Lobar Dinilai Akan Berperan Penting di Bidang Industrialisasi

Bumdes dapat menggunakan produk-produk hasil karya anak-anak SMK di Lobar, seperti motor listrik dalam proses distribusi dan cold storage untuk penyimpanan bahan makanan

LOBAR.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Ketua TP.PKK Prov.NTB Hj. Niken Zulkiefliemansyah sangat optimis, Kabupaten Lombok Barat akan segera menjelma menjadi daerah yang memainkan peranan penting dalam industrialisasi di wilayah Provinsi NTB.

Hal itu dikemukakan Gubernur Zul saat melounching Bantuan Bibit Tanaman dan Pemberian paket Gemar ikan bagi Ibu Hamil dan anak Stunting, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan keluarga pada masa pandemi Covid-19 bertempat di Kantor Desa Kuripan Utara-Lobar, Rabu (13/05/20).

Menurut Doktor Zul, optimisme bahwa Lombok Barat akan menjadi aktor utama ekonomi di NTB karena saat ini sudah bisa menciptakan berbagi terobosan.

Seperti pembuatan Motor Listrik oleh siswa SMK di Lingsar dan Pembuatan Cold Storage oleh siswa SMK 2 Gerung.

“Kalau semua produk hasil karya anak NTB yang luar biasa ini, bisa didistribusikan di Bumdes-Bumdes se-NTB maka kami yakin Lobar akan menjadi pemain utama ekonomi di NTB,” ujarnya.

Selain itu, Lombok Barat, khususnya Desa Kuripan Utara, akan mencatatkan sejarah awal dimana Provinsi NTB akan melalui PT. Gerbang NTB Emas (GNE) akan membuka Trade Center Distribution (TDC) di 20 Desa di Lobar, yang bekerjasama dengan Bumdes.

GNE akan memasok hasil dari produk-produk UMKM, ke Bumdes yang ada, kemudian BUMDES akan melakukan proses distribusi langsung kepada masyarakat.

“Dengan demikian kita akan mampu bersaing dan tidak akan khawatir lagi dengan keberadaan Alfamart dan Indomaret yang berkembang  di sekitar kita,” ujarnya.

Doktor Zul juga berharap, Bumdes dapat menggunakan produk-produk hasil karya anak-anak SMK di Lobar, seperti motor listrik dalam proses distribusi dan cold storage untuk penyimpanan bahan makanan.

Ia menyadari, saat ini kualitas hasil produksi anak-anak SMK ini mungkin belum sampurna. Namun ia berharap ke depan akan terus mengalami penyempurnaan.

“Dengan demikian hasil produksi anak-anak kita yang luar biasa ini bukan hanya dapat kita pasarkan di wilayah Nusa Tenggara Barat saja, namun di tingkat nasional bahkan dunia pada masa yang akan datang,” harapnya.

AYA/HmsNTB




PT Gerbang NTB Emas Jamin Tidak Ada Telur Rusak Yang Diterima Masyarakat

Dan semua proses penyortiran dan penerimaan barang dalam keadaan baik dan lengkap di tingkat desa/kelurahan tersebut, dibuktikan secara legal dengan dibuat serta ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh Pihak Desa/Kelurahan

MATARAM.lombokjournal.com — Distribusi JPS Gemilang tahap pertama yang merupakan program Pemprov NTB hampir rampung.

Sebagaimana disampaikan Sekretaris Daerah selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan wabah Covid-19 Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, paket JPS Gemilang nilainya Rp. 250.000/KK.

Berupa Paket Sembako yang terdiri dari beras kualitas premium 10 Kg, telur 20 butir, dan minyak goreng.

“Disamping itu, ada paket Suplemen & Masker yang terdiri dari masker non medis, susu kedelai/serbat jahe, minyak kayu putih/minyak cengkeh 10 ml, sabun batang/cair 65 ml. Rencananya diberikan selama tiga bulan, mulai April hingga Juni 2020. Namun, sesuai hasil evaluasi akan ada perubahan item barang untuk bulan Mei dan Juni,” ujar L Gita Ariadi, Selasa (12/04)

  1. Gerbang NTB Emas (GNE) yang ditunjuk oleh Gubernur NTB melalui Dinas Sosial Provinsi NTB sebagai salah satu penyedia JPS Gemilang pada tahap pertama untuk item beras dan telur.

Hngga saat ini telah melakukan pendistrusian telur sebanyak 2.100.000 butir, yang diambil dari peternak di NTB. Menjamin seluruh telur yang sampai pada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) dalam keadaan baik dan tidak ada yang rusak.

“Kami dari pihak GNE sebagai penyedia dan penyalur telur. Berani memastikan bahwa seluruh telur yang sampai pada masyarakat dalam keadaan baik. Jadi tidak benar jika ada informasi yang beredar di masyarakat bahwa ada telur yang pecah/rusak/busuk,” terang Direktur Utama PT. GNE, Syamsul Hadi, Rabu (13/05)

Keyakinan Syamsul Hadi tersebut, didasarkan pada telah dilaksanakannya kontrol kualitas oleh pihaknya dalam penghimpunan dan penyaluran telur, dilakukan tiga tahapan penyortiran.

Dimulai saat pembelian, kemudian dilakukan pemeriksaan secara resmi bersama-sama petugas dari Dinas Sosial Provinsi NTB. Dan terakhir dilakukan pengecekan saat pendistribusian sampai di Kantor Desa/Kelurahan yang dilakukan secara bersama.

