamu undangan Lainya.

AYA




Wagub Ajak Berpikir Positif Hadapi COVID-19

Kedisiplinan tentu juga merupakan hal yang sangat penting dalam penanganan COVID-19 ini

MATARAM.lombokjournal.com – Dalam menghadapi wabah COVID-19, tidak hanya protokol COVID-19 yang dibutuhkan.

Namun, berpikir dan bersikap positif juga menjadi modal paling utama dalam menghadapinya. Dengan sikap mental yang kuat, maka NTB akan menang melawan COVID-19.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat mengawali sambutannya pada Seminar Nasional 01 Panca Sarja Universitas Mataram, mengusung tema “Kapan Pandemi COVID-19 Berakhir” yang digelar melalui Platform Zoom, di Ruang Rapat Pendopo Wakil Gubernur, Selasa (05/05/20).

Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi ini, juga memaparkan data terkini pasien COVID-19 di NTB.

Berdasarkan data terakhir, sebanyak 275 kasus telah teridentifikasi, 223 dalam perawatan, 47 orang sembuh dan 5 orang meninggal.

Selain itu juga sebanyak 70 persen pasien tidak menunjukkan gejala klinis sedangkan 30% menunjukkan gejala klinis.

Apabila wabah ini dapat dikendalikan dengan baik, maka ke depan NTB akan panen pasien sembuh dari COVID-19.

Namun di satu sisi pula dapat menjadi ancaman karena COVID-19 juga bisa hinggap di warga dengan kondisi tak bergejala. Hal ini kadang-kadang membuat orang lengah.

“Sehingga ini merupakan tantangan tersendiri di Nusa Tenggara Barat. Hingga memang di NTB ini, tantangan terbesar kita adalah bagaimana mewujudkan kepedulian dari seluruh elemen masyarakat untuk sungguh-sungguh menaati protokol COVID-19 karena satu hal ini sendiri banyak sekali tantangannya,” ungkapnya.

Wagub mengajak agar selalu optimis, karena bila dilihat, masyarakat NTB sejauh ini, bila dibandingkan antara yang kooperatif dengan yang tidak, maka persentase yang kooperatif lebih banyak dibanding tidak.

Tentu kepada yang tidak kooperatif ini akan dilakukan hal-hal penanganan lebih lanjut.

“Karena di NTB ini sebagian besar pasien yang tidak bergejala, sehingga kami juga merencanakan untuk segera mengoperasikan Rumah Sakit Darurat yang mana ini hanya diperuntukkan untuk pasien yang tidak bergejala, supaya di rumah sakit itu fokus untuk melayani pasien yang gejala Insya Allah mudah-mudahan ini segera bisa berjalan di minggu ini jadi secara keseluruhan semuanya sudah on the right track,” terang Wagub.

Sejak minggu ke-2 di bulan April, lanjut Wagub, NTB sudah bisa memeriksa sendiri sampel swab pasien COVID-19. Kemampuan analisa sendiri ini sangat besar manfaatnya.

“Kita bisa mengetahui dengan sangat cepat kondisi pasien kita positif atau negatif, sehingga bisa dilakukan identifikasi, tracking dengan cepat, sehingga antisipasi dapat dilakukan dengan segera,” ujarnya.

Wagub menekankan, kedisiplinan tentu juga merupakan hal yang sangat penting dalam penanganan COVID-19 ini.

“Dari satu sisi petugas kesehatan rumah sakit semua sudah melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya on the right track dan terkontrol akan tetapi jika di luar penularan ini tidak betul-betul kita antisipasi dengan Sinergi bersama semua pihak memang akan sulit,” tegas Wagub.

Edukasi menjadi poin paling utama dalam mewujudkan kedisiplinan. Edukasi ini tentu membutuhkan kerja sama semua pihak dan semua pihak diharapkan bisa saling mengedukasi.

“Kita tidak mengharapkan penegakan disiplin itu dengan kekerasan, tetapi dilakukan secara persuasif dan tidak ada penegakan penegakan secara kekerasan yang kita lakukan sehingga, kita bisa melalui semua ini dengan baik bersama-sama dalam suatu kekompakan sinergitas yang baik,” tegas Wagub.

Selain menerapkan berbagai upaya penanganan COVID-19, di NTB juga meluncurkan jaringan pengaman sosial (JPS) Gemilang dan melakukan upaya-upaya untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini.

Sehingga masyarakat dapat melihat kesempatan walaupun dalam keadaan sulit.

Terakhir, Wagub tidak bosan untuk mengingatkan bahwa kedisiplinan merupakan poin paling utama dalam pandemi ini.

“Mudah-mudahan kita semua sehat selalu terhindar dari covid 19 dan Nusa Tenggara Barat bisa cepat melalui ini semua,” tutupnya.

Gals/AYA/HmsNTB