Dan pada penyortiran tahap ketiga/terakhir tersebut dilakukan secara bersama-sama. Baik oleh pihak GNE selaku pendistribusi telur, pihak pemerintah Desa/Kelurahan, maupun dari Dinas Sosial yang diwakili oleh Tagana atau pilar sosial lainnya.

“Dan jika ditemukan ada telur yang rusak maka akan langsung di ganti saat itu juga. Karena setiap pengantaran kami sudah membawa cadangan telur. Untuk berjaga-jaga jika ada yang rusak,” imbuh Syamsul Hadi.

Ia memaklumi jika ditemukan ada telur yang pecah dan rusak akibat proses pengangkutan. Mengingat banyaknya medan berat yang dilalui dalam proses distribusi sampai ke desa-desa di pelosok NTB.

Namun, semua telur yang rusak akibat perjalanan langsung diganti saat itu juga, dengan cadangan telur yang telah dipersiapkan.

“Kami selalu mengangkut jumlah telur lebih dari jumlah alokasi setiap desa, yang merupakan cadangan. Sehingga jika dalam proses sortir di desa/kelurahan ada yang rusak, akan langsung d ganti. Dan jika masih kurang cadangannya, maka kami akan ganti paling lama dalam tempo 1 x 24 jam. Sehingga kami jamin tidak ada telur rusak yang sampai di tangan masyarakat. Karena sudah disortir dan diganti saat di kantor Desa/Kelurahan,” kata Syamsul Hadi.

Dan semua proses penyortiran dan penerimaan barang dalam keadaan baik dan lengkap di tingkat desa/kelurahan tersebut, dibuktikan secara legal dengan dibuat serta ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh Pihak Desa/Kelurahan.

Sesuai dengan mekanisme/petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan Pemrov NTB, yang menjelaskan bahwa tanggung jawab pengiriman barang dari penyedia sampai di Kantor Desa/Kelurahan.

“Namun, bila ada telur yang rusak/busuk karena terlalu lama disimpan setelah sampai di Kantor Desa/Lurah. Maka sesuai ketentuan sebenernya hal itu di luar tanggung Jawab PT GNE. Namun, sebagai tanggung jawab moral, kami telah menyiapkan mekanismenya. Yakni dengan cara pihak Desa/kelurahan bisa langsung menghubungi petugas pengirim barang. Karena kami selalu menyampaikan nomor handphone yang bisa dihubungi di setiap desa/kelurahan penerima,” tegas Syamsul Hadi.

Syamsul Hadi berjanji untuk terus meningkatkan kinerjanya pada distribusi JPS Gemilang tahap II dan III. Dengan tetap terbuka atas segala saran dan koreksi dari semua pihak.

“Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak. kritik dan saran, akan kami jadikan sebagai bahan perbaikan ke depan. Untuk segala saran, kritik dan aduan bisa langsung ke Call Center yang telah kami sediakan di nomor HP/WA 081917521800,” kata Hadi.

AYA




Disiplin Warga Dalam Penggunaan Masker, Meningkat

Pengelola fasilitas umum, pramuniaga, dan pedagang agar tidak melayani pembeli/penumpang yang tidak menggunakan masker

MATARAM.lombokjournal.com —  Salah satu upaya kolektif untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah menggunakan masker, khususnya saat beraktivitas di luar rumah.

Pemprov NTB telah mewajibkan penggunaan masker untuk seluruh masyarakat guna mempercepat penuntasan Covid-19 ini.

Sejak hari Senin (11/05.20) Pemprov NTB membuat gerakan pengguanaan masker. Wakil Gubernur NTB Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah langsung turun tangan dengan melakukan sosialisasi dan bagi-bagi masker ke masyarakat yang selanjutnya diikuti oleh kepala OPD lingkup Pemprov NTB hingga hari Rabu (13/05/2020) ini.

“Hari ini (Rabu) merupakan hari ketiga program maskerisasi atau masyarakat wajib mengenakan masker. Sejauh pantauan kami sampai hari ke-3 ini kesadaran masyarakat untuk mengenakan masker di luar rumah terus meningkat. Inilah yang memang kita harapkan,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Rabu (13/05/2020).

Najam mengatakan, mental positif masyarakat terus terbangun dengan munculnya gerakan wajib mengenakan masker ini.

Hal ini sangat penting karena maskerisasi menjadi salah satu kunci penanganan Covid-19 selain jaga jarak (physical distancing) dan cuci tangan pakai sabun.

“Kita harus berdamai dengan Corona dengan cara disiplin mematuhi imbauan pemerintah, termasuk mengenakan masker ini,” terang Najam.

Sebelumnya, hari Senin (11/05) kemarin Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat turun lapangan, melakukan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar menggunakan masker.

“Para pedagang dan pembeli wajib menggunakan masker, kalau tidak, pembeli tidak boleh masuk pasar, dan pedagang tidak boleh berdagang,” imbau Wagub Hj Sitti Rohmi.

Beberapa lokasi pembagian masker yang dikunjungi langsung Wagub antara lain, Pasar Perumnas, Pasar ACC Ampenan dan Pasar Kebon Roek juga Pasar lainnya.

Selain di Pasar, juga dilakukan pembagian di tempat-keramaian dengan melibatkan seluruh elemen OPD lingkup Provinsi NTB.

Seperti diketahui, Gubernur NTB pada akhir pekan telah mengeluarkan Instruksi Gubernur NTB tentang kewajiban Penggunaan Masker untuk Mencegah Penularan Covid-19.

Dalam Instruksi Gubernur Nomor 180/181/Kum tahun 2020 tersebut diterangkan bahwa dalam rangka mencegah penularan Covid-19 yang terus meningkat di NTB, diperlukan langkah-langkah bersama dari setiap warga masyarakat.

Instruksi Gubernur NTB kepada kepada seluruh Bupati dan Walikota di NTB tersebut agar para Kepala Daerah senantiasa mengingatkan warganya  tetap menggunakan masker, jika beraktivitas di luar rumah.

Beberapa poin penting untuk mencegah semakin menyebarnya Covid-19, diantaranya kewajiban pengelola fasilitas umum, pramuniaga, dan pedagang untuk menyediakan tempat cuci tangan dan atau hand sanitizer bagi konsumen.

Pengelola fasilitas umum, pramuniaga, dan pedagang agar tidak melayani pembeli/penumpang yang tidak menggunakan masker.

Poin penting lainnya dari Instruksi Gubernur ini yaitu TNI/Polri dan Sat Pol PP melakukan pengawasan dan memberikan sanksi menutup fasilitas umum jika pemilik tidak melakukan beberapa ketentuan di atas tersebut.

AYA/HmsNTB

 




Bagikan Mainan Sambil Sosialisasi, Cara MTB, Pemuda NW dan Mi6 Peduli Anak di Masa Pandemi

Penyaluran paket bantuan tim juga memberikan edukasi dan sosialisasi pada anak-anak tentang bahaya corona. Hal ini perlu dilakukan agar anak-anak paham dan mau menuruti anjuran diam di rumah

lombokjournal.com —

MATARAM    ;    Lembaga Kajian Sosial Politik, M16 bersama Muhammad Taufik Budiman (MTB), dan Pemuda NW NTB, membagikan mainan,  makanan ringan dan nasi bebek lebuy dari Dasker  Resto kepada puluhan anak terdampak pandemi Covid-19 di Lombok Barat, Selasa sore (12/05/20).

Penyerahan paket mainan anak dilakukan di Rumah Makan Resto Dasker, Desa Mesanggok , Gerung , Kabupaten. Lombok Barat.

Sebelum dibagikan mainan, puluhan anak-anak ini mendapatkan sosialisasi berupa nasihat-nasihat agar mereka tidak terlalu sering bermain di luar rumah, dan lebih sering berada di rumah saja selama pandemi corona ini.

Moh. Taufik Budiman ( MTB )  mengatakan, bantuan berupa paket mainan anak ini berupa monopoli, ular tangga, puzzle, bola bekel, dan kartu mainan.

“Yang kami bagikan ini berupa mainan yang mengasah otak dan memancing daya berpikir anak-anak,” kata Taufik Budiman.

MTB  menjelaskan, selain penyaluran paket bantuan tim juga memberikan edukasi dan sosialisasi pada anak-anak tentang bahaya corona. Hal ini perlu dilakukan agar anak-anak paham dan mau menuruti anjuran diam di rumah.

“Ini sebagai bentuk inisiasi untuk program psiko-sosial terhadap anak-anak NTB yang juga terdampak pandemi corona. Terutama para anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan kurang mampu,” tandasnya.

Disadari, dampak pandemi yang membuat kehidupan sosial yang lazim sudah berubah dan tidak seperti keadaan normal. Di mana saat ini pembatasan sosial dilakukan untuk mencegah penyebaran corona.

Direktiur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH yang akrab disapa didu mengatakan wabah Covid 19 ini,  bukan saja berdampak pada para orang tua, kondisi ini juga dirasa berdampak bagi anak-anak.

Mereka juga harus melakukan pembatasan untuk tidak sering bermain di luar rumah.

“Kondisi ini tentu juga berdampak pada psikis anak-anak, dan berbagi mainan ini diharapkan bisa mengurangi tingkat stress dan tekanan psikologi bagi anak-anak yang juga terpaksa bermain di rumah,” katanya.

Ketua Pemuda NW  NTB, Zainul Pahmi menambahkan, paket bantuan yang akan disalurkan berupa permainan monopoli, ular tangga, puzzle, kartu remi dan semacamnya.

Jenis-jenis permainan yang membutuhkan konsentrasi anak-anak, sehingga selain bermain mereka juga bisa sambil belajar strategis dalam memutuskan sesuatu.

Pahmi mengatakan, bagi anak-anak kalangan keluarga mampu tentu mainan serupa itu hanya mainan murahan. Tetapi bagi anak-anak dari kalangan keluarga miskin dan kurang mampu tentu menjadi berbeda.

“Jadi kita ingin menginisiasi kepedulian pada anak-anak dengan program psikososial semacam ini,” ungkapnya .

Berbeda dengan trauma healing, program psiko-sosial ini dilakukan lebih kepada agar anak-anak juga mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap diam di rumah, namun dari aspek psikis mereka tidak merasa tertekan.

Kegiatan pembagian mainan anak-anak diselingi dengan pembagian aneka  makanan ringan ( snack ) donasi Pemuda NW NTB dan  makanan kotak bebek lebuy dari Dasker Resto untuk berbuka puasa bagi anak dan para orangtua yang mendampingi.

Sementara itu darmi , orang tua mendampingi anak menerima bantuan mainan mengatakan senang dengan adanya bakti sosial yang dilakukan MTB , Pemuda NW NTB dan Mi6.

“Saya mengucapkan terima kasih atas sumbangan mainan untuk anak anak agar mereka tetap krasan tinggal dirumah ditengah wabah covid 19 ini,” katanya.

Novian Hadi yang datang bersama dua puterinya menyatakan salut terhadap bakti sosial ini. Dia berharap inisiatif MTB, Pemuda NW NTB dan Mi6 bisa menjadi pemantik pihak lain utk berempati hal yang sama.

Me




JPS Gemilang Akan Ciptakan Ekosistem Perekonomian Baru di NTB

JPS Gemilang adalah sebuah pesan pemberdayaan IKM dan UMKM di Provinsi NTB. Jangan sampai IKM di dalam daerah tidak merasakan manfaatnya

MATARAM.lombokjournal.com  – Salah satu fokus Pemprov NTB saat ini yaitu penyiapan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap II untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 bagi masyarakat NTB.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi warga yang tidak mampu dan terdampak, namun JPS Gemilang terbukti menggairahkan kembali ekonomi di sektor Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menggelar rapat Pemantapan untuk JPS Gemilang Tahap II bertempat di Ruang Rapat Utama Setda Provinsi NTB, Selasa (12/05/20).

Rapat kali ini dengan menghadirkan seluruh Kepala OPD dan stakeholder/mitra terkait seperti PT.GNE dan Bulog.

Mengawali rapat, Gubernur menyampaikan, pelaksanaan JPS Gemilang tahap II harus lebih baik dari tahap pertama.

Khususnya masalah data dan produk yang diberikan kepada masyarakat.

“Pemantapan JPS kali ini kita fokus agenda utama yaitu Pemantapan Data penerima dan Produk JPS Gemilang. Data harus relatif lebih baik, pastikan data kita valid dan penerima tepat sasaran” jelas Gubernur Zul.

Untuk produknya, Gubenur Zul minta  semua produk yang disalurkan adalah produk lokal.

Gubernur Zul menegaskan, JPS Gemilang adalah sebuah pesan, bukan hanya program semata.

Pesan yang dimaksud adalah pemberdayaan IKM dan UMKM di Provinsi NTB. Jangan sampai IKM di dalam daerah tidak merasakan manfaatnya.

“Jangan sampai karena kita memberikan bantuan dan mengejar volume besar, kita menggunakan pabrikan dan IKM kita tidak diberdayakan. IKM kita mampu. Kita memberdayakan IKM betul-betul serius, kita maksimalkan IKM agar Insyaallah ekonomi kita di NTB bisa lebih berdaya” lanjut gubernur.

Dikatakan, para kepala daerah di NTB juga sangat bersemangat dalam program mendukung JPS Gemilang ini. Hal ini dikarenakan seluruh IKM dan UMKM yang terlibat berasal dari seluruh kabupaten/kota Di NTB.

“Para Bupati dan Walikota setelah tahu pesan program ini, semuanya sangat setuju dan bersemangat” ucap mantan Anggota DPR RI tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur bersama seluruh peserta rapat turut merumuskan pola terbaik untuk JPS Gemilang, termasuk pola pengumpulan hasil produksi IKM. Dimana pada tahap ke II ini, JPS Gemilang akan lebih efektif.

Terdapat sebanyak 362 IKM/UMKM yang terlibat. Dan setiap kabupaten/kota memiliki IKM yang berbeda-beda sehingga akan saling menutupi dengan nilai yang sama.

“Mudah-mudahan bukan saja produk yang delivered kepada masyarakat. Namun mindset ini juga tersampaikan. Peta industrialisasi kita di NTB mulai terlihat, dari sini bisa kita buatkan roadmap industrialisasi di seluruh kab/kota.” tambahnya.

Di akhir rapat, Gubernur Zul optimis bahwa JPS Gemilang akan mampu membuka dan menciptakan ekosistem baru dalam perekonomian di NTB.

“Semoga program ini bisa betul-betul sesuai, sehingga ada _sense of belonging-nya. Setelah pandemi ini berlalu, maka ekosistem ekonomi baru akan terbentuk dan menjadi cikal bakal di kabupaten/kota. Menjadi vendor-vendor di BUMDes. Para IKM ini akan punya kekuatan dan betul-betul berdaya” tutupnya.

Sebelumnya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTB Ir. H Ridwan Syah, M.Sc, MM, MTP menyampaikan, Pemerintah Provinsi akan menaikkan jumlah kuota penerima JPS Gemilang.

“Akan ada penambahan data penerima di tahap II ini dari 105.000 penerima menjadi 125.000 penerima.”jelas Ridwan Syah.

Jumlah kuota akan dilakukan veluasi dan dikirim ke desa di setiap kabupaten/kota.

“Disanalah boleh menambahkan, boleh mengurangi sesuai kriteria yang ada. Kemudian data penerima harus di tandatangani dan di SK kan sehingga jelas dan terbuka.” tambahnya

Terkait produk JPS Gemilang, Ridwan Syah menyampaikan bahwa distribusi JPS kali ini akan lebih ketat dari sebelumnya. Produk yang digunakan juga seluruhnya merupakan produk lokal.

“Kita tidak akan mengirim barang-barang yang tidak awet. Telur di ganti abon dan ikan kering. Setelah barangnya lengkap, baru kita akan bagikan ke masyarakat” jelasnya.

Dengan Program JPS Gemilang, masyarakat tidak saja terbantu, namun lebih dari itu. Pemerintah Provinsi NTB sedang mengirim pesan bahwa setelah pandemi ini berlalu, maka IKM sudah berdaya.

Dan di provinsi NTB sudah punya ekosistem baru dalam menyerap dan menyalurkan produk-produk IKM ke masyarakat.

AYA/HmsNTB




Gugus Tugas KLU Lakukan Layanan Medis dan Salurkan Bantuan

KLU.lombokjournal.com —  Dalam upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Kabupaten Lombok Utara, telah dilakukan kegiatan-kegiatan penanganan medis.

Koordinator Bidang Kehumasan/Juru Bicara   Covid-19 KLU, Evi Winarni, M.Si menjelaskan pada wartawan saat jumpa pers secara daring, bertajuk ‘Perkembangan Penanganan COVID-19 di KLU’, tenang pelaksanaan rangkaian kegiatan pelayanan medis sepekan sebelumnya, Selasa (12/05/20)..

Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Coronavirus Disease Covid-19 Kabupaten Lombok Utara, melakukan pelayanan media di dua lokasi, yaitu RSUD Tanjung dan Unit Layanan Karantina.

Dalam pelayanan medis itu ketentuannya; bagi pasien reaktif dan positif Covid-19 disertai dengan penyakit penyerta yang didiagnosis memberatkan , anak-anak, bayi, dan lansia ditempatkan di ruang isolasi biasa RSUD Tanjung.

“Dan bagi pasien reaktif dan positif Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala penyakit penyerta, serta tidak termasuk bayi, anak-anak dan lansia, di tempatkan di Unit Layanan Karantina,” jelas Evi.

Dijelaskan, pasien yang berada di Ruang Isolasi Sentral RSUD Tanjung itu meliputi 12 orang reaktif ditempatkan di ruang isolasi biasa dengan kondisi berangsur membaik.

Pasien reaktif itu tediri dari 2 orang bayi berusia 1,5 bulan dan 7 bulan, dan 4 orang anak-anak masing-masing berusia 5 th hingga 10 th.

Selain itu, terdapat 2 orang lansia berusia 56 th dan 60 th, dan lainnya adalah ibu dari bayi berumur dibawah 50 th.

“Juga  4 orang pasien laki-laki positif Covid-19 dengan umur diatas 50 tahun berada di Ruang Isolasi Sentral RSUD Tanjung dengan kondisi yang berangsur membaik,’ jelas Evi.

Sejumlah 28 pasien berada di Unit Layanan Karantina terdiri dari 16 orang reaktif dengan kondisi baik, telah dilakukan Swab ulangan I dan masih menunggu hasil.

Dan sebanyak 12 orang positif dengan kondisi baik dan tidak memiliki penyakit penyerta, 11 orang di antaranya, dan 1 orang sisanya menunggu hasil Swab ulangan I.

Juru Bicara  Covid-19 KLU itu menjelaskan  perkembangan penanganan Covid-19 per tanggal 11 Mei  di KLU;  ODP (Orang Dalam Pemantauan) : 285 orang (isolasi mandiri),  OTG (Orang Tanpa Gejala) : 356 orang (isolasi mandiri),  PDP (Pasien Dalam Pengawasan) : 25 orang (isolasi mandiri)

Hingga jumpa pers hari Selasa (12/05) terdpat pasien  positif Convid-19 sebanyak 17 orang,  yang dinyatakan sembuh 1 orang.

Pada tanggal 8 Mei 2020 telah dilakukan RDT disemua kecamatan, dengan rincian; di Kecamatan Pemenang sejumlah 145 orang dengan hasil nonreaktif, di Kecamatan Tanjung sejumlah 18 orang dengan hasil nonreaktif.

Dan di Kecamatan Gangga sejumlah 37 orang yang terdiri dari 34 orang tahanan polres dan 3 orang lainnya anggota Polres Lombok Utara dengan hasil nonreaktif, di Kecamatan Kayangan sejumlah 150 orang dengan hasil nonreaktif.

Dan di Kecamatan Bayan sejumlah 300 orang, dengan hasil 16 orang reaktif, dan saat ini sudah ditangani di Unit Layanan Karantina.

Total RDT yang telah dilakukan dari tanggal 11 April – 8 Mei terhadap 1.103 orang, dengan hasil 107 diantaranya reaktif dan sudah ditangani. Sisa RDT yang tersedia di Dikes saat ini sejumlah 337 test.

Bantuan warga terdampak

Pemberian sembako kepada warga yang kurang mampu atau terdampak Covid-19 di Dusun Dasan Baro oleh Polres Lombok Utara.

Sedangkan pemberikan sembako  oleh Bupati Najmul Akhyar ditujukan kepada PKM Tanjung, warga Desa Teniga dan Desa Medana. Sedang pihak Dinas Sosial memberikan 136 paket sembako kepada keluarga pasien yang reaktif dan positif.

Pemda Lombok Utara juga menyalurkan bantuan yang bersumber dari lembaga maupun instansi swasta, seperti pemberian sembako berupa mie instan dan beras kepada warga di Desa Jenggala, Tanjung, Sesait dan Karang Bajo dari Kapolda NTB.

Layanan terhadap pasien positif Covid-19 dan ODP reaktif rapid pada Unit Layanan Karantina di Laboraturium secara teratur dan mulai layanan medis, layanan tempat, maupun layanan kuliner bagi yang terdampak Covid-19.

BACA JUGA;   Penanganan COVID-19 di KLU, Gugus Tugas Jelaskan Pelaksanaan Kegiatan Berkala

Evi juga menjelaskan,  tanggal 11 Mei , Baznas memberikan bantuan uang tunai masing-masing Rp. 150.000,- kepada 1.250 orang berjumlah Rp. 187.500.000,- di 5 desa.

Rincian penerima bantuan itu, yaitu  di Gili Indah sebanyak 250 orang, di Tanjung sebanyak 250 orang, di Rempek sebanyaj 250 orang, di Sesait  sebanyak 250 orang, serta di Sukadana sebanyak 250 orang.

Evi Minarni menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi bagi kemanusiaan.

“Bersama mencegah Covid-19 KLU dengan tetap bekerja profesional dan tangguh untuk kemanusiaan. Mari cegah penyakitnya, tidak membenci penderitanya.”ungkap Evi.

Rr/HumasproKLU

 




 Penanganan Covid-19 di KLU, Gugus Tugas Jelaskan Pelaksanaan Kegiatan Berkala

KLU.lombokjournal.com —  Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Coronavirus Disease Covid-19 Kabupaten Lombok Utara, menjelaskan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Kabupaten Lombok Utara, Selasa (12/05/20).

Evi Winarni, M.Si, Koordinator Bidang Kehumasan/Juru Bicara Covid-19 KLU, pada wartawan saat jumpa pers secara daring, bertajuk ‘Perkembangan Penanganan COVID-19 di KLU’ menjelaskan, pelaksanaan rangkaian kegiatan sepekan sebelumnya.

“Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan itu merupakan upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di Kabupaten Lombok Utara,” jelas Evi Winarni.

Plt. Asisten Administrasi Umum Setda KLU itu menjelaskan, dalam kegiatan yang berlangsung secara berkala, tanggal  4-8 Mei 2020, dilaksanakan pengamanan dan pengecekan suhu tubuh pada 3 kawasan perbatasan KLU, yaitu Pusuk Pas, Klui Malaka dan Loloan Bayan.

Pada periode tanggal atau waktu yang sama  telah dilaksanakan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum yang ada di Lombok Utara.

Dan pada waktu yang bersamaan pula telah dilaksanakan penyuluhan tentang penyebaran pandemi Covid-19 sekaligus penertiban penataan jarak lapak antarpedagang di Pasar Pemenang.

“Khusus tanggal 5 Mei telah dilaksanakan kegiatan imbauan sekaligus pembagian masker kepada masyarakat di Pemenang dan Dangiang,” kata Evi.

Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Coronavirus Disease Covid-19 ,  tanggal 5 Mei 2020 juga  melakukan koordinasi dengan Satgas Kecamatan dan Desa di Kayangan.

“Ini terkait dengan tindak lanjut contact tracing serta edukasi langsung dan pembagian masker,” ujar Evi.

Pada tanggal 5 Mei pula, Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar melakukan road show di Kecamatan Pemenang sekaligus silaturahmi dengan keluarga pasien terkonfirmasi, tambahnya.

Setelah melakukan road show di Kecamatan Pemenang, hari berikutnya tanggal 6 Mei,  Bupati Lombok Utara juga mengunjungi sekaligus silaturahmi dan memberikan sembako kepada PKM Tanjung, warga Desa Teniga dan Warga Desa Medana.

Kontrol Pelabuhan Bangsal

Evi Winarni mengatakan, dalam kegiatan berkala itu Gugus Tugas KLU, pada tanggal 6 Mei melaksanakan kontrol di Pelabuhan Bangsal.

Kontrol di pelabuhan ini dilakukan terkait keluar masuknya masyarakat lokal yang menyebrang ke tiga Gili.

“Sekaligus memberikan imbauan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan menggunakan masker.” katanya.

Mengingat pentingnya pemakaian masker,  Gugus Tugas  melaksanakan kegiatan bagi masker di Puskesmas Gangga dan Pusekesmas Bayan kepada pengunjung puskesmas yang tidak menggunakan masker.

Pada tanggal 6 Mei juga telah diserahkan Thermogun ke kabupaten untuk kegiatan pengamanan dan pengukuran suhu tubuh di perbatasan pintu masuk kawasan KLU.

Juru Bicara  Covid-19 KLU itu mengungkapkan,  tanggal 6 Mei 2020, Gugus Tugas KLU telah dilaksanakan kegiatan sambang desa, silaturahmi, baksos serta pembagian sembako kepada warga yang membutuhkan.

Pembagian sembako itu berlangsung di Desa Jenggala, Tanjung, Sesait, Karang Bajo dan Dusun Dasan Baro dari Kapolda NTB dan Polres Lotara oleh masing-masing Bhabinkamtibmas Desa.

Selanjutnya,  tanggal 7 Mei,  di Pasar Ancak, Bayan  dilaksanakan penertiban penataan jarak lapak antarpedagang dan, sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19.

BACA JUGA; Gugus Tugas KLU Lakukan Layanan Medis Dan Salurkan Bantuan

Di Pasar Gondang, tanggal 7 Mei 2020, dilaksanakan kegiatan imbauan kepada masyarakat agar selalu menjaga jarak, menjaga kebersihan dan tetap menggunakan masker di Pasar Gondang.

Hari berikutnya, tanggal 8 Mei,  dilaksanakan imbauan kepada security dan pemilik cafe di Gili Trawangan, agar selalu menjaga kesehatan dan menggunakan masker.

“Imbauan serupa, tanggal 8 Mei, juga dilaksanakan yang sasaranya para pekerja bangunan yang lembur agar selalu menjaga keselamatan dan kesehatan.” kata Evi.

Rr/HumasproKLU




UPDATE : Hari Selasa, 12 Mei, Bertambah 5 Pasien Positif Covid-19, 9 Pasien Sembuh

“Namun ditemukan sebagian kecil masyarakat yang belum menggunakan masker,” kata Lalu Gita Ariadi

MATARAM.lombokjournal.com – Laboratorium Rumah Sakit Unram mengkonfirmasi, adanya tambahan 5 pasien  positif Covid-19.

Dalam press release hari Selasa (12/05/20), Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat,  Drs. HL Gita Ariadi, M.Si menjelaskan, telah diperiksa sebanyak 145 sampel swab dengan hasil 136 sampel negatif, dan 10 sampel positif ulangan serta 5 (lima) sampel kasus baru positif Covid-19.

Adanya tambahan 5 (lima) kasus baru terkonfirmasi positif, 9 (sembilan) tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari Selasa (12/05/2020) sebanyak 344 orang.

Rinciannya;  126 orang sudah sembuh, 7 (tujuh) meninggal dunia, serta 211 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Lalu Gita Ariadi

Ada warga belum menggunakan masker

Lalu Gita Ariadi menyampaikan, hasil pantauan kegiatan sosialisasi dan edukasi wajib menggunakan masker yang dilakukan di titik-titik keramaian hari ini, sebagian besar masyarakat telah secara sadar menggunakan masker dalam aktivitasnya.

“Namun ditemukan sebagian kecil masyarakat yang belum menggunakan masker,” katanya.

Diharapkan, masyarakat saling mengingatkan pentingnya penggunaan masker sebagai salah satu ikhtiar memutus penularan wabah Covid-19.

Dengan status sebagai daerah dengan transmisi lokal terutama di Kota Mataram, Kabupaten Lombok barat dan Kabupaten Lombok Timur, maka sangat sulit untuk diketahui penularan Covid-19 ini terjadi.

Sehingga cara yang paling efektif selain menjaga pola hidup bersih dan sehat, selalu cuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta saling menjaga jarak (physical distancing) adalah dengan selalu memakai masker dalam setiap aktivitas apapun di luar rumah.

“Maskermu melindungiku dan maskerku melindungimu,” ungkap Lalu Gita Ariadi.

Ia mengapresiasi  warga yang telah secara disiplin dan bersama-sama mematuhi protokol pencegahan Covid-19, termasuk mematuhi instruksi Gubernur NTB tentang wajib menggunakan masker pada seluruh aktivitas warga.

5 PASIEN POSITIF COVID-19, 9 PASIEN SEMBUH

Kasus baru positif tersebut, yaitu :

  1. Pasien nomor 340, an. Tn. R, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak ada. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Praya dengan kondisi baik;
  2. Pasien nomor 341, an. Tn. IPY, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Kelurahan Pagesangan Baru, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Sukabumi. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Bhayangkara dengan kondisi baik;
  3. Pasien nomor 342, an. Ny. UI, perempuan, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Unram dengan kondisi baik;
  4. Pasien nomor 343, an. Ny. EA, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Saat ini dirawat di RS Unram dengan kondisi baik;
  5. Pasien nomor 344, an. Ny. DP, perempuan, usia 37 tahun, penduduk Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 342. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Unram dengan kondisi baik.

Hari Selasa (12/05) terdapat penambahan 9 (sembilan) orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

  1. Pasien nomor 57, an. Ny. DH, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Desa Batu Nampar, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur;
  2. Pasien nomor 59, an. Ny. S, perempuan, usia 48 tahun, penduduk Desa Batu Nampar, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur;
  3. Pasien nomor 60, an. Tn. IH, laki-laki, usia 45 tahun, penduduk Desa Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur;
  4. Pasien nomor 162, an. Ny. AH, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  5. Pasien nomor 182, an. Tn. MZ, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram;
  6. Pasien nomor 201, an. Tn. S, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat;
  7. Pasien nomor 251, an. An. MH, laki-laki, usia 10 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram;
  8. Pasien nomor 279, an. Ny. DLW, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram;
  9. Pasien nomor 280, an. Ny. APS, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

“Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19,” kata Lalu Gita Ariadi.

Sekda NTB sebagai Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB kembai mengingatkan, penyakit Covid-19 ini bukanlah suatu aib. Kita semua tidak ingin penyakit ini menimpa diri kita dan orang-orang terdekat yang kita sayangi.

“Jika ada diantara saudara-saudara kita yang positif Covid-19 hendaknya tidak dikucilkan,” katanya.

Justeru harus bersama-sama bergotong royong, menyemangati serta membantu memenuhi keperluan selama masa karantina dan penyembuhannya.

Sekda kembali menekankan, masyarakat harus berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19.

“Tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,” katanya.

AYA/Rr

Pemerintah Provinsi menyediakan laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 http://corona.ntbprov.go.id

Layanan Provincial Call Centre (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemik Covid-19 NTB  di nomor 0818 0211 8119




Kebijakan Pembatasan Fisik di Pasar Mandalika Disambut Positif

Warganet juga banyak membicarakan Gubernur NTB yang menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam TV One

MATARAM.lombokjournal.com — Kebijakan Gubernur NTB untuk menata Pasar Mandalika, Kota Mataram beberapa waktu lalu mendapat tanggapan positif dari warganet.

Kebijakan yang mengatur agar para penjual menjaga jarak fisik dengan pembeli dianggap warganet sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 di NTB.

Hal ini diungkapkan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Najamuddin, S. Sos, MM, dalam laporan Analitik Media Sosial dan Online Periode 2-8 Mei 2020.

Bang Najam, sapaan akrab Karo Humas dan Protokol itu menjelaskan ada 5 trending topik NTB di media sosial facebook, dimulai dari topik diberlakukannya physical distancing di Pasar Mandalika mulai Rabu 6 Mei 2020.

Tidak kurang 1.308 komentar yang memperbincangkan topik ini dan memberikan tanggapan positif.

Seperti akun Maya Hally Alawiyah “Semangat pak gubenur, lanjutkan di semua pasar tradisional di seluruh NTB dan kalau bisa dikasi atau diantau oleh satgas covid atau polisi, agar tetap terjaga dan teratur…”.

Selain itu jelas Bang Najam, warganet juga banyak membicarakan Gubernur NTB yang menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam TV One.

Sebanyak 822 komentar yang membahas khusus topik tersebut. Pada acara itu, Bang Zul menjelaskan upaya pencegahan dan penyembuhan warga NTB dari wabah covid-19, seperti tersedianya laboratorium yang mampu mendeteksi seberapa banyak partikel virus di tubuh penderita.

Topik selanjutnya kata Kandidat Doktor itu adalah terkait terus bertambahnya jumlah pasien positif covid-19 yang dinyatakan sembuh di NTB, yaitu sebanyak 757 respon.

Hal ini mendapatkan respon positif khususnya apresiasi kepada tenaga medis seperti akun Rodiyan Eriyansa “Alhamdulillah terus berjuang teman sejawat,perawat,dokter, dan NAKES lainnya, semoga kalian tetap dalam lindungan Allah SWT”.

Berikutnya adalah terkait Gubernur NTB yang akan memberikan hadiah naik haji kepada para perawat Covid-19 di NTB, yaitu sebanyak 737 tanggapan

Hal ini mendapatkan respon positif seperti akun Indriati Aca “Semoga para medis diberikan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalankan tugasnya, dan Insya Allah nanti akan diberangkatkan haji oleh BPK Gubernur.”

“Terakhir adalah pernyataan Kepala BNPB yang menyatakan Provinsi NTB memiliki pengalaman dalam menangani bencana (716). NTB tidak hanya cepat dalam penanganan aspek kesehatan tapi juga dalam penanganan kebutuhan sosial ekonomi,” tutup Bang Najam.

AYA/HmsNTB

 

 




Kasus Positif Covid-19 di NTB Cenderung Menurun

Dari kegiatan sosialisasi dan edukasi wajib menggunakan masker, sebagian besar masyarakat telah secara sadar menggunakan masker dalam aktivitasnya

MATARAM.lombokjournal.com –– Seiring dengan peningkatan dispilin dan kekompakan masyarakat melaksanakan disiplin protokol pencegahan Covid-19, beberapa hari ini jumlah pasien yang sembuh  terus meningkat. Sedangkan temuan kasus positif baru juga cenderung menurun.

“Jumlah pasien sembuh  Covid-19 sore ini tercatat 9 orang, sehingga total yang sembuh menjadi 126 orang atau 36,6 persen dari total jumlah kasus positif Covid-19 di NTB sebanyak 344 orang,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB yang juga Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas Covid-19, Gde Putu Aryadi, S.Sos., M.H., di Mataram, Selasa (12/05/20).

Mantan Irbansus pada Inspektorat NTB ini menyebut syukur, adanya kecendrungan melandai atau menurunnya jumlah kasus positif baru berdasarkan hasil pemeriksaan sampel/swab di tiga laboratorium di NTB, yakni Laboratorium Biomedik RSUD Provinsi NTB, Laboratorium RS Unram dan Laboratorium STP di Sumbawa.

“Hari ini jumlah positif baru 5 kasus dan pasien sembuh sebanyak 9 orang,” terangnya seraya menegaskan, Kota Mataram masih mendominasi temuan kasus positif baru tersebut.

Menurutnya, penurunan temuan kasus positif Covid-19 baru tersebut, selain karena petugas all out bekerja tanpa lelah dan solid dalam membangun kolaborasi dan kerja sama antar sektor.

Juga  karena sebagian besar warga NTB menunjukkan semangat disiplin dan taat melaksanakan protokol pencegahan Covid-19. Diantaranya selalu menggunakan masker, jaga jarak, lebih banyak dirumah dan sering mencuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir.

Berdasarkan pantauannya, Aryadi mengungkapkan bahwa dari kegiatan sosialisasi dan edukasi wajib menggunakan masker yang dilakukan di titik-titik keramaian oleh berbagai OPD pemerintah Provinsi dan Kota Mataram, bersama TNI, Polri dan Satpol PP  sejak kemarin dan hari ini, sebagian besar masyarakat telah secara sadar menggunakan masker dalam aktivitasnya.

Namun ia juga tidak menampik masih ada ditemukan sebagian kecil dari warga masyarakat di pasar, lalu lintas di jalanan, di terminal dan tempat-tempat lainnya  yang belum menggunakan masker.

“Tapi itu hanya sedikit saja, namun langsung diberikan masker dan diberikan pemahaman oleh petugas,” ujar Gde.

Ia kembali mengingatkan  betapa pentingnya menggunakan masker bagi seluruh warga sebagai salah satu ikhtiar memutus penularan wabah Covid-19. Dengan status

sebagai daerah dengan transmisi lokal terutama di Kota Mataram, Kabupaten Lombok barat dan Kabupaten Lombok Timur, kata Aryadi, maka sangat sulit untuk mendeteksi sumber atau carrier penularan Covid-19 dalam interaksi sosial sehari-hari.

Sehingga cara yang paling efektif, menurutnya selain menjaga pola hidup bersih dan sehat, selalu cuci tangan

dengan sabun pada air mengalir serta saling menjaga jarak (physical distancing) adalah dengan selalu memakai masker dalam setiap aktivitas apapun di luar rumah.

“Maskermu melindungiku dan maskerku melindungimu,” tutupnya seraya mengajak seluruh warga untuk tetap menerapkan mematuhi instruksi Gubernur NTB tentang wajib menggunakan masker pada seluruh aktivitas warga.

AYA